Author: Kisah Memek

  • Video Bokep Saya Tachibana becinta bermesaraan di tengh hutan

    Video Bokep Saya Tachibana becinta bermesaraan di tengh hutan


    2348 views

  • Video Bokep Eropa Petite blonde dancer Katy Rose ngentot

    Video Bokep Eropa Petite blonde dancer Katy Rose ngentot


    1842 views

  • Ngentot Adik Ipar Di Samping Istriku

    Ngentot Adik Ipar Di Samping Istriku


    10022 views

    Duniabola99.com – Usiaku sudah hampir mencapai tiga puluh lima, ya sekitar 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 7 orang, ironisnya hanya aku dan anak lakilakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek.

    Jadi begini nih ceritanya. Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Harihari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku.

    Pagi sekitar pukul 9 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati. Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh ternyata dia bersama tantenya Rosa yang tak lain adalah adik iparku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Rosa mengganti celana anakku, Kemana mamanya, Sa? tanyaku. Lagi ke pasar Bang jawabnya Emang gak diberi tau, ya? timpalnya lagi. Aku melihat Rosa pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku. Kenapa kamu? tanyaku heran hmm Anu bang sambil melihat kembali ke bawah.

    Oh maaf ya, Sa? terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana hehehe.


    Anehnya, Rosa hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir Abis tempur ya, Bang. Mau dong Katanya tanpa ragu Haaa Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu. Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku

    Dua hari setelah mengingat pernyataan Rosa kemarin pagi, aku tidak habis pikir kenapa dia bisa berkata seperti itu. Setahu aku tuh anak paling sopan tidak banyak bicara dan jarang bergaul. Ah masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aku tidak akan menyianyiakannya. Gimana gak aku siasiakan, Tuh anak mempunyai badan yang sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang. Bukannya sok bangga, dia persis kayak bintang film dan artis sinetron Titi kamal. Kembali momen yang kutunggutunggu datang, ketika itu rumah kami lagi sepisepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedangkan iparku satu lagi pas kuliah. Hanya aku dan Rosa di rumah. Sewaktu itu aku ke kamar mandi belakang untuk urusan saluran air, aku berpapasan dengan Rosa yang baru selesai mandi. Wow, dia hanya menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu.

    Selagi aku menyalurkan hajat tibatiba pintu kamar mandi ada yang menggedor.
    Siapa? tanyaku
    Duhhhh kan cuma kita berdua di rumah ini, bang jawabnya.
    Oh iya, ada apa, Sa? tanyaku lagi
    Bang, lampu di kamar aku mati tuh
    Cepatan dong!!
    Oo iya, bentar ya balasku sambil mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Rosa.

    Aku membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aku dapat meraih lampu yang dimaksud.
    Sa, kamu pegangin nih kursi ya? perintahku OK, bang balasnya.
    Kok kamu belum pake baju? tanyaku heran.
    Abisnya agak gelap, bang?
    ooo!?
    Aku berusaha meraih lampu di atasku. Tibatiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak oleng ke arah Rosa. Dan braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Rosa..
    Ouou apa yang terjadi. Handuk yang menutupi bagian atas tubuhnya terbuka.
    Maaf, Sa
    Gak apaapa bang
    Anehnya Rosa tidak segera menutup handuk tersebut aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal seperti itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang.

    Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami,
    dengan berani kucium bibirnya, Rosa hanya terdiam dan tidak membalas.
    Kok kamu diam?
    Ehmm malu, Bang
    Aku tahu dia belum pernah melakukan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Lamakelamaan ia membalas juga, hingga bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai terlihat bisa meladeni gempuranku. payudara miliknya kini menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit.
    Ouhh sakit, Bang. Tapi enak kok
    Sa tubuh kamu bagus sekali, sayang ouhmmm Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Rosa tidak melarang aku bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, tapi aku diam saja.

    Sungguh indah dan harum memeknya Rosa, maklum ia baru saja selesai mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku memasuki liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.
    Adauuu. sakiiit tentu saja ia melonjak kesakitan.
    Oh, maaf Sa
    Jangan seperti itu dong merintih ia
    Ayo lanjutin lagi pintanya
    Tapi, giliran aku sekarang yang nyerang aturnya kemudian


    Tubuhku kini terlentang pasrah. Rosa langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dengan mulutnya.
    Ohhh Sa, enak kali sayang, ah? kalau yang ini entah ia pelajari
    dari mana, masa bodo ahh!!
    Duh, gede amat barang mu, Bang
    Ohhh.
    Bang, Rosa sudah tidak tahan, nih masukin punya mu, ya Bang
    Terserah kamu sayang, abang juga tidak tahan Rosa kini mengambil posisi duduk di atas tepat agak ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang vaginanya. semula agak sulit, tapi setelah ia melumat dan membasahinya kembali baru agak sedikit gampang masuknya.
    Ouuuahhhhh. seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Rosa.
    Awwwh, Baaaang.. akhhhhh Rosa mulai memompa dengan menopang dadaku. Tidak hanya memompa kini ia mulai dengan gerakan maju mundur sambil meremasremas payu daranya.

    Hal tersebut menjadi perhatianku, aku tidak mau dia menikmatinya sendiri. Sambil bergoyang aku mengambil posisi duduk, mukaku sudah menghadap payudaranya.Rosa semakin histeris setelah kujilati kembali gunung indahnya.
    Akhhhh aku sudah tidak tahan, bang. Mau keluar nih.

    Awwwhhh??
    Jangan dulu Sa, tahan ya bentar hanya sekali balik kini aku sudah berada diatas tubuh Rosa genjotan demi genjotan kulesakkan ke memeknya. Rosa terjeritjerit kesakitan sambil menekan pantatku dengan kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan.

    Ampuuuun ahhhh trus, Bang
    Baaang goyangnya cepatin lagi, ahhhh dah mau keluar nih
    Rosa tidak hanya merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku.
    Oughhhhh abang juga mau keluar, Zzhaa kugoyang semangkin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Rosa membahana di ruang kamar.
    Erangan panjang kami sudah mulai menampakan akhir pertandingan ini.
    ouughhhhh. ouhhhhhh
    Enak, Baaaangg.
    Iya sayang. ehmmmmmm kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Rosa dan setelah itu ku sodorkan kontol ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.
    mmmmmmuaaachhhhh dikecupnya punyaku setelah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.

    Kesempatan demi kesempatan kami lakukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan ketika sambil menggendongku anakku, ketika itu di ruang tamu. Dimanapu Rosa siap dan dimanapun aku siap.

  • Ngentot Ibuku Ketika Sedang Stres Berat

    Ngentot Ibuku Ketika Sedang Stres Berat


    2853 views

    Duniabola99.com – Cerita ini memang sungguh sedikit tragis, dimana seorang anak dengan rakusnya menyetubuhi ibunya yang sedang hilang ingatan atatu lebih tepatnya sakit jiwa. Namun kisahnya jika anda membacanya dengan seksama akan membuat anda horny dan ada sensasinya tersendiri.


    Kisah sex ku Yang Telah Memperkosa Ibu Kandungku Sendiri Begini Cerita ya Para pembaca .al kisah Namaku adalah Damar dan aku ingin menceritakan pengalaman incestku dengan menggauli ibuku kandungku sendiri. Peristiwa itu terjadi ketika aku kelas dua SMA dan aku tidak dari dulu tidak pernah berpikiran untuk menyetubuhi ibuku. Aku hidup di sebuah desa di daerah Semarang bersama dengan ayahku yang berprofesi sebagai petani sekaligus peternak sapi, serta dengan ibuku yang berprofesi sebagai bidan desa. Aku memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang sudah berkeluarga di kota lain, sedangkan adikku masih kelas empat SD dan tinggal bersama dengan kami. Nenekku juga tinggal bersama kami namun ia sudah jompo, sedangkan kakekku sudah meninggal beberapa tahun lalu. Awalnya kami tergolong keluarga yang mampu dan kami hidup bahagia kecukupan.

    Namun ketika ibuku mencoba berbisnis dengan seseorang, musibah besar menimpa keluarga kami. Ayahku tidak pernah menyetujui ibuku terjun di dunia bisnis dan apalagi itu adalah bisnis besar, karena dengan penghasilan yang didapatpun kami sudah hidup kecukupan. Ibuku tetap tak mempedulikan saran ayahku sampai akhirnya musibah besar menimpanya, yaitu ketika rekan kerjanya menipunya dan melarikan diri ke luar negeri dengan membawa uangnya sebesar lima ratus juta. Bagi orang desa, uang lima ratus juta itu berjumlah luar biasa banyaknya, maklum saja ibuku terus menangis menyesali hal itu. Ibuku sering melamun dengan pandangan kosong sampai akhirnya dia sering teriak-teriak histeris. Ada yang bilang ibuku gila kesurupan ada pula yang bilang ibuku stress. Aku tidak tahu dan ikut juga menanggung beban musibah itu.

    Sejak saat itu ibuku dirawat di rumah saja dan sementara tidak berangkat bekerja di puskesmas. Ibuku sering melamun sendirian di kamar, aku dan ayahku yang merawatnya. Setiap pagi aku membawakannya makanan dan minuman, sedangkan ayahku sering memandikannya. Ibuku selalu kosong pandangan dan selalu tidak menjawab jika diajak ngobrol. Ia diam membisu sepanjang hari namun terkadang ia mengajak bicara kami seperti ia sudah normal kembali. Saat itu kami mengira kalau ibuku sudah normal kembali dan kami tidak terlalu repot mengurusinya. Ayahku juga mulai normal dengan aktivitas kerjanya, dan aku menjadi tenang kalau di sekolah serta tidak terburu-buru pulang lagi. Ibuku tetap belum berniat kembali bekerja, ia sering main ke tetangga sebelah untuk sekedar berbincang. Setelah sekitar tiga hari keluarga kami kembali gempar karena ibuku membanting segala sesuatu di rumah kami. Ia membikin berantakan seisi rumah. Kami kemudian menenangkan ibuku, namu ibu terus berontak sehingga kami terpaksa membawa paksa dirinya dan mengikat tangan dan kakinya di ranjang karena ia terus berontak dan teriak. Lagi-lagi aku dan ayahku direpotkan lagi merawat ibuku selain juga merawat nenekku yang jompo. Rumahku menjadi seperti rumah sakit saja, dan adikku hanya bisa bermain-main tanpa beban.

    Hari besoknya, pada malam hari Ayahku bersama dengan pamanku berencana menemui orang pintar di desa seberang untuk meminta bantuan perihal keadaan ibuku itu. Aku dipasrahi untuk menjaga rumah dan keluarga sampai tengah malam nanti. Ketika jam delapan malam adikku sudah terlelap dan di kamar ibuku tak ada suara sedikitpun. Setelah menengok nenek yang ternyata sudah tidur di kamar sebelah, aku segera menuju ke kamar ibuku untuk menengok keadaanya. Ketika masuk ke kamarnya, lampu masih belum dinyalakan dan ketika kunyalakan kulihat ibuku yang duduk dengan rantai besi yang masih mengikat kedua kakinya. Ibuku benar-benar sudah hilang akal, ia bahkan tidak membenahi roknya yang tersibak ke atas sehingga kelihatan celan dalamnya. Aku mendekat ibu bermaksud membenahi roknya yang tersibak. Ketika itu tanganku bersentuhan dengan kulit pahanya dan aku sekejap merasakan hal aneh pada diriku. Aku berusaha mengajak berbicara ibuku tapi ia hanya diam saja. Aku membimbingnya rebahan dan bermaksud menyeka tubuh ibuku dengan air hangat karena ayahku lupa tidak memandikan ibuku tadi sore. Aku bilang kepadanya aku mau menyeka tubuhnya biar badannya tidak lengket dan enak buat tidur. Ia hanya diam saja dan aku melepas kaos yang dipakainya serta roknya sehingga ia hanya mengenakan kutang dan celana dalam saja. Aku merasa aneh karena aku bernafsu melihat ibuku yang hanya mengenakan cawat dan kutang. Aku terus menyeka seluruh badan ibuku dan kurasakan lembut kulitnya serta ketika menyeka dibagian pantatnya pikiranku berubah menjadi tidak normal lagi, aku semakin bernafsu. Aku tidak mau menyetubuhi ibuku karena takut, maka lebih baik aku beronani saja nantinya di kamar mandi. Aku segera menuju kamar mandi tanpa lebih dahulu memakaikan ibuku baju atau daster. Ketika di kamar mandi pikiranku berkecamuk dan entah ada apa aku tidak mau beronani dan ingin mencicipi tubuh ibuku.

    Ibuku sudah berumur empat puluh lima tahun dan badannya ramping tetapi teteknya luar biasa montok dan pantatnya bahenol. Kulitnya putih namun sedikit sudah kendur tetapi tetap kelihatan cantik. Ketika aku masuk ke kamar lagi, kudapati ibuku berposisi miring ke samping dan hanya terlihat pantatnya yang indah dibalut celana dalam renda merah dan kutang pasangannya. Aku semakin bernafsu melihat pemandangan itu dan langsung saja aku matikan lampu dan kunci pintu. Aku segera melepas pakaianku dan hanya memakai celana dalam dengan kontolku yang sudah tegak. Aku mendekap tubuh ibuku dari belakang dan ibuku hanya diam saja. Aku menggesekkan batang kontolku ke pantat ibuku dan rasanya sungguh membuat jantungku copot. Aku mengelus-elus seluruh tubuh ibuku dan ketika tanganku kuselipkan ke celana dalamnya ia berontak dan berusaha mengeluarkan tanganku. Aku tetap saja melawan ibuku sampai akhirnya ibuku teriak keras. Aku saat itu yakin kalau ia tidak mengenali aku karena pikirannya yang sudah stress. Aku menutupi mukaku dengan masker biar ibuku tidak mengenal aku karena kupikir gampang untuk mengelabuhi orang yang sudah sedikit terganggu pikirannya seperti itu. Aku langsung menyumpal mulutnya dengan kain seka sehingga ia tidak lagi bisa menjarit. Tangannya terus berontak, dan makanya aku ikat ke atas dengan kain jarik. Ia sudah tidak bisa berkutik lagi dan hanya bisa melotot geram dan meludahiku.

    Aku buka kutangnya dan meremas-remas tetek besar itu. Aku sedikit mengeluarkan mulutku dari balik masker yang masih kupakai dan menetek ke susu ibuku seperti ketika aku masih bayi. Ibuku menggeliat dan aku yakin dia juga merasa keenakan. Setelah puas memainkan teteknya aku bergerilya ke bagian pinggangnya. Aku pelorotkan celana dalamnya dan dia tetap berontak dengan suara jeritannya yang tak terdengar karena telah kusumpal dengan kain pel tadi. Aku lihat memek ibuku dibalut dengan rambut kemaluan tipis dan aku memaksakan jariku untuk menerobos masuk liangnya. Ibuku seakan merapatkan kakinya namun aku terus berusaha merenggangkan pahanya dan akhirnya tanganku berhasil menerobos masuk liangnya. Setelah itu aku merasakan untuk pertama kalinya sensasi hangat, lembut dan halus tempek wanita untuk pertama kalinya dan itu milik ibuku kandungku sendiri. Semakin cepat aku menggerakkan kedua jariku keluar masuk lubang tempeknya, semakin ganas nafsuku dan tidak sabar lagi untuk menusukkan kontolku ini ke dalamnya.

    Setelah berapa lama ibuku mengeluarkan cairan-cairan basah dan setelahnya ia hanya diam pasrah. Aku dengan segera langsung menancapkan batang kontolku ke dalam tempeknya yang telah basah sehingga dengan mudah aku bisa menerobosnya. Benar-benar sensasi luar biasa yang membuat tulang sumsumku menggigil keenakan. Ibuku semakin menggeliat keenakan dan akhirnya kuputuskan untuk melepas sumbat yang ada di mulutnya karena aku juga ingin mendengar rintihannya. Ternyata dia menikmati permainanku dan semakin kutancap kencang sehingga membuat ekspresi wajahnya tak karuan. Aku terus menindih ibuku dan segera kulumat bibirnya sambil terus menggoyang tempeknya. Aku sudah tak tahan dan akhirnya cairan pejuku muncrat banyak ke dalam liang tempeknya. Ibuku mendesah keenakan dan badannya menegang kemudian ia juga mengeluarkan banyak cairan dari liang tempeknnya. Setelah jeda beberapa saat aku berbaring di sampingnya dan ia tetap tidak berekspresi malahan tertawa kecil di sampingku. Aku berpikiran mungkin ibuku sudah gila dan tidak ingat dengan diriku.

    Aku beranikan diriku untuk membuka maskerku agar ia benar-benar tahu kalau aku Damar anaknya sendiri. Hal itu kulakukan karena malahan membuatku semakin bernafsu menyetubuhinya. Setelah kubuka maskerku aku memberitahunya kalau aku damar dan aku ingin menyetubuhinya setiap hari. Aku melepaskan semua ikatannya karena aku tahu dia sekarang dalam posisi keenakan jadi tidak mungkin berbuat macam-macam. Saat dia duduk aku angkat sedikit tubuhnya dan aku pangku sambil memasukkan kontolku ke arah lubang tempeknnya. Aku bersandar di tembok dan kubimbing dirinya untuk bergerak naik turun. Awalnya susah banget membimbingnya, namun lama kelaman ia bergoyang sendiri mengoyak kontolku. Aku mendapati kenikmatan yang luar biasa dan terus memeluknya dengan erat dari belakang sambil terus meremas tetaknya. Tak lama kemudian cairan pejuku muncrat untuk kedua kalinya dan aku benar-benar puas dan lemas. Setelah itu aku tidur berbenah dan segera membersihkan tubuh ibuku dari pejuku. Aku memakaikan seluruh pakaiannya dan ketika aku mengikat lagi kedua kakinya dengan rantai ia teriak-teriak namun aku cuek saja. Setelah larut malam akhirnya Bapakku pulang membawa jampi-jampi dari orang pintar. Dalam hati aku mengharap ibuku tidak sembuh biar aku bisa menyetubuhinya setiap hari namun di sisi lain aku ingin dia cepat sembuh.

    Aku melakukannya ketika ayahku sedang pergi keluar dan suasana rumah sepi. Namun ketika kondisi ibuku sudah berangsur-angsur pulih dan bisa sedikit berkomunikasi meski agak kurang jelas dan membingungkan aku tidak berani lagi mengerjainya karena takut kalau dia sadar akan perbuatanku. Setelah itu aku sudah tidak pernah mengerjainya lagi sampai akhirnya ibuku sembuh total dan kembali kerja. Seakan dia tidak sadar betul orang yang telah mengerjainya dan mungkin ia hanya memendamnya dalam hati atau ilusi. Akupun juga tidak tahu dan hanya dia yang merasakannya. Terkadang aku bernafsu kalau mengingat kejadian itu dan hanya kulampiaskan dengan beronani saja.

  • Foto Ngentot Kristen Scott mendapatkan penetrasi ganda dari kontol gede

    Foto Ngentot Kristen Scott mendapatkan penetrasi ganda dari kontol gede


    1920 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang Kristen Scott ngento threesome dengan 2cowok mendapatkan penetrasi ganda dilubang yang masih sempit.

  • Video bokep Karlie Montana, Staci Carrand dan Natalia Star threesome lesbi dipagi hari

    Video bokep Karlie Montana, Staci Carrand dan Natalia Star threesome lesbi dipagi hari


    1782 views

  • Kisah Memek edukasi sex dari papa dan mama

    Kisah Memek edukasi sex dari papa dan mama


    2915 views

    Duniabola99.com – Sore itu seperti biasa aku dan keluargaku berkumpul bercanda ria di ruang keluarga. Aku, papa dan mama kami bertiga termasuk keluarga yang haromis.


    Perkenalkan namaku Andri umur 16 tahun, ibuku Mayang usia 42 tahun, sedangkan ayahku Ranu usianya 47 tahun. Kami bertiga selalu menghabiskan waktu bersama kalau sore hari seperti itu. Sedangkan bila pagi sampai jam 5 sore kita bertiga sibuk dengan urusan masing-masing aku sekolah, ibuku sibuk dengan bisnis laundrynya, dan sedangkan ayahku bekerja sebagai pemborong. Walaupun hidup kami pas-passan kami tetap bahagia karena selalu bisa berkumpul seperti ini.

    Sore itu ayahku sedang memegang kartu ditanggannya untuk mengajak aku dan mamaku bermain kartu bersama untuk mengusir bosan. Akhirnya kami bertiga bermain kartu bersama memang benar kata ayahku permainan kartu ini awalnya menghilangkan rasa bosan kami bertiga yang sedari tadi hanya ngobrol-ngobrol sambi lihat televisi. Setelah bermain cukup lama akhirnya kami bertiga merasa bosan dengan permainan kartu ini. Ayahku yang menetahui situasi itu langsung mencetuskan ide gilanya, memang ayahku adalah orang yang paling kreatif diantara kami bertiga tapi kali ini ide ayahku tdk bisa diterima dengan akal sehat.

    Ayah pun mulai mengutarakan ide gilanya itu

    “Kalian tampaknya udah merasa bosan iya?” Tanya ayahku kepada aku dan mamaku.

    “Iya nih yah udah bosen dari tadi gini-gini aja” jawabku menyauti pertanyaan dari ayah.

    “Iya bener tuh kata Andri yah mama juga udah mulai bosan” sambung mamaku.

    “Ya udah ayah kali ini punya ide, gimana kalau yang kalah harus membuka pakaiannya satu-persatu?” Ayah mengutarakan ide gilanya saat itu kepada kamu dengan senyum-senyum nggak jelas.

    “Apa yah? Apa ayah ini sudah gila?” Sahut mamaku sedikit sewot.

    “Kenapa seh ma? Apa mama takut?” Tanya ayahku kepada mamaku.

    “Ayah ini apa2an masak yang kalah harus lepas baju? Gimana kalau mama yang kalah?” Ucap mamaku melemparkan pertanyaan balik pada ayahku.

    “Emang kenapa ma? Disini kan cuma kita bertiga tdk ada orang lain” sahut ayahku.

    “Kok malah debat sih?” Tanyaku kesal kepada orang tuaku.

    “Oke deh mama berani, ayo kocok kartunya” ujar mamaku mengakhiri perdebatan mereka.

    Akhirnya ayahku mengocok kartunya dan membaginya rata pada kami bertiga. Permainan pertama pun berlangsung sangat sengit kita bertiga saling adu strategi dan akhirnya aku yang kalah.

    Lalu ayahku segera berkata,

    “Ayo Ndri buka kaos kamu terus kamu kocok lagi kartunya.


    “Iya2 yah” jawabku sedikit sewot karena kalah pada permainan pertama.

    Mamaku hanya senyam-senyum melihat kekalahanku. Akhirnya kartu kuocok lagi untuk permainan kedua. Dipermainan kedua ini mamaku yang akhirnya kalah.

    Dengan sangat senang aku menyuruh mama untuk membuka bajunya,

    “Ayo ma buka bajunya hehehehehe” ocehku sambil tertawa melihat kekalahan mama.

    “Iya tdk toh mama hanya lepas jilbab dulu” sahut mamaku.

    “Kok gitu? Mama curang ah” timpalku sewot mendengar kata2 mama.

    “Iya gk bisa gitu ma perjanjiannyakn baju bukan jilbab jadi mama harus lepas baju dan jilbabnya tetep aja dipakai” ayahku coba menerangkan aturan permainannya pada mamaku.

    Akhirnya mamaku melepas kancing2 bajunya dan terlihatlah toket mama yang masih terbungkus bh warna putih. Dipermainan ketiga mama kalah lagi aku dan ayah memaksa mama untuk membuka celanannya. Permainan ini berlangsung terus sapek tak terasa tubuh kami bertiga benar bugil tanpa ada apa-apa lagi yang menutupi tubuh kita.

    Aku sempat terkesan waktu melihat mama membuka bhnya ternyata toket mama gede banget. Sebelumnya aku tak pernah memperhatikan toket mam karena tertutup oleh jilbab-jilbabnya. Ayah yang sudah menyadari kalau aku sedari tadi sudah terangsang melihat bentuk toketh mamaku mulai memancingku. Ayah pun mengambil tindakan dengan menggeser tempat duduknya dan mendekatkan tubuhnya pada mama. Ayahku juga mulai mengraya2 toket mama.

    “Apaan sih ayah ini malu tuh dilihat Andri” kata mama menghentikan tingkah ayah.

    “Nggak papa ma biarin aja Andri kan udah gede” jawab papa singkat.

    Karena takut ayah marah mama membiarkan tanggan ayah meremas-remas kedua toketnya itu. Aku pun sangat terangsang melihat tanggan ayahku yang sedang asyik dengan pekerjaan barunya saat itu.

    “Andri pengen ya?” Goda ayah padaku.


    “Ayah apaan sih?” Mamaku coba memeringatkan ayah.

    “Halah Nggak papa ma toh Andri juga butuh edukasi tentang sex” jawab ayahku ringan.

    “Enngg……..akkk kok yah” jawabku terbatah2.

    “Ah jangan bo’ong ah Andri, tuh buktinya udah tegang banget” kata ayahku sambil menuding batang penisku.

    “Ternyata punyamu lebih gede dari punya ayah iya Ndri?” Lanjut ayahku.

    Sedangkan mamaku masih bengong melihat batang penisku mungkin mamku takjub dengan ukuran kotolku yang lebih besar dari punya ayah. Ayah terus meremas toket mama seperti orang kesurupan sambil lidahnya menjilati leher mama.

    “Ngapain kamu bengong aja disitu Ndri? Sini bantu ayah” ayahku membuyarkan lamunanku.

    “Ah ayah ini apaan sih? Masak Andri diajak beginian?” Sahut mamaku tapi pandangannya tdk berpaling dari batang penisku.

    “Biarin aja deh ma toh mama juga pengen ngerasain penisnya Andri yang gede itukn?” Ayah langsung to the point kepada mama.


    Mamaku tak menjawab kata2 terakhir yang terlontar dari mulut ayahku. Akupun tetap terdiam dan membisu ditempatku duduk, aku belum percaya kalau ayahku segila ini.

    “Ayo Ndri kok malah bengong” kata2 ayah membuyarkan lamunanku.

    “Andri harus ngapain yah?” Tanyaku yang tampak begitu polosnya.

    “Sini kamu jilatin meqi mamamu” perintah ayah mendengar pertanyaan bodohku.

    Bagai kerbau yang dicocok hidungnya akupun bankit dari tempatku duduk dan mendekat ke tubuh ayah dan mama. Sebenarnya aku masih ragu menuruti perintah ayah karena sebelumnya aku belum pernah melakukan hal yang seperti ini. Aku pun mendekatkan kepalaku dengan meqi mama. Aku sempat menghetikan kepalaku tepat didepan meqi mama karena sebenarnya aku jijik melakukan hal ini, tapi ayah memaksaku.

    Akhirnya kulakukan perintah ayahku menjilati meqi mamaku. Pertama-tama aku agak sedikit kaku melakukan hal seperti ini tapi lama-kelamaan aku sudah mulai terbiasa. Karena aku sudah mulai terbiasa mama mulai menjambak rambutku untuk membenamkan kepalaku kepada meqinya sampai-sampai aku tdk bisa bernafas. Walaupun aku sulit untuk bernafas karena mamaku mebenamkan kepalaku tapi herannya justru aku lebih menikmati permainanku.

    Mamaku mulai meracau,

    “Terus Andri terus jilat itil mama Ndri, ayah juga sedot yang kuat pentil mama mainkan susu mama yah” racau mamku.

    Aku dan papaku terus melakukan pekerjaannya masing-masing. Sampai papa menghentikan jilatanku.

    “Ndri berhenti menjilat meqi mamamu dulu” ucap ayahku sembari bediri disebelah mama dan penisnya tepat pada muka mama.

    “Iya yah” jawablku menuruti perintah ayahku.


    “Ma ayo sekarang giliranmu mainin penis ayah” perintah ayahku yang ditujuhkan pada mama.

    “Dan kamu Andri terusin jilat meqi mamamu dari belakang” lanjut ayah.

    Mama yang mengerti permintaan ayaj langsung mengubah posisinya mamau langsung nungging dan menyergap penis ayah sedangkan aku asyik menjilati meqi mama. Kelihatannya mama semakin liar menyepong penis ayah yang ukurannya sedikit lebih kecil dari punyaku mungkin mama usah terbiasa maini penis ayah.

    Setelah ayah merasah puas dengan sepongin mama sekarang ayah menyuruhku untuk mengantikan posisinya lalu ayah sekaran berpindah kebelakang. Kemudian ayah langsung membuka lebar kedua paha mama dan memasukan kotolnya kedalam lubang meqi mama. Mama sempat menjerit kecil ketika penis ayah berhasil sepenuhnya masuk kedalam meqi mama. Sedangkan aku yang ada didepan mama langsung memajukan penisku tepat pada bibir mama.

    Mungkin mama sudah mengerti maksudku mama langsung meraih penisku dan mejilati kepala penisku pertama-tama. Rasanya ngilu campur geli membuatku meringis2 keenakan. Melihat hal itu mama langsung memasukan penisku kemulutnya. Rasanya hangat sekali, mama mulai memaju mundurkan penisku yang berada didalam mulutnya.

    “Achh……geli ma geli” racauku menahan geli.

    “Udah nikmatin aja Ndri” ucap ayah mendengar racauanku.

    “Emb penismu ahhhh ge ahhh de banget Ndri ahhh” kata mama yang sedikit terputus-putus karena mendapat serangan dari ayah.

    Mama terus mengulum penisku dan sekali2 menyedot batang penisku rasanya enak banget aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

    10 menit berselang ayah mengerang keras sekali tampaknya dia sudah sampai pada puncaknya. Tubuh ayah seketika lemas tak berdaya. Ayah kemudian mencabut penisnya yang masih tertanam dimeqi mama, begitu penis ayah dicopot terlihat jelas olehku ada cairan putih pekat keluar dari meqi mama.

    “Ndri sekarang giliranmu ayo lakukan” perintah papa


    Akupun nurut-nurut aja. Sekarang posisi mama sedang tidur terlentang pahanya terbuka lebar untuk memudahkanku memasukan peniskuyang sedari tadi pengen sekali dimasukan. Aku mengarahkan batangku ke meqi mama walaupun meqi mama sudah licin karena sperma dari ayah tapi aku masih kesulitan untuk memasukannya. Akhirnya denga telaten mama membimbingku, penisku dipegang oleh mama dan langsung diarahkan pas lubang meqinya. Karena lubang meqi mama yang sudah licin oleh sperma ayah penisku langsung masuk seluruhnya ke meqi mama. Mama menyeruak dan mengadahkan kepalanya keatas. Sekarang aku dengan perlahan mulai mengerakan pinggulku maju mundur.

    “Ayo Ndri penismu enak” ujar mama.

    “Iya ma meqi mama juga nikmat” jawabku

    “Och…….Och…..Och….Och…..” Mama tdk berbicara lagi hanta desahan dan desahan yang keluar dari mulutnya.

    Setelah hampir sepuluh menit ayah bangkit dari kursi tempatnya beristirahat. Ia mengisyaratkn padaku untuk membalik badanku akupun menurutinya. Sekarang mam yang berada diatas tubuhku tanpa pikir panjang ayah langsung mengarahkan penisnya ke anus mama. Dengan bantuan dari air liurnya akhirnya penis ayah bisa masuk seluruhnya ke anu mama. Mama hanya bisa mendesah entah dia telah menaha kenikmatan atau kesakitan aku tdk tau itu. Ayah dengan kasar menghajar anus mama.

    “Aduh yah Och……terus…….yah Och…..Och…” Desahan mama

    Akupun tak mau kalah dengan ayah aku langsung mempercepat gerakanku. Dan mama pun mendesah semakin keras.

    “Och……kaaaa….llliiiiiaaannn bbbeeeeee nnneeerrrrr beee nnneeeerr hhhhheeebbbaattt” desahan mama.

    “Oooccchhhhh kaaalllllaauuu bbeeeegggiiiinnniiii mmmmaaammmmaaaa gggaakkkk kkkuuuuuaaaatttt” lanjut desahan mama.

    “Ooooocchhhhhhhh” akhirnya mama mendesah panjang tanda orgasme telah didapatkannya.


    “Kamu kuat banget Ndri belum keluar-keluar juga” tanya mama padaku.

    “Hehehe gk tau juga ma” jawabku singkat.

    Aku yang belum mencapai puncak sendiri berusaha mengerakan tubuh mama dan dibantu oleh ayah.

    Mama terus kami serang daru lubangnya sampai 5 menit kemudian ada rasa geli pada ujung penisku seperti ada benda yang memaksa untuk keluar dari dalam, meskipun kutahn tetap tak bisa dan akhirnya.

    “Croooottttt croootttt croootttt croootttt”

    Sperma keluar membuat penuh seisi meqi mama dipenuhi oleh sperma dan ayah. Tubuhku langsung lemas dan si Andri junior juga langsung melemaskan tubuhnya. Sekarang tinggal ayah yang menutaskan birahinya. Entah sampai kapan ayah mampu begitu yang jelas hari ini aku puas sekali.

  • Kisah Memek Mama Temanku Genit

    Kisah Memek Mama Temanku Genit


    3169 views

    Duniabola99.com – Namaku Dodi. Seorang murid kelas 3 SMP yg biasa-biasa saja. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku yg kecil masih berumur 1 tahun dan masih menyusui. Mamaku bernama Yulia, dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Sedangkan ayahku seorang pemilik tour agent sekaligus sebagai tour guide sehingga beliau sering keluar kota.


    Mamaku sangat cantik dan menarik meski usianya sudah 35 tahun. Dia sering berpakaian seadanya kalau di rumah. Setelah mandi dan mengeringkan tubuh, mama kadang juga tdk langsung mengenakan seluruh pakaiannya, namun hanya mengenakan celana dalam dan BH keluyuran di dalam rumah.

    Memang tdk lama-lama, biasanya dia begitu kalau ada keperluan yg membuatnya tdk sempat mengenakan pakaian, seperti urusin si kecil yg tiba-tiba rewel.

    “Ah… mama memang sangat cantik” batinku.

    Meskipun begitu aku tetap tdk pernah berpikiran jorok terhadapnya, hanya mengagumi kecantikannya serta sifatnya yg baik dan penyayg.

    Namun sepertinya tdk hanya aku yg tertarik pada mama. Teman-temanku yg pernah datang ke rumahku sering memuji dan berkata padaku betapa cantik dan seksinya ibu kandungku ini. Aku tentu saja bangga mamaku banyak yg mengagumi, tapi kadang jengkel juga kalau ucapan mereka mulai aneh-aneh.

    Sebentar lagi aku akan ujian nasional. Dari beberapa ujian ujicoba aku bersyukur selalu lulus meskipun dengan nilai pas-pasan. Aku harus belajar lebih giat agar nilaiku makin bagus sehingga bisa masuk ke SMA negeri yg bagus. Meski sudah mau ujian nasional, teman-temanku masih sering bermain ke rumahku, yg aku rasa tujuan mereka hanya pengen ngecengin mamaku. Di antara mereka ada yg ngebet banget mencari perhatian mama, Rudi namanya, temanku yg paling mesum dan yg paling kotor otaknya. Di kelas dia pemalas dan sering remedial kalau ulangan.

    “Gimana nilai ujian ujicobanya? Lulus kan?” tanya mama pada Rudi.
    “Duh… saya gak lulus tante” jawab Rudi dengan nada murung.
    “Lho… kok bisa gak lulus sih?”
    “Habisnya Dodi gak mau kasih contekan waktu ujian…”
    “Kamu ini… Masa nyalahin anak tante sih? Salah kamu sendiri kan yg tdk belajar, tiru dong anak tante, rajin dia”
    “Soalnya kalau di rumah gak bisa belajar tante”
    “Lho… Kenapa?”
    “Di rumah sempit tante, berisik, gak ada tempat untuk belajar,” jawabnya beralasan lagi-lagi dengan nada sok murung, padahal memang dia sendiri yg pemalas.


    Tapi ku lihat mama malah terpengaruh dengan ucapan Anto ini.

    “Kamu itu harus belajar yg rajin dong… jangan sampai gak lulus nantinya… untung ini baru ujicoba” ujar mamaku perhatian.

    Mama orangnya memang tdk tegaan melihat orang kesusahan dan mengiba padanya. Mama sungguh wanita yg baik dan perhatian, sifat keibuannya begitu lembut dan disukai siapapun.

    “Ya mau gimana lagi tante…”
    “Hmm… Gimana kalau kamu ikut belajar bareng saja sama anak tante. Kamu bisa datang ke sini kapanpun kamu mau untuk belajar. Kamu mau kan sayang bantuin Rudi belajar?” tanya mama kemudian padaku.
    “Eh, i-iya Ma… Gak masalah kok” jawabku mengiyakan walaupun hatiku keberatan.

    Meskipun begitu ku ambil saja sisi baiknya, karena sepertinya dengan membantu Rudi belajar aku yakin aku justru akan semakin pandai dibuatnya.

    “Anak mama ini memang baik. Sesama teman memang harus saling membantu…” ujar mama sambil membelai rambutku. Aku hanya nyengir.

    “Ya sudah, tante tinggal dulu yah, tante mau masak makan malam. Mending sekarang kalian belajar. Rudi, jangan ragu-ragu bertanya pada Dodi kalau ada yg kamu gak ngerti” lanjut mamaku lagi sambil menuju dapur.
    “Yuk Rud kita belajar bareng” ajakku pada Rudi.
    “Hehe, iya bro”

    Kamipun pergi ke kamarku untuk belajar. Tapi dasar Rudi yg emang pemalas, hanya sekitar 10 menit saja dia belajar, setelahnya hanya aku sendiri yg sibuk dengan buku-buku, dia malah asik bermain dengan komputerku, bahkan browsing-browsing situso.

    “Lo kok malah main komputer sih Rud?” tanyaku kesal padanya.
    “Santai aja bro belajarnya, ntar otaklu meleduk lho… hehe” ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar monitor.

    Namun saat mamaku muncul untuk mengantarkan kue dan minuman, dengan cepat Rudi malah ikut nimbrung bersamaku pura-pura belajar.

    “Wah, kalian belajarnya rajin banget, bagus deh… Nih ada kue dan minuman” ucap mamaku.
    “Makasih Ma…”
    “Makasih tante…”

    Mama saat ini sudah berpakaian lebih santai, hanya mengenakan daster batik tipis tanpa lengan yg dalamnya hingga ke lututnya. Aku saja terpesona melihat penampilan mamaku, apalagi Rudi, matanya tdk mau beranjak melihat tubuh ibu kandungku ini, pandangan matanya seakan menelanjangi mamaku!

    “Mama lo emang cakep banget bro… gak salah banyak yg demen, hehe” ucap Rudi setelah mama keluar dari kamarku.

    Aku hanya nyengir kecil saja. Antara bangga dan kesal ibu kandungku dipuji seperti itu.

    Akupun lanjut belajar lagi, namun si Rudi masih tetap belajar dengan malas-malasan. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputerku. Bodo ah, terserah dia mau belajar atau nggak.


    Begitulah, sejak saat itu Rudi jadi semakin sering main ke rumahku, bahkan sampai nginap segala. Alasannya untuk belajar bareng, tapi lebih banyak bermain dan bersantai menikmati fasilitas rumahku, serta mencuci mata melihat mamaku.

    Rudi juga sering cari muka ke mamaku pura-pura belajar. Bahkan dia mulai bertingkah manja dan ingin dianggap anak dari mamaku juga. Kalau ada papa, Rudi masih sedikit menjaga kesopanan, tapi kalau papa sudah berangkat kerja, dia bakal melunjak tingkah sok manjanya.

    Mama memang tdk mempermasalahkan tingkah Rudi itu. Tapi sesekali ku lihat mama risih juga kalau Rudi terlalu melunjak meskipun mama masih membiarkannya. Contohnya saja ketika mama selesai mandi waktu itu. Rudi seenaknya masuk ke kamar mama lalu seperti anak kecil minta dibikinin serapan, padahal mama masih menggunakan handuk. Tampak raut wajah mama yg kurang suka, tapi dia masih berusaha tetap tersenyum dan mengiyakan permintaan temanku itu.

    Melihat hal itu aku yg jadi kesal dibuatnya. Aku mengatakan ke mama kalau aku kesal pada Rudi dan menyuruh mama jangan terlalu berbaik hati pada temanku itu, tapi mama malah seakan membela Rudi.

    “Sayang… kalau sama teman itu harus baik-baik. Lagian Rudi kan katanya kurang kasih sayang dari ibunya” jawab Mama.

    Aku tdk yakin ucapan Rudi yg mengatakan ibunya tdk sayang dengannya itu benar apa tdk, aku rasa itu hanya alasannya agar bisa menempel pada mamaku. Terpaksa ku hanya diam menuruti meski hatiku dongkol. Kalau beneran teman yg baik sih emang aku akan bersikap baik, tapi kalau temanku seperti Rudi itu, ogah.

    Tuh anak kerjaannya hanya nonton bokep dan bermain game saja. Tak jarang aku mendapatinnya sedang asik onani. Biasanya dia melakukan onani setelah bermanja-manjaan dengan mamaku.

    “Sorry bro, mama lo cakep banget, gak tahan gue, gue onani dulu yah sambil ngebaygin mama lo” ujarnya.
    “Anjing lo Rud, seenaknya aja kalau ngomong” Aku kesal sekali mendengar ucapannya itu.

    Sungguh kurang ajar mengatakan hal seperti itu pada mama di depanku. Tapi Rudi hanya cengengesan saja ku maki.

    Memang tak ku pungkiri mama sangat menarik. Wajahnya cantik, kulitnya putih mulus, tubuhnya juga indah. Tentunya akan menarik lelaki manapun. Siapa saja pasti akan bernafsu melihat ibu kandungku. Apalagi oleh remaja-remaja tanggung seusia kami.

    Aku hanya bisa memaklumi temanku yg satu ini karena pergaulan dan lingkungan tempat tinggalnya yg kacau. Aku hanya membiarkan saja ucapan Rudi itu. Membiarkan temanku beronani ria membaygkan mama kandungku. Dan entah kenapa ucapan dan perbuatan Rudi itu membuat aku sekarang jadi ikut berpikir yg tdk-tdk pada mama.


    Semakin lama, mama semakin terbiasa dengan tingkah sok manja Rudi maupun perbuatan-perbuatannya yg kurang sopan sebagai orang yg bukan keluarga. Mama sudah tdk mempermasalahkannya lagi dan mencoba memaklumi kelakuannya yg kurang kasih sayang seorang ibu itu. Rudi minta kancingkan baju, mama turuti. Minta cium selamat tidur, mama turuti. Sampai-sampai saat Rudi minta disuapin, mamapun dengan senang hati menuruti.

    “Ma…. Kok mama nyuapin Rudi sih?” tanyaku heran dan juga kesal saat melihatnya.
    “Oh… ini permintaan Rudi kemarin malam waktu kamu udah tidur. Dia ingin merasakan disuapin sama mama juga katanya” jawab mama santai.
    “Iya bro… lo dulu kan udah pernah, gue kan kepengen juga, mama lo yg cantik kan mama gue juga sekarang, iya kan tante??” ucap Rudi seenaknya.

    Tampak mama mencubit paha Rudi karena ucapan temanku itu. Meski tdk keras, tapi Rudi berlagak kesakitan, membuat mama jadi tertawa kecil.

    Argh… Rasanya sungguh aneh melihat ibu kandungku menyuapi orang lain, bahkan sampai bercanda akrab seperti itu, apalagi orang lain itu adalah temanku yg jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk!

    Aku yg tdk mau kalahpun mencoba mendekat, aku juga ingin merasakan disuapi oleh mama lagi. Tapi Rudi seakan tahu apa yg akan ku lakukan. Diapun mendahuluiku minta mamaku segera menyuapinya lagi.

    “Tante…. Aaaaakkkkk” ucap Rudi sambil membuka mulut lebar-lebar.
    “Kamu ini manja amat” ujar mama sambil menyuapi Rudi.

    Ku lihat Rudi melirik padaku dan berusaha cengengesan sambil menerima suapan dari ibu kandungku. Brengsek!

    “Ma…” panggilku.
    “Ya sayang?”
    “Aku mau juga dong…” pintaku.
    “Hihihi… Emang kamu mau jadi anak kecil lagi? Katanya dulu gak mau disuapin mama lagi karena udah gede, hihi”
    “Biarin Ma” ucapku terpaksa ‘menelan ludah’ sendiri karena tdk mau kalah sama Rudi yg jelas-jelas bukan anak mama.

    Tampak mama seperti akan menuruti keinginanku, dia menghadap ke arahku dan menyendoki nasi goreng itu. Tapi… lagi-lagi Rudi mendahuliku!

    “Tanteeeeee…. Aku belum selesai makaaaaan” ujar Rudi sok merajuk sambil menahan tangan mama.


    Membuat mama jadi batal menyuapiku dan balik menyuapi Rudi lagi.

    “Sayang… kamu makan sendiri aja dulu yah, mama kerepotan banget nih ngurusin temanmu” ujar mama.

    Terang saja aku kecewa. Aku semakin kesal karena lagi-lagi Rudi melirik cengengesan padaku sambil menerima suapan dari mama. Akhirnya aku hanya makan sendiri sambil melihat pemandangan yg membuat hatiku sakit. Makanku jadi tdk enak.

    “Rudi, gimana belajarnya? Kamu belajar yg rajin kan?” tanya mama kemudian setelah Rudi selesai makan.
    “Rajin kok tante, tanya aja Dodi. Iya kan bro? Hehe”
    “Iya… lo rajin banget” jawabku malas. Aku tdk mau peduli lagi dia belajar atau tdk.
    “Tuh kan tante… aku rajin belajar, hehe”
    “Kalau bisa jangan cuma rajin belajar di rumah tante aja dong. Di sekolah juga, terus dapatkan nilai yg bagus” ujar mamaku lagi.
    “Ah, tante kok masih gak percaya aja sama aku. Lihat aja deh besok, nilai ujian ujicoba berikutnya pasti bagus. Kalau nilaiku bagus tante mau kasih apa ayo??” ujar Rudi menantang.
    “Duh, kamu ini kok malah minta imbalan sih?”
    “Habisnya tante masih aja anggap Dodi lebih pintar dari aku” rajuk Rudi.

    Jelas saja memang aku yg lebih pintar dari dia! Enak aja dia ngomong lebih pintar dariku.

    “Ya sudah, tante bakal kasih kamu hadiah kalau nilai ujian kamu lebih bagus dari nilainya anak tante. Nanti kamu boleh minta hadiah apapun pada tante. Oke?”
    “Beneran boleh minta hadiah apapun tante?” tanya Rudi bersemangat.
    “Iya, kalau tante bisa kasih akan tante kasih” jawab mamaku.
    “Oke deh tante, hehe”
    “Kamu setuju kan sayang?” tanya mama kini padaku.

    Aku sebenarnya menolak ide ini, tapi tentu tdk mungkin kalau nilai ujianku akan kalah bagus dari nilainya Rudi. Jadi ku terima saja.

    “Kalau aku menang, aku boleh minta apapun juga kan Ma?” tanyaku. Aku berencana meminta mama tdk membolehkan Rudi main ke sini lagi.
    “Iya boleh… Ya sudah, kalian belajar yg rajin yah… ” ujar mama sambil tersenyum manis pada kami.

    Mama terlihat sangat senang karena kami bersemangat belajar, tapi tentunya aku dan Rudi punya tujuan tersendiri. Rudi ku yakin akan meminta hal yg mesum pada mama, sedangkan aku harus mencegah hal itu terjadi. Ku pikir aku tdk akan kesulitan memenangkan pertandingan ini.

    Beberapa hari berlalu, hari ujian ujicobapun tiba. Aku dapat menjalani ujian dengan baik. Entahlah dengan Rudi. Dia belajarpun tdk, kerjaannya hanya nonton bokep serta manja-manjaan sama mamaku kalau di rumah. Tentu saja aku berpikir aku akan mendapatkan nilai yg lebih bagus, tapi aku tdk menygka kalau nilai Rudi lebih bagus dariku. Bagaimana bisa????

    Akhirnya Rudilah yg memenangkan pertandingan ini. Sialan!

    “Hehe, aku yg menang kan tante. Kan udah aku bilang kalau aku lebih pintar dari pada anak tante, hehe” ujar Rudi sombong.
    “Iya, deh, kamu mau hadiah apa emangnya?” tanya mama kemudian.

    Aku masih bingung bagaimana Rudi bisa dapat nilai yg bagus. Tapi aku tdk ada waktu untuk mencari tahunya, aku lebih penasaran apa yg akan diminta Rudi pada mama.

    “Ngg… aku mau dimandiin sama tante cantik, hehe”

    Aku kaget setengah mati. Rudi minta dimandiin sama mamaku! Berarti dia nanti akan telanjang di depan mama? Aku penasaran apa jawaban mama.

    “Mau tante mandiin? Waduh… memangnya tdk ada permintaan lain yah?” tanya mama sepertinya keberatan.

    Tentu saja, karena yg meminta mandi padanya adalah pria tanggung seusia anak laki-lakinya, bukan keluarga pula. Tapi aku lebih khawatir pada niat mesum Rudi.

    “Tapi aku mau dimandiin sama tante… Aku kan udah belajar susah-susah tante demi minta dimandiin sama tante. Mau yah tante…” pinta Rudi memelas.

    Mama melirik padaku seakan meminta persetujuan dariku. Tentu saja aku tdk rela. Mama tahu itu. Mamapun juga aku tahu ada rasa keberatan di hatinya karena sekarang manjanya Rudi semakin melunjak sampai minta dimandikan. Tapi mama memang punya ikatan janji yg harus dipenuhi.


    “Hmm… Ya sudah tante turutin. Tapi kamu aja yah yg telanjang, tante gak ikutan mandi. Nanti bukannya mandi kalau kita sama-sama telanjang, hihihi” kata mama tertawa kecil malah menggoda Rudi.

    Aku sendiri sampai berpikir yg tdk-tdk dibuatnya.

    “Oke deh tante, aku aja yg telanjang, telanjang di depan tante, di depan wanita bersuami, mama dari temanku yg cantik” ucap Rudi sambil melirik padaku, sengaja mengaduk-aduk hatiku dengan menggunakan kalimat-kalimat seperti itu. Tapi ku lihat mama hanya tersenyum saja.

    Aku masih tdk percaya mama mau memandikan temanku ini. Perasaanku campur aduk, deg-degkan membaygkan ibu kandungku ini akan berduaan di kamar mandi bersama orang asing yg dekil item seperti temanku ini. Rudi akan bertelanjang di hadapan mamaku untuk dimandikan. Aku cemburu dan kesal.

    Ku lihat mama tersenyum padaku. Mama seperti mau mengatakan kalau tdk apa-apa dan tdk perlu khawatir. Semoga saja Rudi tdk macam-macam selain hanya mandi.

    “Sayang… mama mau mandikan temanmu dulu yah… tolong bantu lihat adikmu kalau dia nangis. Tolong jaga juga kalau tiba-tiba papa pulang” ucap mama kemudian.
    “Eh, i-iya ma…” jawabku yg lagi-lagi dibalas mama dengan tersenyum manis. Sedangkan Rudi nyengir-nyengir.
    “Yuk tante, mandi, hehe” ajak Rudi menggandeng tangan mamaku.

    Tampak perbedaan warna kulit yg mencolok antara tangan Rudi dan mamaku. Rudi hitam dekil, sedangkan mama putih mulus.

    “Iya, dasar kamu tdk sabaran. Kita pakai kamar mandi tante saja yah… Ada bathtubnya, jadi kamu bisa tante mandikan di sana nanti” kata mama.
    “Oke tante, hehe… Bro, gue mandi dulu yah bro… dimandiin sama mama lo tersayang, hehe” ujar Rudi cengengesan padaku.

    Aku betul-betul kesal melihat wajahnya.

    Mama dan Rudi lalu masuk ke dalam kamar Mama untuk menggunakan kamar mandi yg ada di sana, sedangkan aku menunggu di ruang tengah. Setelah mereka masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, aku masih sempat mendengar Rudi yg terus saja menggoda dan memuji mamaku. Sesekali terdengar juga cekikikan mama karena godaan-godaan temanku itu. Mama juga berteriak-teriak kecil sambil tertawa. Ah… apa yg dilakukan Rudi pada mamaku.

    Tdk lama kemudian aku mendengar suara air dari dalam kamar mandi, sepertinya mama sudah mulai memandikan Rudi. Aku yg penasaranpun nekat masuk ke dalam kamar mama. Tampak baju, celana serta kolor Rudi berserakan di atas tempat tidur orangtuaku! Berarti Rudi sudah telanjang sejak di kamar Mama! Kepalaku jadi pusing dibuatnya.

    Aku sungguh penasaran, aku mencoba menguping pembicaraan di kamar mandi. Pasti saat ini k0ntolnya sedang mengacung-ngacung di hadapan ibu kandungku.

    “Tante… mandiin Rudi yg bersih yah, hehe” kata Rudi.
    “Iya… ini juga tante lagi mandiin kamu”
    “Hehe, senang banget bisa dimandiin telanjang sama tante. Beruntung Rudi berteman dengan anaknya tante. Bisa dimandiin sama mamanya yg super cantik dan nafsuin, hehe”
    “Aduh tante, sakit… sakit” terdengar suara Rudi kesakitan, sepertinya mama baru saja mencubitnya.
    “Rasain tuh kamu”
    “Hehehe, ampun, ngomong-ngomong kontol aku gede gak tante?”
    “Kamu mau tante cubit lagi?”
    “Eh, jangan tante, tapi jangan lupa ntar kontol Rudi disabunin juga yah, hehe”
    “Hmm… kalau itu kamu sendiri aja yah…” tolak mama halus.
    “Yah, kok gitu sih, sekalian dong…”
    “Kamu ini mau mandi atau apa sih Rud?”
    “Mandi dong tante… kan cuma nyabunin aja. Pasti tante geli yah sama kontol aku yg gede. Mantab kan tante tegangnya? Lebih gede dari punyanya anak tante yah? Hehe” ujar Rudi makin melunjak.
    “Eh, kamu kenapa ngocok-ngocok gitu di depan tante? Kalau kamu nakal gini ntar gak selesai-selesai lho mandinya” ujar mama.
    “Bagus dong, bisa berduaan terus sama tante, hehe”
    “Duh, kamu ini. Ya sudah, tante bantu bersihin bagian itu” kata mamaku kemudian.
    “Makasih tante, tante memang mama yg baik. Rudi sayang sama tante”

    Tak lama kemudian terdengar suara Rudi seperti mendesah-desah kecil. Jelas kalau dia saat ini sedang disabuni k0ntolnya oleh mama kandungku. Entah bagaimana mama menyabuninya. Aku pusing sendiri membaygkannya. Aku cemburu luar biasa. Mamaku yg cantik saat ini sedang menyabuni k0ntol temanku!


    “Duh, burungmu hati-hati dong” teriak kecil mamaku. Aku penasaran apa yg terjadi, tapi aku hanya bisa menguping diam-diam.
    “Iya mama temanku yg cantik, cuma kena dikit kok” jawab Rudi. Apanya yg kena dikit???? Wajah mama kah?
    “Hmm… Tante gak telanjang aja kamu udah tegang gitu, gimana kalau tante ikutan telanjang nih… hihihi” ujar mama menggoda Rudi.

    Sepertinya mama sudah semakin rilex, dari yg tadinya menolak permintaan Rudi, kini sudah bisa bercanda kembali menggoda temanku.

    “Hehehe, habisnya daster tante tipis sih… basah lagi. Jadi nyeplak gitu… tuh susu tante kelihatan. Tante seksi banget. Tante sengaja yah bikin aku konak? Nih liat kontol aku sampai keras gini, hehe” ujar Rudi.

    Ah… jantungku berdebar tak karuan mendengar percakapan mereka. Apalagi mendengar perkataan Rudi barusan. Baju mama basah? Berarti Rudi bisa melihat baygan buah dada mamaku!

    Aku juga baru sadar kalau mama tdk pakai BH tadi, dan juga pakaian yg mama kenakan saat ini adalah salah satu dasternya yg paling tipis dan paling seksi. Aku berkali-kali coli sambil melihat mama dengan pakaian itu. Sekarang pemandangan itu tersaji di depan temanku. Sungguh beruntung Rudi bisa melihat mamaku basah-basahan dengan daster tipis itu. Mama pasti sangat seksi saat ini. Aku cemburu, tapi juga horni.

    “Kamu ini… Tante bilangin anak tante baru tahu rasa kamu”
    “Emang bilangin apa? Bilang kalau aku ngelihatin susu mamanya yg nyeplak? Terus ngejelasin kalau sekarang tante lagi usap-usap kantong zakar aku? Tadi tante juga ngocokin batang k0ntolku kan? Hehe” balas Rudi cengengesan.

    Jedar! Jantungku rasanya mau meledak mendengarnya, membaygkan mama membersihkan k0ntol Rudi sampai mengocok-ngocoknya.

    “Dasar ah, kamu. Nih kamu lanjutin sendiri bersihin burungmu”
    “Bercanda kok tante… lanjutin lagi dong…” pinta Rudi yg sepertinya ketakutan kalau mamaku marah.

    Mama sepertinya tdk benar-benar marah, karena terdengar Rudi tak lama kemudian mendesah lagi. Mamaku kembali membersihkan kemaluan temanku dengan tangannya!

    “Untung tante masih pakai celana dalam. Kalau tdk pasti Rudi udah muncrat. Bisa belepotan dong wajah dan daster tante kena pejuku” ucap Rudi kemudian.
    “Mau mu tuh. Kurang ajar dong namanya nyemprot wajah mama teman sendiri pakai sperma” balas mama.
    “Aduh tante, sakit”
    “Rasain”

    Beberapa saat kemudian terdengar suara air kembali. Sepertinya mama lanjut membasuh badan Rudi. Sepertinya acara mandi ini akan segera berakhir.

    “Udah kan mandinya? Tante mau keluar dulu, kalau kamu mau buang sperma setelah ini silahkan. Tante tahu dari tadi kamu udah gak tahan” ujar mamaku.
    “Hehe, iya tante, tau aja kalau aku konak banget dari tadi” ucap Rudi yg semakin kehilangan rasa sopannya pada mamaku.
    “Jangan lupa disiram yg bersih” ucap mama kemudian yg ternyata tiba-tiba sudah membuka pintu. Aku ketahuan sedang berada di dalam kamar!
    “ Dodi? Kamu ngapain di sini?” tanya mamaku.
    “Eh, itu.. aku mau pastiin mama gak diapa-apain”
    “Iya… mama gak diapa-apain kok. Tapi memang temanmu itu nakal banget” kata mamaku sambil tersenyum manis.

    Ku perhatikan kondisi mamaku. Memang benar susu mama nyeplak jelas dari dasternya yg tipis dan basah itu. Putingnya tampak sekali menerawang. Rambut, wajah dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Sungguh pemandangan yg seksi dan memancing lelaki manapun untuk mengeluarkan sperma. Sungguh puas Rudi melihatnya dari tadi.

    “Hehe, ada Dodi yah tante?” ucap Rudi.

    Berbeda dengan sosok indah di depanku, di belakang mama, ku lihat temanku yg jelek itu sibuk mengocok k0ntolnya sambil berdiri tak jauh dari mamaku.


    “Tante… aku muncraaaat…” tiba-tiba dengan kurang ajarnya Rudi muncrat hingga mengenai belakang tubuh mamaku! Pantat mama yg tertutup daster, pahanya, serta kaki mamaku kena telak dipejuin temanku ini.

    Sungguh kurang ajar! Hatiku perih melihat ibu kandungku dipejuin orang seperti dia. Tapi mama justru berteriak manja.

    “Kyaaaah, Rudiiiiii! Spermamuuu!”

    “Sorry tante, habisnya tante ngapain sih berdiri di situ, kena semprot deh, hehe” jawab Rudi beralasan.

    Sungguh Rudi biadab, dia seperti sengaja menunjukkan padaku pemandangan mamaku dipejuin olehnya. Rasanya ingin ku hajar wajah buruknya itu, tapi tak jadi ku lakukan karena tiba-tiba terdengar suara pagar bergeser. Papa pulang!

    Rudi dengan terbirit-birit mengenakan pakaiannya dan lari ke kamarku. Mama juga kembali masuk ke kamar mandi pura-pura mandi. Sebelum menutup pintu mama sempat berbisik padaku,

    “Jangan kasih tahu papa yah sayang”

    Ah, hatiku diaduk-aduk. Aku tdk tahu apa yg aku rasakan. Hatiku sakit karena cemburu, tapi aku juga konak berat karena situasi ini. Bisa-bisanya mama diam-diam melakukan hal seperti ini di belakang suaminya. Meski awalnya keberatan, tapi mama kini terlihat menikmati permainan dari Rudi.

    Aku pikir hanya sekali itu Rudi dimandikan oleh mama. Namun ternyata tiap ada kesempatan Rudi selalu minta dimandiin sama mamaku. Memang kebanyakan aku tdk melihatnya langsung, tapi diceritakan oleh mama ataupun Rudi.

    “Terus Rudi onani lagi Ma setelah mandi?” tanyaku pada mama.
    “Iya, temanmu itu manja, tapi nakal juga yah… Mama jadi sering kena ceceran spermanya” jawab mama yg bikin aku kesal.
    “Kok mama kasih sih? Makanya dia minta terus…”

    Mama tdk menjawab. Mama sepertinya juga bingung kenapa dia malah terus menuruti keinginan Rudi walaupun awalnya dia selalu keberatan. Tujuan mama yg dulunya hanya ingin memanjakan Rudi malah jadi seperti terseret ke permainan nakal temanku itu.

    Perangai Rudi semakin hari semakin melunjak sok manjanya. Setelah mandi, dia juga minta mama yg pakaikan dia baju, lalu minta disuapin. Sungguh eneg melihat tingkahnya itu. Aku sampai tdk pernah bisa bermanjaan lagi dengan ibu kandungku sendiri karena Rudi yg selalu menempel padanya. Terpaksa aku hanya coli sendiri. Tentunya aku tdk ingin Rudi sampai tahu kalau aku sekarang juga bernafsu pada mamaku.

    Suatu hari papa tdk pulang karena urusan pekerjaan. Rudi malah minta tidur bareng dengan mama di kamar mama.

    “Boleh kan tante aku tidur bareng?” tanya Rudi memastikan.
    “Duh, masa kamu tidur sama tante sih? Terus kamu ninggalin Dodi sendiri Dodi dong di kamar?” balas mama.
    “Biarin aja tante, gak apa kok. Iya kan Bro? Gak apa kan gue tidur seranjang sama mama kandung lo yg cakep? Hehe”
    “Enak aja lo! Lo tidur di luar sana, kalau perlu lo balik ke rumah lo!” makiku padanya.
    “Ah, berisik lo bro. Gue kan juga pengen ngerasain dikelonin dan tidur bareng sama seorang mama. Lo kan udah sering waktu kecil. Ya tante…. Boleh yah… please…. Kasihani aku dong tante yg gak pernah disayangi mamaku dulu” ujar Rudi memelas memasang wajah sedih.

    Mama tampak berpikir, kemudian menghela nafas.

    “Yah… mama pikir tdk apa kalau kamu ingin tidur bareng” ucap mama sambil mengusap kepala Rudi. Lagi-lagi mama menuruti keinginan Rudi.
    “Aku juga mau tidur sama mama kalau gitu” pintaku tak mau kalah. Aku harus menjaga mama dari kelakuan temanku ini.
    “Kamu mau tidur bareng juga?” tanya mama padaku.
    “Iya Ma…”
    “Ya sudah kalau gitu… muat kok kita tidur bertiga. Gak apa kan Rud kalau Dodi juga ikutan?”
    “Ya gak apa sih, asal jangan ganggu aja, hehe” kata Rudi cengengesan.


    Setelah mama menyusui adikku dan meletakkannya di ranjang bayi, kamipun pergi tidur. Mama berada di tengah-tengah diapit oleh aku dan Rudi. Malam ini mama terlihat sangat cantik dengan gaun tidurnya yg tipis dan diatas lutut itu. Aku jadi konak sendiri berada di sampingnya. Ku yakin Rudi juga demikian. Melihat mama dengan pakaian itu saja sudah bikin konak, apalagi seranjang dengannya seperti yg kami lakukan sekarang. Pemandangan yg seharusnya hanya bisa dilihat Papa, kini juga dapat dilihat olehku dan teman tak diundangku ini.

    “Selamat tidur sayang…” ucap mama sambil mencium keningku, begitu juga dengan kening Rudi layaknya anaknya sendiri.
    “Selamat tidur Ma…” balasku.

    Tentunya aku tdk ingin segera tidur, aku harus memastikan kalau mamaku aman. Tapi ternyata rasa kantukku cukup kuat dan membuat aku tertidur juga.

    Tengah malam, aku terbangun karena mendengar suara-suara di sebelahku. Aku coba memasang telinga yg sedang mereka obrolkan.

    “Ayo dong tante… pengen nih.. mumpung anak tante udah tidur” kata Rudi berbisik dengan nada memaksa.
    “Duh, masa sekarang sih?”
    “Pengennya sekarang tante, ayo dong… buka dikit dasternya, udah haus nih pengen nyusu, hehe”

    Hah? Pengen nyusu?? Rudi ingin menyusu pada mamaku??

    “Kamu ini… kamu sengaja ya memintanya sekarang? Saat Dodi ada di sebelah kita?” tanya mama yg hanya dibalas Rudi cengengesan.
    “Kan tante janji mau ngasih aku susu juga”
    “Tapi kan susu tante yg udah diperas, bukan yg diminum langsung dari sumbernya”
    “Lebih enak yg diminum langsung dari sumbernya, hehe”
    “Hush… Suaramu itu pelanin. Nanti Dodi bangun” ucap mama. Terlambat, aku sudah terbangun dan menyimak obrolan mereka.
    “Ayo dong tante… mau yah?” pinta Rudi lagi terus memaksa.
    “Ya sudah, buruan nyusunya. Tapi jangan berisik” ucap mama kemudian membolehkan.

    Mama lalu menurunkan tali dasternya hingga memperlihatkan sepasang buah dadanya yg penuh susu itu. Susu yg pernah ku hisap saat kecil kini juga akan dihisap oleh temanku yg jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk.

    Dalam kegelapan, tampak Rudi langsung menyosor buah dada mamaku. Mama sempat melenguh pelan karena Rudi yg begitu semangat. Daripada dikatakan menyusu, Rudi lebih seperti mencabuli ibu kandungku ini. Tangan mama awalnya menahan tubuh Rudi agar tdk menindihnya, tapi lama-kelamaan malah memeluk punggung Rudi seakan tdk membiarkan Rudi berhenti mencupangi buah dadanya.

    Ah… hatiku sakit, tapi aku malah ingin terus melihat apa yg akan terjadi selanjutnya.

    “Nghhh… Rudi sayang… pelan-pelan… jangan heboh gitu nyusunya” bisik mama pelan.

    Rudi hanya menoleh sebentar pada mama, tampak susu mama mengalir di dagunya, Rudi lalu kembali menyusu lagi dengan liar pada mamaku.

    Cukup lama Rudi melakukan hal yg tdk sepantasnya dilakukan pada ibu teman sendiri. Lenguhan manja pelan dari mamaku terus terdengar yg membuat aku makin konak. Daster yg mama kenakan kini sudah turun hingga ke pinggangnya. Mama tdk mempermasalahkan lagi Rudi yg semakin heboh menyusu padanya. Ia tampak pasrah kalau aku benar-benar akan terbangun.

    “Rudi… jangan digigit-gigit… kamu mau nyusu atau apa sih? Sakit tahu”
    “Jangan ditarik-tarik sayang… Nggghhhh….”
    “Tanganmu kok malah nakal sih meras susu tante yg satunya?”
    “Ngghhh.. Rudi…. Kamu nakal sayang” terdengar suara mama berkali-kali merespon kelakuan Rudi pada buah dadanya.

    Tapi mama tampak tdk benar-benar malarang Rudi, masih terus membiarkan Rudi melakukan aksinya. Setelah sekitar setengah jam, barulah Rudi berhenti.


    “Udah Rudi? Kamu puas mainin susu tante? Mama temanmu lho ini.. Kalau ketahuan sama Dodi bisa dihajar kamu, apalagi sama suami tante” ujar mama dengan nafas tersengal-sengal.

    Rudi hanya cengengesan juga dengan nafas tersengal. Kehabisan nafas karena kelamaan membenamkan wajah buruknya dalam-dalam ke buah dada mamaku serta menyusu hingga kekenyangan.

    Rudi kemudian bangkit, lalu menarik daster mama hingga mama hanya mengenakan celana dalam.Aku terkejut dengan apa yg dilakukannya itu.

    “Rudi? Kamu mau apa lagi? Belum puas nyusunya?” tanya mama terkejut.

    Rudi tdk menjawab, dia lalu merebahkan diri lagi menghimpit tubuh mama yg nyaris telanjang itu. Dengan kurang ajarnya dia lalu menciumi bibir dan wajah mamaku bertubi-tubi dengan penuh nafsu.

    “Ngghh.. Rudi… kamu… jangan gini dong…” ucap mama menahan tubuh Rudi.

    Namun lama-kelamaan, mama malah membiarkan wajahnya terus diciumi temanku itu, bahkan membalas berciuman dengan Rudi. Kepalaku pusing melihatnya. Mereka jadi asik terus berciuman dengan panasnya, padahal ada aku di sebelah. Mereka bertukar liur, berciuman, serta saling mengulum lidah. Mau-maunya mama menuruti permintaan nakal Rudi. Merelakan tubuhnya digeraygi habis-habisan oleh temanku ini.

    Puas berciuman, tiba-tiba Rudi menarik celana dalam mama. Kali ini barulah mama benar-benar memprotes.

    “Rudi… cukup!” larang mama sambil bangkit duduk, lalu melihatku untuk memastikan aku masih tertidur.

    Aku pura-pura memejamkan mataku, namun diam-diam membuka mataku lagi saat mereka tdk melihat ke arahku.

    “Tante… aku pengen” pinta Rudi sambil merebahkan tubuh mamaku lagi, tapi mama menahan tubuhnya dan kembali duduk.
    “Gak boleh Rudi sayang… jangan yah… Masa kamu mau menyetubuhi mama temanmu sendiri?”
    “Habisnya aku nafsu banget sama tante…pengen aku entotin” ucap Rudi vulgar.
    “Kamu sih nyusunya lama banget tadi. Anak seusiamu itu gak boleh nyusu lagi seharusnya. Jadi nafsu kan sekarang… Mendingan sekarang kamu onani deh di kamar mandi, turunin nafsumu” suruh mama.
    “Yah tante, masa coli lagi… kali ini aja tante… please… boleh ya…” ucap Rudi kembali berusaha merebahkan tubuh mama.

    Mama membiarkan, tapi di wajahnya masih terlihat keraguan. Tak lama kemudian dia kembali meRudrong tubuh Rudi dan kembali bangkit duduk.

    “Jangan Rudi sayang… gak pantas kita melakukan ini” pinta mamaku masih mencoba mempertahankan diri.
    “Yah… tante… pengen”

    Mama tampak bingung, tapi kemudian dia berkata, “kamu peluk dan ciumin tante sepuasmu saja ya… jangan lebih dari itu” tawar mama kemudian.

    “Ya sudah deh…” jawab Rudi.

    Mama tdk melawan saat Rudi kembali merebahkan tubuhnya. Sepertinya mama membiarkannya agar ini cepat selesai. Mungkin merasa tak masalah kalau hanya peluk dan cium.

    “Jangan ribut yah tapi…” ingat mamaku.
    “Iya tante…”
    “Ya sudah… ayo sini… Cium dan peluk tante sepuasmu. K0ntolmu sepertinya tak tahan untuk menikmati tubuh mama temanmu ini” ucap mama sambil tersenyum manis.

    Sengaja menggunakan kata-kata ‘mama temanmu’ seakan menyenangkan Rudi, tapi bagiku rasanya sakit sekali mendengarnya.


    Merekapun kembali bergumul telanjang bulat tanpa bersetubuh di sebelahku. Lenguhan kenikmatan mereka kembali terdengar sahut-menyahut. Kadang Rudi membuat gerakan seperti menyetubuhi mama walaupun k0ntolnya hanya menggesek di paha mama. Begitu panas. Baik Rudi maupun mama tampak sangat menikmati. Seakan lupa kalau aku masih ada di sini.

    Cukup lama mereka melakukannya. Tubuh mereka sama-sama sudah mengkilap karena berkeringat meskipun AC di kamar menyala.

    Kepalaku makin berat mendengar dan menyaksikan ini, ku pikir aku mau tidur saja. Hingga kemudian aku dikejutkan oleh teriakan kecil mama.

    “Rudi jangan dimasukkan!”
    “Gak tahan tante….”
    “Rudi… udah tante bilangin kan.. Ngh… Rudi… keluarkan burungmu sayang!” kata mamaku lagi.

    Ku coba memperhatikan apa yg terjadi. Rudi sedang menyetubuhi mamaku! Bajingan!

    “Ngghhh.. tante… enak.. ngentot… aku ngentotin tante Yulia… akhirnya…” racau Rudi tak mempedulikan ucapan mama.
    “Shhh… Rudi… cukup… nanti Dodi bangun.. Ngghh..” ucap mama.
    “Kalau tante gak mau anak tante yg dungu itu bangun, tante jangan berisik dong… hehe” balas Rudi.
    “Kamu ini… dasar kurang ajar menyetubuhi mama teman sendiri” ucap mama yg akhirnya menuruti perkataan Rudi.

    Mama tdk lagi melawan dengan harapan aku tdk terbangun dan menyaksikan dirinya sedang bersetubuh dengan temanku sendiri, tapi kenyataannya aku malah sudah melihatnya sekarang.

    Akhirnya mama membiarkan tubuhnya dinikmati Rudi, bahkan mama juga terlihat menikmatinya. Terdengar mama berkali-kali mendesah kenikmatan sambil memeluk tubuh Rudi.

    Mama melakukan perzinahan dengan remaja tanggung yg jelek, di samping diriku, di atas ranjang suaminya. Sungguh membuat hatiku tak karuan. K0ntolku menegang dengan maksimal meskipun hatiku teriris. Mama kandungku… ya… mama kandungku sedang disetubuhi orang macam Rudi, temanku yg tak tahu diri. Tapi kenapa aku hanya diam dan justru menikmati pemandangan ini? Sialan!

    “Ngghh… Rudi…”
    “Tante…”
    “Sayang… mamamu sedang disetubuhi temanmu… tolongin mama dong…. Kok kamu malah enak-enakan tidur sih? Suka yah kalau mama dientotin orang lain?” racau mama yg membuat Rudi semakin semangat.

    Hatiku menangis, tapi k0ntolku ngaceng bukan main. Bahkan tak lama kemudian aku memuntahkan spermaku karena tak tahan. Sungguh aku tak tertolong.

    Rudi terus menyetubuhi ibu kandungku. Cukup lama hingga membuat mama kilmaks berkali-kali.

    “Tante… aku keluar. Keluarin di dalam yah?”
    “Nggh… jangaaaann!”
    “Tante…. Terima benihkuuuuu… Ah… mama temanku lonteeeee” erang Rudi dengan tubuh mengejang-ngejang menyemprotkan spermanya ke vagina mama.

    Tempat aku lahir dulu kini dikotori oleh peju temanku!

    “Dasar… anak sekarang cepat gede semua”
    “Rawat anak Rudi yah tante… hehe” ucap Rudi cengengesan.
    “Tante gak mau hamil anak kamu” balas mama.
    “Tapi kalau hamil gimana?”
    “Ya mudah-mudahan anaknya nanti gak mirip kamu, tapi mirip tante, hihihi” ucap mama yg malah menjawab pertanyaan Rudi dengan candaan.
    “Hehe, yg penting aku senang bisa bantu Dodi punya adek lagi”
    “Dasar, mana mau Dodi punya adek dari benihmu. Tapi Dodi bisa-bisanya yah tidur nyenyak, padahal mamanya sedang disetubuhi temannya” ucap mama sambil melirik ke arahku, dengan cepat aku memejamkan mataku lagi.

    Ah… Hatiku jadi tak karuan mendengar mama berkata seperti itu.

    “Dia kan goblok dan budeg tante… Mamanya aku entotin aja gak dengar. Huahahaha” ledek Rudi.
    “Hush… jangan keras-keras ngomongnya. Nanti dia beneran bangun. Tante gak mau kalian berantem”
    “Hehe, tapi aku boleh kan ngentot lagi?” tanya Rudi.
    “Ngentotin siapa?” balas mamaku balik nanya.
    “Ngentotin mama temanku yg cantik dan seksi, hehe”
    “Huh! Dasar”

    Aku tak sanggup lagi, kuputuskan untuk tidur saja. Ku yakin mereka lanjut ke ronde berikutnya. Aku tak ingin mendengar dan melihat lagi. Aku memaksakan diri untuk tidur dengan ditemani desahan-desahan pelan mereka.

    Esoknya mereka bertingkah seperti tdk terjadi apa-apa, terutama mama.


    Waktu terus berlalu. Saat ini papa sedang pergi keluar kota karena pekerjaannya. Baru pulang 3 minggu lagi. Hanya ada aku, adikku, mama, serta…. Rudi di rumahku. Rudi seakan-akan telah menjadi bagian dari keluargaku.

    Tiap ada kesempatan, mamaku dan Rudi pasti akan mengulangi perzinahan itu lagi diam-diam dibelakangku dan papa. Ada yg terlihat olehku, tapi sepertinya kebanyakan aku memang tdk melihatnya, hanya ceceran sperma dan susu mama saja yg menjadi bukti kalau mereka baru saja bersetubuh. Mama sepertinya telah benar-benar jatuh ke genggaman Rudi sejak dia merasakan kenikmatan genjotan k0ntol Rudi pada vaginanya. Mama ketagihan dengan k0ntol temanku.

    Hari ujian nasionalpun tiba. Aku pikir aku akan dapat menjalani ujian ini dengan lancar, tapi pikiranku benar-benar telah kacau dibuatnya.

    “Bro… lo aja yah yg ujian, gue mau di rumah aja” ucap Rudi pagi itu di hari ujian.
    “Emang lo gak ujian? Gila lo!” balasku.

    Tak lama, mamapun muncul dari belakang.

    “Sayang… kamu mau ujian kan sekarang? Sukses yah…” ucap mama padaku.
    “I-iya Ma…”
    “Hmm.. ngomong-ngomong sebelum kamu pergi, mama mau mengatakan sesuatu. Mama tahu kok kalau kamu selama ini sudah melihatnya” ujarnya yg membuat aku bingung dan terkejut.
    “Hah? M-maksud mama apa?”

    Mama tersenyum padaku, lalu dia mendekatkan wajahnya pada Rudi, mereka lalu berciuman!

    “Kamu suka yah melihat mama disetubuhi temanmu sendiri? Kok kamu gak marah sih sayang selama ini?” jawab mama memasang wajah pura-pura kesal padaku.

    Ternyata selama ini mereka tahu kalau aku mengintip! Sejak kapan!??

    “Eh, itu… aku…” aku tergagap, tdk tahu harus menjawab apa.
    “Huahaha… lo bejat sebagai anak bro! Masa mama kandung lo dientotin orang lain lo malah ngaceng sih? Hahaha” ledek Rudi ikut-ikutan.

    Aku masih hanya diam antara kesal, marah dan malu. Tak tahu harus berkata apa karena yg mereka katakan benar adanya.

    “Tante, ngentot lagi yuk… gak tahan nih… hehe” ajak Rudi mesum. Mama tersenyum.
    “Anak mama sayang… Mama mau disetubuhi lagi nih sama temanmu, titip adikmu ya kalau dia nangis, hihihi. Kalau kamu pengen nonton boleh kok… masuk aja ke kamar. Kamu bisa onani sepuasnya tontonin mama” ucap mama sambil mengerling nakal padaku.
    “Yoi bro… masuk aja ke kamar… Lo bebas jadi penonton. Eh, tapi kan lo mau ujian yah? Makan tuh ujian! Biarin deh gue gak lulus-lulus asal bisa ngentot terus sama nyokap lo. Entotin mama lo sampai lo punya adek baru lagi, huahahaha” ujar Rudi tertawa.

    Mama lalu menarik tangan Rudi ke dalam kamar. Sebelum masuk, mama masih sempat tersenyum ke arahku, sedangkan Rudi cengengesan padaku.

    Aku terdiam. Aku tdk menygka kenapa ini bisa terjadi. Terlebih hari ini hari ujian. Pikiranku kacau. Hatiku sakit luar biasa. Namun rasa sakit hatiku kemudian malah kalah dengan birahiku yg ingin melihat mamaku disetubuhi. Akupun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mama. Tak peduli dengan rasa malu dan gengsiku lagi. Tak peduli dengan ujianku.

    Di atas ranjang orangtuaku, tampak mamaku sedang disetubuhi Rudi dari belakang, kebaya masih menempel pada tubuh mama. Saat aku masuk, langsung disambut oleh ledekan Rudi.

    “Tuh kan tante… anak tante pasti pengen lihat mamanya aku entotin, hehe” cibir Rudi padaku yg diikuti mama dengan tersenyum manis padaku, lalu berciuman kembali dengan Rudi. Seakan menjadi ucapan selama datang dan selamat menonton padaku.

    Dengan penuh rasa cemburu, kesal, marah, namun penuh birahi, ku turunkan k0ntolku dan mengocoknya sambil melihat pemandangan di depan. Rudi tertawa terbahak-bahak, mama tertawa kecil melihat tingkahku. Aku mau juga merasakan apa yg Rudi rasakan. Sialan! Rudi anjing! Mama lonte! Aku juga anak yg goblok! Makiku dalam hati sambil tanganku terus mengocok k0ntolku.

    Mereka betul-betul melakukan persetubuhan yg panas. Seorang wanita bersuami sedang bersetubuh dengan remaja tanggung yg tak lain adalah temanku. Tubuh dewasa mamaku dinikmati dengan sepuas hati oleh remaja jelek ini. Erangan dan desahan tak henti-hentinya terucap dari bibir mereka. Sesekali mama malah melirik dan tersenyum padaku sambil dia dientotin, membuat perasaanku makin tak karuan dibuatnya.

    Aku terus menonton hingga akupun muncrat duluan. Namun aku masih ingin terus berada di sana sampai persetubuhan mama dan temanku ini selesai. Aku menyaksikan dari awal hingga akhir. Yg tadinya mama berkebaya lengkap, kini telah telanjang bulat dengan rambut panjang terurai acak-acakan. Tubuh mereka mengkilap karena banjir keringat. Mama terlihat sangat seksi dan nafsuin.

    “Tante… aku pengen keluar” ucap Rudi tiba-tiba mengeluarkan k0ntolnya, dia lalu berbisik pada mama. Mama hanya tersenyum mendengar bisikan Rudi. Entah apa yg Rudi ucapkan, tapi sepertinya aku akan segera tahu.

    Rudi lalu bangkit berdiri di atas tempat tidur, sedangkan Mama duduk bersimpuh di depannya, tepat di hadapan k0ntol Rudi.

    “Sayang… temanmu bilang dia mau pejuin wajah mama di hadapan kamu. Kamu pengen lihat kan sayang?” ucap mama padaku. Ah… tubuhku lemas mendengar mama berucap seperti itu. Tentu saja aku tdk menjawab, tapi itu sudah cukup bagi mama sebagai tanda kalau aku juga pengen lihat. Ingin melihat wajah mama kandungku dipejuin oranglain di depan mataku sendiri.

    “Liatin yah sayang… jangan berkedip” ujar mama dengan senyuman nakal.

    Tak lama kemudian Rudi mengerang kencang. Tangan kanannya menahan kepala mama dan menghadapkan wajah mama ke arahku berdiri, sambil tangan kirinya terus mengocok k0ntolnya.

    “Ah…. Yuliaaaaa. Gue pejuin muka lo di hadapan anak kandung loooooo”
    “Croooooootttt croooooooot”

    Sperma Rudi muncrat-muncrat menghantam wajah cantik mamaku bertubi-tubi. Sangat banyak, kental dan lama sekali. Aku menyaksikan tiap detik bagaimana pejunya itu mendarat di kening, pipi, mulut, dagu, serta seluruh permukaan wajah mama. Mamaku dikotori dihadapanku! Apalagi yg lebih menyakitkan dari ini !??

    “Ugh… enak banget ngecrot di wajah mama lo broo… huahahaha” tawa Rudi.
    “Anak tante kayaknya juga enak banget tuh nontonin kita, hehe” lanjut Rudi lagi melirik padaku.

    Mama juga melirik sambil tersenyum padaku. Seakan ingin menunjukkan betapa banyaknya sperma temanku itu mendarat di wajah cantiknya. Seakan ingin mengatakan betapa bejatnya temanmu itu sampai mengotori wajah ibumu dengan sperma.

    “Kamu suka sayang? Jangan kasih tahu papa kamu yah… Tadi kamu muncrat juga kan di lantai? Jangan lupa yah bersihin…” ucap mama cekikikan nakal padaku. Aku hanya diam. Aku merasa seperti orang bodoh.

    Mamaku tersayang, mamaku yg cantik dan baik, kini telah menjadi milik Rudi. Mengkhianati Papa.

    “Tante, besok boleh nggak aku ngajak teman-temanku ke sini?” tanya Rudi.
    “Kamu mau ngajak teman-temanmu ke sini?”
    “Iya, tante… kita pengen ujian juga sama tante, hehe”
    “Hihihi, ujian apa sih… ada-ada aja kamu. Hmm… Iya deh, berapa orang?”
    “Kalau rame gak apa kan tante?”
    “Boleh kok… suruh ke sini deh semua temanmu itu”
    “Oke deh tante… Kita semua bakal ke sini besok, ujian sama tante. Tapi tanpa Dodi kan tante? Hehe” ucap Rudi cengengesan.
    “Iya… u-ji-an khusus untuk kamu dan teman-temanmu, tanpa Dodi” jawab mama sambil tersenyum padaku.

    Sepertinya… Hidupku telah berakhir.

  • Kisah Memek Ningrum Gadis SMU Perawan

    Kisah Memek Ningrum Gadis SMU Perawan


    2757 views

    Duniabola99.com – Namanya Nur Cahya Ningrum, anak cantik bintang SMU di kotanya. Gadis ini tinggi dan berbody aduhai sekali. Setiap mata pria yang memandangnya pasti langsung tertuju pada matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik lalu turun kearah bibirnya yang memang sensual itu dan terakhir adalah pada buah dadanya yang cukup besar untuk ukuran anak SMU.

    Ujian akhir sudah dekat dan gadis ini yang tergolong otaknya encer langsung mengikuti bimbingan belajar yang khusus dibuka saat Ujian Akhir Nasional tiba. Hasilnyapun tidak mengecewakan karena setelah pengumuman hasil ujian diberitakan, dia menempati urutan ke 15 dari SMU nya dan itu sudah tergolong sangat baik mengingat SMU tempat Ningrum belajar adalah SMU favorit di kota W.

    Hai Rum. Gimana hasil ujian kamu? Pasti dapat peringkat yang tinggi yah? Tanya seorang teman prianya.


    Pemuda ini bertubuh kecil dan merupakan mantan dari Ningrum, mereka pernah pacaran waktu masih SMP kelas dua dan putus setelah lulus SMP karena ketidak cocokan dan terang saja pemuda ini tersingkir karena di SMU yang baru, Ningrum sudah menjadi kembang sekolah yang baru dan bahkan banyak kakak kelas yang rela berantem untuk memperebutkan cintanya. Gadis ini akhirnya menetapkan pilihannya pada seorang bernama Firman setelah gontaganti pacar hingga dikelas tiga SMU, adapun nama dari mantannya adalah Eko.

    Ningrum hanya tersenyum kecut setelah tahu pemuda yang menyapanya barusan adalah mantan kekasihnya. Memang dia sangat tidak suka dengan pemuda ini karena sekarnag pemuda yang dulunya simpatik ini telah berubah menjadi seorang pemabuk yang tidak jelas masa depannya lagi, walaupun sebenarnya dia berasal dari keluarga yang berada.

    Eko tertunduk menahan sakit hati dan malu ketika pertanyaannya tidak dijawb oleh Ningrum dan bahkan gadis ini ngeloyor pergi tanpa peduli dengan perasaan temannya itu. Gadis cantik namun sedikit congkak walaupun dia punya alasan untuk itu.

    Ningrum berjalan mendekati kerumunan anak lelaki dan langsung menuju kesamping Firman, kekasihnya. Beberapa teman pemuda itu bersiulsiul menggoda, Firman tahu kalau sebenarnya temantemannya itu selalu bermimpi bisa berpacaran dengan kekasihnya sekarang ini, mereka pasti memikirkan bagaimana bentuk tubuh gadis cantik itu saat telanjang. Segala pikiran kotor seolah dibenarkan dengan cara para anak lelaki itu menatap pantat, perut dan bahkan buah dada Ningrum yang sudah tumbuh itu.

    Gimana rencana untuk perpisahan dengan temanteman? Tanya Ningrum kepada Firman dan pemuda ini memberikan kode kepada salah satu temannya untuk bicara.
    Jangan khawatir, semua sudah kita urus kok cantik. Kita bakalan ajak pacar kita masingmasing untuk bernostalgia sekaligus piknik di hutan wisata diluar kota. Sahut salah seorang teman Firman yang bernama
    Bimo.

    Bimo ini berbadan gemuk dan tidak begitu tinggi namun walaupun begitu dia adalah ank seorang pengusaha yang lumayan sukses di kota W.

    Kamu bisa ikut khan Rum? Tanya Firman kepada gadis cantik itu.

    Dan Ningrum menjawabnya dengan anggukan gembira. Dia teringat dengan perkataan Firman bahwa dia akan mendapatkan kejutan pada acara perpisahan dengan temanteman kumpulnya selama ini. Dia selalu menebaknebak apa yang akan diberikan pemuda ini kepadanya.

    Akhirnya hari yang ditentukan untuk acara perpisahan datang juga. Sabtu siang Firman, Ningrum dan 3 pasang anak SMU yang lain berangkat untuk menuju keluar kota, kesebuah hutan wisata yang letaknya tidak begitu jauh dari batas kota W. dalam waktu kurang dari setengah jam mereka tiba di kawasan hutan lindung itu dan segera saja mereka menyusuri jalan kecil yang membelah hutan itu untuk menemukan lokasi yang sesuai untuk berkumpul. Akhirnya setelah beberapa saat mencari, Bimo memberikan komando bahwa dia telah menemukan spot yang asyik untuk mereka berdelapan.


    Kok lewat jalan kecil? Tanya Ningrum ketika Firman melajukan sepeda motornya menembus rimbunnya hutan dengan sepeda motor Vega miliknya dan melewati jalan setapak yang belum diaspal, jalan ini lebih kecil dibandingkan dengan jalan utama yang membelah hutan yang barusan mereka lewati.

    Firman memperlambat laju kendaraan bermotornya dan akhirnya berhenti ketika Bimo dan temannya yang lain juga berhenti. Mereka telah tiba didaerah perbatasan antara hutan dengan perkebunan strawberry dan perkebunan kajuput (bahan pembuat minyak kayu putih). Dari kejauhan tampak sungai Bengawan Solo membelah kawasan hutan itu dan hanya di hubungkan dengan sebuah jembaan kecil yang hanya mampu dilewati satu sepeda motor secara bergantian saja.

    Lokasi ini cukup datar dan semaknya sedikit dimana terdapat dua gazebo tua yang tak terawat yang dulunya diperuntukkan sebagai lokasi peristirahatan wisata namun karena anggaran pemerintah kota tidak mencukupi maka proyek dihentikan sementara gazebo dan perlengkapan lainnya ditinggal begitu saja tanpa diurus sehingga sekarang terlihat tak terawat padahan gazebo itu cukup besar dan nyaman.

    Di tiangtiang gazebo ini terdapat coretan tangantangan jahil yang kebanyakan adalah anak sekolah yang dulunya menggunakan tempat itu untuk indehoy bersama dengan pasangannya masingmasing. Tapi sepertinya Ningrum belum paham dengan situasi tempat itu dan maih adem ayem saja.

    Disini yah Fir? tanyanya lagi kepada kekasihnya dan Firman mengangguk lalu mengajak Ningrum untuk menuju kesebuah gazebo dan membersihkan kursi dari semen yang kotor akan daundaunan itu sehingga mereka dapat duduk disana.
    Kamu cantik sekali hari ini sayang. Perkataan manis itu meluncur begitu saja dari mulut Firman yang sedetik kemudian dia merangkul Ningrum dan memangkunya dipahanya.

    Sementara Ningrum tidak berusaha untuk melepaskan dekapan Firman dari belakang walaupun dalam hati dia malu tapi dia juga mau.

    Kita mau apa sih sebenarnya kemari? Nggak ada apaapa disini sayang. Ucap Ningrum memecah kebuntuan pembicaraan antara mereka berdua.

    Firman yang asyik membelaibelai rambut gadis cantik ini kemudian menjawabnya,

    Aku khan ingin berdua saja denganmu, lagipula nanti jika kamu memutuskan untuk kuliah, aku khan sudah susah untuk bertemu denganmu lagi karena ayahku tidak memiliki biaya untuk mengantarkan aku kejenjang mahasiswa. Lihat saja Bimo dan Wahyu, mereka juga berperasaan sama denganku. Bimo akan disuruh kuliah diluar kota sementara Wahyu sudah didaftarkan kesebuah institute terkenal di Jogja. Kita nggak akan ketemu lagi dalam waktu yang lama sayang. Aku cuman ingin untuk melepaskanwaktuwaktu terakhir kita sebagai orang bebas. Kamu mau khan? rajuk pemuda ini kepada Ningrum dan gadis ini tersenyum lalu mengangguk.


    Dalam hati Ningrum, dia sangat yakin bahwa kekasihnya ini benarbenar mencintainya.

    Hari mulai sore dan matahari mulai memerah pertanda akan segera tenggelam. Seolah tidak rela dengan ekpergian sang mentari, Ningrum memeluk kedua tangan Firman yang kali ini masih merangkulnya dari belakang. Seolah tahu kalau gadisnya itu masih ingin berdua saja dengannya, Firman menyuruh temantemannya untuk pergi terlebih dahulu ketika mereka mengajak Firman dan Ningrum untuk pulang. Sekarang tinggal berdua sendiri ditengan hutan wisata itu.

    Aku juga tidak ingin berpisah denganmu bidadariku. Firman membisikkan katakata itu sembari mendekatkan bibirnya kearaha telinga Ningrum dan sedetik kemudian dia mengecup pipi dan leher Ningrum lembut.

    Gadis ini menoleh kebelakang untuk mengatakan sesuatu tetapi langsung dibungkam mulutnya dengan ciuman mesra dari Firman. Ciuman pertamanya dalam sejarah hidup seorang Nur Cahya Ningrum.
    Entah karena terbawa oleh situasi yang sejuk dan sepi, Ningrum membalas ciuman Firman itu dengan tak kalah mesranya dan dengan posisi masih dipangku kekasihnya dan membelakangi Firman, Ningrum tak lepaskan ciuman pacarnya itu.

    Jemari nakal Firman mulai merabaraba payudara Ningrum yang masih terbungkus baju sekolah itu dan satu persatu kencing bajunya mulai terbuka hingga sekarang baju sekolah itu terbuka lebar mempertontonkan payudara putih Ningrum yang dibalut dengan bra warna krem. Seperti tersihir saja, Ningrum sepertinya tidak sadar bahwa sekarang buah dadanya nyaris telanjang.

    Merasa mendapatkan lampu hijau, Firman lalu mengarahkan tangannya yang sudah mulai lebih nakal itu kearah punggung Ningrum dan melepaskan kaitan bra gadis cantik itu sehingga dengan mudah sekarang Firman dapat menguak bra milik pacarnya itu keatas dan sekarang terlihat sudah payudara Ningrum tanpa penutup apapun lagi. Ini adalah kali pertamanya bagi Ningrum menunjukkan buah dadanya didepan pemuda yang bukan keluarganya.

    Sembari kedua mulut pasangan itu saling berpagutan satu sama lain, tangan Firman keduanya mulai menjelajahi bukit kembar gadis ini untuk mendapatkan kepuasan sebagai seorang pria. Buah dada ranum milik Ningrum diremasnya berulangulang hingga kedua putingnya mengeras dan tak hanya itu saja, pemuda ini juga memilinmilin puting Ningrum dengan gemasnya hingga sering gadis ini harus menghentikan ciumannya untuk mendesah, entah karena rasa sakit ataupun rasa nikmat yang tiada tara.

    AkhhFir, sudah! Aku nggak mau nanti kita kebablasan. Seru Ningrum mencergah tangan Firman yang menyelusupi pahanya dari balik rok seragam abuabunya.

    Namun Firman tak peduli dan menepiskan tangan Ningrum yang mencekal tangannya dan langsung mengarahkan kepangkal paha gadisnya itu sehingga menyentuh bagian vital Ningrum yang masih terbungkus celana dalam warna putih itu. Bagian vital yang belum pernah dia tunjukkan kepada siapapun juga bahkan kepada kekasihnya yang terdahulu.


    Jemari Firman merasakan adanya cairan yang membasahi celana dalam kekasihnya itu. Walaupun masih perawan tetapi Ningrum tetaplah seorang gadis normal biasa yang tidak bisa menahan godaan sensasi apabila terus dirangsang habishabisan oleh pacarnya. Sekarang vagina gadis cantik ini sudah basah akan cairan kewanitaannya sendiri.

    Ningrum sadar bahwa dia sudah melangkah terlalu jauh dan berusaha untuk membebaskan dirinya dari rangkulan Firman namun gagal karena Firman sudah tidak dapat lagi melepaskan moment yang ditunggutunggunya selama ini. Dengan setengah memaksa, pemuda ini melepaskan bra dan baju seragam SMU yang dikenakan oleh Ningrum dari arah belakang lalu membuangnya jauhjauh agar tidak dapat direbut lagi oleh Ningrum.

    Rasa malupun mendera wajah Ningrum yang sekarang berubah merah padam melihat dirinya sekarang nyaris telanjang dengan payudara yang menggelantung bebas walaupun dia berusaha menutupinya dengan menyilangkan kedua lengannya tetapi tetap saja pandangan mata liar Firman dapat menembus selasela lipatan tangan itu.

    Firman! Apaapaan kamu ini? Katanya kamu sayang ama aku, kok begini jadinya? gadis cantik ini mulai meneteskan airmatanya memohon agar Firman mau berhenti dan tidak memaksanya lagi.
    Lha inilah bukti sayangku kepadamu Rum. Aku sayang sama kamu dan aku butuh kamu selalu menjadi milikku selamanya. Sahut Firman lalu mendekap Ningrum dari depan dengan erat.

    Berbagai ucapan manis dilontarkan oleh pemuda ini dan akhirnya Ningrum luluh juga hatinya dan membuka silangan tangannya hingga sekarang payudara montok itu terlihat kembali.

    Kamu benarbenar sempurna sayang. Buah dadamu benarbenar sangat indah luarbiasa. Ucap Firman lalu meremasremas lagi buah dada Ningrum dengan mesra dan mulutnya pun tak mau ketinggalan.


    Jilatan dan sedotan juga pilinan jemari nakal Firman seolah membuat Ningrum terbang keangkasa. Dia yang sebelumnya anti dengan hal semacam ini sekarang menjadi menikmati. Hilang sudah rasa takut dan rasa malunya yang tadi sempat mendera hatinya dan berganti sudah dengan keinginan untuk merasakan kenikmatan total bersama dengan pacarnya sekarang ini.

    AkhhFirmanekhhh desahan demi desahan Ningrum yang seksi itu membahana disekeliling gazebo tanpa takut bahwa akan ada orang yang menyaksikan perbuatan kedua sejoli itu karena memang lokasi itu berada ditengah hutan sementara perkebunan yang berada didekat mereka masih belum waktunya panen sehingga jarang dikunjungi petani.

    Tak butuh waktu lama bagi Firman untuk melancarkan aksi susulan. Ketika Ningrum masih dibuai dengan kenikmatan cumbuannya terhadap buah dada gadis cantik itu, Firman mengarahkan jemarinya yang sudah terampil itu menelusuri paha Ningrum dan mengaitkan jemari kedua tangannya ke celana dalam kekasihnya itu dan menariknya kebawah. Dalam hitungan detik saja, celana dalam Ningrum sudah jatuh ketanah. Gadis ini kaget tapi belum sempat dia protes, Firman kembali mencumbu bibirnya sehingga membuat Ningrum tak dapat berkata apaapa lagi.

    Sembari menciumi Ningrum, salah satu tangan Firman meremasremas payudaranya sementara tangan yang lain menelusuri vagina gadis cantik ini yang sudah basah kuyup. Sesekali Ningrum merintih sakit apabila tusukan jemari Firman terlalu dalam sehingga menyentuh bagian dalam labia minora gadis cantik ini. Jangan Fir! Aku masih perawan. Seru Ningrum tapi sekali lagi bujuk rayu Firman nampaknya cukup ampuh untuk membendung penolakan Ningrum terhadap perlakuannya itu.

    Diturunkan resleting celana abuabu pemuda ini dan dipelorotkannya kebawah beserta dengan celana dalamnya sendiri dan saat itu juga terpampang dengan jelas dimata Ningrum sebuah penis seorang pemuda remaja yang sudah ereksi sedari tadi. Bahkan diujungnya sudah mengeluarkan cairan pelumas siap untuk mengendarai liang kewanitaan gadisnya itu.

    Akh..Firman. Kamu mau apa? serunya ketika melihat batang kejantanan itu disodorkan kearah Ningrum dan memaksa kedua tangan Ningrum itu untuk memegangnya. Awalnya agak grogi dan risih juga ketika Ningrum menyentuh benda asing milik pria itu namun setelah beberapa saat dia sudah mulai biasa bahkan mulai menuruti katakata Firman untuk mengocoknya.

    Dengan servis tangan sepertinya Firman masih merasakan kurang puas, lalu dengan sigap dia menarik rok abuabu milik Ningrum kearah atas sehingga vagina gadis itu terlihat olehnya dengan jelas. Bulubulu lembut dan jarang menghiasi vagina gadis cantik ini. Firman lalu mengarahkan batang kejantanannya kearah lubang kenikmatan itu dengan posisi setengah berdiri sementara tangannya yang lain mendorong tubuh Ningrum agar bersandar ke tiang utama gazebo yang berbentuk kotak besar itu.


    Pemuda ini menggesekgesekkan penisnya ke bibir vagina Ningrum sehingga sesekali bibir kemaluan gadis cantik itu terbuka dan ketika sudah cukup basah, pemuda ini mendorongkan batang kejantanannya yang berukuran panjang kurang kebih 12cm itu kearah vagina Ningrum dan menguak menerobos bibir kemaluan pacarnya tersebut.

    Sakitaduh..Fir! Hentikan! Sudah! Aku sudah tidak tahansakitttakhh! racau Ningrum sembari berusaha melepaskan diri dari dekapan Firman namun siasia.

    Pemuda kekasihnya itu sudah lebih mirip binatang ketika memaksakan penisnya untuk melabrak lubang senggama gadis cantik ini.

    Akhhsakit! Sudah hentikan! Sakit Fir desak Ningrum tapi apa daya karena Firman sudah kesetanan dan dengan teganya dia melakukan penetrasi paksa kepada liang vagina yang masih perawan tersebut hingga dalam satu sodokan kasar akhirnya batang kejantanannya sudah berhasil merobek selaput dara Ningrum dan membenamkan seluruh penisnya kedalam liang senggama gadis cantik itu.

    Seiring dengan lolongan sakit Ningrum, benda haram yang tumpul itu telah berhasil terbenam didalam liang kewanitaan dara manis ini.

    Ningrum. Kamu benarbenar cantik dan moy abis. Memang rasanya luar biasa kalau ngent*tin cewek secantik kamu. Ucap Firman yang kemudian tanpa memberikan waktu untuk Ningrum mengambil nafas langsung saja melakukan sodokansodokan liarnya memompa liang kewanitaan gadis malang ini.

    Ningrum menangis tersedu setelah mengetahui dirinya sudah tidak lagi perawan bahkan kekasihnya sepeti lebih memperdulikan kenikmatan bercintanya dibandingkan perasaannya pacarnnya sendiri.

    Selama sepuluh menit, penis Firman menyodoki lubang vagina Ningrum tanpa ampun walaupun seringkali gadis cantik ini meminta gar Firman berhenti sejenak karena dia merasakan rasa sakit namun tidak digubris oleh pemuda ini dan terus melakukan pompaannya tanpa lelah.


    Tubuh Ningrum yang setengah berdiri bersandar di balok kayu besar yang menjadi penyangga utama gazebo itu, terhentakhentak tiap kali Firman mempercepat goyangan pinggulnya dan sekarang tubuh molek gadis cantik ini seolah tak bernyawa saja. Payudaranya yang berulang kali diciumi Firman secara kasar sudah mulai memerah karena perlakuan kasar kekasihnya itu.

    Tak ada lagi desahan kenikmatan, yang ada hanyalah rintihan tiap kali Firman melakukan sodokan kasar kepadanya. Dirinya diperlakukan Firman tak ubahnya seperti barang atau benda mati yang hanya dibutuhkan vaginanya sebagai alat pemuas nafsu pemuda ini saja.

    Ningrum! Akhsayangakh seru Firman yang lalu mengejang tubuhnya.

    Sperma miliknya membasahi liang senggama Ningrum dan menetes keluar seiring dengan saat dia mencabut batag kejantanannya tersebut dari vagina kekasihnya itu.

    Kamu benarbenar memuaskan Rum. Kapankapan lagi yah. Sekarang kamu khan sudah nggak perawan jadi kalo mau bercinta berapa kali tidak apaapa. Ucapnya sembari membelai rambut panjang kekasihnya yang masih terduduk lemas itu.

    Ningrum hanya diam saja, dia tahu kalau belaian itu adalah tipuan, tapi walau begitu dia masih berharap bahwa ini hanyalah mimpi atau setidaknya dia ingin agar Firman tidak meninggalkannya.

    Akhirnya setelah bermesraan selama satu setengah jam lebih, mereka berdua berboncengan kembali kerumah masingmasing. Ningrum yang baru saja kehilangan keperawanannya menjadi susah untuk berjalan karena jalannya menjadi agak ngangkang akibat perlakuan kasar dari Firman pada vagina yang selam ini dijaganya dengan hatihati. Yang tersisa sekarang hanyalah gazebo tua yang menjadi saksi percintaan mereka berdua yang dibangkunya tercecer noda darah perawan seorang Nur Cahya Ningrum dan sperma milik Firman.

    Tapi sebenarnya ada satu lagi saksi mata, yaitu sepasang mata yang sedari siang tadi memperhatikan gerakgerik mereka dengan penuh perasaan cemburu sekaligus dendam. Sepasang mata milik seorang anak SMU yang juga menyukai Ningrum tetapi ditolaknya dengan mentahmentah waktu melamarnya. Seseorang yang bernama Ardian. Pemuda yang nantinya akan berperan penting dalam kehidupannya tanpa dia sadari.

  • Kisah Memek Kenikmatan waktu daftar kuliah

    Kisah Memek Kenikmatan waktu daftar kuliah


    2501 views

    Duniabola99.com – Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama. 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik. Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin.


    Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal. Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B. Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota. Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana. Sekalian liburan kata kami. Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B.

    Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar. “Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi,” kataku. “Budi, kamu tidur di sofa aja yah! Kita berdua ambil ranjangnya!” sahut Nova. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu….” komplainku. “Maunya..” kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa. Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan. Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan. Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B. Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda. Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya. Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH-nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya. Senyumnya manis sekali. Nova: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Rika. 34C ukuran BHnya.

    Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik? Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan. Jenni : “Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam.” Nova : “Kita main kartu aja yuk” Budi : “Memangnya bawa?” Nova : “Bbawa kok. Rika, ayo dikeluarin. Kita main poker aja. Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya.” Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk. Nova : “Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?” Budi : “Maksud kamu, Nov?” Nova : “Strip poker!!” “Gila kamu, Nov!” Nova : “Kaga berani?” Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova. Jenni : “Siapa takut? Berani kok walau ada Budi!” Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga. Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku. Nova : “Berani tidak, Bud? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?’ Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan.


    Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang. Budi : “Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!” Nova : “Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?” Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan. Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata. Budi : “Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?” Nova : “Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?” Kami semua setuju. Budi : “Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?” Nova : “Sampai semua bugil dong! Biar adil!!” Jenni: “Ok deh.

    Tapi kasihan Budi dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam. Kita cewek-cewek kan kelebihan BH.” Nova : “Iya yah… ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh.” Nova langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni. BH dengan warna cream kulit. Hahahahaha… kamipun tertawa bersama. Nova : “Ayo mulai! Sudah adil kan, Bud? Kita masing-masing cuma punya 3 modal.” Budi : “Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?” Nova : “Hmm… TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!” Budi : “Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!” Nova : “Banyak nanya yah kamu, Bud! Gimana Jen?” Jenni : “Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!” Wah asyik nih peraturannya… tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih.. “Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!” Nova : “Ih kamu, Bud…. Mau dong!!” Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!” Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak.

    Nova : “Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Bud? Saya hisap tititnya yah!!” Jenni : “Wah saya juga mau hisap titit Budi!” Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga. Permainan pun dimulai. Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat. Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya. Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova. Nova :”Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Budi, mau suruh Jenni buka apa?” Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka. Budi : “Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!” Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan. Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata. Nova : “Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!” Nova menggaet tangan penutup payudara dengan segera. Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya, memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah. Jenni : “Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat dada gue.” Jenni dan Nova tertawa. Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas.


    Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, tititku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan. Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan titit yang sudah mengeras sejak tadi. Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja. Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu tititku seluruhnya terlihat. Nova : “Wah sudah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!” Budi : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!” Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku langsung dipegangnya. Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas-remas payudara Nova yang cukup besar. Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya. “Ahh.. Enak banget, Bud! Terus hisap..” Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya. Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri. Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum tititku.

    Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan titit menjulang langit. Nova melanjutkan memberikan payudaranya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum tititku. Tangan saya mulai bergerilya ke vagina Nova. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali. Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah. Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku. Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi. Tanganku pun menggosok vagina Jenni yang juga sudah sangat basah. Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova. Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat. Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di tititku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya. Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya.

    Terlihat vagina bersih yang sangat indah. Bulu-bulu halusnya sangat seksi. Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah….. licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini. Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan. Nova semakin meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Bud” “Terus Bud… Enak… ahhh…aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah sampe nih” “Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud..” “Serius lu, Nov? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih.” “Iya, Bud… Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue… di luar aja dah enak, apalagi di dalam.” Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam vagina Nova. “Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!” “Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih” Pelan-pelan kepala titit gue mulai terbenam di vagina Nova. Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah? “Nov, udah masuk belom sih?” Nova yang mulai meringis menahan sakit, “Kayaknya sih belom deh… tapi terusin aja.” “Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu.” “Terus aja, Bud. Gue pokoknya mau titit lu di dalam gue.” “Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..” Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya tititku masuk juga sepenuhnya. “Wah.. Nova… kayaknya titit gue dah masuk semua nih” “Iya.. Bud…” sambil menahan sakit “diam dulu, Bud.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit..” Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova.


    Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan-pelan pantatku. Keluar masuk secara perlahan. Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di vaginanya. “Pelan-pelan yah Bud… masih sakit tapi dah mulai enak nih… vagina gue berasa penuh banget diisi titit lu” Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya. “Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?” Jenni pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama. “Gila.. gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!” “Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih.” Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku. Nova pun semakin mendesah menggila. “Ahhh…Ohhh…Ahhh…Ohhh…Bud.. gue mau sampe lagi nih” “Barengan Nov.. gue juga mau sampe..” Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi. “Ayo.. Bud… kita bbaaareeennggg….” Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova. Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova.

    Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi dan menghisapnya dengan lembut. Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan-hisapan Jenni. Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat tititku menjadi tegang kembali. “Bud, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina.” “Iya, Jen.” Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku. “Enak banget, Jen” Goyangan lembut Jenni membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah. Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati. Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin d. Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas. Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova. Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap. Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya. Kuarahkan tititku ke vaginanya. “Bud, jangan dimasukkin yah!” “Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih” “Jangan Bud… jangan sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati. Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni. “Ah… iya Bud.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh… Ahhh” Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.

    Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni. “OOhhhh… AHhhhh..enak Bud… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.” Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali. Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima. Jenni cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni. Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi. Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan. Tititku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova. Lagi pula tititku bisa coblos ke dalam Nova. Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas. Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat.. Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan. Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi tititku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku. Ah bingung….. Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova. Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi.


    Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya. Jenni bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku. “Hisap Bud! Biar lu tambah seru!” Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang. Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat. “Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue.. mauuuuu… Ahhhhh…” Nova pun orgasme lagi. Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott…croott… dua kali aku semburkan spermaku. “Bud enak banget disemprot elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.’ Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni. “Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova” “Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya.” “Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu” timpal Nova. Kucabut tititku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku. ****** Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk. Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya. “Eh.. Rika” Nova panik “Bokap Nyokap lu mana?” “Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C.” “Wah… lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam.” “Memangnya kenapa Nov? Eh… lu kok kaga pake BH?” “Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih” “Berhasil apaan sih, lu?” “Gue kasih perawan gue ke Budi!!” “Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot Budi!!” “Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Budi, cuma belum dimasukin aja.” “Gue jadi horny nih, Nov.

    Budi di mana? Mau gak yah dia?” “Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana ada yang nolak.” “Hahahaha…bener juga lu!” “Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya.” “Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?” “Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya.” Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dengan leluasa. Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau tititku mengalami kenikmatan. Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Nova atau Jenni sedang mengulum si junior. “Hah? Rika? Ngapain lu?” tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak? “mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu” Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya. “Hahahaha” Nova tertawa geli. “Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu.” Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku. “Eh.. Rika… baru sampe langsung sarapan aja nih” tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan. Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya. Body Jenni memang luar biasa. Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu. “Budi.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh… puasin gih… kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?” “Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha..” “Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok” timpal Rika. Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi. Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur. Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang. Kudekati Rika dan menciumnya lagi.

    Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus. Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas. Pentil yang bagus dan segera kulumat. “Ohh.. enak banget Bud.. terus Bud….aahhh.. ahhh..” Rika meracau kenikmatan. Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Tititku sudah sangat kencang sekali. Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika. Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat. Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat. Kudekati vaginanya dan tercium wangi vagina yang merangsang. Tapi Jenni punya lebih wangi. Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan perawannya, kok masih mikirin perempuan lain. Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian. Kujilat vagina Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain. “ Ohh…oohhh… enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini..” “Suruh Budi ngentotin elu, Rik… Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren gue cukup sakit lho” Nova menghangatkan suasana. “Iya Bud.. masukin dong buruan.” “Yakin lu, Rik?” Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali. Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika. Vagina Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil. Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit. Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika.


    Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah. Kepala tititku sudah masuk sepenuhnya tetapi seperti ketemu tembok. “Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk” Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis. “Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu.” Rika sudah lupa daratan. Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah. Rika menitikkan air mata menahan sakit. “Lanjut Rik?” “Iya Bud. Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget vagina gue” Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk…keluar…masuk..pelan-pelan tetapi pasti vagina Rika semakin basah. “Gila….Enak..banget….Tahu gini… dari kemaren… gue…ikutan…nginep….”Rika semakin larut dalam kenikmatan. “Ohh…ooohh…enak… aahh.. terus.. Bud.. yang cepat.. Bud!” Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya pun semakin liar tergoncang-goncang. “Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot..” “Ayo Bud.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak…AAARRRHHHH” Kami berdua pun orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras semua sperma yang ada di tititku. Kucabut tititku dan terlihat tetesan darah perawan merembesi sprei. Noda darah perawan Rika dan Nova terlihat bersebelahan. Wah aku harus membeli sprei ini dari hotel.

    Kenang-kenangan pikirku. Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut. Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang, “Tidak apa-apa Bud. Kita semua memang ingin menikmati titit lu.” dan kemudian dia menciumku lagi. Ciuman yang penuh mesra. Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku. Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan vaginanya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni. Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta. Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik. Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja.

    Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang. ****** Epilog: Kami berempat berhasil masuk universitas di kota B dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama. Orang tua kami tidak ada yang curiga. Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan. Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang.

    Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut. Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong. Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin. Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk “bermain”. Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja. Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2. Jenni akhirnya menjadi isteriku.


    Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan. Kami berdua punya dua orang anak. Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami. Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika. Anak kedua Nova dan anak ketiga Rika mirip sekali denganku. Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.

  • Kisah Memek ngentu memek anak2

    Kisah Memek ngentu memek anak2


    2515 views

    Duniabola99.com – Mba Kely dia adalah tetangga saya yang aduhai sekali. Seing kali saya dan istri maen kerumahnya kadang mba Kely maen kerumahku, karena jarak rumah kita juga tak jauh sering berkunjung , tapi saya lebih menyukai kalau bermain ke rumahnya mba Kely sebab dia selalu memakai pakaian yang minim dan menerawang dasternya.


    Sempat juga saya saat maen kerumahnya tanpa pemberitahuan sebelumnya mendapati mba Kely sedang bangun tidur jelas waktu itu dia memakai piyama serta buah dadanya yang tak terbalut oleh BH, dan pernah juga saat bermain di rumahnya bersama istriku , mba kely habis mandi saat keluar dari kamar mandi handuk yang dia pakai nyangkut di pintu, jelas bentuk toket dan anunya kelihatan sebentar, saya langsung berpaling muka soalnya ada istriku. hehe

    Suatu pagi di hari Minggu, saya dipinta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak Mbak Kely.

    Tanpa pikir panjang saya langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Kely, kali ini sendirian saja. & satu hal yang membuatku semangat ialah fakta bahwa suami Mbak Kely sedang tak ada di rumah.

    Hingga di rumah Mbak Kely, semua masih tidur sehingga yang membukakan pintu ialah pembantunya. saya masuk ke dalam rumah & setelah yakin si pembantu naik ke kamarnya di atas, saya mulai bergerilya.

    Dengan perlahan saya membuka pintu kamar Mbak Kely, & seperti sudah kuduga, Mbak Kely tidur dengan daster tipisnya yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha & celana dalam warna hitamnya.

    Saya meneguk ludah & langsung konak melihat paha montok yang putih mulus itu, apalagi lengkap dengan CD hitam yang kontras dengan kulit putihnya.

    Pagi itu saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat menjajal tubuh montok kakak ipar ku. Tekadku sudah bulat untuk menikmati setiap lekukan tubuhnya.

    Setelah puas melihat pemandangan di kamar, saya kemudian menuju meja makan di mana kulihat dua gelas teh manis sudah terhidang, satu untukku & satunya pasti untuk Mbak Kely.

    Dengan penuh semangat saya meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Kely. saya berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tak menolak untuk saya sentuh.

    Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Tak berapa lama, Mbak Kely bangun & seperti biasa, dengan santainya ia berjalan keluar kamar masih dengan daster minim itu yang membuatku semakin tergila-gila.

    “Eh, ada Azka, udah lama?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya.

    “Barusan kok mbak, antar makanan buatan Dila”, jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu.

    Mbak Kely memang sangat cuek, ia tak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya. Dengan gontai ia menuju meja makan & menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang.

    Menurut teori, dalam waktu 5 hingga 10 menit ke depan, hormon progesteron Mbak Kely akan meningkat & ia akan terbakar nafsu birahi.


    Setelah minum teh, Mbak Kely masuk ke kamar mandi untuk cuci muka, pipis & pastinya cuci memek lah, hehee. Keluar dari kamar mandi, wajah Mbak Kely memang sudah lebih segar. Masih dengan daster tipis yang memberikan informasi maksimal itu, ia memanggil pembantunya & menyuruh ke pasar. Wah, tambah perfect deh, pikirku.

    Setelah sedikit beraktivitas di ruang makan, ia kembali ke kamar. Pasti ia akan ganti baju pikirku. Dengan perlahan saya mengikuti di belakangnya.

    Dan benar juga seperti dugaanku, Mbak Kely tak menutup dengan baik pintu kamarnya. Ia begitu cuek atau sengaja memberikanku kesempatan mengintipnya berganti baju.

    Kontolku semakin mengeras melihat Mbak Kely menanggalkan dasternya & … oh, rupanya obat perangsangku sudah mulai bekerja. Mbak Kely tampak gelisah lalu mengusap-usap selangkangannya dengan tangan.

    Saya seperti diberi berkah pagi itu, Mbak Kely benar2x seperti terangsang hebat. Ia dengan sedikit terburu-buru melepas CD hitamnya sehingga kini ia benar2x telanjang di kamar. Kemudian kulihat ia mengusap-usap bagian memek & sekitarnya dengan tangan.

    Wah… tak akan kubiarkan ia melakukan masturbasi.

    Dengan semangat 45 & penuh percaya diri, saya membuka celanaku & membiarkan kontolku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas.

    Walau dengan sedikit canggung, saya beranikan diri membuka pintu kamarnya.

    “Azka… kau…”, Mbak Kely menjerit melihat saya masuk ke kamarnya sementara ia sedang telanjang & lebih kaget lagi melihat saya tanpa celana & mengacungkan kontol ke arahnya.

    “Daripada pakai tangan, pakai ini aja Mbak…”, pintaku seraya memegang batang kontolku.

    “Gila kau, jangan kurang ajar”, sergahnya ketika saya mendekati tubuh telanjangnya.

    Mbak Kely menampik tanganku yang ingin menjamahnya, namun nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku. saya yakin kalau birahinya sudah memuncak & ia juga menginginkan sex denganku.

    Ketika tanganku berhasil meraih buah dada & meremasnya, ia hanya bilang “Gila kau!”, namun tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada & memilin puting susunya.

    Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Kely hanya bersumpah serapah, namun tubuhnya seperti pasrah. Setiap sentuhan & remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “kurang ajar” & “gila kau”, namun saya merasa yakin ia menikmatinya. Dugaanku betul, Mbak Kely akhirnya dengan malu memegang batang kontolku.


    “Besar banget punya kau Azka”, serunya.

    “Pingin masuk memek Mbak tuh…” jawabku.

    Mbak Kely tersenyum manja,”Gila kau!”

    “Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras.

    Mbak Kely semakin relaks & pasrah. Kini dengan sangat mudah saya bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis & mulai meraba-raba memeknya yang ternyata sudah becek.

    “Kaya’nya memeknya udah minta nih Mbak”, kataku.

    “Gila kau!”, entah sudah berapa kali ia mengeluarkan kata itu pagi ini.

    “Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style.

    Mbak Kely masih dengan sumpah serapah menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini saya impikan itu akhirnya bisa kuraih & kuremas-remas.

    Dengan perlahan, saya memasukkan batang kontolku ke dalam liang memeknya. Tak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak & memang sudah becek pula.

    Maka adegan selanjutnya sudah bisa ditebak, Mbak Kely yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat pompa kontolku pada memeknya. Namun sekali lagi, pagi itu memang milikku.

    Meskipun sudah orgasme, kakak ipar ku yang montok itu tetap penuh birahi meladeni permainanku hingga akhirnya kami merasakan orgasme secara bersama. Nikmatnya luar biasaaaa.

    “Sembarangan kau numpahin sperma di memekku ya Azka…”, jeritnya ketika saya memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.

    “Habis memek Mbak enak sih….”, seruku di telinganya. Kakak ipar ku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.

    Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman.

    “Kau memang gila Azka, awas… jangan bilang siapa-siapa ya!”, serunya perlahan.

    “Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..”, candaku. Ia pun tertawa lepas.

    “Kapan-kapan lagi ya Mbak…”, pintaku.

    “Gila… kau gila…” jeritnya sambil berjalan ke kamar mandi.

    Aku memandang tubuh montok kakak ipar ku dengan senyum puas. Akhirnya tubuh impianku itu dapat kunikmati juga.

  • Kisah Memek Ngintip Pasutri Ngesex

    Kisah Memek Ngintip Pasutri Ngesex


    2819 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan nama aku Yudi, disni aku mau menceritakan kisahku yang terjadi saat aku masih kelas SMP dan gilanya aku mendapat pengalaman dari orang yang lebih tua jauh dariku, di usiaku yang memang menuju ke masa puber pastinya rasa ingin tau lebih dan rasa penasaran dan sudah mulai tertarik dengan lawan jenis aku mencoba untuk mencari informasi dari majalah dewasa atau situs porn.


    Dulu pertama kalinya aku mengeluarkan sperma saat aku membaca cerita dewasa yang aku pinjam dari teman sekolahku setiap malam sehabis belajar aku sering menyempatkan untuk membaca sambil tiduran di kamar dan menggosok gosok Yudiuanku sendiri sampai aku merasa klimaks keluarlah cairan yang berwarna putih tranparan , hal itu yang membuat merasa enak dan ketagihan tapi aku masih heran dengan cairan ini, kok beda dengan apa yang pernah aku tonton di film bokep bule, dimana sperma yang di keluarkannya agak kental, tapi setelah 3 tahunan aku bisa mengetahui rupanya factor umur juga mempengaruhi kekentalan spermaku.

    Pada waktu itu ada seorang pasutri yang hendak mencari rumah penginapan ditampunglah mereka berdua yang baru saja menikah di rumahku sambil mencari rumah kontrakan, untung saja ada satu kamar yang kosong sehingga sementara mereka berdua tidur di kamar tersebut, memang rumah ku besar di lengkapi dengan ruangan dapur dan tempat cuci, rasa penasaran ku timbul saat malam hari karena di dalam kamar mereka berdua sering bercanda dan pastinya ketawa seorang wanitanya sangat terdengar dari kamarku.

    Sering kali aku membayangkan mereka berdua dengan hal hal negatf karena aku habis membaca cerita dewasa dan membayangkan hal itu terjadi pada pasutri, karena kamarku dan kamar dia hanya di batasi oleh dinding yang terbuat dari papan sehingga aku bisa jelas untuk mengintip mereka lakukan aku cari dari celah celah dan menemukan tempat yang bisa mengintip mereka suatu malam saat lampu kamarku sudah aku matikan aku bergegas untuk mengetahui apa yang dilakukan benar saja mereka berdua sedang bermesraan dengan posisi sang istri sedang duduk di pangkuannya dan san suami berada di bawah sambil meremas remas buah dadanya sontak hal itu membuat aku semakin menikmati adegan ini dengan mata kepalaku sendiri.


    Langsung saja membuat penisku berdiri tegang, terlihat toket istrinya yang begitu mulus dan montok, aku yang menonton hal tersebut membuat penisku aku usap usap sendiri dengan posisi mulut suami sedang menjilati kedua toketnya sambil di hisap hisap srepp sreppp sreppp setelah puas menghisap putting istrinya dia berganti posisi dengan badan sang istri terlentang di atas ranjang, dibuka kedua kakinya terlihat gundukan memek yang di selimuti oleh bulu bulu jembutnya yang tabal dan hitam.

    Suaminya langsung mengambil posis dengan berlutut dan menghadap di Yudiuan istrinya , di angkat kaki dari sang istri dan di letetakkan di atas pundak suaminya kulihat wajah suaminya sedang berada di selakangan memeknya dan pastinya dia sedang menciumi dan menjilati memek istrinya, wajah istrinya geleng geleng menikmati sentuhan lidah dengan tanganya yang meremas rambut suaminya,

    Setalah suami merasa puas untuk memainkan memeknya , sang istri berganti posisi dengan dia untuk berdiri sebentar sambil menata selimut kulihat saat berdiri tubuh indahnya sangat menggairahkan dari bentuk toketnya yang bergelantungan dan bentuk memeknya, dari celah aku bisa melihat jelas saat istrinya mengangkang kakinya tepat diahadapanku terlihat memek yang basah rasanya ingin menyentuh memeknya yang jaraknya hanya dua tangan.

    Langsung sang suami mengambil posisi dengan dia mencopot pakaiannya dan terlihat batang Yudiuannya yang lebih besar dari punyaku dalam kondisi sudah tegang , dia mengambil posisi di depan istrinya dan dalam situasi tersebut aku hanya bisa melihat punggung suaminya yang membelakangiku saat aku mengintip, di angkat kaki sang istri dan secara perlahan bokong dari suaminya mulai menekan nekan secara teratur.dan setalah masuk penisnya ke dalam memeknya kaki dari istrinya melingkari paha dari suaminya di genjot pantat dari suaminya naik turun.

    Melihat hal itu aku mulai mengocok penisku dengan sebuh handboy agar licin, ahh ahh rasanya enak dan nikmat melihat langsung adegan ngentot di depan mata , yang biasanya aku hanya membayangkan dengan cara sehabis membaca majalah dewasa aku menghayal seperti apa yang di gambar, aku juga mengikuti ritme dari suaminya yang sedang mengempo memek istrinya, tak lama kurasakan tak kuat dan rasanya ingin mengeluarkan sebuah cairan ahhha hhhh keluarlah cairan spermaku di sekitar tanganku.


    Aku terus mengintip mereka berdua kira kira 5 menitan kulihat genjotan semakin cepat dan pantat suaminya semakin padat slupp slupp sluppp tangan dari istrinya memegang keras dari rambut suami tak lama tempo sudah mulai hilang, aku melihat seperti itu rasanya juga ingin menikmatinya dimana mereka berdua merasakan hal yang belum pantas aku lihat.

    Dengan keringat di punggung suaminya dia masih dalam keadaan menindih istrinya sambil merangkulnya, kemudian suaminya melepas penis yang tertancap dan tergeletak di samping tubuh istrinya kulihat kondisi penisnya sudah lemas tidak tegang lagi disertai cairan cairan yang mengalir wajah mereka berdua sangat puas diambil celana dalam dan selimut tadi buat alas untuk mengusap semua cairan yang tertumpah,

    Aku pun menyudahi tontonan perkempoan pasutri tersebut dengan cara berbaring di ranjang dan mengocok sekali lagi sampai klimaks aku pun langsung tidur dengan pulas, paginya aku sudah bangun dan masih bersantai di ranjang karena sekolahku itu berangkatnya siang hari dan pulangnya sore hari, kalau pagi dirumah seringnya sepi karena mamahku juga bekerja dan saudaraku juga berangkat sekolah pagi pagi, aku yang sedang berada di meja makan untuk makan pagi dan mengerjakan PR di sana, kudengar lagi suara ketawa dari kamar pasutri tersebut langsung saja aku bergegas untuk balik lagi ke kamar untuk melihat adegan yang menghibur.

    Aku pasang kedua mataku untuk menyasikkan adegan tersebut benar saja saat aku intip istrinya sedang dalam posisi menungging sedangkan suaminya yang berada di belakang sedang menjilati memeknya melihat hal itu seakan akan langsung penisku berdiri dan ingin mengeluarkan sperma lagi, lidah suaminya sungguh lihai menjilati memek , pantat yang bulat milik istrinya juga oke punya, kapan ya aku bisa merasakan untuk menikmati hal tersebut.


    Saat asyk asyk menonton adegan tersebut aku dikagetkan dengan tepukan tepat di pundakku, plukkkkk jantungku serasa berhenti aku kira orangtuaku pulang duluan dari kerjanya aduh aku tertangkap basah sedang mengintip , dan saat aku menoleh kebelakang rupanya tetanggaku yang sudah akrab dan biasanya kalau masuk memang gak pakai ketuk pintu dulu namanya Siska, di adalah tetangga sebelah rumahku yang sudah tinggal selama 3 tahun lebih,

    Dia tersenyum dan berbisik “eh kamu sedang apa” karena malu dan takut kalau di bilang sama ortuku aku pura pura tidur dan berselimut , flas back sedikit tentang kehidupan Siska di aadalah wanita yang sudah menikah dan sudah mempunyai anak 2 , dia sekarang tinggal sendiri tanpa di temani oleh suaminya karena suaminya juga ada istri mudanya di kota lain , jarang sekali suaminya menengok dia aku pernah lihat hanya 2 kali saja suaminya main di rumahnya, si Siska sering meminta bantuan pada keluargaku kadang pula dia meminjam uang dan beras untuk menghidupi anak anaknya karena suaminya juga sering terlambat dalam mengirim pesangon, dan dia jugqa akrab dengan kakakku kalau dia mau menjahit pakaiannya dan membayarnya jika sudah ada kiriman dari suaminya.

    Ada juga peristiwa aku dengan ibu Siska , dimana ini terjadi kira kira 2 bulan yang lalu dimana dia datang kerumahku dan saat itu aku sednag sendirian di rumah, katanya dia sudah ada janji pada kakaku untuk bisa mencoba pakaiannya yang sudah jadi dibuatkan kakakku, karena kakaku gak ada dirumah juga aku menemani ke ruangan jahit bersama bu Siska dia mencoba bajunya , “eh kamu keluar dulu”kata bu Siska

    Aku pun gak mau pura pura gak mendengar dia berbicara

    “eh kamu gak mau keluar ya, atau mau menemani disni untuk aku berganti pakaian??

    “ya kalau boleh sih”jawabku sekenanya

    Langsung dia mencopot pakainnya dan ingin mencoba baju yang sudah jadi, saat itu dia membelakangiku dengan posisi yang telanjang karena pada waktu itu dia tidak memakai celana dalam busyyyeettt melihat itu tanganku seakan akan bergerak sendiri untuk memegang pantatnya yang montok saat aku pegang dan mengelus , tanganku di tampar olehnya plakkkk “eh kamu kurang ajar ya “ katanya.


    Dia agak marah dan agak tersenyum jahat saat dia menampar tanganku tubuh dia berbalik dan kulihat betul bentuk toketnya yang sama sama montok di hadapanku, aku melihat itu langsung menelan ludah dan aku sangat bernafsu bentuk toket yang indah, perut yang seksi dan memek yang saat itu tanpa bulu mungkin habis di cukur bulunya sehingga warna dari memek terlihat betul dengan kecoklat coklatan.

    “eh nanti kamu aku bilangin mama kamu lho” aku pun diam saja dan dia berkata seperti dengan bentuk tubuh yang telanjang, saat dia mencoba untuk memaki bajunya dari atas karena itu kepala dan matanya tertutup oleh kain aku reflek lagi dengan tanganku mengayun memegang sebuah memeknya dengan tanganku, dia mungkin kaget dan langsung dia menjerit langsung aku berlari keluar dari kamar, disitulah awal aku bisa menyentuh tubuh bu Siska, kembali ke cerita lagi saat aku malu ketahuan oleh bu Siska aku tengkurap sambil mengambil selimut untuk menutupi wajahku karena malu ketahuan.

    Aku kira bu Siska langsung pergi dari kamarku malah dia bergantian yang mengintip adegan ngentot pasutri saat bu inta mengintip dia memegang pundakku aku menoleh ke wajah dia yang sedang duduk dia berbisik eh rupanya “mereka sedang asik ngentot” , nafas bu Siska sudah tak teratur dan aku yang masih malu masih dalam selimut , tiba tiba tangan bu Siska menyelinap dalam selimutku dan memegang penisku plekkkkk seketika membuat penisku berdiri aku pun diam saja dan bu Siska membuka celana dalamku memasukkan tangannya ke dalam sambil mengelus ngelus dan masih melihat adegan ngentotnya.

    Mungkin melihat hal itu bu Siska menjadi sange dia langsung berlutut dihadapanku dan membuka selimut langsung saja penisku yang belum besar di emutnya, gilllakkkk hal apa ini sungguh nikmat sekali dan geli rasanya, ahh ahh ahh tak lama karena merasa keenakan aku memuntahkan spermaku ke dalam mulut bu Siska crooottt crott crottt terasa sekali di bagian lututku gemetar dan dia masih mengulum penisku yang masih tegang sampai selesai dan terasa lemas lagi.

    Kemudian berganti posisi dia mencopot dasternya dan mengangkang tepat di wajahku, saat aku tiduran dia jongkong kulihat bentuk memek bu Siska yang di penuhi oleh jembut rupanya sudah basah karena melihat adegan ngentot di kamar sebelah, hmm bau nya khas agak sedikit pesing tapi membuat aku semakin bernafsu untuk mencoba menciuminya karena memang aku merasa penasaran dengan menjilati memek wanita,

    Di regangkan bibir memeknya dengan jarinya dan langsung menumpukan ke mulutku sempat aku sulit untuk bernafas hmm hmmmmhmm aku pegang pahanya untuk sedikit naik sekarang aku tak perlu iri dengan kamar sebelah karena aku juga sudah bisa menikmati memek bu Siska di hadapanku aku mencoba untuk menjilatinya slepp sleep seperti yang aku tonton tadi.

    Setelah merasa puas san basah aku minta berganti posisi sekarang tubuh bu Siska rebahan di atas ranjang, dirinya membuka selakangannya menyuruhku untuk segera memasukkan penisku yang sudah berdiri lagi, aku langsung menindih badan bu Siska ku cium juga keuda toketnya saat wajahku terbenam di antara toketnya aku memegang penisku dan mencoba untuk masuk kedalam celah memeknya bu Siska yang membantu memasukkan penisku ke dalam memek , saat bless masuk pertaman rasanya sangat weeenaaakkk sekali seperti ada yang memijat dari dalam dan hangat sekali.


    Aku langusung sedikit memompa mompa dengan naik turun, bless bless bless tak lama bu Siska merasa tubuhnya kejang dan kakinya merangkul pantatku sambil menekan lebih dalam jadinya penisku terbenam semua ke dalam Yudiuannya , dia mendesah ahhh ahhha hhhh seperti orang menangis, tak lama dia diam tapi yang aku rasakan di dalam memeknya seperti ada menyedot penisku dan diguyur oleh cairan hangat yang keluar dari memek bu Siska, tangan dia merangkul kepalaku dan menempelkan ke dua toketnya.

    Aku yang juga tak tahan menyemprotkan lagi untuk kedua kalinya tapi ini di dalam memek, ahh ahhh ahh aku bergumam di dada agar tak kedengaran suara suara desaha di samping kamar sebelah. Beberapa menit karena kami kelelahan aku masih berada di atas dadanya kemudian bu Siska melepaskan rangkulan kakinya dan menoleh ke samping sedangkan aku juga langsung mencabut penisku melhat wajah bu Siska yang memerah dan matanya sayu sayu membuat nafsuku timbul lagi, dan penisku berdiri lagi aku sempatkan untuk memasukkan lagi ke dalam memeknya dengan posisi miring, karena sudah becek terlihat jelas suara seperti aku sedang mengocok dengan sabun di kamr mandi.

    Dengan wajah yang mendesah bu Siska aku langsung masuk keluarkan penisku dan pantat dia juga bergoyang sambil merintih menggigit bibirnya cepat sekali aku terangsang dengan denyutan memeknya dan ahhh ahhh aku mengeluarkan lagi cairan sperma tapi tak banyak seperti awal tadi, kulihat waktu sudah mau jam 11 siang aku langsung bersiap siap untuk mandi dan pergi kesekolah sedangkan bu Siska juga bergegas untuk pulang ke rumahnya.


    Kira kira 3 bulan pasutri itu tinggal di rumahku dan sudha mendapatkan rumah kontrakan yang baru. Dimana aku kalau siang tidak ada temannya dan hanya sendiri dari situ bu Siska kadang maen ke rumahku mengajak untuk bersetubuh dan kami melakukan dengan sangat puas sampai 4 ronde biasanya karena memang bu Siska mempunyai nafsu yang sangat tinggi juga,

    Aku dan bu Siska tak lama kemudian keluargaku pindah ke Jakarta dan orang orang di rumah tidak mengetahui kalau aku dan bu Siska setiap hari ngentot karena memang bu Siska sudah lama tidak merasakan ini dengan suaminya aku yang masih muda juga bisa mengimbangi tubuh bu Siska yang mana sudah mempunyai anak, anak yang pertama masih kelas 1 SMP cewek namanya Friska,

  • Asian Amateur porn video with young Nana Kurosaki

    Asian Amateur porn video with young Nana Kurosaki


    1716 views

  • Hentai007

    Hentai007


    2058 views

  • Foto Ngentot cewek cantik pirang dengan rok kotak kotak dikamar

    Foto Ngentot cewek cantik pirang dengan rok kotak kotak dikamar


    1790 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik eropa rambut pirang dengan rok mini kotak-kotaknya ngentot dengan pacarnya yang berkontol besar yang memakasa masuk ke memeknya yang masih sempit dan juga pantat hingga teriak kesakitan. Bandar Judi Online

  • Video bokep Natasha Starr dan Scarlet Red nonton bokep jadi threesome

    Video bokep Natasha Starr dan Scarlet Red nonton bokep jadi threesome


    1918 views

  • Foto Ngentot Alessandra Jane dengan pacarnya ditepi kolam renang

    Foto Ngentot Alessandra Jane dengan pacarnya ditepi kolam renang


    2387 views

    Duniabola99.com – foto pasangan muda Alessandra Jane ngentot ditepi kolam renang dan menelan semua spermanya.

  • Foto Ngentot Tina Kay mengambil kontol di atas memek ketatnya

    Foto Ngentot Tina Kay mengambil kontol di atas memek ketatnya


    2045 views

    Duniabola99.com – foto TIna Kay yang memiliki memek yang tembem dan bagus mulus tanpa bulu ngentot anal dengan pacarnya dan meduduki kontol pacarnya yang panjang  dan menbakkan sperma yang panjang kedalam pantatnya.

  • Foto Ngentot Gadis Eropa mesum dengan pacar horny nya luar ruangan

    Foto Ngentot Gadis Eropa mesum dengan pacar horny nya luar ruangan


    1814 views

    Duniabola99.com – foto pasangan dari eropa cewek pirang dan cantik ngentot diluar ruagan dengan pemandangan yang indah dan ngentot disemak semak dengan gaya doggystyle dan menembakkan air mani diatas jembutnya yang tipis dicukur rapi.

  • Kisah Memek Tante lain yang beda dengan tante Nita

    Kisah Memek Tante lain yang beda dengan tante Nita


    2109 views

    Duniabola99.com – Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau kejadian itu tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya saya juga merasa malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di dalam hati Tante Nita.


    Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.

    Pada suatu sore, ketika saya sedang menikmati film porno dan sedang dalam tahap sangat ingin melakukan hubungan seks, (mungkin seseorang kalau sekali sudah merasakan nikmatnya hubungan seks, akan sulit untuk melupakannya) tiba-tiba berdering telepon dan tentu saja membuatku terhentak seketika dan dengan sedikit mengomel saya bangkit dan menjawab teleponnya (pembaca dapat merasakan kalau kita sedang menikmati sesuatu, terus ada hal yang mengganggu).
    Dengan berat saya menjawab, “Halo.., mau cari siapa..?”
    Lalu terdengar suara seorang wanita, “Saya ingin mencari Endy, Endynya ada..?”
    Dengan sedikit rasa ingin tahu, saya jawab, “Yah, saya Endy, disana siapa yach..?”

    Kemudian terdengar suara yang agak genit tapi sangat merangsang, “Hayo.., sudah lupa yach sama saya, padahal belum juga satu bulan..!”
    Hati saya langsung berdebar-debar, lalu saya bertanya kembali, “Disana Tante Nita yach..?”
    Dan terdengar suara, “Emangnya kamu pikir sapa, sembarangan aja..!”
    Lalu saya pun berkata, “Ada keperluan apa Tante..?”
    Dengan pelan tetapi agak kesal, Tante Nita berkata, “Kamu kayak nggak tau aja, rumah tante lagi sepi nih, selain itu tante lagi pengen nih, kamu bisa khan nolongin tante..?”
    Dengan sedikit jahil saya bertanya lagi, “Nolongin apa tante..?”
    Tante Nita yang mungkin sudah kesal sekali, lalu berkata, “Kamu ini bodoh atau pura-pura bodoh sich, udah hampir satu bulan nich.. apa kamu nggak ingin kenikmatan kayak waktu itu..?”


    Dalam hati, tentu saya saja saya sudah sangat berharap karena selain rangsangan dari film porno yang saya tonton, saya juga tidak merasa puas akan onani yang saya sering lakukan.
    Lalu saya berkata, “Tante tunggu yach, saya segera kesana, paling cuman 10 menitan.”
    Dan Tante Nita menjawab, “Yach udah.., cepatan yach, tante tunggu nih..!”

    Dalam 10 menit, saya sudah tiba di rumah Tante Nita, dan ternyata Tante Nita sudah menunggu saya di depan rumahnya, terlihat Tante Nita memakai setelan piyama. Lalu kami pun masuk ke dalam rumah dengan nafas terengah-engah. Bandar Judi
    Saya berkata, “Tante ini bikin capek saya aja..!”
    Dan dengan agak manja, Tante Nita berkata, “Masak gitu aja capek, tapi kamu juga dapat enaknya khan, kamu ini juga kok masih juga panggil tante, khan udah dibilang panggil aja dengan Nita, gimana sech..!”
    Dengan tertunduk saya berkata, “Iya juga sech, saya lupa tante.. eh.. Nita maksud saya.”

    Lalu saya masuk ke dapur dan mengambil minum. Tante Nita pun menyusul saya masuk ke dalam. Sesudah meminum habis air dalam gelas, saya segera menarik Tante Nita dan memeluknya. Dengan manja Tante Nita berusaha untuk melepaskan peluksan saya, tapi saya segera mendaratkan ciuman saya ke bibirnya. Tante Nita terlihat sangat menikmatinya dan mulai membalas ciuman saya dengan mengigit pelan lidah saya, tapi saya juga berusaha membalas ciumannya.

    Kami berciuman hampir 3 menit, lalu saya melepaskan ciuman saya dan bertanya, “Nit, saya bole nanya nggak..?”
    “Yach.., nanya aja, emang kenapa..? jawab Tante Nita.
    Lalu saya berkata kembali, “Kalo bole tau, kamu pake celana dalam warna apa hari ini..?”
    Dan Tante Nita berkata, “Eh kamu.. memalukan, masak nanya hal yang gituan..?”
    Saya berkata lagi, “Masak nggak bole sich..?”
    Tante Nita berkata, “Yach udah.., kamu lihat aja sendiri..!”
    Lalu tangan saya mulai bergerilya di sekitar wilayah pinggang ke bawah dan dengan pelan saya mulai membuka celana piyama nya dan telihat kalau Tante Nita memakai CD warna putih dan terlihat bayangan kehitam-hitaman di sekitar lipatan kakinya.

    Lalu Tante Nita berkata, “Nah udah tau khan, kok masih diam aja, kayak ngak pernah gituan aja..!”
    Dengan tersenyum saya lalu mengendong Tante Nita segera menuju kamarnya.
    Tante Nita berkata, “Kamu ini kok nggak sabaran sech..?”
    Sampai di kamarnya, saya membaringkan Tante Nita ke ranjang dan segera membuka pakaian serta celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD. Sedangkan terlihat kalau kemaluan saya sudah menegang. Lalu saya segera mencium bibir Tante Nita, sedangkan tangan saya mulai aktif bekerja meremas payudara Tante Nita. Kemudian saya pun membuka baju Tante Nita, sehingga tampaklah payudara Tante Nita yang masih terbungkus oleh BH yang berwarna putih juga (dalam pikiranku mungkin BH dan CD Tante Nita adalah satu set, sehingga tampak sangat serasi).


    Lalu tangan saya mulai bergerak ke belakang untuk mencari kait dan membuka BH-nya tante, tapi dengan tersenyum Tante Nita berkata, “Ini model baru Ndy.., kaitnya terletak di depan.”
    Dan tangan Tante Nita sendiri yang melepaskan kait BH-nya, sehingga tampaklah oleh saya payudara Tante Nita yang masih kencang. Saya segera menenggelamkan wajah saya ke dalam payudaranya. Dengan gerakan meremas dan mulut saya menghisap putingnya, Tante Nita mulai terangsang, ini terlihat dari erangan Tante Nita.
    “Uuh.. enak sekali.. terus Ndy.. ehmm..”

    Lalu tangan saya mulai bergerak ke bawah, masuk ke dalam celananya dan mulai menyentuh bagian di sekitar selangkangannya, meskipun hanya dari luar celana dalamnya.
    Lalu tante berkata dengan sedikit tertekan, “Ndy.. tante nggak tahan lagi nih..!”
    Tanpa berpikir panjang lagi, saya segera melepaskan celana sekaligus CD Tante Nita, karena nafsu saya juga telah memuncak. Lalu terlihatlah kemaluan Tante Nita yang ditumbuhi bulu-bulu yang terawat dengan rapih.

    Kepala saya segera turun dan segera menjilati kemaluan Tante Nita.
    Terdengar Tante Nita menjerit, “Aduh Ndy.., nikmat sekali.. terus.. tante merasa nikmat terus Ndy.. uh.. uh.. ahh..”
    Tiba-tiba tubuh Tante Nita mengejang dan pinggangnya terangkat ke atas. Saya mengetahui kalau Tante Nita sudah hampir mencapai klimaksnya, tapi saya segera menghentikan permainan saya, sehingga terlihat kalau Tante Nita sangat kecewa dan berkata, “Kamu kok gitu sech Ndy..!”
    Saya berkata lagi, “Nit, nanti saya akan memberikan kenikmatan yang sebenarnya, tapi sekarang kamu harus meluruskan kembali dulu adik saya ini..!” sambil menunjukkan batang kemaluan saya yang sudah agak mengecil.


    Saya bangkit dan segera mengarahkan kemaluan saya ke dalam mulut Tante Nita. Tante Nita nampaknya sangat liar dan segera melahap habis kemaluan saya, terlihat kalau kemaluan saya terbenam seluruhnya ke dalam mulut Tante Nita. Dengan gerakan menghisap Tante Nita berhasil membuat kemaluan saya sudah dalam keadaan siap tempur dan sudah dalam ukuran yang maksimum.

    Lalu Tante Nita menyuruh saya untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam kemaluannya, lalu saya bergerak turun dan tubuh saya menimpa tubuh Tante Nita. Saya mengarahkan kemaluan saya ke lubang kemaluan Tante Nita. Dengan pelan tapi pasti, saya mulai menekan kemaluan saya ke dalam lubang Tante Nita. Karena sudah basah oleh ludah Tante Nita dan kemaluan Tante Nita sudah basah oleh cairan kemaluannya, sehingga memudahkan kemaluan saya menekan, meskipun masih terasa sakit di sekitar kepala kemaluan saya.
    Tante Nita mulai menjerit dengan tertahan, “Aduh.. duh.. sakit.. Ndy.. teruskan.. uh.. ah.. ehm.. tapi nikmat sekali..!”
    Karena ingin segera mencapai klimaksnya, saya pun segera membenamkan habis kemaluan saya dan terasa kenikmatan yang hebat baik saya maupun Tante Nita.

    Kemudian saya segera melanjutkannya dengan gerakan naik turun, sedangkan Tante Nita berusaha mengimbangi permainan saya dengan gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Dan sesudah 5 menit, kemudian Tante Nita menjerit dan kakinya mengunci pinggang saya, kemudian mulai menendang ke atas.
    “Ndy.. saya sampai nih.. ah.. uh.. uh.. ehs.. nikmat sekali..!”desahnya menahan kenikmatan.
    Sedangkan tangannya bergerak tidak karuan dan mencakar punggung saya, tapi saya sudah tidak mempedulikannya lagi dan terus memompa kemaluan saya ke dalam lubang surgawi Tante Nita.

    Selang beberapa detik kemudian, saya merasa ada sesuatu yang akan meledak keluar, dan saya merasakan segera mencapai klimaks.
    Lalu saya berkata, “Nita, tahan.., sebentar lagi saya segera keluar..!”
    Saya mengerang, “Uuh.. uh.. enak sekali, sungguh enak sekali.”
    5 detik kemudian, saya pun menghujani kemaluan Tante Nita dengan siraman air sperma saya dan saya merasakan adanya cairan hangat dalam kemaluan Tante Nita dan dinding kemaluan Tante Nita menjadi agak licin.
    Saya tahu Tante Nita dan saya sudah mencapai orgasme bersamaan dan terdengar jeritan, “Uuh.. Ndy.. enak sekali.. tante sampai.. uh..!”


    Setelah mencapai orgasme, saya jatuh tertidur di samping Tante Nita.
    Tante Nita berkata, “Terima kasih Ndy.. tante puas sekali.., sudah lama tante nggak merasa puas seperti ini..!”
    Lalu saya tersenyum dan berkata, “Saya juga puas tante, kemaluan tante nikmat sekali, sungguh saya puas Nit..!”
    Kemudian kami pun saling berpelukan dan berciuman kembali.

    Setelah hampir setengah jam beristirahat, kami mengulangi kembali permainan seks kami, hanya kali ini Tante Nita berada di atas, sedangkan saya di bawah. Permainan ini hanya berlangsung sekitar 5 menit, karena kami masing-masing sudah lelah pada permainan yang pertama, sehingga pada permainan kedua ini kami merasa tidak senikmat permainan pertama. Setelah lelah dan tertidur, tidak sadar hari sudah sore, maka segera saya membersihkan diri dan ingin segera pulang ke rumah. Tante Nita mengantar saya sampai ke pintu rumahnya.
    Dia berkata, “Endy.., tante puas hari ini..!”
    Saya berkata membalasnya, “Saya juga tante, tante hebat sekali..!”

    Dengan tersipu, Tante Nita berkata, “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi..?”
    Saya menjawab, “Iya Nita, saya akan dengan senang hati melayanimu, soalnya kamu hebat sech..! Saya suka deh ama kamu..”
    Tante Nita berkata lagi, “Iya, kalo kamu ingin, kamu bisa kok telepon tante, nanti kita bisa cari tempat yang aman, soalnya tante juga malu khan kalo tiap hari tante aja yang minta..!”
    Lalu saya berkata lagi, “Iya dech tante.., nanti kalo saya pengen, tante harus siap loh..!”
    Dengan senyuman, Tante Nita menganggukkan kepalanya.

    Saya kembali memeluk Tante Nita dan menciumnya, sedangkan tangan saya bergerak ke arah selangkangannya dan menggosoknya.
    Tapi Tante Nita berkata, “Udah donk Ndy.. Tante malu nih digituin terus..!”
    Tapi saya terus saja memainkan kemaluan Tante Nita dan berkata, “Malu apanya tante, saya juga udah pernah lihat ama menikmati seluruh tubuh tante kok, tante juga suka khan..?”
    Sambil tertunduk, Tante Nita berkata, “Aah.. udahlah.. lain kali aja deh, saya janji pasti akan terus memberi kenikmatan yang lebih ama kamu, udah dech yang lainnya udah mo pulang tuh..! (maksudnya keluarga Tante Nita) Kamu harus segera balik tuh..!”
    Lalu saya mengiyakannya dan segera melepas ciuman dan pelukan serta tangan saya dari selangkangan Tante Nita.


    Hubungan kami berlansung lama dan hampir 2 tahun. Kami selalu berhubungan dengan diam-diam dan saya selalu puas denga permainan Tante Nita. Sedangkan Tante Nita juga sebaliknya merasa puas akan permainan kami, tapi kami selalu melakukan hubungan seks dengan cara-cara yang tradisional dan tidak pernah mencoba gaya-gaya yang agak berani, seperti gaya anjing, 69 ataupun yang lainnya.

    Belakangan ini, dari cerita Tante Nita, saya tahu kalau suaminya (papa teman saya) mempunyai istri simpanan di luar, sehingga Tante Nita merasa sering ditinggalkan dan kebutuhan batinnya tidak pernah tercukupi.

    Setelah hubungan yang begitu lama, saya mulai merasakan kalau saya menyukai Tante Nita, tapi saya tidak tahu apakah saya mencintainya atau hanya perasaan karena kami sering berhubungan intim.
    Pernah sekali saya mengutarakannya, tapi Tante Nita memberi penjelasan, “Kamu ini hanya terbawa perasaan, diantara kita memang ada rasa suka, tapi tidak pernah saling mencintai, kita hanya membutuhkan masing-masing untuk memuaskan kebutuhan kita..!”
    Dan saya mulai mengerti kalau hubungan ini tidak akan berlangsung lama. Setelah saya melanjutkan pendidikan saya di luar kota, saya mulai jarang kembali ke kampung halaman saya. Tetapi saat saya kembali, saya dan Tante Nita selalu mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seks kami.


    Cerita ini merupakan pengalaman nyata yang saya alami, bukan rekayasa. Meskipun dalam cerita ini, cerita seksnya kurang dominan, tapi saya ingin pembaca tahu konflik batin yang terjadi dan pertentangan-pertentangan dalam diri kita. Terima kasih atas perhatiannya, saran dan kritik saya tunggu di email saya.

  • 1-Hikaru Shiina Kirari 37

    1-Hikaru Shiina Kirari 37


    1885 views

  • Foto Bugil Pemijat Bella Rose menunjukkan vagina merah mudanya di atas meja pijat

    Foto Bugil Pemijat Bella Rose menunjukkan vagina merah mudanya di atas meja pijat


    1650 views

    Duniabola99.com – foto tukang pijat cantil tubuh mulus putih Bella Rose melepaskan pakaiannya diatas meja pijat dan ngangkang lebar memamerkan memeknya yang masih sempit dan memeknya yang berwara pink sangat menggoda.

  • Astounding POV Porn Scenes Along Miina Kanno

    Astounding POV Porn Scenes Along Miina Kanno


    1800 views

  • Foto Ngentot Christie Stevens mendapat hantaman keras

    Foto Ngentot Christie Stevens mendapat hantaman keras


    1620 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang toket gede ngentot dengan pria berotot di tepi kolam hingga didalam rumah dia tas kusi dan menelan semua sperma yang dikeluarkannya.

  • Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil

    Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil


    3499 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku sangat senang di dalam kantorku aku diangkat menjadi manajer di perusahaan swasta, namaku Satria
    umurku 28 tahun tinggiku 171 cm kata orang aku mirip dengan salah satu atlet basket indonesia Deny
    Sumargo, kisah sexku ini terjadi satu tahun yang lalu, saat ini aku sudah mempunyai istri dan 2 anak
    yang masih kecil kecil.

    Saat pulang dari kerja pukul 11 malam karena hal lembur penutupan bulan, dengan mobilku aku menyusuri
    kawasan perumahan elit kebetulan malam itu gerimis, dengan pelan pelan aku mengendarainya ditengah
    perjalanan kau melihat perempuan yang sedang berdiri dibawah pohon aku merasa kasihan kemudian aku
    hampiri dia dan bertanya.

    “Ibu sedang menunggu apa?”

    Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum. Dalam hati aku memuji, Manis juga ibu ini
    walaupun umurnya kelihatannya di atasku sekitar 34 -36 tahun kalau digambarkan seperti artis Misye
    Arsita dan saat itu perutnya agak membuncit kecil kelihatan sedang hamil muda.

    “Kalau ke manukan naik angkot apa ya Dik?”

    “Wah jam segini sudah habis Bu angkotnya, Gimana kalo saya antar?”

    Dia kelihatan gembira. “Apa tidak merepotkan?”

    “Kebetulan rumah saya juga satu arah dari sini, mari naik!”

    Setelah dia ikut mobilku, Ibu itu bercerita bahwa dia berasal dari Jawa Tengah, dia sedang mencari
    suaminya yang kebetulan baru 2 minggu kerja sebagai sopir bis jurusan Semarang-Surabaya, keperluannya
    ke sini hendak mengabarkan kalau anaknya yang pertama yang berumur 15 tahun kecelakaan dan dirawat di
    rumah sakit sehingga butuh uang untuk perawatan anaknya. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya
    tidak ada nomer teleponnya.

    Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Setelah di depan rumah ketika akan mengetuk pintu
    ternyata pintunya masih digembok, lalu kami bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan satu
    profesi.

    “Suami Ibu paling cepat 2 hari lagi pulangnya. Baru saja sore tadi bisnya berangkat ke Semarang.
    Kebetulan kami satu PO.”

    Kemudian kami permisi pergi. Kelihatan di dalam mobil dia sedih sekali.

    “Terus sekarang Ibu mau ke mana?” tanyaku.

    “Sebenarnya saya pengin pulang tapi.. pasti saya nanti di marahi mertua saya kalau pulang dengan
    tangan kosong, lagian uang saya juga sudah nggak cukup untuk pulang.

    “Begini saja, Ibu kan rumahnya jauh, capek kan baru nyampek trus pulang lagi.. apalagi kelihatanya ibu
    sedang hamil, berapa bulan?”

    “Empat bulan ini Dik, trus saya harus gimana?”

    “Dalam dua hari ini Ibu tinggal saja di rumah saya, kan nggak jauh dari manukan nanti setelah dua hari
    ibu saya antar ke sini lagi, gimana?”

    “Yah terserah adik saja yang penting saya bisa istirahat malam ini.”

    “Oh ya, boleh kenalan.. nama Ibu siapa dan usianya sekarang berapa?”

    “Panggil saja aku Mbak Dina, dan sekarang aku 35 tahun.”

    Malam itu, dia kusuruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau
    menginap. Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar depan kupakai sendiri dan isteriku, sedang yang belakang
    untuk anakku yang pertama.

    Malam itu aku tidur nyenyak sekali, kebetulan malam sabtu dan di kantorku hanya berlaku 5 hari kerja
    jadi sabtu dan minggu aku libur. Sebenarnya aku ingin pergi ke Malang tapi karena ada tamu,
    kutangguhkan kepergianku minggu depan.

    Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil Sekitar jam 8 pagi aku bangun, kulihat sudah ada kopi yang sudah agak dingin di meja makan serta
    beberapa kue di piring. Mungkinkah ibu itu yang menyajikan semua ini. Lalu setelah kuteguk kopi itu
    aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan kencing. Karena agak ngantuk aku kurang mengawasi apa
    yang terjadi, saat aku selesai kencing aku tidak sadar kalau di bathup Mbak Dina sedang telanjang dan
    berendam di dalamnya.

    Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, ketika aku membalik ke samping aku kaget dan
    sempat tertegun melihat tubuh telanjang Mbak Dina, tubuh yang kuning langsat dan mulus itu terlihat
    mengkilat karena basah oleh air dan buah dadanya.. wow besar juga ternyata, 36B.

    Pasti empunya gila seks. Lalu mataku berpindah ke sekitar pusarnya, di atas liang senggamanya tumbuh
    bulu kemaluannya yang lebat. Tak sadar kemaluanku tegak berdiri dan aku lupa kalau belum mengancingkan
    celana.

    Dan Mbak Dina sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi
    kemudian.. “Aouuww, Dik itunyaa!” kata Mbak Dina sambil menutup buah dadanya dengan tangan serta
    mengapitkan kakinya. Aku baru sadar lalu buru-buru keluar.

    Di kamar aku masih membayangkan keindahan tubuh Mbak Dina. Andai saja aku bisa Menikmati tubuh itu…
    aku malah berpikiran ngeres karena memang sudah lama aku tidak mendapat jatah dari isteriku, ditambah
    lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua.

    Lalu timbul niat isengku untuk mengintip lagi ke kamar mandi, ternyata dia sudah keluar lalu kucari ke
    kamarnya. Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping,
    kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan.

    Sungguh pemandangan yang amat syur. Kulihat Mbak Dina sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di
    ranjang dia masih telanjang bulat, kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang
    kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas
    buah dadanya bergantian.

    Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya
    kelihatan memerah dengan mata terpejam.

    “Ouuuhh… Hhhmm… Ssstt…” Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamarnya
    pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang
    merangsang birahi itu. Samar-samar kudengar dia menyebut namaku,

    “Ouhhh Satriaii.. Sss Ahhh..” Ternyata dia sedang membayangkan bersetubuh denganku, kebetulan sekali
    rasanya aku sudah tidak tahan lagi ingin segera Menikmati tubuhnya yang mulus walau perutnya agak
    membuncit, justru menambah nafsuku.

    Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat. Batang kemaluanku sudah
    sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Dina, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah
    dadanya. Dia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

    “Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup.

    “Mbak nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan
    bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi dia terus menghindar.

    “Ingat Dik, saya sudah bersuami dan beranak tiga,” Dia terus menghiba.

    “Mbak, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona
    oleh Mbak.. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu..
    Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka
    sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak!”

    “Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan,” pintanya terus.

    Aku hanya tersenyum, “Saya dengar tadi samar-samar Mbak menyebut namaku, berarti Mbak juga inginkan
    aku.. jujur saja.” Dan aku berhasil menyambar selimutnya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan
    di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuhnya, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus
    meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku.

    Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil Segera tanganku beroperasi di dadanya. Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang
    mulai nakal.

    “Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan..” rintihnya.

    Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku
    akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah.

    Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh
    dengan cairan mani. Markas Judi Online Dominoqq

    “Uhhh… ssss..” Akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan.

    Nafasnya mulai tersengal-sengal.

    “Yaahhh… Ohhh… Jangaaann Diik, Jangan lepaskan, terusss…” Gerakan Mbak Dina semakin liar, dia mulai
    membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Aku senang, kini dia mulai Menikmati
    permainan ini.

    Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya
    dan mengocoknya.

    Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih
    kencang walaupun sudah menyusui tiga anaknya.

    “Yahh… teruuuss, enaakkk…” katanya sambil menggelinjang.

    Kemudian aku bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Aku semakin bernafsu melihat liang
    kewanitaannya yang merah mengkilat.

    Dengan rakus kujilati bibir kewanitaan Mbak Dina.

    “Aaahh.. Ohhh.. enaakkk Diik.. Yaakh.. teruusss..” Kemudian lidahku kujulurkan ke dalam dan kutelan
    habis cairan maninya. Sekitar bulu kemaluannya juga tak luput dari daerah jamahan lidahku maka kini
    kelihatan rapi seperti habis disisir.

    Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk menggagahinya.

    “Sudaahhh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan..” pinta Mbak Dina.

    Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka.
    Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin
    karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.

    “Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahhh…” Dia menjerit saat kumasukkan seluruh batang
    kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-
    lama kupompa semakin cepat.

    Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil

    Cerita Sex Ngentod Dengan Wanita Hamil

    “Oughhh.. Ahhh.. Ahhh.. Ahhh..” Mbak Dina mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei,
    tampaknya dia Menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu,
    dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri
    istri orang apalagi dia sedang hamil.

    “Ouuhh Diik.. Mbak mau kelu.. aaahhh…” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku.
    Kurasakan,

    “Seerrr… serrr..” ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam
    kemaluannya. Dia mengalami orgasme yang pertama.

    Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya. Aku belum mendapat orgasme. Kemudian
    aku memintanya untuk doggy style. Dia kemudian menungging, kakinya dilebarkan.

    Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan, “Sleeep..” batang itu mulai masuk hingga
    seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur. Mbak Dina menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan
    batang kejantananku.

    “Gimaa.. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku.

    “Yahhh.. ennakk.. Dik punyaa kamu enak banget.. Aahhh.. Aaah.. Uuuhh.. Aaahh.. ehhh..” Dia semakin
    bergoyang liar seperti orang kesurupan.

    Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang
    membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks,
    dan ternyata dia juga mendapatkan orgasme lagi.

    “Creeett.. croottt.. serrr..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang
    keluar lagi.
    Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Dina dengan wajah
    penuh keringat tersenyum puas kepadaku.

    “Terima kasih Dik, saya sangat puas dengan permainanmu,” katanya.

    “Mbak, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi?” tanyaku.

    “Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.”

    Akhirnya selama 2 hari sabtu dan minggu aku tidak keluar rumah, Menikmati tubuh montok Mbak Dina yang
    sedang hamil 4 bulan.

    Berbagai gaya kupraktekkan dengannya dan kulakukan di kamar mandi, di dapur dan di meja makan bahkan
    sempat di halaman belakang karena rumahku dikelilingi tembok. Di tanah kubentangkan tikar dan kugumuli
    dia sepuasnya.

    Pada istriku kutelepon kalau aku ada tugas luar kota selama 2 hari, pulangnya hari Senin. Mbak Dina
    bilang selama 2 hari itu dia betul-betul merasakan seks yang sesungguhnya tidak seperti saat dia
    bersetubuh dengan suaminya yang asal tubruk lalu KO. Dan Dia berjanji kalau sedang mengunjungi
    suaminya, dia akan menyempatkan meneleponku untuk minta jatah dariku.

    Minggu malam kuantarkan dia ke kost suaminya tapi hanya sampai ujung gang dan tidak lupa kuberi dia
    uang sebesar Rp 500.000,- sebagai bantuanku pada anaknya yang sedang di rumah sakit. Setelah istriku
    balik ke rumah, dia menghubungiku lewat telepon di kantor dan ketemu di terminal.

    Kami melakukan persetubuhan disalah satu hotel murah di Surabaya atau kadang di Pantai Kenjeran kalau
    malam hari. Hingga kehamilannya menginjak usia 7 bulan kami berhenti, hingga sekarang dia belum
    memberi kabar, kalau dihitung anaknya sudah lahir dan berusia 6 bulan.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Masseuse Sienna Day memberikan klien hot handjob d berciuman di kamar mandi

    Foto Ngentot Masseuse Sienna Day memberikan klien hot handjob d berciuman di kamar mandi


    1599 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang toketnya gede melakukan pijitan plus plus untuk kliennya dirumah dan melakukan entotan yang hot didalam kamar mandi dan menumpahkan sperma yang banyak keperutnya.

  • Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis

    Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis


    1849 views

  • Kisah Memek SU

    Kisah Memek SU


    2813 views

    Duniabola99.com – Selepas peristiwa yang berlaku pada hari tersebut. Aku merasakan bahawa aku mempunyai isteri
    yang kedua yang boleh melayani nafsuku apabila isteriku tidak dapat melayanku ( Period )
    Perasaan gembira dan seronok sentiasa terbayang diwajahku mengenangkan peristiwa tengahari tadi.
    ..


    Pada keesokan harinya seperti biasa aku menghantar budak-budak ke sekolah termasuklah anak Su ..
    . adikku. Tapi hari ini ia tidak menghantar kerumahku sebaliknya su telah menelefonku untuk
    menjemput di rumahnya kerana hari ini ia masih lagi shift malam selepas menyiapkan anaknya ia
    nak masak masakan yang istimewa untuk anaknya yang sulung katanya… Akupun singgah dirumahnya
    untuk menjemput anaknya. Pada kebiasaannya aku tidak naik dulu hanya menunggu di dalam kereta
    sahaja tapi hari ini aku mengambil keputusan untuk masuk kerumahnya terlebih dahulu.. bukan apa
    nak tengok riaksinya selepas peristiwa semalam.. Fastbet99

    Dalam aku menunggu anaknya yang masih memakai setokin Su telah menghampiriku sambil berkata.
    Abang Am .. Boleh tolong Su tak.. apa dia jawabku…balik antar budak nanti tolong belikan Su
    barang-barang ini, sambil menghulurkan senarai barangan yang hendak dibeli. daripada apa yang
    ku tengok su nak masak laksa agaknya.

    Akupun tak berfikir panjang terus meninggalkannya dimuka pintu dan sempat aku mencubit pehanya
    sebelum meninggalkannya. Dalam perjalanan pergi dan balik dari menghantar budak-budak kesekolah
    aku berfikir, tak nampakpun riaksi yang berbeza pada su .. kecuali Su nampak lebih ceria. Akupun
    sampai membawa barang yang dipesan oleh Su…


    Su nak buat apa barang-barang ini semua…
    Su nak masaklah la bang.. nak buat apa lagi.. Kakak kerja ke hari ini bang… kerja jawabku…dia
    kena shift petang hari ini .. dan baru sahaja pergi sebelum abang datang kesini tadi…

    Dalam aku bersembang itu rupanya ada cerita di sebalik barang-barang yang dipesan tadi…

    Abang am… maafkan su.. sebenarnya Su nak masak semua ini esok… Esokkan hari jadi Along yang
    ketujuh….jadi Su bercadang untuk buat sedikit jamuan makan dan jemput kawan-kawan along untuk
    makan esuk….

    Abang Am … Kalu Su tanya sikit boleh tak…
    Apa dia Su… tanyalah, sambil aku merapatkan badanku ke badan su ….
    Bagaimana semalam ? Abang puas tak … tanya su..Maaflah bang Su nikan kurang pengalaman dalam
    perkara ini.. Masa Su bergelar isteri dulu Su memang jarang buat … Suami su macam tak bernafsu
    aje. Kalau buat pun sekejap aje.. bukak baju, seluar terus jolok, sorong tarikk lima enam kali
    dah sampai. manalah su puas.

    Su janganlah bimbang … abang cukup puas .. cuma beberapa perkara yang perlu Su tahu apabila
    berkeadaan bergitu.

    Sambil bercerita itu aku mula menarik badan su merapat kebadanku.. Aku memeluk Su dari belakang
    dan menyeluk dari bawah bajunya untuk memegang kedua belah teteknya.

    Aku mula meramas dengan perlahan-lahan.. kalau you all nak tahu bagaimana wanita paling sedap
    ketika teteknya diramas, lakukanlah bergini….. peganglah kedua-dua pangkal tetek dan urutlah
    kedepan iaitu keputing teteknya beberapa kali sambil bila sampai pada puting gentellah
    perlahan-lahan. Berginilah ku lakukan pada Su … Abang …kedengaran suara su memanggil ku…
    Ia sayang …Ssssss sedapnya … Su merintih… sambil aku mengurut serta meramas tetek Su aku
    menggigit-gigit leher serta tengkuknya dan kadangkala cuping telinga menggunakan bibir.

    Setelah Su kelihatan lesu dengan asakan yang ku lakukan itu… aku minta supaya Su bangun
    berhadapan denganku .. aku duduk diatas sofa milik seorang lagi adik iparku yang bergelar janda
    kini telah tidak tinggal dengan Su kerana su tak suka denganya kerana suka bawa balik teman lelakinya.


    Aki membuka semue butang baju kemeja jean Su serta membuka Colinya yang berwarna merah. Sambil
    aku mencium perutnya sahinggalah sampai pada pangkal teteknya.

    Aku mula menghisap putingnya yang sebelah kiri dan yang sebelah lagi ku ramas dan ku gentel
    puting yang semakin mengeras itu. Su semakin tidak karuan dan mendesah panjang..Sssss Aaaahhhhhh
    …Ahhhhhh Abang Am …buat lagi bang Su sedapni ….Dalam aku menyonyot teteknya tanganku telah
    merongkaikan kain batik yang dipakai oleh Su… Aku minta Su menjarangkan kakinya supaya terbuka
    celah kangkangnya. Aku cekup seluruh cipapnya.dan aku rasakan ia telahpun basah dan tanganku
    telah basah dan melekit… tapi aku tidak pedulu.aki terus menggentil -gentil bijinya …
    menyebabkan Su semakin mengeluh.. Kini su menarikku supaya berdiri dan membuka trak Bottomku dan
    terus sahaja meramas ramas batangku. Link Alternatif Fastbet99

    Su…. Apa yang su tahu berkenaan dengan Lubang su ni … tak tahu ang… akupun memasukkan jari
    hantuku untuk meneroka kedalam cipapnya…Apa Su rasa sekarang…Sedapnya bang… macam su dah
    nak orgasme..ni .Sabar su. Kalu su nak tahu … inilah biji yang dipanggil G Spot dimana kalau
    disentuh akan menimbulkan rasa nikmat yang tidak terkira. Sama ada dengan jari atau dengan batang
    lelaki semasa proses sorong tarik. Aku mengulangi beberapa kali dengan menyentuh biji dalam
    cipapnya yang dipanggil G spot. Aku nampak su sudah semakin gelisah. Abang… kenapa sedap
    sangatni..Beruntungyalah isteri abang mendapat suami yang banyak tahu rahsia nafsu perempuan…

    Abang … apa yang su perlu buat untuk abang masa ini… tak apa su, biar abang sahaja yang buat
    … hari ini adalah hari su… bersedialah untuk berjuang… abang akan pastikah Su benar-benar
    puas hari ini. Jam didinding telah menunjukkan pukul 03:00 petang ini bermakna sudah hampir
    setengah jam aku meromen Su. Aku mengangkat kaki kiri su dan minta ia memijak sofa… Su dah
    bersedia …. ia bang… abang nak masukkan ni… cepat su dah tak tahanni… dengan gaya
    berdiri aku memegang batangku dan menghalakan kearah cipapnya dan seperti biasa sebelum masuk
    aku akan menggosok-gosok kepala batangku ke cipap su … aku letakkan betul betul pada biji
    kelentit Su..sambil menggosok gosok kepala batangku. Semakin lama semakin licin dan semakin sedap
    … Abanggggggggggggggg ..sedapnya.. cepat masuk .. Su dah bersedia ni.


    Pelahan-lahan aku menolak kedalam dengan cermat, tapi kali ini agak mudah masuk berbanding
    semalam. Terus masuk habis. Mungkin peristiwa semalam telah memudahkan kerja-kerja yang dilakukan
    pada hari ini.

    Sambil berdiri aku mengongkek adik ku. Setelah hampir limaminit aku meminta supaya su berbaring
    didtas carpet. Tapi Su enggan sebaliknya ia telah membawa ku ke dalam bilik.

    Di dalam bilik aku meminta supaya Su berada diatas sambil duduk bercelapak diatasku. Kedua
    tanganku memegang buah dadaanya dan sambil itu aku menyonyot kedua – dua puting Su.. Su semakin
    mendesah cara ini juga adalah kelemahaan perempuan supaya cepat Klimaks. Abang Ammm Cepat goyang
    su dah nak Klimak ni. Mendengar kata-kata su aku semakin laju mengayak punggungku serta serentak
    dengan itu su dah semakin pandai dengan sama-sama mengayak bontotnya. Aku semakin hampir ke
    penghujung. Se sedia su … Abang nak sampaini.. Abang… Su juga …. Ahhhh……Ahhhhhh…..
    .Aaaaaahhhhh Sambil melajukan goncangan kami sama-sama sampai serentak. Su terbaring diatas
    perutku keletihan. perlahan – lahan aku memusingkan badan agar su juga berada mengiring sambil
    batangku masih berada di dalam cipapnya.

    Abang … Su puas bang … Abang pun bergitu juga su… Aku memimpin su ke bilik air dan kami
    mandi sama-sama sambil aku menggosok badannya bergitu juga su menggosok badanku.

    Aku berehat seketika …sambil menghilangkan letih sebelum aku ke sekolah untuk latihan Ko
    Kurikulum… Su masih didalam biliknya memakai pakaian. Dalam aku berehat keletihan …
    Terdengan ucapan salam dari luar .. aku panik…. Aku kenal suara itu. Ayu .. kakak kepada Su
    yang bergelar janda juga.

    Su keluar sambil menenangkan ku… Abang jangan imbang ..Pandailah Su bagi tahu dengan Kak Ayu…
    Ayu pun masuk .. dan amat terperanjat apabila ia melihatku ada disitu..

    Abang Am …. Abang buat apa kat sini …

    Saja temankan Su …. Kesian dia duduk sorang – sorang jadi abang temankanlah dia sambil sembang.

    Hie …. korang buat yang tak senonoh ya…


    Tu Su baru pakai baju …. abang Am pulak rambut masih basah lagi…

    Rileklah kak Ayu …. nantu Su ceritalah … setelah su menghulurkan segelas air oren.. aku pun
    beredar untuk latihan Ko Kurikulm di sekolah. Aku tinggalkan Su Dan Ayu sambil berpesan supaya
    ayu jangan balik dulu dan sekejap lagi aku akan datang.

    Sepanjang Peninggalanku…..

    Ayu benar-benar pelik dengan kehadiranku dirumah su … kerana selama ini aku memang yang
    terkenal dengan sikap pendiam dan tidak suka bertandang kecuali ada perkara penting….

    Kak Ayu …. Kalau Su cakap … Kak Ayu percaya tak… Haa.. apa dia… Sebenarnya Su dan abang
    Am baru selesai projek… Apa !!! … Su buat dengan abang Am .. Kau dah gilake …Diakan suami
    kak Na … kak long kita … Alah kak Ayu …. bukannya su nak rampas dia dari kak long, tapi
    apa salahnya kalau berkongsi batang….

    Kau ni memang dah gila agaknya … Kak ayu biar Su ceritakan bagaimana Su rela menyerah pada
    Abang Am….

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Shy teen Piper Perri fuck monster cock

    Shy teen Piper Perri fuck monster cock


    1842 views

  • Tanteku Yang Nafsu

    Tanteku Yang Nafsu


    2406 views


    Duniabola99.com – Waktu aku tinggal di rumah tante aku dimanja seperti anaknnya sendiri tapi dimanjaku adalah soal sex enak sekali bukan , suatu ketika ada teman tanteku Deshi yang bernama Tante Vita maen kerumahnya dia berasal dari Manado dimana logatnya yang masih mendok, tante Vita juga cantik seperti tanteku Deshi posturnya yang tinggi dan putih.

    Aku dan Tante Vina beberapa kali sering bercandaan sehingga kami mudah akrab ternyata dia juga lucu punya jiwa humoris wajahnya cantik seperti ke indo dengan tinggi aku taksir 168 cm pinggangya yang seksi dan langsing yang gilanya lagi adalah Payudaranya yang menjulang keluar seakan akan mau keluar dari Bhnya.

    Pikiran kotorku mulai bermain dan mengirangira. Apakah Tante Vita haus sex seperti kakaknya? Kalau kakaknya mau kenapa adiknya nggak dicoba? Akan merupakan sebuah pengalaman sex yang seru kalo aku bisa menidurinya.

    Pikiranpikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Apalagi dengan bisanya aku tidur dengan tanteku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 35 kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.

    Dirumah, tante Deshi sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Vita sama sepertinya, rupanya Tante Deshi cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari.

    Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Deshi berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.

    Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Vita dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Vita dengan ceritacerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming.

    Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Vita, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.

    Hari mulai malam ketika Tante Vita masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Vita menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan.

    Ups! Ternyata Tante Vita tidak memakai apaapa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidamidamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Vita membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tibatiba tangannya mengeluselus lehernya, lama.

    Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Vita menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya.

    Badan Tante Vita bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena Mr. Happyku juga sudah menggeliatgeliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.

    Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Vita sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Vita memanggilku lirih.

    Ryo, nggak baik mengintip, kata tante Vita.

    Aduh mati aku ketahuan deh, gumamku dalam hati.

    Maaf, tante ga sengaja, kataku pelan

    Nggak apaapa, dari pada disitu mendingan.., kata Tante Vita lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

    Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu.

    Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Vita melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.

    Kamu pake ngitip aku segala, ujar Tante Vita.

    Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisabisa aku kena tampar, hehehe, balasku.
    Tante Vita memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku.

    Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Vita tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.

    Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini benerbener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Vita membungkuk dan melahap Mr. happy yang sudah tegak kembali.

    Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Vita lebih rakus dari tante Deshi. Atau mungkin disinilah letak kampungannya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Vita mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya.

    Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Vita menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Vita.

    Ryo kamu hebat, pantesan si Deshi puas selalu, cerocos Tante Vita.

    Emangnya Tante Vita tau? jawabku disela aktifitas menjilat.

    Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh, balas Tante Vita.

    Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Vita.

    Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi purapura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku benerbener nggak tahan mau keluar, kata Tante Vita lagi.
    Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

    lalu aku bilang padanya Sebentar lagi tante belom juga apaapa masa mau langsung sih.

    Creeep secara tibatiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.

    Aaahh kamu nakaal, jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Ryo lirih Tante Vita.

    Aahh.. sayang Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh, ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

    Lima menit kemudian Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga, katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.

    Ahh baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah.., lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Mr. Happyku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas ratarata.

    Okh Ryo indah sekali punyamu ini.. katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Mr. Happyku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm ngggmm, belum lagi katakata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, Crooop.. langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.

    Cerita Seks Tante Punya Nafsu Tinggi

    Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    Aduuuh enaak ooohh enaknya Tante ooohh.. sementara ia terus menyedot dan mengocok Mr.Happyku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

    Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.

    Sesekali ia menggigit kecil kepala Mr. Happyku dalam mulutnya, Mm hmmm hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

    Crop ia mengeluarkan Mr. Happyku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagilagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.

    Aoouuuhh Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun Ryoooo hh masukin sekarang juga, ayooo.. pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Mr. Happyku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan,

    Nggg aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk aduuuh besar sekali sayang, ooohh ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

    Ooohh.. aa aahh aahh mmhh geliii ooohh enaknya, Ryyooo oooh, desah Tante Vita.

    Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk ooohh Tante ooohh.. katakataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.

    Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Mr. Happyku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Vita terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, Ryooo aahh aku nngaak nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh

    Taahaan Tante tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu jangan keluarin dulu.. Tapi siasia saja, tubuh Tante Vita menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

    Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. Ooo nggg aahh sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..

    Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Mr. Happyku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Vita. Selang tak berapa lama Tante Vita mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.

    Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi duaduanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.

    Agak sedikit menyamping kuarahkan Mr. Happy ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Mr. Happy masih tetep aktif keluar masuk.

    Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Vita menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Mr. Happy seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Vita mendesisdesis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

    Dalam beberapa menit kemudian Tante Vita memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak benerbener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.

    Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Mr. Happy, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Vita sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.

    Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tibatiba raut mukanya berubah rona.

    Dia meringis, mengerang dan berteriak.

    Ryo, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya, erangnya.

    Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliatgeliat panas sekali.
    Ohh, ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

    Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi.

    Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Vita memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.

    Tante aku mau keluarin ya, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.

    Samasama ya Ryo, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh.

    Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megapmegap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi.

    Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Vita dan kamipun mandi bersama.

    Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Vita yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masingmasing,

    Tante Vita langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.

    Kuhitung ada sekitar 7 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronderonde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi.

    Selama 2 hari Tante Deshi di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Vita. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Vita tinggal dirumah Tante Deshi. Selama itu pula aku kucingkucingan bermain cinta.

    Aku harus melayani Tante Deshi dan juga bermain cinta dengan Tante Vita. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang duaduanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.

  • Kisah Memek Driver ayah

    Kisah Memek Driver ayah


    3591 views

    Duniabola99.com – Cerita ni berlaku masa saya 11 tahun. Zaman saya baru belajar tentang seks dan perasaan ingin tahu saya sangat kuat. Sewaktu peristiwa ini berlaku, saya dan keluarga duduk di sebuah banglo yang sederhana. Emak suri rumah, dan ayah kendalikan perniagaan nye sendiri.


    Oleh kerana ayah sentiasa ulang-alik ke pejabat, outstation dan lain-lain tempat lagi, ayah membuat keputusan untuk mengambil seorang driver supaya senang untuknya ke sana ke sini dengan mudah. Beberapa calon yang dating untuk ditemuduga dan akhirnya seorang pemuda dalam lingkungan umur awal 30-an dipilih. Abang Zul asalnya dari kawasan perkampunagn Kedah, sudah beristeri tetapi belum mempunyai anak. Sudah hampir 2 tahun di Kuala Lumpur, bekerja sebagai driver untuk syarikat penghantaran barang.

    Oleh kerana Abang Zul tiada tempat tinggal yang tetap, ayah telah member Abg Zul sebuah bilik di ruang belakang rumah kami, bersebelahan dengan bilik Mak Midah, pembantu rumah kami.

    Setelah beberapa bulan bekerja dengan kami, tibalah hari yang merupakan pengalaman saya yang pertama mengenali nikmat seks bersama seorang lelaki. Hari itu, ayah terpaksa pergi ke Singapura untuk mengendalikan hal-hal perniagaannya. Mak mengambiul keputusan untuk mengikut ayah kerana hendak jalan2 di kota Singapura. Tinggal saya seorang bersama Abang Zul dan Mak Midah, yang kebetulan akan pulang ke kampong pada keesokan harinya. Selepas Mak Midah telah berangkat keesokannya, Abg Zul pun mengunci pintu dan memasuki rumah. Hari tu agak panas, jadi Abg Zul hanya mengenakan singlet dan kain pelekat yang nipis sahaja. Saya tak sedar Mak Midah telah pulang, hingga saya turun dari bilik selepas menonton tv. Semasa berjalan ke dapur, saya terserempak dengan Abg Zul yang sedang membuat air minuman. Tiba-tiba hari tu, saya terasa lain macam. Tak pernah ditinggalkan di rumah seorang, dan tak pernah pulak berseorangan dengan seorang lelaki yang kurang saya kenali. Dan mungkin, kali itu lah pertamanya saya terasa perasaan nafsu membuak. Setelah Abg Zul siap membuat minumannya, saya pula ingin mengambil cawan dari almari. Waktu tu saya masih agak pendek untuk budak berumur 11 tahun, jadi susah nak mencapai cawan yang disimpan agak tinggi. Selalunya Mak Midah yang tolongkan membuat segala persiapan makan dan minum.


    “Nak ambik cawan? Meh abang ambik kan…” Abg Zul pun dating dari arah belakang saya, dan mencapai untuk ambil cawan. Semasa dia berdiri di belakang saya, terasa bonjolan lembut menggesel belakang saya. Saya agak terkejut kerana sebelum ni tak pernah terasa bonjolan orang lain melainkan saya punya sendiri. Agaknya susah untuk mendapatkan cawan tu, sbb Abg Zul agak lama berdiri di belakang saya, dan asek menggeselkan batangnye yang masih lembik itu di belakang saya. Setelah member saya cawan itu, saya pun dengan resah membuat air. Perasaan nafsu saya menjadi jadi. Otak dah mula fikir yang bukan2 tentang Abg Zul. Saya curi pandang Abg Zul yang sedang menyandar pada almari dapur sambil menghirup kopinya. Dia tersenyum sambil memandang saya yang sedang kelam kabut membuat air. Setelah saya selesai di dapur, saya senyum dan berjalan ke ruang tamu bawah untuk menonton TV.

    Setelah bebrapa lama, saya perasan Abg Zul dating ke ruang tamu dan duduk berdekatan saya yang sedang menonton TV. “Cerita apa ni?” Tanya Abg Zul sambil dia merebahkan dirinya atas sofa bersebelahan saya. “Ntah…drama melayu…” saya semakin resah dan mula rasa tak tentu arah. Abg Zul senyap sambil melayan cerita di TV. Saya mengambil kesempatan mencuri curi tengok Abg Zul yang hanya memakai singlet dan kain pelekat nipis tu. Kulitnya agak gelap, badannya yang agak keras dan berotot, tinggi dan bermisai sedikit. Ketika itu Abg Zul mula meluruskan kakinya dan meletakkan kedua tangannya di belakang kepala sambil menonton. Dia menoleh kearah saya dan titiba sedar yang saya sedang asyik memandangnya dengan perasaan ghairah. Batang saya sendiri mula mengeras sambil saya bayangkan bagaimana rupa bentuk badan Abg Zul tanpa pakaian. Agaknya Abg Zul dah tahu saya sedang memerhatinya, tapi buat tak tahu saje.

    Titiba, Abg Zul berpindah ke atas carpet dan bergerak kea rah kaki saya. Seperti mahu baring, dia mangambil cushion yang besar dan menyandarkan badannya sambil menolah kea rah saya dan berkata “takpa kan, abang tumpang baring? Kat bilik abang panas sikit…” saya senyum dan mengangguk sahaja. Degupan jantung saya semakin laju. Abg Zul lagi sekali meluruskan kakinya dan meletakkan kedua tangannya kebelakang kepalanya. Apabila dia meluruskan kakinya, saya ternampak bonjolan Abg Zul lagi sekali. Sah dia tak memakai seluar dalam, sbb saya dapat melihat bentuk kepala batangnye yang agak besar, nampaknya seperti batangnye masih lembik, tetapi sesekali saya perasan batangnye bergerak, entah sengaja digerakkannya atau tidak, saya sah tak kisah. Saya semakin gersang dan batang saya mula basah dengan air mazi. Titiba Abg Zul buat-buat seperti menggaru dadanya, sambil menggosok sedikit kawasan dadanya yang berbulu sedikit. Kemudian tak lama lepas tu, tangannya turun kea rah perut. Dia mengusap-usap perutnya di atas kain singletnya itu. Lepas beberapa minit, tangannya turun kearah bonjolannya. Dia mula menggosok bonjolannya. Titiba dia menolah kearah saya dan senyum. “Sorry ye dek, gatal pulak…..takpe kan, abang buat macam ni?” tanyanya. “Erm…takpe…” saya hanya mampu tersenyum. Kemudian, saya tanpa berfikir panjang, saya membuka mulut dan bertanya. “abang, kenapa burung abang tu bergerak macam tu?” Abg Zul tersenyum lalu menjawab “agaknya burung abang ni sejuk kot…kan air-con tu kan pasang…” saya masih lagi memerhatikan bonjolan Abg Zul. Dan dengan sengaja, Abg Zul menggerakkan batangnya lagi, membuatnya melonjat-lonjat dari dalam sarung kainnya. Abg Zul kemudian berkata “adik punya burung tu tak sejuk ke? dahlah paki seluar pendek je…” Saya hanya menggeleng kepala dan tersenyum…kemudian Abg Zul menggosokkan lagi bonjolannya, sehingga ia telah keras dan kepala batangnya mengembang.


    Saya perhatikan kain pelekat Abg Zul menegak di arah koneknya. Abg Zul memandang kea rah saya lagi san tersenyum, lalu berkata “adik pernah tak tengok konek orang besar?” saya menggeleng. “Adik nak tengok tak?” Saya dia seketika, lalu mengangguk. Abg Zul bangun membetulkan dirinya, lalu berdiri di depan saya yang masih duduk atas sofa. Sambil tersenyum, Abg Zul menggosokkan kepala saya dan berkata “Adik ni baik kan? Nanti, adik jangan cerita kat orang abang nak tunjuk burung abang kat adik ok? Kalau tak abang tak nak tunjuk…ok?” saya mengangguk sahaja. Abg Zul pun kemudian mendekati saya. Saya pun membetulkan posisi duduk saya dengan menghadap badan Abg Zul yang sedang berdiri. Kawasan koneknya di depan muka saya, dan saya dapat melihat batangnya sudah memang keras, berdiri di bawah kain pelekatnya meronta-ronta ingin dikeluarkan. Saya juga perasan terdapat tompok basah dimana air mazi Abg Zul yang agak banyak telah mengalir. Abang Zul mengambil kedua tangan saya dan meletakkannya di punggungnya. Dia kemudian menujah batangnya ke muka saya. Batangnye yang keras dengan lembut menyucuk muka saya. Saya tercium bau batang Abg Zul yang seperti sabun dicampur dengan peluh sedikit. Tak sabar2 rasanya untuk melihat batang Abg Zul, tetapi saya masih lagi takut. Abg Zul kemudian membuka simpulan kainnya sendiri, dan melepaskan kainnya ke bawah. Dengan titiba, batang Abg Zul jelas kelihatan di depan mata saya. Jantung saya berdegup laju. Batang saya mengeras sehingga terasa sakit di dalam seluar pendek saya.

    Batang Abg Zul panjang, dalam 17cm, tebal juga, dan berwarna coklat. Kepala batangnya bewarna coklat gelap. Bulu-bulu jembutnya dipotong rapi. Telur Abg Zul juga besar, agak gelap juga, dengan tahi lalat yang kecil di sebelah bawahnya. Saya dah tak tentu arah – dengan cepat Abg Zul mangambil tangan saya yang sebelumnya di atas punggungnya, dan mengarahkan kedua0dua tapak tangan saya ke batangnya. Kini saya dapat merasakan batang Abg Zul yang panas, keras, dan lubang kencingnya yang basah dengan air mazi. Abg Zul membuka singletnya dan kini sudah telanjang bulat di depan saya. Abg Zul kemudian menyuruh saya berdiri sambil tangannya menjalar, meraba sekitar tubuh saya yang 11 tahun itu. Tangannya yang besar dan kasar bermain dengan bontotku yang gebu. Diramasnye bontotku sambil menarik badan saya ke badannya. Dapat saya rasakan batangnye yang panas itu di dasar perut ku. Kemudian Abg Zul berkata “abang nak tengok adik bukak baju boleh” saya Cuma mengangguk. Kemudian Abg Zul duduk atas sofa dan meninggalkan saya berdiri seorang.

    Saya mula membuka t shirt saya, kemudian dengan perlahan, saya melorotkan seluar pendek saya. Saya agak ketakutan dan malu untuk bertelanjang depan Abg Zul, tapi Abg Zul hanya senyum dan menyandar di sofa. Sambil itu, dia bermain dengan batangnya yang keras ban panjang itu. Abg Zul bermain dengan air mazi yang keluar dengan pekatnya itu, sambil membasi kepala batangnya dengan jarinya. Selepas saya sudah bertelanjang bulat, dan masih terasa takut dan malu, Abg Zul menarik saya sambil tersenyum. Dia menarik saya hingga saya disuruh duduk bercangkung do atasnya dengan kedua kaki saya di sebelah badannya, dan saya dapat rasakan batangnya yang panas di celah kangkang saya. “adik suka tak buat macam ni?” Tanya Abg Zul. Saya hanya mengangguk. “Adik nak tak main dengan burung abang?” saya tak mahu melepaskan peluang, jadi terus saya mangangguk. Kemudian Abg Zul menggeselkan batangnya yang keras itu di celah kangkang saya lagi, dan sesekali melanggar batang saya sendiri yang keras itu. Abg Zul kemudian bermain dengan telur saya. Mengusap batang saya yang keras. Ketika Abg Zul berbuat demikian, saya terasa macam nak terkencing, tapi perasaannya agak lain. Saya masih belum kenal perasaan bila memancutkan air mani. Kemudian Abg Zulberhentikan mainan ke atas batang dan telur saya, dan mula bangun. Kini Abg Zul sedang berdiri di depan saya, dengan batangnya yang mencanak itu bergerak dan menegang sambil melelehkan lagi air mazi.


    “Peganglah dik…burung abang ni dah tak tahan dah…” kata Abg Zul. Saya dengan cepat, menggenggam batang Abg Zul dengan kedua tapak tangan. Walau pun belum berpengalaman, saya seperti tahu yang batang Abg Zul diminta untuk dilakukan begitu. Kulit nya yang lembut saya gerakkan. melorot ke atas dan ke bawah. Abg Zul mula mengerang kesedapan. Kemudian Abg Zul mengambil tangan saya lalu meletakkannya di telurnya. Saya bermain dengan telurnya yang besar itu. Kemudian Abg Zul menolak kan kepala saya untuk lagi dekat dengan batangnya. Abg Zul berkata “adik nak rasa air burung abang tak?”…saya hanya memandang muka Abg Zul yang sedang keghairahan, dan kemudian dengan sendiri, saya memasukkan kepala konek Abg Zul yang basah itu ke dalam mulut saya. Saya hanya menghisap dan menjilat kepala nya sahaja, tetapi saya ingin juga masukkan kesemuanya…sesekali rasa macam meloya, tapi saya masih cuba. akhirnya, hamper kesemua batangAbg Zul dapat saya masukkan dalam mulut. Saya mula mengisap dengan gelojoh. Menjilat dan mengulum telor Abg Zul yang besar itu juga. Abg Zul mempercepatkan gerakannya. Punggungnya menghayun kedepan dan belakang, sambil menujahkan batangnya ke dalam mulut saya. “AAAAAAAH…..ssedap dik…..aaaaahh…” Mata Abg Zul dipejamkan, sambil nikmat batangnya diisap oleh budak 11 tahun ini dilayani.

    “sssssssssss…..aaaaahhh…..pandai adik isap ye…” kata Abg Zul sambil mengusap rambut saya. Abg Zul mencapai batang saya yang sudah perit dan tegang sejak dari tadi dan mula bermain dengannya sambil membongkokkan sedikit badannya. Kemudian, untuk pertama kalinya, saya terasa seperti sesuatu yang aneh sedang berlaku dengan batang saya yang dimainkan oleh Abg Zil. Rasa seperti terkencing, tapi air yang keluar putih, pekat, dan laju. Terasa nikmat walaupun saya menggigil ketika memancutkan air itu. Abg Zul pun mendengus dengan lebih kuat. Kemudian dia menggerakkan hayunan batangnya dengan lebih laju. “aaaaah…..aaAAAH…..AAAAAHHHHH! ABANG NAK PANCUT!!! AAAAAHHH! SSSSSSSSS! AAHHHHHH!” Abg Zul kemudian mula memancutkan air maninya yang pekat ke dalam mulut saya. Tak pernah saya merasakan air mani di dalam mulut saya. Rasa agak pelik dan meloyakan, tapi Abg Zul tetap memancutkan lagi air mani yang pekat itu ke dalam mulut saya. Meleleh keluar air maninya dari mulut saya. Saya hanya memandangkan muka Abg Zul yang sudah kepenatan itu. Batangnya semakin lembik di dalam mulut saya. Abg Zul seperti kekejangan selepas terpancut, lalu, mengeluarkan batangnya dari mulut saya. Kami berdua kepenatan, tetapi saya kembali tegang dan ingin Abg Zul pancutkan airnya lagi. “Hehee…adik tak penat ke? Abang dah penat sangat ni…nak lagi ke?” tanye Abg Zul. Saya senyum dan mengangguk. “ok, biar abang rehat sekejap, lepas tu, malam nanti abang mai ngan adik lagi nak?” Saya gembira dengan janji Abg Zul itu. Tak sabar rasanya.

    Abang Zul tak berhenti senyum sambil dia memakai balik kain pelekatnya itu. Singletnya dilemparkan atas bahu. “Dah, pegi mandi dulu, nanti malam sikit kita main lagi ok?” Oleh sebabkan saya masih lagi gersang, saya dengan tidak berfikir bertanya “Kalau saya nak mandi ngan Abang Zul boleh tak?” “Haa? Nak mandi ngan abang? Hmm…nakal jugak adik ni ya…”…

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri




  • Kisah Memek Adek ku yang Perkasa

    Kisah Memek Adek ku yang Perkasa


    2415 views

    Duniabola99.com – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki. Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.


    Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.

    Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.
    Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.

    Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.


    Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
    Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.

    Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:
    “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.

    Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.

    Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
    “Ohhhhh…” katanya.Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.


    “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…
    “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.
    Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
    Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.
    Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”
    “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”

    “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya
    Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.

    Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:
    “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”
    “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya
    “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani
    “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
    Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
    Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.
    “Kenapa dimatiin” kataku
    “Udah cukup panas kak” katanya
    Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.


    Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.
    “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.
    “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku
    “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku
    “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya
    “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.
    Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.
    “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.
    “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
    “Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.

    Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong”
    Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”
    “Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
    Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..
    “Persetan dengan pacar brengsek” batinku.
    “Jangan disini” pintaku.
    “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku.
    “Kakak belum siap” kataku.
    “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
    Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…
    “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.
    Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku
    “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
    “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….
    “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
    “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.
    Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…
    “Mana lubangnya kak..” katanya.


    Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…
    “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”.
    “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
    “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
    Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….
    “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura…..
    “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
    “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.
    Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku”
    Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku.
    Adikku menahan batangnya didalam memekku ….
    “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…
    “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.
    “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.
    Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.
    “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya
    Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…
    “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????”
    Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
    Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.

    Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
    Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.
    Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.

  • Amateur teen with big tits getting fucked in missionary POV

    Amateur teen with big tits getting fucked in missionary POV


    1796 views

  • Februari Saat Kehilangan Perawanku

    Februari Saat Kehilangan Perawanku


    2411 views


    Bunga-bunga bertaburan indah didepan mata Rein, aromanya nyaman di hidung membangkitkan semangat untuk segera meraupnya. Tak tersisa. Dia pun jingkrak-jingkrak. Ya, ini kali pertama Rein diijinkan Ayahnya untuk keluar dengan Dev, pacarnya. Setelah pertaruhan argumen dan sedikit ancaman dari Rein akan mengurung diri di kamar jika tak diijinkan keluar. Maklumlah Rein adalah anak perempuan satu satunya. Dan bukan pertama kalinya keinginannya harus dipenuhi. Meski menyimapan kekhawatiran Ayah dan Ibunya terpaksa mengijinkannya. Kata terakhir yang keluar sebelum mereka pergi adalah “ Dev, saling Menjaga ya?”. Bukan tak mempercayai Dev, tapi mereka sama-sama masih SLTP, masih terlalu kecil untuk diamanahi apapun.

    Seperti burung lepas kandang, mereka terbang jauh mengelilingi batas-batas daerah, mereka tak sadar musuh tentunya siap-siap dengan taringnya. Sampailah mereka jauh dari Desa, dari pantauan kakak Rein, orangtua dan masyarakat yang akan membela mereka. Taman Rimba. Ya letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka.

    “Dev, kita pulang yuk!” Rein mulai jengah dengan suasana taman, makin malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali Rein jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.

    “Bentar lagi Rien, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”. Manjur, perkataan Dev meluluhkan hati Rein untuk tetap bertahan. Dev adalah cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat dia kecewa.

    Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika Rein melihat jam pada handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi.

    “ Rein, kamu dimana? Lekas pulang! “, itu sms yang dikirim kakaknya. Hendra. Ren semakin gusar.

    “Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu malam.”

    Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu menuju tempat parkiran. Rein mengambil helm dari tangan Dev masih tetap dengan isyarat sunyi.

    Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran. Kalau tidak karena permintaan Dev tentu Rien lebih memilih dirumah saja. Rien masih mengingat permohonan Dev.

    “ Rien, sekali ini saja, malam Valentine. Malam kasih sayang. Malam seluruh dunia berbahagia. Merayakan!. Besok jam sekolah kosong juga hanya di isi eskul kan?”.

    “Menyesalkah ? entahlah dilain sisi Rein juga menikmati setiap detik, menit dan seluruh waktu bersama Dev. Setiap getaran yang mengalir mengingatkan pada Rien, mungkin cinta memerlukan pengorbanan. Pengorbanan ?
    Pada akhirnya Rien benar benar dituntut untuk berkorban. Pengorbanan yang tak pernah diharapkan. Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.

    “kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak

    “ motor kami mogok, Bang! ”

    “Alasan! Kalian mau mesum ya ?”

    “ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.” ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan Rein secara terpisah.

    “ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke Rein

    “ Rein hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap, hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu.

    “Dev, dimana kau ?“ pikirnya.

    “Dev!!!” hanya kata itu yang sanggup keluar. Sekarang Rien benar-benar takut bukan saja karena bentakan tapi laki-laki itu menyusupkan tangannya dikemeja Rien

    “ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal yang dipake Rien berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa? Hal buruk telah menimpanya.

    Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh ribuan itu beserta handphonenya.

    “ arrrgh! Kenapa kamu tak bilang dari tadi Rein? Geraham Dev saling bertemu. Geram. Setelah mendengar pengakuan Rein. Dia putar motornya kearah tempat dimana motornya tadi mogok. Dia putari seluruh taman. Sia sia. Tidak ia temui dua lelaki tersebut. Putus harapan ia beranikan diri untuk menghampiri pos satpam penjagaan dan menanyakan tentang dua lelaki tersebut. Tapi penjaga mengaku tidak mengenali sama sekali dengan ciri ciri yang disebutkan.

    “ kalau polisi yang patroli disini biasanya pake seragam Dek” jelas penjaga tersebut. Setitik jalan keluar tak mereka temui sedikitpun, semua tertutup. Gelap dan semakin gelap seperti hari yang hampir mendekati tengah malam. Dev dan Rien merayakan hari Valentine penuh dengan tangis. Tangis yang tak akan pernah kering sampai kapanpun.

    Rien pagi pagi sekali datang ke sekolah. Ia sangat bingung harus bagaimana. Ingin segera ia bertemu dengan Dev. Matanya tak terpejam barang semenitpun. Bukan karena berkumpulnya rindu seperti hari biasa tapi karena kecemasan dan rasa shok bersekongkol disana. Tak disangkanya Dev sudah berada di kelas. Senyumanya berubah menjadi masam. Dia lihat Dev bersama Sri. Dilihatnya coklat ditangan Sri. “Dev, beri aku penjelasan?” ditariknya Dev kebelakang kelas.

    “Rien, maaf aku masih jejaka. Gila!, kalau aku memperoleh yang tidak perawan”. Jawab Dev sambil menunduk. Sri sudah lama mencintaiku. Tidak salahnya aku mengobati kekecewaan ini dengannya. Aku kecewa Rien. Aku shok”. Sekarang Rien yang benar benar merasa gila. Tangisnya sudah kering. Badannya kehilangan kekuatan. Disandarkannya lama di tiang bangunan. Sunyi. Sampai tanda bel masuk berbunyi.

    “ Maaf Rien, kuharap kamu baik-baik saja. Yuk kita masuk”. Kata Dev sambil berlalu.

    Hari ini ruang kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan eskul hari ini diisi dengan kegiatan Rohis. Miss. Salsabillah adalah guru Bahasa Inggris yang dipercaya Kepala Sekolah sebagai tutor kegiatan Rohis di kelas dua. Kelasnya Rien. Banyak murid yang menyukainya, suaranya lembut, teduh, tak pernah marah-marah dan yang terpenting adalah dia bisa diterima oleh anak-anak dalam memberikan tausyiah meskipun dia bukanlah lulusan dari pesantren atau sekolah tinggi agama. Kedahsyatan dalam mencari ilmu Agama secara otodidak mengantarkannya menjadi sesosok muslimah yang ideal.

    Betapa terkejutnya dia ketika sampai dikelas semua murid mengucapkan “ Happy Valentine Miss! Secara serentak. Wow. Disela kebingungannya murid-murid menyisipkan coklat, bunga atau entah apa isinya yang dibungkus rapi bersama sampul warna pink. Dia tak pernah merayakannya. Saat itu adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan Aqidah dan menghapus lata murid yang ikut-ikutan merayakan Valentine.

    “hari ini hari Valentine? Tanya Salsabillah kepada muridnya setelah kondisi lumayan tenang.

    “ Iya Miss “

    “Apa itu Valentine ?”

    “Ah, Miss kolot masak hari gini gak ngerti valentine. Capek deh!!!” kata seorang murid.
    Murid yang lain menimpali, “ hari kasih sayang Miss,”

    “siapa yang bilang?” menarik perhatian muridnya. Suasana sunyi.

    “ sudah biasa Miss, kami ngerayain kata seorang murid yang agak jangkung”. Salsabillah mengelus dada di perdesaan seperti ini berita atau kabar kekafiran cepat sekali menyebar dan itu diikuti.

    “ masih ingat dengan ayat yang mengatakan jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu pengetahuan?”. Kembali sunyi.

    Kemudian Billah melanjutkan, “kita tidak boleh mengikuti perayaan Valentine karena ini adalah kebiasaan orang orang kafir. Mau kita dimasukan kepada golongan orang orang kafir?”. Murid-muridpun menggeleng tanpa suara. Dari bangku paling ujung seorang murid bertanya, “ kenapa Miss? Kan Valentine bukan untuk orang berpacaran saja tapi juga untuk anak ke orang tua, sesama teman dan dengan guru. Bukankah itu baik? Kenapa dibilang mengikuti orang orang kafir. Kalau untuk yang pacaran bolehlah dibilang begitu.” Salsabillah tersenyum berarti tausyiah tentang haramnya pacaran minggu kemarin masuk kepemikiran anak muridnya. Kemudian Salsabillah mulai bercerita tentang asal usul kenapa Valentine itu haram. Diputarnya memori tentang asal usul ini yang pernah ia baca dari majalah Islam.

    “ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut.

    Tapi lambat laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain. Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini. Perayaan ini tidak ada dalam Islam.

    Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alahi wasalam “ barang siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu. Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak seperti biasa. Wajahnya pucat, ketika beradu pandang, matanya penuh dengan ketakutan.

    Rein masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay Rein dengarkan kata-kata Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut Rein pacaran bukanlah berzina seperti yang dikatakan Salsabillah.

    Baginya pacaran hanya untuk memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu tenang!”.

    Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan seperti seorang anak dan Ibunya. Rein terus menangis, ia mulai mengerti sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya harus menangis.

  • Foto Bugil Cara Indah Mell menggosok vaginanya yang gemuk sebelum mandi

    Foto Bugil Cara Indah Mell menggosok vaginanya yang gemuk sebelum mandi


    1785 views

    Duniabola99.com – foto cewek bugil toket bulat padat lagi mencoba baju dan menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan sambil berpost hot disamping jendela.

  • Video Bokep Violet tukang pijit yang pantatnya bahenol

    Video Bokep Violet tukang pijit yang pantatnya bahenol


    1939 views