Author: Kisah Memek

  • Desahan Babysitter Ketika Orgasme

    Desahan Babysitter Ketika Orgasme


    2890 views


    Aqu pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.

    Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..

    Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
    Baik Mba, saya jagain lah…

    setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

    Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

    ” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni.

    Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

    Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi.

    Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wMurnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.

    Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

    Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.

    Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.

    Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.

    Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,

    Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan.

    Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..

    Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.
    iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.

    Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.
    adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
    ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…

    Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
    aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.

    aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.

    Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.
    Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.
    Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.
    Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
    Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.

    Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
    Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
    Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..

    Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.
    Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
    Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

    Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.

    Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
    Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
    Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.
    Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.
    Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
    Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
    Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
    Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.
    Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
    Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.

    Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
    Ah..biasa aja mas jawab si Murni.

    Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

    Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.
    Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
    Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

    Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

    Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
    Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
    Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.
    Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.
    Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….

    Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

    Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….

    Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,

    Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,

    si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
    wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

    Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
    Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.
    Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
    Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

    Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….

    Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,

    Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
    Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.

    Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
    Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.
    Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.

    Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
    Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.

    Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,

    Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aku.

  • Foto Bugil ibu rumah tangga Latina Holly lagi bersih bersih rumah

    Foto Bugil ibu rumah tangga Latina Holly lagi bersih bersih rumah


    2003 views

    Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99. Nexiasbet

  • Video Bokep Asia cewek jepang saya tachibana ngentot di hutan

    Video Bokep Asia cewek jepang saya tachibana ngentot di hutan


    2077 views

  • Video bokep Yuu Tsujii ngentot anal pertama kali

    Video bokep Yuu Tsujii ngentot anal pertama kali


    1825 views

  • Kisah Memek Hanya Dengan Pria Lain Aku Bergairah

    Kisah Memek Hanya Dengan Pria Lain Aku Bergairah


    2449 views

    Duniabola99.com – Jangan pernah berpikir Tut, aku akan menceraikanmu. Kalau memang maumu hendak menyiksa perasaanku, mending kugantung saja perkawinan ini. Dengan begitu, kita seri. Kamu bisa bahagia dengan mencari di luar, begitu pun denganku. Tapi soal status, jangan lupa, kamu masih tetap istriku… selamanya!


    Kata-kata Mas Santoso tiba-tiba mengiang di telingaku. Malam, sudah tua benar. Jam di dinding kamar hotel yang kutempati dengan Bram, kekasih baruku, telah menunjukkan pukul 24.15. Tapi aku masih termangu di depan jendela, mencoba mengurai kembali perjalanan hidupku. Dari keinginan orangtuaku untuk mengawinkan aku dengan Mas Santoso yang sebenarnya tak pernah kucintai, sampai dengan sederet petualanganku dengan lelaki lain yang memberikan kenikmatan berlebih-lebih.

    Entahlah, mungkin karena aku tak pernah mencintai Mas Santoso, setiap ia menuntut haknya sebagai suami, aku selalu ogah-ogahan. Kalau toh harus melayaninya, itupun kulakukan dengan terpaksa. Hasilnya, sungguh jauh dari memuaskan. Itu pula kesan yang diperoleh Mas Santoso dariku. “Kalau begini terus, bisa-bisa aku impoten. Soalnya di atas ranjang, kamu tak ubahnya sepotong batang pisang. Dingin, kayak es”, gerutu Mas Santoso.
    Sejak menikah dengan Mas Santoso 4 tahun lalu, rasanya bisa dihitung dengan jari aku melakukan hubungan suami-istri dengannya. Terus terang, aku lebih banyak menolak daripada melayani hasrat seksualnya. Kalau toh mau, ya itu tadi, dengan setengah hati. Artinya, aku juga tak pernah bermimpi bisa mendapatkan kenikmatan surga duniawi saat berhubungan intim dengannya.

    Sebaliknya jika melakukan dengan pria lain, rasa yang kudapatkan sungguh dahsyat luar biasa. Aku mampu berperan aktif di ranjang. Mencoba memuaskan pasanganku, dan sebaliknya berharap kepuasan setimpal darinya. Tak mampu kuingat lagi, dengan beberapa pria yang bukan suamiku aku pernah tidur bersama. Salah satunya adalah Bram, seorang mahasiswa hukum usianya terpaut 5 tahun lebih muda dari usiaku sendiri yang sudah menginjak kepala 3.

    Aku kenal denga Bram karena ia kost di rumah seorang tetangga. Posturnya yang tinggi dan tegap, membuat fantasiku melayang membayangkan yang bukan-bukan. Sampai akhirnya dengan seribu satu cara dan rayuan, pemuda asal Flores itu dengan senang hati kuseret ke atas ranjang.


    “Kok ngelamun, apa yang Mbak pikirkan?” Suara bariton Bram membuyarkan lamunanku. Ternyata, ia sudah terbangun dari lelapnya, setelah sore tadi kami melewatkan permainan babak pertama. “Di sini kitakan mau senang-senang. Jadi kalau bisa, yang lain-lain dilupakan dulu”, rajuk Bram sambil menarik tubuhku kepelukannya.
    Dada Bram yang bidang, bulu-bulu dadanya yang keriting dan gelap, menimbulkan rasa geli serta getaran hebat. Benar kata Bram, kenapa aku mesti melamunkan sesuatu yang seharusnya tak menyita pemikiranku benar. Apalagi menurut keyakinanku, Mas Santoso saat ini pun pasti tenggelam dalam pelukan Sri, sekretaris di perusahaan kontraktor miliknya. Saya begitu yakin tentang hal itu, karena akhir-akhir ini Mas Santoso sudah jarang pulang. Salah seorang pegawainya yang begitu dekat denganku, suatu ketika memergoki mobil Mas Santoso diparkir di depan rumah kost Sri.

    Tangan kekar Bram yang dipenuhi bulu-bulu lebat, meraih bagian belakang leherku, dan dengan begitu otomatis wajahku terdongak. Kesempatan itu tak disia-siakannya, bibirku dilumatnya dengan kecupan kuat disertai gelitikan lidahnya. Tak lama kemudian, lidahnya menjalar ke leher, dada, terus kebawah… Aku menggelinjang beberapa kali, geli campur nikmat. Aku yang sejak tadi tak mengenakan sehelai pakaian pun, membuatnya lebih gampang mencumbuku. “Yang begini kan lebih menyenangkan Mbak, daripada mikir yang nggak-nggak”, kata Bram sambil membopong tubuhku ke atas ranjang. Situs Judi Online

    Tapi anehnya, pada setengah angkatan Bram menghentikan langkahnya. Ia justru duduk di tepian ranjang, sambil tetap memeluk tubuhku di atas tubuhnya. Dalam posisi berhadap-hadapan, aku duduk dipangkuannya. Bram jadi leluasa mencumbu bagian depan dadaku. Berkali-kali ia mencium dan mengulum puncak dari dadaku. Aku merasa nikmat yang luar biasa. Tapi meski tubuhku meliuk-liuk menahan geli dan kenikmatan yang begitu dahsyat, Bram tak mencoba menghentikan cumbuannya. Sebaliknya, ia semakin ganas mencium dan mengulum, terus begitu, berulang-ulang seperti tak pernah bosan. Ketika kurasakan sesuatu mengaliri sekujur tubuhku, dan karenanya aku jadi sedikit tegang, sambil tersenyum nakal, Bram sedikit mengangkat tubuhku. Dengan kelihaian luar biasa, tiba-tiba saja tubuh kami sudah menyatu. Di atas pangkuannya, aku mulai memacu. Cepat dan semakin cepat. Sementara Bram dengan tatap melenguh, berusaha mengimbangi gerakanku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Aduh, rasanya aku melayang-layang dibuatnya.


    Saat kelelahan mulai menyergap tubuh kami, Bram berinisiatif dengan mengubah posisi. Kami berbaring sambil tetap berpagut mesra. Ia tetap menggelutiku, bergerak-gerak di atas tubuhku, dari samping maupun belakang. Dan ketika sesuatu yang menggelegak seakan hendak termuntahkan, Bram memelukku erat-erat sambil mendesis, “Oohh.. yes!”

    Jauh sebelum dekat dengan Bram, aku mengenal mitra kerja suamiku di perusahaan jasa kontruksi, namanya Pieter. Pria Manado yang menikah dengan wanita asal Kediri itu ternyata naksir berat kepadaku. Padahal ia sangat tahu, aku ini istri kolega bisnisnya. Dari kerlingan mata yang dilakukan sembunyi-sembunyi, senyum penuh arti, sampai terpukau di pantatku saat Mas Santoso lengah.

    Sampai suatu malam, ketika Pieter datang ke rumahku, kemesraan itu terjadilah. Sebab baru seperempat jam Pieter duduk di ruang depan. Mas Santoso pamit akan keluar sebentar membeli sesuatu. Tinggallah aku dengan Pieter meneruskan obrolan. Satu jam lewat, perbincangan kami mulai menemukan titik kejenuhan, tapi Mas Santoso belum kembali juga. Sampai akhirnya, tiba-tiba Pieter menyeletuk, “Nggak usah ditunggu suamimu, paling-paling ia kerumah Sri. Sebab siang tadi lewat telepon, ia sudah janjian makan malam dengan sekretaris itu.”
    Anehnya, meski menerima kabar tak menyenangkan itu aku masih bisa tertawa, tertawa lepas. Seperti tak ada beban. Melihat sikapku tak berubah, Pieter jadi semakin berani. Ia menyeret kursinya mendekatiku. Ketika obrolan kembali mengalir, kedua tanganku sudah berada digenggamannya. Sampai akhirnya dengan suara mendesah ia berkata, “Kamu cantik sekali Tut. Kalau Santoso sampai membiarkanmu merana begini, rugi besar dia. Percayalah, semua laki-laki akan mengatakan kamu cantik, menggairahkan. Termasuk aku, begitu mengagumimu.”
    Aku tahu, kata-kata yang meluncur dari mulut Pieter benar-benar tulus. Justru. Dengan pengakuannya itu, timbul simpatiku kepadanya. Maka ketika Pieter berdiri dan mulai memelukku, aku tak berusaha menolak. Bahkan dengan penuh perasaan, aku ganti mendekapnya penuh kemesraan. Tapi rupanya, sudah lama Pieter memendam sesuatu kepadaku. Buktinya, ia tak cukup memeluk dan menciumku untuk menumpahkan perasaannya. Ketika pagutan-pagutan hangat membuat kami semakin terbakar, ia berani membimbingku masuk ke kamar.
    Dengan tenang, tanpa takut dipergoki Mas Santoso, Pieter melanjutkan cumbuannya sambil melolosi satu-persatu pakaianku. “Sudah lama sebenarnya gelora hati ini ingin kutumpahkan kepadamu. Tapi aku masih ragu, apakah engkau mau menerimanya”, ucap Pieter dengan nafas memburu, sembari mendaratkan ciuman-ciuman mautnya di wajah, leher dan dadaku.


    Dalam keadaan telentang, dan akhirnya tanpa selembar kain pun, aku hanya bisa pasrah, sambil berharap sesuatu yang menyenangkan itu tiba juga, Tapi Pieter agaknya pintar menyenangkan seorang wanita, Geraknya tetap pelan, hati-hati tapi penuh perasaan. Dan ketika gerakanku sudah seperti cacing kepanasan, ia mahfum bahwa saatnya tiba. Dengan sepenuh hati, ia menghimpitku dan mulai melakukan gerakan-gerakan teratur naik turun. Tetap pelan, tapi justru hal itu membuatku penasaran. “Ayo Piet, cepat, cepat…”, Pintaku seperti kurang sabar.

    Bagiku, sebuah pengalaman baru melakukan hubungan intim dengan tempo yang terkesan lambat, tapi bertenaga dan penuh perasaan. Ternyata, hasilnya jauh lebih menyenangkan. Sampai akhirnya ketika pelabuhan yang kami tuju sudah di depan mata, aku baru sadar puncak kepuasan itu telah kami raih bersama-sama. Saking bahagianya, aku sampai menangis sambil menggigit pundak Pieter. “Kamu sungguh hebat”, pujiku.

    Lepas dari pelukan Pieter, seorang pejabat di pemerintahan berhasil menggaet hatiku. Pak Sos, namanya. Usianya sudah hampir setengah abad, tapi penampilan yang wangi dan rapi sempat membuatku mabuk kepayang. Satu hal lagi, ketika aku jatuh dalam pelukan Pak Sos, suamiku-Mas Santoso-sedang dililit persoalan keuangan berkaitan dengan tendernya yang sepi sebagai seorang kontraktor. Akibatnya, hal itu jadi semacam faktor pendorong intimnya hubunganku dengan Pak Sos. Selain mendapatkan kepuasan biologis, Pak Sos juga memberiku dukungan finansial. Bahkan aku pernah dibelikan sebuah rumah cukup mewah di pinggiran kota, meski akhirnya dengan alasan tertentu kujual lagi.

    Aku pertama kali kenal dengan Pak Sos berkaitan dengan proyek tender suamiku yang belum turun juga. Karena berbagai cara yang ditempuh untuk membujuk Pak Sos yang punya kewenangan menggolkan proyek itu, Mas Santoso akhirnya minta bantuanku. “Mungkin karena kamu seorang wanita, Pak Sos bisa lunak hatinya”, begitu harapan suamiku.


    Apa boleh buat, permintaan Mas Santoso mesti kupenuhi. Ketika tiba di ruang kerjanya yang besar dan ber-AC, kesan yang muncul pertama saat bertatap muka dengan Pak Sos adalah berwibawa tapi cuek. Tanpa membuang-buang waktu, aku mulai melancarkan jurus-jurus rayuan. Tapi seperti yang kuduga, Pak Sos tak gampang ditundukkan dengan cara-cara klise begitu. Aku mulai putus asa. Apalagi dengan angkuhnya Pak Sos berujar, “Bilang sama suamimu, nggak etis dia menyuruh istrinya merayuku untuk mendapatkan tender. Katakan padanya, apakah harga istrinya cuma sebuah tender?”

    Telingaku jadi panas, aku nyaris menangis mendengarnya. Tapi meski begitu, kira-kira sepekan kemudian datang surat dinas dari kantor Pak Sos, yang isinya menjelaskan bahwa beliau setuju mendapatkan proyek yang diinginkannya. Mas Santoso tampak berbunga-bunga, tapi sebaliknya dengan aku. Menyadari semua itu aku jadi muak. Aku merasa telah dipermainkannya, dijadikan umpan agar dia berhasil mendapatkan proyek yang diinginkannya.

    Sampai suatu siang, ketika Mas Santoso sudah berangkat ngantor, tanpa diduga Pak Sos menelepon ke rumah. Mula-mula, dia cuma basa-basi. Mulai menanyakan soal rumah tangga sampai menyinggung pekerjaan Mas Santoso, “Apa kamu nggak tersinggung dengan cara-cara suamimu mendapatkan tender proyek, sampai melibatkan istrinya untuk melobi-lobi begitu?” tanya Pak Sos.

    Yang pasti dari pembicaraan pertelepon selama 30 menit itu, aku akhirnya tahu bahwa Pak Sos ternyata bukan tipe lelaki yang cuek dan kaku seperti yang kuduga sebelumnya. Sebaliknya, jika sudah mengobrol cukup lama dengannya, aku menyadari kalau ia cukup hangat dan romantis sebagai lelaki. Lebih dari itu, lewat suaranya yang serak-serak basah, ia begitu perhatian pada lawan jenisnya. Misalnya ketika aku mengutarakan keinginan untuk bekerja, Pak Sos dengan antusias menanggapi bahwa hal itu bisa gampang kudapatkan, asal aku tak pilih pekerjaan, atau berhitung soal pendapatan yang kuperoleh, “Kalau mau, ada lowongan di perusahaan milik kolega yang saya jamin pasti mau menerimamu. Kalau kamu serius, datanglah besok ke kantorku. Kita bicarakan lebih detil di sini”, undangnya. Keesokan hari, lewat tengah hari seperti waktu yang kami sepakati, aku datang ke kantor Pak Sos. Aku sempat kecewa ketika sampai di depan pintu, ada tulisan: Keluar. Artinya, seperti kebiasaan di kantor-kantor pemerintah, si pejabat tak ada di tempat karena sedang keluar ruangan. Tapi saat aku termangu di depan pintu, seorang bawahan Pak Sos datang mendekati sambil berbisik, “Bu Tut, silakan masuk saja, Pak Sos ada di dalam kok. Ia sengaja membuat tulisan begitu, agar tak ada yang mengganggunya.”


    Pak Sos memang ada di ruangannya, tersenyum-senyum di atas kursi besarnya begitu melihat kedatanganku. Aku dipersilakan duduk, sementara ia membuka lemari es kecil untuk mengambil 2 botol softdrink. Tak lama kemudian kami tenggelam pada obrolan yang lebih serius, menyangkut keinginanku untuk bekerja. Ketika pembicaraan berganti topik, soal rumahtanggaku, soal hubanganku dengan Mas Santoso, nada bicara Pak Sos jadi terdengar lembut, teduh dan begitu hangat. Tak terasa, ketika aku begitu hanyut menceritakan nasib perkawinanku, ia sudah berdiri begitu dekat denganku. Ketika tetes-tetes air mata membasahi pipiku, Pak Sos dengan merengkuh pundakku dan kemudian memelukku penuh perasaan.

    Kami tenggelam dalam keharuan yang dalam. Tapi ketika perasaan kami sudah begitu menyatu, keharuan itu mendadak saja jadi gelora yang berkobar-kobar, manakala tangan Pak Sos yang sangat terlatih mulai bergerak liar di bagian-bagian tubuhku yang paling sensitif. Ketika kancing-kancing blusku telah terbuka semua, aku seperti tak sadar kalah dalam posisi telentang di atas meja kerja Pak Sos, dan ia dengan begitu bernafsu, menghimpit dan mencumbuiku.

    Kami seperti 2 manusia yang kehilangan akal. Di atas meja itu kami memperagakan permainan aneh yang yang menyenangkan, setelah Pak Sos melepas pertahanan terakhir dari kain paling tipis yang kukenakan. Nafas Pak Sos memburu seiring dengan gerakan-gerakan yang teratur. Di atas meja, hanya dengan melihat langit-langit atap ruangannya, aku terhentak-hentak dan merasakan tubuhku seperti tengah mengambang. Dan ketika puncak kenikmatan telah kami raih bersama, sadarlah aku bahwa hal itu seharusnya tak kami lakukan di kantornya. Sambil tersipu-sipu, aku membenahi kembali pakaianku yang berantakan. Tapi Pak Sos cepat menghibur, “Jangan merasa bersalah, tenang-tenang saja. Mau kuambilkan minuman lagi?”


    Sejak beberapa bulan lalu, ia harus pindah kerja di kota Malang karena ada mutasi pekerjaan. Karena itu untuk melipur kesepian hati, aku berkenalan dengan Bram, pemuda tanggung yang ternyata lebih bisa memuaskan soal urusan ranjang, dibanding suami sahku, Mas Santoso. Tentang laki-laki terakhir, hingga detik ini masih terikat perkawinanku meski ia sudah jarang pulang, karena lebih suka menginap di rumah Sri, sekretarisnya. Aku sendiri, terus terang saja rasanya tak cukup siap untuk menghentikan semua kesenangan ini.

  • Foto Ngentot Pembantu seksi Julia Roca dibawa ke dalam kamar mandi

    Foto Ngentot Pembantu seksi Julia Roca dibawa ke dalam kamar mandi


    2204 views

    Duniabola99.com – foto pembantu sexy Julia Roca lagi bersih bersih kamar mandi dientot oleh majikannya yang sedang bugil karena toketnya yang gede dan pantatnya yang montok bahenol dan menembakkan sperma  yang banyak keatas perutnya.

  • Kisah Memek Mertua Horni

    Kisah Memek Mertua Horni


    2527 views

    Duniabola99.com – Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Virni, dia seorang model iklan dan 6 bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin.

    Umurku kini 32 tahun, sedangkan Virni 21 tahun. Virni seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Virni, mertuaku, sebut saja Mama Ratih, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Ratih merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Ratih bersibuk diri dengan berjualan berlian.

    Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sendiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di mertua. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Ratih juga sibuk, kami jadi jarang berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Ratih jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah kisahnya.


    Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.

    “Eh, Ma.. belum tidur…”
    “Belum, Tom… saya takut tidur kalau di rumah belum adaorang…”
    “Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat…”
    “Virni… pulangnya kapan?”
    “Ya… kira-kira hari Rabu, Ma… Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu…”
    “Oke… Tom, selamat tidur…”

    Kutinggal Mama Ratih yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Ratih sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.

    “Selamat Pagi, Tom…”
    “Pagi… Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”
    “Kamu hari ini mau kemana Tom?”
    “Tidak kemana-mana, Ma… paling cuci mobil…”
    “Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”
    “Oke.. Ma…”

    Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan bahwa dia merasa kesepian sejak Virni makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana suaminya pun jarang datang, untungnya ada diriku walaupun baru malam bisa berjumpa. Sejak itulah aku jadi akrab dengan Mama Ratih.

    Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi, aku dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.

    “Tom, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama yach… habis pegal banget nih…”
    “Dimana Ma?”
    “Sini.. Leher dan punggung Mama…”

    Aku lalu berdiri sementara Mama Ratih duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya, pada awalnya perasaanku biasa tapi lama-lama aku terangsang juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus kupijat dengan lembut terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya Mama Ratih tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip dari punggungnya olehku dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidungku.


    “Maaf, Ma… punggung Mama juga dipijat…”
    “Iya… di situ juga pegal…”

    Dengan rasa sungkan tanganku makin merasuk ke punggungnya sehingga nafasku mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya yang mungil nan lembut, rupanya Mama Ratih juga sudah mulai terangsang.

    “Tom, Mama kesepian… Mama membutuhkanmu…” Aku tidak menjawab karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan.

    Tanganku yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan payudaranya yang kenyal tersentuh tanganku. Hal ini membuatku semakin terangsang, dan aku lalu merubah posisiku, dari belakang sofa, aku sekarang berhadapan dengan Mama Ratih yang telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas olehku.

    Aku tertegun, rupanya tubuh Mama Ratih lebih bagus dari milik anaknya sendiri, istriku. Aku baru pertama kali ini melihat tubuh ibu mertuaku yang toples.

    “Tom, koq bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian…”
    “iya… iya.. iya Mah,”

    Ditariknya tanganku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, lalu bibirku dikecupnya kembali. Aku yang terangsang membalasnya dengan memasukkan lidahku ke mulutnya. Lidahku disedot di dalam mulutnya. Tanganku mulai bergerilya pada payudaranya. Payudaranya yang berukuran 36B sudah kuremas-remas, putingnya kupelintir yang membuat Mama Ratih menggoyangkan tubuhnya karena keenakan.

    Tangannya yang mungil memegang batangku yang masih ada di balilk celana pendekku. Diusap-usapnya hingga batangku mulai mengeras dan celana pendekku mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala batangku dengan tangannya yang lembut yang membuatku gelisah.

    Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak terpegang lagi tanganku tapi mulutku sudah mulai menari-nari di payudaranya, putingnya kugigit, kuhisap dan kukenyot sehingga Mama Ratih kelojotan, sementara batangku sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras.

    Tanganku mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela celana dan pahanya yang putih mulus kuraba vaginanya yang berbulu lebat. Sesekali kumasuki jariku pada liang vaginanya yang membuat dirinya makin mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada batangku.

    Pic shows: Girl, named by some Weibo users as Ju Peng, had posted an oline ad looking for “temporary boyfriends” who have to fund her transport and expenses while she is in the city. A 19-year-old girl who is funding an epic trip across China by bedding a different man in every city she stops in has created a sensation on the country’ social network website. The girl – named by some Weibo users as Ju Peng from Shanghai – had posted an online ad looking for “temporary boyfriends” who must be “good looking, under 30, taller than 1.75 metres and, of course, rich.” Says Ju: “They will fund my transport to their city and all my expenses while I am there and they need to be generous.” She adds: “In return, they get a whole night with me, my undivided attention, and a chance to show themselves off in the company of a truly beautiful girl.” Ju says she has travelled all over eastern China this way and wants to see the rest of the country. She said: “It is sort of like hitch hiking. It’s nothing to be ashamed of.” But critics say the deal is nothing but prostitution and have called for the ad to be taken down. One Weibo user Hsin Tao said: “If she was taking cash we’d all know what to call her. This is a disgusting way to carry on.” (ends)

    Hampir 10 menit lamanya setelah vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tanganku dari vaginanya dan Mama Ratih melepaskan tangannya dari batangku yang sudah keras. Mama Ratih lalu berdiri di hadapanku, dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga aku melihatnya dengan jelas tubuh Mama Ratih yang bugil dimana tubuhnya sangat indah dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan vagina yang berbentuk huruf V dengan berbulu lebat, membuatku menahan ludah ketika memandanginya.

    “Tom, ayo… puasin Mama…”
    “Ma… tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Virni…”
    “Ah… masa sih..”
    “Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi…”
    “Ah.. kamu bisa aja…”
    “Iya.. Ma.. bener deh..”
    “Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang…”
    “Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama…”

    Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga batangku sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batangku yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.

    “Tom, batangmu besar sekali, pasti Virni puas yach.”
    “Ah.. nggak. Virni.. biasa aja Ma…”
    “Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yach…”
    “Ok… Mah…”

    Mulut mungil Mama Ratih sudah menyentuh kepala batangku, dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diriku kelojotan, kepalanya kuusap dengan lembut. Batangku mulai dijilatnya sampai biji pelirku, Mama Ratih mencoba memasukkan batangku yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala batangku saja dalam mulutnya.

    Hal ini pun sudah membuatku kelojotan, saking nikmatnya lidah Mama Ratih menyentuh batangku dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya batangku dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Ratih yang sudah tampak kelelahan menjilat batangku dan membuatku semakin mengguncang keenakan.

    Setelah itu Mama Ratih duduk di Sofa dan sekarang aku yang jongkok di hadapannya. Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Vagina Mama Ratih terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi bau harum menyegarkan vaginanya menusuk hidungku.


    “Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yach.”
    “Ah, masa sih Tom, wangi mana dibanding punya Virni dari punya Mama.”
    “Jelas lebih wangi punya mama dong…”
    “Aaakkhh…”

    Vagina Mama Ratih telah kusentuh dengan lidahku. Kujilat lembut liang vagina Mama Ratih, vagina Mama Ratih rasanya sangat menyegarkan dan manis membuatku makin menjadi-jadi memberi jilatan pada vaginanya.

    “Ma, vagina… Mama sedap sekali.. rasanya segar…”
    “Iyaaaah… Tom, terus… Tom… Mama baru kali ini vaginanya dijilatin… ohhh.. terus… sayang…”

    Vagina itu makin kutusuk dengan lidahku dan sampai juga pada klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidahku kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Ratih menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan.

    “Ahh… ahh.. oghh oghh… awww.. argh.. arghh.. lidahmu Tom… agh, eena… enakkkhh.. aahh… trus.. trus…”

    Klitoris Mama Ratih yang manis sudah habis kusedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Ratih sampai terpelintir di atas sofa, hal itu kulakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama Ratih.

    “Ahg… agh… Tom… argh… akh.. akhu… keluar.. nih… ka.. kamu.. hebat dech…” Mama Ratih langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya, sementara aku yang merasa segar setelah menelan cairan vagina Mama Ratih, langsung berdiri dan dengan cepat kutempelkan batang kemaluanku yang dari 30 menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang vagina Mama Ratih yang sudah kering dari cairan.

    Mama Ratih melebarkan kakinya sehingga memudahkanku menekan batangku ke dalam vaginanya, tapi yang aku rasakan liang vagina Mama Ratih terasa sempit, aku pun keheranan.

    “Ma… vagina Mama koq sempit yach… kayak vagina anak gadis.”
    “Kenapa memangnya Tom, nggak enak yach…”
    “Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang Ma, karena vagina Virni sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yach?”
    “Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, vaginanya harus Mama rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang nusuk…”
    “Iya Ma, saya senang bisa menusukkan batang saya ke vagina Mama yang sedaaap ini…”
    “Akhhhh… batangmu besar sekali…”

    Vagina Mama Ratih sudah terterobos juga oleh batang kemaluanku yang diameternya 4 cm dan panjangnya 28 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.


    Pinggulku kugerakan maju-mundur menekan vagina Mama Ratih yang sudah tertusuk oleh batangku, Mama Ratih hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuatku semakin semangat menggenjotnya hingga sampai semua batangku masuk ke vaginanya.

    “Tom.. nggehhh.. ngghhh.. batangmu menusuk sampai ke perut.. nich.. agggghhh.. agghhh.. aahhh.. eenaakkhh…” Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan batangku ke vaginanya Mama Ratih terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya.

    Payudara Mama Ratih yang ranum dan terbungkus kulit yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulutku. Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Ratih belingsatan, tangannya membekap kepalaku di payudaranya sedangkan vaginanya terhujam keras oleh batangku selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Ratih berteriak dengan lenguhan karena cairan telah keluar dari vaginanya membasahi batangku yang masih di dalam vaginanya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya dan pahaku hingga berasa lengket.

    “Arrrgghhhh.. argghhh.. aakkkhh.. Mama… keluar nich Tom… kamu belum yach..?” Aku tidak menjawab karena tubuhnya kuputar dari posisi terlentang dan sekarang posisi menungging dimana batangku masih tertancap dengan kerasnya di dalam vagina Mama Ratih, sedangkan dia sudah lemas tak berdaya.

    Kuhujam vagina Mama Ratih berkali-kali sementara Mama Ratih yang sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman batangku, Payudaranya kutangkap dari belakang dan kuremas-remas, punggungnya kujilat. Hal ini kulakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Ratih meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan aku mencapai puncak juga dimana cairanku kubuang dalam vagina Mama Ratih hingga banjir ke kain sofa saking banyaknya cairanku yang keluar.

    “Akhh.. akh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali…” Aku pun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertuaku, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Ratih yang sudah lemas lebih dulu.

    Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Ratih, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Ratih memelukku dan mencium pipiku.


    “Tom, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi batangmu yach, boleh khan…”
    “Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba vagina Mama dan sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Virni nggak pulang.”
    “Iya, Tom.. kamu mau ngeloni Mama kalau Virni pergi?”
    “Iya Ma, vagina Mama nikmat sih.”
    “Air manimu hangat sekali Tom, berasa dech waktu masuk di dalam vagina Mama.”
    “Kita Main lagi Ma…?”
    “Iya boleh…”

    Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu aku selalu tidur di kamar Mama jika istriku ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai sekarang.

  • Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis

    Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis


    1903 views

  • Foto Bugil Gadis berambut pirang lucu Chloe Couture memainkan dildo besar

    Foto Bugil Gadis berambut pirang lucu Chloe Couture memainkan dildo besar


    1956 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik memek tembem bulu lebat Chloe Couture memasukkan dildo besar kedalam memeknya yang sempit hingga becek diatas kursi sofa yang empuk. Joker368

  • Foto Ngentot Eva Lovia sange menggoda cowoknya tanpa pakai CD

    Foto Ngentot Eva Lovia sange menggoda cowoknya tanpa pakai CD


    1770 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik Eva Lovia yang lagi sange menggoda pacarnya yang bersiap berangkat kerja dengan mengangkang lebar menampakkan memeknya karena tidak pakai celana dalam dan melakukan hubungan sex yang hot diatas tempat tidur dan menembakkan sperma yang banyak kemuka.

  • Foto Ngentot Cassidy Klein menghabiskan sorenya dengan menghisap penis

    Foto Ngentot Cassidy Klein menghabiskan sorenya dengan menghisap penis


    1742 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang cantik Ciassidy Klein sange hisap kontol di dalam mobil berlanjut hingga kekamar dan malakukan hubungan sex yang sangat hot dengna pacarnya yang berkontol besar dan menjilati besih batang kontol dan air maninya. Joker888

  • Kisah Memek Tetangga Yang Cantik dan Bohay

    Kisah Memek Tetangga Yang Cantik dan Bohay


    2728 views

    Duniabola99.com – Aku biasa dipanggil Arman (nama samaran). Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas 2 SMA, di kota Jember, Jawa Timur.

    Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nita namanya, tapi ia biasa dipanggil Yuli. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Yuli. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu.

    Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.


    Keindahan tubuh Mbak Yuli tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Yuli memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

    Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Yuli selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam.

    Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Yuli jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Yuli. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.

    Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.

    “Waduh kunci terbawa Baron,” ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.

    “Lho masih di luar Man..” Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Yuli baru pulang.

    “Eh iya.. Mbak Yuli juga baru pulang,” ucapku membalas sapaannya. “Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun,” jawabnya.
    “Kok kamu tidur di luar Man.”

    “Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku. Sebetulnya aku berharap agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Yuli membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

    “Kenapa Mbak, pintunya macet..”
    “Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya.” jawab Mbak Yuli.
    “Kamu bisa membukanya, Man.” lanjutnya.
    “Coba Mbak, saya bantu.” jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.

    Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya.

    “Kletek.. kletek…” akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
    “Wah pinter juga kamu Man, belajar dari mana.”
    “Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
    “Terima kasih ya Man,” ucap Mbak Yuli sambil masuk rumah.

    Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Yuli keluar dan menghampiriku.

    “Tidur di luar tidak dingin? Kalau mau, tidur di rumahku saja Man,” kata Mbak Yuli.
    “Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, “jawabku basa-basi.
    “Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
    Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

    “Mbak, saya tidur di kursi saja.”
    Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
    “Ini bantal dan selimutnya Man.”

    Aku tersentak kaget melihat Mbak Yuli datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.


    “Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” ujarku.
    “Oh nggak pa-pa Man, telanjang juga nggak pa-pa.”
    “Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
    “Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku,” kata Mbak Yuli sambil masuk kamar.

    Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Yuli hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Yuli. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu.

    Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Yuli. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Yuli tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

    “Kurang hangat selimutnya Man,” kata Mbak Yuli.
    “Iya Mbak, mana selimut yang hangat,” jawabku memberanikan diri.
    “Ini di sini,” kata Mbak Yuli sambil menunjuk tempat tidurnya.

    Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Yuli ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Yuli yang tertutup kain tipis itu.

    “Sudah jangan bengong, ayo sini naik,” kata Mbak Yuli.
    “Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik,” kata Mbak Yuli saat aku hendak naik ranjangnya.

    Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.

    “Ouww, punyamu sudah berdiri Man, kedinginan ya, ingin yang hangat,” katanya.
    “Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong,” kataku.
    “OK Man, kamu mau membukakan pakaianku.”

    Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Yuli mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Yuli penisku sudah berdiri.

    “Ayo bukalah bajuku,” kata Mbak Yuli.

    Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

    Setelah Mbak Yuli benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Yuli yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Yuli rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

    “Oh, Man nikmat sekali rasanya..”

    Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Yuli. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Yuli. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Yuli yang merah.

    “Man, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
    “Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.

    Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Yuli. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Yuli. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Yuli. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Yuli.


    “Naik ranjang yuk,” ucap Mbak Yuli.

    Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Yuli tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Yuli. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum.

    Mungkin Mbak Yuli rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Yuli menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.

    “Masih belum puas menjilatinya Man.”
    “Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati.”
    “Ganti yang lebih nikmat dong.”

    Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Yuli yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Yuli.

    “Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..”
    “Terus Man, masukkan sampai habis.. ah.. ah..”

    Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Yuli. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.

    “Mbak Yuli.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..”
    Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Yuli semakin menggeliat keasyikan.
    “Oh.. ah.. nikmaatt.. Man.. terus.. ah.. ah.. ah..”

    Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Yuli memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Yuli memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya.

    Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Yuli. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

    “Oh.. Mbak Yuli.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh..”

    Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Yuli. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Yuli.

    “Oh Man punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
    “Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”


    Mbak Yuli rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Yuli mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Yuli disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

    “Mbak Yuli.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
    “Eh.. ahh.. ooohh.. Man.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt..”

    Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Yuli melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya.

    Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Yuli kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

    “Man, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Yuli.
    Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
    “Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.

    Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Yuli. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

    “Oh.. Aah.. Man.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Man.. terus.. lebih keras Man…”
    “Mbak Yuli.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”

    Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Yuli membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Yuli bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Yuli berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

    “Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”

    Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Yuli yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Yuli.

    “Oh, Mbak Yuli.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
    “Kamu juga Man, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”

    Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.

    “Kamu nggak sekolah Man,” tanya Mbak Yuli.
    “Sudah terlambat, Mbak Yuli tidak bekerja?”
    “Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”

    Kemudian Mbak Yuli pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Yuli tetap nikmat.


    Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

    Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Yuli dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Yuli, orang tuaku tidak tahu.

  • Kisah Memek nafsuku yang terpendam

    Kisah Memek nafsuku yang terpendam


    2353 views

    Duniabola99.com – Aku bergegas dari kamar tidurku dan langsung aku pergi ke kamar mandi untuk berangkat kekampus, ternyata aku bangun sudah pukul 11 siang dan orang rumah sudah pada melakukan aktifitasnya masing masing, aku memepunyai masalah dengan cewek sampai sekarang kalau berangkat ke keuliah kosentrasi belajarku sedikit karena aku kepeikiran dengan Indah.


    Aku pulang kerumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Indah keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk.

    “Dodi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong..”

    “Eh.. apa? Iya, iya aku nggak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu” jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, akupun segera mengajaknya berangkat. Indah menyarankan agar kami pergi dengan mobilnya.

    Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Indah duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia memakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku nggak bisa lepas melirik kepahanya.

    Sesampainya dibioskop, aku beIndahkan memeluk pinggangnya, dan Indah tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket aku peluk dia dari belakang. Aku tahu Indah merasa penisku sudah tegang karena menempel di pantatnya.

    Indah meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang nonton nggak begitu banyak, dan disekeliling kita tidak ditempati. Kita segera duduk dengan tangan masih saling meremas.

    Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, dan mukanya selalu menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku sudah tidak tahan, segera kuusap mukanya, kemudian aku dekatkan ke mukaku, dan kita segera berciuman dengan gemasnya.

    Lidahku dan lidahnya saling berkaitan, dan kadang-kadang lidahku digigitnya lembut. Tanganku segera menyelinap ke balik bajunya.

    Dan karena tidak sabar, langsung saja aku selinapkan ke balik BH-nya, dan payudaranya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas. Mulutku langsung diisap dengan kuat oleh Indah. Tangankupun semakin gemas meremas payudaranyanya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, kemudian pindah ke susu yang kanan, dan Indah mulai mengerang di dalam mulutku, sementara penisku semakin meronta menuntut sesuatu.

    Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, dan kuusap-usap dengan arah semakin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya aku singkap ke atas, sehingga sambil berciuman, di keremangan cahaya, aku bisa melihat celana dalamnya.

    Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Indah berpindah menciumi telingaku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya sudah basah. Tanganku segera menyelinap ke balik celana dalamnya, dan mulai memainkan clitorisnya.

    Aku elus-elus, pelan-pelan, aku usap dengan penuh perasaan, kemudian aku putar-putar, makin lama makin cepat, dan makin lama makin cepat. Tiba-tiba tangannya mencengkeram tanganku, dan pahanya juga menjepit telapak tanganku, sedangkan kupingku digigitnya sambil mendesis-desis. Badanya tersentak-sentak beberapa saat.

    “Dodi.. aduuhh.., aku nggak tahan sekali.., berhenti dulu yaahh.., nanti dirumah ajaa..”, rintihnya. Akupun segera mencabut tanganku dari selangkangannya.

    “Dodi.., sekarang aku mainin punya kamu yaahh..”, katanya sambil mulai meraba celanaku yang sudah menonjol. Aku bantu dia dengan aku buka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak.


    “Dodi.., ini sudah basah.., cairannya licin..”, rintihnya dikupingku sambil mulai digenggam dengan dua tangan. Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sedangkan yang kanan ujung penisku dan jari-jarinya mengusap-usap kepala penis dan meratakan cairannya.

    “Indah.., teruskan sayang..”, kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi. Aku merasa penisku sudah keras sekali. Indah meremas dan mengurut penisku semakin cepat. Aku merasa spermaku sudah hampir keluar. Aku bingung sekali karena takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana.

    “Indah.., aku hampir keluar nih.., berhenti dulu deh..”, kataku dengan suara yang nggak yakin, karena masih keenakan.

    “Waahh.., Indah belum mau berhenti.., punya kamu ini bikin aku gemes..”, rengeknya

    “Terus gimana.., apa enaknya kita pulang saja yuk..?!” ajakku, dan ketika Indah mengangguk setuju, segera kurapikan celanaku, juga pakaian Indah, dan segera kita keluar bioskop meskipun filmnya belum selesai.

    Di mobil tangan Indah kembali mengusap-usap celanaku. Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan tangannya mencari penisku. Aduh, rasanya nikmat sekali. Dan penisku makin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh nyium itunya yah..”. Aku pengin segera sampai ke rumah.

    Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan sambil berpelukan erat-erat. Sewaktu Indah membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, dan aku ciumi samping lehernya. Tanganku sudah menyingkapkan roknya ke atas, dan tanganku meremas pinggul dan pantatnya dengan gemas. Indah aku bimbing ke ruang keluarga.

    Sambil berdiri aku ciumi bibirnya, aku lumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya. Pakaiannya kulucuti satu persatu sambil tetap berciuman. Sambil melepas bajunya, aku mulai meremasi payudaranya yang masih dibalut BH.

    Dengan tak sabar BH-nya segera kulepas juga. Kemudian roknya, dan terakhir celana dalamnya juga aku turunkan dan semuanya teronggok di karpet.

    Badannya yang telanjang aku peluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. Dan gadis ini adalah Indah yang sering aku impikan tapi tidak terbayangkan untuk menyentuhnya.

    Semuanya sekarang ada di depan mataku. Kemudian tangan Indah juga melepaskan bajuku, kemudian celana panjangku, dan ketika melepas celana dalamku, Indah melakukannya sambil memeluk badanku.

    Penisku yang sudah memanjang dan tegang sekali segera meloncat keluar dan menekan perutnya. uuhh, rasanya nikmat sekali ketika kulit kami yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, dan menempel dengan ketat. Bibir kami saling melumat dengan nafas yang semakin memburu. Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi payudaranya dengan bergantian.

    Tangan Indah juga sudah menggenggam dan mengelus penisku. Badan Indah bergelinjangan, dan dari mulutnya keluar rintihan yang semakin membangkitkan birahiku. Karena rumah memang sepi, kita jadi mengerang dengan bebas.

    Kemudian sambil tetap meremasi penisku, Indah mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut dan mukanya tepat didepan selangkanganku. Matanya memandangi penisku yang semakin keras di dalam genggamannya, dan mulutnya setengah terbuka.

    Penisku terus dinikmati, dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak. Mulutnya perlahan mulai didekatkan kekepala penisku. Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku.

    Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, dan mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, kemudian memakai lidahnya untuk meratakan cairan penisku. Lidahnya memutar-mutar, kemudian mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku.

    Aku semakin mengerang, dan karena nggak tahan, aku dorong penisku sampai terbenam ke mulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ke tenggorokannya. Rasanya nikmat sekali. Kemudian pelan-pelan penisku disedot-sedot dan dimaju-mundurkan di dalam mulutnya. Rambutnya kuusap-usap dan kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan agar penisku semakin terasa nikmat.

    Isapan mulut dan lidahnya yang melingkar-lingkar membuatku merasa sudah nggak tahan. Apalagi sewaktu Indah melakukannya semakin cepat, dan semakin cepat, dan semakin cepat.

    Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, segera kutarik penisku dari mulutnya. Tapi Indah menahannya dan tetap mengisap penisku. Maka akupun nggak bisa menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa nikmat yang luar biasa.


    Spermaku langsung ditelannya dan dia terus mengisapi dan menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali. Badanku sampai tersentak-sentak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Meskipun spermaku sudah habis, mulut Indah masih terus menjilat. Akupun akhirnya nggak kuat lagi berdiri dan akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam.

    “Thanks ya Ran, tadi itu nikmat sekali”, kataku berbisik

    “Ah.., aku juga suka kok.., makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu..”.

    Kemudian ujung hidungnya aku kecup, matanya juga, kemudian bibirnya. Mataku memandangi tubuhnya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan aku ciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kita mulai naik lagi. Kemudian mulutku turun dan menciumi payudaranya yang sebelah kanan sedangkan tanganku mulai meremas susu yang kiri.

    Indah mulai menggeliat-geliat, dan erangannya membuat mulut dan tanganku tambah gemas memainkan susu dan putingnya. Aku terus menciumi untuk beberapa saat, dan kemudian pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, kemudian kebawah lagi sampai merasakan bulu jembutnya, aku elus dan aku garuk sampai mulutnya menciumi telingaku.

    Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. Kemudian sambil mulutku terus menciumi payudaranya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang sudah mulai terangsang juga.

    Cairan kenikmatannya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan kemaluannya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris serta liang kewanitaannya, membuat Indah semakin menggelinjang dan mengerang. clitorisnya aku putar-putar terus, juga mulut kemaluannya bergantian.

    “Ahh.., Dodii.., aahh.., teruss.., aahh.., sayaangg..”, mulutnya terus meracau sementara pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantatnya juga mulai terangkat-angkat. Akupun segera menurunkan kepalaku kearah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya. Kedua kakinya aku lipat ke atas, aku pegangi dengan dua tanganku dan pahanya kulebarkan sehingga liang kewanitaan dan clitorisnya terbuka di depan mukaku.

    Aku tidak tahan memandangi keindahan liang kewanitaannya. Lidahku langsung menjulur dan mengusap clitoris dan liang kewanitaannya. Cairan surganya kusedot-sedot dengan nikmat. Mulutku menciumi bibir kemaluannya dengan ganas, dan lidahku aku selip-selipkan ke lubangnya, aku kait-kaitkan, aku gelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, kemudian tangannya mendorong kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya.

    Aku jilati terus, clitorisnya aku putar dengan lidah, aku isap, aku sedot, sampai Indah meronta-ronta. Aku merasa penisku sudah tegak kembali, dan mulai berdenyut-denyut.

    “Dodii.., aku nggak tahan.., aduuhh.., aahh.., enaakk sekalii..”, rintihnya berulang-ulang. Mulutku sudah berlumuran cairan kewanitaannya yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan. Kemudian aku lepaskan mulutku dari liang kewanitaannya.

    Sekarang giliran penisku aku usap-usapkan ke clitoris dan bibir kemaluannya, sambil aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya agar tetap terbuka. Rasanya nikmat sekali ketika penisku digeser-geserkan diliang senggamanya. Indah juga merasakan hal yang sama, dan sekarang tangannya ikut ngebantu dan menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya.

    “Indahi.., aahh.., enakk.., aahh..”

    “aahh.., iya.., eennaakk sekalii..”.

    Kita saling merintih. Kemudian karena penisku semakin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke bibir kemaluannya. Indah semakin menggelinjang. Akhirnya aku mulai mendorong pelan sampai kepala penisku masuk ke liang senggamanya.

    “Aduuhh.. Dodii.., saakiitt.., aadduuhh.., jaangaann..”, rintihnya

    “Tahan dulu sebentar.., Nanti juga ilang sakitnya..”, kataku membujuk

    Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, kemudian aku tekan lagi, aku keluarkan lagi, aku tekan lagi, kemudian akhirnya aku tekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Indah sampai terbuka tapi sudah nggak bisa bersuara.

    Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Kemudian pelan-pelan aku keluarkan lagi, aku dorong lagi, aku keluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku mendorong lagi kali ini aku dorong sampai amblas semuanya ke dalam. Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras.

    Badan kita berpelukan, mulutnya yang terbuka aku ciumi, dan pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku sudah mentok ke dinding kemaluannya. Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang untuk beberapa saat lamanya.

    Mulut kita saling mengisap dengan kuat. Kami sama-sama merasakan keenakan yang tiada taranya. Setelah itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, maka akupun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, makin cepat, makin cepat, dan goyangan pantat Indah juga semakin cepat.

    “Dodii.., aduuhh.., aahh.., teruskan sayang.., aku hampir niihh..”, rintihnya.

    “Iya.., nihh.., tahan dulu.., aku juga hampir.., kita bareng ajaa..”, kataku sambil terus menggerakkan penis makin cepat. Tanganku juga ikut meremasi susunya. Penisku makin keras kuhujam-hujamkan ke dalam liang surganya sampai pantatnya terangkat dari karpet.

    Dan aku merasa liang senggamanya juga menguruti penisku di dalam. penis kutarik dan tekan semakin cepat, semakin cepat.., dan semakin cepat..”.

    “Raanii.., aku mau keluar niihh..”.

    “Iyaa.., keluarin saja.., Indah juga keluar sekarang niihh”.

    Akupun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Indah yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding kemaluannya dengan keras.

    Kemudian pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku makin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Liang kewanitaannya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami liang senggamanya.

    “aahh.., aahh.., aahh..”, kita sama-sama mengerang, dan liang kewanitaannya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantatnya masih juga berusaha menekan-nekan dan memutar sehingga penisku seperti diperas.

    Kita orgasme bersamaan selama beberapa saat, dan sepertinya nggak akan berakhir. Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, dan liang senggamanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar semua tanpa bersisa sedikitpun.

    “aahh.., aahh.., aduuhh..”, kita sudah nggak bisa bersuara lagi selain mengerang-erang keenakan.

    Ketika sudah mulai kendur, aku ciumi Indah dengan penis masih di dalam liang senggamanya. Kita saling berciuman lagi untuk beberapa saat sambil saling membelai. Aku ciumi terus sampai akhirnya aku menyadari kalau Indah sedang menangis.

    Tanpa berbicara kita saling menghibur. Aku menyadari bahwa selaput daranya telah robek oleh penisku. Dan ketika penisku aku cabut dari sela-sela liang kewanitaannya memang mengalir darah yang bercampur dengan spermaku. Kami terus saling membelai, dan Indah masih mengisak di dadaku, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.

  • Kisah Memek Mengobati Rasa Kesedihan Mama

    Kisah Memek Mengobati Rasa Kesedihan Mama


    2852 views

    Duniabola99.com – Hari itu sangat mendung, maklum musim penghujan diawal bulan Desember.., cuaca sangat dingin, dan aku bermalas-malasan berbaring di satu2nya tempat tidur yang cukup empuk di Barak tempatku bertugas. Barak yang sangat jauh dari keramaian kota, kira2 8 jam perjalanan mobil ke Bandara terdekat. praktis tidak ada komunikasi kecuali SMS kalau lagi beruntung mendapatkan signal 1 strep. ditempat yang terpencil ini tidaklah membosankan…, karena dipenuhi pemandangan alam yang indah mempesona.


    Hampir setahun saya dikontrak di perusahaan perkebunan milik PMA tempatku bekerja sekarang..sebagai Manager pengawas, saya mempunyai pendapatan yang lumayan untuk balik ke Jakarta setiap minggu, tetapi kesempatan ini saya tidak pergunakan sampai saat ini kecuali 6 bulan lalu, hitung2 untuk menabung rencana perkawinanku dengan Candy , putri yang sangat cantik yang dijodohkan oleh Almarhum Ayahku.

    Sebenarnya perjodohan ini saya tidak setujui walaupun Candy sangat cantik , 20 tahun atau setahun lebih muda dariku..sangat penurut ..dan kutahu ia sudah mempunyai Pacar.. , bila disandingkan dengan Mama…, ibarat mereka bersaudara selisih beberapa tahun saja, sama cantiknya, cuma Mama lebih dewasa..walaupun Mama sekarang berumur 40 tahun… dan mungkin ini yang menyebabkan saya memilih kerja yang jauh dari rumahku agar waktu dapat melupakan perjodohan kami…, lagi pula saya ingin mencari jodoh sendiri ,..yang dapat mengetahui segala kebutuhannku …, kira2 seperti Mama..lah adanya.

    Mengingat Mama, Mama yang sangat jauh di Jakarta…yang telah merawatku sampai saya mulai bekerja ditempat ini…, Mama yang hidup sendiri di rumah peninggalan ayahku yang cukup mewah dengan fasilitas yang memadai lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Mama sendiri walaupun Mama tidak perlu bekerja, lagi pula , kami memiliki pembantu yang sangat setia..dan selalu menemani Mama… dan dan sepertinya semua itu tdk ada artinya bagi Mama yang kesepian.. oh Mama..

    SMS yang Mama kirim minggu lalu.., Mama akan berkunjung ke tempat kerjaku sekalian berrekreasi ketempat indah yang saya pernah ceritakan. hanya saja Mama tidak mempunyai teman perjalanan…telah kujawab “Mama tidak perlu datang apalagi tidak ada yang menemani, Ar..akan mengambil cuti tahunan bulan depan dan kembali kejakarta melepaskan rindu dengan Mama…” , alasanku agar Mama tidak perlu berlelah-lelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, lagi pula ditempat yang terpencil dan sepi ini tidak ada satupun pekerja yang membawa keluarganya.

    Malu rasanya kalau saya seorang manejer masih ditemani oleh Mama …., tetapi Mama tetap bersikeras…malahan Mama telah memiliki tiket penerbangan yang konek dengan penerbangan terdekat ditempatku dan berdua ditemani oleh Candy . alasan Mama satu2nya yaitu ingin melihat tempat kerja Anaknya yang semata wayang sekaligus mengajak Candy jalan-jalan.

    Keesokan harinya..sebelum saya menjemput Mama dan Candy , pagi2 buta kutemui teman sekerjaku, “Pak Dino…saya akan ke Bandara menjempu Pacarku, mungkin besok siang saya kembali ke Kamp” kataku singkat. dan Pak Dino hanya tersenyum..”Seminggu pun boleh Pak Ar !! apalagi menjemput calon isteri, semua pekerjaan disini sangat lancar”

    Siang harinya tepat jam 13.00 saya tiba di Bandara…, Pesawat yang akan ditumpangi oleh Mama dan Candy belum juga tiba..karena alasan teknis diperkirangan terlambat 2 jam…, pk 16 lewat 8 menit…pesawat satu2nya yang lending dibandara ini telah tiba…, satu persatu penumpang saya telusuri dari jauh…, seluruhnya penumpang berduan cowok dan cewek, atau rombongan cowok…tidak ada penunpang yang berduaan cewek dengan cewek…, tetapi yang satu itu…cewek sendirian …sepertinya Mama !!!, betul…Mama hanya sendiri…,


    Mama dengan Anggunnya turun dari pesawat, kacamata sunglass bertengger didahinya, memakai blus hitam lengan panjang berenda …, celana panjang ketat warna putih..menjinjing tas kesukaannya…, busana yang tidak mencolok…tetapi sangat serasi..dan kelihatan sangat cantik …, paling cantik dari semua penumpang…, semua pengunjung dibandara ini….

    Kuraih kopor begasinya, kusambut dan kucium tangannya…, Mama memelukku dan mencium didahiku…, seperti yang selalu Mama lakukan kepadaku setiap kali bertemu atau berpisah.., lama sekali Mama memelukku sambil memperhatikan wajahku sampai ke kaki, “sepertinya kamu agak gemuk cuma lebih hitam..anakku”, “Ia Ma..!!!, kerjanyakan dikebun…, tetapi Mana Candy Ma!!” tanyaku singkat…,

    “Nah…lho…, langsung tanya pacarnya..tidak menanyakan kesehatan Mama!!” gledek Mama, mukaku jadi memerah malu…, “justru Ar nanyain , kok teganya Candy membuat Mamaku yang cantik bepergiann sendirian..” balasku , “Sedianya Candy akan menemani Mama, tetapi karena tugas ahirnya tdk bisa ditinggalkan, makanya Mama putuskan sendiri aja” alasan Mama singkat….

    Entah kenapa perasaanku jauh lebih senang kalau Mama tidak ditemani oleh Candy, mungkin karena rinduku kepada Mama yang kutemui 6 bulan terakhir, atau perjodohanku dengan Candy yang tidak semestinya terjadi di zaman modern ini…, tetapi alasanku kepada Pak Dino untuk menjemput pacarku…, malu rasanya..

    Lama sekali aku terdiam mencari alasan yang tepat…,”Kenapa kamu diam Ar”, tanya Mama sewaktu kami meninggalkan Bandara, ” Kita keliling kota dulu Ma, sambil mencari persiapan bekal di jalan dan Ar istirahat sebentar , jam 7 malam kita berangkat.. dan perkirakan jam 5 pagi kita tiba dilokasi tempat kerja Ar… ” kataku meminta persetujuan mama, ” terserah kamu Ar, yang penting kamu tidak kelelahan dalam perjalanan yang panjang ini” kata mama.

    Dalam perjalanan , Mama banyak bercerita tentang kejadian…dirumah di jakarta…sepertinya mama sangat kesepian.., tinggal sendirian yang ditemani seorang pembantu, walaupun jadual senam, fitnes, renang..hampir setiap hari tidak ada yang mama lewatkan, Mama juga menjelaskan status perjodohan kami.., sebenarnya tidak mengikat tergantung kami berdua.., “Bukan Ar tidak suka Candy, tetapi Candy sudah punya pacar, lagi pula Ar pingin mencari jodoh sendiri yang …yang…pokok..ne ..seperti Mama” kataku terbata-bata,

    “terserah kamu Ar…, Mama pingin cepat2 punya Mantu” kata mama singkat sambil mengantuk…, “kita istirahat di SBBU depan ya Ma..Ar juga ngantuk”, mama tidak menjawabnya karena sudah tertidur. Di tempat istirahat , kami pindah di jok tengah.., dan mama tertidur pulas terlentang diatas pangkuanku..dan sayapun tertidur…kecapaian, dimalam yang sangat dingin.

    Tengah malam..Mama menggeliat, dan sayapun tersadar.., mama berusaha tidur miring sambil memeluk pinggangku, tepat pipinya berada diatas pionku.., perlahan2 lahan kuelus anak rambut yang ada dikeningnya…, pelukan mama makin mengencang…, kasihan mama…, alis itu, hidung yang mancung, bibir yang tipis..memerah..dagu yang menggelantung, leher yang jenjang..membuat wajah mama sangat sempurna cantiknya.., tetapi sangat cepat ditinggalkan oleh papa selama-lamanya.., tidak sadar , wajah yang sempurna itu mulai kuelus lembut.., dalam tidurnya…,


    mama mungkin merasakan kehangatan dari belaianku diwajahnya , dari kening sampai dagunya, dan mama berusaha meraih tanganku yang mengelus wajahnya membawa turun ke lehernya dan …dan..buah dadanya…, wow.., buah dada mama yang kenyal menonjol dan besar tidak ditopang dengan BH…, ditempat ini tangan mama menekan tanganku , dan akupun mulai mengikuti kemauan mama meraba buah dadanya dari balik bajunya.

    Denyut jantungku mulai memacu…, mamaku dalam tidurnya sangat merindukan belaian kasih sayang seorang laki2…, patutkah saya, anak yang dilahirkannya 20 tahun lalu…yang dibesarkan dengan kasih sayang tanpa pamrih membalasnya dengan memberikan kasih sayang yang lain sebagai seorang laki2 walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya ?? seperti keadaan saat ini , naluri kelakianku kini ditantang… oleh seorang wanita yang cantik.., seksi..yang kuidam2kan , …diperjalanan hanya kami berdua…ditengah malam yang sangat sepi dan dingin dan tidak ada orang ketiga yang tau,….

    Entah setan yang mana mulai membisik ” Kasihan Ibumu Ar!!…penuhilah kebutuhan dan keinginannya, tidak ada yang tau Ar!! lagi pula ia tidak sadar..dan dia sangat membutuhkannya”, itulah bisikan..yang mendengung membuatku gelisah, gugup dan takut…tetapi menjanjikan… dan secara refleks pionku pun mulai bereaksi… mengeras … tetapi sakit…karena terjepit dengan celanaku dan tertindih dengan pipi mama.., yang membuatku makin berani karena Mama makin agresif..

    dengan menggelinjitkan tubuhnya , memberikan peluang untuk buah dadanya yang sebelah untuk kuraba , tanganku mulai menyusup langsung meremas kedua buah dadanya bergantian…, mama makin menggeliat..nafas mama mulai memburu . Dalam tidurnya Mama bereaksi sambil berusaha memasukan jari2nya kebalik baju dalamku dan mencakar punggungku dengan kukunya yang tajam…, pionku makin meregang , sangkin sakitnya pionku terjepit, kuusahakan membuka kancing celanaku dan langsung melorotnya…

    Mungkin mama merasakahn benda kenyal bulat panjang..hangat melekat dipinya.., ia menarik tangannya yang mencakar punggungku…dan memegang batang pionku…, wow…jari yang halus lembut…melilit batang pionku menarik kearah bibirnya yang tipis…, kurasakan kehangatan bibir mama membuatku merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya…,

    secara tidak sadar tanganku pun meninggalkan buah dadanya dan langsung …menyusup dibalik celananya…plus…bertengger tepat diatas bibir vaginanya, dan…dan tubuh mama makin bergetar.., jari2nya yang memegang pionku makin mengeras…, nafasnya tidak karuan lagi…pinggulnya mengggejolak…clup…, jari tangahku kumasukan dalam liang vaginanya…terasa hangat…menjepit…yang entah kapan mulai membasah……


    Sambil kuaduk aduk vagina mama dengan jari2ku…, per-lahan2 pula kuarahkan kepala pionku kemulutnya…, tiba2 …. plak…plak jari2 yang mencengkram pionku mendarat dipipiku dengan sangat keras…., Mama terjaga dan menamparku…, plak..plok…plak…, entah beberapa kali kedua tangan mama mendarat dipipiku.., sangat keras…dan sakit…tetapi saya membiarkannya…, Nafsu birahiku yang tadinya sangat membara..kini berganti menjadi suatu ketakutan… penyesalan…dan ..dan…siap menerima hukuman seberat apapun…

    Mama berbalik dan tertelungkup.. yang tadinya kepalanya dipangkuanku kini berganti kakinya… sambil menagis…, lama sekali saya biarkan mama menagis… “Teganya kamu Ar.. membuat Mama seperti ini !!” kata mama dalam isaknya tangisnya, ” Maaf Ma!!…Ar khilaf…” kataku nyaris tak terdengar… saking takut dan menyesal, dan berjuta .. kata2 yang sediannya ingin kuucapkan.. tetapi .. tak kunjung terucap…, takut kalau mama makin marah…, dan mungkin membunuhku.

    Walaupun saya rela kalau mama membunuhku…untuk menebus kesalahanku .. tetapi pastilah mama bertambah sedih…, kutinggal sendiri didunia ini dengan noda dan nista.., boleh jadi Mama juga akan bunuh diri…, … oh… tidak Mama tidak boleh membunuhku…, tiba2 mama bangun duduk disampingku…, dengan tenangnya mama mengusap sisa air matanya…, mama tidak menangis lagi ” Ar .. Antar Mama Balik kebandara “,

    ” tapi Ma .. penerbangan kejakarta 3 hari lagi..” kataku memberi alasan.. dan pasrah, ” Tidak apa Ar , mungkin Mama tidak seharusnya datang kesini” kata mama tegas, tidak boleh dibantah… Inilah suatu kenyataan yang saya harus terima, Mama yang dengan penuh kasih sayang melahirkanku, merawatku dan menjagaku sampai hari ini…namun saya balas dengan perbuatan yang tidak sepantasnya. Kuputar balik Mobil menuju Bandara dan perlahan-lahan kutinggalkan tempat yang sepi …dingin … mencekam..

    Mama hanya terdiam membisu entah apa yang dipikirkan , dan saya pun diam berusaha konsentrasi membawa Mobil ditengah malam itu…” Ma !!! bolehkah Ar singgah sebentar untuk menelpon teman sekerja Ar di Kamp?”, tanyaku tanyaku mengharap cemas, ” terserah kamu..”, jawab mama lirih. Kuhentikan mobil dan berusaha menelpon Pak Dino, lama sekali baru ada jawaban dari sana, ” Ini Arman Pak Dino, Tolong dikemas Laptop saya dan semua Barang Milik saya di Barak dan kirim ke Jakarta , alamatnya ntar saya SMS “, Pak Dino kaget dan hanya sempat bertanya “Kenapa”,

    “Ada masalah Keluarga dan saya harus kembali sekarang dan Mobil saya Titip di Bandara” kataku …mengulang-ulang karena signyal sangat kecil…, setelah telepon terputus , kembali saya akan melanjutkan perjalanan , tiba2 ” Apa maksud kamu mengepak barang2 dan kirim kejakarta ..” tanya mama sedikit curiga, “Ar sangat malu kembali kerja, lagi pula mungkin Ar tidak konsentrasi lagi, Ijinkan Ar untuk ikut kejakarta , menemani Mama , merawat Mama, untuk menebus kesalahan Anak yang tidak tau Adat ini” perlahan-lahan mobil kujalankan , “berhenti dulu Ar, Maksudmu kenapa sangat malu kembali kerja di Kamp”,


    “awalnya Izin Ar untuk menjemput Pacar Ar dan temannya, Ar tidak mengatakan menjemput Mama , karena Ar malu kalau Mama yang berkunjung ketempat yang sangat terpencil ini, lagi pula Pak Dino sudah mempersiapkan segalanya untuk menjemput kita, terus apa kata mereka kalau Ar pulang ke Kamp sendirian, lagi pula takutnya Ar dengan mama tidak akan ketemu lagi kalau berpisah, karenanya kemana mama pergi disitupun Ar harus ikut” kataku menjelaskan , lama sekali mama terdiam…dan kelihatannya Mama sangat terharu dengan ucapanku yang terakhir dan akhirnya

    ” Kita teruskan perjalanan Ar…ke tempat kerjamu ” kata mama singkat , jelas dan sangat tegas dan tersenyum , awan menduk yang meliputi wajah kami berdua telah sirna dengan terbitnya Senyum Mama.. yang sangat cerah.. walaupun samar samar tampak ditengah malam buta, “tetapi…Ma”, ” Mama sangat mengerti perasaanmu Ar, Mama bersedia menjadi Pacarmu selama di Kamp kalau itu yang kamu maui, Hanya sebatas Pacar dan jangan sampai kejadian tadi terulang kembali” kata mama memotong alasanku, ” berarti mama , memaafkan perbuatan Ar tadi??”, ”

    Awalnya Mama sangat Marah dan kecewa, tetapi setelah mama pikir2, ini mungkin karena keadaan…, lagi pula mama tau sekarang anak mama sudah dewasa..” Betul Ma??, Mama tidak marah lagi???” tanyaku menegaskan…, tiba2 mama memegang wajahku.., menilik bekas tamparnya yang masih memerah..

    ” Oh…Anakku..maafkan Mama ya!!, sini dekat dekat dengan mama, mama mau cium pipimu bekas tangan mama” , kusodorkan pipiku kiri dan kanan yang masih memar dan sakit, mamapun menciumnya dengan lembut…”yang mana lagi sayang!!” kata mama seakan akan ingin menyelasaikan tugasnya dengan cepat, kusodorkan bibirku “ini juga ma”,

    “Hushh.. jangan merayu mama Ar!!”, kunyalakan lampu jok untuk memperlihatkan bibirku yang juga mungkin membengkak, “oh..kasihan anak Mama..ha..ha..” kata mama sambil tertawa..melihat bibirku menebal ” tapi ini untuk pacarmu aja ya sayang!!”, kata mama menghindar, ” Bukankah Mama telah bersedia menjadi pacarku ” , mama tersentak…, perlahan-lahan tangan mama menarik leherku kearahnya , sambil menutup mata dan bibir terkatup, mama mendekatkan bibirnya ke bibirku yang membengkak..

    Kusambut Bibir Mama yang tipis, basah, merekah dan hangat, tidak seperti sewaktu kami berdua diliputi nafsu birahi yang sangat membara walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya..,bibir itu menciumku sangat lembut.., harum .. bak bunga yang baru mekar dipagi hari…bibir itu juga sedikit bergetar.. dan membuat juga sekujur tubuhku ikut bergetar..seakan akan seluruh urat nadiku dialiri strom hangat halus…dan nikmat sekali…

    Mama menciumku dengan penuh kasih sayang, kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.., tetapi sebagai seorang wanita .. dalam puncak emosinya yang membutuhkan kasih sayang seorang pria…kelihatannya mama sedidik ragu…., dan keraguan inilah menyebabkan bibirnya sedikit bergetar..yang diikuti desah nafas..halus yang dipaksakan… yang kurasakan..terakhir ini mungkin juga mama rasakan bahwa ada suatu yang tidak betul diantara kami ..membuat kami terdiam.. lama.. lama sekali rasanya suasana sepi dan kaku , tiba2 “Ar …kamu jangan mempermainkan lagi mama ya Sayang!!”..kata mama memecahkan kesunyian dipagi yang buta itu.


    Tidak terasa Mobil yang kami gunakan melaju dengan kecepatan hampir maksimal..dan mama sempat memperingatiku ” Pelan2 aja Ar.. jalannya agak licin”..,setelah 2 jam..tepatnya 05.15 pagi kami pun membelok masuk ke Kamp tempat kami bekerja…, Dipintu gerbang yang kami singgah sejenak ..memberikan waktu kepada pak satpam untuk memeriksa, setelah melihat hanya kami berdua

    “Katanya yang dijemput adalah Istri Bapak berdua dengan…”, Pak satpam tdk sempat menyelesaikan kata2nya.., karena mama menggeliat dan “Temannya gak jadi datang, cuman sendiri”, kataku lirih agar tidak membangunkan mama, “Sukurlah Pak , karena kami belum menyiapkan ektra bed” kata pak satpam sambil tersenyum..dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan..masuk Kamp.

    Sebelum tiba dibarak tempatku bekerja mama sempat bertanya “Tadi Satpamnya ngomong apa sich Ar??”, “sebelum Ar pergi jemput mama alasan Ar kan untuk menjemput Pacar alias Calon Isteri berdua dengan temannya, tetapi ternyata.., yang datang cuman seorang , tentu yang datang pacarnya, masa sich temannya?,berarti pak satpam melihat mama tadi menggap calon istriku, lagi pula dia meminta maaf karena tidak sempat atau tidak perlu mempersiapkan ektra bed”, kataku menggoda , Mama hanya tersenyum..”apa kamu tdk malu , calon isterimu udah tua kayak gini..??”, tanya mama ,

    “Siapa bilang Mama sudah tua, dibandingkan dengan Candy, mama mungkin kelihatan tua setahun atau hanya lebih lebih dewasa dan seksi” , “Gombal kamu Ar” mama hanya tersipu2 ..mendengar rayuanku,lanjutnya “jadi selama mama disini harus berstatus calon isterimu ya??”, “kira2 begitulah, lagi pula kita harus seranjang…bolehkan Ma!!”, Mama tdk lagi memperhatikan ucapanku yang terakir, atau mama pura2 tidak mendengarnya..karena kami telah tiba dan mama langsung membuka pintu pondok dan mulai melakukan inspeksi.., “Hm..sederhana tapi sangat nyaman..dan sehat pondok ini Ar..”kata mama setelah meneliti semua ruangan ,

    “inikan spesial disiapkan untuk Mama tersayang!!” kataku singkat, “Atau untuk calon isterimu yang tdk jadi datang” balas mama dengan sedikit nada cemburu, sambil membuka baju dan celana panjangnya..sehingga nampak samar tubuh mama hanya menggunakan singlet berenda merah maron yang sangat ketat sebatas pusat pengganti BHnya.. dan juga CD berenda transparant warna sama dengan singletnya..sambil membuka kopernya menarik daster tipis halus untuk dikenakannya ,

    “Mama istirahat ya!!, ntar siang Mama rapiin kamarmu” kata mama kelelahan sambil menghempaskan badannya di TT satu2nya yang ada diruang itu. Kuturunkan semua perlengkapan mama dari mobil..dan mengaturnya diruang tamu.. dan tak terasa kelelahanpun menghantuiku…, setelah membuka baju dan celana panjangku, sayapun pingin istirahat,…tapi dimana??, disamping mama???, diTT yang sempit..itu??.

    Kubiarkan Mama sendiri menikmati satu2nya TTku yang empuk, dan demi mama saya pun rela beristirahat di sova dengan berselimutkan kain yang tipis…apa adanya.


    Sampai Sabtu sore hari, saya terjaga..dengan selimut yang dikenakan mama sebelumnya, kini melekat menyelimutiku dengan hangat.. dan sayup2 terdengar suara mama bernayanyi keci didapur sibuk memasak..

    Perlahan lahan kuhampiri mama yang asyik melantungkan lagu kesayangannya “Broken angels”, lagu kesayangan sejak Papa pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.., lagu yang sangat menyayat hati.. dan diiringi gemerincik minyak panas dan asap yang mengepul dari wajan ..hampir menyelimuti wajah mama, kupeluk mama dari belakang dan mama tersentak kaget dan menoleh kebelakang membuat wajah kami bersentuhan..,

    sebelum mama sempat mengeluarkan seruan kaget atau marah, “Mama menangis ya!!” kataku sambil menatap matanya yang memerah dihiasi 2 butir airmata siap meluncur berderai, kusapu airmata itu sambil mengecup keningnya,”tidak sayang !!, mata mama panas karena asap ini” kata mama berbohong sambil menunjuk wajan yang masih mengepul, “Mama ingat Papa ya!!”, mama hanya terdiam.

    Mama masak apa?” tanyaku mengalihkan perasaan mama yang hampir meledak, “masakan kesukaanmu sayang” kata mama tersenyum..manis walaupun senyum itu diliputi kabut kesedihan, “Tapi sepertinya masakan ini, kesukaan Papa!!” kataku menggoda dan mama pun sepertinya tidak tahan lagi membendung emosinya dan menyerbu kepelukanku, menyembunyikan wajahnya, dan meledaklah tangisnya didadaku..

    Kudekap tubuh mama dan membiarkan mama melepas semua perasaan kesedihannya, tak terasa waktupun berlalu perlahan lahan, kurasakan mama tidak dapat lagi mempertahankan tubuhnya dalam kondisi berdiri, kubopong mama dan dengan sangat hati2 kubaringkan ketempat tidur..tetapi tiba2 Mama menarik tubuhku untuk memeluknya lebih erat sambil terisak.

    Kubiarkan tubuhku tertarik dalam pelukannya sehingga menindih tubuh mama. Untuk yang kedua kalinya ada perasaan yang sangat aneh menjalar diseluruh tubuhku..hangat, nikmat syur..syur..tidak seperti kasih sayang yang kualami sebelumnya, perasaan syur yang menelusuri seluruh pori-pori menjalar terus turun keselangkangku..menyebabkan pionku berdetak dan tegang..oww..ow..,


    Pion yang salah tingkah ini khawatir dirasakan oleh mama, menimbulkan kecurigaannya , maksudnya untuk menghindari tonjolannya pionku ke paha mama, tetapi mama justru mendahului goyangan pinggulnya membuat pionku mengarah keselangkang tepat diatas vaginanya. Maksud hati menjauh malah terjerumus kebantalan pubis mama yang sangat empuk.., mama sangat merasakan tonjolan dan ketegangan pionku, Mama makin menggeliat dan mengencangkan pelukannya ” Ar.., mama sangat merindukan papamu..oh…” desah mama dalam isak tangisnya.

    Mendengar Mama mengeluh seperti itu , timbullah Perasaan Takut karena telah mengecewakan Mama, tetapi kalau kubiarkan mama melepas rindu dalam pelukanku…, ach … aku Ragu jangan sampai aku salah sangka dan Mama memarahiku seperti kemarin dalam perjalanan, cemas melihat kondisi mama yang labil, tetapi … kenikmatan , dan kehangatan dan syur dalam pelukan dan dekapan mama bercampur aduk jadi satu,membuatku semakin nekat.., ku lemot mulut mama yang berbibir tipis , kusedot tapi mama menghindar dan berusaha melepaskan bibirnya.. dengan mengatupkan mulutnya dan menengadah, apa boleh buat..leher mama yang menjadi sasaranku, kujilat dan turun ke dada..

    ”Jangan Ar!!” desah mama terbata-bata dan ragu tetapi tidak marah, “Ar bersedia menggantikan Papa Ma!” kataku mengharap nekat , mudah2an mama mau menerimanya, sambil kujilati dadanya..kekiri dan kekanan ke puting kegundukan buah dadanya yang mulai mengenyal, mama makin menggeliat sambil berusaha melepaskan puting susunya dari mulutku, tetapi usahanya sia-sia malah menambah ransangan di buah dadanya, dan akhirnya mama pasrah malahan menarik kepalaku justru menekan kedadanya

    “tapi..Ar..oh!!..” kata mama tidak beraturan .. tersengal-sengal sambil menahan birahi dan keraguannya, tiba tiba…tok..tok..tok…pintu diketuk dari luar, Mama menghentikan kata2nya dan sayapun diam membisu diatas tubuh mama…dengan mulut masih ,melekat diputing kirinya. Hening sejenak…kutarik selimut yang berhamburan untuk menutupi tubuh kami berdua.

    Dalam selimut ,Mama berdiam , membisu dan cemas serta sedikit gemetaran berada dibawah tubuhku yang mendekapnya. “Mama jangan bersuara, mereka menganggap kita istirahat melepas rindu, sebentar lagi mereka akan berlalu” kataku membisikan dekat telinganya, apa boleh buat sudah terlanjur apalagi gelora birahiku telah mengalahkan ketakutan dan keraguanku dan lagi pula mama hanya mengangguk gelisah sambil menahan nafasnya yang juga mulai bergejolak. Perlahan-lahan kucium bibirnya…,

    mama tidak bereaksi hanya menutup mulutnya rapat2 sambil membolakan matanya seperti mengancamku tapi ada rasa takut ketahuan , tetapi dengan memencet hidungnya agar mama membuka mulutnya untuk bernafas dan usahaku berhasil, kusedot lidah mama, mama hanya tetap diam pasrah.., tok…tok…”Pak Arman !!” serunya dibalik pintu , rupanya pak dino yang berkunjung, “Sialan kamu pak dino, aku lagi mencumbu mama nich, minggat lu” kataku hanya dalam hati dan kulanjutkan kerjaanku mengerayangi buah dada mama dengan tangan kiriku memutar pelintir putingnya dan tangan kananku memfiksasi kepalanya dari belakang lehernya agar mama tidak banyak bergerak dan menghindar dari ciumanku.

    Setelah kuperlakukan mama seperti ini, mencium dan meraba teteknya dengan sedikit paksaan, mama hanya dapat menunjuk gelisah kepintu tanpa bersuara…, mungkin maksudnya “sabar Anakku…jangan keburu..ada orang dibalik pintu, malu mama kalau ketahuan dicumbu oleh anaknya”, mudah2an mama berpikir demikian berarti mama mau melayaniku kelak ,hanya karena malu dilihat orang lain mama minta bersabar,

    ok dech…kuhentikan semua kegiatanku ditubuh mama dengan harapan bahwa mama kelak akan melayaniku dengan sukarela, tidak seperti sekarang , dipaksa dan terpaksa, kasihan mama dan kesempatan ini digunakan mama untuk bangun, tetapi segera saya menariknya ..dan mama terjerambat kembali diatas tubuhku..sekali lagi mama ingin memberontak melepaskan diri..tapi sia-sia..akhirnya mama pasrah tertelungkup diatas tubuhku.

    Kucium bibirnya.., dagunya..turun kelehernya…tetapi mama tidak bereaksi seperti tadi..malah tubuhnya terasa dingin..makin dingin…karena tidak ada lagi reaksi dari mama, menyusul birahiku yang juga menyurut..Lama , lama sekali keadaan ini berlangsung hening dan kudapati mama meneteskan air mata entah kenapa yang jelas bukan karena marah akibat perbuatan yang telah kulakukan kepadanya.

    Kubiarkan mama melampiaskan kesedihannya sampai dia tertidur..

  • Foto Bugil cewek toket gede Katie Banks selfie dengan anjingnya

    Foto Bugil cewek toket gede Katie Banks selfie dengan anjingnya


    1773 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik rambut hitam keriting yang suka narsis dan selfie memamerkan toketnya yang bulat padat gede dan juga memeknya yang tanpa bulu.

     

  • Video Bokep Asia Chie Aoi berbikini merah ngentot sampai squirt

    Video Bokep Asia Chie Aoi berbikini merah ngentot sampai squirt


    2195 views

  • Foto Ngentot Jodi Taylor payudara kecil

    Foto Ngentot Jodi Taylor payudara kecil


    1907 views

    Duniabola99.com – foto cewek seksi Jodi Taylor membukan pakaiannya dan beropose siap dientot oleh kontol gede dikamarnya dan mendapatkan sperma yang banyak didalam memeknya yang sampai tidak bisa menampungnya.

  • Foto Ngentot Remaja Latina yang cantik, Monica Asis dengan penjual sepatu

    Foto Ngentot Remaja Latina yang cantik, Monica Asis dengan penjual sepatu


    1839 views

    Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99. Agen Sbobet

  • Amateur Sakura Ooba Goes Nasty With A Tasty Cock

    Amateur Sakura Ooba Goes Nasty With A Tasty Cock


    1779 views

  • Kisah Memek Masih Perawan Dan Pemalu

    Kisah Memek Masih Perawan Dan Pemalu


    3291 views

    Duniabola99.com – Sebelumnya kuperkenalkan dulu siapa diriku. Namaku Nunu, seorang mahasiswa semester pertama di universitas JS di kota P dan nama pacarku Rirrie, sekolah di SMU Negeri 1 kelas III di kota P juga. Wajahnya cantik walaupun tidak secantik bintang sinetron, manis tepatnya.

    Punya alis mata yang hitam tebal yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Dengan hidung yang mungil lucu plus bibir “dower” yang selalu merah dan dihiasi dengan gigi yang sedikit tidak teratur tetapi justru giginya itu yang menjadi daya tarik utamanya.

    Tingginya sekitar 155 cm, berat 47 kg. Badannya mungil tapi montok. Bahu yang datar dan badan yang tegap dihiasi dengan sepasang payudara indah berukuran 32B yang proporsional sekali dengan tubuhnya. Pantat yang terbentuk rapi disertai sepasang kaki yang indah, terutama betisnya.

    Pinggang yang ramping, perut yang datar dan pinggul yang tidak terlalu besar. Tapi sungguh, dengan keadaan tubuh seperti itu, tidak ada pria yang bisa menahan napsunya jika melihatnya sedang telanjang bulat. Tentu saja.


    Kejadian ini kualami kalau tidak salah hari Kamis tanggal 7 Desember 1998. Aku barus saja menjemputnya pulang sekolah jam setengah dua siang. Biasanya sich dia bawa motor sendiri, cuman hari itu entah kenapa dia berangkat sekolah naik becak. Jadinya saat pulang sekolah dia menelponku minta dijemput.

    Panas sekali hari itu. Saat sampai di rumahnya aku tidak langsung pulang. Aku mampir sejenak buat sekedar menghilangkan rasa haus. Aku duduk di ruang tamu, di sofa yang panjang, sementara dia mengganti baju sekolahnya dengan gaun santai.

    Entah model apa bajunya, yang jelas dia memakai kaos dengan celana pendek yang berbahan kaos juga. Dia tampak seksi sekali dengan dandanan seperti itu. Dia balik sambil membawa segelas sirup dingin dan kemudian tiduran di sofa dengan posisi kepalanya di pangkuanku. Agen Bola Online

    Kami pun berbasa-basi, saling menanyakan kabar masing-masing. Karena memang kita sudah lama tidak ketemu. Aku barusan pulang dari Jogja, tinggal di sana beberapa hari. Dia orangnya memang gampang sekali kangen sama pacarnya. Ditinggal beberapa hari saja sudah seperti sebulan hebohnya. Dan kalau dia sedang kangen, rugi aku kalau tidak ada di sisinya. Tau maksudnya kan?

    Lalu kami mulai bercerita tentang kegiatan kami masing-masing selama ini sambil sesekali saling mencumbu, berciuman dan berpagutan mesra. Saling memainkan lidah. Kubiarkan mulutnya melumat bibirku. Kubiarkan giginya menggigit lembut bibirku. Kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutku. Napasnya yang lembut mendera wajahku. Oh ya, aku paling suka “kissing” dengannya saat dia sedang makan coklat. Rasanya jadi tambah enak. Dan seperti biasa kalau kami sedang berasyik masyuk, kedua belah tanganku selalu menari-nari di tubuhnya. Selalu! Orang dianya sendiri yang minta buat dijamah. “Pokoknya kalau kamu sedang mencumbuku, sekalian dech tangan kamu ngerjain tubuhku. Biar tidak nanggung. Tapi harus di bagian yang sensitif. Seperti di daerah sini, sini dan di sini!” katanya kepadaku suatu waktu sambil tangannya menunjuk leher, dada dan bawah perutnya. Enak katanya. Akunya sich oke-oke aja. Siapa yang bakal menolak ditawarin kerjaan seperti itu.
    Mulailah pekerjaanku. Kudekatkan kepalaku ke lehernya, kukecup perlahan leher itu kemudian kugigit perlahan. Dia mendongakkan kepalanya tanda dia merasa kegelian. Kucium daerah telinganya dan kukulum bagian telinga yang menggelambir. Dia mendesah perlahan dan kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Tangan kananku pun berusaha menopang punggungnya agar tubuhnya sedikit tegak dan tangan kiriku segera kumasukkan ke balik bajunya, mengakibatkan kaosnya terangkat sampai ke perut. Tanganku menyentuh kulitnya yang halus. Menyusup ke punggungnya untuk melepas tali BH-nya. Dan mulailah tanganku menjelajahi bukit barisan itu. Kuremas payudaranya, terasa lembut sekali, diapun merintih. Kupilin putingnya, dia mengerang. Kutarik puting itu dan diapun mendesah. “Ahh..!” Kuputar-putar jariku di sekitar puting itu “Sshhh..!” Dia mengerang merasakan kenikmatan itu. Kuremas-remas buah dada itu berulangkali, kucubit bukit itu. Rasanya kenyal sekali. Nggak bakalan bosan walaupun tiap hari aku disuruh menyentuhnya.


    Lalu tanganku pun turun menyusuri perutnya, menuju hutan tropis. Masuk ke dalam celana dalamnya yang terbuat dari kain satin dengan sedikit renda pada bagian vaginanya. Kutemukan tumpukan kecil daging yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kugunakan jari telunjuk dan jari manisku untuk membelah labianya yang masih terasa liat sementara jari tengahku kumasukan sedikit ke dalam liang senggamanya. “Mmhhh…” Dia kegelian. Kedua kakinya nampak terjulur lurus, sedikit menegang. Kucari seonggok daging kecil diantaranya. Bagian yang mampu mengantarkan seorang wanita merasakan apa arti hidup yang sesungguhnya. Setelah kutemukan mulai tanganku memainkannya. Kusentuh klitoris itu lembut sekali, namun akibatnya sungguh luar biasa. Tubuhnya menggelinjang hebat dengan kedua kaki terangkat ke atas menggapai-gapai di udara. Dia melenguh dengan mata terpejam dan lidah yang menjilati bibirnya. Langsung kulumat mulutnya. Dia pun membalas dengan ganas. “Uuhhhh…” Lalu tangan kiriku berusaha menarik klitorisnya, kupencet, kusentil, kupetik, kugesek dengan jari tengahku. Dia memang paling suka disentuh klitorisnya. Dan kalau sudah disentuh, bisanya seperti orang sakau. Mendesah, mengerang, dan menggigil.

    Pernah suatu ketika aku ditelpon supaya datang ke rumahnya cuma untuk “memainkan” klitorisnya. Ya, ampuun… setelah puas bermain api, kami pun mencari air untuk menyiramnya. Ehh.. sorry, ngelantur. Tak lama kemudian dia mengajakku ke lantai dua.
    “Mas, naik ke atas yuk?”
    “Mo ngapain?” tanyaku.
    “Ke kamarnya Mbak Dian, di sini panas. Ada AC di sana.”
    “Boleh!” aku setuju.
    Kami pun naik ke lantai dua. Satu persatu anak tangga itu kami lewati dan kami pun masuk ke kamar Mbak Dian. Aku langsung tiduran di tempat tidur, sementara dia menyalakan AC-nya. Lalu dia rebah di sampingku. Kami bercerita lagi dan bercumbu lagi. Kali ini kulepas kaosnya, setumpuk daging segar menggunung di dadanya yang tertutup BH semi transparan seolah ingin melompat keluar. Waw, menantang sekali dan kemudian dengan kasar kusentakkan BH itu hingga terlepas, lalu terhamparlah pemandangan alam. Nampak Sindoro Sumbing yang berjejer rapi. Bergelanyut manja di dadanya. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan kokoh tegak ke atas mengerling ke arahku menantang untuk kunikmati. Payudaranya betul-betul indah bentuknya, terbungkus kulit kuning langsat tanpa cacat sedikitpun, yang tampak membias jika terkena cahaya, yang menandakan payudara itu masih sangat kencang. Maklum payudara perawan yang rajin merawat tubuh. Namun dengan payudara seperti itu, jangankan menyentuh, cuma dengan memandangnya saja kita akan segera tahu kalau payudara itu diremas akan terasa sangat lembut di tangan.

    Kudekatkan wajahku ke dadanya. Mulutku kubuka untuk menikmati kedua payudaranya. Bau harum khas tubuhnya semerbak merasuk ke dalam hidungku. Kuhisap salah satu putingnya, kugigit-gigit kecil. Lidahku bergerak memutar di sekitar puting susunya. Dia mengejang kegelian. Menjambak rambutku dan ditekankan kepalaku ke dadanya. Wajahku terbenam di sana. Kugigit sedikit bagian dari bukit itu dan kusedot agak keras. Nampaklah tanda merah di sana. Puas kunikmati dadanya, mulailah ada hasrat yang menuntut untuk berbuat lebih. Tampak juga di wajah Rirrie. Matanya menatapku sayu. Wajahnya memerah dan napasnya memburu. Kalau dia dalam keadaan seperti ini, dapat dipastikan dia sedang terangsang berat. Dan aku yakin kemaluannya pasti sudah basah.
    Aku bertanya padanya, “Rie, sekali-kali kita ngewek yuk!”
    “Ah, tidak mau ah!” dia menolak.
    “Kenapa?” tanyaku.
    “Aku malu,” jawabnya.
    “Malu sama siapa?” tanyaku lagi.
    “Aku malu diliat bugil. Aku malu kamu liat anuku.” terangnya.
    “Lho, kamu ini aneh. Masa hampir tiap hari kupegang memek kamu, cuma ngeliat malah tidak boleh?” tanyaku keheranan.
    “He..” dia tertawa manja.
    Otakku bekerja mencari akal.
    “Atau gini aja, kamu ambil selimut buat nutupin tubuh kamu. Ntar kita cari gaya yang bikin memek kamu nggak keliatan,” usulku sembarangan, nggak taunya dia setuju.
    “Iya dech Mas”
    Aku girang setengah mati. Lalu dia pun turun ke bawah mengambil selimut. Tak lama kemudian dia sudah ada di hadapanku lagi dengan sebuah selimut batik di tangannya. Lalu selimut itu diserahkannya kepadaku.
    “Nah, sekarang kamu lepas semua pakain kamu!” perintahku.


    Dia pun segera melepas semua pakaiannya. Sungguh anggun cara dia melepas pakaian. Perlahan namun pasti. Apalagi saat dia mengangkat kedua tangannya untuk melepas penjepit rambut yang menyebabkan rambutnya terurai indah menutupi sebagian pundaknya. Oh, cantik sekali dia. Berdiri telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Layaknya seorang bidadari. Dengan payudara yang kencang mengantung indah, dengan bulu halus yang tertata rapi menghiasi bagian bawah perutnya. Dan ketika sadar dirinya telanjang bulat, secepat kilat dia merampas selimut yang ada di tanganku dan digunakanya untuk menutupi tubuhnya. Kusuruh dia untuk naik ke atas tempat tidur dalam posisi merangkak membelakangiku. Aku segera melepas seluruh pakaianku. Dia menengok ke belakang dan tak sengaja menatap penisku yang sudah tegang berat dan langsung memalingkan wajah. Jengah. Sambil merajuk manja. “Ihhh…”

    Walaupun kami sering bercumbu tapi kami belum pernah saling mempertontonkan alat vital masing-masing. Kalau saling pegang atau sekedar nyentuh sich sering. Makanya jangan heran kalau dia jengah waktu melihat penisku. Dan lagi dia itu orangnya pasif. Penginnya “dikerjain” melulu, tapi kalau disuruh “ngerjain” suka ogah-ogahan. Padahal sebenarnya dia senang sekali kalau disuruh memegang penisku. Tapi itulah dia, dia yang seorang Rirrie yang penuh dengan tanda tanya. Yang aku pun masih suka bingung untuk mengikuti jalan pikirannya.
    Aku pun segera mendekat membawa seluruh amunisi yang kupunya. Siap dalam duel berdarah. Kuangkat sedikit selimut yang menutupi pantatnya dan harum birahi yang amat kusukai dari vaginanya menyebar. Tanganku pun masuk ke balik selimut itu. Mencari daerah jajahan yang harus dikuasai. Meraba-raba sampai akhirnya kutemukan gundukan itu. Terasa benar bulu kemaluannya di jariku.

    “Aowww… iiihhh! Mas nakal!” Dia protes ketika aku berusaha mencabut beberapa helai bulu kemaluannya. Sebelumnya buat para pembaca, aku melakukan ini semua tanpa melihat ke arah vaginanya. Bayangkan, bagaimana sulitnya. Soalnya aku belum pernah menatap langsung vagina sekarang ini. Mulai kupusatkan perhatianku di daerah selangkangannya. Vaginanya terasa basah. Pasti dia sudah sangat terangsang. Dan kucari letak lubangnya dengan jariku.

    “Ah, geli Mas!” dia tersentak ketika tak sengaja tanganku menyentuh klitorisnya.
    “Hore ketemu…!!!” aku teriak kegirangan.


    Akhirnya kutemukan lubang itu. Kumasukkan seperempat jari telunjukku ke dalam vaginanya. Sebentar kuputar-putar disana. Pinggulnya bergerak-gerak tanda dia kegelian. Lalu kutarik kembali dan kini pelan-pelan kusorongkan rudalku untuk mencoba menembus dimensi itu. Saat pertama penisku menyentuh vaginanya, secara refleks dia mengatupkan kedua kakinya.

    “Dasar perawan..” kataku di dalam hati.

    Lalu perlahan kucoba merenggangkan kakinya. Terasa ada penolakan halus disana.
    “Ayo dong sayang, direngganging sedikit kakinya. Katanya pengen di entotin.”
    Dia nurut, perlahan dia mulai mengangkangkan kedua kakinya. Rudalku pun kembali mencari sasarannya. Mulai menempel di bibir vaginanya. Terasa hangat di situ.
    “Aduh Mas, aku deg-degan nich”
    “Udah kamu tenang aja dech!”
    Perlahan tanganku mencoba untuk membuka tabir itu. Kugunakan jemari tanganku untuk menguak vagina itu. Sedikit terbuka. Dan kucoba memasukkan penisku. “Bless!” Kepala rudalku mulai masuk, membuat Rirrie mengerang kesakitan, membuatnya sedikit tidak nyaman.
    “Aduh, Mas, sakit nich!” dia merintih.
    Kepalanya mendongak ke atas dengan mimik menahan rasa sakit.
    “Tahan sebentar ya sayang! Sakitnya paling cuma sebentar kok.”
    Kasihan juga sich melihat dia begitu. Tapi demi kenikmatan itu apa boleh buat.
    Namun saat kepala rudalku mulai menguak masuk vaginanya, terasa ada energi yang sangat kuat dari dalam vaginanya mencoba untuk menyedot penisku agar masuk ke dalam vagina itu. Sampai pinggulku tertarik maju membuat seluruh penisku melesak ke dalam lubang itu. “Sleep…”
    “Ah, Mas sakit nich!”
    “Tapi kok enak ya Mas?”
    “Makanya kalo pengen lebih enak jangan ribut terus!” kataku.
    “Enak tapi kok aneh ya Mas? Kayak ada yang ngganjel,” dia ngomong sekenanya.
    Aku pun tertawa.


    “Kamu santai aja dong, jangan tegang gitu.”
    Dia menuruti perintahku. Dan sensasi yang belum pernah kami rasakan mulai meresap di diri kami. Penisku rasanya seperti diremas-remas lembut sekali oleh suatu benda asing yang hangat dan basah tak dikenal, disedot-sedot oleh vaginanya. Duh.. nikmatnya luar biasa. Mataku sampai nanar menahan kenikmatan itu. Lembab namun terasa sangat nyaman. Mulai kugerakkan maju mundur pinggangku, kugenjot penisku perlahan dan kemudian sedikit demi sedikit kupercepat genjotanku, kadang-kadang kupelankan sambil kubenamkan sedalam-dalamnya ke lubang vaginanya sampai dia menjerit, “Mas.. Mas aduh yang ini sich enak banget.. tusuk lagi dong yang keras Mas!” Rirrie memohon.

    Langsung saja kuturuti permintaannya. penisku bergesekan dengan dinding vaginanya yang membuahkan kenikmatan tersendiri bagi kami. Mengakibatkan bunyi berdecak yang mengiringiku menuju sejuta kenikmatan.
    Tidak lama kemudian Ririe mendesah hebat sambil badannya bergerak ke sana-kemari, cepat sekali, badannya meliuk-liuk, tangannya meremas-remas sprei tempat tidur hingga acak-acakan.
    “Uuuhh.. enak sekali Mas.. pelanin dong nyodoknya,” rintih Rirrie.
    Kuturuti kemauanya.

    “Uh!” nikmat sekali rasanya.

    Kupompa perlahan-lahan sambil kunikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku. Sebentar-sebentar dia menggoyangkan pinggulnya, seolah-olah ingin agar penisku juga merasakan kenikmatan itu. Kedua belah tanganku bergerak kesana kemari menjelajahi bagian belakang tubuhnya. Kujambak rambutnya dan kudongakkan kepalanya. Kubungkukan badanku lalu kuciumi punggungnya. Kujilati leher itu. Kutampar perlahan pantat Rirrie. Dia menjerit kecil. Tanganku pun mengarah ke depan menyambar payudaranya yang menggelantung tak berdaya. Manggut-manggut mengikuti gerakan badannya. Membuatku semakin horny. Payudaranya terasa lebih keras dari biasanya. Mungkin karena dia sedang dalam kondisi terangsang puncak.


    Kuremas-remas dengan kasar. Kupilin-pilin putingnya dan, “Plop…” ya ampun puting itu terlepas. Rambutnya yang panjang melambai-lambai mengikuti irama genjotanku. Matanya terlihat amat sayu dan sebentar-sebentar terpejam. Hingga akhirnya…
    “Adduuhh.. Rirrie tidak kuat lagi Mas..”
    “Rirrie pengen pipis..”
    “Masss.. aaakhh..”
    Kurasakan dia menekan vaginanya sedalam mungkin sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dan mengatupkan kedua kakinya yang membuat penisku semakin keras terjepit. Namun sungguh, tindakannya justru makin menambah nikmat gesekan yang kurasakan. Tubuhnya tersentak dan berdiri tegak membelakangiku. Kepalanya disandarkan di bahuku.
    “Masss.. enak sekalii.. Hmmm..”

    Lalu kulihat kepalanya mendongak ke atas dan kedua bola matanya membalik seperti orang kesurupan. Tangannya bergerak ke belakang memeluk tubuhku. Dan menekan kuat tubuhku seolah ingin menyatukan dengan tubuhnya. Intensitas denyutan vaginanya semakin tinggi dan kekuatan menyedotnya pun bertambah besar. Yang menyebabkan penisku terasa semakin tertarik di liang senggamanya. Kupercepat lagi genjotanku. Dan akhirnya…
    “Ohhh… aaakhhh.. ouch… Mas enak!”

    Teriakannya keluar seiring orgasme yang dicapainya. “Seerrr…” cairan bening pun keluar membasahi liang senggamanya. Banjir. Kurasakan suhu di sekitar situ bertambah panas. Sekian lama berlalu tapi Rirrie masih terus memejamkan matanya dan menekan kuat pinggulnya. Menggerak-gerakannya kekiri dan kekanan. Mencoba untuk menyerap segala kenikmatan yang baru pernah dirasakanya. Dia meracau tak karuan. Saat orgasme yang dialaminya berakhir, dia pun terkulai lemas. Menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan mata terpejam. Dalam posisi nungging. penisku terlepas dari vaginanya. Tubuhnya bermandikan keringat. Semakin menambah pesona kecantikan tubuhnya. Tak sengaja aku melihat daerah selangkangannya. Ternyata bentuk vaginanya bagus sekali.

    Vaginanya yang berwarna merah jambu nampak merekah sedikit monyong dan labia minora-nya nampak sedikit menjorok keluar. Mungkin karena tadi rudalku berkali-kali membombardir pertahanannya. Vagina itu berdenyut-denyut dan berkilat terkena cahaya. Sedikit darah keluar dari dalam vaginanya perlahan turun mengalir ke pahanya. Ternyata dia masih benar-benar perawan. Kubiarkan dia untuk mengatur detak jantungnya. Agar mampu menghimpun kembali energi yang secara mendadak dikeluarkannya. Sepertinya dia agak shock. Maklum, pengalaman pertama.


    “Mas… yang barusan itu enak sekali.” Dia berbisik sambil menatapku dengan senyum kecil di sudut bibirnya. Senyum penuh kepuasan. Lalu kurebahkan tubuhnya sehingga dia dalam posisi tengkurap tidur, aku pun merebahkan tubuhku menindih punggungnya. Tanganku bergerak kembali ke arah selangkangannya. Becek sekali di sana. Kucari kembali letak liang senggama itu.
    “Ayo sayang buka kembali surga kamu,” pintaku.

    Perlahan dia mengangkangkan kembali kedua kakinya. Dan kini giliranku untuk memetik kemenangan itu. Begitu melihat Rirrie membuka sedikit saja selangkangannya, semangatku langsung membara lagi. Kuambil ancang-ancang untuk memasukkan kembali penisku. Satu.. dua.. tiga.. dan, “Bleess…” dengan mudahnya penisku menembus vaginanya. Tanpa permisi dan karena sudah tidak sabar langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudia kurasakan seluruh urat nadiku menegang dan darah mengalir ke satu titik. Aku akan mencapai orgasme.

    “Rie, Mas mau keluar nich..”
    “Gantian Ya?”
    “Iya Mas, dienak-enakin lho!”
    Rirrie berkata sambil kembali mengatupkan kedua kakinya. Terasa dia sedikit mengejan untuk memberi kekuatan di daerah perutnya yang mengakibatkan otot-otot di sekitar vaginanya kembali mencengkeram kuat. Semakin kupacu genjotanku dan akhirnya pada saat akan terjadi titik kulminasi kuangkat tubuhku dan kutarik penisku keluar dari vaginanya dan langsung kubalikan tubuh Rirrie dan kuraih tangan kanannya lalu kusuruh dia mengocok penisku. Kutarik kepalanya mendekati penisku. Penisku seperti dipompa sampai bocor. Air maniku pun menyembur kencang dalam genggaman tangannya. Mengenai wajahnya. Aku melenguh. Kulihat air maniku menetes di sprei tempat tidur. Air maniku sepertinya tidak mau berhenti. Tanganya yang lembut terus mengurut penisku dengan cepat, mengusap-usap kepala rudalku dengan ibu jarinya. Sampai air mani terakhir menetes di tangannya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sampai terasa ke tulang sumsum.
    “Enak Mas?” tanya Rirrie.

    Aku mengangguk.
    “Belum pernah aku merasakan yang se.pertii.. ini,” jawabku terbata-bata.
    Aku merasa tubuhku lelah sekali. Lemas tak berdaya. Rirrie mendekatkan wajahnya ke rudalku, dan dengan sangat-sangat lembut dikecupnya kepala rudalku berkali-kali sambil berkata, “Kamu benda kecil tapi bisa bikin orang gede kepayahan.”

    Aku tersenyum mendengar ucapannya. Rirrie memandangku dengan mesra sambil menebarkan senyum penuh pesona. Aku langsung roboh di atas tubuhnya. Menindih tubuhnya. Kugigit perlahan lehernya. Kujilat dagunya. Kukecup lembut bibirnya. Rirrie memeluk aku sambil mengecup lembut pundakku.
    “Mas kapan-kapan kita ngewek lagi ya Mas?” pintanya.

    “Iya sayang. Suatu saat kita bakal ngewe lagi.. Kita cari gaya yang lainnya,” jawabku perlahan.
    “Sekarang Mas pengen bobo dulu. Mas kecapean nich,” aku memohon.
    “Iya dech Mas,” balasnya.
    “Mas.. Rirrie tambah sayang dech sama Mas.”


    Dan aku pun mendapatkan ciuman paling hangat di bibir dalam sejarahku bersamanya. Lalu tangannya turun ke bawah memegang penisku yang sudah lembek dan meremas-remasnya dengan lembut sampai dia terlelap. Kemudian kupeluk tubuhnya, kukecup keningnya lembut dengan berjuta perasaan yang ada. Dengan sisa kekuatan yang ada, kuangkat badanku dan balik posisi badanku hingga kepalaku berada di antara selangkangannya. Kukecup lembut vagina itu. Kujilat sedikit lendir yang membasahinya. Kunikmati sebentar pesona vaginanya dengan mulutku. Lalu akupun memejamkan mata. Kami pun tertidur meninggalkan senyum kepuasan di bibir kami.

  • Cerita Sex Akibat Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan

    Cerita Sex Akibat Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan


    2379 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Akibat Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Nama saya Heru, saya sudah married dan punya anak satu. Umur saya saat ini 28 tahun, isteri saya juga seumur, namanya Lisa. Anak saya baru umur 3 tahun, dan dia baru masuk Playgroup. Nah, di sekolahan anak saya inilah, isteri saya kenal sama nyokapnya teman anak saya. Namanya Nita. Sebenarnya si Nita ini orangnya nggak cakep-cakep amat, yah, lumayan-lah. Menurut saya sih, mendingan isteri saya.

    Makanya, sewaktu kenalan sama si Nita ini, saya sama sekali nggak ada pikiran yang macam-macam. Sampai lama-kelamaan isteri saya mulai akrab sama si Nita. Mereka sering pergi sama-sama. Nah, suatu hari, si Nita telpon isteri saya buat ngasih tahu bahwa dia sekeluarga lagi dapat voucher menginap satu malam di sebuah Hotel bintang lima di Jakarta. Dia suruh isteri saya datang buat mencoba fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel tersebut. Nah, karena ada kesempetan buat berenang, fitness dan lain-lain gratis, maka saya berdua nggak menyia-nyiakan kesempatan ini.

    Cerita Sex Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan Siangnya saya berdua nyusul ke hotel tersebut. Sesampainya di sana, saya berdua langsung menuju ke kolam renang, karena si Nita sudah janjian nunggu disitu. benar aja, begitu ngeliat saya berdua datang, si Nita langsung manggil-manggil sambil melambaikan tangannya.

    “Hai Lis, Her.. ”
    “Hai Nit.. Mana suami sama anak kamu?” tanya isteri saya.
    “Biasa, dua-duanya lagi tidur siang tuh..” kata si Nita.
    “Kamu berdua aja.. Mana anak kamu?”
    “Nggak ikut deh, Nit.. Abisnya repot kalau ngajak anak kecil” kataku.
    “Ya sudah, sekarang gimana, kamu berdua mau berenang nggak? Atau mau Fitness aja?”
    “Langsung Fitness aja deh, Nit”

    Begitulah, setelah itu kita bertiga langsung menuju ke tempat Fitnessnya. Dan setelah ganti baju di locker room, kita bertiga mulai berfitnes-ria. Asyik juga sih, sampai-sampai nggak terasa sudah hampir tiga jam kita fitness. Wah, badan rasanya sudah capek benar nih. Setelah selesai kita bertiga terus bilas di ruang ganti, dan langsung menuju ke ruang Whirlpool. Nah, sampai disini kita bertiga bingung, sebab ruang whirpoolnya ternyata cuma satu. Wah gimana nih? Tapi akhirnya kita coba-coba aja, dan ternyata benar, cewek sama cowok jadi satu ruangannya. Wah, malu juga nih.. Apalagi si Nita, soalnya kita bertiga cuma dililit sama kain handuk. Setelah masuk ke dalam, saya tertegun, karena di dalam saya lihat ada cewek yang dengan santainya lagi jalan mondar-mandir dalam keadaan.. Bugil. Wah.. Gawat nih. Setelah saya lirik, ternyata si Nita juga lagi ngeliatin tuh cewek yang kesannya cuek banget. Selagi kita bertiga bengong-bengong, tahu-tahu kita disamperin sama locker-girlnya.

    “Mari Mbak, Mas.. Handuknya saya simpan,” kata si Mbak locker itu dengan suara yang halus.
    “Ha? Disimpan?” tanya saya sambil kebingungan.
    “Hi-hi-hi.. Iya, Mas, memang begitu peraturannya.. Biar air kolamnya nggak kotor.. ” sahut si Mbak dengan senyum genit.
    “Wah.. Mati deh saya”, batin saya dalem hati, masa saya musti berbugil ria di depan satu, dua, tiga.. Empat orang cewek sih? Sementara itu saya liat isteri saya sama si Nita juga lagi saling pandang kebingungan. Akhirnya saya yang memutuskan,
    “Hm.. Gini deh, Mbak.. Kita liat-liat aja dulu.. Nanti kalau mau berendam baru kita taruh handuknya di sini”
    “Iya deh, Mas..” kata si Mbak lagi sambil tersenyum genit. Terus dia langsung berbalik jalan keluar ruangan.

    Setelah tinggal bertiga, isteri saya langsung memandang si Nita,

    “Gimana nih, Nit?”

    Selagi si Nita masih terdiam bingung, isteri saya langsung ngomong lagi,

    “Ya sudah deh.. Kita terusin aja yuk,” katanya sambil melepaskan handuknya.
    “Sudah deh, Nit.. Buka aja.. nggak apa-apa kok,” kata isteri saya lagi.
    “Benar nih, Lis? Terus si Heru gimana?” tanya si Nita sambil melirik malu-malu ke arah saya.

    Cerita Sex Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan Pada saat itu saya cuma bisa pasrah aja, dan berdoa moga-moga burung saya nggak sampai bangun. Sebab kalau bangun kan gawat, si Nita bisa tahu karena saya cuma dililit handuk doang.

    “Nggak apa-apa.. Anggap saja kita kasih dia tontonan gratis” sahut isteri saya lagi.

    Gawat juga nih, saya benar-benar nggak nyangka kalau isteri saya sebaik ini. Sebab biasanya dia cemburuan banget. Akhirnya pelan-pelan si Nita mau juga ngelepasin handuknya. Aduh mak.. Begitu dia lepas handuknya, saya langsung bisa ngeliat dua buah teteknya yang membulat.. dan.. jembutnya yang.. gile.. lebat banget! Langsung aja saya menelan ludah saya sendiri.. sambil menatap bengong ke tubuh si Nita. Ngelihat keadaan saya yang kayak orang linglung itu, isteri saya langsung tertawa geli. Sementara si Nita masih berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya.

    “Kenapa Her.. Jangan bengong gitu dong, sekarang kamu yang musti buka handuk tuh,” kata isteri saya lagi.

    Busyet.. Masa saya disuruh bugil di depan si Nita sih? Tapi karena takut kalau-kalau nanti isteri saya berubah pikiran, langsung aja deh saya lepas handuk saya. Seiring dengan gerakan saya ngelepas handuk, saya lihat si Nita langsung membuang muka jengah.

    “Lho, kenapa Nit.. nggak apa-apa kok.. Tadi si Heru juga ngeliatin body kamu, sampai terangsang tuh.. Lihat deh,” kata isteri saya lagi sambil menatap burung saya. Akhirnya si Nita ngelirik juga ke burung saya, dan.. Wah.. dasar burung kurang ajar, begitu diliatin dua orang cewek, perlahan tapi pasti dia mulai bangkit. Pelan-pelan mengangguk-angguk, sampai akhirnya benar-benar tegang setegang-tegangnya. Wah, mokal banget deh, saya..

    Cerita Sex Akibat Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan

    Cerita Sex Akibat Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan

    “Tuh-kan, Nit.. Benarkan dia sudah terangsang ngeliatin body kamuy..” kata isteri saya lagi. Ngeliat burung saya yang sudah tegang benar, akhirnya dua-duanya nggak tahan lagi. Pada tertawa terpingkal-pingkal. Ngedenger suara ketawa mereka, cewek yang sendirian tadi langsung nengok.. dan begitu ngeliat burung saya, dia juga langsung ikut ketawa.

    “Wah, dik.. Dia sudah nggak tahan tuh..” katanya pada isteri saya, sambil ngelirikin burung saya terus. Akhirnya daripada terus jadi bahan tertawaan, langsung aja deh, saya nyebur ke kolam whirpool. Nggak lama kemudian isteri saya dan si Nita nyusul. Akhirnya kita berempat berendam deh di kolam. Tapi nggak lama kemudian si Cewek itu bangun..
    “Mbak sudahan dulu yah, Dik.. Mmm.. Tapi jangan disia-siakan tuh..” katanya sambil menunjuk ke selangkangan saya lagi. Buset nih cewek, rupanya dari tadi dia merhatiin kalau burung saya masih tegang terus. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan Langsung saja saya berusaha tutupin burung saya pakai kedua telapak tangan. Sambil tersenyum genit, akhirnya cewek itu keluar ruangan. Nah, begitu tinggal kita bertiga, isteri saya langsung pindah posisi. Sekarang jadi saya yang ada ditengah-tengah mereka berdua.

    “Her.. Dari tadi kok tegang melulu sih?” tanya isteri saya sambil menggenggam burung saya. Saya cuma bisa menggeleng saja sambil melirik si Nita.
    “Ih.. Keras amat, kayak batu,” kata isteri saya lagi. Lalu, tanpa saya duga dia langsung ngomong ke si Nita.
    “Sini deh, Nit.. Mau cobain megang burung suami saya nggak nih?”
    Haa? Saya sama si Nita jadi terbengong-bengong.

    “Bbb.. Boleh, Lis?” tanya si Nita.
    “Boleh, rasain deh.. Keras banget tuh,” kata isteri saya lagi. Pelan-pelan, si Nita mulai ngegerayangin paha saya, makin lama makin naik, sampai akhirnya kepegang juga deh, torpedo saya. Wuih, rasanya benar-benar nikmat.

    “Iya lho, Lis.. Kok bisa keras begini ya. Pasti enak sekali kalau dimasukin yah, Lis,” kata si Nita lagi sambil terus mengelus-ngelus burung saya. Wah, saya sudah nggak tahan, tanpa minta persetujuan isteri saya lagi, langsung aja deh, saya tarik si Nita, saya lumat bibirnya.. sambil tangan saya meremas-remas teteknya.

    “Akh..” Nita menggelinjang. Langsung saya angkat si Nita dari dalam air, saya dudukin di pinggiran kolam.. Kakinya saya buka lebar-lebar, dan.. langsung deh saya benamin wajah saya ke dalam selangkangannya, sehingga si Nita semakin mengerang-ngerang. Sementara itu isteri saya tetap giat mengocok-ngocok burung saya. Akhirnya karena sudah nggak tahan lagi, kita bertiga naik ke pinggiran kolam.

    “Gantian dong, Nit.. Biar si Heru ngejilatin vagina saya, saya juga kepengen nih..” kata isteri saya dengan bernafsu. Karena dia sudah memelas begitu, langsung saja deh, saya jilatin vagina isteri saya. Saya gigit-gigit kecil clitorisnya sampai dia merem-melek. Nita pun nggak tinggal diam, ngeliat saya lagi sibuk, dia langsung saja meraih burung saya, terus dimasukin ke dalam mulutnya. Wah.. nggak nyangka, ternyata hisapannya benar-benar maut. Rasanya kita bertiga sudah nggak ingat apa-apa lagi, nggak peduli kalau-kalau nanti ada orang yang masuk.

    Setelah beberapa lama, isteri saya ternyata sudah nggak tahan lagi.
    “Ayo, Her.. Cepetan masukin.. saya sudah nggak kuat lagi nih..” pintanya memelas. Akhirnya berhubung saya juga sudah nggak tahan lagi, saya cabut saja burung saya dari dalam mulut si Nita, terus saya masukin ke dalam vagina isteri saya. Akh.. benar-benar nikmat, sambil terus saya dorong keluar-masuk. Nita nggak tinggal diam, sambil meremas-remas payudara isteri saya, dia terus ngejilatin buah Zakar saya. Wah.. rasanya benar-benar.. RUUAARR BBIIAASA! Nggak lama kemudian, mungkin karena sudah terlalu terangsang, isteri saya menjerit kecil.. Meneriakkan kepuasan.. Sehingga saya merasakan sesuatu yang sangat hangat di dalam lubang vaginanya. Melihat isteri saya sudah selesai, si Nita langsung bertanya dengan wajah harap-harap cemas.
    “Ngg.. Sekarang saya boleh nggak ngerasain tusukan suami kamu, Lis?”

    Cerita Sex Voucher Gratis Berujung Perselingkuhan “Tentu aja boleh, Nit..” jawab isteri saya sambil mencium bibir si Nita. Mendapat lampu hijau, Nita langsung mengambil burung saya yang sudah lengket (tapi masih tegang benar) terus dibimbingnya ke dalam lubang vaginanya yang ditutupi semak belukar.

    “Aaakkhh..” desis si Nita setelah saya dorong burung saya pelan-pelan.
    “Ayo, Her.. Terus, Her.. I Love You..” kelihatannya si Nita benar-benar mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Sambil saya goyang-goyang, isteri saya menjilati teteknya si Nita. “Aduh, Lis.. Her.. I love you both..”

    Pokoknya selama saya dan isteri saya bekerja, mulut si Nita mendesis-desis terus. Kemudian, mungkin karena isteri saya nggak mau ngedengerin desisan si Nita terus, akhirnya dia bangun dan mengarahkan vaginanya ke muka si Nita. Dengan sigap Nita menyambut vagina isteri saya dengan juluran lidahnya. Sampai kira-kira sepuluh menit kita bertiga dalam posisi seperti itu, akhirnya saya sudah benar-benar nggak tahan lagi.. dan.. ahh.. saya merasakan desakan si Nita mengencang, akhh.. Akhirnya jebol juga pertahanan saya. Dan disaat yang berbarengan kita bertiga merasakan suatu sensasi yang luar biasa.. Kita bertiga saling merangkul sekuat-kuatnya, sampai.. Aahh..

    Begitulah, setelah itu kita bertiga terkulai lemas sambil tersenyum puas..
    “Thank you Heru, .. Lisa.. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa buat saya..”
    “Ha.. ha.. ha.. Sama, Nit.. saya juga benar-benar merasakan nikmat yang yang nggak pernah saya bayangin sebelumnya. Sayang suami kamu nggak ikut yah, Nit,” kata isteri saya.
    “Gimana kalau kapan-kapan kita ajak suami kamu sekalian, boleh nggak, Nit?”
    “Benar Lis.. Ide yang bagus, tapi kita nggak boleh ngomong langsung, Lis.. Musti kita pancing dulu..” kata si Nita.

    “Setuju,” sahut isteri saya.
    “Gimana Her.. Boleh nggak?”
    Untuk sesaat saya nggak bisa menjawab. Bayangin, masa saya musti berbagi isteri saya sama suaminya si Nita? Rasanya perasaan cemburu saya nggak rela. Tapi, ngebayangin sensasi yang akan terjadi kalau kita main berempat sekaligus.. Wah..
    “Boleh, nanti kamu atur yah, Nit.. Biar saya bisa ngerasain lagi hangatnya lubang vagina kamu.. Ha.. ha..” akhirnya saya menyetujui.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat


    3001 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexGue punya sahabat namanya Olla kami jarang bertemu atau berjumpa sejak kami sudah berkeluarga hingga
    anak kami bertumbuhya dewasa tapi kami selalu telpon atau sms menanyakan kabar jadi jalinan
    persahabatan kami masih berlanjut sampai sekarang, ada saja yang kami bicarakan dari tanya kabar
    anaknya, orang tuaya dan lain sebagainya.

    Pada hari sabtu pagi Olla menelponku katanya dia habis pulang dari Magelang kota kelahirannya dia
    membawakan oleh oleh kecil untuk keluargaku.

    Katanya Anaknya yang bernama Riko akan mengahantarkan oleh olehnya kerumahku kalau aku tidak keluar,

    Ah terimakasih Olla sudah mengasih oleh oleh. Pasti dia membawa gethuk kesukaanku khas makanan
    magelang, gue pun tidak keluar menunggu kedatangan Riko kerumahku, yang mana hampir 15 tahun aku tidak
    pernah melihat Riko.

    Malam itu Datanglah yang memakai mobil Jeep masuk kedalam rumahku, kuintip dari jendela. Dua orang
    anak tanggung turun dari jeep itu. Mungkin si Riko datang bersama temannya. Ah, jangkung bener anak
    Olla. Gue buka pintu. Dengan sebuah bingkisan si Riko naik ke teras rumah

    “Selamat siang, Tante. Ini titipan mama untuk Tante Erna. Kenalin ini Bonny teman saya, Tante”. Riko
    menyerahkan kiriman dari mamanya dan mengenalkan temannya padaku. Gue sambut gembira mereka.

    Oleh-oleh Olla dan langsung Gue simpan di lemari es-ku biar nggak basi. Gue terpesona saat melihat
    anak Olla yang sudah demikian gede dan jangkung itu. Dengan gaya pakaian dan rambutnya yang trendy
    sungguh keren anak sahabatku ini.

    Demikian pula si Donny temannya, mereka berdua adalah pemuda-pemuda masa kini yang sangat tampan dan
    simpatik. Ah, anak jaman sekarang, mungkin karena pola makannya sudah maju pertumbuhan mereka jadi
    subur. Mereka Gue ajak masuk ke rumah. Kubuatkan minuman untuk mereka.

    Kuperhatikan mata si Donny agak nakal, dia pelototi bahuku, buah dadaku, leherku. Matanya mengikuti
    apapun yang sedang Gue lakukan, saat Gue jalan, saat Gue ngomong, saat Gue mengambil sesuatu.

    Ah, maklum anak laki-laki, kalau lihat perempuan yang agak melek, biar sudah tuaan macam Gue ini,
    tetap saja matanya melotot. Dia juga pinter ngomong lucu dan banyak nyerempet-nyerempet ke masalah
    seksual. Dan si Riko sendiri senang dengan omongan dan kelakar temannya. Dia juga suka nimbrung,
    nambahin lucu sambil melempar senyuman manisnya.

    Kami jadi banyak tertawa dan cepat saling akrab. Terus terang Gue senang dengan mereka berdua. Dan
    tiba-tiba Gue merasa berlGue aneh, apakah ini karena naluri perempuanku atau dasar genitku yang nggak
    pernah hilang sejak masih gadis dulu, hingga teman-temanku sering menyebutku sebagai perempuan gatal.
    Dan kini naluri genit macam itu tiba-tiba kembali hadir

    Mungkin hal ini disebabkan oleh tingkah si Donny yang seakan-akan memberikan celah padaku untuk
    mengulangi peristiwa-peristiwa masa muda. Peristiwa-peristiwa penuh birahi yang selalu mendebarkan
    jantung dan hatiku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri, makian dari hatiku untukku sendiri. Tetapi gebu libidoku
    ini demikian cepat menyeruak ke darahku dan lebih cepat lagi ke wajahku yang langsung terasa bengap
    kemerahan menahan gejolak birahi mengingat masa laluku itu.

    “Tante, jangan ngelamun. Cicak jatuh karena ngelamun, lho”. Kami kembali terbahak mendengar kelakar
    Riko. Dan kulihat mata Donny terus menunjukkan minatnya pada bagian-bagian tubuhku yang masih mulus
    ini.

    Dan Gue tidak heran kalau anak-anak muda macam Donny dan Riko ini demen menikmati penampilanku.
    Walaupun usiaku yang memasuki tahun ke 42 Gue tetap “fresh” dan “good looking”. Gue memang suka
    merawat tubuhku sejak muda.

    Boleh dibilang tak ada kerutan tanda ketuaan pada bagian-bagian tubuhku. Kalau Gue jalan sama Oke,
    suamiku, banyak yang mengira Gue anaknya atau bahkan “piaraan”nya. Kurang asem, tuh orang.

    Dan suamiku sendiri sangat membanggakan kecantikkanku. Kalau dia berkesempatan untuk membicarakan
    istrinya, seakan-akan memberi iming-iming pada para pendengarnya hingga Gue tersipu walaupun dipenuhi
    rasa bangga dalam hatiku.

    Beberapa teman suamiku nampak sering tergoda untuk mencuri pandang padaku. Tiba-tiba Gue ada ide untuk
    menahan kedua anak ini.

    “Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini. Gue punya resep masakan yang gampang, cepat dan
    sedap. Sementara Gue masak kamu bisa ngobrol, baca tuh majalah atau pakai tuh, komputer si oom. Kamu
    bisa main game, internet atau apa lainnya. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, Gue tawarkan
    makan siang pada mereka. Markas Judi Online Dominoqq

    Tanpa konsultasi dengan temannya si Donny langsung iya saja. Gue tahu mata Donny ingin menikmati
    sensual tubuhku lebih lama lagi.

    Si Riko ngikut saja apa kata Donny. Sementara mereka buka komputer Gue ke dapur mempersiapkan
    masakanku. Gue sedang mengiris sayuran ketika tahu-tahu Donny sudah berada di belakangku. Dia
    menanyaiku, “Tante dulu teman kuliah mamanya Riko, ya. Kok kayanya jauh banget, sih?”.

    “Apanya yang jauh?, Gue tahu maksud pertanyaan Donny.

    “Iya, Tante pantesnya se-umur dengan teman-temanku”.

    “Gombal, ah. Kamu kok pinter nge-gombal, sih, Don”.

    “Bener. Kalau nggak percaya tanya, deh, sama Riko”, lanjutnya sambil melototi pahaku.

    “Tante hobbynya apa?”.

    “Berenang di laut, skin dan scuba diving, makan sea food, makan sayuran, nonton Discovery di TV”.

    “Ooo, pantesan”.

    “Apa yang pantesan?”, sergapku.

    “Pantesan body Tante masih mulus banget”.

    Kurang asem Donny ini, tanpa kusadari dia menggiring Gue untuk mendapatkan peluang melontarkan kata-
    kata “body Tante masih mulus banget” pada tubuhku. Tetapi Gue tak akan pernah menyesal akan giringan
    Donny ini.

    Dan reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa serr.., libidoku muncul terdongkrak. Setapak demi
    setapak Gue merasa ada yang bergerak maju. Donny sudah menunjukkan keberaniannya untuk mendekat ke Gue
    dan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan ke-lelakian-nya.

    “Ah, mata kamu saja yang keranjang”, jawabku yang langsung membuatnya tergelak-gelak.

    “Papa kamu, ya, yang ngajarin?, lanjutku.

    “Ah, Tante, masak kaya gitu aja mesti diajarin”.

    Ah, cerdasnya anak ini, kembali Gue merasa tergiring dan akhirnya terjebak oleh pertanyaanku sendiri.

    “Memangnya pinter dengan sendirinya?”, lanjutku yang kepingin terjebak lagi.

    “Iya, dong, Tante. Gue belum pernah dengar ada orang yang ngajari gitu-gitu-an”.

    Ah, kata-kata giringannya muncul lagi, dan dengan senang hati kugiringkan diriku.

    “Gitu-gituan gimana, sih, Don sayang?”, jawabku lebih progresif.

    “Hoo, bener sayang, nih?”, sigap Donny.

    “Habis kamu bawel, sih”, sergahku.

    “Sudah sana, temenin si Riko tuh, n’tar dia kesepian”, lanjutku.

    “Si Riko, mah, senengnya cuma nonton”, jawabnya.

    “Kalau kamu?”, sergahku kembali.

    “Kalau saya, action, Tante sayang”, balas sayangnya.

    “Ya, sudah, kalau mau action, tuh ulek bumbu tumis di cobek, biar masakannya cepet mateng”, ujarku
    sambil memukulnya dengan manis.

    “Oo, beres, Tante sayang”, dia tak pernah mengendorkan serangannya padaku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Kemudian dia menghampiri cobekku yang sudah penuh dengan bumbu yang siap di-ulek. Beberapa saat
    kemudian Gue mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya.

    “Uh, baunya sedap banget, nih, Tante. Ini bau bumbu yang mirip Tante atau bau Tante yang mirip
    bumbu?”.

    Kurang asem, kreatif banget nih anak, sambil ketawa ngakak kucubit pinggangnya keras-keras hingga dia
    aduh-aduhan. Seketika tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnya
    itu.

    Saat terlepas tangannya masih tetap menggenggam tanganku, dia melihat ke matGue. Ah, pandangannya itu
    membuat Gue gemetar. Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Akankah dia yakin bahwa Gue juga
    merindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Nafsu
    birahiku?

    Gue tidak memerlukan jawaban terlampau lama. Bibir Donny sudah mendarat di bibirku. Kini kami sudah
    berpagutan dan kemudian saling melumat. Dan tangan-tangan kami saling berpeluk. Dan tanganku meraih
    kepalanya serta mengelusi rambutnya.

    Dan tangan Donny mulai bergeser menerobos masuk ke blusku. Dan tangan-tangan itu juga menerobosi BH-ku
    untuk kemudian meremasi payudarGue. Dan Gue mengeluarkan desahan nikmat yang tak terhingga. Nikmat
    kerinduan birahi menggauli anak muda yang seusia anakku, 22 tahun di bawah usiaku.

    “Tante, Gue nafsu banget lihat body Tante. Gue pengin menciumi body Tante. Gue pengin menjilati body
    Tante. Gue ingin menjilati nonok Tante. Gue ingin ngentot Tante”.

    Ah, seronoknya mulutnya. Kata-kata seronok Donny melahirkan sebuah sensasi erotik yang membuat Gue
    menggelinjang hebat. Kutekankan selangkanganku mepet ke selangkangnnya hingga kurasakan ada jendolan
    panas yang mengganjal. Pasti kontol Donny sudah ngaceng banget.

    Kuputar-putar pinggulku untuk merasakan tonjolannya lebih dalam lagi. Donny mengerang.Dengan tidak
    sabaran dia angkat dan lepaskan blusku. Sementara blus masih menutupi kepalGue bibirnya sudah mendarat
    ke ketiakku.

    Dia lumati habis-habisan ketiak kiri kemudian kanannya. Gue merasakan nikmat di sekujur urat-uratku.
    Donny menjadi sangat liar, maklum anak muda, dia melepaskan gigitan dan kecupannya dari ketiak ke
    dadaku.

    Dia kuak BH-ku dan keluarkan buah dadaku yang masih nampak ranum. Dia isep-isep bukit dan pentilnya
    dengan penuh nafsu. Suara-suara erangannya terus mengiringi setiap sedotan, jilatan dan gigitannya.

    Sementara itu tangannya mulai merambah ke pahaku, ke selangkanganku. Dia lepaskan kancing-kancing
    kemudian dia perosotkan hotpants-ku. Gue tak mampu mengelak dan Gue memang tak akan mengelak.

    Birahiku sendiri sekarang sudah terbakar hebat. Gelombang dahsyat nafsuku telah melanda dan
    menghanyutkan Gue. Yang bisa kulakukan hanyalah mendesah dan merintih menanggung derita dan siksa
    nikmat birahiku.

    Begitu hotpants-ku merosot ke kaki, Donny langsung setengah jongkok menciumi celana dalamku. Dia
    kenyoti hingga basah kuyup oleh ludahnya. Dengan nafsu besarnya yang kurang sabaran tangannya
    memerosotkan celana dalamku. Kini bibir dan lidahnya menyergap vagina, bibir dan kelentitku. Gue jadi
    ikutan tidak sabar.

    “Donny, Tante udah gatal banget, nih”.

    “Copot dong celanamu, Gue pengin menciumi kamu punya, kan”.

    Dan tanpa protes dia langsung berdiri melepaskan celana panjang berikut celana dalamnya. kontolnya
    yang ngaceng berat langsung mengayun seakan mau nonjok Gue. Kini Gue ganti yang setengah jongkok,
    kukulum kontolnya.

    Dengan sepenuh nafsuku Gue jilati ujungnya yang sobek merekah menampilkan lubang kencingnya. Gue
    merasakan precum asinnya saat Donny menggerakkan pantatnya ngentot mulutku. Gue raih pahanya biar arah
    kontolnya tepat ke lubang mulutku.

    “Tante, Gue pengin ngentot memek Tante sekarang”. Gue tidak tahu maunya, belum juga Gue puas mengulum
    kontolnya dia angkat tubuhku. Dia angkat satu kakiku ke meja dapur hingga nonokku terbuka. Kemudian
    dia tusukkannya kontolnya yang lumayan gede itu ke memekku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat

    Gue menjerit tertahan, sudah lebih dari 3 bulan Oke, suamiku nggak nyenggol-nyenggol Gue. Yang
    sibuklah, yang rapatlah, yang golflah. Terlampau banyak alasan untuk memberikan waktunya padaku.

    Kini kegatalan kemaluanku terobati, Kocokkan kontol Donny tanpa kenal henti dan semakin cepat. Anak
    muda ini maunya serba cepat. Gue rasa sebentar lagi spermanya pasti muncrat, sementara Gue masih belum
    sepenuhnya puas dengan entotannya.

    Gue harus menunda agar nafsu Donny lebih terarah. Gue cepat tarik kemaluanku dari tusukkannya, Gue
    berbalik sedikit nungging dengan tanganku bertumpu pada tepian meja. Gue pengin dan mau Donny nembak
    nonokku dari arah belakang. Ini adalah gaya favoritku.

    Biasanya Gue akan cepat orgasme saat dientot suamiku dengan cara ini. Donny tidak perlu menunggu
    permintaanku yang kedua. kontolnya langsung di desakkan ke memekku yang telah siap untuk melahap
    kontolnya itu.

    Nah, Gue merasakan enaknya kontol Donny sekarang. Pompaannya juga lebih mantab dengan pantatku yang
    terus mengimbangi dan menjemput setiap tusukan kontolnya. Ruang dapur jadi riuh rendah.
    Selintas terpikir olehku, di mana si Riko. Apakah dia masih berkutat dengan komputernya? Atau dia
    sedang mengintip kami barangkali? Tiba-tiba dalam ayunan kontolnya yang sudah demikian keras dan
    berirama Donny berteriak.

    “Dang, Riko, ayoo, bantuin Gue .., Dang..”.

    Ah, kurang asem anak-anak ini. Jangan-jangan mereka memang melakukan konspirasi untuk mengentotku saat
    ada kesempatan disuruh mamanya untuk mengirimkan oleh-oleh itu. Kemudian kulihat Riko dengan tenangnya
    muncul menuju ke dapur dan berkata ke Donny

    “Gue kebagian apanya Don?’

    “Tuh, lu bisa ngentot mulutnya. Dia mau kok”.

    Duh, kata-kata seronok yang mereka ucapkan dengan kesan seolah-olah Gue ini hanya obyek mereka. Dan
    anehnya ucapan-ucapan yang sangat tidak santun itu demikian merangsang nafsu birahiku, sangat eksotik
    dalam khayalku. Gue langsung membayangkan seolah-olah Gue ini anjing mereka yang siap melayani apapun
    kehendak pemiliknya.

    Gue melenguh keras-keras untuk merespon gaya mereka itu. Kulihat dengan tenangnya Riko mencopoti
    celananya sendiri dan lantas meraih kepalGue dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpa
    menunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu.

    Untuk kemudian ditariknya mendekat ke kontolnya yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya.
    kontol Riko nampak kemerahan mengkilat. Kepalanya menjamur besar diujung batangnya.

    Saat bibirku disentuhkannya aroma kontolnya menyergap hidungku yang langsung membuat Gue kelimpungan
    untuk selekasnya mencaplok kontol itu. Dengan penuh kegilaan Gue lumati, jilati kulum, gigiti
    kepalanya, batangnya, pangkalnya, biji pelernya.

    Tangan Riko terus mengendalikan kepalGue mengikuti keinginannya. Terkadang dia buat maju mundur agar
    mulutku memompa, terkadang dia tarik keluar kontolnya menekankan batangnya atau pelirnya agar Gue
    menjilatinya.

    Duh, Gue mendapatkan sensasi kenikmatan seksualku yang sungguh luar biasa. Sementara di belakang sana
    si Donny terus menggenjotkan kontolnya keluar masuk menembusi nonoknya sambil jari-jarinya mengutik-
    utik dan disogok-sogokkannya ke lubang pantatku yang belum pernah Gue mengalami cara macam itu. Oke,
    suamiku adalah lelaki konvensional.

    Saat dia menggauliku dia lakukan secara konvensional saja. Sehingga saat Gue merasakan bagaimana
    perbuatan teman dan anak sahabatku ini Gue merasakan adanya sensasi baru yang benar-benar hebat
    melanda Gue.

    Kini 3 lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh nafsu birahi mereka. Gue benar-benar jadi
    lupa segala-galanya. Gue mengenjot-enjot pantatku untuk menjemputi kontol dan jari-jari tangan Donny
    dan mengangguk-anggukkan kepalGue untuk memompa kontol Riko.

    “Ah, Tante, mulut Tante sedap banget, sih. Enak kan, kontolku. Enak, kan? Sama kontol Oom enak mana?
    N’tar Tante pasti minta lagi, nih”

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Dia percepat kendali tangannya pada kepalGue. Ludahku sudah membusa keluar dai mulutku. kontol Riko
    sudah sangat kuyup. Sesekali Gue berhenti sessat untuk menelan ludahku.

    Tiba-tiba Donny berteriak dari belakang, “Gue mau keluar nih, Tante. Keluarin di memok atau mau
    diisep, nih?”.

    Ah, betapa nikmatnya bisa meminum air mani anak-anak ini. Mendengar teriakan Donny yang nampak sudah
    kebelet mau muncratkan spermanya,

    Gue buru-buru lepaskan kontol Riko dari mulutku. Gue bergerak dengan cepat jongkok sambil mengangakan
    mulutku tepat di ujung kontol Donny yang kini penuh giat tangannya mengocok-ocok kontolnya untuk
    mendorong agar air maninya cepat keluar.

    Kudengar mulutnya terus meracau, “Minum air maniku, ya, Tante, minum ya, minum, nih, Tante, minum ya,
    makan spermGue ya, Tante, makan ya, enak nih, Tante, enak nih air maniku, Tante, makan ya..”

    Air mani Donny muncrat-muncrat ke wajahku, ke mulutku, ke rambutku. Sebagian lain nampak mengalir di
    batang dan tangannya. Yang masuk mulutku langsung Gue kenyam-kenyam dan kutelan. Yang meleleh di
    batang dan tanganannya kujilati kemudian kuminum pula.

    Kemudian dengan jari-jarinya Donny mengorek yang muncrat ke wajahku kemudian disodorkannya ke mulutku
    yang langsung kulumati jari-jarinya itu. Ternyata saat Riko menyaksikan apa yang dikerjakan Donny dia
    nggak mampu menahan diri untuk mengocok-ocok juga kontolnya.

    Dan beberapa saat sesudah kontol Donny menyemprotkan air maninya, menyusul kontol Riko memuntahkan
    banyak spermanya ke mulutku.

    Gue menerima semuanya seolah-olah ini hari pesta ulang tahunku. Gue merasakan rasa yang berbeda,
    sperma Donny serasa madu manisnya, sementara sperma Riko sangat gurih seperti air kelapa muda.

    Dasar anak muda, nafsu mereka tak pernah bisa dipuaskan. Belum sempat Gue istirahat mereka mengajak
    Gue ke ranjang pengantinku. Mereka nggak mau tahu kalau Gue masih mengagungkan ranjang pengantinku
    yang hanya Oke saja yang boleh ngentot Gue di atasnya. Setengahnya mereka menggelandang Gue memaksa
    menuju kamarku.

    Gue ditelentangkannya ke kasur dengan pantatku berada di pinggiran ranjang. Riko menjemput satu
    tungkai kakiku yang dia angkatnya hingga nempel ke bahunya.

    Dia tusukan kontolnya yang tidak surut ngacengnya sesudah sedemikian banyak menyemprotkan sperma untuk
    menyesaki memekku, kemudian dia pompa kemaluanku dengan cepat kesamping kanan, kiri, ke atas, ke bawah
    dengan penuh irama.

    Gue merasakan ujungnya menyentuh dinding rahimku dan Gue langsung menggelinjang dahsyat. Pantatku naik
    turun menjemput tusukan-tusukan kontol legit si Riko. Sementara itu Donny menarik tubuhku agar
    kepalGue bisa menciumi dan mengisap kontolnya. Kami bertiga kembali mengarungi samudra nikmatnya
    birahi yang nikmatnya tak terperi.

    Hidungku menikmati banget aroma yang menyebar dari selangkangan Donny. Jilatan lidah dan kuluman
    bibirku liar melata ke seluruh kemaluan Donny.

    Kemudian untuk memenuhi kehausanku yang amat sangat, paha Donny kuraih ke atas ranjang sehingga satu
    kakinya menginjak ke kasur dan membuat posisi pantatnya menduduki wajahku. Dengan mudah tangan Donny
    meraih dan meremasi susu-susu dan pentilku.

    Sementara hidungku setengah terbenam ke celah pantatnya dan bibirku tepat di bawah akar pangkal
    kontolnya yang keras menggembung.

    Gue menggosok-gosokkan keseluruhan wajahku ke celah bokongnya itu sambil tangan kananku ke atas untuk
    ngocok kontol Donny. Duh, Gue kini tenggelam dalam aroma nikmat yang tak terhingga. Gue menjadi
    kesetanan menjilati celah pantat Donny.

    Aroma yang menusuk dari pantatnya semakin membuat Gue liar tak terkendali. Sementara di bawah sana
    Riko yang rupanya melihat bagaimana Gue begitu liar menjilati pantat Donny langsung dengan buasnya
    menggenjot nonokku. Dia memperdengarkan racauan nikmatnya,

    “Tante, nonokmu enak, Tante, nonokmu Gue entot, Tante, nonokmu Gue entot, ya, enak, nggak, heh?, Enak
    ya, kontolku, enak Tante, kontolku?”. Gue juga membalas erangan, desahan dan rintihan nikmat yang
    sangat dahsyat. Dan ada yang rasa yang demikian exciting merambat dari dalam kemaluanku.

    Gue tahu orgasmeku sedang menuju ke ambang puncak kepuasanku. Gerakkanku semakin menggila, semakin
    cepat dan keluar dari keteraturan. Kocokkan tanganku pada kontol Donny semakin kencang. Naik-naik
    pantatku menjemputi kontol Riko semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat.

    Dan teriakanku yang rasanya membahana dalam kamar pengantinku tak mampu kutahan, meledak menyertai
    bobolnya pertahanan kemaluanku. Cairan birahiku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batang
    kontol yang masih semakin kencang menusukki nonokku.

    Dan Gue memang tahu bahwa Riko juga hendak melepas spermanya yang kemudian dengan rintihan nikmatnya
    akhirnya menyusul sedetik sesudah cairan birahiku tertumpah. Kakiku yang sejak tadi telah berada dalam
    pelukannya disedoti dan gigitinya hingga meninggalkan cupang-cupang kemerahan.

    Sementara Donny yang sedang menggapai menuju puncak pula, meracau agar Gue mempercepat kocokkan
    kontolnya sambil tangannya keras-keras meremasi buah dadaku hingga Gue merasakan pedihnya. Dan saat
    puncaknya itu akhirnya datang, dia lepaskan genggaman tanganku untuk dia kocok sendiri kontolnya
    dengan kecepatan tinggi hingga spermanya muncrat semburat tumpah ke tubuhku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Gue yang tetap penasaran, meraih batang yang berkedut-kedut itu untuk kukenyoti, mulutku mengisap-isap
    cairan maninya hingga akhirnya segalanya reda. Jari-jari tanganku mencoleki sperma yang tercecer di
    tubuhku untuk Gue jilat dan isap guna mengurangi dahaga birahiku.

    Sore harinya, walaupun Gue belum sempat merasakan getuk kirimannya yang kini berada dalam lemari esku
    dengan penuh semangat dan terima kasih Gue menelepon Olla.

    “Wah, terima kasih banget atas kirimannya, ya. Karena sudah lama Gue tidak merasakannya, huh, nikmat
    banget rasanya. Ada gurihnya, ada manisnya, ada legitnya”, kataku sambil selintas mengingat kenikmatan
    yang Gue raih dari Riko anaknya dan Donny temannya.

    Olla tertawa senang sambil menjawab, “Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desa
    di utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu.

    N’tar deh kalau Gue pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu”.
    Gue tersedak dan terbatuk-batuk. Mati Gue, demikian pikirku. Ternyata bingkisan dalam kulkas itu bukan
    getuk kesukaanku.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Video Bokep Azazai ngentot yang romantis diatas sofa

    Video Bokep Azazai ngentot yang romantis diatas sofa


    2245 views

  • Kisah Memek Mengerang Mendesah Meronta

    Kisah Memek Mengerang Mendesah Meronta


    2637 views

    Duniabola99.com – Siapa yang menolak coba mendapat tawaran untuk bercinta dengan dia , apalagi orangnya itu lohhh hmm sangat montok dan tentunya menggoda, aku juga sempat di di todong kalau gak nurut dengannya akan di turunkan jabatan jika aku menuruti kemauan dia aku akan naik jabatan, seperti menyelam minum air dapat enak double.


    Atasanku memang lucu menurutku kalau di dalam ruangannya sering aku lihat dia memakai rok yang mini sekali serta tranparan , tapi kalau di luar ruangan dia memakai celana dan rok pada umumnya apa mungkin dia mengumbar kemontokan dia di hadapanku dan ingin membuat aku bernafsu, aku dan atasan memang satu ruangan dimana tempat itu hanya ada 2 meja aku dan dia kalau lagi seruangan pastinya dia sering sekali memperlihatkan kemontokan tubuhnya.

    Sebagai contoh Dia pura-pura melihat hasil kerja aku sambil dekat-dekat terus dia menundukkan kepalanya lalu yah jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa halangan dari BH. Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu kiri-kanan-kiri lagi Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan bulpen di lantai, terus dia jongkok membelakangi aku.

    Pas dia nunduk, roknya tersingkap keatas jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih dan vaginanya yang putih kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah. Pas dia udah ambil itu bolpoint, eh dijatuhin lagi terus nungging lagi lagi lagi .

    Dia goyangin itu pantatnya maju-mundur, bawah-atas lalu dia renggangkan kakinya sehingga vaginanya yang lezat itu merekah bagai bunga ‘mawar’ dan begitu seterusnya. Hingga aku nggak tahan akan kelakuannya itu. Langsung aja aku deketin dia terus aku obok-obok ‘anu-nya’ Dan ternyata apa yang terjadi ohh

    Dia menikmati sentuhan-sentuhan aku. Saat ini aku bekerja dengan lidah aku. Aku jilat sedikit kacangnya dan di “suck” agar basah. Nggak sampai dua menit udah tampak ada cairan bening di vaginanya. Karena kontol aku udah nggak tahan, lalu aku masukin kontol aku ke vaginanya.


    Dia mendesis – meronta – mengerang nikmat(3M) demikian juga aku. Hangat dan lembab. Lalu aku mula goyang kiri kanan, maju-mundur dan kadang-kadang aku putar. Dia bener-bener hebat, setelah aku agak pasif dalam gerakan aku karena udah hampir nyampe. Dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan garang.

    Sementara aku makin berat nahan orgasme aku, akhirnya

    “Bu boleh keluarin di dalam?”kataku.

    “Boleh aja sayang, emang sudah hampir ya?”katanya sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.

    “Ya, bu”kataku.

    “Kita sama-sama ya, hmmohh”.

    Dengan sisa tenaga aku goyang lagi sampai aku terasa enak bener karena orgasme aku udah sampai deket pintu helm “NAZI”.

    Lalu aku peluk dia dari belakang sambil aku remes dadanya. Dan cret cret cret. cret, air mani aku muncrat didalam lubang vaginanya. Dan diapun merintih ohh yes dan lalu mencengkeram kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang Rupanya dia klimaks juga. Dengan kontol dan vagina masih bersatu aku tetep peluk dia dari belakang.

    Dia tersenyum puas lalu melumat bibirku. Dia bilang kontolku enak banget sih. Dia kangen katanya kalau nggak dicoblos kontolku barang sehari. Nggak lama aku peluk pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil ngerintih akhh akhhgg dan lalu di dinding vaginanya kubikin terasa hangat karena semprotan sperma aku tadi.

    Nggak ke tulungan enaknya katanya, tapi dia harus buru-buru ngrapiin baju dan nyuci vaginanya. Habis gituan luemes banget dan nggak bisa kerja lagi. Abis sambil berdiri sih.

    Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur jangan dibilang. Di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

    Malamnya aku diajak ke pub. Setelah jam dua belas malam, aku ajak dia pulang. Dia kutuntun ke mobilku karena dia mulai mabuk akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman dan kuantarkan ke apartemennya.

    Aku bingung mengapa dia nggak pulang ke rumahnya sendiri mengapa kesini. Kuantar sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, aku istirahat sejenak di sofanya. Dia bangun dan menghampiri aku untuk mengucapkan terima kasih dan selamat malam tapi tubuhnya jatuh dalam pelukan aku sehingga nafsu aku untuk meng’anu’nya mulai bangkit. Kuciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut sensualnya disambutnya ciuman aku dengan permainan lidahnya yang sudah profesional.


    Lama kami berciuman dan aku mulai meremas teteknya yang agak kenyal lalu kubuka resleting bajunyakemudian kususupkan tanganku ke dalam behanya untuk meremas teteknya lagi dan memainkan putingnya sambil terus berciuman.

    Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai BH CD tapi kami masih berciuman. tanganku tak tinggal diam meremas diatas sesekali memainkan puting dan meraba dan memainkan di bagian vaginanya oi jembutnya yang menggoda lezatnya

    Vaginanya telah banjir akibat otot vaginanya mengeluarkan cairan karena rangsangan dari aku tangannya mulai membuka satu persatu pakaianku sampai kami berdua full bugil. Kusodok sodok jari tengahku ke dalam vaginanya. Sshh… oohh.. gung please sshh don’t stop…aahh…. terus jariku telunjukku memainkan itilnya yang mulai menegang sshh aahh dan dia mulai merebahkan badannya di sofa kuciumi lagi putingnya dan kusodok-sodok lagi vaginanya dengan dua jari sshh aahhoohh my gooddsshh dia mulai mencari-cari kontolku yang sudah tegang sejak tadi.

    Dan mulai menghisap kontolku mulai dari kepala sshh aahh buu aahh sshh perlahan lahan mulutnya masuk dan melahap kontolku semuanya sshh hhmm kutambah jariku satu lagi hingga tiga yang masuk ke dalam vaginanya sshh aachh tambah satu lagi hingga hanya jempol saja yang masih di luar memainkan itilnya sshh hhmm

    aku lepaskan kontolku dari mulutnya dan mulai kuarahkan ke bibir vaginanya yang banjir perlahan lahan kudorong kontolku sshh oohh honey hhmm bibir bawahnya menggigit bibir atasnya kuangkat kedua pahanya dan kusandarkan di sandaran sofa yang sebelah kiri sedang yang kanan kuangkat dan bless ….aahh…sshh….. kuayunkan perlahan lahan sshh oohh my god come on sshhterus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku sshh buu saya mau keluar buusshh keluarin di dalem aja sayang…ohh.. aahh.. kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku sambil terus menggoyangkan pantatnya sshh aahh

    Tiba-tiba dia menjerit histeris oohhsshh sshhsshh ternyata dia sudah keluar aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga mentok ke dasar vaginanya sshh.. aahh.. dan aagghh.. crett crreett.. ccrreett…kutekan pantatku hingga kontolku menempel dasar vaginanya dan keluarlah pejuku ke dalam liang vaginanya sshh.. bbrr… saat terakhir pejuku keluar


    Akupun lemas tetapi tidak aku cabut melainkan menaikan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku lihat bagaimana kontolku masuk ke dalam vaginanya yang di kelilingi oleh jembutnya yang menggoda kubelai jembutnya sambil sesekali menyentuh itilnya. Ssshh… aahh… aku mulai mengayunkan kembali kontolku .

    Biar agak ngilu aku paksakankapan lagi sshh aahh hhmm aku meminta dia untuk posisi nungging dengan tidak melepaskan kontolku dalam vaginanya kontolku terasa dipelintir oleh vaginanya terus kugenjot lagi sshh dan sshh dia mendorong pantatnya dan aachh lebih cepet honey sshh dia sudah keluar lagi.

    Aku masih asik mengoyang pantatku sambil meremas teteknya yang dari tadi aku biarkan sshh hhmmaahh dan creett creett akupun menekan pantatku dan menarik pinggulnya hingga kontolku mentok lagi di dasar vaginanya kami berdua sama lemas.

    Dia ambil sebatang rokok dinyalakannya dan dia hisap itu rokok persis seperti saat dia menghisap kontol aku kami duduk dan sama menikmati permainan tersebut sambil dia merokok kami saling mengobok-obok kemaluan masing-masing .

    Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur kami tidak membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu aku putar jam bekerja tepat pukul 5 soalnya aku mau pulang Dia mulai merapatkan matanya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke tubuhku meskipun udara di rungan sudah dingin tetapi tubuh kami masih berkeringat akibat permainan tadi


    Pada kesempatan lain aku datang ke rumahnya nganterin surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri. “Oh kamu sayang ayo cepet masukehhmm”katanya sambil nutup pintu. “Iya bu, saya cuma mau ngantar surat ini “kataku.

    Terus aku minta pamit pulang tapi “Aduh koq buru-buru amat sih ibu mau minta tolong lagi boleh khan ”katanya manja. Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan, aku udah tahu pasti dia pengen ngentot lagi nich.

    Pokoknya udah nggak tahan deh. Langsung aku diajak dia masuk dan duduk di teras. Waktu itu dia pakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya.

    Aku lihat dia lagi ‘super’ nafsu, lalu dia pancing aku untuk making love. Aku sih “A.I.S” saja.

    Lalu kulot dan CD dilepaskan step by step, lalu vaginanya aku raba-raba, dan kelentitnya aku diplintir sampai dia terangsang banget. Terus baju, celana dan CD aku diplorotin. Lalu kita duduk di lantai teras.
    Dalam posisi duduk santai kakiku selonjor, dia sedot-sedot kontolku sampai aku mendesah-desah dan kontolku menjadi tegang dan keras. Dia kangkangi kakinya terus dia pegang kontolku yang udah keras sambil mengarahkan ke vaginanya yang sudah basah dan merekah itu.

    Aduh enaknya terus dia naik turun terus sambil digoyang-goyang terus dikocok terus sampai kenikmatan yang tak terhingga. Rasanya dia jadi lemas dan capai, tapi dia berusaha tidak mau udahan. Kayaknya teriak tertahan, mungkin dia takut kedengaran tetangga.


    Dia terus naik turun dan aku juga ngimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya aku dan dia pelukan erat-erat karena dia sudah merasa hampir klimaks, dan nggak lama dia pun menegang dan akhirnya sama-sama puncak dan keluar.

    Pokoknya nikmat banget, dan badan aku juga terasa lemas tak bertenaga kepinginnya nggak mau lepas dari tubuhnya. Tanpa pakai celana dulu dia pergi ke kamar mandi. Pantatnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri Kadang dia menundukkan tubuhnya sehingga posisinya nungging ke arah aku sehingga vaginanya terlihat merekah ohh. Aku melotot lihat tingkahnya begitu seronok. Ah aku cuek aja. Yang penting uueennaakk ooii .

  • Vidio bokep Antonia Sainz, Belle Claire, danTracy Delicious threesome lesbi

    Vidio bokep Antonia Sainz, Belle Claire, danTracy Delicious threesome lesbi


    1629 views

  • Kisah Memek Birsetubuh Ria Dengan 3 Cewek Manis

    Kisah Memek Birsetubuh Ria Dengan 3 Cewek Manis


    2415 views

    Duniabola99.com – Sebenarnya aku tidak istimewa, wajahku juga tidak terlalu tampan, tinggi dan bentuk tubuhku juga biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dalam diriku. Tapi entah kenapa aku banyak disukai wanita. Bahkan ada yang terang-terangan mengajakku berkencan. Tapi aku tidak pernah berpikir sampai ke sana. Aku belum mau pacaran. Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMA. Padahal hampir semua teman-temanku yang laki, sudah punya pacar. Bahkan sudah ada yang beberapa kali ganti pacar. Tapi aku sama sekali belum punya keinginan untuk pacaran. Walau sebenarnya banyak juga gadis-gadis yang mau jadi pacarku.


    Waktu itu hari Minggu pagi. Iseng-iseng aku berjalan-jalan memakai pakaian olah raga. Padahal aku paling malas berolah raga. Tapi entah kenapa, hari itu aku pakai baju olah raga, bahkan pakai sepatu juga. Dari rumahku aku sengaja berjalan kaki. Sesekali berlari kecil mengikuti orang-orang yang ternyata cukup banyak juga yang memanfaatkan minggu pagi untuk berolah raga atau hanya sekedar berjalan-jalan menghirup udara yang masih bersih.

    Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah. Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. Aku duduk beristirahat di bangku taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Tidak sedikit anak-anak yang bermain dengan gembira.

    Belum lama aku duduk beristirahat, datang seorang gadis yang langsung saja duduk di sebelahku. Hanya sedikit saja aku melirik, cukup cantik juga wajahnya. Dia mengenakan baju kaos yang ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga memperlihatkan seluruh bahu serta sebagian punggung dan dadanya yang menonjol dalam ukuran cukup besar. Kulitnya putih dan bersih celana pendek yang dikenakan membuat pahanya yang putih dan padat jadi terbuka. Cukup leluasa untuk memandangnya. Aku langsung berpura-pura memandang jauh ke depan, ketika dia tiba-tiba saja berpaling dan menatapku.
    “Lagi ada yang ditunggu?”, tegurnya tiba-tiba.
    Aku terkejut, tidak menyangka kalau gadis ini menegurku. Cepat-cepat aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Karena tidak menduga kalau dia akan menyapaku.
    “Tidak.., Eh, kamu sendiri..?”, aku balik bertanya.
    “Sama, aku juga sendirian”, jawabnya singkat.

    Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Gadis ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.
    “Jalan-jalan yuk..”, ajaknya tiba-tiba sambil bangkit berdiri.
    “Kemana?”, tanyaku ikut berdiri.
    “Kemana saja, dari pada bengong di sini”, sahutnya.


    Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena tanpa diduga sama sekali, gadis itu menggandeng tanganku. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan akujuga belum kenal namanya.

    Dadaku seketika jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap.
    “Eh, nama kamu siapa..?”, tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.
    “Angga”, sahutku.
    “Akh.., kayak nama perempuan”, celetuknya. Aku hanya tersenyum saja sedikit.
    “Kalau aku sih biasa dipanggil Ria”, katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Padahal aku tidak memintanya.
    “Nama kamu bagus”, aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.
    “Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku”, katanya meminta.

    Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan. Dan aku memperkirakan kalau gadis ini pasti seorang mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Atau hanya sekedar berjalan-jalan sambil mencari kenalan baru.
    “Eh, bubur ayam disana nikmat lho. Mau nggak..?”, ujarnya menawarkan, sambil menunjuk gerobak tukang bubur ayam.
    “Boleh”, sahutku.

    Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Ria banyak bercerita. Sikapnya begitu riang sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah lama mengenalnya. Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.

    Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang. Tanpa diduga sama sekali, justru Ria yang mengajak pulang lebih dulu.
    “Mobilku di parkir disana..”, katanya sambil menunjuk deretan mobil-mobil yang cukup banyak terparkir.
    “Kamu bawa mobil..?”, tanyaku heran.
    “Iya. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Malas kalau naik kendaraan umum”, katanya beralasan.
    “Kamu sendiri..?”
    Aku tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu saja.
    “Ikut aku yuk..”, ajaknya langsung.


    Belum juga aku menjawab, Ria sudah menarik tanganku dan menggandeng aku menuju ke mobilnya. Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus, dan tampaknya masih cukup baru. Ria malah meminta aku yang mengemudi. Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa mobil. Ria langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya lagi, aku langsung mengantarkan gadis itu sampai ke rumahnya yang berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau langsung pulang. Tapi Ria menahan dan memaksaku untuk singgah.

    “Ayo..”, Sambil menarik tanganku, Ria memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.
    “Tunggu sebentar ya..”, kata Ria setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.

    Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Ria. Sementara gadis itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang gadis lain yang sebaya dengannya. Dan gadis-gadis itu juga memiliki wajah cantik serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.

    Aku jadi tertegun, karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali, hingga aku tidak sempat lagi menyadari.

    “Aku dulu.., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini”, kata Ria tiba-tiba sambil melepaskan baju kaosnya.

    Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Ria bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Ria mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali.. Akhh tubuhnya luar biasa bagusnya.. baru kali ini aku melihat payudara seorang gadis secara dekat, payudaranya besar dan padat. Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulu-bulu vaginanya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya. Sesaat kemudian Ria menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang menutupi tubuhku, hingga aku henar-benar polos dalam keadaan tidak berdaya. Bukan hanya Ria yang mendekatiku, tapi kedua gadis lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.
    “Eh, apa-apaan ini? Apa mau kalian..?”, aku membentak kaget.


    Tapi tidak ada yang menjawab. Ria sudah menciumi wajah serta leherku dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara itu bukan hanya Ria saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua gadis lainnya juga melakukan hal yang sama.

    Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jari-jari tangan Ria yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremas-remas bagian batang penisku. Seketika itu juga batang penisku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Ria. Aku hanya bisa merasakan seluruh batangan penisku berdenyut-denyut nikmat.

    Aku benar-benar kewalahan dikeroyok tiga orang gadis yang sudah seperti kerasukan setan. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku.


    Aku benar-benar tidak berdaya ketika Ria duduk di atas perutku, dan menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua orang gadis lainnya yang kutahu bernama Rika dan Sari terus menerus menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

    Saat itu juga aku langsung menyadari kalau gadis-gadis ini bukan hanya menderita penyakit hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga menggunakan alat-alat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya.

    Sementara itu Ria semakin asyik menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Meskipun ada rasa takut dalam diriku, tetapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini penisku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang vagina seorang gadis, lembut, rapat dan sedikit basah, Riapun merasakan kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih tertahan. Ria terus menggenjot tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang luar biasa cepatnya membuatku benar-benar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan bertubi-tubi aku berteriak tertahan. Ria yang mendengarkan teriakanku ini tiba-tiba mencabut vaginanya dan secara cepat tangannya meraih dan menggenggam batang penisku dan melakukan gerakan-gerakan mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan spermaku yang menyemprot dengan derasnya. Ria terus mengocok-ngocok penisku sampai spermaku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu dan mengejang.

    Tetapi Ria rupanya tidak berhenti sampai disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot seluruh spermaku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya sambil mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala penisku. Perlakuannya ini membuat penisku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi dipaksa untuk tetap keras dan upaya Ria sekarang benar-benar berhasil. Penisku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Ria kembali memasukkan batangan penisku ke dalam vaginanya kembali dan dengan cepatnya Ria menggenjot kembali vaginanya yang sudah berisikan batangan penisku.

    Aku merasakan agak lain pada permainan yang kedua ini. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Ria memperkosaku, tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan Ria tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa merasakan vagina Ria berdenyut-denyut dan menyedot-nyedot penisku, hingga akhirnya Ria melepaskan teriakannya saat ia merasakan puncak kenikmatannya. Aku merasakan vagina Ria tiba-tiba lebih merapat dan memanas, dan aku merasakan kepala penisku seperti tersiram cairan hangat yang keluar dari vagina Ria. Saat Ria mencabut vaginanya kulihat cairan hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan penisku..

    Setelah Ria Baru saja mendapatkan orgasme, Ria menggelimpang di sebelah tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Sari langsung menggantikan posisinya. Gadis ini tidak kalah liarnya. Bahkan jauh lebih buas lagi daripada Ria. Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga orang gadis liar. Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan tubuh polos di sekitarku, setelah masing-masing mencapai kepuasan yang diinginkannya.


    Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat berbuat apa-apa. Bagaimana mungkm aku bisa melakukan sesuatu dengan kedua tangan dan kaki terikat seperti ini..?

    Aku hanya bisa berharap mereka cepat-cepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan melupakan semuanya. Tapi harapanku hanya tinggal angan-angan belaka. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Aku malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap gadis-gadis itu akan melepaskanku.

    Sungguh aku tidak menyangka sama sekali. Ternyata ketiga gadis itli tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan obat-obatan untuk merangsang gairahku. Sehingga aku sering kali tidak menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga gadis itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Tapi setelah mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini.

    Dan secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku meminta untuk dilepaskan. Tapi mereka tidak pernah menggubris permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani berbuat macam-macam. Aku membayangkan kalau orang tua dan saudara-saudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku.

    Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap gadis-gadis binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi. Bahkan aku sudah pasrah. Setiap saat mereka selalu memaksaku menelan obat perangsang agar aku tetap bergairah dan bisa melayani nafsu birahinya. Aku benar-benar tersiksa. Bukan hanya fisik, tapi juga batinku benar-benar tersiksa. Dan aku sama sekali tidak berdaya untuk melepaskan diri dari cengkeraman gadis-gadis binal itu.

    Tapi sungguh aneh. Setelah lima hari terkurung dan tersiksa di dalam kamar ini, aku tidak lagi melihat mereka datang. Bahkan sehari semalam mereka tidak kelihatan. Aku benar-benar ditinggal sendirian di dalam kamar ini dalam keadaan terikat dan tidak berdaya. Sementara perutku ini terus menerus menagih karena belum diisi makanan. Aku benar-benar tersiksa lahir dan batin.

    Namun keesokan harinya, pintu kamar terbuka. Aku terkejut, karena yang datang bukan Ria, Santi atau Rika Tapi seorang lelaki tua, bertubuh kurus. Dia langsung menghampiriku dan membuka ikatan di tangan dan kaki. Saat itu aku sudah benar-benar lemah, sehingga tidak mampu lagi untuk bergerak. Dan orang tua ini memintaku untuk tetap berbaring. Bahkan dia memberikan satu stel pakaian, dan membantuku mengenakannya.
    “Tunggu sebentar, Bapak mau ambilkan makanan”, katanya sambil berlalu meninggalkan kamar ini.


    Dan memang tidak lama kemudian dia sudah kembali lagi dengan membawa sepiring nasi dengan lauk pauknya yang mengundang selera. Selama dua hari tidak makan, membuat nafsu makanku jadi tinggi sekali. Sebentar saja sepiring nasi itu sudah habis berpindah ke dalam perut. Bahkan satu teko air juga kuhabiskan. Tubuhku mulai terasa segar. Dan tenagaku berangsur pulih.
    “Bapak ini siapa?”, tanyaku
    “Saya pengurus rumah ini”, sahutnya.
    “Lalu, ketiga gadis itu..”, tanyaku lagi.
    “hh.., Mereka memang anak-anak nakal. Maafkan mereka, Nak..”, katanya dengan nada sedih.
    “Bapak kenal dengan mereka?”, tanyaku.
    “Bukannya kenal lagi. Saya yang mengurus mereka sejak kecil. Tapi saya tidak menyangka sama sekali kalau mereka akan jadi binal seperti itu. Tapi untunglah, orang tua mereka telah membawanya pergi dari sini. Mudah-mudahan saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi”, katanya menuturkan dengan mimik wajah yang sedih.

    Aku juga tidak bisa bilang apa-apa lagi. Setelah merasa tenagaku kembali pulih, aku minta diri untuk pulang. Dan orang tua itu mengantarku sampai di depan pintu. Kebetulan sekali ada taksi yang lewat. Aku langsung mencegat dan meminta supir taksi mengantarku pulang ke rumahku. Di dalam perjalanan pulang, aku mencoba merenungi semua yang baru saja terjadi.

    Aku benar-benar tidak mengerti, dan hampir tidak percaya. Seakan-akan semua yang terjadi hanya mimpi belaka. Memang aku selalu menganggap semua itu hanya mimpi buruk. Dan aku tidak berharap bisa terulang lagi. Bahkan aku berharap kejadian itu tidak sampai menimpa orang lain. Aku selalu berdoa semoga ketiga gadis itu menyadari kesalahannya dan mau bertobat. Karena yang mereka lakukan itu merupakan suatu kesalahan besar dan perbuatan hina yang seharusnya tidak perlu terjadi.

    Bonus Foto

  • Foto Ngentot Amatir pirang Mia Malkova melakukan ngentot hardcore

    Foto Ngentot Amatir pirang Mia Malkova melakukan ngentot hardcore


    1721 views

    Duniabola99.com – foto cewek amatir pirang Mia Malkova ngentot dengan pacarnya yang berkontol gede diatas anak tangga dan memeknya dijillati habis habisan.

  • Kisah Memek Ngentot Mbak Irma Janda Muda Tetanggaku

    Kisah Memek Ngentot Mbak Irma Janda Muda Tetanggaku


    3162 views

    Duniabola99.com – Namaku rudi, usiaku 26 tahun, aku telah berumah tangga, tepat di deket rumahku tinggal seorang wanita cantik berusia sekitar 35 tahunan, tanpa suami tinggal sendiri, namanya irma dia karyawan sebuah bank swasta di kotaku menurut tetangga dia istri simpanan dari seorang pejabat.


    cerita ini bermula ketika suatu pagi aku sekitar pukul 5 aku sedang lari pagi, lewat depan rumah mbaku irma, komplek rumahku memang masi sepi kalau jam segitu, tanpa sengaja aku melihat mbak irma hanya menggunakan pakaian dalam membuka gorden yang menutupi jendelanya, dengan tersipu malu mbak irma langsung lari masuk ke ruangan ternyata dia juga tahu kalau aku melihatnya. sejak saat itu aku selalu memikirkan mbak irma meski aku sudah punya istri, istriku lah yang menjadi pelampiasan ku setiap sehabis melihat mbak irma pulang kerja.

    suatu hari istriku pergi ke rumah ibu nya di luar kota, aku tidaku bisa menemani karna memang banyak pekerjaan di kantor. aku berpikir inilah kesempatanku mendekati mbak irma, karena istriku akan di rumah ibunya selama seminggu, tapi apa cukup waktu segitu, cara demi cara aku pikirkan namun semuanya bakal buntu.

    Ke esokan harinya aku menyempatkan lari pagi, aku lihat rumah mbak irma masih nyala lampunya, ah sepertinya dia masi tidur aku berputar memutari komplek,, tak lama kemudian aku melihat dia baru saja datang dengan mengendarai sepeda, membuka pagar rumahnya, suasana memang sepi sekali,aku pun berusaha mendekat
    “hi mbak, darimana nih??” sapaku
    “dari rumah temen mas” wajahnya yang menantang menjawabku
    “nginep ya mbak?”
    “iya mas” sambil gugup dia menjawabku sepertinya dia masi malu waktu itu pernah ku lihat hanya berpakaian dalam.
    “ya sudah mbak capek kayaknya tuh mata masih merah, aku pulang dulu mbak, bersih2 rumah ga ada istri soalnya”
    “hehe iya, emangnya kemana mbak dian nya??”
    “lagi ke rumah ibunya mbak, kangen katanya”
    “ow… berapa hari mas?? kalo butuh bantuan bilang aj mas, sapa tau bisa bantu”
    “wah kebetulan tuh mbak” pikirku melayang untuk meminta puaskan nafsuku
    “kebetulan apa mas??”
    “ehhh ga kok mbak bercanda, ya sudah aku pulang dulu ya?? o ya tar kerja kah? kalo capek tar aku anter ga papa kok”
    “ga mas aku libur, lagi ga enak badan nih”
    aku pun pergi menuju rumah, hubungan ini ga aku sia sia kan, sampai di rumah aku sms mbak irma, ternyata nyambung juga hingga akhirnya sms an sampe malem, kata2 ku sudah mulai menjurus pada sex, tenryata mbak irma sedikit ngebales meskipun akhirnya dia takut akan hubungan ku dengan istriku. namun aku jawab mumpung ga ada dia
    esok pagi mbaku irma telpn aku ” mas tolong belikan obat donk, bisa kan?? pusing nih mau minta tolong sapa lagi aku ga taw”
    “ok sayang” jawbku
    “idih sayang di bom istrimu baru tau rasa lo”
    hari sabtu adalah hari libur aku pergi membeli obat. setelah dapat aku masuk ke rumah mbak irma.
    “mbak ini obatnya”
    “iya mas bentar”


    jrennnnggggg mbak irma memakai lingerie tapi agak tebal dikit lah berwarna biru muda, serentak senjataku bergejolak melihat tubuhnya yang putih serasa sengaja disuguhkan pada ku.
    “masuk mas, silahkan duduk dulu” celana dalam nya telihat samar2 di balik gaun tipis itu
    mataku bener2 dimanjakan olehnya
    “silahkan diminum mas” sambil menyuguhkan teh dia merunduk dan belahan dadanya terlihat jelas. BH yang berwarna hitam telihat membungkus barang indah itu.
    “makasi mbak” mataku kembali terbelalak ketika melihat paha mulus saat mbak irma duduk di depanku, mulailah pikiranku melayang
    “mas rud… mas rud… malah nglamun” suaranya membangunkanku dari lamunan ku
    “heh maaf mbak lagi berfantasi”
    “hayo fantasi apa? cerita di bbm itu ya ?? mas rudi ini bisa aja” sambil tertawa mbak irma menyingkap rambutnya. Rfbet99

    “hhehe iya mbak diitnggal istri seminggu sih gini deh jadinya, apalagi mbak pakaiannya gitu, tambah deh”
    “hahhaha cuma kelihat paha aja udah melayang nih mas rudi”
    “banget mbak, hahaha”
    “mas maaf ya, aku sbenarnya sih g sakit, cuma akal akalan ku aja biar mas ke rumah, maaf ya ??
    “wah parah, kirain sakit beneran, kawatir nih, yang lebih parah lagi adek ni berdiri trus ngeliat paha ma dada, tanggung jawab donk?”
    “ye mulai deh minta ma bini sono” nadanya marah pada ku
    “becanda, gitu aja amarah”
    “iya ga papa, mas masukin tuh motor, temenin aku donk bentar aja mumpung ga ada bini mas katanya, haha”

    aku pun memasukkan motor ke garasi mbak irma, lalu aku masuk kembali, aku di ajak ke sebuah ruangan yang bagus sekali.
    “mas ini aku namain ruangan surga, karna ini khusus kalo suami ku pulang, dia minta berhubungan disini, kedap suara soalnya ruangan ini mas, jadi meski teriak2 ga bakalan ada yang denger”
    “wow keren juga ya mbak, boleh dicoba tuh mbak,” sambil duduk di kursi saya memandang ruangan itu

    “itu disana ada kamar mandi, disini lah mas kalo aku lagi pengen puasin diri sendiri” mataku terbelalak ketika mbak irma duduk dengan kaki terbuka, celana dalamnya tipis, shingga terlihat dengan jelas jembut dan kemaluannya
    “eh iya mbak” sambil menahan aku menjawab
    “liat ini mas? jangan diliat aja dong mas, dari kemaren aku tau kok mas … kalo kamu pengen aku, itu yang lagi berdiri masukin donk kesini” sambil menunjuk ms v nya mbak irma menantangku
    “hmmm siap ” saya pun langsung telanjang bulat
    “wow gede, enaku tuh, dah lama nih”
    aku langsung menunduk karna mbak irma duduk sambil membuka kakinya di kursi, langsung kujilat kemaluannya
    “ooughhhh….ssssssssshhhhh mas inget istri…. ahhh enakkkk”
    celana dalam nya aku copot, lidahku tetap bergerilya di kemaluan mbak irma, sesekali dia mencengkeram rambutku sesekali dia menjarit
    “ooughhhhhhhhhhhhh fuck”
    menit2 demi menit berlalu, jari pun telah aku masukkan, jari yang semula kering kini di lumuri cairan putih dan bening,
    “mas aku keluar kerasin……..oughhhhhhhhhh” irma mencapai orgasme nya
    aku naik untuk mencumbu bibirnya, sambil kucopot BH yang menempel di dada nya, namun lingerie yang indah itu aku biarkan menghiasi tubuhnya, kecupan demi kecupan saling kita berikan, tangan ku bergerilya di gunung surganya, ku hisap pentilnya sesekali kugigit secara perlahan
    “ough mas kamu ahli…ahhhhh sayang”
    “oouugh mas udah dulu” sambil mengangkat kepalaku irma berdiri dan merunduk di depanku
    “kumakan ya mas kontolmu ini” sambil mengocok dia mendekatkan mulutnya ke kontolku
    aku pun cuma bisa menganggukkan kepala
    “ouughhh sayang” desahku ketika kontolku di lumat habis
    menit demi menit aku di kulum nya, aku merasakuan sedikit lagi aku orgasme, aku mengangkat kepala irma, kemudian dia lepaskan kulumannya
    “ada apa mas?”
    “ga papa aku mau orgasme berhenti bntar, pengen orgasme saat di dalam ini” sambil ku tunjuk vaginanya
    “itu tar aja, ga adil tadi aku keluar di mulut kamu, sekarang harus di mulut juga” langsung mengulum kembali penisku, di kocok sekeras munngkin
    “ouughhhhhh,,,, aku kluar… crotzzz” beberapa menit kemudian aku orgasme dalam mulut irma, dia lari ke kamar mandi sambil memuntahkan sperma ku, meski dia menlean dikit tapi masih banyak spermaku yang di mulutnya
    “widih masih siap tempur” sapanya dari kamar mandi, sambil meminum pil KB, kemudian irma berjalan ke tepi kasur, dan membuka kakinya
    “hehe iya donk barang bagus nih” sambil kudekati irma aku peluk sambil cium
    “buruan sayang ga tahan nih lubang dari tadi nganggur” tanpa pikir panjang langsung aku masukin
    “ooouughhhh” desahan bersama sambil bercumbu kembali, aku gerakukan maju mundur penis in terasa menghujam lubang sempit yang membuat saraf2 di otaku bekerja dengan senang
    “mas… oouughhhh ” desah irma
    “mass…. kerasin donk…. ahhhhhh… shhhhhhh” desah irma sambil menggoyang badannya

    aku kerasin doronganku dengan sekali2 aku dorong penuh sehingga rasanya penis ini menyentuh pangkal di dalam
    oouughhh masssss lov u….. ahhhhhhhhhh
    setelah beberapa menit irma menariku untuk di bawah tancapkan lah penisku kedalam vaginanya “ouughhhhhhh”
    selang beberapa menit irma orgasme, gesekan yang dilakukan sangat keras gerakan naik turunnya bener2 ajib, sampai terdengan suara “plok..plok”
    “aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh maaaaaaaaaaaaassssssssss aku kluar…. cairan sperma ku banyak terasa mengalir di penisku
    kemudian aku tarik irma untuk berciuman
    setelah itu irma aku ajak dogy style, nafsu yang menyelimuti kita menjadikan gaya ini sedikit brutal berulangkali irma berteriak dan bunyi yang di sebabkan tumbukan antara paha ku dan pantatnya sangat keras……..
    beberapa menit aku angkat tubuh irma menuju tembok, aku hujam di atas pangkuanku
    “ouughhhhh luar biasa mas” desahnya sambil tersenyum
    selang beberapa menit aku merasakan hampir orgasme

    “sayang aku beri kamu anak ya?” kataku sambil menggendongnya untuk kembali berbaring
    “kalo bisa coba aja” candanya sambil memegang penisku untuk di arahkan ke lubangnya kembali
    aku pun kembali menghujam vaginanya dengan penis ku, keras dan cepat tapi kadang aku menurunkan ritme dengan pelan2 tapi menusuk
    “oughhhh masssssssss”
    aku tersenyum sambil meronta keenakan
    “mas aku mau keluar lagi……shhhhhhhhhh….. kerasin……..”
    “aku juga sayang….oughhhhhhhhhhhh” tambah cepet aku genjot irma
    beberapa menit kemudian
    “oooouwwwwwwwwwwwwwwwwwhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh 3 kaaaaaaliiiiiiiiiiiiiii…. kumu hebat sayang” desah irma sambil mengejangkan tubuhnya memelukku
    “ougggggggghhhhhhhh ini bentar lagi”
    plok2 plok2…… suara penisku menghujam memeknya yang basah sekali
    “crotzzzzzzzz…..zrotssssss” spermaku keluar di dalam vagina irma, akhirnya aku bisa menikmati irma dengan penuh…. kupeluk irma dan ku ciumi dan kujilati dad nya
    “mas jangan pulang dulu, aku masih butuh kamu nanti” ucapnya pada ku
    aku pun tersenyum, lalu ku kecup keningnya
    hari itu aku benar2 ga pulang ke rumah sampai keesokan harinya
    Hanya waktu istriku telpon … aku bilang lagi di rumah capek mau kemana2, begitu pula irma, padahal setelah telpon itu selesai permainan liar kami berlanjut


    ketika istriku di rumah, aku dan irma masih sering ketemu dan melakukan hubungan ini di hotel, suatu saat irma memintaku memberinya anak, meski aku tidak usah bertanggung jawab akan hal itu karena dia bilang kalo itu anak dr suaminya yang datang sehari sebelum itu… kini irma sudah pindah dari komplek rumahku bersama anak hasil hubungan kami, namun komunikasi kami masih terjaga, sesekali kami bertemu di suatu kota untuk semata2 melakukan hubungan sex tidak lebih, dia tau aku sangat mencintai istriku.


  • Video bokep Akari Asagiri ngajarin cara hisap kontol dan titsjob

    Video bokep Akari Asagiri ngajarin cara hisap kontol dan titsjob


    1676 views

  • Foto Ngentot Mahasiswi berkaca mata menggoda dosennya dikelas

    Foto Ngentot Mahasiswi berkaca mata menggoda dosennya dikelas


    1870 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang mahasiswa menggoda dosennya untuk melakukan hubungan sex ngentot didalam kelas disaat semua orang sudah pulang. Cerita Bokep Indonesia

  • Sky Yui Kyouno Sky Angel

    Sky Yui Kyouno Sky Angel


    1578 views

  • Video Bokep Yui Nishikawa diganggu 4cowok ditempat olahraga

    Video Bokep Yui Nishikawa diganggu 4cowok ditempat olahraga


    1731 views

  • Kisah Memek Citra, sepupu yang sedang hamil

    Kisah Memek Citra, sepupu yang sedang hamil


    2857 views

    Duniabola99.com – Nama sepupu gue ini adalah citra dan suaminya Budi. gue memanggil spupu gue itu dengan sebutan mbak citra karena dia lebih tua dari gue. dia adalah pengantin baru dan tengah hamil. gue berangkat ke kota S pada hari sabtu dan langsung menuju rumah mbak citra. sampai dirumahnya gue langsung disambut dengan baik. “lama ya gak jumpa” ucap gue. “ya, terakhir kali kita ketemu 1 tahun lalu”. “waahh… sudah hamil mbak?” tanya gue ke dia. “iya nih, udah jalan 5 bulan” jawab dia. “tambah seksi aja mbak” canda gue. “hehe.. bisa aja kamu ini”..


    “ngomong-ngomong mas budi kemana? kok sepi amat”, tanya gue. “oh.. dia lagi kerja, ntar lagi pulang” jawab dia. “oh ya.. kamar kamu di belakang ya” tambahnya. “oke.. aku langsung kekamar ya”.. sampai dikamar, gue langsung tiduran, tiba-tiba setan menghampiri pikiran gue. gue langsung menghayal mbak citra tadi yang lagi hamil, “seksi dan montok banget.. gimana ya rasanya kalau gue entotin dia? pasti mantap” ucap gue dalam hati.tak terasa gue ketiduran dan tiba-tiba gue dibangunin oleh mas budi untuk makan malam, kamipun langsung makan malam bertiga. selesai makan gue pamit untuk melanjutkan tidur, karena masih ngantuk habir perjalanan tadi siang.

    gue langsung kekamar untuk tidur. tengah malam gue terbangun karena kebelet ke kamar mandi. setelah selesai dari kamar mandi, gue mendengar suara wanita yang sedang mendesah seperti sedang ML. gue cari sumber suara tadi dan ternyata suara itu bersal dari kamar mbka citra dan mas budi. gue langsung lihat apa yang sedang terjadi didalam kamar, gue lihat dari atas pintu yang ada celah kecil sambil berdiri diatas kursi. dan ternyata yang gue lihat adalah mbak citra yang sedang telanjang bulat sedang nungging dan mas budi yang sama-sama telanjang sedang entotin mbak citra dari belakang. pemandangan yang sangat indah. gue tontonin mereka berdua yang sedang bersenggama sampai tak terasa jika gue sedang nonton mereka selama 1 jam sambil berdiri. setelah selesai gue langsung ke kamar mandi lagi untuk onani karena seudah tidak tahan lagi dengan yang gue lihat barusan. setelah hasrat gue tersalurkan gue langsung tidur kembali.

    pagi harinya gue lihat mas budi lagi bersiap-siap kerja. tiba-tiba mas budi berkata “di.. titip mbak citranya ya, mas mau keluar kota ada tugas kerja selama 2 minggu” . “oke mas” ucap gue. setelah mas budi pergi, gue pun pergi untuk magang didaerah itu. gue pulang sore sampai dirumah gue ketuk pintu karena pintunya terkunci, lama sekali mbak citra membuka pintunya. setelah 10 menit mbak citra membuka pintu dengan hanya memakai handuk yang melilit tubuh seksinya itu. hal itu membuat gue jadi bengong melihat tubuhya. “heh.. liat apa? seksi kan?” tanya mbak citra mengagetkan gue “hehe… iya mbak, seksi banget” jawab gue… sampai di kamar gue masih membayangkan mbak citra yang memai\kai handuk tadi, gue langsung membuka laptop dan gue tonton film porno yang memenuhi laptop gue. gue tonton sambil onani dikamar dan membayangkan gue lagi ngentoto dengan mbak citra. malam harinya gue makan malam bersama mbak citra, setelah makan gue langsung ke kamar lagi. pada jam 9 gue keluar kamar dan gue pun terkejut banget dengan apa yang gue lihat sekarang. mbak citra lagi telanjang sambil nonton film porno diruang tamu sambil meremas-remas toketnya dan meraba-raba selangkangannya, tampaknya dia sangat menikmatinya sampai-sampai dia tidak menyadari kalo gue sedang asik menonton apa yang dia lakukan.


    gue langsung hampiri dia dari belakang dan gue langsung meremas-remas toket gedenya dari belakang. dia terkejut karena ada yang meremas toketnya dari belakang “di.. apa yang kamu lakukan” tanya dia. “tenang mbak, aku akan memuaskan mbak malam ini” jawab gue sambil meremas toketnya. dan nampaknya dia setuju, karena dia menikmati apa yang gue lakukan. gue remas-remas toketnya dan gue pilin putingnya. “ahh…” desahnya. gue langsung pindah kesampingnya, gue langsung melumat toketnya seperti bai yang sedang menyusu. gue melumat toketnya sambil meraba-raba perut buncitnya, sampailah tangan gue keselangkangannya, gue raba-raba dan dia tampak sangat menikmatinya. gue pindah ke depannya sambil jongkok gue jilati memeknya, tercium bau khas memek wanita. gue masukkan lidah gue ke memeknya sambil gue remas toketnya. 5 menit gue diposisi itu dan diapun orgasme yang pertama. kami beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga. setelah selesai istirahat dia yang gantian menjilati kontol gue, dia masukkan kontol gue ke mulutnya. rasanya seperti melayang diposisi itu. “pindah kekamar yuk mbak?” ucap gue.. “oke, tapi gendong ya?” jawab dia dengan manja.

    Gue langsung gendong dia menuju kamarnya. sampai dikamar gue tidurin dia dikasurnya. gue lumat bibirnya. kami saling melumat bibir. gue lepas lumatan gue dibibirnya dan gue tanya “Sudah siap mbak?” sambil menunjuk kontol gue. dan dia mengerti apa yang gue katakan “oke,, puasin mbak malam ini ya?” jawab dia. Gue langsung mengambil posisi, gue angkat kedua kakinya keatas dan gue langsung tancapkan kontol gue yang lumayan besar ke memeknya. blesss… langsung menancap semua diikuti erangan dia. langsung due entot dia dengan tempo lambat. perlahan gue tingkatkan tempo, semakin cepat gue entot memeknya sambil meremas kedua tokenya “aahhhh…… hmmmm… lebih cepat sayaaaaangg…” ucap dia… Gue langsung percepat genjotan gue, 5 menit kemudia dia orgasme yang kedua. gue cabut kontol gue, dan suruh mbak citra untuk nungging, karena gue ingin mencoba posisi kesukaan gue “doggy style”. dari belakang terlihat semua, pantatnya yang semok banget, anusnya, dan memeknya yang sudah memerah membuat gue bergairah lagi. gue langsung tancapkan kontol gue dari belakang. sambil gue remas toketnya, gue langsung genjot dengan tempo cepat.

    mbak citra sangat menikmati permainan ini. dia hanya mengeluarkan erangan-erangan kenimatan. 30 berlalu kami masih diposisi itu, tampaknya mbak citra sekarang kuat banget. beberapa menit kemudian dia berkata “sayang…. aa…a..aku mau nyampeeekk.. nih…” mendengar seperti itu langsung gue percepat lagi genjotan gue, dan tiba-tiba kontol gue serasa dijepit keras banget dan terasa hangat sekali, rupanya dia orgasme lagi yang ketiga. tapi gue masih belum orgasme sekalipun, gue tidak memikirkan mbak citra yang sudah lelah gue masih genjot dia dengan cepat, dan 5 menit kemudian “aahhh….” gue semburin sperma gue semua kedalam memeknya. merasa kelelahan kamipun tidur bersama dalam keadaan telanjang. pagi harinya gue terbangun dan mbak citra sudah tidak ada lagi, setelah ku cari ternyata dia sedang didapur menyiapkan sarapan pagi. gue menghampiri dia masih dalam keadaan telanjang bulat karena ku pikir hanya kami yang ada dirumah ini. dari belakang kulihat mbak citra hanya memakai daster tipis transparan dan tidak memakai apa-apa lagi. gue langsung peluk dia dari belakang, gue remas-remas toketnya, gue tempelin kontol gue yang sudah mengeras ke belahan pantatnya, terasa sekali karena dia tidak memakai celana dalam. dari belakang gue cium dia.


    gue angkat daster bawahnya, gue masukin kontol gue dari belakang. kamipun bercinta lagi didapur, gue genjot dia dari belakang dan dia sambil memasak. gue genjot selama 10 kamipun sampaiklimaks bersamaan, gue semburin sprema gue ke memeknya lagi. setelah itu kami memutuskan untuk mandi bersama. didalam kamar mandi gue sabunin mbak citra gue sambil gue remas-remas toketnya. Setelah mandi kami sarapan bersama. masih dalam keadaan telanjang bulat kami sarapan. jam 8 gue berangkat untuk magang, sebelum berangkat kami saling cium. layaknya suami istri. kami melakukan percintaan ini hampir setiap hari selama 2 minggu. sebelum sarapan pagi, setelah pulang magang, malam hari kami terus melakukan percintaan ini.

    minimal kami melakukannya 2 kali sehari, entah itu diruang tamu, dapur, kamar mandi, kamar mbak citra, atau dikamar gue. kami melakukannya. sampai 2 minggu dan mas budi pulang dia tidak tahu apa yang sudah kami lakukan selama 2 minggu tanpa dirinya.kadang kami masih melakukannya ketika mas budi dirumah. kami melakukannya secara diam-diam. ketika mas budi kerja atau pada malam hari ketika mas budi terlelap tidur. pernah kami melakukannya setelah mas budi dan mbak citra selesai bercinta, karena mbak citra tidak puas dengan permainan mas budi, mbak citra diam-diam ke kamar gue dan membangunkan gue untuk bercinta lagi dengan gue.

    Gue dirumah mbak citra selama 3 bulan dan selama itu gue dan mbak citra hampir setiap hari bercinta. itu juga berguna untuk membantu kelancaran kelahiran bayinya nanti karena wanita yang melakukan senggama saat sedang hamil bisa membantu proses persalinannya nanti. setelah 3 bulan gue pamit pulang ke mereka berdua, tapi sebelum pulang gue minta hadiah perpisahan dari mbak citra untuk bercinta lagi dengan gue. untunglah mas budi kerja sampai malam hari ini jadi, kami bisa bercinta seharian, ketika lelah kami berhenti istirahat lalu melakukannya lagi sampai mas budi pulang malam harinya.



  • Kisah Memek Curang Di Tempat Kerja

    Kisah Memek Curang Di Tempat Kerja


    2806 views

    Duniabola99.com – Aku masih ingat waktu tu, Din peluk tubuh ku dari belakang. Tubuh kami rapat bersatu. Aku memaut lengannya dan dia sungguh lembut menyentuh tubuh ku. Leher ku dikucupnya hingga naik segala roma ku. Mata ku seakan berat mahu dibuka. Aku tenggelam dalam alunan keberahian seorang wanita. Tubuh wanita ku yang genit ku biar dijajah kuasa lelaki muda yang perkasa di hati ku.


    Belahan punggung ku menerima tekanan yang mengasyikkan dari tubuh Din. Bonjolan keras yang misteri semakin liar di dalam seluarnya. Menekan-nekan dan menggesel-geselkan batangnya di belahan punggung ku. Kain sutera yang membaluti punggung ku tidak dapat menangkis tekanan batangnya yang kekar dan liat itu.

    Ku hulurkan tangan ku ke belakang tubuh ku, dengan harapan dapat memegang sesuatu yang istimewa daripadanya. Dia seakan mengerti kemahuan ku. Perlahan-lahan dia memberi ku peluang memegang batang nakalnya yang masih terpenjara di dalam seluar. Tapak tangan ku yang selama ini muak memegang batang pelir suami ku akhirnya merasai kehangatan batang lelaki lain yang jauh lebih muda berbanding diri ku.

    Din menarik ibu jari ku ke pembuka zip seluarnya. Jari ku mengikut haluannya hinggalah aku berjaya membuka zipnya. Ku seluk tangan ku di dalam seluarnya. Kehangatan tubuh lelaki yang terperangkap di dalam seluar seakan menyerap tangan ku. Batangnya yang terperangkap di dalam seluar dalamnya aku pegang. Aku kocok menggunakan kemahiran ku sebagai seorang wanita yang berpengalaman.


    “Kak Maz, sedapnya…” Din melahirkan rasa nikmatnya kepada ku.

    “Batang jahat awak ni nak kena hukum tau!” kata ku dalam keberahian yang semakin menguasai diri ku.

    “Hukumlah saya kak. Buatlah apa sahaja yang akak mahukan,” Din memancing berahi ku.

    Aku palingkan tubuh ku menghadap dirinya. Aku tarik lehernya hingga dia tertunduk kepada ku. Wajah kami semakin rapat dan akhirnya bibir kami bertemu dan saling berkucupan menzahirkan kegeraman masing-masing. Lidah kami sesama menguli. Air liur kami bersatu dalam kehangatan asmara yang benar-benar melekakan. Aku sungguh asyik menerima kucupan asmara yang penuh nafsu membelenggu ku.

    Aku sudah tidak dapat untuk bersabar lagi. Pantas jari ku membuka butang seluar jeansnya. Sambil berkucupan aku tahu di mana perlu ku buka. Kemudian disusuli seluar dalamnya.

    Aku segera menghentikan kucupan. Mata ku segera menangkap rupa bentuk senjata lelaki muda yang berjaya mencairkan hati ku. Kepalanya yang kembang berkilat kelihatan comel dan membuatkan nafas ku sesak keghairahan. Pelir yang berurat bagaikan peluru berpandu yang seakan mahu dilepaskan kepada ku.

    “Kenapa Kak Maz?” Din pelik melihatkan ku yang terpegun dengan senjatanya.

    “Seksinya Din,” kata ku, sambil aku terus tunduk dan menghisap kepala senjatanya yang paling ku geramkan.


    “Oooohhh… Sedapnya Kak Maz,” keluh Din sewaktu bibirku rapat menguli daging mudanya yang kekar itu.

    Ku gunakan pengalaman ku sebagai isteri selama 12 tahun ini buat Din. Aku mahu dia tahu aku bukan calang-calang punya wanita. Aku mampu memuaskannya hingga dia tidak dapat bangun. Aku mahu Din puas-sepuasnya hingga tidak dapat melupakannya seumur hidupnya.

    Telurnya aku usap dan belai. Aku ramas lembut bagi merangsang perjalanan air maninya nanti. Lidah ku menjilati batangnya dari pangkal hingga ke lubang kencing. Ku lakukan berkali-kali sebelum kepala bulatnya yang kembang berkilat hilang tenggelam masuk di bibir ku.

    Sesudah itu sudah pasti hisapan bibir ku semakin dalam, bahkan hingga bulu ari-arinya yang pendek dan kemas rapat menyucuk hidung ku. Sedapnya hingga anak tekak ku yang sudah lali diterjah batang suami ku yang ego itu, sengaja ku cecah lama-lama di kepala takuknya.

    Ku terus turun naikkan kepala ku hingga pelirnya ku lalukan keluar masuk mulut ku. Batangnya semakin utuh. Aku seakan mengulum batang kayu yang berkulit manusia. Aku semakin berahi dan bersemangat mengulum senjatanya yang keras keluli.


    Di saat itu syaitan mula meracun fikiran ku, alangkah nikmatnya jika dapat ku miliki lelaki muda ini buat selama-lamanya. Aku rela jika setiap masa dan setiap saat pelir muda yang kekar itu inginkan tubuh ku. Alangkah nikmatnya jika dapat ku nikmati kehangatan air mani memancut keluar dari batang pelirnya yang terbenam jauh di dalam tubuh ku, meski pun di lorong belakang yang jarang sekali dilalui suamiku.

    Tidak ku sangka perkenalan singkat antara aku dan Din di dalam lif tempohari membawa kami kepada perhubungan yang sebegini intim. Dari bertanyakan nama dan tempat kerja di awal pertemuan, kemudian secara kebetulan bertemu sekali lagi dan bertukar nombor telefon dan terus saling berhubung secara sulit hingga kami bertemu berdua walau pun sekadar makan malam bersama.

    Memori pertemuan ku dengannya tiba-tiba lenyap dari fikiran apabila Din kelihatan semakin tidak keruan. Pelirnya semakin keras tak terkawal. Kepala takuknya semakin berkilat dan memperlihatkan lubang kencingnya yang semakin terbuka. Nyata nafsu Din semakin di puncak syahwat. Benih buntingnya bila-bila masa sahaja akan keluar kepada ku.

    Ku hisap kepala takuknya dan ku uli dengan lidah ku. Ku lancapkan pelirnya hinggalah akhirnya pancutan sulungnya laju menembak hidung ku. Ku bukakan mulut ku menadah pelirnya. Sekali lagi pancutan padu meluru masuk dan mendarat di lidah ku. Dan seterusnya berhamburan air maninya laju tanpa henti ke dalam mulut ku.


    Dengan pantas ku kulum seluruh batangnya dan menghisap air maninya yang seakan sengaja di pam sepuas-puasnya biar memenuhi mulut isteri orang yang dahaga ini. Tanpa dikawal, ku meneguk setiap air mani yang memancut di dalam mulut ku. Jelas pekat dan banyak air mani lelaki muda ini. Hingga ku rasa tekak ku seakan payah menelannya.

    Selepas selesai, aku kembali menyarungkan tudung di kepala dan mengemaskan baju kurung sutera di tubuh ku. Din ku lihat memakai kembali seluarnya dan mengemaskan kemeja di tubuhnya. Kemudian kami berjalan keluar dari tangga belakang menuju ke tepi jalan dan kami akhirnya berpisah mengikut haluan masing-masing. Din menuju ke keretanya sementara aku menuju ke perhentian teksi menunggu ketibaan suami ku yang bakal tiba menjemput ku pulang ke rumah.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri



  • Foto Ngentot Cewek pirang Haley Reed sepong kontol beras sebelum bercinta hardcore

    Foto Ngentot Cewek pirang Haley Reed sepong kontol beras sebelum bercinta hardcore


    1648 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus pirang  toket kecil Haley Reed dipaksa ngentot oleh abang tirinya yang berkontol gede dan memaksanya untuk oral sex dan memasukkan alat bantu sex ke dalam memeknya sebelum hantam dengan kontolnya yang besar dan menelan semua air maninya. Joker8899

  • Summer Yang Hot

    Summer Yang Hot


    2162 views


    Duniabola99.com – Namaku Monica, saat ini aku sedang menjalani studi di luar negri, tepatnya di negeri paman Sam. Orang tuaku mengirimku ke luar negeri dengan harapan aku dapat menimba ilmu dengan kualitas yang lebih baik daripada tetap di indonesia, sekalian belajar hidup mandiri kata mereka.

    Aku tinggal di California, karena kesibukanku belajar aku jarang membaur dengan temanteman kuliah apalagi dengan orang asia, wah ngga sempat deh.

    Kejadian ini sudah 2 tahun lalu disaat summer holiday, liburan musim panas di amrik. Kebetulan saat itu aku harus mengulangi beberapa mata pelajaran yang gagal, maka aku harus belajar dan menjalani tes susulan di kampus.

    Siang itu udara terasa gerah sekali, aku merasa gerah di kamar dan memutuskan untuk keluar ke supermarket untuk membeli minuman dingin. Aku mengenakan celana pendek jeans dan tanktop tanpa BH didalamnya karena aku toh tidak akan pergi berlamalama pikirku. Tubuhku termasuk tinggi dan ramping, dengan tinggi 169 cm dan ukuran BH 32D, sangat mengganggu jika aku sedang fitness atau olah raga. Aku sering workout sendiri di rumah, bukannya pamer apabila perutku rata dan bahkan cenderung berotot (sedikit terlihat 6 packnya).

    Walaupun tidak jauh, aku memilih jalan yang agak memutar karena jalan yang langsung ke tujuan terkenal rawan.

    Sepanjang perjalanan aku mengulangi lagi rumusrumus matematika yang harus kupelajari, alhasil aku tidak begitu memperhatikan jalan dan aku terserempet mobil sedan hitam. Untungnya aku hanya lecetlecet sedikit di tangan kan kakiku, sang pengendara mobil itu langsung turun dan membantuku berdiri.

    Aku cukup terpesona saat melihatnya, pria tampan berambut pirang, badannya tegap dan berotot, matanya yang hijau mempesonaku sampai aku tergagapgagap saat menjawab pertanyaanpertanyaannya. Setelah kujelaskan bahwa aku tidak apaapa, dia tetap memaksaku agar aku mampir ke apartemennya yang hanya berjarak beberapa blok dari tempat itu untuk merawat lukalukaku.

    Dalam perjalanan kami berkenalan dan ternyata namanya Patrick. Apartemennya terlihat bersih dan rapi, karena udara terasa panas sekali seperti dalam sauna, Patrick membuka jendelajendela di apartemennya yang terletak di lantai 4. Patrick mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan lukalukaku setelah memberiku segelas 7UP dingin. Gentleman sekali cowok ini, pandanganku mulai nakal dan mencari2 tandatanda apakah dia memiliki pacar atau bahkan seorang istri.

    Setelah cukup yakin bahwa tak ada satupun foto gadis di apartemennya akupun mulai berani berbincangbincang dengannya. Patrick ternyata seorang akuntan di perusahaan perbankan ternama, perbincangan kami semakin lama semakin menjurus ke arah relasi. Ternyata dia beberapa bulan yang lalu putus dengan pacarnya. Pacarnya tidak mau memiliki relasi dengan seseorang yang dedicated ke pekerjaannya, Patrick ternyata sering kerja lembur.

    Sambil menonton TV kami berbincangbincang lebih lanjut, entah siapa yang memulai, kami berciuman. Mulamula ciuman kami lembut dan malumalu, entah juga karena panasnya siang itu atau karena panasnya gairah kami, ciuman lembut kami berganti menjadi ciumanciuman yang panas dan menggebugebu. Lidah kami saling bertautan dengan penuh gairah. Sambil menduduki pahanya kami berhadaphadapan sambil tetap berciuman.

    Kurasakan ada yang mengganjal di selasela selangkanganku, semakin nakal pula aku jadinya, kugoyanggoyang pinggulku untuk lebih merangsangnya. Tangannya meremasremas pantatku dan diselasela ciuman kami dia berbisik you naughty girl . aku hanya tertawa kecil sambil tanganku membuka kancingkancing bajunya. Setelah dadanya yang bidang terpampang kuturunkan ciumanku ke arah putingnya, dia menggelinjang dan mengerang sambil tangannya meremas satu payudaraku yang membuatku bergantian mengerang karena jarijarinya memainkan putingku yang juga sudah kian mengeras.

    take off your top katanya kan tidak adil apabila hanya aku yang telanjang. Sambil menegakkan tubuhku, kulepas tanktopku dan kulempar entah kemana, toh sudah basah kuyup oleh keringatku. Aku turun dari pangkuannya dan melepaskan celananya. Mencuatlah sebatang penis yang panjangnya kirakira 30 cm dan tebalnya membuatku agak pusing. Karena tidak muat sepenuhnya dalam mulutku, aku hanya mengulum sebagian demi sebagian penisnya. Kujilati penisnya sambil kukulumkulum seperti sedang menikmati permen loli.

    Sekitar 10 menit aku memberikan fellatio hingga akhirnya Patrick mengangkatku berdiri dan menyuruhku menghadap dinding, tanganku memegang dinding dan membelakanginya sehingga aku tidak bisa melihat apa yang akan dilakukannya. Dilepasnya celanaku beserta celana dalam Gstring merahku, posisi ini membuatku berdebardebar karena aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya ataupun apa yang akan terjadi berikutnya.

    Beberapa saat tidak terjadi apaapa, hanya terdengar dengus nafas kami yang sudah dibakar birahi, semua syarafku terasa sensitif sekali, kurasakan butiranbutiran keringatku yang menuruni leherku, punggungku, bahkan butirbutir keringat yang terjatuh dari puting payudaraku, mengirimkan signal geli ke sekujur tubuhku yang menambah keseksian suasana itu.

    Akhirnya kurasakan hembusan napas Patrick di leher belakangku, aku berpotongan rambut bob, pendek diatas bahu, kurasakan bibir Patrick menyentuh kulitku yang sensitif di leherku dan turun ke pundakku sementara tangantangannya dengan mahir mempermainkan kedua payudaraku yang licin dan basah karena peluhku yang membanjir. Ciumanciumannya merangsangku sedemikian rupa sehingga aku tak dapat menahan desahandesahanku, kutolehkan kepalaku ke kanan dan bibir kami pun kembali bertautan.

    Tangannya dengan lihai meremasremas payudaraku dan memelintir putingku sedemikian rupa hingga aku hampir mendapatkan orgasme hanya dari remasanremasannya. Untungnya sebelum aku mendapatkan orgasmeku salah satu tangannya menuruni perutku yang rata dan licin, celakanya tangannya berhenti di belahan vaginaku dan mulai menggosokgosok klitorisku yang mambuatku semakin menggelinjang dan tubuhku pun melengkung ke belakang yang membuat tulangtulang rusukku menepak di dadaku.

    Gosokangosokan tangannya semakin intens dan hingga akhirnya

    aaaaahhhh . oooggghhhh . UUUGHHHHHH .. hhhmmmhhhhhhhh .. aku tak mampu lagi membendung orgasmeku dan kakiku terasa lemas setelah aku mendapatkan orgasme ku. Patrick tidak diam saja, sambil salah satu tangannya menopang tubuhku, tangannya yang menggosokgosok klitorisku kini beranjak masuk ke dalam belahan vaginaku dan ternyata Gspot ku dengan mudah ditemukannya dan dipermainkannya yang membuatku semakin menggila dan berteriakteriak dalam hantaman orgasme yang bertubitubi. Ternyata Patrick sangat lihai dalam seks, dalam waktu 10 menit kedepan aku berkalikali dihantam gelombang orgasme, mungkin ada 6 kali orgasme hingga aku sedikit berkunangkunang.

    Tubuhku sudah lemas sekali, tergeletak di lantai yang sudah dibanjiri keringat kami dan cairan orgasmeku. Aku terengahengah tak berdaya ketika pahaku dibukanya dan penisnya yang besar itu memasuki vaginaku tanpa kesulitan yang berarti karena vaginaku memang sudah seperti tersambar tsunami saking basahnya. Kurasakan batangnya perlahanlahan memasuki tubuhku, terasa jauh lebih nikmat daripada jarijari yang sudah membawaku melayanglayang. Patrick menggoyangkan pinggulnya makin cepat, membangkitkan gairahku kembali. Tanganku mengusapusap rambutnya yang basah berkeringat dan kamipun kembali berciuman dengan ganasnya. Kamipun akhirnya mengganti posisi, menurutnya ini adalah posisi kesukaanya, doggie style.

    Ooohhh hmmm . aku mengerang ketika Patrick memajukan pinggulnya dan membenamkan penisnya kedalam kehangatan jepitan vaginaku.
    damn girl youre so tight!! dia meracau memujiku ketika dia mulai menikmati kehangatan dan jepitan vaginaku, tumbukantumbukannya semakin menggila, satu tangannya meremasremas payudaraku yang tergantunggantung bebas terpentalpental maju mundur karena goyangan Patrick.

    Tubuhku sudah lemas dan basah kuyup berkeringat sampai menetesnetes membanjiri lantai namun hal ini makin menambah gairah persetubuhan kami. Patrick akhirnya sambil menumbuk tubuhku juga mempermainkan klitorisku dengan satu jarinya, tubuhku melengkung berdiri diatas lututku dan satu tangannya mempermainkan putingku, bibirnya mencupangi leherku dan kian membuatku menggila. Persetubuhan paling nikmat yang belum pernah kurasakan sebelumnya seumur hidupku. Selama 40 menit persetubuhan ini aku sudah dihantam orgasme 4 kali, sementara Patrick sendiri belum orgasme sekalipun juga, aku sampai berpikir bahwa aku bisa mati terlebih dahulu sebelum dia akhirnya mendapatkan orgasmenya.

    Akhirnya kudorong dia berbaring dan kunaiki penisnya. Kuturunkan tubuhku sambil meringis karena vaginaku rasanya sudah agak perih dan panas karena persetubuhan gilagilaan barusan. Setelah penisnya benarbenar terbenam dalam vaginaku, kugoyangkan pinggulku maju mundur, kujilati putingnya dan kugigitgigit perlahanlahan yang membuatnya mengerangerang, usahaku berhasil! Ku kombinasikan gerakanku antara naik turun dan memutar ataupun maju mundur untuk merangsangnya hingga dia orgasme, celakanya akupun ikut terangsang dan sepertinya lebih dahulu mendapatkan orgasme.

    bite my nipples please . aku menyuruhnya menggigit putingku agar rangsanganku sedikit berkurang, Patrick ternyata keenakan mengulumngulum putingku dan meremas payudaraku seperti bayi yang menyusu, namun kadangkadang digigitnya putingku yang ternyata makin membuatku terangsang. Akhirnya aku menyerah dan makin giat menggoyangkan pinggulku, keringatku sudah menetesnetes di dada Patrick, dipeluknya tubuhku erat hingga keringat kami menyatu dan diapun mulai menggoyangkan pinggulnya melawan goyanganku.

    Aaahhh . mmm . im coming . dia akhirnya memberikan tanda bahwa dia akan mendapatkan orgasmenya, aku pun juga sudah diambang orgasmeku dan kugoyangkan pinggulku semakin menggila dan akhirnya
    HOOOOHHHH . AAAHHHHH . HMMHHHHHHH.. UUHGGGGHHH .. kamipun orgasme hampir bersamaan, kurasakan semburan sperma yang sudah tersimpan beberapa bulan kuat membasahi liang vaginaku hingga tak tertampung lagi dan meluber keluar.

    Aku tergeletak tak berdaya disampingnya, kami saling berpandangan dan hampir bersamaan kami berkata wow that was awesome

    Batal sudah rencanaku untuk lanjut belajar karena aku akhirnya stay overnight di apartemen Patrick dan kami mengulanginya lagi beberapa kali hingga besok paginya aku pulang ke apartemenku dan dia mengambil cuti sakit karena kecapekan, aku sendiri hampir tidak meninggalkan ranjangku selama dua hari berikutnya karena kecapekan.