Author: Kisah Memek

  • Video Bokep Eropa  ngentot dennga kontol gede untuk pertama kalinya

    Video Bokep Eropa ngentot dennga kontol gede untuk pertama kalinya


    1822 views

  • Asian Amateur Scenes With Lovely Babe Luna

    Asian Amateur Scenes With Lovely Babe Luna


    1482 views

  • Video Bokep Eropa Alina Li ngentot di atas meja direkam temannya Holly Michaels  samai squirt

    Video Bokep Eropa Alina Li ngentot di atas meja direkam temannya Holly Michaels samai squirt


    1614 views

  • Kisah Memek Asri si ratu senggama

    Kisah Memek Asri si ratu senggama


    2078 views

    Duniabola99.com – Namaku Asri, biasa dipanggil “Sri” saja, asli dari Solo, pernah 4 kali menikah, tapi tidak pernah bisa hamil, sehingga mantan-mantan suami semua meninggalkanku, bodyku sexy, kulitku kuning langsat, tinggiku 161 cm dengan berat badan 50 kg, “kamu persis Desy Ratnasari, Sri!”, kata mantan suamiku terakhir. Banyak laki-laki lain juga mengatakan aku persis seperti Desy Ratnasari. Aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kota Gudeg Yogyakarta, majikanku seorang janda berusia 50 thn, Ibu Sumiati yang masih bekerja sebagai pegawai negeri di Gubernuran. Anaknya 3 orang.


    Yang pertama perempuan, Aryati 28 thn, bekerja sebagai sekretaris, 2 bulan lagi menikah. Yang kedua juga perempuan, Suryati 25 thn, bekerja sebagai guru. Yang ketiga laki-laki, satu- satunya laki-laki di rumah ini, tampan dan halus budi-pekertinya, Harianto 22 thn, masih kuliah, kata Ibu Sum, Mas Har (demikian aku memanggilnya) tahun depan lulus jadi insinyur komputer. Wah hebat, sudah guaaanteng, pinter pula… Setiap pagi, aku selalu bangun jam 4:30, sebelum bekerja aku sudah mandi dengan sangat bersih, berpakaian rapi.

    Aku selalu memakai rok panjang hingga semata- kaki, bajuku berlengan panjang. Aku tahu, Ibu Sum senang dengan cara berpakaianku, dia selalu memujiku bahwa aku sopan dan soleha, baik sikap yang santun, maupun cara berpakaian. Meskipun begitu, pakaianku semuanya agak ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuhku cukup terlihat dengan jelas. Mas Har sering melirik ke arahku sambil terkagum-kagum melihat bentuk tubuhku, aku selalu membalasnya dengan kedipan mata dan goyangan lidah ke arahnya, sehingga membuat wajahnya yang lugu jadi pucat seketika. Paling telat jam 7:15, mereka semua berangkat meninggalkan rumah, kecuali Mas Har sekitar jam 8:00. Aku tahu, Mas Har sangat ingin menghampiriku dan bercumbu denganku, tapi ia selalu nampak pasif, mungkin ia takut kalau ketahuan ibunya.

    Padahal aku juga ingin sekali merasakan genjotan keperjakaannya. Pagi itu, mereka semua sudah pergi, tinggal Mas Har dan aku yang ada di rumah, Mas Har belum keluar dari kamar, menurut Ibu Sum sebelum berangkat tadi bahwa Mas Har sedang masuk angin, tak masuk kuliah. Bahkan Ibu Sum minta tolong supaya aku memijatnya, setelah aku selesai membersihkan rumah dan mencuci pakaian. “Baik, Bu!”, begitu sahutku pada Ibu Sum. Ibu Sum sangat percaya kepadaku, karena di hadapannya aku selalu nampak dewasa, dengan pakaian yang sangat sopan. Setelah pasti mereka sudah jauh meninggalkan rumah, aku segera masuk kamarku dan mengganti pakaianku dengan rok supermini dan kaus singlet yang ketat dan sexy. Kusemprotkan parfum di leher, belakang telinga, ketiak, pusar dan pangkal pahaku dekat lubang vagina. Rambutku yang biasanya kusanggul, kuurai lepas memanjang hingga sepinggang.


    Kali ini, aku pasti bisa merenggut keperjakaan Mas Har, pikirku. “Mas Har. Mas Har!” panggilku menggoda, “tadi Ibu pesan supaya Mbak Sri memijati Mas Har, supaya Mas Har cepat sembuh. Boleh saya masuk, Mas Har?” Pintu kamarnya langsung terbuka, dan nampak Mas Har terbelalak melihat penampilanku, “Aduh, kamu cantik sekali, Mbak Sri… Persis Desy Ratnasari… ck, ck, ck…” “Ah, Mas Har, bisa saja, jadi mau dipijat?” “Jadi, dong…” sekarang Mas Har mulai nampak tidak sok alim lagi, “ayo, ayo…”, ditariknya tanganku ke arah tempat tidurnya yang wangi…. “Kok Wangi, Mas Har?” Rupanya dia juga mempersiapkan tempat tidur percumbuan ini, dia juga sudah mandi dengan sabun wangi. “Ya dong, kan ada Desy Ratnasari mau datang ke sini,”. Kami mulai mengobrol ngalor-ngidul, dia tanya berapa usiaku, dari mana aku berasal, sudah kawin atau belum, sudah punya anak atau belum, sampai kelas berapa aku sekolah. Omongannya masih belum “to-the-point” , padahal aku sudah memijatnya dengan sentuhan-sentuhan yang sangat merangsang.

    Aku sudah tak sabar ingin bercumbu dengannya, merasakan sodokan dan genjotannya, tapi maklum sang pejantan belum berpengalaman. “Mas Har sudah pernah bercumbu dengan perempuan?”, aku mulai mengarahkan pembicaraan kami, dia hanya menggeleng lugu. “Mau Mbak Sri ajari?”, wajahnya merah padam dan segera berubah pucat. Kubuka kaus singletku dan mulai kudekatkan bibirku di depan bibirnya, dia langsung memagut bibirku, kami bergulingan di atas tempat tidurnya yang empuk dan wangi, kukuatkan pagutanku dan menggigit kecil bibirnya yang merah delima, dia makin menggebu, batang kontolnya mengeras seperti kayu… Wow! dia melepas beha-ku, dan mengisap puting susuku yang kiri, dan meremas- remas puting susuku yang kanan… “Aaah.. sssshhhh, Mas Har, yang lembut doooong…” desahku makin membuat nafasnya menderu… “Mbak Sri, aku cinta kamu….” suaranya agak bergetar.. “Jangan, Mas Har, saya cuma seorang Pembantu, nanti Ibu marah,” kubisikkan desahanku lagi…. Kulucuti seluruh pakaian Mas Har, kaos oblong dan celana pendeknya sekaligus celana dalamnya, langsung kupagut kontolnya yang sudah menjulang bagai tugu monas, kuhisap-hisap dan kumaju-mundurkan mulutku dengan lembut dan terkadang cepat… “Aduuuh, enaaaak, Mbak Sri….” jeritnya… Aku tahu air-mani akan segera keluar, karena itu segera kulepaskan kontolnya, dan segera meremasnya bagian pangkalnya, supaya tidak jadi muncrat.

    Dia membuka rok-miniku sekaligus celana dalamku, segera kubuka selangkanganku. “Jilat itil Mbak Sri, Mas Haaaarrr…, yang lamaaa…”, godaku lagi… Bagai robot, dia langsung mengarahkan kepalanya ke nonokku dan menjilati itilku dengan sangat nafsunya…. “Sssshhhh, uu-enaaak, Mas Haaaarrrr… ., sampai air mani Mabk Sri keluar, ya mas Haaar”. “Lho, perempuan juga punya air mani..?” tanyanya blo’on. Aku tak menyahut karena keenakan… “Mas Haaarrr, saya mau keluaaar…” serrrrrr…. serrrrrrrrr. … membasahi wajahnya yang penuh birahi. “Aduuuuh, enak banget, Mas Har! Mbak Sri puaaaaaassss sekali bercinta dengan Mas Har….. kontol Mas Har belum keluar ya? Mari saya masukin ke liang kenikmatan saya, Mas! Saya jamin Mas Har pasti puas-keenakan. …” Kugenggam batang pelernya, dan kutuntun mendekati lubang nonokku, kugosok- gosokkan pada itilku, sampai aku terangsang lagi… Sebelum kumasukkan batang keperkasaannya yang masih ting-ting itu ke lubang nonokku, kuambil kaos singletku dan kukeringkan dulu nonokku dengan kaos, supaya lebih peret dan terasa uuenaaaak pada saat ditembus kontolnya Mas Har nanti… “Sebelum masuk, bilang ‘kulonuwun’ dulu, dong sayaaaaaang. ..”, Candaku….


    Mas Har bangkit sebentar dan menghidupkan radio-kaset yang ada di atas meja kecil di samping ranjang….. lagunya…. mana tahaaaan…. “Kemesraan ini Janganlah Cepat Berlalu….. .” “Kulonuwun, Mbak Sri cintakuuuuu. …” “Monggo, silakan masuk, Mas Haaaarrr Kekasihkuuuuu. ..”, segera kubuka lebar- lebar selangkanganku, sambil kuangkat pinggulku lebih tinggi dan kuganjel dengan guling yang agak keras, supaya batang kenikmatannya bisa menghunjam dalam- dalam. … Sreslepppppp. …….. blebessss… .. “Auuuuuow… .”, kami berdua berteriak bersamaan… .. “Enaaaak banget Mbak Sri, nonok Mbak Sri kok enak gini sih….?” “Karena Mbak Sri belum pernah melahirkan, Mas Har… Jadi nonok Mbak Sri belum pernah melar dibobol kepala bayi….. kalau pernah melahirkan, apalagi kalau sudah melahirkan berkali-kali, pasti nonoknya longgar sekali, dan nggak bisa rapet seperti nonoknya Mbak Sri begini, sayaaaaang.. . lagi pula Mbak selalu minum jamu sari- rapet, pasti SUPER-PERET. …”, kami berdua bersenggama sambil cekikikan keenakan… Kami berguling-guling di atas ranjang-cinta kami sambil berpelukan erat sekali…. Sekarang giliranku yang di atas…

    Mas Har terlentang keenakan, aku naik-turunkan pinggulku, rasanya lebih enak bila dibanding aku di bawah, kalau aku di atas, itilku yang bertumbukan dengan tulang selangkang Mas Pur, menimbulkan rasa nikmat yang ruaaaaarbiassssa uu-enaaaaaaknya. …. Keringat kami mulai berkucuran, padahal kamar Mas Har selalu pakai AC, sambil bersenggama kami mulut kami tetap berpagutan-kuat. Setelah bosan dgn tengkurap di atas tubuh Mas Har, aku ganti gaya. Mas Har masih tetap terlentang, aku berjongkok sambil kunaik-turunkan bokongku. Mas Har malah punya kesempatan untuk menetek pada susuku, sedotannya pada tetekku makin membuatku tambah liar, serasa seperti di-setrum sekujur tubuhku. Setelah 10 menit aku di atas, kami berganti gaya lagi… kami berguling-gulingan lagi tanpa melepaskan kontol dan nonok kami. Sekarang giliran Mas Har yang di atas, waduuuuh… sodokannya mantep sekali… terkadang lambat sampai bunyinya blep-blep-blep. .. terkadang cepat plok-plok- plok. .. benar-benar beruntung aku bisa senggama dengan Mas Harianto yang begini kuaaaatnya, kalau kuhitung-kuhitung sudah tiga kali air nonokku keluar karena orgasme, kalau ditambah sekali pada waktu itilku dijilati tadi sudah empat kali aku orgasme… benar-benar nonokku sampai kredut-kredut karena dihunjam dengan mantapnya oleh kontol yang sangat besar dan begitu keras, bagaikan lesung dihantam alu….. bertubi-tubi. … kian lama kian cepat…… waduuuuhhhhh. ….. Wenaaaaaaaaakkkkk tenaaaaan… … “Mbak Sri, aku hampir keluaaaaaar nih…!!” …. “Saya juga mau keluar lagi untuk kelima kalinya ini, Mas Haaaaar….

    Yuk kita bersamaan sampai di puncak gunung kenikmatan, yaaa sayaaaaanngggg” “Ambil nafas panjang, Mas Har… lalu tancepkan kontolnya sedalam-dalamnya sampai kandas…… baru ditembakkan, ya Maaaasss… ssssshhhhhh. …….” Sambil mendesis, aku segera mengangkat pinggulku lagi, kedua kakiku kulingkarkan pada pinggangnya, guling yang sudah terlempar tadi kuraih lagi dan kuganjelkan setinggi-tingginya pada pinggulku, hunjaman kontol Mas Har semakin keras dan cepat, suara lenguhan kami berdua hhh…hhhhh. …hhhhhh. …. seirama dengan hunjaman kontolnya yang semakin cepat….. “Tembakkan sekaraaaaang, Maaaasssss!” , Mas Har menancapkan kontolnya lebih dalam lagi, padahal sedari tadi sudah mentok sampai ke mulut rahimku…. bersamaan dengan keluarnya air nonokku yang kelima kali, Mas Har pun menembakkan senjata otomatis berkali-kali dengan sangat kerasnya…. CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! Berhenti sebentar dan CROOTTTTT!!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! lagi….. Seperti wong edan, kami berdua berteriak panjaaaaanggg bersamaan; “Enaaaaaaaaaakkkkk! “….. sekujur tubuhku rasanya bergetar semuanya… dari ujung kepala sampai ujung kaki, terutama nonokku sampai seperti “bonyok” rasanya….. Mas Har pun rebah tengkurep di atas tubuh telanjangku. …. sambil nafas kami kejar-mengejar karena kelelahan… “Jangan cabut dulu, ya Maaasss sayaaaang… masih terasa enaknya… tunggu sampai semua getaran dan nafas kita reda, baru Mas Har boleh cabut yaaa……” pintaku memelas….. kami kembali bercipokan dengan lekatnya…. .. kontolnya masih cukup keras, dan tidak segera loyo seperti punya mantan-mantan suamiku dulu…. “Mbak Sri sayaaaang, terima kasih banyak ya….. pengalaman pertama ini sungguh- sungguh luar biasa…


    Mbak Sri telah memberikan pelayanan dan pelajaran yang maha-penting untuk saya…… saya akan selalu mencintai dan memiliki Mbak Sri selamanya… .” “Mas Har cintaku, cinta itu bukan harus memiliki… tanpa kawin pun kalau setiap pagi –setalah Ibu & Mbak-mbak Mas Har pergi kerja–, kita bisa melakukan senggama ini, saya sudah puas kok, Massss….. Apalagi Mas Harianto tadi begitu kuatnya, setengah jam lebih lho kita tadi bersetubuhnya, Mas! Sampai nonok saya endut-endutan rasanya tadi…..” “Aku hari ini tidak pergi kuliah, kebetulan memang ada acara untuk mahasiswa baru… jadi ndak ada kuliah…”, kata Mas Harianto. “Nah… kalau begitu, hari ini kita kan punya banyak waktu, pokoknya sampai sebelum Ibu dan Mbak-mbak Mas Har pulang nanti sore, kita main teruuuusss, sampai 5 ronde, kuat nggak Mas Har?”, sahutku semakin menggelorakan birahinya. “Nantang ya?” Tanyanya sambil tersenyum manis, tambah guanteeeeng dia….. “aku cabut sekarang, ya Mbak? sudah layu tuh sampai copot sendiri….” kami tertawa cekikikan dengan tubuh masih telanjang bulat…. setelah mencabut kontolnya dari nonokku, Mas Har terlentang di sisiku, kuletakkan kepalaku di atas dadanya yang lapang dan sedikit berbulu…. radio kaset yang sedari tadi terdiam, dihidupkan lagi… lagunya masih tetap “kemesraan ini janganlah cepat berlaluuuuuu. …” Setelah lagunya habis, “Mas sayaaang, Mbak Sri mau bangun dulu ya…. Mbak Sri harus masak sarapan untuk Mas….” “Untuk kita berdua, dong, Mbak Sri…. masak untuk dua porsi ya… nanti kita makan berdua sambil suap-suapan. Setuju?”, sambil ditowelnya tetekku, aku kegelian dan “auuuwwww! Mas sudah mulai pinter nggangguin Mbak Sri ya..,

    Mbak Sri tambah sayang deh”. Aku bangkit dari ranjang, dan berlari kecil ke kamar mandi yang jadi satu dengan kamar tidurnya, “Mas, numpang cebokan, ya…” Kuceboki nonokku, nonok Asri yang paling beruntung hari ini, karena bisa merenggut dan menikmati keperjakaan si ganteng Mas Har… waduuuuhhh.. . benar-benar nikmat persetubuhanku tadi dengannya.. meskipun nonokku sampai kewalahan disumpal dengan kontol yang begitu gede dan kerasnya — hampir sejengkal- tanganku panjangnya.. .. wheleh.. wheleh…. “Sebelum bikin nasi goreng, nanti Mbak bikinkan Susu-Telor-Madu- Jahe (STMJ) buat Mas Har, biar ronde-ronde berikutnya nanti Mas tambah kuat lagi, ya sayaaaaaang. …” Kuambil selimut dan kututupi sekujur tubuhnya dengan selimut, sambil kubisikkan kata-kata sayangku… “Sekarang Mas Har istirahat dulu, ya…” kuciumi seluruh wajahnya yang mirip Andy Lau itu… “Terima kasih, Mbak Sri… Mbak begitu baik sama saya… saya sangat sayang sama Mbak Sri…”. Kupakai pakaianku lagi, segera aku lari ke dapur dan kubuatkan STMJ untuk kekasihku… . setelah STMJ jadi, kuantarkan lagi ke kamarnya, “Mas Har sayaaaang… . mari diminum dulu STMJ-nya, biar kontolnya keras kayak batang kayu nanti, nanti Mbak Sri ajari lagi gaya-gaya yang lain, ada gaya kuda-kudaan, anjing-anjingan, gaya enam-sembilan (69), dan masih ada seratus gaya lagi lainnya, Masssss,” kataku membangkitkan lagi gelora birahinya… selesai minum diciuminya bibirku dan kedua pipiku…. dan Mas Harianto-ku, cintaanku, tidur lagi dengan tubuh telanjang dilapisi selimut. Aku segera kembali ke tempat biasanya aku mencuci pakaian majikanku, menyapu rumah dan mengepelnya. . semua kulakukan dengan cepat dan bersih, supaya tidak ada ganjelan utang kerjaan pada saat bersenggama lagi dengan Mas Har nanti…. Kumasakkan nasi goreng kesukaan Mas Har dalam porsi yang cukup besar, sehingga cukup untuk sarapan berdua dan juga makan siang berdua… hmmm…. nikmat dan mesranya… seperti penganten baru rasanya…

    Setelah nasi gorengnya jadi, kusiapkan dalam piring yang agak lebar, kutata penyajian dengan kelengkapan tomat, timun, telur mata-sapi, dan kulengkapi pula dengan sebuah pisang mas yang agak mungil, kusiapkan pula segelas coca-cola kesukaannya. Dengan memakai daster tipis tanpa beha dan celana dalam, kuantarkan makanan tadi ke kamarnya. Langsung kubuka saja pintu kamarnya… Aduh! Betapa terkejutnya diriku, ketika kulihat Mas Har sudah bangun dari tidurnya, tanpa memakai selimut lagi, Mas Har sedang ngeloco (mengocok kontolnya), dengan wajah merah-padam. .. Segera kuletakkan makanan di atas meja tulisnya.. “Aduuuuhhh, jangan seperti itu, sayang, ngocoknya… nanti bisa lecet… nanti pasti Mbak Sri kocokkan… tapi Mas Har harus makan dulu, supaya ada tenaga lagi… kalau ndak makan dulu, nggak bisa kuat dan tahan lama senggamanya, Mas!” Kutanggalkan dasterku, segera dia menyergap tubuh telanjangku, dihisapnya puting tetekku yang kanan, sedang tangannya memilin tetekku yang kiri… Kupikir ini pasti gara-gara STMJ tadi, “Sabar dong, Mas-ku tersayaaaaang. .., yuk kita makan nasi goreng kesukaan Mas, sepiring berdua Mas, kayak judulnya lagu dangdut…” Kusuapi Mas Har-ku dan disuapinya pula aku, sambil tangannya mengkilik-kilik itilku dengan sangat birahinya. Wah! Edhiaan tenan reaksi STMJ tadi…. Hihihi… “Mas Har sayang, jangan kenceng-kenceng dong kilikannya, nggak nikmaaat…. “, dia memperlambat kilikannya, sambil kami lanjutkan dan tuntaskan sarapan kami. Selesai makan, kuambilkan pula segelas besar coca-cola, kuulurkan gelas coca-cola ke mulutnya.


    Minum seteguk, Mas Har pun mengambil gelas dan mengulurkan pula ke mulutku…. wah! mesranya, Mas Har-ku ini… Kuambil pisang mas, kukupas dan kubuang kulitnya, lalu aku berbaring di samping Mas Har, kubuka selangkanganku lebar-lebar, dan kumasukkan pisang tadi ke dalam liang nonokku…. Mas Har agak terkejut, “Ayo! Bisa nggak makan pisang sampai habis dari lubang nonok Mbak Sri? Kalau bisa, nanti Mbak Sri ajari teknik-teknik dan gaya-gaya senggama yang lain deh!” “Siapa takut!” sahut Mas Har… Dia segera menaiki tubuhku, dengan posisi tengkurap… mulutnya di depan nonokku, ditariknya pisang itu dengan pelan-pelan dan sedikit-sedikit digigitnya daging pisangnya, sedangkan kontolnya pun terjuntai ngaceng di depan mulutku…. segera kugenggam dan kumasukkan barangnya yang ngaceng itu ke dalam mulutku, kumainkan lidahku mengusap-usap kepala kontolnya, dan dimaju-mundurkannya pisang mas tadi dalam liang nonokku, sehingga menimbulkan perasaan yang sangat nikmaaaaat dan memerindingkan seluruh bulu-bulu tubuhku…. “Mbak Sri, pisangnya sudah habis…. hebat kan?” Katanya lugu… “Mas Har memang nomer satu buat Mbak Sri…” sahutku memujinya, membuatnya tersanjung dan sangat ditinggikan harga dirinya. “Sekarang apalagi?” tanya Mas Har… “Silakan Mas jilati dan mainkan lidah dalam liang nonok saya… dan saya akan meng-emuti dan mengocok kontol Mas dengan mulut saya…. ini namanya gaya 69, Mas sayaaang… mulut Mas ketemu nonok saya dan mulut saya ketemu kontol Mas Har…. Enaaaak kan, sayaaang?” “Wah! Sensasinya luar-biasa, Mbak……” “Kalau bercinta itu jangan buru-buru, Mas…. harus sabar dan tenang, sehingga emosi kita bisa terkendali.

    Kalau Mas mau sampai duluan dengan cara ngeloco seperti tadi, kalau sempat keluar kan saya harus nunggu lagi kontol Mas ngaceng… kasian dong sama saya, Mas,” suaraku kubikin seperti mau menangis…. . “Maafkan saya, ya Mbak Sri…. saya belum ngerti… mesti harus banyak belajar sama Mbak…..” Kami lanjutkan gaya 69 kami, kutelan habis kontolnya, kuhisap-hisap dan kumaju- mundurkan dalam mulutku…. sementara Mas Har meluruskan lidahnya dan menjilati ITIL-ku, kemudian memasukkan lidahnya yang kaku ke dalam liang nonokku… ini berlangsung cukup lama… Pada menit kelimabelas, serrr… serrrr… serrrr…. cairan hangat nonokku meluap, sekarang Mas Har malah menelannya.. .. aooowwww! Dan pada menit keduapuluhlima, serrr… serrrr… serrrr…. lagi, kali ini lebih enaaaak lagi, kukejangkan seluruh tubuhku…. sambil mulutku tetap terus mengocok kontolnya yang kerasnya minta-ampuuuuun. … pada waktu itu juga, kontolnya memuncratkan air-peju dengan sangat derasnya, langsung kutelan seluruhnya, sampai hampir keselek….. . “Enaaaakkkk. ….” Mas Har berteriak keenakan…. . Kami berguling, sekarang saya yang di atas, dengan tetap memagut kontolnya yang masih cukup keras, kuhisap terus kontolnya, sampai tubuh Mas Har berkedut-kedut memuncratkan tembakan-tembakan terakhirnya. …. kujilati kontol Mas Har sampai bersiiiiih sekali dan segera aku berputar, sehingga kepala kami berhadap-hadapan dengan posisi aku masih tetap di atas… “Gimana, Mas Har sayaaang…. Enak opo ora?” godaku… “Uu-enaaaaaaakkkkk tenaaaan…. “, kata Mas Har menirukan gaya pelawak Timbul dalam sebuah iklan jamu…..

    Kami berciuman lagi dan berguling-guling lagi…. mulut kami tetap berpagutan dengan sangat kuaaaatnya.. … Kucari kontolnya dan kupegang… wah sudah ngaceng keras lagi rupanya….. luarbiasa kuatnya Mas Har kali ini, lebih kuat dari ronde tadi pagi….. “Mas Har… saya ajari gaya kuda-kudaan. .. mau nggak?”, “Mau dong, sayaaaang… . Gimana?”, tanyanya penasaran… . “Mas Har duduk menyender dulu…..” Dia segera mengikuti perintahku, duduk menyender landai pada sebuah bantal yang kutegakkan di punggung ranjang, akupun segera mengambil posisi jongkok membelakanginya. Kugenggam kontolnya dan kutancapkan ke nonokku dari belakang…. BLESSS!!!, tangan Mas Har mendekap kedua tetekku dari belakang…. Sekarang giliranku yang harus menaik-turunkan pantatku seperti orang naik kuda…. semuanya berlangsung dengan sangat halus…. sehingga tidak sampai menimbulkan lecet pada kontol Mas Har maupun nonokku….. “Gimana Mas?”, tanyaku untuk mengalihkan konsentrasi, supaya air-pejunya tidak segera muncrat….. . “Benar-benar Mbak Sri pantas menjadi dosen percintaan saya…..”, katanya sambil mendesah-desah dan mendesis-mendesis keenakan… Itilku kembali bertumbukan nikmat dengan tulang selangkang Mas Har… Nikmatnya sudah sampai mneggeletarkan segenap perasaanku, membuat perasaanku semakin menyatu dan terikat kuat dengan perasaan Mas Har….. inilah arti sesungguhnya persetubuhan. …


    Kuatur kecepatan pacuan kuda-kudaan ini, sehingga kenikmatannya bisa kukendalikan, sementara Mas Har terlentang dengan tenang, makin didekapnya kedua buah dadaku, diremas-remasnya, dipilin-pilinnya, diremas-remas lagi… membuatku kembali ingin mencapai puncak kenikmatan.. .. kukejangkan seluruh anggota tubuhku…. Mas Har sudah mulai mengerti bahwa aku akan mencapai puncak….. “Keluar lagi ya, Mbak?” tanyanya…. . Ya! serrr… serrrr… serrrrr…., kembali cairan hangat nonokku tertumpah lagi…. kelelahan aku rasanya….. . lelah tapi enaaak…. Aku melepaskan kontolnya dari lubang nonokku, kekeringkan nonokku dengan dasterku supaya peret lagi… Mas Har melihat pemandangan ini dengan wajah lugu, kuberi dia senyum manis…. “Saya sudah capek, Mas…. Gantian dong… Mas Har sekarang yang goyang, ya?” Sekarang aku mengambil posisi menungging di pinggir ranjang….. Mas Har kuminta berdiri dan menembakkan rudalnya yang super-keras dari belakang, “Yang ini gaya anjing-anjingan, Mas….. tapi jangan salah masuk ke lubang pantat ya… pas yang di bawahnya yang merah merekah itu, lho ya….” “Kalau di lubang pantat katanya lebih enak, Mbak Sri?” tanyanya lucuuuu…. “memang lebih enak untuk laki-laki, tapi tidak untuk perempuan… .. itu kan namanya tidak adil, Mas…. Lagipula lubang pantat itu kan saluran untuk tai, kotoran yang kita buang, itu tidak sehat namanya, bisa kena penyakit aids, Mas…. Aids itu mematikan dan tidak ada obatnya lho, hiiii…. seremmmm….

    ” Mas Har memasukkan kontolnya pelan-pelan ke lubang nonokku dari belakang sambil berdiri di pinggir ranjang, pelan-pelan sekaliiiiii. …. seolah-olah dia takut kalau sampai merusakkan lubang nikmat ini….. aku tahu sekarang…. Mas Har sangat sayang padaku, sehingga tingkah-laku persenggamaannya pun melukiskan betapa besar perasaan cintanya pada diriku…. “Aaaaahhhhhh. …”, aku mendesah sambil merasakan hunjaman kontolnya yang kembali menembus nonokku, demikian juga dengan Mas Har… dilingkarkannya tangan kirinya di perutku, sedang tangan kanannya meremas tetekku….. . Dia mulai menggoyangkan kontolnya maju mundur…. blep-blep-blep. …..aduuuuhhh. …. mantapnyaaaa. ….. tenaganya sangat kuat dan berirama tetap…… membuat aliran- darahku menggelepar di sekujur tubuhku….. .. “Enaaaak, Maaaaasssss. ……”, lagi-lagi kukejangkan seluruh anggota tubuhku sambil kukeluarkan lagi cairan hangat nonokku kesekian kalinya….. . puaaaasssss sekali tiada taranya….. .. “aaaaaahhhhhhhh. ……… “, lenguhku…. …. “Lap dulu dong, Mbak Sriiii….. becek sekali nih….” pintanya…. . Kuambil dasterku dan kuserahkan padanya….. . segera dia mengeringkan nonokku dan juga kontolnya yang basaaaah tersiram cairan hangatku…. . “Mbak, aku sudah hampiiiirrr keluaaaarrr. ….” desahnya membuatku semakin terangsang.. …. “Tembakkan saja, Massss…… ..” Tembakannya masih sekencang yang sebelumnya.. …. sampai nonokku penuh dengan air-pejunya yang ekstra-kental itu…….

    “Aaaaahhhhhhhh. ……” Mas Har berteriak keenakan…. .. demikian juga dengan aku, kukejangkan tubuhku dan kusiram lagi kontolnya dengan cairan hangat kenikmatan nonokku….. . “Aaaaaaahhhhhhh, Massss Harrrrr….. … Mbak Sri cintaaaaa banget sama Mas Har…….” “Aku juga Mbak….. selain Mbak Sri, tidak ada perempuan lain yang aku cintai di dunia ini …..”, aku tahu kata-kata ini sangat jujur…. membuatku semakin menggelinjang kenikmatan.. …. “Terima kasih Mas Harrrrrr…. . untuk cinta Mas Har yang begitu besar kepada saya…..” Dengan tanpa melepaskan kontolnya, Mas Har dengan hati-hati dan penuh perasaan menengkurapkan tubuhnya di atas tubuh telanjangku. … dan aku kemudian meluruskan kakiku dan tubuhku mengambil posisi tengkurap… .. dengan Mas Har tengkurap di belakangku.. … Mulutnya didekatkan pada telingaku… . nafasnya menghembusi tengkukku… . membuatku terangsang lagi…… “Enaaaak dan puassss sekali, Mbak Sri….. Apa Mbak Sri juga puas?” “Tentu, Mas Har….. dari pagi tadi sudah sembilan kali nonok saya memuntahkan air hangatnya… .. Pasti saya puasssss bangettt, Mas!” “Terima kasih, ya sayaaaang… … aku ingin setiap hari bercinta dengan Mbak Sri seperti ini…….” “Boleh, Massss…. saya juga siap kok melayani Mas Har setiap hari….. kecuali hari Minggu tentunya…. . Ibu dan Mbak-mbak kan ada di rumah kalau Minggu….” Mas Har melepaskan kontolnya dari lubang nonokku, aku segera mengambil posisi terlentang, dan Mas Har pun merebahkan dirinya di sisiku…. Jam dinding sudah menunjukkan jam 10.40…… sambil berpelukan dan berciuman erat, kutarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang kami berdua… dan kami pun tertidur sampai siang…..


    Sudah hampir jam setengah-dua ketika aku terbangun, pantes perutku rasanya lapar sekali. Mas Har masih belum melepaskan pelukannya sedari tadi, rasanya dia tidak ingin melewatkan saat-saat nikmat yang sangat langka ini, bisa seharian bersenggama dengan bebasnya. Kucium bibirnya untuk membangunkan lelaki kesayanganku ini, “Mas sayaaang, bangun yook, kita makan siang. Nanti abis makan kita bercinta lagi sampai sore….” “Mmmm…” Mas Har menggeliat, “sudah jam berapa, istriku?” “Setengah-dua, suamikuuuu.. …”, jawabku genit…. “Makan-nya di ruang makan, yok Mas, nggak usah pakai baju nggak apa-apa, kan pintu-pintu dan korden-korden sudah Mbak Sri tutup tadi….” Dengan bugil bulat, kami berdua bangun dan berjalan ke ruang tamu, sambil Mas Har menggendong/ mengangkatku ke ruang tamu. “Edhian tenan, koyok penganten anyar wae…..” kataku dalam hati…. (“gila benar, seperti pengantin baru saja”)…. Selesai makan siang, Mas Har kembali menggendongku ke kamar, sambil kuelus- elus kontol Mas Har yang sudah mengeras seperti batang kayu lagi….. Direbahkannya diriku dengan hati-hati di atas ranjang cinta kami. Aku segera mengambil posisi memiringkan tubuh ke kanan, supaya Mas Har juga mengambil posisi miring ke kiri, sehingga kami berhadap-hadapan. … “Mas sayaaang, kita senggama dengan posisi miring seperti ini, ya….., lebih terasa lho gesekan kontol Mas Har di dalam nonok Mbak Sri nanti,” ajakku untuk membangkitkan rangsangan pada Mas Har…. Kami tetap berposisi miring berhadap-hadapan sambil berciuman kuat dan mesra. Kali ini Mas Har lebih aktif mencium seluruh wajah, tengkuk, belakang telinga, leher, terus turun ke bawah, payudara-kiriku kuisap-isapnya, sementara yang kanan dipilin-pilinnya lembut….. Rangsangan ini segera membangkitkan birahiku.

    Mulutnya bergerak kagi ke bawah, ke arah pusar, dijilatinya dan ditiupnya lembut, kembali aku mendesah-mendesis nikmat, sambil jari tangannya mengobok-obok lembut lubang nonokku, mengenai itilku, menimbulkan kenikmatan yang hebaaaat…, kukejangkan seluruh tubuhku, sampai pingganggku tertekuk ke atas, serrrrrr…. kubasahi tangannya yang lembut dengan semburan cairan hangat yang cukup deras dari nonokku… “Mas, masukkan sekarang, Masssss….. Mbak Sri udah nggak tahaaaannnn. …..”, pintaku manja….. Tetap dengan posisi miring-berhadapan, kubuka selangkanganku tinggi-tinggi, kugenggam kontolnya dan kusorongkan lembut ke lubang kenikmatan.. … “aaaaahhhhhh. ……” lenguhan kami kembali terdengar lebih seru…. Kontol Mas Har baru masuk setengahnya dalam nonokku, dimajukannya lagi kontolnya, dan kumajukan pula nonokku menyambut sodokannya yang mantap-perkasa. …. “Mas sayaaaang… maju-mundurnya barengan, ya…..”, ajakku sambil mengajari teknik senggama yang baru, kunamakan gaya ini “Gaya Miring”, dengan gaya ini kami berdua bisa sama-sama goyang, tidak sepihak saja…..

    Kami maju dan mundur bersamaan tanpa perlu diberi aba-aba…. rasanya lebih enak dibandingkan pria di atas wanita di bawah…. Kulihat Mas Har merem-melek, demikian juga dengan diriku, kontol Mas Har dengan irama teratur terus menghunjam-mantap berirama di dalam liang sempit Asri….. nonokku mulai tersedut-sedut lagi, tanda akan mengeluarkan semburan hangatnya… .. “Aduuuuhhhh, Maaaaassssss, enaaaaakkkkkkk. …….”, aku agak berteriaksambil mendesis…. … Air mani Mas Har belum juga muncrat, luarbiasa kuatnya kekasihku ini….. “Ganti gaya, Maaaasssss.. .. cabut dulu sebentar…. .” ajakku lagi, sambil kuputar tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya, Mas Har memelukku kuat dari belakang, sambil meremas lembut kedua tetekku, kuangkat kakiku sebelah, dan kuhantar lagi kontolnya memasuki nonokku….. . “aaaaaaaaahhhhhhhhh hh…. enak, Mbak Sriiiiii…. …, gesekannya lebih terasa dari yang tadiiiiii… ..” Mas Har mendesah nikmat….. Kali ini aku hanya diam, sedang Mas Har yang lebih aktif memaju-mundurkan kontolnya yang belum muncrat-muncrat juga air-maninya. ….. Sudah jam setengah-tiga, hampir satu jam dengan dua gaya yang baru ini…… “Mbak Sri, siap-siap yaaa…. rudalku hampir nembak….” Kupeluk erat guling, dan Mas Har semakin mempercepat irama maju-mundurnya. ….. “Aaah, aaah, aaahh….” Mas Har mendesah sambil mengeluarkan air maninya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding-dinding rahimku….. setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku….. “Aaaaaaaa… ……” aku berteriak panjaaaanng sambil kusemburkan juga air nonokku….. . Tenaga kami benar-benar seperti terkuras, getaran cinta kami masih terus terasa…..


    tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami tertidur lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda…… Jam tiga sudah lewat…. berarti masih bisa satu ronde lagi sebelum Ibu Sum dan kakak-kakaknya pulang dari kerja…..”Mas, bangun, Mas…. sudah jam tiga lewat….. saya kan mesti membereskan kamar ini, mandi dan berpakaian sopan seperti biasanya bila ada Ibu…..” “Mandi bareng, yok….. di sini aja di kamar mandiku, ada air hangatnya kan?” ajaknya…. Dicabutnya kontolnya dari lobang nonokku yang sudah kering, aduuuhhhh enaknya….. . Aku pun segera bangun dan menarik tangannya, Mas Har bangkit dan memelukku, menciumku, menggelitiki tetek dan nonokku, kembali birahiku naik….. Sampai di bawah kran pancuran air hangat, kami berdua berpelukan, berciuman, merangkul kuat…. Dengan posisi berdiri kembali kontol Mas Har mengeras bagai batu, segera kurenggut dan kugenggam dan kumasukkan lagi ke nonokku. Dengan tubuh basah disiram air hangat dari pancuran, dan tetap dengan berdiri, kami bersenggama lagi…… bagai geregetan, Mas Har kembali menggerakkan kontolnya maju-mundur, sementara aku bagai menggelepar memeluk erat tubuhnya yang perkasa….. “Mas, sabunan dulu, ya sayaaaanggg. …”, tanpa melepaskan kedua alat kelamin kami, kami saling menyabuni tubuh kami, khususnya di bagian-bagian yang peka- rangsangan. … “Lepas dulu, ya sayaaanggg.. .. kuambilkan handuk baru untuk kekasihku… ..”, Mas Har melepaskan tusukannya, menuju lemari pakaian, dan diambilnya dua handuk baru, satu untukku satu untuknya… Selesai handukan, aku bermaksud mengambil dasterku untuk berpakaian, karena kupikir persenggamaan hari ini sudah selesai….. “Eiittt, tunggu dulu, istriku….. Rudalku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di liang hangat cinta kita……

    ” Edhiaaan, mau berapa kali aku orgasme hari ini….. kuhitung-hitung sudah 12 kali aku menyemburkan air nonok sedari pagi tadi… Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang… biar Mas Har menindihku dari atas….. Kami bersenggama lagi sebagai hidangan penutup….. dengan “Gaya Sederhana” pria diatas wanita dibawah, melambangkan kekuatan pria yang melindungi kepasrahan wanita…. Mas Har terus menggoyang kontolnya maju-mundur. …. Kembali aku akan mencapai puncak lagi, sedang Mas Har masih terus dengan mantapnya maju-mundur begitu kuat….. “Mas Har, Mbak Sri sudah mau keluar lagiiiiii… …”, kukejangkan kedua kakiku dan sekujur tubuhku….. “Mbak, aku juga mau keluar sekarang…. ..

    ”, dalam waktu bersamaan kami saling menyemprotkan dan memuncratkan cairan kenikmatan kami masing-masing. ….. “Enaaaaaaaaaaakkkkk kk, Mas Haaaaaarrrrrr. ……” “Puaaaaassssss, Mbak Sriiiiii…. ……” Mas Har langsung ambruk di atas ketelanjanganku, waktu sudah hampir jam emapat….. semua sendi-sendiku masih bergetar semuanya rasanya….. “Mas, sebentar lagi Ibu pulang, Mbak Sri mau siap-siap dulu ya, sayaang…” Mas Har segera bangkit sekaligus mencabut kontolnya… . ” ari ini adalah hari yang paling luar-biasa dalam hidupku, Mbak Sriii… Bagaimana aku akan sanggup melupakannya? ” Kupakai dasterku, kukecup lagi kedua pipi dan bibir Mas Har…. segera aku lari menuju kamarku, membersihkan air mani Mas Har yang masih menetes dari lubang nonokku yang agak bonyok…..


    Kukenakan celana dalam, rok dalam, beha, rok panjang, dan blus berlengan panjang, rambut kusisir rapi, kusanggul rapi ke atas…. semua ini untuk “mengelabui” Ibu Sumiati dan kedua kakak Mas Harianto, untuk menutupi sisi lain kehidupanku sebagai seorang Ratu Senggama.



  • Hentai013

    Hentai013


    1719 views

  • Video Bokep Asia yui kyouno ngentot memek sangat becek

    Video Bokep Asia yui kyouno ngentot memek sangat becek


    1683 views

  • Foto Bugil Remaja cantik dengan rambut panjang mengungkapkan payudaranya yang sempurna

    Foto Bugil Remaja cantik dengan rambut panjang mengungkapkan payudaranya yang sempurna


    1883 views

    Duniabola99.com – foto gadis model remaja cantik rambut pirang panjang melepask pakaiannya yang berwana hitam menampilkan toketnya yang gede dan menampilkan dan menampilkan memeknya yang tanpa bulu diatas ranjang tempat tidurnya sambil berpose erotis.

  • Kisah Memek Malam Syahdu Vila Cinta

    Kisah Memek Malam Syahdu Vila Cinta


    2072 views

    Duniabola99.com – Pagi-pagi benar ponsel-ku sudah bunyi. Aqu sedikit kesal dan malas bangun dari tempat tidurku. Namun bunyinya itu ga kurang keras, aqu malah ga bisa tidur lagi. Akhirnya aqu paksakan juga berdiri dan melihat siapa yang menelponku pagi-pagi begini. Eh, ga tahunya temanku Silvi. Aqu sedikit ketus juga menjawabnya, namun langsung berubah waktu aqu tahu maksudnya. Si Silvi mengajakku ikut bareng lelakinya ke vila tidak terlalu jauh dari tempatku.Aqu sih setuju sekali dengan ajakan itu, terus aqu tanya, apa aqu boleh ajak lelakiku. Si Silvi malah tertawa, katanya ya jelas dong, memang harusnya begitu. Rencananya kita bakal pergi besok sore dan kumpul dulu di rumahku.


    Singkat cerita kita berempat sudah ngumpul di rumahku. Kita memang sudah saling kenal, bahkan cukup akrab. Michael, lelakinya Silvi teman baik Reymon lelakiku. Oh ya, aqu belum mengenalkan aqu sendiri ya, namaqu Cecilia, umurku sekarang 17 tahun, dengan-dengan Si Silvi, Reymon lelakiku sekarang 19 tahun, setahun lebih tua dari Michael lelakinya Silvi. Oke, lanjut ke cerita. Kita berempat langsung cabut ke villanya Silvi. Sekitar setengah jam kita baru sampai. Aqu dan Silvi langsung beres-beres, menyimpani barang-barang dan menyiapkan kamar. Reymon dengan Si Michael lagi main bola di halaman villa. Mereka memang pecandu bola, dan kayaknya ga bakalan hidup kalau sehari saja ga menendang bola.

    Villa itu punya tiga kamar, namun yang satu dipakai untuk menyimpani barang-barang. Mulanya aqu atur biar aqu dengan Silvi sekamar, Reymon dengan Michael di kamar lain. Namun waktu aqu beres-beres, Silvi masuk dan ngomong kalau dia mau sekamar dengan Si Michael. Aqu terkejut juga, nekad juga ini anak. Namun aqu pikir-pikir, kapan lagi aqu bisa tidur bareng Si Reymon kalau ga di sini. Ya ga perlu sampai gitu-gituan sih, namun kan asik juga kalau bisa tidur bareng dia, mumpung jauh dari ayah dan Bunda-ku. Hehehe, mulai deh omes-ku keluar. Oke, akhirnya aqu setuju, satu kamar buat Michael dan Silvi, satu kamar lagi buat Reymon dengan aqu.

    Sore-sore kita makan bareng, terus menjelang malam, kita bakar jagung di halaman. Asik juga malam-malam bakar jagung ditemani lelakiku lagi. Wah, benar-benar suasananya mendukung. Hehehe, aqu mulai mikir yang macam-macam, namun malu kan kalau ketahuan dengan Si Reymon. Makanya aqu tetap diam pura-pura biasa saja. Namun Si Silvi kayaknya memperhatikan aqu, dan dia nyengir ke aqu, terus gilanya lagi, dia ngomong gini,
    “Wah.. sepertinya suasana gini ga bakalan ada di Bandung. Ga enak kalau dilewatin gitu saja ya.” Aqu sudah melotot ke arah dia, namun dia malah nyengir-nyengir saja, malah dia tambahin lagi omongannya yang gila benar itu,
    “Michael, kayaknya di sini terlalu ramai, kita jalan-jalan yuk!” Aqu sudah ga tahu harus apa, eh Si Michael juga dengannya, dia setuju dengan ajakan Si Silvi, dan sebelum pergi di ngomong dengan Reymon,
    “Nah, sekarang elu harus belajar bagaimana caranya nahan diri kalau elu cuma berdua dengan cewek cakep kayak Si Cecilia.” Aqu cuma diam, malu juga dong disepet-sepet kayak gitu.


    Aqu lihati Si Michael dengan Si Silvi, bukannya jalan-jalan malahan masuk ke villa. Aqu jadi ga tahu harus ngapain, aqu cuma diam, semoga saja Reymon punya bahan omongan yang bisa diomongin. Eh, bukannya ngomong, dia malah diam juga, aqu jadi benar-benar bingung. Apa aqu harus tetap begini atau nyari-nyari bahan omongan. Akhirnya aqu ga tahan, baru saja aqu mau ngomong, eh.. Si Reymon mulai buka mulut,
    “Eh.. kamu ga dingin?” Duer.. Aqu terkejut benar, ga jadi deh aqu mau ngomong, sebenernya aqu memang mau ngomong kalau di sini itu dingin dan aqu mau ajak dia ke dalam. Namun ga jadi, aqu ga sadar malah aqu geleng-geleng kepala. Reymon ngomong lagi,
    “Kalau ga dingin, mau dong kamu temenin aqu di sini, lihat bulan dan bintang, dan.. bintang jatuh itu lihat..!” Reymon tiba-tiba teriak sambil menunjuk ke langit. Aqukontan berdiri terkejut sekali, bukan dengan bintang jatuhnya, namun dengan teriakan Si Reymon, aduh.. malu benar jadinya. Reymon ikutan berdiri, dia rangkul aqu dari belakang,
    “Sorry, aqu ga punya maksud ngagetin kamu. Cuma aqu seneng saja bisa lihat bintang jatuh bareng kamu.”Aqu cuma bisa diam, ga biasanya Reymon segini warm-nya dengan aqu. Dia malah ga pernah peluk aqu seerat ini biasanya. Aqu tengok arlojiku, jam 11.00 malam. Kuajak Reymon ke dalam, sudah malam sekali. Dia setuju sekali, begitu masuk ke villa kita disambut dengan bunyi pecah dari lantai atas. Kontan saja kita lari ke atas melihat ada apa di atas. Reymon sampai duluan ke lantai atas, dan di nyengir, terus dia ajak aqu turun lagi, namun aqu masih penasaran, memang ada apa di atas. Waktu aqu mau ketuk pintu kamar Silvi, tiba-tiba ada teriakan lembut,
    “Aw.. ah.. pelan-pelan donk!” Gila aqu terkejut setengah mati, namun tanganku sudahkeburu ngetuk pintu. Terus kedengaran bunyi gedubrak-gedubrak di dalam. Pintu dibuka sedikit, Michael nongol sambil nyengir,
    “Sorry, ngeganggu kalian ya? ga ada apa-apa kok kita cuma..”Aqu dorong pintunya sedikit, dan aqu lihat Si Silvi lagi sibuk nutupi tubuhnya pakai selimut. Dia nyengir, namun mukanya merah benar, malu kali ya. Aqu langsung nyengir,
    “Ya sudah, lanjutin saja, kita ga keganggu kok.”Terus aqu ajak Reymon ke bawah. Reymon nyengir,
    “Siapa coba yang ga bisa nahan diri, hehehe.”

    Tiba-tiba ada sandal melayang ke arah Reymon, namun dia langsung ngelak sambil nyengir, terus buru-buru lari ke bawah. Aqu ikut-ikutan lari sambil ketawa-ketiwi, dan kita berdua duduk di sofa sambil mendengarkan lagu di radio. Ga lama kedengaran lagi suara-suara dari atas.Aqu ga tahan dan langsung nunduk menahan ketawa. Gila, bisa-bisanya mereka berdua meneruskan juga olah raga malamnya, padahal sudah jelas-jelas kepergok dengan kita berdua. Eh, di luar dugaan aqu, Reymon bediri dan mengajakku slow-dance, kebetulan lagu di radio itu lagu saat Reymon ngajak aqu jadian. Aqu jadi ingat bagaimana deg-degannya waktu Reymon ngomong, dan bagaimana aqu akhirnya menerima dia setelah tiga bulan dia terus nunggui aqu. Reymon memang baik, dan dia benar-benar setia menungguiku. Selesai dance, Reymon tanya lagi,
    “Eh kalau mereka berdua ketiduran, aqu tidur dimana? memang tidur dengan barang-barang?” aqu malu sekali, bagaimana ngomongnya. Namun akhirnya aqubuka mulut,
    “Kita.. kita tidur berdua.” Wah lega sekali waktu omongan itu sudah keluar. Namun aqu taqut juga, bagaimana ya reaksi Si Reymon. Eh tahunya dia malah nyengir,
    “Oke deh kalau kamu ga masalah. Sebenernya aqu juga sudah ngantuk sih, aqu tidur sekarang ya.”
    Aqu jadi salah tingkah, Reymon naik ke lantai atas dan ga sengaja aqu panggil dia, “Eh.. tunggu!” Reymon berbalik, dia nyengir,
    “Oke.. oke.. ayo naik, ga bagus anak cewek sendirian malam-malam gini.”
    Aqu sedikit canggung juga sih, baru kali ini aqu tidur sekasur dengan lelaki, namun lama-lama hilang juga. Kita berdua ga ngapa-ngapain, cuma diam ga bisa tidur. Dari kamar sebelah masih kedengaran suara Silvi yang mendesah dan menjerit, dan sepertinya itu juga yang bikin Reymon terangsang. Dia mulai berani remas-remas jariku. Aqu sih ga nolak, toh dia khan lelakiku. Namun aqu terkejut sekali, Reymon duduk terus sebelum aqu tahu apa yang bakal dia laqukan, bibirku sudah dilumatnya. Aqu mau nolak, namun kayaknya tubuh malah kepingin. So, aqu biarkan dia cium aqu, terus aqu balas ciumannya yang semakin lama semakin buas.


    Baru saja aqu mulai nikmati bibirnya yang hangat di bibirku, aqu merasa ada yang meraba tubuhku, dipayudaral remasan halus di dadaqu. Aqu tahu itu Reymon, aqu ga menolak. Aqu biarkan dia main-main sebentar di sana. Reymon makin berani, dia angkat tubuhku dan diduduki di pinggir kasur. Dia cium aqu sekali lagi, terus dia mau buka pakaian tidurku. Aqu tahan tangannya, ada sedikit penolakan di kepalaqu, namun tubuhku kayaknya sudah kebelet ingin mencoba, kayak apa sih nge-sex itu. Akhirnya tanganku lemas, aqu biarkan Reymon buka pakaianku, dia juga buka baju dan celananya sendiri. Dia cuma menyisakan celana dalam putihnya. Aqu lihat kemaluannya yang membayang di balik celana dalamnya, namun aqu malu melihati lama-lama, so aqu ganti lihat tubuhnya yang lumayan jadi. Mungkin karena olahraganya yang benar-benar rajin.

    Aqu ga tahu apa aqu bisa tahan memuaskan Reymon, soalnya aqu tahu sendiri bagaimana staminanya waktu dia main bola. 2×45 menit dia lari, dan dia selalu kuat sampai akhir. Aqu ga terbayang bagaimana aksinya di kasur, jangan-jangan aqu harus menerima kocokannya2x45 menit. Gila, kalau gitu sih aqu bisa pingsan.

    Waktu aqu berhenti memikirkan stamina dia dan aqu, aqu baru sadar kalau bra-ku sudah dilepasnya. Sekarang dadaqu telanjang bulat. Aqu malu setengah mati, mana Reymon mulai meremas dadaqu lagi, yah pokoknya aqu ga tahu harus bagaimana, aqu cuma diam, merem siap menerima apa saja yang bakal dia laqukan. Tiba-tiba remasan itu berhenti, namun ada sesuatu yang hangat di sekitar dadaqu, terus berhenti di putingku. Aqu melek sebentar, Reymon asik menjilati putingku sambil sesekali mengisap-ngisap. Aqu makin malu, mana ini baru pertama kali aqu telanjang di depan lelaki, apalagi dia bukan adik atau kakakku. Wah benaran malu deh.

    Lama-lama aqu mulai bisa menikmati bagaimana enaknya permainan lidah Reymon di dadaqu, aqu mulai berani buka mata sambil melihat bagaimana Reymon menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Namun tiba-tiba aqu diterkejutkan sesuatu yang menyentuh selangkanganku. Tepat di bagian kemaluanqu. Aqu ga sadar mendesah panjang. Rupanya Reymon sudah menelanjangiku bulat-bulat. Kali ini jarinya mengelus-elus kemaluanqu yang sudah basah sekali. Dia masih terus menjilati puting payudaraku yang sudah mengeras sebelum akhirnya dia pindah ke selangkanganku.

    Aqu menarik nafas dalam-dalam waktu lidahnya yang basah dan hangat pelan-pelan menyentuh kemaluanqu naik ke klitoris-ku, dan waktu lidahnya itu menyentuh klitoris-ku, aqu ga sadar mendesah lagi, dan tanganku ga sengaja menyenggol gelas di meja dekat kasurku. Lalu
    “Prang..” gelas akhirnya pecah juga. Reymon berhenti, kayaknya dia mau memberesi pecahan kacanya. Namun entah kenapa, mungkin karena aqu sudah larut dalam nafsu, aqu malah pegang tangannya terus aqu menggeleng,
    “Barkan saja, nanti aqu beresin. Lanjutin.. please..”
    Sesudah itu aqu lihat Reymon nyengir, terus diciumnya bibirku dan dia melanjutkan permainannya di selangkanganku. Reymon benar-benar jago mainkan lidahnya, benar-benar bikin aqu merem-melek keenakan. Terus di mulai melintir-melintir klitorisku pakai bibirnya. Aqu seperti kesetrum ga tahan, namun Reymon malah terus-terusan melintir-melintiri “kacang”-ku itu. “Euh.. ah.. ah.. ach.. aw..” aqu sudah ga tahu bagaimana aqu waktu itu, yang jelas mataqu buram, semua serasa mutar-mutar. Tubuhku lemas dan nafasku seperti orang baru lari marathon. Aqu benar-benar pusing, terus aqu memejamkan mataqu, ada lonjakan-lonjakan nikmat di tubuhku mulai dari selangkanganku, ke pinggul, dada dan akhirnya bikin tubuhku kejang-kejang tanpa bisa aqu kendalikan.


    Aqu coba atur nafasku, dan waktu aqu mulai tenang, aqu buka mata, Reymon sudah buka celana dalamnya, dan kemaluannya yang hampir maksimal langsung berdiri di depan mukaqu. Dia megangi batang kemaluannya pakai tangan kanannya, tangan kirinya membelai rambutku. Aqu tahu dia mau di-”karoake”-in, ada rasa jijik juga sih, namun ga adil dong, dia sudah muasin aqu, masaaqu tolak keinginannya. So aqu buka mulutku, aqu jilat sedikit kepala kemaluannya. Hangat dan bikin aqu ketagihan. Aqu mulai berani menjilat lagi, terus dan terus. Reymon duduk di kasur, kedua kakinya dibiarkan terlentang. Aqu duduk di kasur, terus aqu bungkuk sedikit, aqu pegang batang kemaluannya yang besarnya lumayan itu pakai tangan kiriku, tangan kananku menahan tubuhku biar ga jatuh dan mulutku mulai bekerja.

    Mula-mula cuma menjilati, terus aqu mulai emut kepala kemaluannya, aqu hisap sedikit terus kumasukkan semuanya ke mulutku, ternyata ga masuk, kepala kemaluannya sudah menyodok ujung mulutku, namun masih ada sisa beberapa senti lagi. Aqu ga maksakan, aqu gerakkan naik-turun sambil aqu hisap dan sesekali aqu gosok batang kemaluannya pakai tangan kiriku. Reymon sepertiya puas juga dengan permainanku, dia mrlihati bagaimana aqu meng-”karaoke”-in dia sambil sesekali membuka mulut sambil sedikit berdesah. Sekitar 5 menit akhirnya Reymon ga tahan, dia berdiri dan mendorong tubuhku ke kasur sampai aqu terlentang, dibukanya pahaqu agak lebar dandijilatnya sekali lagi kemaluanqu yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya kemaluannya yang sudah sampai ke ukuran maksimal. Dia mengarahkan kemaluannya ke kemaluanqu, namun ga langsung dia masukan, dia gosok-gosokkan kepala kemaluannya ke bibir kemaluanqu, baru beberapa detik kemudian dia dorong kemaluannya ke dalam. Seperti ada sesuatu yang maksa masuk ke dalam kemaluanqu, menggesek dindingnya yang sudah dibasahi lendir.

    Kemaluanqu sudah basah, tetap saja ga semua kemaluan Reymon yang masuk. Dia ga memaksa, dia cuma mengocok-ngocok kemaluannya di situ-situ juga. Aqu mulai merem-melek lagi merasakan bagaimana kemaluannya menggosok-gosok dinding kemaluanqu, benar-benar nikmat. Waktu aqu asik merem-melek, tiba-tiba kemaluan Reymon maksa masuk terus melesak ke dalam kemaluanqu. “Aw.. ah..” kemaluanqu perih bukan main dan aqu teriak menahan sakit. Reymon masih menghentak dua atau tiga kali lagi sebelum akhirnya seluruh kemaluannya masuk merobek selaput daraqu.
    “Stt.. tahan sebentar ya, nanti juga sakitnya hilang.” Reymon membelai rambutku. Di balik senyum nafsunya aqu tahu ada rasa iba juga, karena itu aqu bertekad menahan rasa sakit itu, aqu menggelengkan kepala,
    “Ga apa-apa.. aqu ga apa-apa. Terusin saja.. ah..”

    Reymon mulai menggerakkan pinggangnya naik-turun. Kemaluannya menggesek-gesek kemaluanqu, mula-mula lambat terus makin lama makin cepat. Rasa sakit dan perihnya kemudian hilang digantikan rasa nikmat luar biasa setiap kali Reymon menusukkan kemaluannya dan menarik kemaluannya. Reymon makin cepat dan makin keras mengocok kemaluanqu, aqu sendiri sudah merem-melek ga tahan merasakan nikmat yang terus-terusan mengalir dari dalam kemaluanqu.
    “Ga lama lagi.. ga bakalan lama lagi..” Reymon ngomong di balik nafasnya yang sudah ga karuan sambil terus mengocok kemaluan aqu.
    “Aqu juga.. ah.. oh.. sebentar lagi.. ah.. aw.. juga..” aqu ngomong ga jelas sekali, namun maksudnya aqu mau ngomong kalau aqu juga sudah hampir sampai klimaks. Tiba-tiba Reymon mencabut kemaluannya dari kemaluanqu, dia tengkurapi aqu, aqu sendiri sudah lemas ga tahu Reymon mau apa, namun secara naluri aqu angkat pantatku ke atas, aqu tahan pakai lututku dan kubuka pahaqu sedikit. Tanganku menahan tubuhku biar ga ambruk dan aqu siap-siap ditusukdari belakang.


    Beneran saja Reymon memasukkan kemaluannya ke kemaluanqu dari belakang, terus dia kocok lagi kemaluanqu. Dari belakang kocokan Reymon ga terlalu keras, namun makin cepat. Aqu sudah sekuat tenaga menahan tubuhku biar ga ambruk, dan aqu rasakan tangan Reymon meremas-remas dadaqu dari belakang, terus jarinya menggosok-gosok puting payudaraku, bikin aqu seperti diserang dari dua arah, depan dan belakang. Reymon kembali mengeluarkan kemaluannya dari kemaluanqu, kali ini dimasukkannya ke anusku. Dia benar-benar memaksakan kemaluannya masuk, namun ga semuanya bisa masuk. Reymon sepertinya ga peduli, dia mengocok anusku seperti mengocok kemaluanqu, kali ini cuma tangan kirinya yang meremas dadaqu, tangan kanannya sibuk main-main di selangkanganku, dia masukkan jari tengahnya ke kemaluanqu dan jempolnya menggosoki klitorisku.

    Aqu makin merem-melek, anusku dikocok-kocok, klitorisku digosok-gosok, dadaqu diremas-remas dan putingnya dipelintir-pelintir, terus kemaluanqu dikocok-kocok juga pakai jari tengahnya. Aqu benar-benar ga kuat lagi, akhirnya aqu klimaks, dan aqu merasakan Reymon juga sampai klimaks, dari anusku kerasa ada cairan panas muncrat dari kemaluan Reymon. Akhirnya aqu ambruk juga, tubuhku lemas semua. Aqu lihat Reymon juga ambruk, dia terlentang di sebelahku.

    Tubuhnya basah karena keringat terus, kupegang tubuhku, ternyata aqu juga basah keringatan. Benar-benar kenikmatan yang luar biasa.Ga tahu berapa lama aqu ketiduran, waktu akhirnya aqu bangun. Aqu lihat arloji, sudah jam 2 subuh. Leherku kering, namun waktu aqu mau minum, aqu ingat gelas di kamarku sudah pecah gara-gara kesenggol. Aqu lihat ke lantai, banyak pecahan kaca, terus aqu ambil sapu, aqu sapu dulu ke pinggir tembok. Aqu turun ke bawah, maksudnya sih mau ambil minum di bawah, aqu masih telanjang sih, namun aqu cuek saja. Aqu pikir si Michael pasti masih tidur soalnya dia pasti capai juga olah raga malam bareng Si Silvi.

    Aqu turun dan mengambil air dingin di kulkas. Kebetulan villanya Silvi lumayan mewah, ada kulkas dan TV. Aqu ambil sebotol Aqua, terus sambil jalan aqu minum. Aqu duduk di sofa, rencananya sih aqu cuma mau duduk-duduk sebentar soalnya di kamar panas sekali. Ga tahu kenapa, namun aqu akhirnya ketiduran dan waktu aqu bangun aqu terkejut setengah mati. Aqu lihatSi Michael dengan santainya turun dari tangga langsung menuju kulkas, kayaknya mau minum juga.

    Aqu bingung harus menutupi tubuhku pakai apa, namun aqu telat Si Michael sudah membalik duluan dan dia melongo melihat aqu telanjang di depannya. Dia masih melihatiku waktu aqu menutupi selangkanganku pakai tangan, namun aqu sadar sekarang dadaqu kelihatan, makanya tanganku pindah lagi ke dada, terus pindah lagi ke bawah, aqu benar-benar bingung harus bagaimana, aqu malu setengah mati.

    Michael akhirnya berbalik,
    “Sorry, aqu pikir kamu masih tidur di kamar. Jadi.. jadi..”
    “Ga apa-apa, ini salahku.”
    Aqu masih mencari-cari sesuatu untuk menutupi tubuhku yang telanjang polos, waktu akhirnya aqu juga sadar kalau Michael juga telanjang. Sepertinya dia pikir aqu masih di kamar dengan Si Reymon, makanya dia cuek saja turun ke bawah. Aqu pikir sudah terlambat untuk malu, toh Michael sudah melihatku dari atas sampai ke bawah polos tanpa sehelai benangpun, apalagi aqu sudah ga perawan lagi, so malu apa. Cuek saja lah.


    “Kamu sudah boleh balik, aqu ga apa-apa.” Aqu mengambil remot TV terus menyalakan TV. Aqu setel VCD, aqu pikir bagus juga aqu rileks sebentar sambil nonton TV. Michael juga sepertinya sudah cuek, dia berbalik namun ga lagi melongo melihatiku telanjang, dia duduk sambil ikut nonton TV.

    Gilanya yang aqu setel malah VCD BF. Namun sudah tanggung, aqu tonton saja, peduli amat apa kata Si Michael, yang penting aqu bisa istirahat sambil nonton TV.
    “Bagaimana semalem?” aqu buka percakapan dengan Michael.
    Dia berbalik, “Hebat, Silvi benar-benar hebat.”
    Michael sudah bisa nyengir seperti biasanya.
    Aqu mengangguk, “Reymon juga hebat, aqu hampir pingsan dibikinnya.”
    Michael nyengir lagi, lalu kita ngobrol sambil sesekali menengok TV. Kayaknya ga mungkin ada lelaki yang tahan ngobrol tanpa mikirin apa-apa dengan cewek yang lagi telanjang, apalagi sambil nonton film BF. Tiap kali ngomong aqu tahu mata Michael selalu nyasar ke bawah, ka dadaqu yang memang lumayan menggoda. Aqu ga memuji sendiri, namun memang dadaqu cukup oke, ranum menggoda, bahkan lebih seksi dari kepunyaan Silvi, itu sebabnya Michael ga berhenti-berhenti melihati dadaqu kalau ada kesempatan. Ada sedikit rasa bangga juga dibalik rasa maluku, dan sekilas kulihat kemaluan Michael yang mulai tegang. Aqu nyengir dan sepertinya Michael tahu apa yang aqu pikirkan.

    Dia pegang tanganku,
    “Boleh aqu pegang, itu juga kalau kamu ga keberatan.” Wah berani juga dia, aqu jadi sedikit tersanjung, terus aqu mengangguk. Michael pindah ke sebelahku, dia peluk aqu dan tangannya mulai remas-remas dadaqu. Mula-mula dia sedikit ragu-ragu, namun begitu tahu kalau aqu ga nolak dia mulai berani dan makin lama makin berani, dan jarinya mulai nakal memelintir puting payudaraku. Aqu mulai merem-melek sambil memutar tubuhku. Sekarang aqu duduk di paha Michael berhadap-hadapan. Michael langsung menyambar putingku dan lidahnya langsung beraksi. Aqu sendiri sudah kebawa nafsu, aqu mulai mengocok kemaluannya pakai tanganku dan sepertinya Michael juga puas dengan permainanku. Aqu mulai terbawa nafsu, dan aqu sudah ga peduli apa yang dia laqukan, yang jelas enak buatku.

    Michael menggendongku, kupikir mau dibawa ke kamar mandi, soalnya kamar di atas ada Silvi dengan Reymon, namun tebakanku keliru. Dia malah menggendongku ke luar, ke halaman villa. Aqu terkejut juga, bagaimana kalau ada yang lihat kita telanjang di luar. Namun begitu Michael buka pintu luar, aqu melihat di seberang villa, sepasang lelaki-cewek lagi sibuk nge-sex. Cewek itu mendesah-desah sambil sesekali berteriak. Aqu lihat lagi ke sekitarnya, ternyata banyak juga yang nge-sex di sana. Rupanya villa-villa di sekitar sini memang tempatnya orang-orang nge-sex.
    “Bagaimana? kita kalahkan mereka?” Michael nyengir sambil menggendongku. Aqu ikutan nyengir,
    “Siapa taqut?” terus Michael meniduriku di rumput. Dingin juga sisa air hujan yang masih membasahi rumput, punggungku dingin dan basah namun dadaqu lebih basah lagi dengan liurnya Si Michael. Udara di luar itu benar-benar dingin, sudah di pegunungan, subuh-subuh lagi. Wah ga terbayang bagaimana dinginnya deh. Namun lama-lama rasa dingin itu hilang, aqu malah makin panas dan nafsu, apalagi Michael jago benar mainkan lidahnya. Sayup-sayup aqu mendengarkan suara cewek dari villa seberang yang sudah ga karuan dan ga ada iramanya. Aqu makin nafsu lagi mendengarnya, namun Michael sepertinya lebih nafsu lagi, dia itu seperti orang kelaparan yang seolah bakal nelan dua gunung kembarku bulat-bulat.

    Lama juga Michael main-main dengan dadaqu, dan akhirnya dia pegang kemaluannya minta aqu meng-”karaokei”-in itu kemaluan yang besarnya lumayan juga. Gara-gara tadi malam aqu sudah mencoba meng-”karaokei”-in kemaluan Reymon, sekarang aqu jadi kecanduan, aqu jadi senang juga meng-”karaoke”-in kemaluan, apalagi kalau besarnya lumayan seperti punya Si Michael. Makanya ga usah disuruh dua kali, langsung saja aqu caplok itu kemaluan. Aqu ga mau kalah dengan permainan dia di dadaqu, aqu hisap itu kemaluan kuat-kuat sampai kepalanya jadi ungu sekali. Terus kujilati mulai dari kepalanya sampai batang dan pelirnya juga ga ketinggalan.


    Kulihat Michael melihati bagaimana aqu main di bawah sana. Sesekali dia buka mulut sambil berdesah menahan nikmat. Aqu belum puas juga, kukocok batang kemaluannya pakai tanganku dan kuhisap-hisap kepalanya sambil kujilati pelan-pelan. Michael merem-melek juga dan ga lama dia sudah ga tahan lagi, sepertinya sih mau keluar, makanya dia cepat-cepat melepaskan kemaluannya dari mulutku. Aqu tahu dia ga mau selesai cepat-cepat, makanya aqu ga ngotot meng-”karaoke”-in kemaluannya lagi.

    Michael sengaja membiarkan kemaluannya istirahat sebentar, dia suruh aqu terlentang sambil mengangkang. Aqu menurut saja, aqu tahu Michael jago mainkan lidahnya, makanya aqu senang sekali waktu dia mulai jilati bibir kemaluanqu yang sudah basah sekali. Benar saja, baru sebentaraqu sudah dibikin merem-melek gara-gara lidahnya yang jago sekali itu. Sepertinya habis semua bagian kemaluanqu disapu lidahnya, mulai dari bibirnya, klitorisku, sedikit ke dalam ke daerah dinding dalam, sampai anusku juga ga ketinggalan dia jilati.

    Aqu dengarkan, sepertinya pasangan di seberang sudah selesai main, soalnya sudah ga kedengaran lagi suaranya, namun waktu aqu lihat ke sana, aqu terkejut. Cewek itu lagi meng-”karaoke”-in lelaki, namun bukan lelaki yang tadi. Lelaki yang tadi nge-sex dengan dia lagimembersihkan kemaluannya, mungkin dia sudah puas. Sekarang cewek itu lagi meng-”karaoke”-in lelaki lain, lebih tinggi dari lelaki yang tadi. Gila juga itu cewek nge-sex dengan dua lelaki sekaligus. Namun aqu tarik lagi omonganku, soalnya aqu ingat-ingat, aqu juga dengan saja dengan dia. Baru selesai dengan Reymon, sekarang dengan Michael. Wah ternyata aqu juga dengan gilanya. Aqu nyengir sebentar, namun terus merem-melek lagi waktu Michael mulai melintir-melintir klitorisku pakai bibirnya.

    Michael benar-benar ahli, ga lama aqu sudah mulai pusing, aqu lihat bintang di langit jadi tambah banyak dan kayaknya mutar-mutar di kepalaqu. Aqu benar-benar ga bisa ngontrol tubuhku. Ada semacam setrum dari selangkanganku yang terus-terusan bikin aqu gila. “Ah.. ah.. Michael.. Ah.. berhenti dulu Michael.. Ah.. Ah.. Shh..” aqu ga tahan dengan puncak nafsuku sendiri. Namun Michael malah terus-terusan melintir-melintir klitorisku. Aqu benar-benar ga tahan lagi, aqu kejang-kejang seperti orang ayan, namun sudahnya benar-benar enak sekali, beberapa menit lewat, semua tubuhku masih lemas, namun aqu tahu ini belum selesai.

    Sekarang bagianku bikin Michael merem-melek, makanya aqu paksakan duduk dan mulai menungging di depan Michael. Michael sendiri sepertinya memang sudah ga tahan ingin mengeluarkan maninya, dia ga menunggu lama lagi, langsung dia tusukkan itu kemaluan ke kemaluanqu. Ada sedikit rasa sakit namun ga sesakit pertama kemaluanqu dimasukkan kemaluan Reymon. Michael ga menunggu lama lagi, dia langsung mengocok kemaluanqu dan tangannya ga diam, langsung disambarnya dadaqu yang makin ranum karena aqu menungging. Diremasnya sambil dipelintir-pelintir putingnya. Aqu ga tahan digituin, apalagi tubuhku masih lemas, tanganku lemas sekali, untuk menahan hentakan-hentakan waktu Michael menyodokkan kemaluannya saja sudah ga kuat. Aqu ambruk ke tanah, namun Michael masih terus mengocokku, dari belakang.

    “Ah.. euh.. ah.. aw..” aqu cuma bisa mendesah setiap kali Michael menyodokkan kemaluannya ke kemaluanqu. Aqu coba mengangkat tubuhku namun aqu ga kuat, akhirnya aqu menyerah, aqu biarkan tubuhku ambruk seperti gitu. Michael memutarkan tubuhku, terus disodoknya lagi kemaluanqu dari depan. Aqu sudah ga bisa ngapa-ngapain, setiap kali Michael menyodokkan kemaluannya selain dinding kemaluanqu yang tergesek, klitorisku juga tergesek-gesek, makanya aqu makin lemas dan merem-melek keenakan.

    Michael memegang kaki kiriku, terus diangkatnya ke bahu kanannya, terus dia mengangkat kaki kananku, diangkatnya ke bahu kirinya. Aqu diam saja, ga bisa menolak, posisi apa yang dia ingin terserah, pokoknya aqu ingin cepat-cepat disodok lagi. Aqu ga tahan ingin langsung dikocok. Ternyata keinginanku terkabul, Michael menyodokku lagi, kakiku dua-duanya terangkat, mengangkang lagi, makanya kemaluanqu terbuka lebih lebar dan Michael makin leluasa mengocok-ngocokkan kemaluannya. Kemaluanqu diaduk-aduk dan aqu bahkan sudah ga bisa lagi berdesah, aqu cuma bisa buka mulut namun ga ada suara yang keluar.

    “Aqu mau keluar, aqu mau keluar..” Michael membisikkan sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku.
    “Jangan di.. jangan di dalam. Ah.. ah.. oh.. aqu.. aqu ga mau.. hamil.”
    Aqu cuma bisa ngomong gitu, seenggannya maksud aqu ngomong gitu, aqu ga tahu apa suaraqu keluar atau ga, pokoknya aqu sudah usaha, itu juga sudah aqu paksa-paksakan. Aqu gatahu apa Michael ngerti apa yang aqu omongin, namun yang jelas dia masih terus mengocokku.

    Baru beberapa detik lewat, dia mencabut kemaluannya, kakiku langsung ambruk ke tanah. Michael mengangkang di perutku, dan dia selipkan kemaluannya ke sela-sela dadaqu yang sudah montok sekali soalnya aqu sudah dipuncak nafsu. Kujepit kemaluannya pakai dadaqu, dan Michael mengocok-ngocok seolah masih di dalam kemaluanqu. Ga lama maninya muncrat ke muka dan sisanya di dadaqu. Aqu sendiri klimaks lagi, kulepaskan tanganku dari dadaqu, maninya mengalir ke leherku, dan mani yang di pipiku mengalir ke mulutku. Aqu bahkan ga bisa menutup mulutku, aqu terlalu lemas. Aqu biarkan saja maninya masuk dan aqu telan saja sekalian.


    Belum habis lemasku, Michael sudah menempelkan kemaluannya ke bibirku. Aqu memaksakan menjilati kemaluannya sampai bersih terus aqu telan sisa maninya. Michael menggendongku ke dalam, terus dia membaringkanku di sofa. Aqu lemas sekali makanya aqu ga ingat lagi apa yang terjadi selanjutnya. Yang jelas baru jam 8.00 aqu baru bangun. Begitu aqu buka mata, aqu sadar aqu masih telanjang. Aqu memaksakan duduk, dan aqu terkejut kenapa aqu ada di kamar Silvi. Terus yang bikin aqu lebih terkejut lagi, aqu lihat sebelah kiriku Michael masih tidur sedangkan di kananku Reymon juga masih tidur. Mereka berdua juga masih telanjang seperti aqu.

    Belum habis terkejutku, Silvi keluar dari kamar mandi di kamarku, dia lagi mengeringkan rambutnya dan dengan-dengan masih telanjang. Baru akhirnya aqu tahu kalau semalam Silvi bangun dan melihat aqu lagi nge-sex dengan Michael. dia sih ga marah, soalnya yang penting buat dia Michael cinta dengan dia, soal Michael memuaskan nafsu dengan siapa, ga masalah buat dia. Ternyata Silvi melihat dari jendela bagaimana aqu dengan Michael nge-sex dan Reymon yang juga bangun subuh-subuh terkejut melihat aqu lagi nge-sex dengan Michael. Dia keluar kamar, sepertinya mau melihat apa benar aqu lagi nge-sex dengan Michael, namun dia sempat menengok ke kamar sebelah dan melihat Silvi yang lagi nonton aqu dengan Michael nge-sex dari jendela. Reymon langsung dapat ide, so dia masuk ke dalam dan mengajak Silvi nge-sex juga. Singkat cerita mereka akhirnya nge-sex juga di kamar. Dan waktu aqu dengan Michael selesai, Michael menggendongku ke atas dan melihat Reymon dengan Silvi baru saja selesai nge-sex. Makanya kita berempat akhirnya tidur bareng di kamarnya telanjang bulat.

    Hehehe, ga masalah, kita berempat malah makin dekat. Nanti malam juga kita bakalan nge-sexlagi berempat, ga masalah buat aqu Reymon atau Michael yang jadi pasanganku, yang penting aqu puas. Ga masalah siapa yang muasin aqu.

    Seperti rencana kita semula, malam itu juga kita nge-sex berempat bareng-bareng. Asik juga sekali-kali nge-sex bareng seperti gitu. Reymon masih tetap oke walaupun dia sudah ngocok Silvi duluan. Aqu masih kewalahan menghadapi kemaluannya yang memang gila itu. Michael juga ga kalah, biarkan dia masih ngos-ngosan waktu selesai ngocok aqu, dia langsung sambar Silvi yang juga baru selesai dengan Reymon. Terus kita nge-sex lagi sampai akhirnya dengan-dengan puas. Aqu puas sekali, soalnya baru kali ini aqu dipuasi dua lelaki sekaligus tanpa jeda. Baru saja selesai satu, yang satunya sudah menyodok-nyodok kemaluannya ke kemaluanqu. Pokoknya benar-benar puas sekali deh aqu.

    Masuk ke cerita, malam ini kita rencana ga akan nge-sex lagi, soalnya sudah capai sekali dua hari gituan melulu. Makanya Reymon dengan Michael langsung menghilang begitu matahari mulai teduh. Mereka sih pasti main bola lagi, ga bakalan jauh dari itu. Silvi menghabiskan waktunya di villa, kayaknya dia capai sekali, hampir seharian dia di kamar. Aqu jadi bosan sendirian, makanya aqu putuskan aqu mau jalan-jalan. Kebetulan di dekat situ ada air terjun kecil. Aqurencana mau menghabiskan hari ini berendam di sana, biar tubuhku segar lagi dan siap tempur lagi. Aqu ga langsung ke air terjun, aqu jalan-jalan dulu mengelilingi kompleks villa itu. Besar juga, dan villanya keren-keren. Ada yang mirip kastil segala. Sepanjang jalan aqu ketemu lumayan banyak orang, rata-rata sih orang-orang yang memang lagi menghabiskan waktu di villa sekitar sini. Hampir semua orang yang ketemu melihati aqu. Dari mulai lelaki keren yang adadi halaman villanya, om-om genit yang sibuk menggodai cewek yang lewat sampai tukang kebun di villa juga melihati aqu. Aqu sih cuma nyengir saja membalas mata-mata kekasur mereka.

    Ga aneh sih kalau mereka melihatiku, masalahnya aqu memang pakai baju pas-pasan, atasanku kaos putih punyanya Si Silvi yang kesempitan soalnya kamarku dikunci dan kuncinya terbawa Reymon. Aqu malas mencari dia, makanya aqu pakai saja kaos Si Silvi yang ada di meja setrika. Itu juga aqu ga pakai bra, soalnya bra Silvi itu sempit sekali di aqu. memang sih dadaqu jadi kelihatan nonjol sekali dan putingnya kelihatan dari balik kaos sempit itu, namun aqu cuek saja, siapa yang malu, ini kan kawasan villa buat nge-sex, jadi suka-suka aqu dong.

    Oh ya aqu jadi lupa, bawahan aqu lebih gila lagi. Aqu ga tega membangunkan Silvi cuma untuk minjam celana atau rok, kebenaran saja ada Samping Bali pengasih Reymon bulan lalu, ya aqu pakai saja. Aqu ikat di kananku, namun tiap kali aqu melangkah, paha kananku jadi terbuka, ya cuek saja lah. Apa salahnya sih memarkan apa yang bagus yang aqu punya, benar ga?

    Singkat cerita, aqu sampai ke air terjun kecil itu. Aqu jalan-jalan mencari tempat yang enak buat berendam. Kaosku mulai basah dan dadaqu makin jelas kelihatan, apalagi Samping yang aqu pakai, sudah basah benar-benar kena cipratan air terjun. Enak juga sih segar, namun lama-lama makin susah jalannya, soalnya Samping aqu jadi sering keinjak. Aqu jadi ingin cepat-cepat berendam, soalnya segar sekali airnya, dan waktu aqu menemui tempat yang enak, aqu siap-siap berendam, aqu lepas sandalku. Namun waktu aqu mau melepas Samping-ku tiba-tiba ada tangan yang memegang bahuku, aqu berbalik ternyata seorang lelaki menodongi pisau lipat ke leherku. Aqu terkejut camput taqut, namun secara naluri aqu diam saja, salah-salah leherku nanti digoroknya.

    “Mau.. mau apa lo ke gue?” aqu tanya ke orang yang lagi nodong pisau ke aqu. Aqu ga berani lihat mukanya, soalnya aqu taqut sekali. Ternyata lelaki itu ga sendiri, seorang temannyamuncul dari balik batu, rupanya mereka memang sudah ngincar aqu dari tadi. Temannya itu langsung buka baju dan celana jeans-nya. Aqu tebak kalau mereka mau memperkosa aqu. Ternyata tebakanku benar, orang yang menodongi pisau bicara, “Sekarang lo buka semua baju lo, cepet sebelum kesabaran gue habis!” Aqu jadi ingat bagaimana korban-korban perkosaan yang aqulihat di TV, aqu jadi ngeri. Jangan-jangan begitu mereka selesai perkosa aqu, aqu dibunuh. Makanya aqu beranikan diri ngomong kalau aqu ga keberatan muasin mereka asal mereka ga bunuh aqu.

    “Oke.. oke, aqu buka baju. Kalem saja, aqu ga masalah muasin elu berdua, namun ga usah pakai nodong segala dong.” Aqu berusaha ngomong, padahal aqu lagi taqut setengah mati. Orang yang nodongin pisau malah membentak aqu, “Goblok, mana ada cewek mau diperkosa, elu jangan macem-macem ya!” Aqu makin taqut, namun otakku langsung bekerja, “Santai dong, emangnya gue berani pakai baju ginian kalau gue ga siap diperkosa orang? Lagian apa gue bisa lari pakai samping kayak ginian?” Kedua orang itu melihati aqu, terus akhirnya pisau itu dilipat lagi. Aqu lega setengah mati, namun ini belum selesai, aqu masih harus puasin mereka dulu.

    Aqu mulai buka Samping-ku, “Maunya bagaimana, berdua sekaligus atau satu-satu?” Orang yang tadi nodongin pisau melihat ke orang yang satunya, “Eloe dulu deh. Gue lagi ga begitu mood.” Temannya mengangguk-angguk dan langsung mencaplok bibirku. Aqu lihat-lihat, ganteng juga nih orang. Aqu balas ciumannya, dia sepertinya mulai lebih halus, pelan-pelan dia remas dadaqu dan tahu-tahu aqu sudah ditiduri di atas batu yang lumayan besar. Dia ga langsung main sodok, dia lebih senang main-main dengan dadaqu, makanya aqu jadi lebih rileks, so aqu bisa menikmati permainannya.

    “Ah.. yeah.. ah.. siapa.. siapa nama loe?” aqu tanya dibalik desahan-desahanku menahan nikmat. Dia nyengir, mirip sekali Si Michael, dia terus membuka celana dalam birunya, dan kemaluannya yang sudah tegang sekali langsung nongol seperti sudah ga sabar ingin menyodokku. Ga usah disuruh, aqu langsung jongkok, tanganku memegang batangnya dan ternyata masih menyisa sekitar 5 – 7 senti. Aqu jilat kepala kemaluannya terus aqu kulum-kulum kemaluannya. Dia mulai menikmati permainanku, “Oke.. terus.. terus.. Yeah..” Ternyata ada juga lelaki yang suka berdesah-desah kayak gitu kalau lagi nge-sex. Aqu berhenti sebentar,
    “Belum dijawab?”
    “Oh, sorry. Nama gue Jeff.”
    Dia menjawab sambil terus merem-melek menikmati kemaluannya yang aqu kulum dan kuhisap-hisap. Kulihat-lihat sepertinya aqu kenal suaranya.
    “Elo tinggal di sini juga ya, elu yang lusa kemarin ngentot di halaman villa?”
    Jeff terkejut juga waktu aqu ngomong gitu.
    “Memang elu tahu dari mana?”
    Aqu nyengir terus aqu teruskan lagi menghisap kemaluannya yang sudah basah sekali dengan liurku.

    Aqu berhenti lagi sebentar, “Gue lihat elu. Gila lu ya! berdua ngentotin cewek, keliatannya masih kecil lagi.” Jeff nyengir, “Itu adik kelas gue, dia baru 15 tahun, namun bodinya oke sekali. Gue ajakin ke sini, dan gue entot bareng Si Lex. Dia sendiri sepertinya suka digituin dengan kita berdua.” Aqu ga meneruskan lagi, aqu berhenti dan langsung cari posisi yang enak buat nungging. Jeff mengerti maksudku, dia langsung menyodok kemaluannya ke kemaluanqu bareng dengan suara eranganku. Terus dia mulai mengocok, mulanya sih pelan-pelan terus tambah cepat. Terus dan terus, aqu mulai merem-melek dibikinnya. Terus dia cabut kemaluannya, aqu digendong dan dia masukkan kemaluannya lagi ke kemaluanqu. Terus dia mengocok aqu sambil bediri, seperti gaya ngocoknya Tom Cruise di film Jerry Maguire. Kemaluanqu seperti ditusuk-tusuk keras sekali dan aqu makin merem-melek dibuatnya. Dan akhirnya aqu ga tahan lagi, aqu kejang-kejang dan aqu menjerit panjang. Pandanganku kabur, dan aqu pusing. Aqu hampir saja jatuh kalau Jeff ga cepat-cepat memegangi pinggangku.

    Aqu lagi nikmati puncak kepuasanku, tiba-tiba seorang sedang mendekatiku, sepertinya sekarang dia nafsu sekali gara-gara mendengarkan desahan-desahanku. Dia sudah telanjang dan kemaluannya sudah tegang sekali. Aqu tahu dari mukanya kalau dia sedikit kasar, makanya aqu ga banyak cing-cong lagi, aqu langsung maksakan bangun dan jongkok meng-”karaoke”-in kemaluannya. Kemaluannya sih ga besar-besar sekali, namun aqu ngeri juga melihat otot-otot di sekitar paha dan pantatnya. Jangan-jangan dia kalau ngocok sekeras-kerasnya. Bisa-bisa kemaluanqu jebol.


    Lama juga aqu meng-”karaoke”-in kemaluannya, dan akhirnya dia suruh aqu berhenti. Aqu menurut saja, dan langsung ambil posisi menungging. Aqu sudah pasrah kalau dia bakal menyodok-nyodok kemaluanqu, namun kali ini tebakanku salah. Dia ga masukkan kemaluannya ke kemaluanqu, namun langsung ke anusku. “Ah.. aduh..” anusku sakit soalnya dengan sekali ga ada persiapan. Namun rupanya Lex ga peduli, dia tetap maksakan kemaluannya masuk dan memang akhirnya masuk juga. Walaupun kemaluannya kecil namun kalau dipakai nyodok anus sih ya sakit juga. Benar dugaan aqu, dia kalau nyodok keras sekali terus ga pakai pemanasan-pemanasan dulu, langsung kecepatan tinggi. Aqu cuma bisa pasrah sambil menahan perih di anusku. Dadaqu goyang-goyang tiap kali dia menyodok anusku, dan sepertinya itu membuat dia makin nafsu. Dia tambah kecepatan dan mulai meremas dadaqu.

    Benar-benar kontras, dia mengocok anusku cepat dan keras, namun dia meremas dadaqu halus sekali dan sesekali melintir-melintir putingnya. Mendadak rasa sakit di anusku hilang, aqu mulai merasakan nikmatnya permainan tangannya di dadaqu. Belum habis aqu nikmati dadaqu diremas-remas, tangan kirinya turun ke kemaluanqu dan langsung menyambar klitorisku, mulai dari digosok-gosok sampai dipelintir-pelintir. Rasa sakit kocokannya sudah benar-benar hilang, sekarang aqu cuma merasakan nikmatnya seluruh tubuhku.

    Aqu mulai merem-melek kegilaan dan akhirnya aqu sampai ke puncak yang kedua kalinya hari itu, dan berdenganan puncak kenikmatanku, aqu merasakan cairan hangat muncrat di anusku, aqu tahu Lex juga sudah sampai puncak dan aqu sudah lemas sekali, akhirnya aqu ambruk. Mungkin aqu kecapaian soalnya tiga hari ini aqu terus-terusan mengocok, ga dengan satu orang lagi, selalu berdua. Aqu masih sempat lihat Jeff menggendong aqu sebelum akhirnya aqu pingsan. Aqu ga tahu aqu dimana, namun waktu aqu bangun, aqu terkejut melihat Reymon lagi mengocok cewek. Cewek itu sendiri sibuk mengulum-ngulum kemaluannya Michael. Aqu paksakan berdiri, dan waktu aqu lihat di sofa sebelah, ada pemandangan yang hampir dengan, bedanya Jeff yang lagi sibuk mengocok cewek dan aqu lihat-lihat ternyata cewek itu Silvi. Silvi juga sibuk mengulum-ngulum kemaluan Lex. Aqu jadi bingung, namun aqu tetap diam sampai mereka selesai main.

    Terus aqu dikenali dengan cewek mungil yang tadi nge-sex bareng Reymon dan Michael, namanya Angel. Aqu baru ingat kalau tadi aqu pingsan di air terjun habis muasin Jeff dengan Lex. Ternyata Jeff bingung mau bawa aqu ke mana, kebenaran Reymon dan Michael lewat. Mereka sempat ribut sebentar, namun akhirnya aqur lagi, dengan catatan mereka bisa menyicipi Angel ceweknya Jeff dengan Lex. Angel sendiri setuju saja dengan ajakan Reymon dengan Michael, dan waktu mereka lagi mengocok, Silvi kebetulan lewat. Michael memanggil dia dan dikenali dengan Jeff dan Lex, terus mereka akhirnya nge-sex juga. Makin asik juga, sekarang tambah lagi satu cewek dan dua lelaki di kelompok kita, dan seterusnya kita jadi sering main ke villa itu untuk muasin nafsu kita masing-masing. Dan kita kasih nama kelompok kita “MAGNIFICENT SEVEN”.

  • Foto Ngentot anal sex dengan remaja Erica Fontes sampai nangis

    Foto Ngentot anal sex dengan remaja Erica Fontes sampai nangis


    1723 views

    Duniabola99.com – foto cewek sexy langsing pirang liburan dengan dengan pacarnya dan melakukan hunbugan sex ngentot anal yang sangat hot diatas ranjang kamar hotel dan menumpahkan sperma yang banyak di memeknya yang bertindik.

  • Foto Bugil Sensual Samantha E tersenyum cerah saat dia berpose & mengelus vaginanya yang telanjang

    Foto Bugil Sensual Samantha E tersenyum cerah saat dia berpose & mengelus vaginanya yang telanjang


    1823 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang tersenyum manis Samantha E melepaskan gaunnya dan memainkan memeknya dengan jari jarinya yang putih mulus hingga becek dan basah di memeknya yang berwarna pink dan masih sempit.

  • Foto Ngentot gadis eropa melakuakn hisap kontol dan mengocoknya sebelum masuk kememeknya

    Foto Ngentot gadis eropa melakuakn hisap kontol dan mengocoknya sebelum masuk kememeknya


    1697 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang eropa hidung bertindik cantik sexy lagi sange menggoda pacarnya saat baru bangun tidur untuk melakukan hubungan sex ngentot dan mehisiap kontol pacarnya sebelum melakukan ngentot.

  • Video bokep Kristen Scott lagi sange menggoda pacarnya dipagi hari

    Video bokep Kristen Scott lagi sange menggoda pacarnya dipagi hari


    1599 views

  • Foto Bugil Gadis pirang muda dengan payudara yang bagus menunjukkan vaginanya yang tidak berambut di sofa

    Foto Bugil Gadis pirang muda dengan payudara yang bagus menunjukkan vaginanya yang tidak berambut di sofa


    1997 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik toket baru tumbuh memek tanpa bulu berpose hot membuat teransang yang sangat pas untuk bahan coli dan jagan lupa menyiapkan tisu sebelum milhat gambar gambarnya.

    Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis

  • Foto Ngentot Si cantik bermata biru, Jenna Marie, menggoda cowok orang untuk ngentot dengannya

    Foto Ngentot Si cantik bermata biru, Jenna Marie, menggoda cowok orang untuk ngentot dengannya


    1341 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik bermata biru Jenna Marie menggoda pacar sahabatnya yang lagi oral sex untuk ngentot dengannya dikamar, dan melakukan hubungan sex ngentot yang keras kememeknya hingga berteriak kesakitan dan mumpahkan sperma yang banyak kemukanya.

  • Foto Bugil  Cewek imut dalam gaun pink dilepas untuk menunjukkan payudara kecilnya dan vagina botak

    Foto Bugil Cewek imut dalam gaun pink dilepas untuk menunjukkan payudara kecilnya dan vagina botak


    1675 views

    Duniabola99.com – foto gadis imut pakai pakaian pink dan menampilkan toketnya yang kecil dan memampilkan memeknya yang tanpa bulu.

    Foto cewek pangilan, Foto model asia seksi mulus, Fodel indonesia seksi mulus, Foto tante girang, Foto tante seksi, cewek pangilan, cewek boking, Koleksi foto cewek cantik, Kumpulan Foto Wanita Cantik, Kumpulan Foto Gadis Sunda Cantik, 7 Cewek Canti,

  • Kisah Memek Kenikmatan Tubuh Montok Selingkuhanku

    Kisah Memek Kenikmatan Tubuh Montok Selingkuhanku


    2370 views

    Duniabola99.com – Pengalaman pertama selingkuh dengan wanita lain membuat pikiranku tak tenang. Ditambah lagi kenekatanku saat berhubungan intim aq mengeluarkan pejuhku di dalam kemaluan Fani, aq takut kalau dia sampai hamil, kalau itu sampai terjadi, wahh bakal jadi skandal.


    Dan untuk menghilangkan rasa kekhawatiranku serta agar istriku tdk curiga, malam itu aq berhubungan intim dengan istriku. Tapi saat berhubungan intim, aq selalu membayangkan tubuh Fani, gerakan-gerakan erotis, pantatnya yg padat, dan toketnya yg padat montok.

    Keesokkan harinya aq menelpon Fani dan menyampaikan rasa kekhawatiranku. Jawaban Fani cukup menenangkan pikiranku.

    “Tenang mas, kemarin itu aq pas masa nggak subur, jadi aq biarkan pejuh mas keluar di dalam. Aq juga nggak mau suami dan keluargaku tau tentang perselingkuhan kita. Sungguh itu pengalamanku pertama”

    Perbincangan kami lanjutkan dengan nada penyesalan, mengapa perselingkuhan itu harus terjadi. Tapi aq dan Fani tdk berani berjanji perselingkuhan itu tak akan terulang kembali.

    2 Minggu kemudian, Fani sms, menanyakan aq sibuk atau tdk. Kujawab, ‘buat kamu segala kesibukkan bisa kutinggalkan’. Kemudian Fani ngajak ketemuan di salah satu cafe di mall di Kotaku. Katanya ada yg mau dia omongkan.

    Langsung aja aq meluncur dengan mobil yaris kesayangan ke mall itu. Setibanya di mall, kuparkirkan mobilku, dan langsung menuju cafe tempat kami janjian tadi. Di cafe itu aq melihat Fani sedang duduk sambil memainkan hp nya.

    “Siang ini kamu benar-benar cantik Fan” kataku mengejutkanya.

    “Haii, apak kabar mas Hardy Bikin kaget aja, silahkan duduk mas..” jawabnya diiringi dengan senyum manisnya

    Aq pun langsung duduk di sampingnya, memesan kopi. Aq langsung tanya pada Fani.

    “Katanya ada yg mau di omongin, soal apa sih Fan?


    Wajah Fani yg semula semeringah, berubah menjadi sendu, tampak ada beban berat yg sedang dipikulnya. Lalu dia bercerita habis bertengkar dengan mertuanya, karena dia dianggap boros dalam membelanjakan gaji suaminya.

    “Aq menitipkan anakku ke kakak iparku, aq mau cari ketengan, karena itu aq hubungi mas Hardy. Aq malas dirumah dalam kondisi mertua masih uring-uringan”

    “Ya sudah, sekarang kita mau kemana Fan?” tanyaku

    “Terserah mas Hardy saja, yg penting sebelum jam 8 malam aq harus sudah ada di rumah.

    Aq berpikir cepat, lalu kuajak Fani jalan ke tempat wisata pegunungan yg sejuk yg letaknya tak jauh dari kotaku. Ditempat itu aq punya Villa. Dia setuju dengan ajakanku, setelah membayar minuman, kami berdua langsung melangkah menuju tempat parkir, dan langsung meluncur menuju kawasan wisata itu.

    Di perjalanan aq berpikir keras bagaimana caranya menyuruh keluar Pak Aryo penunggu villaku. Tak mungkin aq membawa wanita lain ke villaku, pasti nanti pak Aryo akan bicara sama istriku. Akhirnya aq putuskan untuk chek-in disalah satu penginapan di daerah wisata itu.

    Setibanya di tempat wisata itu, aq mutar-mutar mencari penginapan yg cocok, yg jauh dari villaku. Dan pilihanku jatuh pada villa XXX, tempatnya nyaman, dan kupilih kamar yg paling belakang, agak tersembunyi dengan parkir mobil di bawah, dan kamar di atas.

    Begitu kami masuk ke dalam kamar, pintu kamar tdk aq kunci karena penjaga penginapan pasti akan datang lagi mengantarkan minuman yg kami pesan dan perlengkapan mandi.

    Begitu pintu kututup, tanpa komando kami berdua langsung berpelukan erat, bibir kami saling berciuman. Benar-benar erat pelukan kami, sampai hampir sesak nafas, seperti sepasang kekasih yg sudah lama tak berjumpa.


    “Aq kanget banget sama kamu Mas..” katanya dengan nafas memburu.
    “Aq juga Fan.. aq ingin kamu bersamaku selamanya…” jawabku dengan nafas terputus-putus.
    “Kita nikah aja yukk” pinta Fani.
    “Aq mau.. tapi apa mungkin?” jawabku.

    Hampir 10 menit kami berciuman, dengan posisi masih berpelukan kami melangkah kecil, berputar-putar seperti penari salsa. Ciuman dan pelukan kami harus berhenti waktu terdengar suara pintu di ketuk. Fani pun segera duduk di kursi sofa sambil merapikan pakaianya yg agak acak-acakkan.

    Kubuka pintu itu, dan kubiarkan penjaga penginapan menaruh dua cangkir teh di meja, dan meletakkan perlengkapan mandi di ranjang. Waktu penjaga penginapan pamit, kuselipkan uang 100ribu di sakunya sambil mengucapkan terima kasih. Si penjaga senang sekali mendapat uang tips dariku. Begitu sang penjaga keluar, pintu kamar langsung kututup dan kukunci.

    Aq pun langsung duduk di sofa, disamping Fani.

    “Mumpung masih hangat teh nya,, diminum yukk” kataku.

    Dan Fani langsung mengambil cangkir teh itu, meneguk isinya.

    Kuperhatikan caranya minum, sungguh seksi bibirnya. Aq lihat begitu, Fani tersenyum, senyumnya sungguh manis, yg membuat nafsuku menggelora. Kurapatkan tubuhku ke tubuh Fani.

    Saat Fani meneguk tehnya lagi, segera kutarik tanganya, dan langsung kucium bibirnya yg masih penuh dengan air teh. Akibat lumatan bibirku itu, teh yg ada di mulut Fani sedikit tumpah keluar, dan sebagian masuk di mulutku.

    Kubuka mulutnya dengan lidahku, sampai air teh itu berpindah semua ke mulutku. Dari mulutku kembali kudorong kemulut Fani, begitu bergantian. Hmm ciuman yg mengasyikkan, yg pernah aq impikan tapi baru kali ini bisa aq lakukan.

    Setelah beberapa kali saling tukar air teh yg bercampur dengan ludah kami berdua, akhirnya teh yg ada di mulut kami habis. Kini aq yg minum teh dengan porsi yg lebih banyak, kami pun berciuman lagi, saling dorong air teh ke mulut kami masing-masing. Tak terdengar desahan yg keluar, karena mulut kami penuh dengan air teh. Setelah air teh kedua itu habis dari mulut kami, Fani menarik mulutnya.

    “Gilaa.. darimana mas Hardy dapat ide ciuman yg model gitu, nikmat sekali mas, sungguh mengasyikkan” katanya dengan nafas memburu.

    Memang ciuman dengan model seperti itu membuat nafas kita jadi ngos-ngossan karena harus menjaga minuman agar tdk banyak yg keluar dari mulut.

    “Aq sering membayangkan berhubungan intim dengan berbagai cara, yg romantis dan lembut, termasuk cara berciuman tadi” jawabku

    Kemudian aq bangkit dan kurain tanganya, kemi berdiri saling berhadapan, merapatkan tubuh kami, dan kembali berciuman.

    “Fantasi apa lagi yg mau mas terapkan?” tanya Fani penasaran.

    Tanpa menjawab pertanyaanya, langsung kudorong tubuh Fani ke meja rias yg cerminya besar. Di depan meja rias itu, tubuhku menghadap ke cermin dan tubuh Fani membelakanginya.


    “Aq ingin kita menari, dan tarian kita bisa lihat dari cermin itu” kataku sambil melucuti baju dan celananya.

    Fani memahami maksudku, Fani juga melucuti baju dan celanaku, termasuk CD ku. Sekarang kami berdua dalam kondisi Bugil. Batang penisku yg sudah mengeras menempel di perut Fani, dan biji pelernya menempel di rambut kemaluannya yg tertata rapi.

    Ada sensasi luar biasa saat biji pelerku kegesek-gesek rambut kemaluanya. Dari cermin kulihat pantat Fani,, Oowwhhh pantat itu benar-benar mebangkitkan nafsuku.

    Kuciumi lembut bibir Fani dan Fani membalas dengan cara yg sama, sedangkan tanganku meremas-remas pantat Fani, sesekali tanganku mengelus punggungnya.

    Tangan Fani juga meraba pantatku, sesekali rabaanya menajngkau biji pelerku. Sambil berpelukan, saling cium, saling raba, tubuh kami berdua bergerak ke kanan dan kiri. Sesekali kami berbalik posisi, sehingga Fani ganti yg melihat tubuhku dari cermin.

    Perut Fani pun mulai basah dengan cairan penisku yg terus menetes, dan gesekan-gesekkannya membuat penisku benrdenyut. Dantanganku mulai merayap, membelah pantat Fani, mengikuti lekuk-lekukknya, sampai ke anus, dan terus turun ke kemaluannya.

    Kurasakan kemaluanya sudah basah. Payudaranya yg besar. dan puting susunya yg sudah mengeras semakin denyut penisku bertambah kencang. Tubuh kami mulai di penuhi peluh, dan peluh itu semakin membuat nikmat, karena penisku bisa lebih leluasa bergerak di tubuh Fani.

    Setelah beberapa lama kami berciuman, masih dengan berpelukkan, kubaringkan tubuh Fani ke ranjang. Karena posisi berpelukan, maka tubuhku menindih tubuh Fani. Tanganku beralih ke depan, meremas-remas payudaranya dan memilin-milin puting susunya.

    Sedangkan mulutku menghisap payudaranya yg satunya. Kumainkan lidahku di puting susunya, sesekali menjilati seluruh payudaranya yg membuat Fani geli kenikmatan. Fani cuma bisa mendesah dan menarik-narik rambutku.

    Permainan bibirku terus turun, dari payudara ke perut, sedang kedua tanganku meremas-remas payudaranya.

    “Ogghhh masshh.. nikmaatttt maasss… ohhhh.. terussshhhh” racaunya.

    Kulihat matanya sayu, tanda sudah horny berat. Tapi aq masih ingin berlama-lama memainkan tubuh Fani yg indah, putih mulus dan menggairahkan ini.

    Kini bibirku bermain di paha Fani, kuciumi pahanya bergantian, kanan dan kiri. Kujilati lipatan pahanya sampai ke selangkanganya. Terus jilatan lidahku turun ke betis. Tanganku kini mengelus-elus rambut kemaluannya.

    Fani semakin mengglepar-glepar mendapat perlakuan seperti itu. Kemudian jilatan lidahku naik lagi ke atas, tanganku membuka lebar paha Fani, hingga kemaluannya yg merah dan basah terkuak.

    Klitorisnya kumainkan dengan lidahku. Fani merintih kecil,

    “Owgghhh nikmat masss terusssss masss” rintihnya semakin mebuatku bergairah.

    Semakin liar lidahku memainkan kemaluanya. Kusapu seluruh kemaluannya dengan lidahku, kugigit-gigit pelan klitorisnya. Fani semakin membuka lebih lebar pahanya. Dan memberi kesempatan tanganku untuk meremas payudaranya. Peluhnya semakin deras, cahaya lampu neon membuat tubuhnya yg putih mulus semakin bersinar.

    Fani bertambah kencang menggelinjang kekanan dan kekiri. Tanganya menekan kuat kepalaku agar semakin rapat di kemaluannya. Dan kali ini jilatanku bukan cuma di kemaluannya, tapi juga ke lubang pantatnya.

    “Maassshhh Hardyyyy aakuuuuhhh maauuuuu keluaarrrr” desah Fani.

    Mendengar desahan Fani, langsung saja kumasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluanya. Pantat Fani terjingkat ke atas, dan dalam waktu yg bersamaan keluar lendir hangat dar dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku.

    Fani semakin kencang menarik rambutku, dan tubuhnya bergetar hebat, pahanya menjepit kepalaku. Kubiarkan beberapa saat lidahku di dalam lubang kemaluan Fani, sampai lendir hangat itu habis kuhisap.


    Tak lama kemudian, tubuh Fani semakin lemas, jepitan pahanya di kepalaku sudah mengendur. Aq langsung bangkit, dan tidur di sebelah Fani. Fani segera menciumiku dengan buas.

    “Makasih masss, permainanmu bikin aq ketagihan” kata Fani sambil mengalihkan ciuman dari bibir ke keningku.

    “Buat kamu, aq rela melakukan apa saja Fan, karena aq senang” jawabku

    “Mas Hardy, aq mau mandi dulu ya, nggak enak nih basah dan bau keringat begini”

    “Iya, mandilah dulu, biar wangi tubuh kamu. Aq juga mau ke mobil sebentar” jawabku

    Dengan masih dalam keadaan bugil, Fani berjalan menuju kamar mandi yg memang tersedia di dalam kamar. Fani mandi tanpa mengunci pintu kamar mandi, sehingga aq bisa melihat tubuhnya yg semakin bercahaya karena terkena air. Aq segera mengenakan pakaianku, dan berjalan ke mobil.

    Keluargaku selalu minum madu setiap pagi dan menjelang tidur. Karena itu, di mobilku selalu ada persedian madu, karena sering dalam perjalanan jauh kami kesulitan mencari madu. Kuambil botol madu dan kubawa ke kamar.

    Dikamar kulihat Fani sudah selesai mandi, dan dia duduk di kursi sofa, handuk melilit di tubuhnya, tapi pundah dan pahanya tetap kelihatan. Raut kelelahan sudah tak tampak lagi, wajahnya benar-benar segar.

    “Ke mobil ngapain saih mas?” tanya Fani penasaran.

    “Ini ngambil madu” jawabku sambil menujukan botol madu.

    “Emang buat apa sih mas? yanya Fani penasaran.

    Aq tak menjawab pertanyaanya, hanya kuraih tangannya, dan kugandeng menuju ranjang. Fani tidur terlentang di ranjang, dan kulepas lilitan handuk di tubuhnya. Aq juga melepas pakaianku. Kembali kami dalam keadaan bugil. Kubuka tutup botol madu, kuminum sedikit isinya.

    Lalu kulumat bibir Fani. Rupanya Fani baru sadar fungsi madu itu, dan dia juga semakin bergairah melumat bibirku yg manis karena madu. Sambil berciuman, kuteteskan madu itu ke payudara Fani. Kulihat mata Fani membelalak waktu kuteteskan madu ke payudaranya, dia seperti bertanya untuk apa madu itu. Botol mandi yg di tangan keletakkan di ujung ranjang, agar tdk tumpah.


    Bibirku melepaskan ciuman Fani, lalu turun ke bawah menjelajahi payudaranya yg terlumuri dengan madu. Kuhisap payudaranya yg manis. Fani merintih kesakitan karena hisapanku, tapi mulutnya mengatakan sebaliknya.

    “Iyaaahhhh hisap terussss maassshhh, sakit tapi nikmaattt”

    Kuhisap payudara Fani bergantian. Dan satu jari tanganku kuoleskan pada madu yg meleleh di payudara Fani, lalu jariku itu kumasukkan ke dalam mulut Fani. Fani seperti anak kecil dapat es cream, asyik menghisapi jariku

    Karena madu di payudara Fani sudah habis, dan rasa manisnya sudah hilang, kuraih botol madu dengan maksud untuk kulumuri tubuhnya dengan madu. Tapi kali ini Fani merebut botol madu itu. Aq tak tau apa yg dia lakukan.

    Fani mendorong tubuhku, sehingga kini aq yg tidur terlentang di ranjang, dengan kaki menjuntai kebawah. Lalu Fani menuangkan sedikt madu di batang penisku. Dingin-dingin basah rasa penisku. Kemudian Fani langsung menjilati penisku yg berlumuran madu.

    Separuh batang penisku masuk ke dalam mulutnya, dan Fani memaju mundurkan kepalanya mengulum penisku. Kini giliranku yg kelojotan. Fani meletakkan botol madu ke lantai, sambil mulutnya sibuk mengulum dan menghisap penisku.

    “Aaauugghhh… aghhhhssss… terussss Siittttt” cuma itu yg keluar dari mulutku.

    Karena nggak tahan mendapat serangan dahsyat itu, aq lamgsung bangkit, dan dengan sedikit kasar mengangkat tubuh Fani untuk kurebahkan di ranjang.

    Kedua paha Fani kuangkat tinggi-tinggi, hingga kemaluan Fani menyembul dan batang penisku yg sudah tegang mengeras langsung kumasukkan ke lubang kemaluannya. Kedua Kaki Fani bersandar di pundakku. Kusodok terus pelan-pelan sampai masuk semua batang penisku ke lubang kemaluannya. Fani mendesah keenakan. Desah kami memenuhi ruangan kamar villa.

    Sambil kulihat penisku yg keluar masuk di lubang kemaluan Fani, tanganku meremas paha Fani. Sedang tangan Fani cuma bisa meremas-meremas sprei kasur.

    “Penismu nikmaattt mass hardyyy.. aq suka bangett” racau Fani.

    “Ogghhhh iya saaayaannggg,, lubangmu juga nikmaatttt” kami terus berpacu mengejar puncak kenikmatan.

    Bberapa menit kemudian aq merasa ada cairan hangat yg mulai mendesak penisku.

    “Fann, aq mauhh keluarrrr, aq keluarin dimanaaa?

    “Di dalam ajaahhh masshhhh.. akuhhh jugaa mau keluaaarrrrr”

    Kubenamkan seluruh batang penisku ke kemaluan Fani.


    Crett.. crett.. crett.. crett… lendir kenikmatanku dengan kerasanya menyembur membasahi kemaluan Fani, sebelum ia melanjutkan omongannya. Kocokkan penisku dan semburan lendirku juga mempengaruhi kemaluan Fani, hampir bersamaan kemaluan Fani juga mengalirkan lendir hangat kenikmatan.

    Perlahan-lahan kuturnkan paha Fani dari pundakku. Dan tubuhku ambruk menindih tubuh Fani.

    Makasih Fani, kamu sungguh luar biasa” kataku.

    Fani tak menjawab, hanya mencium bibirku, dan dari sudut matanya ada titik air bening.

    Aq tak inigin merusak suasana dengan menanyakan mengapa ia meneteskan air mata. Kubiarkan saja.

    Setelah itu kami mandi bersama, dan mengulangi perstubuhan di kamar mandi. Jam 7 malam aq meluncur kembali ke kotaku, mengantar Fani kerumahnya.

    Lebih dari enam kali kami melakukan perselingkuhan itu. Dan yg paling berkesan adalah perselingkuhan yg kami lakukan di villaku.

  • Kisah Memek Ngentot Ibu Bos Di Kantor

    Kisah Memek Ngentot Ibu Bos Di Kantor


    3105 views

    Duniabola99.com – Sebuah Kisah Memek bercinta dengan bos atau atasan di ruang kerja sebuah kantor. Bos wanita yang bernama Ibu Susan yang memiliki tubuh indah dan bersih. Berikut ini adalah kisah lengkapnya!

    Kehidupan itu ada pasang surutnya, ketika saya sedang jaya, saya mempunyai client yang lumayan banyak untuk ukuran AE pemula di sebuah advertising.

    Dan dengan ketekunan saya, perusahaan tempat saya bekerja mengalami kemajuan pesat hingga mencapai Top 5 billing di semua stasiun TV. Dan kemudian bencana datang, Perusahaan tersebut bangkrut karena miss management.

    Ditengah kesusahan datanglah tawaran dari Nancy, junior saya yang telah pindah ke Gokil Advertising, dan mengenalkan saya dengan Ibu Susan, pemilik perusahaan tersebut. Ibu Susan dipertengahan abad usianya, masih mempunyai tubuh yang terawat dengan baik, bodynya tidak kalah dengan gadisgadis yang masih muda yang menjadi anak buahnya di Gokil Advertising.


    Karena prestasi kerja saya yang baik, kami sering mengadakan meeting after hours, dan progress kerja saya yang baik, membuat kami cukup akrab..tapi pada suatu malam ada kejadian yang benarbenar mengubah hidup saya! Begini anakanak ceritanya..

    Suatu malam, ketika karyawan lain telah pulang, Saya tengah memaparkan pendekatan saya terhadap satu perusahaan rokok terkemuka, dan kemudian tibatiba Ibu Susan berkata,

    Waduh, kog punggungku gatal ya?

    Saya masih berusaha menahan diri untuk tidak terlalu cepat menolongnya, takut nanti dianggap kurang ajar!

    Semakin lama gatalnya sepertinya semakin bertambah,

    Tolong Dik Uki, bisa garuki punggung Ibu?

    Saya mengangguk dan berusaha membuang pikiran kotor saya, yang ingin sekali rasanya mengetahui lebih dalam bentuk tubuh boss yang cantik dan keturunan bangsawan ini..

    Saya garuk pelanpelan, tapi lebih tepatnya hanya mengusapusap punggungnya saja, takut kalau Ibu Susan kesakitan.

    Dik Uki, agak keras dikit, masih gatal lho Dik, pinta Ibu Susan.

    Dan saya agak sedikit memantapkan tangan saya dipungungnya.

    Dik Uki, masih belum terasa, sebentar saya buka dulu blazer saya.

    Dia langsung membuka blazernya, sehingga tinggalblousenya yang putih dan transparan. Waduh semakin tidak tahan nih saya, karena kulit tengkuknya yang mulus dengan sedikit rambut lembut yang tergerai di tengkuknya (Dia kalau ke kantor selalu rambutnya disanggul di atas), semakin menambah feminin, dan semakin membikin saya langsung terangsang.

    Saya menggaruknya tetap tidak mau keras dan masih cenderung mengusap atau membelai punggungnya, karena saya menikmati kehalusan kulit seorang bangsawan yang berada dibalik bajunya yang tipis. Saya usap seluruh punggungnya dengan pelan, ke atas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan, terkadang tangan saya, saya telusupkan di bawah ketiaknya, untuk menggapai payudara yang di depan.

    Dia menengadahkan kepalanya, dan menggelenggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sambil suaranya mendesah,

    Uuhh enak Dik Uki.. enaakk..uuhh..

    Mendengar desahannya yang merangsang, rudalku langsung tegak bak tugu Monas.

    Sekujur tubuhku mulai menggigil dan seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara, karena nafsuku yang langsung menggebu.

    Baru kali ini saya bisa menikmati tubuh seorang bangsawan yang bersih, terhormat dan sangat terjaga dari tangan lakilaki lain, selain suaminya.

    Karena Dia duduk membelakangiku yang berdiri sambil memijitmijit punggungnya, batang kemaluanku langsung kutempelkan di punggungnya yang lembut seperti sutera. Kugesekgesekkan batang kemaluanku ke punggungnya dengan pelan. Dan Dia berkalikali melenguh,

    Uughh, enachh Dik, enaak, terus Dik.


    Dia membimbing tanganku untuk mengusap dua gunung kembar yang kencang dan kenyal. Kuusap payudaranya dengan lembut, kucium tengkuknya dengan lembut, dan kugesekkan batang kemaluanku ke pungungnya dengan lembut.

    Aku sangat tahu, kalau melayani tipe wanita seperti Dia ini harus dengan lembut dan dengan menggunakan perasaan.

    Kucium tengkuknya dengan lembut, Dia sekali lagi menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sambil terpejam, dan bibirnya yang tipis terbuka sedikit, dan mulutnya hanya bergumam, Emm. Aku tahu itu artinya dia sangat menikmati.

    Tanganku, kuusapkan dengan lembut di sekeliling payudaranya, dan kulingkari masingmasing payudaranya dengan kedua tanganku, sengaja aku tidak sentuhkan tanganku ke pentilnya, untuk memberikan sensasi yang sangat halus dan perlahan.

    Beberapa kali tanganku mengitari sekeliling payudaranya, kemudian perlahanlahan tanganku kutarik untuk mengusap pipinya. Kutengadahkan wajahnya, dan kucium keningnya dengat lembut sekali. Aku bisa rasakan kelembutan nafasnya di wajahku, bibirnya yang tipis masih mengeluarkan gumaman yang lembut,

    Dik Uki.. emm.. eemm..

    Dengan perlahan aku membalikkan badan Dia ke arahku, dengan cara memutar kursinya, dan saya membimbing dia untuk berdiri dengan perlahan, kini aku dan Dia sudah berhadapan, samasama berdiri, dadaku menempel ke dadanya, dan aku bisa merasakan kekenyalan susunya, dan saya membayangkan betapa indahnya bukit kembarnya.

    Tanganku kudekapkan ke pinggangnya, dan telapak tanganku kuusapkan ke pantatnya yang juga sangat indah dan kencang. Tangannya memegang pundakku dengan lembut, kepalanya sudah menengadah ke atas, dan tatapan matanya.. waduh, jernih dan indah menatap mataku tanpa berkedip. Kusentuh bibirnya dengan lembut, kuusapkan perlahan bibirku ke bibirnya. Dia memberikan reaksi dengan mengencangkan dekapannya ke pundakku dan dadanya ditempelkan lekat ke dadaku, tanganku kudekapkan semakin erat ke pantatnya dan agak kutarik ke atas pantatnya, sehingga kakinya agak diangkat ke atas. Waduh ciumannya sangat lembut, perlahanlahan kuusapkan lidahku ke lidahnya, dia memberikan reaksi yang sama, menyapukan lidahnya ke seluruh mulutku. Tanganku mulai mengusapusap punggungnya naik turun dengan lembut. Aku menikmati sekali kehalusan kulit punggungnya.

    Setelah aku puas menciumi bibir, wajah dan pipinya, ciumanku perlahanlahan kuarahkan ke lehernya. Dia menggelenggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, matanya masih terpejam menikmati, nafasnya agak memburu, dan mulutnya masih bergumam,

    Mmm.. uhh..


    Ciumanku mulai bergeser ke bawah, ke belahan dadanya. Kancing blousenya yang di depan dengan mudah kubuka satu persatu, sehingga tersingkap sudah BH hitam yang menyangga dua buah payudaranya yang padat, bulat, kenyal, bersih dan ranum. Kuciumi lehernya dengan sangat lembut, ke pundaknya, bergesar turun ke sebelah atas payudara yang tidak ditutup BH. Dia semakin menengadahkan kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya semakin menikmati gaya permainanku.

    Kedua tanganku memegangi dibawah kedua ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih mengusap daerah leher dan di atas payudara.

    Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.

    Diik..Ukii.. uugghh.. sstt, sambil mulutnya berdesis kenikmatan.

    Blousenya yang masih menempel di pundaknya perlahanlahan kulepaskan, sehingga pemandangan kemulusan dan kemolekan tubuh Dia terpampang jelas di hadapanku, dan terkena sinar lampu down light kekuningan yang berada di langitlangit tepat di atas kami berdua, menambah romantisnya suasana malam itu yang tidak akan pernah kulupakan. Sekali lagi tanganku kugunakan meremas sebelah pinggir dari payudaranya, dan tampak bahwa payudaranya sudah mulai mengeras.

    Tanganku mengusap punggungnya dengan perlahan sambil membuka tali BH yang ada di punggungnya. Click sekali jentik langsung terbuka pengait BHnya. Dengan pelan kuturunkan tali BH yang ada di pundaknya, akhirnya BHnya kulepas.

    Woow, terlihat pemandangan indah sekali, dua gunung kembar yang kuning dan bersih dengan puncaknya yang kecil yang sudah berdiri tegak. Aku sudah sangat terangsang tapi aku tidak boleh gegabah. Kuusap payudaranya dari sebelah bawah dengan tangan kananku, tangan kiriku masih mendekap punggungnya untuk menjaga agar Dia tidak terjatuh, dan kucium payudaranya, berkeliling mengitari pentilnya, dan tangan kananku masih mengusapusap sebelah luar payudara, tapi dengan gaya agak memeras. Kedua tangan Dia memegang erat pundakku tanda sudah semakin gemes, untuk dicium pentilnya.

    Karena aku sudah merasa waktunya tepat, maka dengan lembut kukulum pentilnya.

    Dan reaksinya,

    Aaaughh, uuhh..ss.. uuhh,

    Dia melenguhlenguh dan mendesisdesis keenakan, seakanakan yang dinantikannya telah tiba.

    Meskipun kondisinya sangat terangsang, tapi lenguhan itu tetap lembut dan terdengar lirih. Kukulum pentilnya, kugesekgesek pentilnya dengan lidahku, dan kugigit lembut pentilnya, tanganku tetap meremasremas lembut payudaranya.

    Setelah aku puas mempermainkan pentilnya kiri dan kanan bergantian, kulepaskan bibirku dari susunya, dan kugeserkan mulutku ke bawah ke seputar perutnya yang datar dan mengeluarkan aroma parfum yang lembut dan semerbak.


    Ketika mulutku terlepas dari susunya, Dia kelihatan menghela napas lega dan baru bisa bernafas dengan tenang. Aku menciumi perutnya dengan agak sedikit jongkok. Kucium pusarnya, dan kujilati pusarnya dengan lidahku. Dia menggelinjang kegelian. Karena terlalu lama berdiri atau karena sudah sangat terangsang, Dia sudah tidak kuat berdiri dan dia bergeser ke belakang duduk di meja kerjanya. Aku berdiri dengan kedua lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya. Dia menggelinjang kegelian, dan mengusapusap rambut kepalaku dengan tidak beraturan, terkadang meremas, menjambak dan mengusap rambutku. Sehingga rambutku sangat kacau.

    Puas dengan permainan perut, Dia kurebahkan di meja kerjanya. Untungya meja kerja Dia cukup besar. Kupelorotkan rok bawahannya, sekaligus dengan CDnya. Sekarang tampak di hadapanku seorang putri yang kuning, bersih, dengan kaki dan betis yang aduhai indah, terbujur pasrah di hadapanku.

    Kunikmati tubuh Dia sebentar, karena selama ini aku hanya bisa membayangkan keindahan tubuhnya, tanpa berharap untuk dapat memandangnya. Tapi ternyata malam ini apa yang kudapatkan jauh dari yang kubayangkan. Seorang wanita dengan tubuh montok dan kuning mulus, dengan kaki dan betis ramping. Dua buah dada yang tidak terlalu besar, tapi bulat, padat dan kencang, sehingga cocok dengan kesan payudara seorang putri. Bentuk lengan dan bahu yang padat bulat dan berisi.

    Dia telentang di atas meja di hadapanku, aku masih berdiri. Aku mencium pipinya sekali lagi dengan lembut, kuusap payudaranya dengan lembut. Kedua tangan Dia merangkul leherku dengan erat. Kedua kakinya bergerakgerak dengan halus pertanda sangat terangsang. Perlahanlahan tanganku kugerakan dari susunya turun ke perutnya. Kuusap sebentar perutnya dan bergerak turun ke bawah mengusap pahanya. Paha yang selama ini hanya bisa kupandang. Aku usap pahanya naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut.

    Eranganerangan kecil keluar dari mulut Dia,

    Ugh.. ugh.. emm.. emm..

    Tanganku bergerak dari sekitar pahanya terus mengusap sekitar bibir kemaluannya.

    Dengan perlahan kedua kaki Dia mengembang, memberi kesempatan tanganku untuk mengelus kemaluannya. Tetapi kemaluannya belum kuelus, hanya kedua selangkangan saja yang aku belai dengan kedua jari telunjuk dan jari manis bersamasama. Kuelus selangkangannya naik turun, dan Dia menambah kecepatan gerakan kakinya. Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya, sehingga kemaluannya juga ikut naik. Aku tahu ini pertanda agar aku dapat segera mengelus kemaluannya. Kuusap pelan dan dengan jarak sentuhan yang kubuat serenggang mungkin antara bibir kemaluannya dan telapak tanganku, membuat gelinjang Dia menaikkan kemaluannya untuk menyentuh tanganku semakin tinggi.

    Kubelai rambut kemaluannya yang lembut, tipis dan tertata rapi. Setelah puas memainkan sekitar kemaluannya, dan liang kemaluan Dia sudah semakin terbuka dan semakin basah. Kusentuh klitorisnya dengan sedikit ujung dari jari tengahku dengan lembut dan.. Uuhhgh, lenguhan Susan kenikmatan.

    Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Tibatiba tanganku dijepit dengan kedua pahanya.

    Diik Ukii.. aakkuu.. nggakk.. taahh..

    Kemudian tangannya menarik punggungku sebagai bertanda agar aku segera menaiki tubuhnya. Kutarik kedua kakinya ke arah pinggir meja, sehingga kedua kakinya terjuntai, kemudian Dia membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar. Aku sempat memandangi kemaluannya, dan seakan liang kemaluannya merah seperti bibir gadis yang memakai lipstik yang sedang merengek.

    Kugesekkan batang kemaluanku pelanpelan ke bibir kemaluannya, dan Dia mengerang lagi,

    Uugghh.. uughhg..

    Kumasukkan dengan pelan batang kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik kembali dan kumasukkan kembali. Dengan gesekangesekan yang pelan tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan. Untuk melayani tipe seperti Dia ini, kugunakan gaya gesekan 5:1, artinya lima kali keluar masuk setengah batang kemaluan, baru sekali masuk seluruh batang kemaluan. Dan pada saat masuk yang seluruh batang kemaluan, erangan

    Dia semakin hebat. Dengan gaya lembut dan 5:1 ini kami bisa saling menikmati.

    Uuugghh.. acchh.. Diikk.. Ukii.. ucchh.. sstt.. uhh..

    Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.

    Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku, kedua tanganku dengan leluasa meremas kedua susunya, yang bergerakgerak naik turun tergantung sodokanku.

    Kadangkadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadangkadang mengusap perutnya.

    Setelah cukup lama aku melakukan genjotan 5:1, tiba tiba kedua paha Ibu Susan diangkat dan dililitkan ke pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku, mulutnya sedikit menganga dan mendesis..

    Diikk..Uuu..Ki.. saa..yaa saampaaii.. uuhhff.

    Kupegangi pinggangnya untuk menekan liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang dan nafasnya tersengalsengal, aku mulai lagi dengan genjotan, tetap dengan gaya 5:1.

    Dia melenguh, Uuff.. uff.. uuff.. Dik Uki beluumm yaa. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh..

    Sebentar Bu! kataku.

    Dik.. uhff, ceepetan dikit.. Dik.. ughf.. uhfgg.. aa.. ku mau uhgf uff uff.. keeluar.. laa.. ggii..

    Sebentar Bu, aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai..

    Tibatiba ada aliran listrik menjalar dari ubunubun turun ke arah kemaluanku dan semakinlama semakin mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup dan mau pecah.

    Aachghh.. accghh.. Buu.. Sussann.. aku mmau keluarr..

    Dia memegang erat tubuhku dan

    Crret.. crrett.. keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan Aaachh..

    Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengahengah.


    Dik Uki, makasih ya Dik, kamu telah memberi saluran yang selama ini tersumbat.

    Aku sangat puas malam itu, karena aku tidak dapat membayangkan, ternyata aku bisa menikmati tubuh seorang wanita terhormat, yang selama ini orang luar sangat menghormatinya, tapi ternyata malam ini dia begitu pasrah menyerahkan tubuhnya kepadaku.

    Jam telah menujukkan pukul 22.00 ketika permainan kami usai, dan kami berdua segera masuk ke toilet untuk membersihkan dan merapikan badan kami masingmasing.

    Dan sebelum pulang aku mendapat tugas baru dari Dia, yaitu membantu membersihkan cairan yang membasahi meja kerja Dia, dan membantu merapikannya. Sambil merapikan mejanya aku berbisik ke telinga Dia,

    Bu meja ini dirapikan ya.. karena besok malam mau dipakai lagi,

    Dia hanya tersenyum dan mencubit mesra lenganku.

    Hal tersebut kuulangi setiap ada kesempatan, baik di kantor ataupun di hotel, tapi rahasia tersebut tidak terbongkar dan kami saling menjaga rahasia.

    Dan kalau pagi hari, Dia kembali memerankan perannya sebagai atasan yang berwibawa, profesional, tetapi kalau malam, melenguhlenguh dan menggelinjanggelinjang di bawah selangkanganku.

  • Foto Ngentot Amatir Vanessa Decker mendapat vagina menjilati dan menggedor stoking hitam

    Foto Ngentot Amatir Vanessa Decker mendapat vagina menjilati dan menggedor stoking hitam


    1650 views

    Duniabola99.com – foto cewek lagi sange pakai stocking hitam Vanessa Decker melakukan posisi 69 sebelum ngentot dengan pria berkontol besar dan menembakkan sperma diatas memeknya. Agen Pokerqq

  • Kisah Memek Seduksi Marsha

    Kisah Memek Seduksi Marsha


    2079 views

    Duniabola99.com – Setelah menikah setahun, Bob dan Marsha Williams
    akhirnya akan menunda bulan madu. Itu adalah
    hari setelah Natal, dan mereka terbang ke
    Detroit, kemudian mengendarai mobil sewaan ke Boyne Mountain
    Ski Resort. Menjadi pemain ski pemula, mereka senang
    dengan prospek menghabiskan seminggu di salju di
    Michigan Utara . Banyak teman mereka di Houston mengira mereka
    gila seperti neraka, dan mungkin akan mematahkan semua tulang
    di tubuh mereka.


    “Ini empat jam perjalanan yang baik, tetapi, Anda harus tiba di sana
    sebelum gelap.” Mereka diberitahu oleh
    agen penyewaan mobil . “Kamu tidak benar-benar berpakaian untuk cuaca seperti ini,
    dan lebih dingin di mana kamu akan pergi. Mungkin, kamu harus
    berbelanja pakaian yang pantas sebelum kau
    meninggalkan Detroit. ”

    ” Kita akan baik-baik saja di dalam mobil yang hangat, “Bob menjelaskan.” Selain itu,
    membeli pakaian musim dingin yang berat adalah pemborosan uang, untuk
    dipakai seminggu dan dibuang. Begitu sampai di resort,
    kita bisa menyewa jas ski. ”

    ” Menuju ke utara, kau harus punya
    persediaan cuaca darurat . “Agen itu menjawab.

    Sekitar dua jam dari Detroit, salju mulai turun dan Bob
    harus memperlambat merangkak.” Jika ini terus berlanjut, kita tidak akan pernah
    berhasil sebelum gelap, “dia mengamati.

    Sudah gelap lebih dari satu jam ketika mereka mencapai
    Gaylord. Di sini mereka meninggalkan saya-75 untuk jalan county pergi
    ke M-131. Bob telah menggunakan nya kaca depan wiper dan
    sebagian besar cairan pencuci, dari disiram dengan
    lumpur asin dan kotor sementara di jalan ekspres. Memiliki
    lebih dari setengah tangki bensin, mereka tidak pernah berhenti di
    Gaylord. Hanya beberapa mil di jalan paling gelap yang
    pernah dilihatnya, salju berubah menjadi hujan beku. Fastbet99

    Penghancur itu tidak bisa menjaga kaca depan jelas
    tanpa bantuan dari cairan. Cairan itu habis dan dia
    berusaha untuk benar-benar buta. Dengan membungkuk, dia
    hampir tidak bisa melihat melalui area kecil tepat di atas
    defroster. Melihat jalan masuk, dia berhenti di jalan
    dan berhenti.


    “Aku tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya. Aku tidak bisa mengemudi dan
    tidak ada tempat untuk berhenti mencari bantuan. Aku bahkan belum melihatnya
    setiap lalu lintas sejak kami meninggalkan Gaylord. “Dia berkata.

    ” Ini adalah jalan masuk, dan pasti ada rumah di dekatnya
    . Matikan lampu depan, supaya bisa kulihat. “Marsha
    menyarankan. Sekitar lima puluh meter melalui pepohonan, dia melihat
    cahaya teras rumah.” Ayo! Mari kita berlari ke
    sana dan meminta bantuan. ”

    Mereka hanya memakai sweater, tapi, setidaknya,
    mereka berdua cukup masuk akal untuk mengenakan celana panjang. Berlari
    dan tersandung dalam kegelapan, mereka sampai di rumah tepat
    ketika lampu dinyalakan. Bob jatuh di
    tangga yang licin , dan suara itu menyebabkan lampu menyala kembali.
    Pintu terbuka dan di sana berdiri seorang lelaki kulit hitam tua,
    memegang senapan.

    “Apa yang orang-orang lakukan di properti saya?”

    Menggigil dari basah dan dingin, Bob berkata,
    “Mobil kami rusak dan kita perlu menghangatkan, kemudian, gunakan
    telepon Anda.”

    “Tidak ada telepon, tetapi kamu bisa menjadi hangat. Kamu pasti
    tidak ada di sekitar sini! Tidak ada yang mau bepergian dengan berpakaian
    seperti kalian berdua. Masuklah ke dalam sebelum kamu mati kedinginan.
    Tidak perlu orang mati di berandungku!” ”

    Memasuki, Bob dan Marsha melihat satu ruangan besar, dengan
    kompor perut panas, panci hampir di tengah. Semakin
    sedekat mungkin, satu sisi menjadi hangat, sementara yang lain
    membeku.


    “Itu hal buruk tentang kompor, kamu tidak bisa menghangatkan
    seluruh tubuh pada saat bersamaan.” Orang tua itu menyeringai, “Bukankah
    kamu punya salah satu dari mereka ponsel?”

    “Tidak ada sinyal,” jawab Marsha.

    “Aku tidak tahu apa yang kamu pikir bisa kamu lakukan malam ini. Kamu
    bisa tidur di sini, tapi, aku hanya punya satu tempat tidur. Tidak
    ada yang ekstra untuk membuat palet di lantai. Lantai
    juga terlalu dingin. Kamu tidak keluar dari mereka pakaian basah,
    Anda akan menangkap pneumonia. ” Agen Judi Bola

    Marsha melihat ke tempat tidur dan menyarankan, “Apakah tidak
    apa – apa kalau Bob ada di tengah dan aku di depan?”

    “Tidak di depan, tidak! Aku harus menambahkan lebih banyak kayu ke
    kompor. Kau atau dia mungkin mengatur rumah terbakar. Kau
    bisa tidur di belakang, jika kau mau. Aku kira aku bisa bertahan
    dengan menjadi yang berikutnya. Baginya suatu malam, jika kita akan
    tidur bersama, kita harus saling mengenal.
    Josh. Aku akan membalikkan punggungku saat kau menanggalkan pakaian dan
    menutupinya. Anda perlu menggunakan toilet, melalui
    pintu itu di sana. ”

    Setelah memperkenalkan diri, Marsha pergi ke toilet
    lebih dulu dan setia pada kata-katanya, Josh berpaling sementara
    Marsha naik ke tempat tidur. Mengambil pakaiannya, Josh menggantungnya
    di belakang kursi. Melakukan hal yang sama untuk Bob, dia
    ternyata cahaya sebelum menghapus celananya.
    Unknowing baik, Josh tidak pernah mengenakan pakaian dan nya
    besar, ayam lembek berayun antara pahanya.

    Marsha pikir dia tidak akan pernah berhenti menggigil. dia
    tidak pernah sangat dingin dalam hidupnya. “Sayang, kamu tidak mengeluarkan
    panas dan aku tidak bisa menjadi hangat. Biarkan aku masuk
    tengah, jadi aku punya sesuatu yang hangat di kedua sisinya. ”

    ” Kau yakin? “Bob berbisik. Bob merasakan
    tamparan besar di pipi pantatnya ketika Josh naik ke tempat tidur.

    ” Ya, aku yakin. Menurut Anda apa yang akan terjadi
    dengan Anda berbaring di sini? Pikir saya mungkin merayu tuan rumah kami? ”
    Marsha balas berbisik.

    Membuat perubahan, Marsha merasa Josh berguling, jadi dia
    menghadap ke punggungnya. Dia juga merasakan kedewasaannya yang sangat besar,
    tetapi mengira itu adalah lengan atau pergelangan tangannya, menekan
    punggungnya. Sampai dia menjadi hangat, tidak ada ruang untuk
    pikiran

    lain.Segera, Marsha hangat dan nyaman, dia merasakan
    cangkir tangan yang kasar, kapalan di payudaranya, dan tahu bahwa Josh
    merasa cemas, bahkan tanpa berpikir,
    terdengar, dia melepaskan tangannya. Dalam hitungan detik, ia
    kembali ke tempatnya, meremas dan men-tweak
    bola dunia sensitifnya . Dia berpikir, “Dia baik kepada kami, biarkan
    dia mendapatkan kesedihannya selama beberapa menit. Tidak ada hal lain yang
    akan terjadi. Dia hanya orang tua yang kesepian.”


    Memijat payudaranya hanyalah apa yang
    dibutuhkan Marsha . Dia tidak lagi memikirkan tangan siapa yang melakukannya
    . Dia tertidur, ketika dia merasakan tinjunya memaksakan
    diri di antara kedua kakinya. Ini terlalu banyak! Menjangkau
    ke bawah, Marsha siap untuk mencubit dan menggores
    penyerbu dengan kukunya yang tajam. Tangannya benar-benar
    melalui pahanya, karena dia bisa merasakan lengannya
    menempel di celah vagina dan kemaluannya. Marsha
    seketika tahu, dia telah meraih ayam terbesar di
    dunia! Dia sangat terkejut, dia hanya meremas
    kepala besar itu . Datang ke akal sehatnya, dia melepaskannya, saat dia
    perlahan menarik diri. Orang tua itu mulai mengeringkan Marsha,
    perlahan dan mantap.

    Mula-mula, Marsha sangat marah, tetapi perlahan-lahan menjadi tenang
    ketika dia menyadari tidak ada bahaya yang terjadi. Bob
    mendengkur dan mati bagi dunia. Ini adalah sesuatu yang harus dia
    atasi sendiri. Ototnya yang besar
    menggosok celah basah dan klitorisnya yang berdenyut. Marsha
    tahu dia berada di ambang orgasme karena
    tindakannya yang tidak berbahaya. Tidak mungkin untuk menjaga pantatnya
    dari memenuhi dorongannya. Tidak pernah, akankah dia pernah
    bermimpi melakukan sesuatu yang begitu nikmat jahat.

    Tiba-tiba, Josh mengangkat pahanya, dan pada
    dorongan berikutnya , kepala ayamnya mencoba untuk memasuki
    vaginanya. Sambil menahan pahanya dengan
    sikunya, jari-jarinya menyebarkan labia. Sebelum Marsha tahu
    apa yang terjadi, kepala jamur besar itu muncul
    di dalam kanal cintanya.

    “Aaah! Itu sakit! Itu sakit! Tolong, Tidak … Tidak … Jangan!”
    Marsha mengerang.

    Bob menoleh dan bertanya, “Apa yang salah sayang?”

    “Aku mengalami kram di kakiku, tetapi
    sebentar lagi akan membaik . Kembalilah tidur, Sayang,” jawab Marsha.

    Josh tidak pernah berhenti memaksa jalannya di dalam
    vaginanya. Sekarang, sekitar empat inci telah menyebar luasnya,
    enam lagi berusaha mengikuti. Vaginanya perlahan-lahan
    membentang untuk mengakomodasi setiap sentimeter
    alat pengamuknya . Dia menariknya kembali ke arahnya, jadi
    setiap inci akan menembus jauh di dalam vagina ketatnya.
    Josh belum pernah bercinta dengan seorang wanita kulit putih sebelumnya dan dia
    akan mengacaukan istri muda ini sepanjang malam. Suaminya
    besok akan terkejut.

    Nyeri telah digantikan oleh kesenangan yang luar biasa. Sudah,
    Marsha telah mencapai beberapa mini-orgasme, tetapi dia tahu
    ada klimaks monster yang membangun jauh di dalam
    perutnya. Begitu Josh memasukkan kemaluannya ke dalam tubuhnya, Marsha
    tahu tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali menikmati, dan berdoa agar
    Bob tidak pernah bangun. Dia tahu ini benar-benar salah dan
    terlarang, tapi rasanya sangat enak!

    Memiliki seorang lelaki kulit hitam tua yang menidurinya di ranjang yang sama
    dengan suaminya yang sangat menggugah. Tidak pernah, pernah,
    dia akan keluar dan dengan sengaja mengkhianati suaminya.
    Kali ini adalah takdir dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk
    menghindarinya. Perjalanan, salju, wiper kaca depan, semuanya
    telah direncanakan untuk saat ini. Bagaimana orang bisa
    mengubah apa yang ditakdirkan?

    Josh memegang erat paha istri muda ini,
    menariknya ke dalam dorongan kuatnya. Kecuali untuk
    gerakan – gerakan itu, tidak ada alasan suaminya akan
    diganggu. Josh berhati-hati agar dia tidak menyentuh
    tubuh mendengkur Bob. Sialan dia dari belakang adalah
    posisi paling aman dalam situasi seperti ini.

    Tubuh Marsha sedang memanas, saat merasakan gelombang
    kenikmatan yang berasal dari dalam vaginanya. Josh
    mengulurkan pinggulnya dan men-tweak
    klitorisnya yang sudah berdenyut. Marsha meraih sudut
    bantal, memasukkannya ke dalam mulutnya untuk meredam erangan
    keluar dari dadanya. Menggosok dan mencubit
    cintanya yang sensitif membuatnya gila. Itu, dan
    monster raksasa yang masuk dan keluar, lebih dari yang
    bisa ditanggung Marsha! Dia menjerit ke dalam bantal, karena
    sulur-sulur yang mendidih menyenangkan menyelimuti seluruh tubuhnya.

    Josh merasakan bebannya dari benih pria kulit hitam meletus dari
    kepala berdenyut penisnya yang tidak terpakai. Spurt, setelah
    Semburan tebal, melesat ke tubuh mudanya. Dia bisa merasakan
    tubuhnya bergetar karena orgasme intensnya sendiri.

    Akhirnya, pembuat bayinya yang hitam melambat, dan kemudian menghentikan
    sekresinya. Jutaan benihnya berjuang untuk
    menjadi yang pertama meraih hadiah. Memegang tongkat besar
    di tempatnya, mencegah lolosnya setetes, Josh
    rileks. Dia tersenyum betapa mudahnya meniduri
    wanita kulit putih ini , dan tahu dia akan mengulangi perbuatannya sebelum
    dia pergi.


    Mengambil handuk kecil dari bawah bantalnya sendiri, Josh
    menekannya di antara kedua kakinya, saat dia menarik
    tusukan lembeknya dari vagina yang menganga. Dia berbisik ke telinganya,
    “Pegang itu di tempatnya. Terlalu dingin untuk bangun.”

    Untuk saat ini, Marsha terlalu lelah dan rileks untuk
    berpikir. Dia tertidur, hampir seketika.

    Sebelum siang hari, Josh menambahkan lebih banyak kayu ke tungku tua,
    menginginkan ruangan untuk menghangatkan sebelum membangunkan tamunya.
    Rencananya untuk menghangatkan istri yang tidak curiga itu pasti ada
    dalam pikirannya. Dia sudah membelai tubuhnya yang sedang tidur
    dan sedang berusaha keras. Marsha merintih
    ketika Josh memutar klitorisnya yang bengkak, tetapi dia tidak
    bangun. Dia memposisikan dirinya di antara kaki terentang
    istri yang sedang tidur.

    Tersenyum pada dirinya sendiri, dia mengarahkan tongkatnya yang bengkak ke
    celah Marsha yang tidak terlindungi. Josh menyukai perasaan
    menggosok kemaluan besarnya dalam cairan vagina. Dia mengusapnya
    kutub ke atas dan ke bawah vagina wanita yang sedang tidur beberapa
    kali sebelum menurunkan pembukaan. Her
    vagina masih sangat ketat, karena membentang sekitar
    kepala jamur besar.

    Mata Marsha terbuka, ketika dia merasakan sesuatu yang
    besar, panas, dan keras masuk ke vaginanya. Sebelum dia
    berteriak minta tolong, kesadaran akan apa yang terjadi
    melintasinya. “Tidak!” Dia mendesis di antara gigi-gigi yang terjepit.
    “Jangan lagi!” Marsha menggeliat dan memutar, mencoba
    melarikan diri sebelum terlambat. Perjuangannya menyebabkan
    empat inci untuk memasuki kanal licinnya.

    Takut membangunkan suaminya dan tahu dia akan menemukan
    kebenaran, dia menghentikan gerakannya. Seperti miliknya yang kaku
    batang besi meluncur dengan mulus ke dalam vaginanya yang ketat, Marsha
    merasakan sensasi kenikmatan yang intens. Tidak peduli
    keadaannya, suaminya tidak pernah membawa
    ekstasi seperti itu .

    Vagina Marsha masih terlalu sensitif dari
    mantera sebelumnya, dan sudah, dia merasakan
    tanda-tanda pertama dari orgasme yang akan datang. Ketika
    rambut kemaluan kasarnya menempel di klitorisnya yang membengkak, itu memicu
    gelombang panas yang membahana di seluruh tubuhnya. Karena tidak mampu
    mengendalikan dirinya, dia kembali ke
    pukulan pendeknya yang kuat, memenuhi setiap dorongan dengan salah satu miliknya
    . Marsha melingkarkan kakinya di sekitar pinggul untuk
    memberinya akses lebih mudah, mencoba untuk menarik kejantanannya lebih dalam
    ke vagina yang sudah diisi.

    Bob tidak menyadari apa yang terjadi hanya
    beberapa inci dari tubuhnya. Dalam mimpinya, dia sedang meniduri
    istrinya yang seksi dengan perahu layar yang berayun lembut. Dia
    mengerang di bawahnya, ketika mereka tiba semakin dekat
    menuju orgasme bersama. Dia suka berhubungan seks dengan istrinya yang
    cantik dan muda.

    Marsha tahu bahwa vaginanya tidak bisa
    diperbaiki, tetapi gelombang kenikmatan yang memakan tubuhnya
    adalah yang terpenting. Tidak pernah, apakah dia membayangkan
    dipenuhi oleh kontol hitam raksasa. Dia juga tidak akan
    pernah percaya, penis dengan proporsi seperti itu, dapat membawa
    kepuasan yang begitu kuat.

    Josh sedang bercinta dengan lamban panjang, tapi
    bergantian dengan serangkaian pukulan cepat pendek yang
    membuatnya terus menebak dan membuatnya gila. Josh tahu
    bahwa istri kulit putih ini tidak pernah mengalami kegembiraan
    dipenuhi sepenuhnya sebelum malam ini. Dia telah
    merasakan ayam hitam raksasa dan tidak akan pernah puas
    lagi dengan apa pun yang kurang. Mendengar erangannya yang rendah
    melalui gigi-gigi yang terjepit, Josh tahu dia akan menembakkan
    beban besar lainnya dari pot-nya yang manjur setiap saat.

    Tercakup dalam keringat, Marsha mencengkeram
    lengan berotot lelaki tua ini, ketika seluruh tubuhnya tegang dalam
    pergolakan pertama dari klimaks eksplosif. Jutaan
    sulur neuromuskular habis panasnya, seperti Marsha
    mencapai orgasme raksasa. Memeknya mengitari
    monster hitam yang bertanggung jawab atas
    sensasi yang luar biasa ini .

    Kontraksi di sekitar tusukan Josh membuatnya
    takut. Dengan kekuatan meriam, alat perkasanya menembakkan sekumpulan
    besar cum ke dalam tubuhnya. Muat setelah beban
    diikuti, karena bola berukuran plumnya mengosongkan benih mereka
    sekali lagi.

    Marsha melingkarkan lengan dan kakinya di sekitar Josh dan memegangnya
    erat-erat sampai setiap tetes terakhir terkuras dari
    bola – bolanya. Sudah, dia ingin dia menidurinya lagi.


    Dua puluh tahun sebelumnya, Josh akan senang untuk mematuhi. Sekarang, dia hanya ingin mendapatkan tamu keluar dari
    rumahnya dan keluar dari properti. Sejauh ini, dia sudah
    beruntung, tetapi keberuntungan itu seperti uang, itu segera menghilang.

    Kemudian, setelah membersihkan es dari kaca depan mereka,
    selamat tinggal dan ucapan terima kasih telah dikatakan. Josh kebetulan
    berkomentar, “Bukankah kamu bilang kamu berasal dari Houston?”

    “Ya, benar,” jawab Bob.

    “Putra bungsu saya bekerja di Pusat Antariksa di sana.
    Ini nomor teleponnya. Apakah Anda akan meneleponnya dan memberi tahu
    dia tentang kunjungan keluar?”

    “Aku akan lebih senang memanggilnya, mungkin bahkan
    makan siang,” jawab Marsha.

    Menatap matanya, Josh berkata, “Dia lebih besar daripada aku
    .”

    Bob pikir itu hal yang aneh bagi lelaki tua itu untuk
    mengatakan, dia pasti sudah pikun.

    tampaknya duduk diam. Ada rasa gatal di dalam
    vaginanya, gatal yang sangat dalam, Bob tidak nyaris
    menggaruk. Marsha tahu persis apa yang dia butuhkan dan dia
    memiliki nomor telepon scratcher.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kaede Niiyama Kirari 58 Tropical Cream Pie Fuck

    Kaede Niiyama Kirari 58 Tropical Cream Pie Fuck


    1743 views

  • Foto Bugil Remaja putih mungil Molly Haze menampilkan vagina merah mudanya tanpa pakaian

    Foto Bugil Remaja putih mungil Molly Haze menampilkan vagina merah mudanya tanpa pakaian


    1804 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang bugil menampilkan toketnya yang kecil Molly Haze berpose hot diatas kursi dan mengangkang lebar menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan berwarna pink. Agen Sbobet Terpercaya

  • Video Bokep jepang Rika Anna dijilat memeknya dan dihantam keras diatas sofa

    Video Bokep jepang Rika Anna dijilat memeknya dan dihantam keras diatas sofa

  • Cerita Sex Sakit Tapi Enak

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak


    2346 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sakit Tapi Enak ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Sempat bedekuk kencang jika aku melihat adegan video sampai mulutku melongo dan itu pun aku tidak menyangka apa yang aku tonton itu adalah rekaman istrtiku dengan suami adik iparku mereka berdua sedang berhubungan intim sungguh aku tidak bias mempercainya, kenyataannya istriku telah mengkhianati.

    Erina, adik iparku berdiri di sebelahku mengamati reaksiku akan rekaman video tersebut. Tampak jelas dia terluka dan marah. Dia menemukan rekaman video ini dalam laci yang tersembuni di meja kerja suaminya hanya beberapa jam yang lalu.

    Adegan di TV terus berjalan, aku berjalan menuju pantr di ruang sebelah dan menuangkan minuman ke dalam dua buah gelas. Erina menerimanya tanpa sepatah katapun. Kami berdua meneruskan melihat rekaman video tersebut dalam diam.

    Tampak jelas betapa usaha Bob dalam mengolah bentuk tubuhnya, tapi aku merasa senang karena betapapun hasil latihannya telah membuat otot tubuhnya menjadi besar dan kekar tapi itu tak membuat batang penisnya jadi lebih besar.

    Setidaknya aku masih lebih hebat dibagian itu. Tentu saja, Vita terlihat menikmati apa yang didapatkan dari Bob terkecuali terhadap ukuran kejantanannya, aku cukup mengenal Vita akan hal ini.

    Isteriku mempunyai bentuk tubuh yang atletis. Dia rutin pergi ke gym dan selalu berusaha mengajakku ke tempat itu juga, tapi aku tak pernah punya ketertarikan dengan hal-hal semacam itu. Saat melihat adegan video tersebut, aku membayangkan apa mungkin hal tersebut akan mambawa perbedaanaE|

    Erina melangkah pergi untuk mengambil minuman, kupandangi dia, Erina berumur 10 tahun lebih muda dari isteriku dan memiliki bentuk tubuh yang lebih montok dibandingkan kakaknya. Payudaranya juga lebih besar. Aku melihat perkembangan kedewasaan tubuhnya hingga menjadi seorang wanita muda yang cantik dalam beberapa tahun belakangan.

    Dia dan Bob menikah dua tahun yang lalu. Vita dan aku menikah jauh sebelumnya dan sekarang sudah memiliki 3 orang anak. Kami akan segera merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke duapuluh.

    “Kamu tahu sudah berapa lama ini terjadi?” tanyaku begitu video tersebut berakhir. Vita menggelengkan kepala.

    “Mungkin sudah setahun lebih!” sambungnya ketus. Aku gelengkan kepala.

    “Tidak, ini terjadi baru-baru ini. Kelakuan Vita berubah aneh sejak sekitar bulan lalu dan sekarang aku baru mengerti sebabnya,” jawabku.

    “Kakak kandungku sendiri!” kata Erina dengan geram. Aku mengangkat bahu. Aku benar-benar tak bisa berkata apapun untuk membuat kenyataan ini menjadi lebih baik.

    “Apa yang akan kita lakukan?” tanyanya, tampak jelas nada kemarahan dalam suaranya.

    “Aku belum tahu,” ku hela nafas. Aku masih sangat terguncang untuk dapat berpikir jernih.

    “Abang belum tahu?” tanyanya tak percaya. Aku hanya mengangkat bahu kembali.

    “Kakakmu dan anak-anak sedang berakhir pekan di rumah pantai dan kakek nenek mereka juga ikut di sana. Aku rasa aku butuh waktu 24 jam untuk membuat keputusan drastis.”

    “Well, aku sudah tahu apa yang akan kulakukan!” potong Erina. Kupegang kedua bahunya dengan tanganku untuk meredakannya.

    “Bukankah Bob sedang diluar kota sekarang ini?”

    “Ya,” jawabnya, tapi segera menambahkan dengan nada marah sebelum aku mampu melanjutkan,

    “Mungkin sekarang ini dia sedang meniduri wanit lain lagi!”

    “Aku rasa tidak,” jawabku sambil menggelengkan kepala.

    “Apa?”

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak “Dengar, aku cukup mengenal Bob dengan baik dan dia bukan tipe lelaki yang suka main perempuan,” kataku, meskipun sadar betapa menggelikannya penjelasanku ini.

    “Kamu pasti bercanda,” tukas Erina. Aku hanya mengangkat bahu.

    “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku tak percaya kalau Vita dan Bob sengaja melakukan ini.”

    “Itu kan sudah terlihat jelas di video itu!” teriak Erina.

    “Apa ada kelakuan Bob yang aneh akhir-akhir ini? Aku tahu kalau sekarang ini Vita sedang mengalami puber kedua. Dia baru saja memasuki usianya yang ke tiga puluh sembilan dan perasaan akan berumur empat puluh di tahun depan sangat membuatnya resah.”

    “Itu bukan alasan!”

    “Aku tidak bilang ini suatu alas an, tapi aku rasa itu bukan bagian dari penyebabnya,” jawabku. Erina menatapku dan menggelengkan kepala, tapi kemudian dia menarik nafas dan kelihatan agak sedikit mereda emosinya.

    “Sudah satu tahun kami mencoba untuk mendapatkan seorang bayi, tapi belum juga beruntung. Aku tahu itu sangat mengganggu Bob,” jelasnya sambil menggosok kedua lengannya, tapi kemudian ketenangannya sirna dan matanya berkilat marah, “Itu juga sangat menggangguku, tapi aku tidak lari dan tidur dengan salah satu saudaranya!”

    “Kamu benar,” jawabku, coba menenangkannya.

    “Tapi aku masih merasa kalau kita butuh waktu beberapa hari untuk berfikir sebelum membuat keputusan besar.”

    “Baiklah! Mungkin abang benar, tapi aku merasa itu tak akan membantu,” tukasnya, Rasa sakit dan marahnya terlalu besar untuk ditahannya.

    “Besok malam kamu kembali saja kemari dan kita bicarakan lagi,” tawarku. “Sebelum itu kita berdua punya waktu untuk menenangkan diri.”

    Erina terlihat tidak puas, tapi dia mengangguk setuju. Dia mengeluarkan video tersebut dari dalam player dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Aku berharap dia tidak melakukan suatu tindakan yang bodoh sampai dia merasa tenang.

    Kuputuskan untuk mandi, aku merasa kotor. Aku pergi ke kamar mandi, menyetel suhu air panas dan melihat pantulan bayanganku di dalam cermin.

    Kamar mandi ini mulai terisi uap panas saat kutatap mataku. Ini akan jadi sebuah malam yang panjang dan aku merasa ragu akankah berangkat kerja besok pagi.

    Erina dating ke rumahku malam berikutnya. Dia terlihat lebih kurang tidur dibandingkan aku, tapi setidaknya dia terlihat jauh lebih tenang dibandingkan kemarin.

    “Jadi, apa keputusan abang?” tanyanya langsung tanpa basa-basi. Aku mengangkat bahu.

    “Apa ini tidak membuat abang marah?” tanyanya gusar.

    “Tentu saja ini membuatku marah, tapi aku tetap tak bisa merubah apa yang sudah terlanjur terjadi.”

    Kenyataannya adalah aku lebih merasa sakit karena dikhianati dari pada kelakuan mereka.

    “Astaga, aku benar-benar heran dengan abang? Aku akan minta cerai pada Bob! Abang juga mestinya menceraikan Vita!” kata Erina.

    Aku gelengkan kepala, aku sudah punya keputusan sendiri.

    “Itu tak akan terjadi. Kakakmu Vita dan aku punya tiga orang anak. Kami sudah berumah tangga hamper dua puluh tahun,” kutarik nafas, lalu melanjutkan, “Aku sangat mencintai kakakmu, dan perbuatannya dengan Bob tak akan mampu menghapus cinta itu begitu saja. Aku merasa sakit dan aku akan mencari tahu kenapa dia merasa harus mengkhianatiku, tapi aku tak akan menceraikan dia.” Erina menatapku tajam.

    “Abang akan memaafkannya,” tanyanya tak percaya. Aku mengangguk. Erina menggelengkan kepalanya, air matanya mulai keluar. Aku merengkuhnya ke dalam pelukanku dan dia mulai terisak. Ini berlangsung untuk beberapa saat lamanya hingga akhirnya dia dapat mengendalikan diri.

    “Aku rasa aku tak akan bisa memaafkan Bob,” akhirnya dia berkata.

    “Erina, apa kamu benar-benar ingin berpisah dengan Bob?” tanyaku. Sejenak dia ragu sebelum akhirnya menggelengkan kepala.

    “Tapi aku tak bisa membiarkan begitu saja perbuatannya,” jawabnya lirih.

    “Ayo kita ambil minum dulu,” tawarku. Dia mengangguk setuju.

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak Gelas yang pertama terasa hanya untuk membasahi tenggorokan saja. Gelas yang ke dua baru terasa pengaruhnya. Aku bilang ingin pergi ke kamar mandi sebentar saat Erina menuangk minuman pada gelas ketiganya.

    Ketika aku keluar dari kamar mandi aku mendapati dia melihat rekaman video tersebut lagi. Aku menghela nafas, menghampirinya untuk mematikan TV.

    “Kamu tahu kan, ini tak akan membantu,” kataku. Di menghela nafas. Kami meminum gelas ketiga dalam diam. Kali ini giliran Erina yang pergi ke kamar mandi saat aku menuang gelas yang keempat. Aku masih belum merasa mabuk, tapi rasa sakit di hati sedikit terasa hilang.

    Erina keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arahku. Segera saja aku menyadari ada sesuatu yang berubah. Pertama, Erina terlihat sudah mengambil sebuah keputusan.

    Yang kedua, tak mungkin rasanya kalau tak melihat kalau beberapa kancing bajunya yang atas terbuka dan dia tak lagi memakai bra. Aku dapat melihat jelas putting payudaranya dari balik blouse-nya.

    “Erina, apa yang kamu lakukan?” tanyaku bingung.

    “Aku akan melakukan sesuatu yang mungkin bisa mempertahankan pernikahanku setelah pengkhianatan Bob. Aku akan meniduri abang,” jawabnya.

    Aku baru saja akan memprotesnya, tapi dia sudah langsung melumat bibirku.

    Disamping itu, kalau mau jujur, meskipun aku memutuskan untuk memaafkan Vita, aku juga sama terlukanya dengan Erina. Meniduri Erina, benar atau salah, mungkin saja akan menolong. Aku merasa sangsi kalau ini akan bisa menyakiti mereka.

    Dalam sekejap saja kami sudah tak berpakaian lagi dan aku terkejut melihat buah dada Erina bahkan lebih besar dari yang pernah kubayangkan.

    Ukuran payudara Vita breasts sekitar B cup. Tapi menurutku putingnya yang mesar mencuat itu terlihat seksi pada ukuran payudaranya.

    Payudara Erina yang jauh lebih besar dibandingkan isteriku tampak sangat menggiurkan. Mungkin ukurannya C cup, tapi sangat pasti kalau ini adalah ukuran full C cup.

    Putingnya tidak sepanjang punya kakaknya, tapi lebih gemuk. Dia tersenyum memergoki aku yang terpana melihat dadanya.

    “Ini milikmu sepenuhnya,” kata Erina sambil menyangga kedua buah dadanya dengan kedua tangannya sekaligus meremasnya menggoda.

    Kuhabiskan gelas keempatku dan segera membenamkan wajahku ke dalam dua bongkahan daging kenyal didepanku. Tangan Erina bergerak ke bawah untuk meraih batang penisku.

    “Wah, punya abang besar sekali!” katanya, gairahnya terdengar besar dalam nada suaranya. Aku bergerak turun menelusuri lekuk tubuhnya, melewati perutnya dan mulai menyapukan lidahku pada bibir vaginanya.

    Dia segera bersandar pada dinding di dekatnya dan memegangi kepalaku dengan kedua tangannya sambil mendesah. Segera saja tubuh Erina mulai tergetar ketika aku konsentrasi pada kelentitnya. Langsung saja dia meraih orgasme pertamanya dan aku harus menyangga tubuhnya sebelum dia jatuh. Lalu kugendong dia menuju ke kamar tidur.

    Kurebahkan tubuhnya di atas ranjang, Erina menjulurkan kedua lengannya ke depan menmintaku untuk segera naik. Aku merangkak menaiki tubuhnya dan memberinya sebuah ciuman yang dalam. Nafasnya tercekat saat ujung kepala penisku menemukan jalan masuk ke dalam vaginanya.
    “Kamu yakin mau melakukan ini?” tanyaku. Dia mengangguk.

    “Kakakku, isteri abang, meniduri suamiku. Aku rasa baru adil kalau aku menyetubuhi abang di atas ranjangnya sendiri. Ini cara untuk membalas kelakuan Bob dan Vita diwaktu yang sama,” nada amarah terdengar dalam jawabannya, tapi dia kemudian tersenyum dan menambahkan,

    “Lagipula, aku tak akan melepaskan begitu saja setelah melihat ukuran penis abang ini.” Kemudian segera saja lenguhan nikmat terlepas dari bibirnya saat dia menggunakan kakinya untuk menarik tubuhku ke arahnya.

    “Aku merasa sangat penuh!”

    Batang penisku hanya baru masuk 3/4nya saja ke dalamnya. Kudorongkan lagi, tapi dia merintih kesakitan. Aku coba hentikan, tapi dia tidak mengijinkanku.

    Nafasnya tersengal terdengar antara menahan deraan nikmat atau sakit, dan dia terus mengguna kan pahanya untuk menarikku semakin erat. Bahkan tangannya mencengkeram pantatku dan menariknya dengan keras hingga seluruh batang penisku terkubur dalam lubang anusnya.

    “Oh mami!” teriakan lepas keluar dari bibirnya saat aku berhasil membenamkan batang penisku seluruhnya. Aku diamkan tanpa bergerak agar dia terbiasa dengan ukuranku.

    “Ayo bang! Setubuhi aku!” akhirnya dia berkata dan memang itu yang segera akan aku lakukan. Pada awalnya secara perlahan kukeluar masukkan, tapi atas desakan Erina segera saja aku menyentaknya dengan keras dan cepat. Markas Judi Online Dominoqq

    Langsung saja orgasme kedua diraihnya dan tanpa henti. Aku piker dia akan pingsan saat teriakan nikmatnya terdengar keras sekali.

    “Erina, aku hamper keluar!” teriakku. Dia mendorong tubuhku berganti posisi hingga dia berada diatas dan mulai menunggangi batang penisku.

    “Lakukan, bang! Isi rahimku dengan benih abang!” ucapnya semakin membakar gairahku.
    “Tapi, kita tidak pakai pelindung!” kataku ragu.

    Tapi keraguanku malah semakin membuat pantulan tubuhnya semakin keras saja dan tak ayal aku langsung keluar jauh di dalam rahimnya. Kusemburkan begitu spermaku ke dalam vaginanya hingga meleleh keluar pada pahanya seiring pompaan naik turun tubuhnya di atasku.

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak

    Kami berdua rebah tak bergerak dengan tubuhnya yang masih menindihku untuk beberapa waktu. Akhirnya dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan diam.

    “Kamu tidak apa-apa?” tanyaku khawatir tapi dia malah tertawa.

    “Aku merasa sangat ehmmaE|! Saat ini, aku tidak tahu apakah akan meninggalkan Bob dan tak akan bicara dengan Vita lagi ataukah aku mestinya berterima kasih pada mereka. Abang sangat menakjubkan,” katanya. Aku tertawa dan menurunkan tubuhnya dari atasku.

    “Aya mandi, aku sangat ingin bermain lagi dengan dada montokmu ini,” Kataku sambil meremas buah dadanya lalu menggamit tangannya. Kami bawa serta gelas minuman yang kosong, mengisinya lagi untuk yang terakhir kalinya sebelum bergandengan tangan masuk ke kamar.

    Lansung saja kami habiskan gelas terakhir kami setelah mengatur suhu shower. Tawa riang tak hentinya keluar dari bibir kami saat air hangat mulai turun membasahi kedua tubuh berkeringat kami.

    Kusabuni dada montoknya dan menghabiskan setidaknya sekitar sepuluh menit meremasinya. Disaat yang bersamaan dia juga menyabuni batang penisku.

    Begitu penisku kembali mengeras, aku bergerak ke belakang tubuhnya, masih tetap meremasi buah dadanya. Aku mulai menciumi lehernya dan batang penisku kugesekkan pada celah bongkahan pantatnya. Penisku masih berlumuran sabun sehingga dengan mudah melesak masuk.

    Saat bibir kami saling melumat dalam ciuman yang dalam, kepala penisku terdorong masuk ke dalam lubang anusnya.

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak Erina merenggangkan pahanya dan penisku melesak masuk dengan sendirinya seakan punya maksud sendiri, Aku terkesiap dan berusaha menariknya keluar.

    “Sorry! Ini masuk begitu saja…” aku berusaha menjelaskan, tapi Erina malah menyeriangai lebar dan mendorong pantatnya ke belakang membuat kepala penisku semakin menyelam ke dalam lubang anusnya. Aku mengerang keenakan.

    “Jangan bilang kalau kak Vita tidak pernah mengijinkan abang melakukan anal seks?” tanyanya menggoda.

    “Tidak, tidak pernah,” jawabku.

    “Baiklah kalau begitu, kalau abang mau abang boleh merasa bebas menyetubuhi anusku semau abang!” katanya manantang dan bagai api yang disiram minyak, langsung saja aku lesakkan batang penisku jauh ke dalam lubang anusnya.

    Kedua tangannya terjulur kedepan pada dindning untuk menahan tubuhnya yang terguncang dengan keras oleh sodokanku. Buah dadanya yang montok terayun menggoda, membuatku dengan segera bergerak meremas keduanya. Tapi tanganku langsung beralih untuk mencengkeram pinggulnya untuk menjaga keseimbangan kedua tubuh kami karena ayunanku.

    “Ya! Terus bang! Dorong penis abang ke dalam anusku! Makin dalam bang!” teriak Erina dalam kenikmatan. Salah satu tangannya masih menahan tubuhnya pada dinding sedangkan yang satunya lagi mulai bergerak kea rah selangkangannya.

    “Yes!” teriaknya saat aku semakin keras mengayunkan batang penisku semakin ke dalam. Dapat kurasakan otot pantatnya yang mulai mengencang saat dia menggesek kelentitnya sendiri.

    Tak mampu lagi kutahan, kulesakkan seluruh batang penisku terkubur seutuhnya dalam cengkeraman lubang anusnya dan kembali, sekali lagi aku keluar dengan hebatnya.

    Sentakanku yang terakhir membuat kaki Erina benar benar terangkat dari lantai kamar mandi karena kerasnya. Dan hal tersebut membuat Erina bergabung bersamaku dalam ledakan orgasmu sejenak kemudian.

    Kami berjalan berpelukan dengan sempoyongan keluar dari kamar mandi menuju ke kamar tidur kembali. Aroma seks tercium sangat pekat di dalam kamar dan kami kesulitan untuk menemukan area sprei yang kering di tempat tidur.

    We stumbled out of the shower and back to the bedroom. The room smelled like sex and we had problems finding a dry spot on the bed. I was barely settled before Erina crawled between my legs and started blowing me.

    “Kamu benar-benar liar!” kataku.

    “Ternyata balas dendam itu rasanya jauh lebih manis dari yang kudugatimpalnya dengan tersenyum puas. Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Dia benar benar wanita muda yang penuh amarah, tapiaE| apapun itu adik iparku ini benar benar sangat menggairahkan!

    Erina merapatkan kedua daging payudaranya yang kenyal menjepit batang penisku dan mengocoknya begitu batangku mengeras lagi. Dia masih asik melakukannya ketika tiba-tiba saja Vita berjalan masuk ke dalam kamar tidur…!!!

    “Erina! Teganya kamu?” teriak Vita terdengar hamper menangis, tapi Erina Cuma tersenyum sinis.
    “Teganya aku? Kakak pasti bercanda! Coba kakak periksa rekaman video di bawah. Itu rekaman perselingkuhan Bob dengan kak Vita,” balas Erina said lalu kemudian dengan mata menatap kea rah kakaknya, dia memasukkan batang penisku hingga ke batangnya.

    “Anak-anak mana?” tanyaku merasa tak nyaman. Aku coba untuk bergerak, tapi Erina tak membiarkanku. Dia ingin agar Vita melihat aksi kami berdua.

    “Kutitipkan di rumah mami. Aku mau memberimu kejutan aE~a night out aloneaE?,” jelasnya, nampak jelas rasa kecewa dan terkejutnya.

    “Nah, aku rasa yang terkejut sekarang adalah kakak. Apa kakak benar-benar berharap kalau rekaman itu tak akan diketahui oleh siapapun?” Tanya Erina. Vita menggelengkan kepala.

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak “Kakak keliru,” kata Erina, lalu menambahkan dengan nada sinis.

    “Nah, sekarang impas kan?” tangis Vita benar-benar pecah sekarang dan dia berlari meninggalkan kamar. Bukannya merasa puas telah membalas dendam, tapi aku malah merasa sangat tidak enak. Kudorong tubuh Erina menjauh dan pergi menyusul Vita.

    Kutemukan dia di ruang keluarga, sedang menyaksikan rekaman videonya dengan Bob. Dia menoleh dan memandangku dengan tatapan yang berlinang air mata.

    “Aku sungguh-sungguh minta maaf!” ucapnya diantara isak tangisnya.

    “Itu terjadi begitu saja bulan lalu. Bob tengah frustrasi karena Erina tak juga hamil. Kami minum-minum dan aku tak ingat pasti apa yang terjadi kemudian, yang kuingat saat aku terbangun, kita tidur berdua di ranjangnya. Apakah kamu mau memaafkanku?” tanyanya.

    Aku hendak mulai menjawab, tapi Erina sudah berada di ruangan ini.

    “Abang percaya semua omong kosong ini? Itu mungkin benar kejadian pertama kalinya, tapi bagaimana dengan yang berikutnya? Kak Vita terlihat jelas sangat menikmatinya dalam video itu,” potong Erina dengan marah. Wajah Vita berubah merah oleh rasa malu.

    “Kami melakukannya cuma dua kali saja,” bela Vita lirih, meskipun dia sadar itu tak banyak membantunya.

    “Kejadian yang kedua terjadi saat Bob menelphone-ku untuk dating dan bicara. Aku juga terkejut saat mendapati ada sebuah kamera yang dalam keadaan siap rekam. Lalu dia memperlihatkan padaku rekamannya dengan Erina yang sedang bercumbu. Kami sepakat untuk menghentikan affair ini, tapi Bob ingin membuatsebuah video sebagai kenang-kenangan.”

    “Dan kakak tak mampu menolaknya, kan?” potong Erina dengan tajam.

    “Aku mau menolaknya!” jawab Vita, tapi kemudian meneruskan dengan suara pelan, “Tapi video kalian berdua benar-benar membuatku jadi terangsang. Melihatmu bercumbu dengan Bob sangat membuatku terangsang.”

    “Kakak jadi terangsang karena melihatku?” Tanya Erina tak percaya.

    Vita tak berani menatap kami berdua, tapi dia hanya mengangguk. Aku gelengkan kepala. Aku benar-benar kaget dengan apa yang dikatakan Vita barusan.

    “Erina, Vita dan aku menikah di usia muda. Aku tidak heran jika kakakmu membayangkan apa yang hilang dari masa mudanya setelah kami menikah dulu. Aku juga merasakan hal itu.”

    “Lalu apa abang berselingkuh di belakang kakak?” Tanya Erina asked. Kugelengkan kepala.
    “Tidak sampai hari ini,” jawabku. Vita mulai merasa tak nyaman.

    “Aku benar-benar minta maaf! Aku sangat mencintaimu dan tak ingin kehilanganmu,” kata Vita. Aku tersenyum mendapati situasi ini. Ketakutan terbesarku adalah jika Vita sudah tidak mencintaiku lagi. Sekarang aku tahu itu tidak benar.

    “Aku tak akan meninggalkan kamu. Andai saja kamu ceritakan padaku tentang semua ini sebelum kamu membuat keputusan, mungkin kita bisa lakukan itu bersama.”

    “Bersama?” tanyanya. Dia terlihat jelas terkejut.

    “Ya. Vita, aku punya sebuah fantasi yang ikin kulakukan. Aku tak pernah menceritakannya padamu karena kupikir kamu sangat konservative tentang seks dan kupikir kamu akan marah jika kuajak membicarakannya. Aku tak ingin kehilangan kamu.”

    “Sungguhkah?” tanyanya, ketakutanna perlahan berubah menjadi sebuah harapan. Kurengkuh dia ke dalam pelukanku dan memberinya sebuah ciuman yang sangat dalam sebagai jawabannya.

    “Jadi, abang mengijinkan pria lain menikmati tubuh isteri abang?” Tanya Erina tak percaya Aku mengangkat bahu dan tersenyum.

    “Aku tak masalah jika Vita bercinta dengan orang lain, Cuma syaratnya aku harus ada di sana dan dia pulang ke rumah kembali bersamaku.”

    “Menakjubkan,” kata Erina, tak tahu harus berkata apalagi.

    “Erina, meskipun ini tak membantu, Bob mengatakan padaku kalau hanya dengankulah satu-satunya wanita yang pernah berselingkuh dengannya. Aku percaya padanya. Bob benar-benar mencintaimu,” kata Vita, masih memelukku. Erina masih tetap menggelengkan kepala.

    Kutarik kembali Vita dalam sebuah ciuman. Aku masih tetap telanjang, sedangkan Vita masih berpakaian lengkap. Aku mulai melucuti pakaiannya.

    Dan dia membantu mempercepatnya.

    “Hey, bagaimana dengan aku?” Tanya Erina. Vita memandangku seakan meminta ijin. Aku mengangguk, masih meraba-raba kemana ini akan berakhir. Isteriku menatap adiknya dan menyeringai lebar.

    “Erina, kamu sangat boleh bergabung dengan kami,” undangnya. “Sudah kukatakan, Aku sangat suka melihatmu bercinta dengan Bob.

    Kurasa melihatmu melakukannya dengan suamiku pasti akan lebih dahsyat lagi!” Aku sama terkejutnya dengan Erina, tapi aku sudah terlalu terangsang oleh wanita yang kunikahi hamper dua puluh tahun ini.

    Vita dan aku tak menunggu jawaban Erina lagi. Kupanggul Vita menuju ke kamar tidur kami dan melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dengan posisi tengkurap.

    Dia protes soal aroma dan kenyataan kalau sepreinya telah habis dipakai, tapi protesnya tersebut langsung terhenti begitu kulesakkan batang penisku ke dalam lubang vaginanya. Kupegangi pinggulnya saat aku mulai bergerak keluar masuk.

    “Ya, setubuhi aku sayang!” teriaknya. Vita tidak pernah berkata mesum saat berhubungan seks sebelumnya. Birahiku benar-benar terbakar oleh perubahan isteriku ini. Kami berdua benar-benar terhanyut dengan irama persetubuhan ini hingga aku dikejutkan oleh sebuah tangan yang memegang buah zakarku.

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak “Jadi, akhirnya kamu putuskan untuk bergabung dengan kami,” kataku pada Erina. Dia mengangkat bahunya, tersenyum nakal dan kemudian menciumku.

    “Aku tak akan pernah melewatkan kesempatan untuk menikmati batang penis abang lagi,” katanya begitu lumatan bibirnya denganku berakhir. Kemudia dia menampar pantat Vita dengan keras. Vita teriak terkejut.

    “Disamping itu, aku masih belum memberikan hukuman pada wanita jalang yang sudah menyetubuhi suamiku ini,” katanya sebelum memberi sebuah tamparan lagi.

    “Hey! Hentikan,” cegahku. Aku mencintai Vita dan tidak ingin melihat dia disakiti.

    “Tidak apa-apa! Aku memang pantas mendapatkannya,” kata Vita, mengejutkanku, tapi kurasa Erina sudah mengira akan hal ini.

    “Nah kakakku yang jalang, kakak suka dengan kekerasan ya,” kata Erina dengan yakin sambil memilin putting kakaknya dengan kasar.

    Vita berteriak antara sakit dan nikmat. Baru saja aku mau menghentikan semua ini, tapi Vita malah mulai meledak orgasmenya. Ini akan menjadi sebuah eksplorasi yang menarik dilain waktu.

    Erina menarikku menjauh dan menaiki batang penisku. Tak perlu menunggu waktu untuk penyesuaian yang lama lagi seperti saat pertama kali, dia kemudian mulai bergerak naik turun di atasku sekali lagi. Aku sudah dekat dengan orgasmeku saat akhirnya Vita pulih kondisinya setelah ledakan orgasmenya. Dia melumat bibirku dengan liar sebelum tangannya bergerak meremas pangkal batang penisku.

    “Hey, hentikan, kakak merusak iramaku!” Erina komplain. Vita tersenyum, melepaskan cengkeramannya dan menarik Erina dalam sebuah ciuman. Ciuman keduanya sangat lama dan juga basah, tapi saat akhirnya selesai Erina kembali komplain.

    “Wanita jalang!” teriaknya, yang sebenarnya hanya terkejut oleh aksi Vita barusan. Isteriku hanya tersenyum.

    “Sudah kubilang kan, kalau melihatmu bisa membuatku sangat terangsang. Apa yang kamu harapkan saat memutuskan untuk bergabung dengan kami?” jawab Vita, dan kemudian tangannya bergerak ke bawah untuk memainkan kelentit Erina. Segera saja nafas Erina mulai tersengal.

    “Aku tidak tertarik pada wanita! Singkirkan tangan kakak!” perintahnya, tapi Erina tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan Vita.

    “Aku juga belum pernah melakukannya dengan seorang wanita sebelumnya. Aku rasa kamu juga. Bagaimana kamu tahu kalau kamu tak suka?” Tanya Vita.

    “Tapi aku kan adikmu!” jawab Erina. Vita tak menghiraukannya.

    “Aku yakin kalau mulutmu pasti akan lebih bermanfaat daripada hanya bicara tak karuan begitu,” jawab Vita, lalu kemudian kembali melumat bibir adiknya lagi.

    “Wow! Vita, ini sangat hot! Jika saja aku tahu lebih awal kalau kamu juga mau melakukannya denga wanita juga,” kataku dengan seringai lebar. Vita hanay mengangkat bahu.

    “Siapa kira? Aku juga tak pernah membayangkan sebelumnya sampai aku lihat videonya Erina dengan Bob,” jawabnya sebelum kemudian membungkuk kedepan untuk menghisap salah satu putting payudara Erina. Mengerang keras Erina mulai orgasme.

    Aku mencoba untuk bertahan, tapi segera saja aku seburkan spermaku ke dalam vagina Erina juga. Erina membuat kami berdua terkejut saat dia menjambak rambut kakaknya agar mendekat padanya dan melumat bibirnya dengan liar ditengah ledakan orgasme yang melandanya.

    Vita meraih batang penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya begitu orgasme yang mendera kami berdua mereda.

    “Iih, menjijikkan! Penis abang kan penuh dengan cairanku,” kata Erina dengan wajah menyeringai. Vita hanya tersenyum lalu mendorong tubuh adiknya hingga terlentang.

    Dia bergerak menaiki tubuh Erina dan duduk di atas dada montoknya. Membuat vaginanya berada sangat dekat ke mulut Erina. Erina meronta beberapa saat, tapi Vita lebih kuat dan lagipula tubuhnya berada di atas menindih Erina.

    “Sekarang giliranku untuk orgasme dank arena kamu sudah memakai penis suamiku untuk orgasme, kamu harus menggantikan tugasnya. Jilat vaginaku Erina!” perintah Vita. Aku hanya menyaksikan dengan terpesona.

    Aku tengah menyaksikan bagian dari diri Vita yang tak pernah kusangka dimilikinya. Erina mencoba memprotes, tapi Vita sama sekali tak mengacuhkan. Disorongkan vaginanya kea rah mulut adiknya dan mendesah keras beberapa saat kemudian ketika lidah Erina menelusup ke dalam lubang vaginanya.

    “Ya, begitu! Tepat di situ!” ceracau Vita. Mereka berdua seakan asyik masyuk dalam dunianya sendiri dalam beberapa menit ke depan sebelum pada akhirnya Erina mendorong tubuh Vita dari atasnya.

    “Hey!” protes Vita, tapi Erina cuma tertawa. Dia kemudian mengatur untuk melakukan posisi enam-sembilan dengan isteriku. Kuamati lidah Erina langsung melata keluar masuk ke dalam vagina kakaknya. Vita ragu untuk beberapa saat sebelum akhirnya lidahnya juga memberi aksi yang sama terhadap vagina Erina.

    Terlihat jelas bahwa kedua wanita ini sangat menikmati dan larut terhadap apa yang tengah mereka perbuat. Sudah cukup lama mereka saling memuaskan birahi satu sama lainnya dan aku yakin kalau keduanya sudah mendapatkan paling tidak sebuah orgasme.

    Batang penisku akhirnya sekali lagi mengeras sepenuhnya dan aku tengah bingung untuk memutuskan apa yang akan kulakukan. Erina melihat kebingunganku dan mengedip kepadaku sambil sebuah jarinya menyelip masuk ke dalam lubang anus Vita. Vita mengerang.

    Erina terus memainkan jemarinya di dalam lubang anus Vita sambil tetap mengoral vaginanya. Sejenak kemudian Erina mengisyaratkan padaku untuk mendekat.

    Dicengkeramnya batang penisku dan menempatkan kepala penisku tepat di lubang anus Vita. Kudoeng sedikit hingga kepalanya masuk sebelum Vita akhirnya menyadari apa yang tengah terjadi.

    “Tunggu!” teriaknya, tapi Erina tetap berkonsentrasi pada kelentitnya dan itu membuat perhatian Vita kabur. Kumasukkan beberapa centi lagi.

    “Hentikan, ini sakit!” erang Vita. Erina menampar pantat isteriku dengan keras.

    “Tapi rasanya sangat nikmat, kan?” tanyanya pada isteriku. Vita hanya mengerang. Kumasukkan lagi lebih dalam.

    “Ya!” Vita semakin mengerang keras.

    “Jadi, diam dan nikmati saja!” perintah Erina menampar pantat Vita lagi. Erina merangkak ke bawah tubuh Vita dan mulai mempermainkan kelentitnya.

    Aku terus mendorongkan penisku semakin ke dalam anus Vita. Rasanya sangat rapat dan aku tak yakin sepenuhnya apakah dia menikmati ini ataukah tidak.

    “Apa kamu ingin aku berhenti?” tanyaku meyakinkan.

    “Jangan! Masukkan seluruhnya. Sodomi aku!” teriak Vita. Dan jawaban itu membuatku melesakkan sisa penisku selurhnya tanpa ragu lagi. Dia langsung mulai orgasme. Kurasakan denyutannya seiring tiap sodokanku.

    Kusodomi Vita dengan keras dan cepat, membuat buah zakarku menghantam dahi Erina. Segera saja aku orgasme beberapa menit kemudian. Vita dan aku rebah kecapaian sedangkan Erina meberi kami masing-masig sebuah ciuman yang penuh nafsu yang dalam. Tak disangsikan lagi kalau dia juga sangat membutuhkan sebuah pelapasan yang sangat mendesak.

    Begitu kondisiku dan isteriku mulai pulih, tanpa menyia-nyiakan waktu lagi kami berdua langsung berkonsentrasi pada vagina Erina. Dengan bergantian lidah kami mengeksplorasi seluruh titik sensitifnya.

    Dan itu membuat Erina merintih memintaku agar segera menyetubuhinya langsung.

    Kuposisikan dia dalam dogy-style, Vita memposisikan dirinya diantara tubuhku dan Erina dan mencumbu anus adiknya dengan menggunakan lidah. Hal ini terlalu berlebihan untuk dapat ditahan Erina lebih lama lagi dan orgasme segera menggulungnya.

    Denyutan liar dinding vagina Erina tak mampu kutahan, kulit penisku yang terasa sangat sensisit segera memberiku ledakan orgasme yang berikutnya. Isteriku terus saja mencumbui lubang anus adiknya saat aku semburkan kembali spermaku di dalam vagina adik iparku untuk kesekian kalinya.

    Kami bertiga hanya mampu berbaring kelelahan dengan tubuh bersimbah keringat untuk sekian waktu. Saat akhirnya kami mampu bergerak, hanya dengan gerakan tubuh yang lemah dan pelan. Secara bregiliran kami mandi menyegarkan tubuh, berpakaian dan bertemu di meja makan. Vita menyiapkan sesuat untuk mengganjal perut kami semua yang kelaparan.

    “Aku lapar,” Erina said.

    “Aku juga,” timpalku.

    “Aku rasa kita sudah membangkitkan selera makan kita,” Vita tersenyum. Hampir disepanjang acara makan kami diwarnai keheningan. Masing-masing tenggelam dalam alam pikirannya. Aku lihat Vita sedang menata mentalnya untuk membuka omongan. Akhirnya dia menatapku begitu acara makan kita selesai.

    “Jadi, apakah kita semua baik-baik saja?” nada bicaranya terdengar nervous. Kami saling menatap satu sama lain dalam beberapa saat dan kemudia aku mengangguk. Senyuman Vita terkembang.

    “Bagaimana dengan kamu?” Tanya Vita pada adiknya.

    “Mmm, aku belum tahu,” jawab Erina dengan jujur, tapi kemudian dia tersenyum lebar dan bertanya,

    “Yang kamu maksud itu tentang kamu dan Bob atau kenyataan bahwa baru saja aku sadar kalu aku seorang lesbian yang juga menikmati hubungan incest?”

    “Kamu bukan lesbian,” jawabku sambil tersenyum.

    “Dia benar,” Vita menambahkan. “Kamu seorang biseksual yang menikmati hubungan incest.” Erina tidak bias menahan diri. Dia tertawa terbahak. Vita dan aku ikut tertawa, tapi dengan cepat tawa kami berhenti.

    “Erina, beri Bob kesempatan,” kata Vita dengan lebih serius. Erina menarik nafas.

    “Akan kupikirkan.”

    “Dan diskusikan dengannya soal belum juga hamilnya kamu. Kalian berdua mungkin harus membicarakan hal tersebut. Mungkin sekaranglah waktunya untuk datang ke dokter ahli.”

    “Wow, sekali nasehat langsung komplit,” jawab Erina dengan tersenyum. Dia terlihat agak bimbang.

    “Hei, kamu boleh menyewa suamiku sebagai gantinya kalau yang jadi masalahmu adalah Bob,” gurau Vita, mencoba untuk membuat adiknya tersenyum. Senyuman Erina semakin terkembang lebar saat tangannya bergerak mengelus perutnya.

    “Masalah itu mungkin sudah terpecahkan kalau memang yang bermasalah aadalah Bob. Minggu ini adalah periode masa paling suburku dan suamimu sudah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik saat mengisiku dengan spermanya.”

    Alis Vita’s, dan tentu saja alisku, terangkat karena terkejut. Kami saling mamandang dan kemudian menoleh ke arah Erina. Akhirnya kami bertiga hanya mengangkat bahu.

    “Itu issue untuk besok saja,” jawab Vita.

    “Kalau memang jadi,” Erina menambahkan.

    “Beritahu kami kalau akhirnya kamu memutuskan untuk memaafkan Bob,” kataku, merubah topic pembicaraan. “Akan tiba waktunya bagi Bob dan aku untuk membicarakannya, tapi itu persoalan lain lagi. Dan jika semuanya berjalan baik dan antara kamu dan Bob ok, aku rasa aku ingin melihat Bob dan Vita melakukannya secara langsung. Aku yakin itu akan terlihat lebih hebat dari pada di dalam video.”

    “Hanya selama aku diberi kesempatan dengan kamu lagi,” jawab Erina menimpali aE~tantanganku. Dia kemudian menoleh kea rah Vita dan dengan tersenyum menambahkan, “Tentu saja dengan kamu juga.”

    “Aku bisa menggaransi kalau soal itu,” balas Vita.

    Erina memberi sebuah pelukan pada kami berdua sebelum dia pergi. Vita dan aku saling menatap dalam kebisuan untuk beberapa saat.

    “Nah, sekarang bagaimana?” Tanya Vita. Awalnya aku hanya mengangkat bahu, tapi kemudian kuhembuskan nafas. Aku sadar jika kami berdua membutuhkan sebuah aturan dasar dalam hal ini.

    “Pertama, aku rasa kita harus saling setuju dan berjanji bahwa kita tidak akan saling bermain dengan orang lain tanpa persetujuan salah satu dari kita. Tak ada lagi affair,” jelasku dengan ringkas. Vita tampak sedikit malu dan mengangguk setuju.

    “Kita harus ekstra hati-hati terhadap anak-anak. Aku tidak mau gaya hidup kita yang baru ini membawa sebuah dampak bagi mereka semua,” Vita menambahkan.

    “Setuju.”

    “Kamu puny ide yang lain lagi?” Tanya Vita. Aku menyeringai.

    “Ya, masih ada sebuah hukuman yang menunggumu.”

    Cerita Sex Sakit Tapi Enak “Hukuman?” Tanya Vita, matanya berbinar.

    “Yeah, sekarang aku tahu kalau kamu suka sedikit kekerasan dan rasa sakit, aku rasa kita harus kembali lagi ke kamar. Lagipula anak anak tidak ada dan kita hanya berdua saja sekarang.”

    “Apa yang kamu rencanakan?” Tanya Vita curiga. Aku hanya tersenyum lebar.

    Kami habiskan beberapa jam berikutnya dengan saling memuaskan dan memanjakan satu sama lain. Tidak semua yang kami coba berjalan dengan baik, tapi saat itu tidak berjalan sesuai harapan, kami hanya tertawa dan kemudia mencoba sesuatu yang lainnya lagi.

    Untuk pertama kalinya Vita dan aku saling berbagi seluruh fantasi seksual dalam kehidupan dua puluh tahun perkawinan kami. Kami sadar kalau tidak semua fantasi tersebut bisa diwujudkan dalam satu malam ini, tapi kami sudah melakukan sebuah awal yang bagus.

    Mentari pagi hanya menunggu satu dan dua jam untuk terbit saat akhirnya kami merasa terlalu lelah untuk mencoba sesuatu yang lain lagi, tapi kami berdua belum merasa mengantuk juga. Sekali lagi kami mandi lagi dan melangkah menuju ke kamar tamu. Kamar ini memiliki pemandangan yang indah saat mentari terbit dan juga seprei yang bersih dan segar.

    Kami berdua berbaring dan berbincang seakan sudah tak saling bicara selama bertahun-tahun. Aku bahkan tak begitu yakin apa yang sedang kami diskusikan, tapi pada akhirnya aku merasa lebih dekat dengan isteriku melebihi sebelumnya. Manteri terbit mengantarkan kami berdua lelap dalam mimpi indah dengan saling memeluk.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • monster cock gives tiny girl a facial!

    monster cock gives tiny girl a facial!


    1785 views

  • Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah


    2084 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex Dari kecil Q tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal dengan om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Cindy yang kupanggil dengan sebutan Tante Cindy .

    Tante Cindy orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.

    Oh ya, namaku adalah Dimas, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Cindy sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Cindy mengusap penis omku, sebut saja Om Wahyu. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Cindy.

    Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Cindy hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Cindy untuk menjaga rumahnya.

    Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Dimas, masuk ke kamar..!” teriaknya.
    “Ya Tante..” jawabku.
    Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Cindy tahu aku gemetaran.
    Dia bertanya, “Kenapa Dimas gemetaran..?”
    “Enggak Tante,” jawabku.
    Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Dimas, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”
    “Ya Tante.” jawabku.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Cindy. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Cindy.

    Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Cindy langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggalah di rumah aku dan Tante Cindy saja.

    Setelah pembantunya pergi, Tante Cindy menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
    Lalu Tante Cindy berkata, “Dimas, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”
    Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.
    Tiba-tiba Tante Cindy mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Dimas, hisap bibirku..!”
    Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.
    “Wah punyamu sudah tegang dan besar Dimas,” sahut Tante Cindy.
    Lalu Tante Cindy berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
    Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
    Tante Cindy tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”
    Lalu Tante Cindy membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar. Markas Judi Online Dominoqq

    Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
    Tante Cindy mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Dimas.., terus..!”
    Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Cindy bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Dimas, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Wahyu.”

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
    “Ayo Dimas, cepat hisap punyaku..!”
    Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
    Tante berkata, “Sabar Dimas, Tante kepingin mencium punya Dimas dulu.”
    Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Cindy yg sangat cantik.

    Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
    Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.”
    Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Cindy menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku.

    Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku.
    Lalu tante berkata, “Tenang Dimas, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
    Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya.
    “Tante.., aku sayang Tante.”
    Lalu tante berkata, “Ya Dharma, Tante juga sayang Dimas.”
    Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
    “Ayo Dharma.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
    Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Cindy yang sudah licin karena air vaginanya.

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
    Lalu aku berkata kepada Tante Cindy, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Dimas bersetubuh dengan Tante..?”
    Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Cindy, tante semakin mendesis.
    Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Dimas.., Tante kepengen keluar nih..!”
    Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”

    Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
    Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Dimas masih enak nih..,”
    Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Cindy bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.

    Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Cindy, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Cindy, tetapi bagaimana dengan Om Wahyu. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Wahyu dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Cindy tidak dapat ikut karena Om Wahyu tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Cindy tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Wahyu pulang ke Jakarta.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Atas permintaan Tante Cindy, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Cindy jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Cindy. Tentunya Tante Cindy sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Cindy sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Cindy, tapi nikmat.

    Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.

    Sambil mencium bibir Tante Cindy, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”
    Sambil tersenyum tante menjawab, “Dimas.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Wahyu Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
    Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!”
    Alangkah nikmat rasanya.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Cindy yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Ciindy dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.

    Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Wahyu pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Cindy masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Cindy sudah bertambah tua.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Blonde Shows Hers

    Blonde Shows Hers


    1796 views

  • Video bokep Silvia Rubi penuh tato kalah main catur

    Video bokep Silvia Rubi penuh tato kalah main catur


    1551 views

  • Foto Bugil Remaja pirang memainkan pisang besar di memeknya

    Foto Bugil Remaja pirang memainkan pisang besar di memeknya


    2088 views

    Duniabola99.com – foto gadis muda  berambut pirang membuka gaunnya menampilan memeknya yang pink dan dimasukin pisang dan timun untuk membuatnya becek.

     

    Foto cewek pangilan, Foto model asia seksi mulus, Fodel indonesia seksi mulus, Foto tante girang, Foto tante seksi, cewek pangilan, cewek boking, Koleksi foto cewek cantik, Kumpulan Foto Wanita Cantik, Kumpulan Foto Gadis Sunda Cantik, 7 Cewek Canti,

  • Video Bokep Asia seketaris dientot threesome oleh atasannya

    Video Bokep Asia seketaris dientot threesome oleh atasannya


    2127 views

  • Foto Bugil Gadis kulit putih, Noelle Easton, mengganti pakaian

    Foto Bugil Gadis kulit putih, Noelle Easton, mengganti pakaian


    1563 views

    Duniabola99.com – foto cewek ganti pakaian dan bugil Noelle Easton bertoket gede dan menampilakn pantantnya yang bahenol sambil berpose.

  • 1-Hikaru Shiina Kirari 37

    1-Hikaru Shiina Kirari 37


    1654 views

  • Video bokep Honoka Orihara pembantu sexy bersih-bersih sambil bugil

    Video bokep Honoka Orihara pembantu sexy bersih-bersih sambil bugil


    1837 views

  • Kisah Memek Menikmati pijitan penis didalam liang kewanitaan ABG

    Kisah Memek Menikmati pijitan penis didalam liang kewanitaan ABG


    2178 views

    Duniabola99.com – Pada saat itu saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.


    Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab L– (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong. Agen Nova88

    Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L–muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
    Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain. “Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan -akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).

    Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggaklenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
    “oohh…”, jawab saya.
    Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
    “Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
    “saya…” jawabnya.
    “Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam
    24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget) .Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
    Dia bilang “Iya…”.
    Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.


    Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya. “Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku. Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.

    Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan). Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu. . Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas -remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.


    Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang. Saya sodok pelan -pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penis saya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. SItus Nova88

    Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan -pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.

    Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan.


    Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu.

    Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”. Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…” , saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai -sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas. Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.

    Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali. Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.





  • Video bokep Mimi Aku cantik toket gede mastrubasi dihalaman yang luas

    Video bokep Mimi Aku cantik toket gede mastrubasi dihalaman yang luas


    1478 views

  • Kisah Memek Aku Terjerat Dalam Pergaulan Bebas

    Kisah Memek Aku Terjerat Dalam Pergaulan Bebas


    1819 views

    Duniabola99.com – Saya terlahir dari keluarga berada, dan cukup terhormat. Dan saya keturunan Indo, campuran dari berbagai suku bangsa (negara). Saya pun tumbuh layaknya gadis lain. Lincah, banyak teman dan di sekolahan termasuk murid pintar. Itu kata Bu Guru dan teman-teman. Tapi, dari nilai yang ada di rapor dengan rata-rata delapan bisa jadi kata Guru dan teman-teman itu benar. Namun dalam perjalanan pendidikan sempat mengalami hambatan. Dan akhirnya dapat juga menyelesaikan pendidikan diploma (2) bidang sekretaris, yang sempat terseok-seok disebabkan oleb pergaulanku yang sudah termasuk kelewat batas.


    Saya memang termasuk anak yang menganut pergaulan bebas. Tepatnya kelas dua SMA sudah menjalin kasih dengan teman sekolah. Dan hubungan kami sampai di luar batas. Melakukan hal yang mestinya baru boleh dilakukan setelah ada ikatan resmi, nikah.

    Itu terjadi karena dalam keluargaku saya bungsu dan empat bersaudara kurang mendapat didikan dan perhatian dari kedua orang tua. Kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Dan kami anak-anaknya dipercayakan kepada pembantu. Ayah dan ibu seolah berkewajiban hanya menyiapkan uang untuk berbagai kebutuhan. Tapi dari segi kasih sayang sama sekali tidak merasakan. Karena ayah dan ibu pulang rata-rata sudah larut malam. Untuk sekadar makan bersama atau kumpul keluarga saja boleh dikatakan hampir tak pernah.

    Kondisi itu sepertinya tidak dipedulikan oleh ketiga kakakku, dua pertama perempuan, dan ketiga laki-laki. Bisa jadi karena sudah biasa. Tapi bagi saya (bungsu), sangat mendambakan belaian dan kasih sayang yang hangat dari ayah dan ibu. Dan harapan itu sangat terasa saat menjelang tidur malam. Ingin rasanya mendapat pelukan dan ciuman khususnya dari ibuku. Namun akhirnya dari harapan kasih dari kedua orang tua yang tak kunjung tiba, membuat saya menjadi terbiasa mandiri. Bahkan menjadikan saya perempuan tegar tidak cengeng. Hampir semua persoalan hidup, saya hadapi dan coba selesaikan sendiri.


    Akhirnya dalam pergaulan untuk menghilangkan stres dan rasa penat di dalam rumah, sering keluar jalan-jalan mencari hiburan nonton film ramai-ramai bersama teman atau sekadar kongkow-kongkow hingga larut malam. Di dalam pergaulan ini saya mengenal yang namanya obat-obatan dan mulai merokok. Sepertinya saat itu tidak ada beban dan rasa bersalah dengan keputusan yang saya ambil itu.

    Apalagi ketiga kakakku juga tidak ada yang dapat sebagai panutan. Semua bersikap cuek. Jadi yang kuperbuat ya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang, apalagi masing-masing (kakak-kakakku) punya kesibukan sendiri-sendiri. Yang pertama Kak Intan, yang saat itu sedang kuliah asyik dengan kehidupannya sendiri bersama sang pacar satu kampus.

    Kak Mira (kedua) kelakuannya juga tidak terlalu berbeda dengan Kak Intan. Di samping kuliah juga terlalu asyik dengan pacarnya. Sementara Kak Niko (ketiga) memang lebih liar dibanding kedua kakak perempuannya. Hampir tiap hari pulang larut malam. Dan sekolahnya boleh dikatakan sudah drop. Kerjanya hanya main, dan kalau siang tidur. Tiap hari minta uang kepada ayah, jika tidak diberi pindah minta ke ibu. Ada saja alasan untuk kebutuhan. Saya sendiri sebagai adik sampai berpikir mau jadi apa nanti Kak Niko itu.

    Pernah suatu hari, saya merasa kurang nikmat badan dan minta ijin pulang. Sampai di rumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar suara aneh, rintihan tapi disertai desahan. Yang sedianya pulang untuk istirahat, dengan adanya suara itu saya penasaran mencari tahu. Kondisi rumah, jika siang memang sepi. Karena semua kakakku dan aku pergi sekolah. Tinggallah pembantu sendirian. Kadang kakak Intan memang kuliah siang. Seperti siang itu, Kak Intan kuliah siang.


    Saya coba membuka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya siapa tahu sakit seperti saya dan perlu pertolongan. Tapi pintu dikunci. Suara itu makin jelas, dan sepertinya Kak Intan tidak sendirian. Nah saya mencoba mengintip lewat lubang kunci. Degup jantungku bergetar keras dan kencang. Melihat adegan seni yang saya ketahui, meski masih dalam khayalan dari membaca stensilan yang dipinjami teman.

    Cukup goyah lututku menyaksikan keasyikan kakakku yang tanpa pembalut tubuh bergelut dengan teman prianya. Perbuatan yang sebelumnya hanya saya khayalkan, kini terpampang di depan mata disajikan oleh kakakku Intan. Cukup lama pergumulan itu berlangsung. Dengan rasa tak tahan namun kepinginnya terus nonton, saya masuk kamar dan rebahan. Suara kakaku dan teman prianya terus menggoda. Akhirnya saya tidak lagi merasakan sakit, bahkan penyakit pusing itu lantas hilang begitu saja.

    Suara desahan Kak Intan tidak kedengaran lagi, yang ada obrolan mereka berdua. Dan mereka lantas berangkat kuliah. Tidak tahu jika saya pulang lebih awal dan telah menyaksikan perbuatan bejatnya. Sayapun terus membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Namun terhadap Kak Intan saya bersikap biasa, seolah tidak tahu apa yang telah dilakukan dengan kekasihnya. Kepada ayah dan ibu saya juga tidak bercerita, saya pikir apa pedulinya toh sepertinya kakak saya begitu menikmati terlihat dan cara bermain dan pagutannya saat itu.
    Sejak kejadian itu, saya jadi sering bolos sekolah. Ingin mengulang menonton ‘pergulatan’ Kak Intan. Dengan cara mengendap-endap masuk rumah takut ketahuan terus menyelinap masuk kamar. Namun harapan untuk mendapatkan tontotan menarik seperti siang kemarin sia-sia. Karena teryata Kak Intan kuliah pagi.


    Nah saat saya dalam keadaan antara tertidur, terdengar sayup-sayup suara dua orang sedang ngobrol di kamar sebelah, kamar Kak Mira (kakak kedua saya). Pikir saya mereka baru pulang kuliah. Kamar Kak Mira memang bersebelahan dengan saya. Kamar kami (cewek) bertiga berjejer, dan saya yang di tengah. Sementara kakak laki-laki saya, Niko kamarnya di depan.

    Kak Mira pulang kuliah mengajak teman laki-laki ke rumah. Pertama obrolan itu soal pelajaran. Namun lama-lama suara obrolan itu hilang, berganti suara desahan. Saya kontan bangun dan mengendap-endap mencari lubang kunci. Dan setelah di luar saya terkejut, karena pintu Kak Mira tidak ditutup dan terbuka cukup lebar. Saya sendiri jadi serba salah, takut ketahuan. Tapi suara musik di kamar Kak Mira membuat langkah dan gerakan saya tidak terdengar. Bahkan Kak Mira sepertinya tidak peduli dengan pintu yang masih terbuka itu.

    Setelah mendapat posisi yang aman, saya mengamati dengan cermat gerakan demi gerakan yang dilakukan Kak Mira bersama temannya. Terlihat mereka masih mengenakan pakaian lengkap. Hanya saja rok Kak Mira mulai tersingkap, CD-nya terlihat. Sementara Si pria masih lengkap dengan t-shirt dan celana jeans. Tapi pagutan dan ciuman mereka berdua sepertinya membawa ke langkah yang makin seru. Masing-masing berlomba melucuti pakaian lawannya. Hingga akhirmya keduanya dalam kondisi telanjang. Cukup nanar dan gemetar juga saya menyaksikan adegan itu. Dan adegan seperti itu pernah saya saksikan lewat film BF bersama teman-teman usai sekolah, di rumah Linda (teman sekelas). Dan kedua saat melihat Kak Intan sedang main dengan pacarnya. Namun saat nonton Kak Intan kurang seru disamping lewat lubang kunci, shownya sudah setengah main.


    Hari ini sungguh berbeda, saya menyaksikan seluruh permainan dari awal. Sungguh mendebarkan, Kak Mira meraih batang penis pacarnya, kemudian mulai dikocok-kocok dengan perlahan. Terlihat batang penis pacar kakakku mulai tampak membesar dan memanjang, sampai akhirnya dengan mata kepalaku sendiri aku menyaksikan bagaimana batang penis yang tadinya layu kini telah berdiri dengan kerasnya dan sangat panjang, mengundang hasrat birahiku untuk turut merasakan kehangatan dan kedahsyatan penis pacar kakakku ini. Dengan penuh birahi kakakku mulai mengulum batang penis dihadapannya, sementara tangannya tetap mengocok-ngocok bagian tengah kebawah batang penis, kulihat tubuh pacar kakakku berkelejat-kelejat dan dari mimik wajahnya seakan menahan serangan kenikmatan yang datang bertubi-tubi di daerah sekitar batang kepala penisnya.

    Pergulatan Kak Mira dan temannya semakin seru, saling memagut, mendesah, memburu, dan akhirnya saya lihat mereka berdua berada dalam permainan seks yang menggairahkan saat teman kakakku mulai memasukkan batang penisnya yang panjang kedalam vagina kakakku, kudengar kakakku mulai berteriak-teriak kecil dengan disertai desahan-desahan penuh birahi, kuakui memang teman kakakku ini memiliki stamina yang kuat sanggup bermain dalam satu jam dalam beberapa posisi yang pernah kulihat dalam video seks kamasutra, kuhitung-hitung kakakku sudah mengalami orgasme tiga kali dalam permainan tersebut, hingga pada akhirnya kulihat teman kakakku menggenjot-genjotkan batang penisnya secara cepat, dan.., tiba-tiba manarik batang penisnya dengan cepat dari vagina kakakku, dan beberapa detik kemudian kulihat semprotan sperma begitu banyaknya dan akhirnya teman kakakku mulai terkulai lemas dengan mandi keringat. Namun posisi mereka tetap berpelukan.

    Saya pun dengan lemas dan gemetar masuk kamar. Namun pada saat menyaksikan adegan pergumulan itu tidak terasa tangan saya seperti dibimbing meraba dan menyentuh ‘barang’ terlarang milik saya. Dengan tidak sadar tangan saya mengusap-usap diantara selangkangan. Dan saya mendapatkan rasa kenikmatan. Sepertinya ada cairan yang keluar dari dalam, dan saya tidak tahu apa yang keluar itu. Yang ada rasa nikmat tiada tara saat itu.

    Nah perbuatan itu (mengusap kemaluan) saya lakukan di saat sendirian di dalam kamar. Dan ternyata saya mendapat kenikmatan yang sama seperti saat sedang nonton Kak Mira bercumbu. Bahkan perbuatan itu terus diulang-ulang. Rasa penasaran pun makin menjadi-jadi, akhirnya saya ingin tahu bagaimana rasanya berhubungan. Suatu saat, sebetulnya tidak sengaja. Saya bermaksud pinjam catatan pelajaran kepada pacar, yang tidak sempat saya ikuti karena tidak masuk sekolah. Kebetulan buku itu ada di rumah. Maka saya diajak ke rumahnya mengambil buku itu.

    Rumah pacar saya siang itu sepi. Kedua orang tuanya bekerja, sementara pacar saya anak satu-satunya. Yang ada di rumah hanya pembantu. Rumah itu cukup besar dan sepi. Saya dipersilakan masuk, dan diajak ke kamarnya. Setelah diambilkan minum, kami ngobrol. Pacar saya sepertinya telah berpengalaman dalam berpacaran. Terlihat dan saat ngobrol tangannya mulai aktif meraba daerah sekwilda (sekitar wilayah dada) milik saya. Namun anehnya saya menikmati, dan membiarkan tangan itu menelusuri daerah sensitif saya.


    Teringat yang dilakukan pacar saya, seperti saat pacar Kak Mira melakukan hal yang sama. Saya pun terlena dalam kenikmatan, seperti terbang diawang-awang. Dan akhirnya perbuatan yang tadinya hanya dalam angan, kini kunikmati sungguhan. Kamipun sudah dalam kondisi polos, suara mendesah bercampur degup kencang jantung ada di dalam tubuhku. Saya pun rebah ditindih. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kenikmatan. Dan akhirnya kami pun sampai batas ‘perburuan’, lemas, lunglai dan bermandikan keringat. Untuk beberapa saat kami berpelukan, rasanya tidak ingin melepas, malah inginnya mengulang lagi. Dan perbuatan itu kami ulang setiap ada kesempatan. Sampai selesai sekolah diploma. Kamipun sebelum melakukan hubungan sering menggunakan obat-obatan terlebih dulu. Dan ternyata berdampak makin lebih nikmat dalam berhubungan. Hubungan kamipun lepas begitu saja, setelah pacar dengan alasan meneruskan sekolah, pergi ke luar negeri.

    Bagi saya kepergian pacar saat itu tidak masalah. Toh dalam benak saya masih banyak pria lain yang antri untuk bisa kencan denganku. Mengingat dan merasakan pengalaman seks selama ini, banyak laki-laki yang mencoba mendekati saya dan mengutarakan cinta. Saya saja yang agak jual mahal. Nah saat baru selesai sekolah (diploma), sementara lagi kosong pacar tidak ada, saya banyak tinggal di rumah. Kegiatan diisi dengan baca buku, dan baca apa saja. Paling kalau jenuh, ke rumah teman ngobrol hingga malam, terus pulang langsung tidur.

    Saat pulang pukul 24.00 WIB, dan pintu rumah memang hampir tidak pernah terkunci, saat buka pintu melewati depan kamar Kak Niko terdengar suara agak aneh. Ada desahan suara tertahan, sementara ada pula suara cekikikan. Saya yakin di kamar Kak Niko ada dua orang. Kebetulan saat itu ayah sedang tugas ke luar kota, dan ibu ikut mendampinginya. Ruang depan memang sudah gelap, tapi ruang Kak Niko terang, jadi cukup leluasa saya mencari tahu apa yang sedang dikerjakan kakakku. Kebetulan Kak Niko tidak pernah menutup jendela kamarnya yang terletak di dalam rumah. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Dalam benak saya, yang terjadi di dalam kamar sama dengan kejadian seperti Kak Intan dan Kak Mira saat itu, ‘pergumulan’.

    Benar saja. Kakak saya dan teman wanitanya setengab baya (35-an) namun masih terlihat cantik dan seksi sedang bergumul tanpa sehelai pakaian. Kak Niko terlihat begita asyik mencumbu, dan tak henti-hentinya menciumi seluruh bagian lekuk-lekuk tubuh si wanita. Si wanita menggelinjang, tertawa cekikikan di antara desahan yang tertahan.

    Cukup lama permainan mereka itu berlangsung. Bahkan Si wanita sepertinya sudah tidak tahan, menjerit-jerit kecil dan memohon kepada Kak Niko, “Please, please”, katanya. Kak Niko sepertinya tidak peduli dengan kondisi wanita yang sudah seperti cacing kepanasan. Dan akhirnya, mereka berdua bergumul saling mendekap erat, berlomba mencapai perpaduan. Selesai sudah. tapi saya tidak lantas beranjak dari posisi. Penasaran ingin tahu apa lagi yang akan diperbuat. Posisi mereka telentang dan membiarkan tubuhnya terhampar tanpa pakaian. Tapi Si wanita, masih menggelayut dan mencumbu. Kakak saya bersuara, “Bayar dulu”, katanya.
    “Jangan khawatir”, jawab Si wanita. Dan Si wanita bangkit, berjalan gontai menuju kursi belajar Kak Niko, di mana di situ terletak tasnya. Dari dalam tas wanita itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan, saya taksir sekitar satu juta.


    Lantas uang itu dilemparkan kepada Kak Niko.
    “Bagaimana”, kata wanita itu. “Thanks darling”, jawab Kak Niko.
    Dan wanita itu tidur rebahan di sebelah kakakku. Mereka ngobrol tapi tangan masing-masing aktif menjamah daerah sensitif lawan. Lama-lama mereka mulai terangsang lagi. Ronde kedua jelas tinggal nerusin. Tidak perlu capai-capai pemanasan. Tapi saya melihat sebelum melakukan ‘pertempuran’ mereka berdua sepertinya mengkonsumsi obat. Sehingga permainan mereka terlihat lebih seru dan panas. Dan sayapun lama-kelamaan tidak tahan, mundur dan masuk kamar. Namun mata ini tidak bisa terpejam.

  • Video Bokep Janice Griffith nafsu dan cinta

    Video Bokep Janice Griffith nafsu dan cinta


    1525 views

    Daftar Nova88
    Situs Nova88