Author: Kisah Memek

  • Foto Bugil Gadis remaja cantik telanjang payudara yang sempurna dan pose

    Foto Bugil Gadis remaja cantik telanjang payudara yang sempurna dan pose


    2134 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang kurush toketnya kecil melepas celana jinsnya yang pendek sambil berpose.

  • Foto Bugil Cara Indah Mell menggosok vaginanya yang gemuk sebelum mandi

    Foto Bugil Cara Indah Mell menggosok vaginanya yang gemuk sebelum mandi


    1839 views

    Duniabola99.com – foto cewek bugil toket bulat padat lagi mencoba baju dan menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan sambil berpost hot disamping jendela.

  • Kisah Memek Tante Horny

    Kisah Memek Tante Horny


    2547 views

    Duniabola99.com – Aku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun.


    Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasabiasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung.

    Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.
    Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marahmarah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.

    Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar, pikirku.

    TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adeganadegan panas nampak di layar. Mendengar desahandesahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CDku sendiri.

    Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutinggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tibatiba

    Anton.. apa yang kamu lakukan!! teriak sebuah suara yang aku kenal.
    Ooooohh Tante?! aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu.

    Tibatiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.
    Eeeehhhh ppppffffff!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas.

    Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu!!! Cepat lepas nanti kulaporkan kau ke om mu teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.

    Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramasramas dengan buas, sampai tante Ida menjeritjerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.


    Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus merontaronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengeluselus dan meramasramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.

    Akibat seranganku yang bertubitubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosokgosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kueluselus ke penisku, tangan mungilnya kugosokgosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.

    Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancingkancing blusnya, dan perlahanlahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BHnya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi

    Tooonnnn aaammmpuunn Toonnnnn iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!! Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jarijariku mulai mengeluselus kemaluannya yang masih tertutup CD.
    Iiiiiiiiii..ooohhhhhhh..aaaagggghh hhhhh..ssssshhhhhhh..Toooonnnnn! !!!! akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tibatiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan..


    Aaaahhhhhh..Toooonnnnjaaa..jaaa angaaannn.Tooonnnniiiingaaaatttt..Tooo nnn oooohhhhhhhaaaaaggggghhhaaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh!!!!! akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliatgeliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku.Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
    Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengahengah.

    Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahanlahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya

    Oooohhhh.Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini.?????
    Eeeehhmmmmaafkan Anton tante.Anton lupa diri.abis tante tadi masuk tibatiba selagi Anton akan mencapai klimaks.salah tante sendiri sihhh.lagi pulatante amat cantik sihhh..!!!!!! sahutku mencaricari alasan sekenanya.
    Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..

    Tooonnnn..punya kamu gede amat yaaaa????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!
    Aaahhhhh, tanteapa betull?????! memang penis ku panjangnya 17 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.
    Taaannnnn., kok diiiii..diidiamin aja, dikocok dong, Taannn. biar
    enaaakkk.!!!!


    Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja.aaaaggghhh.!!!, perlahanlahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.
    Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.

    Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo keluar,.aaauuugghhhh..taaannnn..!!!!!!!
    Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi Melihat itu, tante Ida menciumcium kepala penisku dan menjilatjilatnya hingga bersih.

    Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebarlebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.


    Kupegang batang penisku dan kugosokgosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekantekan pelahan. Merasakan gesekangesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahanlahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida. Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat

    Oooooohhhhhh Toooonnnn bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan pee laaan Tooooonnnnn ooooohhhhh..!!!!! tante Ida merintih perlahan. Secara pelan dan hatihati aku menekan batang kemaluanku makin dalam terus terus. ooohhhhhh eeeenna aaak benaaarrrr terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku terasa melayanglayang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini..

    Taaaaannnnnooohhhhhh..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkktaannnnn.!!!!
    Dengan kedua paha yang terkangkang lebarlebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.

    Kugerakan perlahanlahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam.. dalam.. terus terus.. daannnn.. .kemudianujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.


    Dengan bersemangat aku mulai menaikturunkan tubuhku. Gerakan naikturun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebarlebar, membuat tikamantikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerakgerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisk dalamdalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapatrapat. Kemudian kurasakan otototot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.

    Aaaaaaddduuuuuhhhhh.Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaaToooonn taaannnnteeeeemaaa. Maaauuuukeeekeeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn!!!!!!!. Dan.. Seeeeerrrr..kurasakan cairan hangat membasahi penisku.

    Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tibatiba itu tante Ida menjeritjerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar.

    Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjeritjerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permaina ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otototot penisku mulai berdenyutdenyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku.

    Aaaaaauuddddduuhhhh taaannnnnn teeeee oooooohhhhh..!!!! keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengancroott.. croott.croooootttt.semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relungrelung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisasisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyurdenyut, meski tak sekuat tadi.


    Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!! kataku dengan manja.
    Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga..!!!!
    Iiihhhhhtante..tapi tante senang juga.kaannnn ..????
    Iya.. siiihhh.!!!!! kata tante Ida malumalu.

    Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berubah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati.

  • Foto Ngentot Tina Kay mengambil kontol di atas memek ketatnya

    Foto Ngentot Tina Kay mengambil kontol di atas memek ketatnya


    2095 views

    Duniabola99.com – foto TIna Kay yang memiliki memek yang tembem dan bagus mulus tanpa bulu ngentot anal dengan pacarnya dan meduduki kontol pacarnya yang panjang  dan menbakkan sperma yang panjang kedalam pantatnya.

  • Video Bokep Asia Risa Mizuki ngentot disofa memek sangat becek

    Video Bokep Asia Risa Mizuki ngentot disofa memek sangat becek


    1933 views

  • Foto Bugil Gadis kulit putih, Noelle Easton, mengganti pakaian

    Foto Bugil Gadis kulit putih, Noelle Easton, mengganti pakaian


    1784 views

    Duniabola99.com – foto cewek ganti pakaian dan bugil Noelle Easton bertoket gede dan menampilakn pantantnya yang bahenol sambil berpose.

  • Kisah Memek SU

    Kisah Memek SU


    2878 views

    Duniabola99.com – Selepas peristiwa yang berlaku pada hari tersebut. Aku merasakan bahawa aku mempunyai isteri
    yang kedua yang boleh melayani nafsuku apabila isteriku tidak dapat melayanku ( Period )
    Perasaan gembira dan seronok sentiasa terbayang diwajahku mengenangkan peristiwa tengahari tadi.
    ..


    Pada keesokan harinya seperti biasa aku menghantar budak-budak ke sekolah termasuklah anak Su ..
    . adikku. Tapi hari ini ia tidak menghantar kerumahku sebaliknya su telah menelefonku untuk
    menjemput di rumahnya kerana hari ini ia masih lagi shift malam selepas menyiapkan anaknya ia
    nak masak masakan yang istimewa untuk anaknya yang sulung katanya… Akupun singgah dirumahnya
    untuk menjemput anaknya. Pada kebiasaannya aku tidak naik dulu hanya menunggu di dalam kereta
    sahaja tapi hari ini aku mengambil keputusan untuk masuk kerumahnya terlebih dahulu.. bukan apa
    nak tengok riaksinya selepas peristiwa semalam.. Fastbet99

    Dalam aku menunggu anaknya yang masih memakai setokin Su telah menghampiriku sambil berkata.
    Abang Am .. Boleh tolong Su tak.. apa dia jawabku…balik antar budak nanti tolong belikan Su
    barang-barang ini, sambil menghulurkan senarai barangan yang hendak dibeli. daripada apa yang
    ku tengok su nak masak laksa agaknya.

    Akupun tak berfikir panjang terus meninggalkannya dimuka pintu dan sempat aku mencubit pehanya
    sebelum meninggalkannya. Dalam perjalanan pergi dan balik dari menghantar budak-budak kesekolah
    aku berfikir, tak nampakpun riaksi yang berbeza pada su .. kecuali Su nampak lebih ceria. Akupun
    sampai membawa barang yang dipesan oleh Su…


    Su nak buat apa barang-barang ini semua…
    Su nak masaklah la bang.. nak buat apa lagi.. Kakak kerja ke hari ini bang… kerja jawabku…dia
    kena shift petang hari ini .. dan baru sahaja pergi sebelum abang datang kesini tadi…

    Dalam aku bersembang itu rupanya ada cerita di sebalik barang-barang yang dipesan tadi…

    Abang am… maafkan su.. sebenarnya Su nak masak semua ini esok… Esokkan hari jadi Along yang
    ketujuh….jadi Su bercadang untuk buat sedikit jamuan makan dan jemput kawan-kawan along untuk
    makan esuk….

    Abang Am … Kalu Su tanya sikit boleh tak…
    Apa dia Su… tanyalah, sambil aku merapatkan badanku ke badan su ….
    Bagaimana semalam ? Abang puas tak … tanya su..Maaflah bang Su nikan kurang pengalaman dalam
    perkara ini.. Masa Su bergelar isteri dulu Su memang jarang buat … Suami su macam tak bernafsu
    aje. Kalau buat pun sekejap aje.. bukak baju, seluar terus jolok, sorong tarikk lima enam kali
    dah sampai. manalah su puas.

    Su janganlah bimbang … abang cukup puas .. cuma beberapa perkara yang perlu Su tahu apabila
    berkeadaan bergitu.

    Sambil bercerita itu aku mula menarik badan su merapat kebadanku.. Aku memeluk Su dari belakang
    dan menyeluk dari bawah bajunya untuk memegang kedua belah teteknya.

    Aku mula meramas dengan perlahan-lahan.. kalau you all nak tahu bagaimana wanita paling sedap
    ketika teteknya diramas, lakukanlah bergini….. peganglah kedua-dua pangkal tetek dan urutlah
    kedepan iaitu keputing teteknya beberapa kali sambil bila sampai pada puting gentellah
    perlahan-lahan. Berginilah ku lakukan pada Su … Abang …kedengaran suara su memanggil ku…
    Ia sayang …Ssssss sedapnya … Su merintih… sambil aku mengurut serta meramas tetek Su aku
    menggigit-gigit leher serta tengkuknya dan kadangkala cuping telinga menggunakan bibir.

    Setelah Su kelihatan lesu dengan asakan yang ku lakukan itu… aku minta supaya Su bangun
    berhadapan denganku .. aku duduk diatas sofa milik seorang lagi adik iparku yang bergelar janda
    kini telah tidak tinggal dengan Su kerana su tak suka denganya kerana suka bawa balik teman lelakinya.


    Aki membuka semue butang baju kemeja jean Su serta membuka Colinya yang berwarna merah. Sambil
    aku mencium perutnya sahinggalah sampai pada pangkal teteknya.

    Aku mula menghisap putingnya yang sebelah kiri dan yang sebelah lagi ku ramas dan ku gentel
    puting yang semakin mengeras itu. Su semakin tidak karuan dan mendesah panjang..Sssss Aaaahhhhhh
    …Ahhhhhh Abang Am …buat lagi bang Su sedapni ….Dalam aku menyonyot teteknya tanganku telah
    merongkaikan kain batik yang dipakai oleh Su… Aku minta Su menjarangkan kakinya supaya terbuka
    celah kangkangnya. Aku cekup seluruh cipapnya.dan aku rasakan ia telahpun basah dan tanganku
    telah basah dan melekit… tapi aku tidak pedulu.aki terus menggentil -gentil bijinya …
    menyebabkan Su semakin mengeluh.. Kini su menarikku supaya berdiri dan membuka trak Bottomku dan
    terus sahaja meramas ramas batangku. Link Alternatif Fastbet99

    Su…. Apa yang su tahu berkenaan dengan Lubang su ni … tak tahu ang… akupun memasukkan jari
    hantuku untuk meneroka kedalam cipapnya…Apa Su rasa sekarang…Sedapnya bang… macam su dah
    nak orgasme..ni .Sabar su. Kalu su nak tahu … inilah biji yang dipanggil G Spot dimana kalau
    disentuh akan menimbulkan rasa nikmat yang tidak terkira. Sama ada dengan jari atau dengan batang
    lelaki semasa proses sorong tarik. Aku mengulangi beberapa kali dengan menyentuh biji dalam
    cipapnya yang dipanggil G spot. Aku nampak su sudah semakin gelisah. Abang… kenapa sedap
    sangatni..Beruntungyalah isteri abang mendapat suami yang banyak tahu rahsia nafsu perempuan…

    Abang … apa yang su perlu buat untuk abang masa ini… tak apa su, biar abang sahaja yang buat
    … hari ini adalah hari su… bersedialah untuk berjuang… abang akan pastikah Su benar-benar
    puas hari ini. Jam didinding telah menunjukkan pukul 03:00 petang ini bermakna sudah hampir
    setengah jam aku meromen Su. Aku mengangkat kaki kiri su dan minta ia memijak sofa… Su dah
    bersedia …. ia bang… abang nak masukkan ni… cepat su dah tak tahanni… dengan gaya
    berdiri aku memegang batangku dan menghalakan kearah cipapnya dan seperti biasa sebelum masuk
    aku akan menggosok-gosok kepala batangku ke cipap su … aku letakkan betul betul pada biji
    kelentit Su..sambil menggosok gosok kepala batangku. Semakin lama semakin licin dan semakin sedap
    … Abanggggggggggggggg ..sedapnya.. cepat masuk .. Su dah bersedia ni.


    Pelahan-lahan aku menolak kedalam dengan cermat, tapi kali ini agak mudah masuk berbanding
    semalam. Terus masuk habis. Mungkin peristiwa semalam telah memudahkan kerja-kerja yang dilakukan
    pada hari ini.

    Sambil berdiri aku mengongkek adik ku. Setelah hampir limaminit aku meminta supaya su berbaring
    didtas carpet. Tapi Su enggan sebaliknya ia telah membawa ku ke dalam bilik.

    Di dalam bilik aku meminta supaya Su berada diatas sambil duduk bercelapak diatasku. Kedua
    tanganku memegang buah dadaanya dan sambil itu aku menyonyot kedua – dua puting Su.. Su semakin
    mendesah cara ini juga adalah kelemahaan perempuan supaya cepat Klimaks. Abang Ammm Cepat goyang
    su dah nak Klimak ni. Mendengar kata-kata su aku semakin laju mengayak punggungku serta serentak
    dengan itu su dah semakin pandai dengan sama-sama mengayak bontotnya. Aku semakin hampir ke
    penghujung. Se sedia su … Abang nak sampaini.. Abang… Su juga …. Ahhhh……Ahhhhhh…..
    .Aaaaaahhhhh Sambil melajukan goncangan kami sama-sama sampai serentak. Su terbaring diatas
    perutku keletihan. perlahan – lahan aku memusingkan badan agar su juga berada mengiring sambil
    batangku masih berada di dalam cipapnya.

    Abang … Su puas bang … Abang pun bergitu juga su… Aku memimpin su ke bilik air dan kami
    mandi sama-sama sambil aku menggosok badannya bergitu juga su menggosok badanku.

    Aku berehat seketika …sambil menghilangkan letih sebelum aku ke sekolah untuk latihan Ko
    Kurikulum… Su masih didalam biliknya memakai pakaian. Dalam aku berehat keletihan …
    Terdengan ucapan salam dari luar .. aku panik…. Aku kenal suara itu. Ayu .. kakak kepada Su
    yang bergelar janda juga.

    Su keluar sambil menenangkan ku… Abang jangan imbang ..Pandailah Su bagi tahu dengan Kak Ayu…
    Ayu pun masuk .. dan amat terperanjat apabila ia melihatku ada disitu..

    Abang Am …. Abang buat apa kat sini …

    Saja temankan Su …. Kesian dia duduk sorang – sorang jadi abang temankanlah dia sambil sembang.

    Hie …. korang buat yang tak senonoh ya…


    Tu Su baru pakai baju …. abang Am pulak rambut masih basah lagi…

    Rileklah kak Ayu …. nantu Su ceritalah … setelah su menghulurkan segelas air oren.. aku pun
    beredar untuk latihan Ko Kurikulm di sekolah. Aku tinggalkan Su Dan Ayu sambil berpesan supaya
    ayu jangan balik dulu dan sekejap lagi aku akan datang.

    Sepanjang Peninggalanku…..

    Ayu benar-benar pelik dengan kehadiranku dirumah su … kerana selama ini aku memang yang
    terkenal dengan sikap pendiam dan tidak suka bertandang kecuali ada perkara penting….

    Kak Ayu …. Kalau Su cakap … Kak Ayu percaya tak… Haa.. apa dia… Sebenarnya Su dan abang
    Am baru selesai projek… Apa !!! … Su buat dengan abang Am .. Kau dah gilake …Diakan suami
    kak Na … kak long kita … Alah kak Ayu …. bukannya su nak rampas dia dari kak long, tapi
    apa salahnya kalau berkongsi batang….

    Kau ni memang dah gila agaknya … Kak ayu biar Su ceritakan bagaimana Su rela menyerah pada
    Abang Am….

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek Bisnis Perhiasan hingga Lesbian

    Kisah Memek Bisnis Perhiasan hingga Lesbian


    2137 views

    Duniabola99.com – Suatu hari teman jual beli perhiasan aku yang bernama Tina datang kerumah. Teman bisnis aku banyak, dengan Tina aku baru kenal kira2 1 bulan yang lalu. Usia wanita itu sama dengan aku dan punya anak satu, wajahnya cukup cantik ditambah dengan make up yang pandai, dan Tina tahu cara merawat tubuh dengan baik, aku mendengar dari teman2 bahwa dia sangat pandai dalam berbisnis perhiasan, apalagi ditambah kepandaiannya berbicara merayu pembeli. Tina datang kerumahku hari itu untuk menitipkan perhiasan yang hendak dijual, biasanya kami suka bertemu direstoran padang langganannya, tumben hari ini dia datang mengunjungiku.“Halooo Rin…….apa khabar nih???” aku tersenyum senang sambil membalas salam Tina.
    “Tumben, kok bisa nyasar kesini Tin?”
    “Kangen aku tidak ketemu kamu 2 minggu”
    “Ahhhh….bisa aja….ayo masuk, maaf ya rumah aku berantakan dan kecil” aku mempersilahkan Tina masuk keruang tamu.


    “Ah rumah kamu bagus kok, dilingkungan elite lagi” Komentar Tina sambil duduk disofa.
    “Seperti yg tadi kukatakan di telepon, aku ingin menitipkan perhiasan ini untuk kamu jualin, soalnya lusa aku akan keluar kota dengan suamiku” Kulihat Tina mengeluarkan kantong beludru hitam dari dalam tasnya.
    “Lebih baik dikamar saja Tin, soalnya si Surti ada di dapur” Ajak aku. aku selalu berhati2 dalam berbisnis di bidang ini. Tina mengikuti masuk kekamar aku. Lalu kami duduk diatas ranjang dan Tina mengeluarkan semua isi kantung beludru itu. Perhiasan bertahtakan berlian terpampang diatas ranjang, berkilauan. aku kuatir juga melihat perhiasan banyak begitu, aku mengambil salah satu kalung yang paling indah.
    “Waah indah sekali kalung ini” Kataku, lalu aku mencoba memasangnya dileherku.
    “Sini aku bantu” Tina beranjak kebelakangku, lalu tangannya berusaha mengaitkan kunci kalung itu.
    “Leher kamu bagus sekali Rin” Ujar Tina, kurasakan leherku dibelainya, bulu romaku jadi berdiri, perasaanku jadi nggak enak. Lalu tangan Tina membelai pipiku, sementara tangannya yang lain menelusuri leherku terus merayap menuju dadaku.

    “Tin….jangan gitu ah…..aku jadi geli nih” Tapi Tina tidak menjawab. Tiba2 aku merasakan pipi kiriku panas, aku menoleh, belum sempat aku sadar apa yang membuat panas pipiku, bibir Tina sudah menyambar bibirku. Aku gelagapan dan aku berontak berusaha menghindar, tapi Tina seperti kesetanan, ia terus menekan mulutnya ke mulutku. Dan kurasakan buah dadaku diremas olehnya. Aku benar2 terkejut sekali dengan perlakuan seperti itu, aku mencoba mendorongnya, tapi tubuhnya sudah menindih tubuhku. Aku menendang dan Tina melepaskan pelukannya. Aku berusaha membetulkan letak buah dadaku yang tadi sampai keluar dari BH. Tina memandangku dengan mata yang redup.

    “Sori Rin…..sejak kenal denganmu aku merasa kamu sangat merangsang sekali” Aku terdiam sambil menahan amarah.
    “Kok kamu gitu sih? Kan kamu sudah punya suami??? Teganya kamu….” Sergahku sambil memelototinya. Tina memandangku dengan pandangan yang makin redup.
    “Aku lebih bernafsu dengan wanita sepertimu, lagi pula suamiku tidak pernah bisa memuaskanku, belum apa2 sudah loyo sehingga selama perkawinan aku belum pernah merasakan kepuasan”
    “Tapi dengan modal kecantikanmu kan kamu bisa cari laki2 lain utk memuaskanmu!”
    “Aku tidak merasakan kenikmatan seperti kalau dengan wanita, aku ingin kamu juga mencoba merasakannya Rin” Jawab Tina sambil mendekatiku. Aku beringsut mundur kekepala ranjang.


    “Tapi aku tidak pernah lesbian begitu” Hatiku berdebar2 memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi bila Tina menyergapku seperti tadi.

    “Jangan takut Rin, aku tidak akan memaksamu, cuma aku ingin kamu mengijinkanku menciummu sekali saja, tolonglah…..” Hatiku makin tak keruan, sudah lama sekali aku tidak pernah dijamah oleh laki2 apalagi perempuan. Mendengar kata cium saja, aku sudah merasa tidak keruan. Lagi pula apa salahnya dicium Tina, apalagi mulutnya tidak bau. Aku tahu hati kecilku bersikap pasrah.

    “Baiklah…..tapi sekali saja, dan jangan macam2 ya” Jawabku. Tina lalu mendekatiku lalu tangannya merangkul leherku, lalu bibirnya mencium mulutku dengan lembut, perasaanku tak keruan merasakan ciuman itu, aku memberanikan diri membalas ciumanya. Lalu kurasakan lidah Tina menjalar masuk kedalam mulutku mencari2 lidahku. Yang kurasakan kemudian adalah perasaan aneh dan gamang yang tidak dapat dilukiskan. Kurasakan hembusan napas Tina yang panas dipipiku dan lumatan mulutnya yang begitu merangsang birahi.

    Hampir 3 menit kami berciuman dan aku tahu kemaluanku sudah basah karena nafsu. Sekarang aku benar2 pasrah waktu Tina menjilati leherku dengan lembut, tangannya melepaskan tali daster dipundakku, lalu dengan lembut buah dadaku yang masih tertuutp bh diremas2.


    “Tiin…..jangan ah….malu Tin” Aku berusaha mencegah setengah hati. Dan Tina tahu aku tidak benar2 ingin menghentikan aktivitasnya.Aku merasakan tangan kirinya masuk kedalam celana dalamku, dan jari2nya memainkan klitorisku, kadang2 dicubit2 kecil, benar2 sensasi yang hebat sekali. Tanpa kusadari aku juga sedang meremas2 pantat Tina. Tubuhnya menindih tubuhku dan kurasakan buah dadanya yang berukuran sedang menekan buah dadaku yang memang dari dulu tergolong besar. Tiba2 aku baru sadar Tina sudah setengah telanjang, cuma memakai cd saja, sedangkan aku benar2 bugil total. Tubuh Tina berbau harum, entah parfum apa yang dipakainya, tapi wangi tubuhnya menambah getaran berahiku.

    Tanganku menjalar melepaskan celana dalamnya, lalu kulihat sekilas kemaluannya berkilat tanpa sehelai bulu, rupanya bulunya dicukur rutin. Jari2ku masuk kedalam lubang kemaluannya lalu kutusuk2 dengan lembut. Tina merintih keenakan, tangannya makin dalam beroperasi dilubang kemaluanku. Aku juga merintih keenakan. Aku tidak tahu ternyata wanita dengan wanita dapat saling memuaskan dalam urusan sex.Sekarang Tina sedang menghisap puting buah dadaku, sementara tangannya yang lain terus bermain di klitorisku. Aku merasakan Tina mulai menciumi perutku, lalu memainkan lidahnya di pusarku, aku kegelian, tak lama kemudian lidahnya sudah menjilati kemaluanku.

    “Tin jangan disitu ah……kan jorok” Bisikku sambil berusaha mendorong kepalanya. Tapi Tina malah makin merenggangkan pahaku dan klitorisku dhisap2 olehnya, kadang2 lidahnya masuk keluar dalam lubang kemaluanku. Aku sudah tak dapat berpikir sehat lagi, yang kurasakan cuma kenikmatan yang tiada taranya. Tahu2 didepan wajahku sudah ada kemaluan Tina, kedua lututnya ada dikiri kanan kepalaku. Tina tidak menurunkan pinggulnya, jadi aku dapat dengan jelas melihat kemaluanya yang botak. Bibir kemaluannya berwarna merah kehitaman dan kulihat klitorisnya cukup besar menonjol bertengger diatas bibir kemaluannya. Aku menyibak bibir kemaluan Tina, dan kulihat kemaluannya basah sekali oleh lendir yang bening, aku lalu menusuk2 kemaluan itu dengan telunjuk, jari tengah dan jari manisku, kadang2 dengan kelingking juga. Lubang kemaluan Tina sudah agak kendur, mungkin punyaku juga sama. Aku ragu2 mejilat kemaluannya, soalnya aku belum pernah menjilat kemaluan sesama wanita. Tina terus mengeluar masukkan lidahnya dilubang kemaluanku, aku sudah tak tahan lagi.


    “Tin….aku hendak keluarrrr…..” Tubuhku bergetar hebat, kurasakan lidah Tina masuk makin dalam kedalam kemaluanku, dan aku merasakan orgasme yang hebat sekali. Sepertinya ini yang paling enak semenjak aku menikah. Tina masih terus menjilati lendirku, aku juga tak perduli lagi, kuraih pinggul Tina lalu ketarik sampai wajahku terbenam disela2 pahanya. Tercium bau yang sama dengan bau kemaluanku. Kujilat2 klitorisnya lalu kumasukkan juga lidahku kedalam lubang kemaluannya, kurasakan lendir asin masuk kedalam mulutku. Aku tidak perduli lagi. Lalu kurasakan ada yang geli di lubang pantatku.

    “Aduh Tin jangan disitu dong…..jorok kan?” Kurasakan lubang pantatku berkerut ketika lidah Tina berusaha menerobos masuk. Kemudian aku tak perduli juga, karena aku merasakan kenikmatan yang sama, aku juga melakukan hal yang sama dengan Tina. Kutusuk2 lubang pantatnya dengan lidahku, lubang yang kehitam2an itu jadi becek oleh air liurku dan lendir kemaluannya. Tiba2 Tina seperti tersentak lalu beku…….mulutnya mengeluarkan jeritan kecil, lalu kurasakan ia menekan lubang memeknya makin dalam kewajahku dan menggoyang2kan pinggulnya sehingga hampir seluruh wajahku tersapu oleh kemaluannya.

    “Aduuuuh riiin…..enak sekaliii….” Ia memeluk erat2 pinggulku, klitorisku digigit2 kecil olehnya. Tak lama kemudian tubuhnya melemas lalu betul2 lemas sehingga aku tidak bisa bernapas karena tekanan kemaluannya diwajahku. Keringatnya bergulir turun masuk kedalam mulutku. Aku juga benar2 puas sekali.


    Kemudian Tina bangun lalu mencium mulutku, kami kembali bergelut sambil mendesah2. Tina menempelkan kemaluannya pada kemaluanku, lalu menggosok2nya. Kira2 15 menit kami berciuman sambil berpelukan erat sampai aku tak merasa kalau aku tertidur.

    Entah berapa lama aku tertidur, samar2 aku seperti mendengar suara Remi. Aku membuka mataku dan……astaga!!! Kulihat Tina sedang bergelut dengan Remi dilantai kamarku yang beralaskan karpet biru. Kulihat Tina sedang menjilat2 kemaluan Remi yang sudah keluar dan berwarna merah sekali. Mulut Tina berlumuran cairan yang keluar terus dari kemaluan anjing itu, dan anjing itu bersuara kecil sepertinya keenakan kemaluannya dihisap oleh Tina. Kemaluan Remi cukup besar, mungkin karena anjing herder dan cairan seperti lendir itu terus keluar menetes netes, dan Tina mencerucup cairan itu……

    “Tin!! Gila kamu……kok sama Remi sih???” Aku memberondong Tina. Tapi lagi2 Tina tidak menjawab, yang kulihat kemudian ia berusaha menuntun kemaluan Remi memasuki kemaluannya. Dan Kudengar rintihan Tina ketika kemaluan yang cukup besar itu masuk kedalam lubang kemaluannya. Kulihat Remi menggerakkan bokongnya dengan amat cepat, lalu tidak berapa lama kemudian terdengar Remi mendeking halus lalu dari sela2 kemaluan Tina kulihat cairan merembes keluar banyak sekali, seperti air kencing tapi juga seperti lendir yang encer. Kulihat Tina mengerang2 lalu tangannya meraih kemaluan Remi dan dimasuk keluarkan sendiri olehnya. Melihat pemadangan itu tubuhku kembali bergidik, ada perasaan aneh merayap kedalam jiwaku. Aku tahu bahwa aku terangsang oleh aksi Tina. Tanpa sadar aku juga turun kelantai dan kepalaku mengarah menuju selangkangan Tina. Kulihat dari dekat kemaluan Remi masih digerak2an Tina keluar masuk dalam kemaluannya, dan dari kemaluan hewan itu masih terus menetes lendir, sedangkan kemaluan Tina kulihat sudah merah sekali, juga kulihat lendir Remi memenuhi kemaluan Tina.

    “Rin….dijilat Rin….tolonglah Rin” Rintihan Tina makin merangsang nafsuku. Seperti ada yang mendorong, kepalaku segera menyusup keselangkangan Tina. Pelan2 kujilat kemaluan Tina yang sangat banjir itu. Aku merasa cairan kemaluan Remi terasa asin sekali, tapi baunya tidak menyengat. Seperti kesetanan aku menghirup dan mencelucupi kemaluan Tina. Persis seperti Remi jika sedang minum air. Lidahku menguak bibir kemaluan Tina, lalu masuk menjelajahi seluruh dinding vaginanya.


    “Riiiiiiinnnnnn……….” Tina merengek hebat,pinggulnya terangkat menekan mulutku. Aku tak perduli lagi. Kemudian aku berpindah menghisap kemaluan Remi, kumasukkan seluruh kemaluannya kedalam mulutku. Penis Remi terasa panas dalam mulutku dan aku mencium bau hewan itu, tapi pikiranku sudah gelap yang ada hanya nafsu yang selama ini terkubur dalam2 dan kini meledak tak terbendung.Aku tahu aku bakalan menyesali perbuatanku setelah ini.

    Aku terus menjilat dan mengulum penis Remi. Anjing itu mendeking2 pelan, kadang2 berusaha menghindar, tapi Tina memegang kedua kakinya dengan erat. Tak lama kemudian dari penis Remi menyembur cairan panas kedalam mulutku. Kumasukkan seluruh penis Remi lalu kusedot2, anjing itu mencoba memberontak, entah kenikmatan atau kegelian. Tina memajukan wajahnya lalu kami saling berciuman, kukeluarkan sebagian cairan Remi kedalam mulutnya. Wajah kami sudah basah oleh cairan encer itu.

    Sekarang aku berbaring dibawah Remi, kemudian Tina mulai menghisap kemaluan Remi agar nafsu Remi kembali. Setelah itu Tina mencoba memasukkan penis Remi kedalam vaginaku. Ternyata penis itu kebesaran untuk lubang vaginaku. Mungkin lubang vaginaku menciut sepeninggal suamiku yang meninggal 4 tahun yang lalu. Kepala penis Remi yang meruncing itu masuk sedikit, tiba2 Remi mendorong keras sambil menusuk2 cepat sekali. Aku merasa agak perih, tapi kemudian kurasakan kenikmatan yang tak terbayangkan, lubang vaginaku seperti ditusuk oleh mesin penggerak yang amat cepat. Aku tak tahu bagaimana melukiskannya sampai aku mencapai orgasme yang sangat hebat. Seluruh rambut ditubuhku seperti berdiri tegak membuatku merinding. Tak lama kemudian aku merasakan cairan panas menyemprot dalam vaginaku, aku berusaha mengeluarkan penis Remi, tapi hewan itu seperti tak perduli, aku pasrah membiarkan seluruh cairannya keluar dalam vaginaku. Kemudian Tina menyuruhku jongkok diatas wajahnya. Tina melumat vaginaku dengan penuh nafsu, kulihat dari vaginaku mengalir cairan Remi yang tersisa, mengalir seperti air kencing masuk dalam mulut Tina. Akupun tidak mau ketinggalan, kulumat juga vagina Tina yang sekarang sudah agak lembab dan lengket.


    Hari itu aku dan Tina bersetubuh 3 kali, pagi, siang dan malam hari. Aku tak mengerti lagi apakah aku ini normal atau tidak. Yang pasti kebutuhan yang selama ini tak tersalurkan, kini menemukan muaranya. Aku sangat menyesal dengan perbuatanku yang mungkin bertentangan dengan agama yang kuanut, tapi aku terus menerus melakukannya dengan Tina. Seolah2 kami sudah tak terpisahkan. Tina selalu mempunyai ide2 yang baru dalam setiap permainan kami. Aku juga tak tahu apakah aku harus berterima kasih padanya atau mengutuknya. Dan belakangan aku Tina mengatakan bahwa hampir semua ibu2 yang kukenal pernah diajak berlesbi olehnya.

  • Kisah Memek Grace

    Kisah Memek Grace


    2248 views

    Duniabola99.com – Cermula ketika saya mengikuti test penerimaan karyawan sebuah perusahaan di kota Mataram.Pada hari Sabtu jam 10.20 yang telah ditentukan, saya diinterview pada session terakhir.


    “Saudara Andi, silakan” panggil resepsionis cewek itu mengajak saya ke sebuah ruangan.

    Di ruangan itu sudah duduk seorang wanita yang cantik, seperti artis mandarin yang ternyata adalah seorang Manager HRD. Memakai setelan hem, dalamnya berwarna putih dan jasnya merah serta dipadu rok mini merah, kulitnya putih bersih karena masih ada keturunan tionghoa. Saya perkirakan umurnya masih muda sekitar 26 tahunan.

    “Permisi Bu..”

    “Selamat pagi, silakan duduk” sapanya ramah mempersilakan saya duduk di sofa yang cuma dibatasi dengan meja kecil hingga kami saling berhadapan.

    “Oh ya, kenalkan saya Grace”

    “Andi Bu” jawab saya sambil bersalaman dengannya.

    “Panggil Mbak aja ya”

    “Iya.. Mbak”

    Setelah acara tanya jawab mengenai bidang yang saya lamar dan bagaimana tanggapan dari perusahaan, akhirnya sampailah pada pertanyaan yang terakhir.

    “Dulu apa pekerjaannya, Andi?” tanya Grace sambil menopangkan sebelah kakinya yang putih itu
    .
    Duh cantiknya cewek ini, udah putih, cantik lagi seperti artis Mandarin di Hongkong itu, pikirku. Kuperkirakan tingginya 170 cm/56 kg dengan pinggang yang langsing, pokoknya seksi deh.

    “Sampai sekarang sih masih sebagai free guide” jawab saya jujur.

    “Maksudnya..?”

    “Pemandu tour lepasan untuk turis domestik, begitu”

    “Oh gitu, sebetulnya perusahaan ini membutuhkan orang yang berkualitas tinggi”

    “Jadi maaf ya, Andi belum bisa memenuhi syarat yang ditentukan perusahaan”

    “Nggak apa-apa kok Mbak, saya bisa menerimanya”

    “Oh ya, saya cuma sebentar di Lombok ini, kira-kira dua mingguan”

    “Maksud Mbak..?” tanya saya nggak ngerti.

    “Kalo saya minta Andi menjadi tour guide saya selama dua minggu, berapa biayanya?”

    “Terserah Mbak aja, pokoknya ditanggung puas deh jalan-jalan ke pulau Lombok” jawab saya senang, meskipun tidak dapat pekerjaan tapi ada order nih, cantik lagi.

    “Besok ya, jam 09.00 di hotel Senggigi Beach, saya tunggu”

    “Ya Mbak, pasti saya datang”

    “Permisi Mbak”

    “Ya, silakan” jawab Mbak Grace mengantar saya keluar ruangan.

    Tepat jam 09.20 esoknya, saya sampai di hotel Senggigi Beach tempat Mbak Grace menginap.

    “Selamat pagi Mbak, kamar Mbak Grace yang mana ya?” tanya saya pada recepsionis hotel itu.

    “Oh, Pak Andi ya, sudah ditunggu di lobi hotel sama Ibu Grace”

    “Terima kasih Mbak”

    “Sama-sama”

    Ternyata Mbak Grace sudah menunggu di lobi dengan kaos ketat berwarna biru hingga samar-samar kelihatan payudaranya yang masih terbungkus BH menonjol di balik kaos gaulnya dan dipadu celana panjang jins, kelihatannya jauh sekali dari formalitas.


    “Maaf Mbak, kelamaan nunggu ya?”

    “Nggak apa-apa kok, tapi panggil Grace aja ya”

    “Ya Mbak.. E.. Eh.. Grace”

    “Andi, bisa nyopir khan?”

    “Bisa.. emangnya kenapa”

    “Tadi saya pinjam mobil kantor untuk jalan-jalan”

    “Oh, bisa kok Mbak, jadi kita nggak perlu pake taksi”

    “Grace pengin liat tempat gerabah dulu ya”

    “Ya, ayo kita berangkat sekarang” ajak saya sambil menggandeng tangannya, rupanya Grace tidak keberatan saya gandeng tanggannya yang putih mulus itu.

    Pada jam 09.40 kami berangkat ke desa Banyumulek, tempat gerabah khas Lombok yang luarnya memakai anyaman rotan itu, jaraknya di luar kota Mataram. Setelah sampai, Grace membeli beberapa gerabah hingga jam 12.10 dan kami kembali lagi ke Mataram untuk makan siang.

    “Terus mau kemana lagi Grace?” tanya saya padanya dalam mobil yang akan menuju hotel.

    “Temenin saya berenang yuk”

    “Ayo, tapi saya nggak bawa baju renang nich”

    “Ah, gampang nanti saya beliin, gimana?”

    “OK boss”

    Maka sampailah kami di hotel Senggigi Beach, ternyata kolam renang tidak begitu ramai dengan orang, cuma ada beberapa bule sedang berjemur.

    “Tunggu di sini ya Ndi, saya mau ganti baju dulu” celoteh Grace sambil berlalu ke ruang ganti.

    Setelah beberapa saat, wow.. Grace sudah berganti dengan baju renang yang seksi sekali, berwarna putih selaras dengan kulitnya dan payudaranya menonjol dari balik baju renangnya.

    “Ayo Ndi, kok bengong aja” katanya mengagetkan saya dan kami pun berenang di dalam kolam yang cukup besar itu.

    Kami berenang sampai jam 17.10 sore dan lalu Grace mengajak saya mengakhiri dulu acara renangnya.

    “Sampai besok ya Ndi”

    “Ya, sampai besok Grace” jawab saya sambil menelan ludah karena membayangkan betapa putih dan seksinya Grace memakai pakaian renangnya itu.

    Beruntung sekali jika saya bisa memeluk atau bahkan making love dengannya. Ah tapi itu cuma angan-angan saya saja. Hari berikutnya saya antar Grace ke pemandian alam Suranadi, tempat air awet muda di Narmada, dan beberapa tempat wisata lainnya.

    “Kita ke mall yuk” ajak Grace sambil menggandeng tangan saya mesra bagai sepasang kekasih saja.

    “Ada acara apa nich ke mall?” tanya saya sambil melirik Grace yang duduk dengan santai dan seenaknya, bahkan kadang-kadang rok mininya memperlihatkan hampir separuh lebih pahanya yang putih mulus hingga si boy jadi tidak tenang, kapan ya bisa bergesekan dengannya, pasti sedap, pikirku.

    “Saya mau beli pakaian atas nich” jawabnya.

    Selama sepuluh hari berlalu, kami sudah menjadi akrab sekali. Siang itu Grace mengenakan kaos ketat putih bergambar panda yang dipadu dengan rok jins mini berwarna biru dengan sabuknya yang besar, saya tidak tahu apakah ini model baju gaul jaman sekarang atau kreasi Grace sendiri. Mall Cilinaya itu sungguh ramai pada saat hari Minggu, hingga saya bisa menggandeng pinggang Grace yang ramping itu dan wangi tubuhnya sungguh harum sekali. Rupanya Grace tidak keberatan saya peluk pinggangnya. Ini baru lumayan, pelan-pelan ada kesempatan nih, pembaca.


    “Kita cari baju yuk” ajaknya ke toko baju dalam mall tersebut.

    “Okey..”

    “Ini bagus nggak Ndi?” tanyanya sambil memperlihatkan hem merah.

    “Bagus juga kok Grace, cobain aja” jawabku.

    “Iya deh” jawabnya sambil menuju ruang ganti.

    Tentu saja saya mengikutinya dan membantu menutup kain tempat mencoba baju itu, namun yang membuat saya berdebar-debar, ternyata ada celah sedikit untuk mengintip ruang ganti itu, mungkin saja Grace tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Pertama-tama Grace membuka kaos ketat warna putihnya hingga sekarang tampak kelihatan BH warna kuningnya yang sungguh indah, membuat si boy langsung berdiri, kemudian ia mencoba hem merah itu dan ternyata pas sekali dengan bentuk tubuh Grace. Setelah cocok dan membayar harganya, saya mengajak Grace mencoba naik cidomo (semacam dokar yang ditarik oleh kuda), sedangkan mobil masih diparkir di Mall supaya aman.

    “Gimana Grace, rasanya naik cidomo?” tanya saya sambil memperhatikan rok mininya yang tadi agak tersingkap pada saat naik cidomo hingga kelihatan sedikit celana dalamnya yang berwarna putih polos. Si boy langsung berdiri hingga celana jins saya jadi sesak.

    “Lucu ya, naik cidomo begini”

    “Ya, ini namanya kendaraan tradisional khas daerah sini”

    “Oh, gitu..”

    Setelah bolak balik naik cidomo, kami kembali ke hotel supaya Grace bisa beristirahat.

    “Ndi, kamu tadi ngintip saya ya?” tanya Grace tiba-tiba sambil menatap saya lekat.

    “E.. Eh.. Ya.. Nggak sengaja kok” kata saya tergagap-gagap karena kaget bahwa Grace tahu tadi saya memperhatikan wilayah pribadinya. Saya pasrah saja kalau akan dimaki atau bahkan diusir.

    “Mmh.. Gitu ya”

    “Maaf ya Grace, saya nggak sengaja kok, kalo Grace nggak suka saya bisa pergi sekarang kok” jawab saya sambil akan meninggalkannya.

    “Tunggu.. Ndi, sebetulnya Grace nggak apa-apa kok”

    “Terima kasih kalo begitu” jawab saya yang tidak jadi meninggalkannya, bahkan sempat duduk di hadapannya kembali.

    “Gimana badannya Grace?” tanyanya lagi dengan antusias.

    Wah ada kesempatan lagi, saya ingin berusaha membujuk Grace supaya mau making love dengan saya siang ini, paling-paling ditolak atau diusir, itu resikonya.

    “Seksi sekali” jawabku.

    “Yang bener” tanyanya memastikan.

    “Abis bodinya Grace seksi sich, rajin fitness ya”

    “Iya, ini akibat latihan fitness”

    “Ndi, masuk kamar yuk, soalnya panas di luar” ajak Grace tiba-tiba sambil menggandeng tangan saya masuk kamar kelas VIP itu, sungguh kamar yang bagus sekali.

    Tiba-tiba HP Grace berdering, dan Grace menjawab HP-nya sambil duduk di sofa. Wow, sekarang dengan jelas sekali kelihatan CD-nya yang berwarna putih karena duduknya yang agak membuka kedua pahanya itu. Sungguh pemandangan yang indah sekali. Setelah Grace menutup HP-nya, Grace menatap saya dengan pandangan yang lain.


    “Ada apa Grace?” tanya saya sambil duduk di sampingnya.

    “Mungkin satu atau dua hari lagi saya kembali ke Jakarta” jawabnya sambil menyandarkan kepalanya pada pundak saya.

    “Lho, kok cepat sekali” tanya saya sambil mengelus pundak kirinya pelan.

    “Biasa, panggilan dari bos besar..” jawabya sambil mengusap-ngusap paha kiri saya dengan mesra.

    “Gimana kalo sekarang, Andi kasih hadiah”

    “Hadiah apa, pasti asyik nih?” celoteh Grace penasaran sambil menatap saya serius.

    “Gimana, kalo hadiahnya berupa ciuman”

    “Hush, ngawur kamu, khan udah kukasih liat” celotehnya sambil nyengir.

    “Lho, ini khan ada rasanya” jawab saya nggak mau kalah sambil tangan kanan saya mengusap-usap pipinya yang putih mulus.

    “Geli tau..” tolaknya manja.

    “Lama-lama enak kok” rayu saya sambil mencium lehernya, bahkan menjilatinya sedikit demi sedikit supaya Grace merasakan rangsangan.

    “Jang.. An.. Ndi.. Kamu.. Nakal..” sentak Grace sambil mendorong tubuh saya, namun dorongannya malah membuat kami berdua jatuh ke sofa dengan posisi saya menindih Grace.

    Kesempatan itu tak saya sia-siakan karena langsung saja saya cium bibirnya yang merah basah. Beberapa saat Grace masih memberontak lemah dan pergumulan itu semakin membuat tangan kanan saya menekan-nekan payudaranya yang masih terbungkus kaos dan tangan kiri saya memegang kepalanya.

    “Mmh..” guman Grace karena mulutnya penuh oleh lidah saya yang berusaha membelitnya dan kembali ke lehernya yang putih bersih, terus menjilatinya dengan gemas.

    “Sst.. Jann.. Ngan.. Sst..” celotehan dan sedikit rintihan Grace membuat saya tahu bawah Grace sekarang agak terangsang, dan perlawanannya sudah mulai semakin lemah.

    “Aduh.. Sst.. Ndi.. Pelan-pelan..” rintihnya sambil memegang tangan saya yang sedang meremas payudaranya.


    Tangan saya kembali bergerilya ke bawah punggungnya, dan berusaha melepas BH putihnya hingga akhirnya lepas juga. Dengan tiba-tiba BH itu disentak oleh Grace sendiri hingga lepas ke lantai dan menarik kaosnya hingga ke atas. Tampak jelas payudaranya yang putih mulus dengan putingnya yang sudah berdiri kencang.

    “Ndi.. Pakai kondom ya..?” pinta Grace sambil meraba-raba si boy dengan pelan.

    “Ya Grace..” jawab saya sambil membuka kondom yang sudah saya persiapkan dari tadi. Grace sekarang sudah melepas kaos ketatnya hingga tinggal tersisa rok mini dan CD putihnya.

    “Tunggu Grace, biar saya saja yang nanti melepasnya” cegah saya saat melihatnya akan membuka roknya, dan sekarang saya juga sudah membuka pakaian dan celana panjang hingga bugil tinggal tersisa CD saja.

    “Ini rahasia kita berdua lho” bisik Grace sambil menatap saya tajam dan saya lihat di matanya ada keinginan yang terpendam dan sudah lama tak tersalurkan.

    “Oke boss..” jawab saya sambil menciumnya dengan hangat dan disambut dengan gemas oleh Grace, bahkan tangan saya dengan bebas meremas payudaranya yang kiri dan kanan secara bergantian. Kemudian ciuman saya turun ke payudaranya dan melumatnya, menghisap bahkan menggigit putingnya hingga Grace merintih. Itu saya lakukan selama beberapa menit.

    “Sst.. mmh.. terus.. sst.. ke bawah.. dikit.. sst..” pinta Grace sambil merintih tidak karuan sambil mendorong kepala saya memintaku mencium dan menjilat pusarnya.

    Tangan kanan saya juga aktif merayap pada pahanya dan semakin naik ke bawah hingga masuk ke dalam roknya dan menyentuh vaginanya yang terbungkus CD. Saya usap-usap beberapa menit, kemudian tangan saya masukkan ke dalam CD putihnya dan mengorek-ngorek lubang vaginanya hingga mengeluarkan cairan.

    “Sst.. Ndi.. Aduh.. Geli.. Sst..” rintih Grace sambil berusaha membuka roknya. Karena birahinya sudah cukup tinggi, saya bantu untuk membuka rok beserta CD-nya hingga Grace bugil sama sekali dan kelihatan bodinya yang padat dan montok.

    “Ayo Ndi, buka juga dong, kok bengong..” pinta Grace tidak sabar sambil membuka CD saya dan keluarlah si boy dengan tegaknya. Grace sampai tercengang melihat si boy yang agak bengkok ini.

    Bagaimana saya tidak bengong melihat cewek cantik putih mulus dan seksi di hadapan saya dengan ukuran payudara 34B ini. Kami sama-sama bugil sekarang dan saya mengambil posisi agak berjongkok untuk menghisap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus dan tercukur rapi, sedangkan Grace tiduran di sofa sambil membuka pahanya agak lebar.

    “Lho, kok bengong” tanya Grace sambil membimbing kepalaku agar lebih dekat pada vaginanya.

    “Ehh..” jawabku kaget tapi cuma sesaat karena berikutnya, vaginanya sudah saya jilat, yang pada awalnya baru pada bibir vagina dan lama-kelamaan pada lubang vaginanya mencari biji kacangnya serta menghisapnya lebih keras, bahkan bulu-bulu halusnya juga ikut tersapu dengan jilatan dan hisapan saya.


    “Sst.. Oh.. Yes.. Sst.. Mmh..” rintih Grace panjang sambil menggerakkan pinggulnya ke atas sampai wajah saya terbenam semua dalam permukaan vaginanya. Sementara tangan kiri saya meremas-remas payudaranya silih berganti dengan dibantu tangan Grace sendiri.

    “Sst.. Teru.. Ss.. Ndi.. Sstss.. Mmh.. Sst.. Saya.. Kelu.. Ar.. Arkh..” jerit Grace karena dengan tiba-tiba menjepit kepala saya dengan kedua pahanya.

    Rupanya Grace telah mengalami orgasmenya yang pertama karena saya tahu begitu banyak cairannya yang keluar.

    “Grace, mau nggak isep si boy?” tanya saya menghentikan gerakan menghisap cairan vaginanya sambil menyodorkan si boy padanya.

    “Mmh.. Gimana ya, Grace belum pernah tuch” jawabnya sangsi karena mungkin Grace memang belum pernah menghisap kemaluan cowok.

    “Gini, kuajarin, Grace lumat aja dan jilat dulu kepalanya ya” bujuk saya sambil membimbing Grace duduk di sofa dan saya berdiri di hadapannya mengulurkan kontol. Tangan kanannya saya arahkan untuk memegang kontol saya dan memintanya mengocok pelan.

    “Begini ya..?” tanya Grace sambil mengocok kontol saya pelan dan mengurutnya hingga si boy semakin keras saja.

    Rupanya si Grace cepat belajarnya, dan saya semakin menikmatinya.

    “Bagus.. Sekarang kulum Grace.. Sst.. Ya.. Gitu..” pinta saya lirih karena dengan cepatnya Grace mengulum kepala kontol saya dan semakin lama semakin ke dalam hingga kontol saya sampai masuk semua pada mulutnya, bahkan kadang-kadang tanpa diminta, Grace menjilati buah zakar saya tanpa jijik dan kembali mengulum dan menghisap kontol saya dengan irama yang kadang cepat kadang pelan.

    “Sst.. Udah Grace.. Cukup..” pinta saya karena sudah tidak kuat menahan hisapan Grace yang semakin lama se makin liar saja.

    “Ayo Ndi, Grace udah nggak tahan nich..” jawab Grace sambil memasangkan kondom pada kontol saya.

    Kemudian Grace rebah telentang lagi di sofa dengan masih memegang kontolku yang sudah memakai kondom dan mengarahkannya pada bibir vaginanya. Kontol saya gesek-gesekkan dulu pada bibir vaginanya untuk pemanasan hingga membuat Grace mendesis kegelian.

    “Sst.. Geli.. Ndi.. Udah masukin aja..”

    “Auwh.. Sst.. Pelan.. Sst..” jerit Grace karena kepala kontol saya sudah masuk setengah pada vaginanya dan akhirnya masuk semua dalam vaginanya.

    “Sst.. Aduh.. Mmh.. Sstss..” rintih Grace begitu kontol saya masuk semua dan menggoyangkan pinggulnya dengan pelan. Saya juga memompa kontol saya keluar masuk vaginanya dengan perlahan dan semakin lama makin cepat.

    “Sst.. Ndi.. Mmh.. Sst.. Ce.. Petan.. Sst..” pinta Grace pada saya karena saya memperlambat sodokan kontol saya.

    “Mmh.. Nah.. Gitu.. Ter.. Us.. Ssttss..”

    “Grace.. En.. Ak.. Nggak.. Sst..?” tanya saya tersengal-sengal karena Grace semakin aktif memutar-mutar pinggulnya, bahkan tangan kanannya memegang pantat saya dan menekannya dengan keras hingga kontol saya semakin dalam masuk ke vaginanya.

    “Sstss.. Enak.. Ndi.. Sstt..” jawabnya lirih karena kedua tangan saya silih berganti meremas payudaranya yang kadang-kadang saya isap puting susunya bergantian.

    “Sstssrtt.. Udah.. Ndi.. Kelu.. Arin.. Samaan.. Sst..” pinta Grace yang rupanya sudah tidak tahan pada sodokan kontol saya yang keluar masuk makin cepat diimbangi pula dengan cepatnya goyangan pinggul Grace.


    “I.. Ya.. Grace.. Sst..” desis saya lirih karena saya dengan kuat juga diputar-diputar oleh pinggul Grace yang kencang itu hingga kontol saya rasanya senut-senut dijepit oleh vaginanya.

    Beberapa puluh menit saya dan Grace melakukan making love itu dengan bersemangat hingga kepala Grace menoleh ke kiri-ke kanan tak beraturan. Rupanya pertahanan saya sudah akan bobol dan akhirnya saya memberi aba-aba pada Grace disertai dengan pelukan Grace yang makin kencang.

    “Sst.. Ayo.. Grace.. Sst..”

    “Ssrtrrsst.. Arkhkk..” jerit Grace melengking sambil menjepit kontol saya dengan erat, disertai sodokan kontolku yang makin cepat dan akhirnya..

    Crot.. croot.. croot.. Tiga kali tembakan saya muntahkan dalam vaginanya tapi masih di dalam kondom. Grace akhirnya lunglai sambil memeluk saya dengan hangat.

    “Hahh.. Lega rasanya..”

    “Gimana rasanya Grace?” tanya saya sambil membelai rambutnya yang harum itu.

    “Enak gila” jawabnya sambil tersenyum.

    Selama dua hari, sejak kejadian itu saya sering melakukan making love dengan Grace, bahkan sering Grace yang memulai lebih dulu. Akhirnya pada hari terakhir saya mengantar Grace ke bandara Selaparang. Hari masih pagi kira-kira jam 05.25, karena pesawatnya akan berangkat jam 07.00. Mungkin Grace masih ingin curhat pada saya mengenai beberapa hal.

    “Wah, masih sepi ya..”

    “Iya Grace, baru kita aja yang datang, tapi nggak apalah, kita khan bisa ngobrol” jawab saya santai.

    “Iya, ya”

    Pagi itu Grace mengenakan hem yang baru dibelinya dan dipadu dengan rok jins mini kesukaannya yang berwarna putih. Setelah mengobrol sekitar lima belas menit, Grace kelihatannya gelisah dan mengajak saya ke toilet wanita.

    “Saya tunggu di sini ya”

    “Udah ayo masuk, mumpung nggak ada orang” pinta Grace sambil menggandeng tangan saya masuk ke toilet wanita itu.

    Lalu kami masuk ke kamar mandi di pojok yang kosong. Gila juga Grace, nanti kalau ada yang tahu bagaimana, pikirku. Belum sempat saya berpikir panjang, Grace sudah melepas celana dalamnya yang berwarna merah dan mendorong saya duduk di atas toilet modern itu.

    “Eh.. Grace.. Gimana kalo ada orang nich” jawab saya bingung, tapi akhirnya saya lepas juga celana jins beserta CD saya hingga si boy nongol dengan tegaknya.

    “Sst.. Udah diam aja kamu” jawab Grace sambil meremas kontol saya hingga tegak sempurna.

    “Tapi belum pake kondom nich”

    “Nggak usah, Grace pengin yang original, ayo..” pintanya sambil mengarahkan kontol saya pada vaginanya.
    Saya juga membantunya dengan memegang pantatnya hingga masuk semua kontol saya pada vaginanya. Posisi saya yang duduk memangku Grace dan Grace berhadapan dengan saya mengakibatkan tekanan vaginanya lebih terasa.


    “Sst.. Ndi.. Ayo.. Cepetan.. Sst..”

    “Iya..” jawab saya sambil dengan cepat menyodokkan kontol keluar masuk vaginanya.

    Untung saja pagi itu belum ramai oleh penumpang dan toilet itu belum ada yang mendatanginya hingga Grace dan saya bisa making love dengan nikmat yang bercampur dengan perasaan berdebar-debar.

    “Sst.. Sayang.. Cepet.. Ssrrtt..” rintih Grace sambil menggoyang pinggulnya dengan liar.

    “Sst.. Mmhmm.. Ssrttss..” desisnya.

    “Grace.. Sst..” desis saya lirih sambil tangan saya melepas kancing hemnya dan masuk ke dalam BH-nya serta meremas payudaranya dengan pelan, bahkan kadang-kadang saya cium juga bibirnya yang merah basah dengan gemas, yang dibalasnya dengan ciuman yang liar juga.

    “Ssrtss.. Ssttrtss..” rintih Grace pelan sambil mempercepat goyangan pinggulnya.

    Dan akhirnya kegiatan yang berlangsung kurang lebih 40 menit itu saya akhiri dengan mempercepat sodokan kontol saya dengan cepat hingga akhirnya muncratlah lahar putih saya dalam vaginanya dengan keras tanpa penghalang kondom.

    “Sst.. Arkhkk..” jerit Grace sambil memeluk saya dengan erat karena bersamaan dengan keluarnya lahar putih saya, juga keluar lahar putih dari Grace. Hingga beberapa saat saya dan Grace masih menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut.

    “Trim’s ya Ndi..”

    “Sama-sama Grace, kapan-kapan main-main ke Lombok lagi ya” jawab saya sambil membereskan celana dan baju, begitu pula dengan Grace yang mengganti celana dalamnya dengan yang berwarna hijau lumut.

    Setelah rapi, saya dan Grace keluar toilet untuk mengobrol lagi menunggu pesawat yang masih belum berangkat juga. Beberapa saat kemudian baru Grace berangkat ke Jakarta dengan membawa dan meninggalkan sejuta kenangan. Selamat jalan Grace, terima kasih atas amplop dan kenangannya serta ijinmu agar saya bisa mengirimkan cerita pengalaman kita berdua ini, salam sayang dari sahabatmu Andi. Jangan lupa ya kirim komentarmu atas cerita saya ini.


    Bagi para cewek atau ibu-ibu yang ingin jalan-jalan ke pulau Lombok bisa menghubungi saya lewat email, dijamin pasti puas, bahkan bisa curhat. Khusus untuk cewek-cewek yang tinggal di pulau Lombok bisa langsung berkenalan dengan saya. Saya biasa rental internet di belakang mall Cilinaya sekitar hari Senin pagi jam 08.45 atau sore jam 17.30, biasa duduk di pojok nomor 8 atau nomor 2.

  • Foto Ngentot Gadis remaja yang cantik dengan celana pendek

    Foto Ngentot Gadis remaja yang cantik dengan celana pendek


    2110 views

    Duniabola99.com – foto gadis remaja pirang ngentot diatas meja dengan pacarnya yang berkontol gede.

  • Tiny Trillium is Horny For A Huge Cock

    Tiny Trillium is Horny For A Huge Cock


    1869 views

  • Kisah Memek Mama Kandung Sebagai Pelampiasan Birahiku

    Kisah Memek Mama Kandung Sebagai Pelampiasan Birahiku


    3941 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan namaku Dendi umur 19 tahun, mahasiswa di sebuah PTS di Kota Surabaya. Kedua orang tuaku bercerai sejak aku masih berumur 6 tahun. Aku tinggal bersama ayahku sampai suatu hari dia terlibat masalah di luar negeri dan aku tinggal bersama Mama dan adikku.


    Mamaku masih terlihat seksi dan cantik meski usianya sudah 36 tahun, sedangkan adikku sangat manis dan merangsang meski baru berumur 14 tahun, mungkin ini dikarenakan tubuhnya yg tumbuh dgn pesat sehingga tonjolan di tubuhnya terlihat menggairahkan. Perlu diketahui, nafsuku sangat tinggi. Hampir setiap hari aku melakukan onani, sampai akhirnya timbul suatu tragedi dalam keluargaku dikarenakan nafsuku ini.

    Setelah tiga minggu aku tinggal bersama mereka timbul nafsu birahiku dan timbul pikiran utk menyetubuhi Mamaku. Bagaimana tdk terangsang melihat wajah cantik dan menggairahkan serta tubuh yg seksi luar biasa. Setiap Mamaku mandi, aku selalu menyempatkan diri utk mengintipnya. Sambil mengintip aku pun melakukan onani sampai-sampai spermaku berceceran di lantai tempatku mengintip.

    Di situlah setiap hari aku melakukan aktifitas ini tanpa takut ketahuan oleh Mama maupun adik dan pembantuku. Terkadang kalau tdk sempat, aku tdk membersihkan bekas spermaku karena takut Mamaku keburu datang. Aku tdk tahu dia sadar akan hal ini atau tdk, tp yg pasti sampai tiga minggu ini masih aman.


    Pada pagi hari Mama selalu menyiapkan sarapan utkku, aku duduk di meja makan menunggu sarapan tiba. Waktu itu adikku sudah berangkat sekolah sedangkan pembantuku sedang belanja ke pasar. Kulihat Mamaku hanya memakai celana dalam sedangkan bagian atasnya dia hanya memakai kaos sehingga tonjolan dadanya terlihat sekali.

    Mungkin dia tdk risih berpakaian demikian karena seisi rumah biasanya hanya wanita, tetapi aku yg melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yg kumakan kebanyakan menambah libido sehingga birahiku pun semakin memuncak.

    “Say celanamu kenapa?” tanyanya. Nexiabet

    Memang pada saat itu penisku tegang sekali sampai terlihat dari luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, gelas yg sedang kuminum pun tumpah, untung tdk pecah.

    “Kalau minum pelan-pelan dong, Sayang..”-cerita mesum- sahutnya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku.

    Begitu dia mendekat aku merasa tdk kuat lagi. Aku segera berdiri dan memeluknya serta mencium lehernya. Waktu itu otakku sudah keruh dan tak peduli apa-apa lagi.


    “Say, hentikan… aku ini Mamamu”, hanya itu yg dia katakan tetapi dia sedikit pun tdk melawan, malah kemudian membiarkan aku membuka kaosnya sehingga tubuh indahnya pun terlihat.

    Aku pun mulai menggeraygi seluruh tubuhnya, buah dadanya yg besar kuhisap seperti pada waktu aku bayi dan tanganku kupakai utk meremas buah dada sebelahnya serta utk memeluknya.

    Setelah itu daerah erotis lainnya pun segera kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah persis di CDya. Kulihat waktu itu celana dalamnya sudah basah sekali lalu ku plorotkan celana dalamnya-nya ke bawah dan langsung kujilati memek Mamaku. Waktu itu terciumlah bau khas wanita yg sebenarnya kurang sedap, tp bau itu merupakan bau terindah yg pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak.

    Aku pun menciumi permukaan memeknya sambil lidahku menjilati di daerah paling sensitifnya, perbuatanku ini bikin Mamaku menggelinjang-gelinjang kenikmatan.

    “Sudahhh Den, hentikanlaah.. Ouuuhhhhh…” katanya tetapi tangannya terus memegangi kepalaku yg tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku utk tetap menjilati memeknya.


    Saat lidahku menjilati itilnya dgn lembut, tak lama kemudian tubuh Mamaku mengelinjang dgn hebat dan desahannya semakin keras.-ngentot Mama kndung- Aku tak peduli lagi dan terus menjilati memek Mamaku yg memuncratkan cairan-cairan kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kuhisap semua cairan yg keluar meskipun rasanya aneh di lidah tetapi terasa nikmat sekali.

    Kemudian Mamaku yg terlihat lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Aku pun segera berdiri dan melucuti pakaianku. Dia tampak terkesan melihat batang kemaluanku yg besar dgn panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku mendekat, Mamaku mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan dgn sisa tenaganya yg lemas. Kupikir Mamaku menolak dan akan marah tetapi dia segera berlutuk mengarah ke batang kejantananku.

    Mulutnya begitu dekat ke kemaluanku tetapi dia diam saja. Aku yg sudah tdk tahan segera mendorong kepalanya menuju batang kejantananku. Mamaku langsung mengulum senjataku dgn penuh nafsu. Hal itu terlihat dari kulumannya yg liar dan berirama cepat serta tangannya menggosok pangkal kemaluanku. Sambil dia melakukannya kubelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yg luar biasa, tak terkira dan tak dapat kulukiskan dgn kata-kata. Sampai akhirnya aku merasa tdk tahan lagi, air maniku menyembur di dalam mulut Mamaku.


    Dia segera memuntahkannya dan kemudian membersihkan sisa-sisa sperma yg menetes di penisku dgn mulutnya. Melihat penisku masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing burungku memasuki sarangnya. Akhirnya tenggelamlah seluruh penisku ini ke memeknya. Gila.., rasanya nikmat sekali. Meski aku sering jajan, tp kuakui memek Mamaku ini terasa nikmat luar biasa dibanding lainnya. Dia mulai naik turun menggosok penisku sambil memeluk kepalaku sehingga aku berada persis di belahan buah dadanya. Hal itu kumanfaatkan utk menikmati sekitar wilayah dadanya.

    Akhirnya dia berada di puncak orgasmenya dan langsung mengerang kenikmatan. Aku pun mulai kewalahan menghadapi goyangannya yg semakin liar dan akhirnya muncratlah spermaku utk kedua kalinya di dalam memeknya. Kami pun lalu saling berciuman dgn mesra. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.

    Waktu itu aku sadar bahwa aku telah menyetubuhi Mamaku sendiri, karena merasa bersalah aku segera meninggalkannya utk berangkat kuliah setelah berbenah sementara dia masih di kamar mandi. Aku tak tahu apa nantinya yg kulakukan dan bingung menghadapi ini semua.



  • Kisah Memek Seorang Janda yang kunikmatin saat SMA

    Kisah Memek Seorang Janda yang kunikmatin saat SMA


    2542 views

    Duniabola99.com – Sebenarnya jujur aku merasa malu juga untuk menceritakan pengalamanku ini, akan tetapi melihat pada jaman ini mungkin hal ini sudah dianggap biasa. Maka aku beranikan diri untuk menceritakanya kepada para pembaca. Tetapi ada baiknya aku berterus terang bahwa aku menyukai wanita yang lebih tua karena selain lebih dewasa juga mereka lebih suka merawat diri. Aku seorang pria yang suka terhadap wanita yang lebih tua daripadaku.


    Dimulai dari aku SMA aku sudah berpacaran dengan kakak kelasku begitu juga hingga aku menamatkan pendidikan sarjana sampai bekerja hingga saat ini. Satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku berpacaran dengan seorang janda beranak tiga.

    Demikian kisahnya, suatu hari ketika aku berangkat kerja dari Tomang ke Kelapa Gading, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana. Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku putuskan aku harus berangkat dengan taxi. Ketika taxi yang kustop mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, “Mas, mau ke Pulo Gadung ya?” tanyanya, “Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich.”

    Akhirnya aku perbolehkan setelah aku beritahu bahwa aku turun di Kelapa Gading. Sepanjang perjalanan kami bercerita satu sama lain dan akhirnya aku ketahui bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia. Ternyata Dewi bekerja sebagai Kasir pada sebuah katering yang harus menyiapkan makanan untuk 5000 buruh di Kawasan Industri Pulo Gadung. Aku menatap wanita di sebelahku ini ternyata masih cukup menggoda juga. Dewi, 1 tahun lebih tua dari aku dan kulit yang cukup halus, bodi yang sintal serta mata yang menggoda. Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Sampai di kantor aku segera menelepon Dewi, untuk mengadakan janji sore hari untuk pergi ke bioskop.


    Tidak seperti biasanya, tepat jam 05.00 sore aku bergegas meninggalkan kantorku karena ada janji untuk betemu Dewi. Ketika sampai di Bioskop Jakarta Theater, tentunya yang sudah aku pilih, kami langsung antri untuk membeli tiket. Masih ada waktu sekitar 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain. Selama perbincangan itu kami sudah mulai membicarakan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks. Tepat jam 19.00, petunjukan dimulai aku masuk ke dalam dan menuju ke belakang kiri, tempat duduk favorit bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta. Pertunjukan belum dimulai aku sudah membelai kepala Dewi sambil membisikkan kata-kata yang menggoda. “Dewi, kalau dekat kamu, saudaraku bisa nggak tahan,” kataku sambil menyentuh buah dadanya yang montok. “Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya. Melihat hal itu aku langsung melumat habis bibirnya sehingga napasnya nampak tersengal-sengal. “Mas, jangan di sini dong kan malu, dilihat orang.” Aku yang sudah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taxi. Padahal pertunjukan belum dimulai hanya iklan-iklan film saja yang muncul. Solaire99

    Setelah menyebutkan Hotel **** (edited), taxi itupun melaju ke arah yang dituju. Sepanjang perjalanan tanganku dengan terampil meremas buah dada Dewi yang sesekali disertai desahan yang hebat. Ketika tanganku hendak menuju ke vagina dengan segera Dewi menghalangi sambil berkata, “Jangan di sini Mas, supir taxinya melihat terus ke belakang.” Akhirnya kulihat ke depan memang benar supir itu melirik terus ke arah kami. Sampai di tempat tujuan setelah membayar taxi, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Dewi, “Mas Jo, kamu kok pintar sekali sih merangsang aku, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.” Seraya sudah tidak sabar aku tuntun segera Dewi ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Kemudian dengan tidak sabarnya dilucutinya satu persatu yang menempel di badanku hingga aku bugil ria. Penisku yang sudah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Dewi.

    Kemudian aku membalas melucuti semua baju Dewi, sehingga dia pun dalam keadaan bugil. Kemudian dengan rakus dijilatinya penisku yang merah itu sambil berkata, “Mas kontolnya merah banget aku suka.” Dalam posisi 69 kujilati juga vagina Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu tiba-tiba terdengar suara, “Mas, aku mau keluaarr..”
    “Cret.. cret.. cret..”
    Vagina Dewi basah lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. 5 Menit kemudian aku segera menyusul, “Dewi, Wi, Mas mau keluar..”
    “Crot.. crot.. crot..”Spermaku yang banyak akhirnya diminum habis oleh Dewi.


    Setelah itu kami pun beristirahat. Tidak lama kemudian Dewi mengocok kembali penisku yang lunglai itu. Tidak lama kemudian penisku berdiri dan siap melaksanakan tugasnya. Dituntun segera penisku itu ke vaginanya. Pemanasan dilakukan dengan cara menggosokkan penisku ke vaginanya. Dewi mendesah panjang, “Mas, kontolnya kok bengkok sih, nakalnya ya dulunya?” Tidak kuhiraukan pembicaraan Dewi, aku segera menyuruhnya untuk memasukkan penisku ke vaginanya. “Dewi, masukkan cepat! Jonathan tidak tahan lagi nih.” Sleep.. bless.. masuk sudah penisku ke vaginanya yang merekah itu. Tidak lupa tanganku meremas buah dadanya sesekali menghisap payudaranya yang besar walaupun agak turun tapi masih nikmat untuk dihisap. Goyangan demi goyangan kami lalui seakan tidak mempedulikan lagi apakah yang kami lakukan ini salah atau tidak. Puncaknya ketika Dewi memanggil namaku, “Jonathan.. terus.. terus.. Dewi, mau keluar..” Akhirnya Dewi keluar disertai memanggil namaku setengah berteriak, “Jonathan.. aku.. keluaarr..” sambil memegang pantatku dan mendorongnya kuat-kuat.

    Tidak berselang lama aku pun merasakan hal sama dengan Dewi, “Wi.. ah.. ah.. tumpah dalam atau minum Wi..” kataku. Terlambat akhirnya pejuku tumpah di dalam, “Wi.. kamu hebat.. walaupun sudah punya 3 anak,” kataku sambil memujinya. Akhirnya malam itu kami menginap di hotel **** (edited). Kami berpacaran selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tetapi kami masih berteman baik.

    Adakah di antara pembaca baik itu gadis, janda, maupun tante yang bersedia kencan lepas denganku aku siap melayaninya, terlebih lagi kalau lebih tua dariku. Silakan kirim email ke alamatku disertai nomor telepon, pasti aku hubungi. Benar juga kata pepatah, “Kelapa yang tua, tentu banyak juga santannya”. Yang lebih tua memang enak juga untuk dikencani.






  • Foto Ngentot Gadis cantik pirang baru bangun

    Foto Ngentot Gadis cantik pirang baru bangun


    1606 views

    Duniabola99.com – foto cewek baru bangun tidur dan sange dientot pacarnya yang berkontol gede dan menembakkan spermanya kedalam memek.

  • Kisah Memek Asri Si Ratu Senggama (ngentot)

    Kisah Memek Asri Si Ratu Senggama (ngentot)


    2509 views

    Duniabola99.com – Aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kota Gudeg Yogyakarta,majikanku seorang janda berusia 50 thn, Ibu Sumiati yang masih bekerja sebagai
    pegawai negeri di Gubernuran. Anaknya 3 orang.Yang pertama perempuan, Aryati
    28 thn, bekerja sebagai sekretaris, 2 bulan lagi menikah. Yang kedua juga
    perempuan, Suryati 25 thn, bekerja sebagai guru. Yang ketiga laki-laki, satu-
    satunya laki-laki di rumah ini, tampan dan halus budi-pekertinya, Harianto 22
    thn, masih kuliah, kata Ibu Sum, Mas Har (demikian aku memanggilnya) tahun
    depan lulus jadi insinyur komputer. Wah hebat, sudah guaaanteng, pinter pula…


    Setiap pagi, aku selalu bangun jam 4:30, sebelum bekerja aku sudah mandi dengan
    sangat bersih, berpakaian rapi. Aku selalu memakai rok panjang hingga semata-
    kaki, bajuku berlengan panjang. Aku tahu, Ibu Sum senang dengan cara
    berpakaianku, dia selalu memujiku bahwa aku sopan dan soleha, baik sikap yang
    santun, maupun cara berpakaian. Meskipun begitu, pakaianku semuanya agak ketat,
    sehingga lekuk-lekuk tubuhku cukup terlihat dengan jelas.

    Mas Har sering melirik ke arahku sambil terkagum-kagum melihat bentuk tubuhku,
    aku selalu membalasnya dengan kedipan mata dan goyangan lidah ke arahnya,
    sehingga membuat wajahnya yang lugu jadi pucat seketika. Paling telat jam 7:15,
    mereka semua berangkat meninggalkan rumah, kecuali Mas Har sekitar jam 8:00.
    Aku tahu, Mas Har sangat ingin menghampiriku dan bercumbu denganku, tapi ia
    selalu nampak pasif, mungkin ia takut kalau ketahuan ibunya. Padahal aku juga
    ingin sekali merasakan genjotan keperjakaannya.

    Pagi itu, mereka semua sudah pergi, tinggal Mas Har dan aku yang ada di rumah,
    Mas Har belum keluar dari kamar, menurut Ibu Sum sebelum berangkat tadi bahwa
    Mas Har sedang masuk angin, tak masuk kuliah. Bahkan Ibu Sum minta tolong
    supaya aku memijatnya, setelah aku selesai membersihkan rumah dan mencuci
    pakaian. “Baik, Bu!”, begitu sahutku pada Ibu Sum. Ibu Sum sangat percaya
    kepadaku, karena di hadapannya aku selalu nampak dewasa, dengan pakaian yang
    sangat sopan. Setelah pasti mereka sudah jauh meninggalkan rumah, aku segera
    masuk kamarku dan mengganti pakaianku dengan rok supermini dan kaus singlet
    yang ketat dan sexy. Kusemprotkan parfum di leher, belakang telinga, ketiak, pusar
    dan pangkal pahaku dekat lubang vagina. Rambutku yang biasanya kusanggul,
    kuurai lepas memanjang hingga sepinggang. Kali ini, aku pasti bisa merenggut
    keperjakaan Mas Har, pikirku.

    “Mas Har. Mas Har!” panggilku menggoda, “tadi Ibu pesan supaya Mbak Sri memijati
    Mas Har, supaya Mas Har cepat sembuh. Boleh saya masuk, Mas Har?”

    Pintu kamarnya langsung terbuka, dan nampak Mas Har terbelalak melihat
    penampilanku,
    “Aduh, kamu cantik sekali, Mbak Sri… Persis Desy Ratnasari… ck, ck, ck…”

    “Ah, Mas Har, bisa saja, jadi mau dipijat?”

    “Jadi, dong…” sekarang Mas Har mulai nampak tidak sok alim lagi, “ayo, ayo…”,
    ditariknya tanganku ke arah tempat tidurnya yang wangi….

    “Kok Wangi, Mas Har?” Rupanya dia juga mempersiapkan tempat tidur percumbuan
    ini, dia juga sudah mandi dengan sabun wangi.

    “Ya dong, kan ada Desy Ratnasari mau datang ke sini,”.

    Kami mulai mengobrol ngalor-ngidul, dia tanya berapa usiaku, dari mana aku
    berasal, sudah kawin atau belum, sudah punya anak atau belum, sampai kelas
    berapa aku sekolah. Omongannya masih belum “to-the-point” , padahal aku sudah
    memijatnya dengan sentuhan-sentuhan yang sangat merangsang. Aku sudah tak
    sabar ingin bercumbu dengannya, merasakan sodokan dan genjotannya, tapi
    maklum sang pejantan belum berpengalaman.


    “Mas Har sudah pernah bercumbu dengan perempuan?”, aku mulai mengarahkan
    pembicaraan kami, dia hanya menggeleng lugu.

    “Mau Mbak Sri ajari?”, wajahnya merah padam dan segera berubah pucat. Kubuka
    kaus singletku dan mulai kudekatkan bibirku di depan bibirnya, dia langsung
    memagut bibirku, kami bergulingan di atas tempat tidurnya yang empuk dan wangi,
    kukuatkan pagutanku dan menggigit kecil bibirnya yang merah delima, dia makin
    menggebu, batang kontolnya mengeras seperti kayu…

    Wow! dia melepas beha-ku, dan mengisap puting susuku yang kiri, dan meremas-
    remas puting susuku yang kanan…

    “Aaah.. sssshhhh, Mas Har, yang lembut doooong…” desahku makin membuat
    nafasnya menderu…

    “Mbak Sri, aku cinta kamu….” suaranya agak bergetar..

    “Jangan, Mas Har, saya cuma seorang Pembantu, nanti Ibu marah,” kubisikkan
    desahanku lagi…. Kulucuti seluruh pakaian Mas Har, kaos oblong dan celana
    pendeknya sekaligus celana dalamnya, langsung kupagut kontolnya yang sudah
    menjulang bagai tugu monas, kuhisap-hisap dan kumaju-mundurkan mulutku
    dengan lembut dan terkadang cepat…

    “Aduuuh, enaaaak, Mbak Sri….” jeritnya…

    Aku tahu air-mani akan segera keluar, karena itu segera kulepaskan kontolnya, dan
    segera meremasnya bagian pangkalnya, supaya tidak jadi muncrat. Dia membuka
    rok-miniku sekaligus celana dalamku, segera kubuka selangkanganku.

    “Jilat itil Mbak Sri, Mas Haaaarrr…, yang lamaaa…”, godaku lagi… Bagai robot, dia
    langsung mengarahkan kepalanya ke nonokku dan menjilati itilku dengan sangat
    nafsunya….
    “Sssshhhh, uu-enaaak, Mas Haaaarrrr… ., sampai air mani Mabk Sri keluar, ya mas
    Haaar”.

    “Lho, perempuan juga punya air mani..?” tanyanya blo’on. Aku tak menyahut karena
    keenakan…

    “Mas Haaarrr, saya mau keluaaar…” serrrrrr…. serrrrrrrrr. … membasahi wajahnya
    yang penuh birahi.

    “Aduuuuh, enak banget, Mas Har! Mbak Sri puaaaaaassss sekali bercinta dengan Mas
    Har….. kontol Mas Har belum keluar ya? Mari saya masukin ke liang kenikmatan
    saya, Mas! Saya jamin Mas Har pasti puas-keenakan. …”

    Kugenggam batang pelernya, dan kutuntun mendekati lubang nonokku, kugosok-
    gosokkan pada itilku, sampai aku terangsang lagi… Sebelum kumasukkan batang
    keperkasaannya yang masih ting-ting itu ke lubang nonokku, kuambil kaos singletku
    dan kukeringkan dulu nonokku dengan kaos, supaya lebih peret dan terasa
    uuenaaaak pada saat ditembus kontolnya Mas Har nanti…

    “Sebelum masuk, bilang ‘kulonuwun’ dulu, dong sayaaaaaang. ..”, Candaku….

    Mas Har bangkit sebentar dan menghidupkan radio-kaset yang ada di atas meja kecil
    di samping ranjang….. lagunya…. mana tahaaaan….

    “Kemesraan ini Janganlah Cepat Berlalu….. .”

    “Kulonuwun, Mbak Sri cintakuuuuu. …”

    “Monggo, silakan masuk, Mas Haaaarrr Kekasihkuuuuu. ..”, segera kubuka lebar-
    lebar selangkanganku, sambil kuangkat pinggulku lebih tinggi dan kuganjel dengan
    guling yang agak keras, supaya batang kenikmatannya bisa menghunjam dalam-
    dalam. … Sreslepppppp. …….. blebessss… ..


    “Auuuuuow… .”, kami berdua berteriak bersamaan… ..

    “Enaaaak banget Mbak Sri, nonok Mbak Sri kok enak gini sih….?”

    “Karena Mbak Sri belum pernah melahirkan, Mas Har… Jadi nonok Mbak Sri belum
    pernah melar dibobol kepala bayi….. kalau pernah melahirkan, apalagi kalau sudah
    melahirkan berkali-kali, pasti nonoknya longgar sekali, dan nggak bisa rapet seperti
    nonoknya Mbak Sri begini, sayaaaaang.. . lagi pula Mbak selalu minum jamu sari-
    rapet, pasti SUPER-PERET. …”, kami berdua bersenggama sambil cekikikan
    keenakan… Kami berguling-guling di atas ranjang-cinta kami sambil berpelukan erat
    sekali….

    Sekarang giliranku yang di atas… Mas Har terlentang keenakan, aku naik-turunkan
    pinggulku, rasanya lebih enak bila dibanding aku di bawah, kalau aku di atas, itilku
    yang bertumbukan dengan tulang selangkang Mas Pur, menimbulkan rasa nikmat
    yang ruaaaaarbiassssa uu-enaaaaaaknya. ….

    Keringat kami mulai berkucuran, padahal kamar Mas Har selalu pakai AC, sambil
    bersenggama kami mulut kami tetap berpagutan-kuat. Setelah bosan dgn tengkurap
    di atas tubuh Mas Har, aku ganti gaya. Mas Har masih tetap terlentang, aku
    berjongkok sambil kunaik-turunkan bokongku. Mas Har malah punya kesempatan
    untuk menetek pada susuku, sedotannya pada tetekku makin membuatku tambah
    liar, serasa seperti di-setrum sekujur tubuhku.

    Setelah 10 menit aku di atas, kami berganti gaya lagi… kami berguling-gulingan lagi
    tanpa melepaskan kontol dan nonok kami.

    Sekarang giliran Mas Har yang di atas, waduuuuh… sodokannya mantep sekali…
    terkadang lambat sampai bunyinya blep-blep-blep. .. terkadang cepat plok-plok-
    plok. .. benar-benar beruntung aku bisa senggama dengan Mas Harianto yang begini
    kuaaaatnya, kalau kuhitung-kuhitung sudah tiga kali air nonokku keluar karena
    orgasme, kalau ditambah sekali pada waktu itilku dijilati tadi sudah empat kali aku
    orgasme… benar-benar nonokku sampai kredut-kredut karena dihunjam dengan
    mantapnya oleh kontol yang sangat besar dan begitu keras, bagaikan lesung
    dihantam alu….. bertubi-tubi. … kian lama kian cepat…… waduuuuhhhhh. …..
    Wenaaaaaaaaakkkkk tenaaaaan… …

    “Mbak Sri, aku hampir keluaaaaaar nih…!!” ….

    “Saya juga mau keluar lagi untuk kelima kalinya ini, Mas Haaaaar…. Yuk kita
    bersamaan sampai di puncak gunung kenikmatan, yaaa sayaaaaanngggg”

    “Ambil nafas panjang, Mas Har… lalu tancepkan kontolnya sedalam-dalamnya
    sampai kandas…… baru ditembakkan, ya Maaaasss… ssssshhhhhh. …….”


    Sambil mendesis, aku segera mengangkat pinggulku lagi, kedua kakiku kulingkarkan
    pada pinggangnya, guling yang sudah terlempar tadi kuraih lagi dan kuganjelkan
    setinggi-tingginya pada pinggulku, hunjaman kontol Mas Har semakin keras dan
    cepat, suara lenguhan kami berdua hhh…hhhhh. …hhhhhh. …. seirama dengan
    hunjaman kontolnya yang semakin cepat…..

    “Tembakkan sekaraaaaang, Maaaasssss!” , Mas Har menancapkan kontolnya lebih
    dalam lagi, padahal sedari tadi sudah mentok sampai ke mulut rahimku….
    bersamaan dengan keluarnya air nonokku yang kelima kali, Mas Har pun
    menembakkan senjata otomatis berkali-kali dengan sangat kerasnya….

    CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!!
    CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! Berhenti sebentar dan CROOTTTTT!!!
    CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! lagi….. Seperti wong edan, kami berdua berteriak
    panjaaaaanggg bersamaan;

    “Enaaaaaaaaaakkkkk! “….. sekujur tubuhku rasanya bergetar semuanya… dari
    ujung kepala sampai ujung kaki, terutama nonokku sampai seperti “bonyok”
    rasanya….. Mas Har pun rebah tengkurep di atas tubuh telanjangku. …. sambil
    nafas kami kejar-mengejar karena kelelahan…

    “Jangan cabut dulu, ya Maaasss sayaaaang… masih terasa enaknya… tunggu
    sampai semua getaran dan nafas kita reda, baru Mas Har boleh cabut yaaa……”
    pintaku memelas….. kami kembali bercipokan dengan lekatnya…. .. kontolnya
    masih cukup keras, dan tidak segera loyo seperti punya mantan-mantan suamiku
    dulu….

    “Mbak Sri sayaaaang, terima kasih banyak ya….. pengalaman pertama ini sungguh-
    sungguh luar biasa… Mbak Sri telah memberikan pelayanan dan pelajaran yang
    maha-penting untuk saya…… saya akan selalu mencintai dan memiliki Mbak Sri
    selamanya… .”

    “Mas Har cintaku, cinta itu bukan harus memiliki… tanpa kawin pun kalau setiap
    pagi –setalah Ibu & Mbak-mbak Mas Har pergi kerja–, kita bisa melakukan
    senggama ini, saya sudah puas kok, Massss….. Apalagi Mas Harianto tadi begitu
    kuatnya, setengah jam lebih lho kita tadi bersetubuhnya, Mas! Sampai nonok saya
    endut-endutan rasanya tadi…..”

    “Aku hari ini tidak pergi kuliah, kebetulan memang ada acara untuk mahasiswa
    baru… jadi ndak ada kuliah…”, kata Mas Harianto.


    “Nah… kalau begitu, hari ini kita kan punya banyak waktu, pokoknya sampai
    sebelum Ibu dan Mbak-mbak Mas Har pulang nanti sore, kita main teruuuusss,
    sampai 5 ronde, kuat nggak Mas Har?”, sahutku semakin menggelorakan birahinya.

    “Nantang ya?” Tanyanya sambil tersenyum manis, tambah guanteeeeng dia…..

    “aku cabut sekarang, ya Mbak? sudah layu tuh sampai copot sendiri….”

    kami tertawa cekikikan dengan tubuh masih telanjang bulat…. setelah mencabut
    kontolnya dari nonokku, Mas Har terlentang di sisiku, kuletakkan kepalaku di atas
    dadanya yang lapang dan sedikit berbulu…. radio kaset yang sedari tadi terdiam,
    dihidupkan lagi… lagunya masih tetap “kemesraan ini janganlah cepat berlaluuuuuu.
    …”

    Setelah lagunya habis, “Mas sayaaang, Mbak Sri mau bangun dulu ya…. Mbak Sri
    harus masak sarapan untuk Mas….”

    “Untuk kita berdua, dong, Mbak Sri…. masak untuk dua porsi ya… nanti kita makan
    berdua sambil suap-suapan. Setuju?”, sambil ditowelnya tetekku, aku kegelian dan
    “auuuwwww! Mas sudah mulai pinter nggangguin Mbak Sri ya.., Mbak Sri tambah
    sayang deh”.

    Aku bangkit dari ranjang, dan berlari kecil ke kamar mandi yang jadi satu dengan
    kamar tidurnya,

    “Mas, numpang cebokan, ya…”

    Kuceboki nonokku, nonok Asri yang paling beruntung hari ini, karena bisa merenggut
    dan menikmati keperjakaan si ganteng Mas Har… waduuuuhhh.. . benar-benar
    nikmat persetubuhanku tadi dengannya.. meskipun nonokku sampai kewalahan
    disumpal dengan kontol yang begitu gede dan kerasnya — hampir sejengkal-
    tanganku panjangnya.. .. wheleh.. wheleh….

    “Sebelum bikin nasi goreng, nanti Mbak bikinkan Susu-Telor-Madu- Jahe (STMJ) buat
    Mas Har, biar ronde-ronde berikutnya nanti Mas tambah kuat lagi, ya sayaaaaaang.
    …”


    Kuambil selimut dan kututupi sekujur tubuhnya dengan selimut, sambil kubisikkan
    kata-kata sayangku… “Sekarang Mas Har istirahat dulu, ya…” kuciumi seluruh
    wajahnya yang mirip Andy Lau itu…

    “Terima kasih, Mbak Sri… Mbak begitu baik sama saya… saya sangat sayang sama
    Mbak Sri…”.

    Kupakai pakaianku lagi, segera aku lari ke dapur dan kubuatkan STMJ untuk
    kekasihku… . setelah STMJ jadi, kuantarkan lagi ke kamarnya,

    “Mas Har sayaaaang… . mari diminum dulu STMJ-nya, biar kontolnya keras kayak
    batang kayu nanti, nanti Mbak Sri ajari lagi gaya-gaya yang lain, ada gaya

    kuda-kudaan, anjing-anjingan, gaya enam-sembilan (69), dan masih ada seratus
    gaya lagi lainnya, Masssss,” kataku membangkitkan lagi gelora birahinya… selesai
    minum diciuminya bibirku dan kedua pipiku…. dan Mas Harianto-ku, cintaanku, tidur
    lagi dengan tubuh telanjang dilapisi selimut.

    Aku segera kembali ke tempat biasanya aku mencuci pakaian majikanku, menyapu
    rumah dan mengepelnya. . semua kulakukan dengan cepat dan bersih, supaya tidak
    ada ganjelan utang kerjaan pada saat bersenggama lagi dengan Mas Har nanti….

    Kumasakkan nasi goreng kesukaan Mas Har dalam porsi yang cukup besar, sehingga
    cukup untuk sarapan berdua dan juga makan siang berdua… hmmm…. nikmat dan
    mesranya… seperti penganten baru rasanya…

    Setelah nasi gorengnya jadi, kusiapkan dalam piring yang agak lebar, kutata
    penyajian dengan kelengkapan tomat, timun, telur mata-sapi, dan kulengkapi pula
    dengan sebuah pisang mas yang agak mungil, kusiapkan pula segelas coca-cola
    kesukaannya. Dengan memakai daster tipis tanpa beha dan celana dalam,
    kuantarkan makanan tadi ke kamarnya. Langsung kubuka saja pintu kamarnya…

    Aduh! Betapa terkejutnya diriku, ketika kulihat Mas Har sudah bangun dari tidurnya,
    tanpa memakai selimut lagi, Mas Har sedang ngeloco (mengocok kontolnya), dengan
    wajah merah-padam. .. Segera kuletakkan makanan di atas meja tulisnya..

    “Aduuuuhhh, jangan seperti itu, sayang, ngocoknya… nanti bisa lecet… nanti pasti
    Mbak Sri kocokkan… tapi Mas Har harus makan dulu, supaya ada tenaga lagi…
    kalau ndak makan dulu, nggak bisa kuat dan tahan lama senggamanya, Mas!”

    Kutanggalkan dasterku, segera dia menyergap tubuh telanjangku, dihisapnya puting
    tetekku yang kanan, sedang tangannya memilin tetekku yang kiri… Kupikir ini pasti
    gara-gara STMJ tadi,

    “Sabar dong, Mas-ku tersayaaaaang. .., yuk kita makan nasi goreng kesukaan Mas,
    sepiring berdua Mas, kayak judulnya lagu dangdut…”

    Kusuapi Mas Har-ku dan disuapinya pula aku, sambil tangannya mengkilik-kilik itilku
    dengan sangat birahinya. Wah! Edhiaan tenan reaksi STMJ tadi…. Hihihi…

    “Mas Har sayang, jangan kenceng-kenceng dong kilikannya, nggak nikmaaat…. “,
    dia memperlambat kilikannya, sambil kami lanjutkan dan tuntaskan sarapan kami.
    Selesai makan, kuambilkan pula segelas besar coca-cola, kuulurkan gelas coca-cola
    ke mulutnya. Minum seteguk, Mas Har pun mengambil gelas dan mengulurkan pula
    ke mulutku…. wah! mesranya, Mas Har-ku ini…
    Kuambil pisang mas, kukupas dan kubuang kulitnya, lalu aku berbaring di samping
    Mas Har, kubuka selangkanganku lebar-lebar, dan kumasukkan pisang tadi ke


    dalam liang nonokku…. Mas Har agak terkejut,

    “Ayo! Bisa nggak makan pisang sampai habis dari lubang nonok Mbak Sri? Kalau
    bisa, nanti Mbak Sri ajari teknik-teknik dan gaya-gaya senggama yang lain deh!”

    “Siapa takut!” sahut Mas Har…

    Dia segera menaiki tubuhku, dengan posisi tengkurap… mulutnya di depan nonokku,
    ditariknya pisang itu dengan pelan-pelan dan sedikit-sedikit digigitnya daging
    pisangnya, sedangkan kontolnya pun terjuntai ngaceng di depan mulutku…. segera
    kugenggam dan kumasukkan barangnya yang ngaceng itu ke dalam mulutku,
    kumainkan lidahku mengusap-usap kepala kontolnya, dan dimaju-mundurkannya
    pisang mas tadi dalam liang nonokku, sehingga menimbulkan perasaan yang sangat
    nikmaaaaat dan memerindingkan seluruh bulu-bulu tubuhku….

    “Mbak Sri, pisangnya sudah habis…. hebat kan?” Katanya lugu…

    “Mas Har memang nomer satu buat Mbak Sri…” sahutku memujinya, membuatnya
    tersanjung dan sangat ditinggikan harga dirinya.

    “Sekarang apalagi?” tanya Mas Har…

    “Silakan Mas jilati dan mainkan lidah dalam liang nonok saya… dan saya akan
    meng-emuti dan mengocok kontol Mas dengan mulut saya…. ini namanya gaya 69,
    Mas sayaaang… mulut Mas ketemu nonok saya dan mulut saya ketemu kontol Mas
    Har…. Enaaaak kan, sayaaang?”

    “Wah! Sensasinya luar-biasa, Mbak……”

    “Kalau bercinta itu jangan buru-buru, Mas…. harus sabar dan tenang, sehingga
    emosi kita bisa terkendali. Kalau Mas mau sampai duluan dengan cara ngeloco
    seperti tadi, kalau sempat keluar kan saya harus nunggu lagi kontol Mas ngaceng…
    kasian dong sama saya, Mas,” suaraku kubikin seperti mau menangis…. .


    “Maafkan saya, ya Mbak Sri…. saya belum ngerti… mesti harus banyak belajar sama
    Mbak…..”

    Kami lanjutkan gaya 69 kami, kutelan habis kontolnya, kuhisap-hisap dan kumaju-
    mundurkan dalam mulutku…. sementara Mas Har meluruskan lidahnya dan menjilati
    ITIL-ku, kemudian memasukkan lidahnya yang kaku ke dalam liang nonokku… ini
    berlangsung cukup lama…

    Pada menit kelimabelas, serrr… serrrr… serrrr…. cairan hangat nonokku meluap,
    sekarang Mas Har malah menelannya.. .. aooowwww!

    Dan pada menit keduapuluhlima, serrr… serrrr… serrrr…. lagi, kali ini lebih enaaaak
    lagi, kukejangkan seluruh tubuhku…. sambil mulutku tetap terus

    mengocok kontolnya yang kerasnya minta-ampuuuuun. … pada waktu itu juga,
    kontolnya memuncratkan air-peju dengan sangat derasnya, langsung kutelan

    seluruhnya, sampai hampir keselek….. .

    “Enaaaakkkk. ….” Mas Har berteriak keenakan…. .

    Kami berguling, sekarang saya yang di atas, dengan tetap memagut kontolnya yang
    masih cukup keras, kuhisap terus kontolnya, sampai tubuh Mas Har berkedut-kedut
    memuncratkan tembakan-tembakan terakhirnya. …. kujilati kontol Mas Har sampai
    bersiiiiih sekali dan segera aku berputar, sehingga kepala kami berhadap-hadapan
    dengan posisi aku masih tetap di atas…

    “Gimana, Mas Har sayaaang…. Enak opo ora?” godaku…

    “Uu-enaaaaaaakkkkk tenaaaan…. “, kata Mas Har menirukan gaya pelawak Timbul
    dalam sebuah iklan jamu…..

    Kami berciuman lagi dan berguling-guling lagi…. mulut kami tetap berpagutan
    dengan sangat kuaaaatnya.. … Kucari kontolnya dan kupegang… wah sudah
    ngaceng keras lagi rupanya….. luarbiasa kuatnya Mas Har kali ini, lebih kuat dari
    ronde tadi pagi…..


    “Mas Har… saya ajari gaya kuda-kudaan. .. mau nggak?”,

    “Mau dong, sayaaaang… . Gimana?”, tanyanya penasaran… .

    “Mas Har duduk menyender dulu…..”

    Dia segera mengikuti perintahku, duduk menyender landai pada sebuah bantal yang
    kutegakkan di punggung ranjang, akupun segera mengambil posisi jongkok
    membelakanginya. Kugenggam kontolnya dan kutancapkan ke nonokku dari
    belakang…. BLESSS!!!, tangan Mas Har mendekap kedua tetekku dari belakang….

    Sekarang giliranku yang harus menaik-turunkan pantatku seperti orang naik kuda….
    semuanya berlangsung dengan sangat halus…. sehingga tidak sampai menimbulkan
    lecet pada kontol Mas Har maupun nonokku…..

    “Gimana Mas?”, tanyaku untuk mengalihkan konsentrasi, supaya air-pejunya tidak
    segera muncrat….. .

    “Benar-benar Mbak Sri pantas menjadi dosen percintaan saya…..”, katanya sambil
    mendesah-desah dan mendesis-mendesis keenakan…

    Itilku kembali bertumbukan nikmat dengan tulang selangkang Mas Har… Nikmatnya
    sudah sampai mneggeletarkan segenap perasaanku, membuat perasaanku semakin
    menyatu dan terikat kuat dengan perasaan Mas Har….. inilah arti sesungguhnya
    persetubuhan. …

    Kuatur kecepatan pacuan kuda-kudaan ini, sehingga kenikmatannya bisa
    kukendalikan, sementara Mas Har terlentang dengan tenang, makin didekapnya
    kedua buah dadaku, diremas-remasnya, dipilin-pilinnya, diremas-remas lagi…
    membuatku kembali ingin mencapai puncak kenikmatan.. .. kukejangkan seluruh
    anggota tubuhku…. Mas Har sudah mulai mengerti bahwa aku akan mencapai
    puncak…..

    “Keluar lagi ya, Mbak?” tanyanya…. . Ya! serrr… serrrr… serrrrr…., kembali cairan
    hangat nonokku tertumpah lagi…. kelelahan aku rasanya….. .

    lelah tapi enaaak….

    Aku melepaskan kontolnya dari lubang nonokku, kekeringkan nonokku dengan
    dasterku supaya peret lagi… Mas Har melihat pemandangan ini dengan wajah lugu,
    kuberi dia senyum manis….

    “Saya sudah capek, Mas…. Gantian dong… Mas Har sekarang yang goyang, ya?”


    Sekarang aku mengambil posisi menungging di pinggir ranjang….. Mas Har kuminta
    berdiri dan menembakkan rudalnya yang super-keras dari belakang,

    “Yang ini gaya anjing-anjingan, Mas….. tapi jangan salah masuk ke lubang pantat
    ya… pas yang di bawahnya yang merah merekah itu, lho ya….”

    “Kalau di lubang pantat katanya lebih enak, Mbak Sri?” tanyanya lucuuuu….

    “memang lebih enak untuk laki-laki, tapi tidak untuk perempuan… .. itu kan
    namanya tidak adil, Mas…. Lagipula lubang pantat itu kan saluran untuk tai, kotoran
    yang kita buang, itu tidak sehat namanya, bisa kena penyakit aids, Mas…. Aids itu
    mematikan dan tidak ada obatnya lho, hiiii…. seremmmm…. ”

    Mas Har memasukkan kontolnya pelan-pelan ke lubang nonokku dari belakang
    sambil berdiri di pinggir ranjang, pelan-pelan sekaliiiiii. …. seolah-olah dia takut
    kalau sampai merusakkan lubang nikmat ini….. aku tahu sekarang…. Mas Har
    sangat sayang padaku, sehingga tingkah-laku persenggamaannya pun melukiskan
    betapa besar perasaan cintanya pada diriku….

    “Aaaaahhhhhh. …”, aku mendesah sambil merasakan hunjaman kontolnya yang
    kembali menembus nonokku, demikian juga dengan Mas Har… dilingkarkannya
    tangan kirinya di perutku, sedang tangan kanannya meremas tetekku….. . Dia mulai
    menggoyangkan kontolnya maju mundur…. blep-blep-blep. …..aduuuuhhh. ….
    mantapnyaaaa. ….. tenaganya sangat kuat dan berirama tetap…… membuat aliran-
    darahku menggelepar di sekujur tubuhku….. ..

    “Enaaaak, Maaaaasssss. ……”, lagi-lagi kukejangkan seluruh anggota tubuhku
    sambil kukeluarkan lagi cairan hangat nonokku kesekian kalinya….. . puaaaasssss
    sekali tiada taranya….. ..

    “aaaaaahhhhhhhh. ……… “, lenguhku…. ….

    “Lap dulu dong, Mbak Sriiii….. becek sekali nih….” pintanya…. .


    Kuambil dasterku dan kuserahkan padanya….. . segera dia mengeringkan nonokku
    dan juga kontolnya yang basaaaah tersiram cairan hangatku…. .

    “Mbak, aku sudah hampiiiirrr keluaaaarrr. ….” desahnya membuatku semakin
    terangsang.. ….

    “Tembakkan saja, Massss…… ..”
    Tembakannya masih sekencang yang sebelumnya.. …. sampai nonokku penuh
    dengan air-pejunya yang ekstra-kental itu…….

    “Aaaaahhhhhhhh. ……” Mas Har berteriak keenakan…. .. demikian juga dengan aku,
    kukejangkan tubuhku dan kusiram lagi kontolnya dengan cairan hangat

    kenikmatan nonokku….. .

    “Aaaaaaahhhhhhh, Massss Harrrrr….. … Mbak Sri cintaaaaa banget sama Mas
    Har…….”

    “Aku juga Mbak….. selain Mbak Sri, tidak ada perempuan lain yang aku cintai di
    dunia ini …..”, aku tahu kata-kata ini sangat jujur…. membuatku semakin
    menggelinjang kenikmatan.. ….

    “Terima kasih Mas Harrrrrr…. . untuk cinta Mas Har yang begitu besar kepada
    saya…..” Dengan tanpa melepaskan kontolnya, Mas Har dengan hati-hati dan penuh

    perasaan menengkurapkan tubuhnya di atas tubuh telanjangku. … dan aku
    kemudian meluruskan kakiku dan tubuhku mengambil posisi tengkurap… .. dengan
    Mas Har tengkurap di belakangku.. …

    Mulutnya didekatkan pada telingaku… . nafasnya menghembusi tengkukku… .
    membuatku terangsang lagi……

    “Enaaaak dan puassss sekali, Mbak Sri….. Apa Mbak Sri juga puas?”

    “Tentu, Mas Har….. dari pagi tadi sudah sembilan kali nonok saya memuntahkan air
    hangatnya… .. Pasti saya puasssss bangettt, Mas!”

    “Terima kasih, ya sayaaaang… … aku ingin setiap hari bercinta dengan Mbak Sri
    seperti ini…….”

    “Boleh, Massss…. saya juga siap kok melayani Mas Har setiap hari….. kecuali hari
    Minggu tentunya…. . Ibu dan Mbak-mbak kan ada di rumah kalau Minggu….”

    Mas Har melepaskan kontolnya dari lubang nonokku, aku segera mengambil posisi
    terlentang, dan Mas Har pun merebahkan dirinya di sisiku….

    Jam dinding sudah menunjukkan jam 10.40…… sambil berpelukan dan berciuman
    erat, kutarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang kami berdua… dan kami pun
    tertidur sampai siang…..

    Sudah hampir jam setengah-dua ketika aku terbangun, pantes perutku rasanya
    lapar sekali. Mas Har masih belum melepaskan pelukannya sedari tadi, rasanya dia
    tidak ingin melewatkan saat-saat nikmat yang sangat langka ini, bisa seharian
    bersenggama dengan bebasnya. Kucium bibirnya untuk membangunkan lelaki
    kesayanganku ini,


    “Mas sayaaang, bangun yook, kita makan siang. Nanti abis makan kita bercinta lagi
    sampai sore….”

    “Mmmm…” Mas Har menggeliat, “sudah jam berapa, istriku?”
    “Setengah-dua, suamikuuuu.. …”, jawabku genit….

    “Makan-nya di ruang makan, yok Mas, nggak usah pakai baju nggak apa-apa, kan
    pintu-pintu dan korden-korden sudah Mbak Sri tutup tadi….”

    Dengan bugil bulat, kami berdua bangun dan berjalan ke ruang tamu, sambil Mas
    Har menggendong/ mengangkatku ke ruang tamu.

    “Edhian tenan, koyok penganten anyar wae…..” kataku dalam hati…. (“gila benar,
    seperti pengantin baru saja”)….

    Selesai makan siang, Mas Har kembali menggendongku ke kamar, sambil kuelus-
    elus kontol Mas Har yang sudah mengeras seperti batang kayu lagi…..

    Direbahkannya diriku dengan hati-hati di atas ranjang cinta kami. Aku segera
    mengambil posisi memiringkan tubuh ke kanan, supaya Mas Har juga mengambil
    posisi miring ke kiri, sehingga kami berhadap-hadapan. …

    “Mas sayaaang, kita senggama dengan posisi miring seperti ini, ya….., lebih terasa
    lho gesekan kontol Mas Har di dalam nonok Mbak Sri nanti,” ajakku untuk
    membangkitkan rangsangan pada Mas Har….

    Kami tetap berposisi miring berhadap-hadapan sambil berciuman kuat dan mesra.
    Kali ini Mas Har lebih aktif mencium seluruh wajah, tengkuk, belakang telinga, leher,
    terus turun ke bawah, payudara-kiriku kuisap-isapnya, sementara yang kanan
    dipilin-pilinnya lembut…..

    Rangsangan ini segera membangkitkan birahiku. Mulutnya bergerak kagi ke bawah,
    ke arah pusar, dijilatinya dan ditiupnya lembut, kembali aku mendesah-mendesis
    nikmat, sambil jari tangannya mengobok-obok lembut lubang nonokku, mengenai
    itilku, menimbulkan kenikmatan yang hebaaaat…, kukejangkan seluruh tubuhku,
    sampai pingganggku tertekuk ke atas, serrrrrr…. kubasahi tangannya yang lembut
    dengan semburan cairan hangat yang cukup deras dari nonokku…


    “Mas, masukkan sekarang, Masssss….. Mbak Sri udah nggak tahaaaannnn. …..”,
    pintaku manja…..

    Tetap dengan posisi miring-berhadapan, kubuka selangkanganku tinggi-tinggi,
    kugenggam kontolnya dan kusorongkan lembut ke lubang kenikmatan.. …

    “aaaaahhhhhh. ……” lenguhan kami kembali terdengar lebih seru…. Kontol Mas Har
    baru masuk setengahnya dalam nonokku, dimajukannya lagi kontolnya, dan
    kumajukan pula nonokku menyambut sodokannya yang mantap-perkasa. ….

    “Mas sayaaaang… maju-mundurnya barengan, ya…..”, ajakku sambil mengajari
    teknik senggama yang baru, kunamakan gaya ini “Gaya Miring”, dengan gaya ini
    kami berdua bisa sama-sama goyang, tidak sepihak saja…..

    Kami maju dan mundur bersamaan tanpa perlu diberi aba-aba…. rasanya lebih enak
    dibandingkan pria di atas wanita di bawah…. Kulihat Mas Har merem-melek,
    demikian juga dengan diriku, kontol Mas Har dengan irama teratur terus
    menghunjam-mantap berirama di dalam liang sempit Asri….. nonokku mulai
    tersedut-sedut lagi, tanda akan mengeluarkan semburan hangatnya… ..

    “Aduuuuhhhh, Maaaaassssss, enaaaaakkkkkkk. …….”, aku agak berteriaksambil
    mendesis…. …

    Air mani Mas Har belum juga muncrat, luarbiasa kuatnya kekasihku ini…..

    “Ganti gaya, Maaaasssss.. .. cabut dulu sebentar…. .” ajakku lagi, sambil kuputar
    tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya, Mas Har memelukku kuat dari
    belakang, sambil meremas lembut kedua tetekku, kuangkat kakiku sebelah, dan
    kuhantar lagi kontolnya memasuki nonokku….. .

    “aaaaaaaaahhhhhhhhh hh…. enak, Mbak Sriiiiii…. …, gesekannya lebih terasa dari
    yang tadiiiiii… ..” Mas Har mendesah nikmat…..

    Kali ini aku hanya diam, sedang Mas Har yang lebih aktif memaju-mundurkan
    kontolnya yang belum muncrat-muncrat juga air-maninya. …..

    Sudah jam setengah-tiga, hampir satu jam dengan dua gaya yang baru ini……

    “Mbak Sri, siap-siap yaaa…. rudalku hampir nembak….”

    Kupeluk erat guling, dan Mas Har semakin mempercepat irama maju-mundurnya.
    …..

    “Aaah, aaah, aaahh….” Mas Har mendesah sambil mengeluarkan air maninya
    dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding-dinding
    rahimku….. setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku…..

    “Aaaaaaaa… ……” aku berteriak panjaaaanng sambil kusemburkan juga air
    nonokku….. .

    Tenaga kami benar-benar seperti terkuras, getaran cinta kami masih terus terasa…..
    tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami
    tertidur lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda……

    Jam tiga sudah lewat…. berarti masih bisa satu ronde lagi sebelum Ibu Sum dan
    kakak-kakaknya pulang dari kerja…..

    “Mas, bangun, Mas…. sudah jam tiga lewat….. saya kan mesti membereskan kamar
    ini, mandi dan berpakaian sopan seperti biasanya bila ada Ibu…..”

    “Mandi bareng, yok….. di sini aja di kamar mandiku, ada air hangatnya kan?”
    ajaknya….

    Dicabutnya kontolnya dari lobang nonokku yang sudah kering, aduuuhhhh
    enaknya….. . Aku pun segera bangun dan menarik tangannya, Mas Har bangkit dan
    memelukku, menciumku, menggelitiki tetek dan nonokku, kembali birahiku naik…..
    Sampai di bawah kran pancuran air hangat, kami berdua berpelukan, berciuman,
    merangkul kuat…. Dengan posisi berdiri kembali kontol Mas Har mengeras bagai
    batu, segera kurenggut dan kugenggam dan kumasukkan lagi ke nonokku. Dengan
    tubuh basah disiram air hangat dari pancuran, dan tetap dengan berdiri, kami
    bersenggama lagi…… bagai geregetan, Mas Har kembali menggerakkan kontolnya
    maju-mundur, sementara aku bagai menggelepar memeluk erat tubuhnya yang
    perkasa…..

    “Mas, sabunan dulu, ya sayaaaanggg. …”, tanpa melepaskan kedua alat kelamin
    kami, kami saling menyabuni tubuh kami, khususnya di bagian-bagian yang peka-
    rangsangan. …

    “Lepas dulu, ya sayaaanggg.. .. kuambilkan handuk baru untuk kekasihku… ..”, Mas
    Har melepaskan tusukannya, menuju lemari pakaian, dan diambilnya dua

    handuk baru, satu untukku satu untuknya… Selesai handukan, aku bermaksud
    mengambil dasterku untuk berpakaian, karena kupikir persenggamaan hari ini sudah
    selesai…..

    “Eiittt, tunggu dulu, istriku….. Rudalku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di
    liang hangat cinta kita……”

    Edhiaaan, mau berapa kali aku orgasme hari ini….. kuhitung-hitung sudah 12 kali
    aku menyemburkan air nonok sedari pagi tadi…

    Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang… biar Mas Har menindihku
    dari atas…..

    Kami bersenggama lagi sebagai hidangan penutup….. dengan “Gaya Sederhana”
    pria diatas wanita dibawah, melambangkan kekuatan pria yang melindungi
    kepasrahan wanita…. Mas Har terus menggoyang kontolnya maju-mundur. ….

    Kembali aku akan mencapai puncak lagi, sedang Mas Har masih terus dengan
    mantapnya maju-mundur begitu kuat…..

    “Mas Har, Mbak Sri sudah mau keluar lagiiiiii… …”, kukejangkan kedua kakiku dan
    sekujur tubuhku…..

    “Mbak, aku juga mau keluar sekarang…. ..”, dalam waktu bersamaan kami saling
    menyemprotkan dan memuncratkan cairan kenikmatan kami masing-masing. …..

    “Enaaaaaaaaaaakkkkk kk, Mas Haaaaaarrrrrr. ……”

    “Puaaaaassssss, Mbak Sriiiiii…. ……”

    Mas Har langsung ambruk di atas ketelanjanganku, waktu sudah hampir jam
    emapat….. semua sendi-sendiku masih bergetar semuanya rasanya…..

    “Mas, sebentar lagi Ibu pulang, Mbak Sri mau siap-siap dulu ya, sayaang…”


    Mas Har segera bangkit sekaligus mencabut kontolnya… . ”

    ari ini adalah hari yang paling luar-biasa dalam hidupku, Mbak Sriii… Bagaimana aku
    akan sanggup melupakannya? ”

    Kupakai dasterku, kukecup lagi kedua pipi dan bibir Mas Har…. segera aku lari
    menuju kamarku, membersihkan air mani Mas Har yang masih menetes dari lubang
    nonokku yang agak bonyok…..

    Kukenakan celana dalam, rok dalam, beha, rok panjang, dan blus berlengan
    panjang, rambut kusisir rapi, kusanggul rapi ke atas…. semua ini untuk
    “mengelabui” Ibu Sumiati dan kedua kakak Mas Harianto, untuk menutupi sisi lain
    kehidupanku sebagai seorang Ratu Senggama.

  • Video bokep Serpente Edita dengan pekerja bertubuh kekar

    Video bokep Serpente Edita dengan pekerja bertubuh kekar


    1823 views

  • Foto Ngentot Alessandra Jane dengan pacarnya ditepi kolam renang

    Foto Ngentot Alessandra Jane dengan pacarnya ditepi kolam renang


    2444 views

    Duniabola99.com – foto pasangan muda Alessandra Jane ngentot ditepi kolam renang dan menelan semua spermanya.

  • Foto Ngentot Rambut coklat dalam rok pendek yang seksi dan sepatu hak tinggi

    Foto Ngentot Rambut coklat dalam rok pendek yang seksi dan sepatu hak tinggi


    1950 views

    Duniabola99.com – foto chef mengencingi hingga basah cewek cantik pakai rok mini dan juga high hils.

  • Kisah Memek Ternyata Adikku Mengandung Benihku

    Kisah Memek Ternyata Adikku Mengandung Benihku


    2467 views

    Duniabola99.com – Gila bgt deh adegannya. Gua pikir kok bisa ya. Eh, gua berani gak ya ngelakuin itu ama adek gua yang masih SMP? tapi khan adek gua masih polos bgt, kalo di film ini mah udah jago and pro, pikir gua dalam hati. Lagi nonton plus mikir gimana caranya ngelakuin ama adek gua, eh, bel bunyi. Wah, teryata adek gua, si Dina ama temennya dateng. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung gua simpen aja tuh VCD, trus gua bukain pintu. Dina ama temennya masuk. Eh, temennya manis juga lho.


    “Dari mana lo?” tanya gua. “Dari jalan donk. Emang kaya kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun. “Gua juga sering jalan tau, emang elo doank. Cuman sekarang lagi males,” kata gua. “Oh iya, kak. Kenalin nih temen gua, namanya Anti. temen sekelas gua,” katanya. akhirnya gua kenalan ama tuh anak. Tiba-tiba si Dina nanya.

    “liat VCD Boyzone gua gak?” “Tau’, cari aja di laci,” kata gua. Eh, dia ngebuka tempat gua naro VCD bokep. Gua langsung gelagapan.
    “Eh, bukan disitu…” kata gua panik. “Kali aja ada,” katanya. Telat. Belum sempet gua tahan dia udah ngeliat VCD xxx yang covernya lumayan hot itu, kalo yang x2 sih gak pake gambar. “Idih… kak. Kok nonton film kaya begini?” katanya sambil mandang jijik ke VCD itu. Temennya sih senyam-senyum aja. “Enggak kok, gua tadi dititipin ama temen gua,” jawab gua bohong. “Bohong bgt.

    Ngapain juga kalo dititipin nyasar ampe di laci ini,” katanya.
    “Kak, ini film jorok kan? Nnnggg… kaya apa sih?” tanyanya lagi. Gua ketawa aja dalam hati. Radi jijik, kok sekarang malah penasaran.
    “Elo mo nonton juga?” tanya gua. “Mmmmm…. jijik sih… tapi… penasaran kak…,” katanya sambil malu-malu. “Anti, elo mo nonton juga gak?” tanyanya ke temannya. “Gua mah asyik aja. Lagian gua udah pernah kok nonton film kaya begitu” jawab temannya.

    “Gimana… jadi nggak? keburu mama ama papa pulang nih,” desakku. “Ayo deh. Tapi kalo gua jijik, dimatiin ya?” katanya. “Enak aja lo, elo kabur aja ke kamar,” jawab gua. Lalu VCD itu gua nyalain. Jreeeeng… dimulailah film tsb. Gua nontonnya sambil sesekali mandangin adek gua ama temennya. Si Anti sih keliatannya tenang nontonnya, udah expert kali ya? Kalo adek gua keliatan bgt baru pertama kali nonton film kaya begitu.

    Dia keliatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowo diisep. Mana tuh rudal gedenya minta ampun. “Ih, jijik bgt…” kata Dina. Pas adegan ML kayanya si Dina udah gak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.
    “Yeee, malah kabur,” kata Anti. “Elo masih mo nonton gak?” tanya gua ke si Anti. “Ya, terus aja,” jawabnya. Wah, boleh juga nih anak. Kayanya, bisa nih gua main ama dia. Tapi kalo dia marah gimana? pikir gua dalem hati. Ah, gak apa-apa kok. Gak sampe ML ini. Sambil nonton, gua duduknya ngedeket ama dia.


    Dia masih terus serius nonton. Lalu gua coba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia nggak berusaha ngelepas tangannya dari tangan gua. Kesempatan besar, pikir gua . Gua elus aja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Kayanya dia menikmatin bgt. Wow, tampangnya itu lho… manis!! Gua jadi pengan nekat. Waktu dia masih merem, gua deketin bibir gua ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kita. Karena mungkin emang udah jago, si Anti malah ngajakin french kiss. Lidah dia masuk ke mulut gua dan bermain-main di dalem mulut.

    Sial, jagoan dia daripada gua. Masa gua dikalahin ama anak SMP sih. Sambil kita berfrench kiss, gua berusaha masukkin tangan gua ke balik bajunya. Nyari sebongkah buah dada imut. Ukuran toketnya gak begitu gede, tapi kayanya sih sexy. Soalnya badan si Anti itu gak gede tapi gak kurus, dan tubuhnya itu putih. Begitu ketemu toketnya, langsung gua pegang dan gua raba-raba. Tapi masih terbungkus ama bra-nya.
    “Baju elo gua buka ya?” tanya gua. Dia ngangguk aja sambil mengangkat tangannya ke atas. Gua buka bajunya. Sekarang dia tinggal pake bra warna pink dan celana panjang yang masi h dipake.

    Shit!! kata gua dalem hati. Mulus bgt! Gua buka aja bra-nya. toketnya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung gua jilatin toketnya… dia mendesah… Gua jadi makin terangsang. Gua jadi pengan ngent*tin dia. Tapi gua belom pernah ML jadi gua gak berani. Tapi kalo sekitar dada aja sih gua lumayan tau. Gimana ya? Tiba-tiba pas gua lagi ngejilatin toketnya si Anti, adik gua keluar dari kamar. Kita sama-sama kaget. Dia kaget ngeliat apa yang kakak dan temennya perbuat. Gua dan Anti kaget pas ngeliat Dina keluar dari kamar.

    Si Anti buru-buru pake bra dan bajunya lagi. Si Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Kayanya dia shock ngeliat apa yang kita berdua lakuin. Si Anti langsung pamit mo pulang.
    “Bilang ama Dina ya…. sorry,” kata Anti. “Gak apa-apa kok,” jawab gua. Akhirnya dia pulang. gua ketok kamarnya Dina. Gua pengen ngejelasin. Eh, dianya diem aja. Masih kaget kali ya, pikir gua. Gua tidur aja, dan ternyata gua ketiduran ampe malem. Pas kebangun, gua gak bisa tidur lagi. Gua keluar kamar.


    Nonton tv ah, pikir gua. Pas sampe di depan TV ternyata adek gua lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kata gua dalam hati. Gara-gara ngeliat dia tidur dengan agak “terbuka” tiba-tiba gua jadi keinget ama film x2 yang belom selesai gua tonton, yang ceritanya tentang hubungan sex antara adek dan kakak, ditambah hasrat gua yang gak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adek gua ngegerakin kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu ngeliat cd nya gua jadi semakin nafsu. Tapi gua takut. Ini kan adek gua sendiri masa gua ent*tin sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. Ah, gua pelorotin aja cdnya.

    Eh, ntar kalo dia bangun gimana? ah, cuek aja. Begitu CD-nya turun semua, wow, bel ahan vaginanya terlihat masih amat rapet dan di hiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Gua coba sentuh… hmmm, halus sekali. Gua sentuh garis vagina-nya. Tiba-tiba dia menggumam. Gua jadi kaget. Gua ngerasa di ruang TV terlalu terbuka. Gua rapiin lagi pakaian adek gua, truss gua gendong ke kamarnya dia. Sampe di kamar dia… it’s show time, pikir gua. Gua tidurin dia di kasurnya. Gua bukain bajunya. Ternyata dia gak pake bra. Wah, payah juga nih adek gua.

    Ntar kalo toketnya jadi turun gimana. Begitu bajunya kebuka, toket mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil toketnya tapi lumayan ada. Gua coba isep putingnya… hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun!!
    “Kak… ngapain lo!!” teriaknya sambil mendorong gua. Gua kaget bgt. “Ngg… ngg… nggak kok, gua cuman pengen nerusin tadi pas sama si Anti. Gak papa kan?” jawab gua ketakutan.

    Gua berharap bonyok gua gak ngedenger teriakan adek gua yang agak keras tadi. Dia nangis. “Sorry ya Din. Gua salah, abis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan seperti itu. Gak pake bra lagi,” kata gua. “Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…,” kata gua. Dia masih nangis. Akhirnya gua tinggalin dia. Aduh, gua takut ntar dia nga du. Sejak saat itu gua kalo ketemu dia suka canggung.

    Kalo ngomong paling seadanya aja. Tapi gua masih penasaran. Gua masih pengen nyoba lagi untuk ngegituin Dina. Sampai pada suatu hari, adek gua lagi sendiri di kamar. Gua coba masuk.
    “Din, lagi ngapain elo,” gua nyoba untuk beramah tamah. “Lagi dengerin kaset,” jawabnya. “Yang waktu itu, elo masih marah ya….” tanya gua. “….
    ” dia diem aja. “Sebenernya gua… gua… pengen nyoba lagi….” gila ya gua nekat bgt. Dia kaget dan pas dia mo ngomong sesuatu langsung gua deketin mukanya dan langsung gua cium bibirnya.


    “Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” dia kaya mo ngomong sesuatu. Tapi akhirnya dia diem dan mengikuti permainan gua untuk ciuman. Sambil ciuman itu tangan gua mencoba meraba-raba toketnya dari luar. Pertama ngerasain toketnya diraba, dia menepis tangan gua. Tapi gua terus berusaha sambil tetap berciuman. Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba toket, gua mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau aja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung gua buka bra-nya. Gua jilatin putingnya dan sambil mengusap dan mneremas- remas toket yang satunya. Walaupun toket adek gua itu masih agak kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan toket yang gede.

    Ketika lagi di isep-isep, dia mendesah,
    “Sshh… ssshhhh…. ahhh, enak, kak….” Setelah gua isepin, putingnya menjadi tegang dan agak keras. Truss gua buka celana gua dan gua keluarin “adek” gua yang udah lumayan tegang. Pas dia ngeliat, dia agak kaget. Soalnya dulu kita pernah mandi bareng pas
    “punya” gua masih kecil. Sekarang kan udah gede donk. Gua tanya ama dia,
    “berani untuk ngisep punya gua gak? ntar punya elo juga gua isepin deh, kita pake posisi 69″ “69… apa’an tuh?” tanyanya. “Posisi di mana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan.” jelas gua.
    “Oooo…” Langsung gua ngebuka celana dia dan CDnya dia. Kita langsung ngambil posisi 69.

    Gua buka belahan vaginanya dan terlihatlah klentitnya seperti bentuk kacang di dalem vaginanya itu. Ketika gua sentuh pake lidah, dia mengerang, “Ahhhh… kakak nyentuh apanya sih kok enak bgt….” tanyanya. “Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gua donk. Masa elo doank yang enak,” kata gua. “Iya kak, abis takut dan geli sih…” jawabnya. “Jangan bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin aja keenakan elo,” kata gua lagi. Saat itu juga dia langsung menjilat punya gua. Dia ngejilatin kepala anu gua dengan perlahan. Uuhhh…. enak bener.

    Truss dia mulai ngejilatin seluruh dari batang gua. Lalu dia masukkin punya gua ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohhhh…. gila bener. Dia ternyata berbakat. Isepannya ngebuat gua jadi hampir keluar. “Stop… eh, Din, stop dulu,” kata gua. “lho knapa?” tanya nya. “T ahan dulu ntar gua keluar,” jawab gua. “Lho emang kenapa kalo keluar?” tanyanya lagi. “Ntar game over,” kata gua. Ternyata adek gua emang belom ngerti masalah seks. Bener-bener polos. Akhirnya jelasin kenapa kalo cowo udah keluar gak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kita udah gak 69 lagi, jadi gua aja yang bekerja. Kemudian gua terusin ngisepin vaginanya dan klentitnya. Dia terus menerus mendesah dang mengerang.

    “Kak Iwan… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Gua terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut gua. Sambil matanya merem melek. Akhirnya gua udah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya udah mo keluar).
    Gua tanya sama adek gua, “Elo berani ML gak?” “…” dia diem. “Gua pengen ML, tapi terserah elo… gua gak maksa,” kata gua.
    “Sebenerya gua takut. Tapi udah kepalang tanggung nih…. gua lagi on air,” kata dia.
    “Ok… jadi elo mau ya?” tanya gua lagi. “…” dia diem lagi.
    “Ya udah deh, kayanya elo mau,” kata gua. “Tapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kata gua.
    “…” dia diem aja sambil menatap kosong ke langit-langit. Gua buka kedua belah pahanya lebar-lebar. Keliatan bibir vaginanya yang masih sempit itu. Gua arahin ke lobang vagina nya. Begitu gua sentuhin pala anu gua ke vaginanya, Dina menarik nafas panjang, dan keliatan sedikit mengeluarkan air mata.


    “Tahan ya din….” Langsung gua dorong anu gua masuk ke dalem vaginanya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit bgt. Gua terus nyoba mendorong anu gua… dan… bleesss… Masuk juga pala anu gua. Dina agak teriak,
    “akhhh sakit kak….” “Tahan ya Din…” kata gua. Gua terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu gua ke dalam selangkangan adek gua sendiri.

    “Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Setelah masuk, langsung gua goyang maju mundur, keluar masuk vaginanya. “Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Dia jadi mengerang tidak keruan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kita ganti dengan posisi dog style. Dina gua suruh nungging dan gua masukkin ke vaginanya lewat belakang. Setelah masuk, terus gua genjot. Tapi dengan keadaan dog style itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam vaginanya itu seperti menarik anu gua untuk lebih masuk.

    “Ahhhhh… ahhha… gua lemess bgt… kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup. Tapi gua belom orgasme. Jadi gua terusin aja. Gua balik bad annya untuk tidur terlentang. Truss gua buka lagi belahan pahanya. Gua masukkin anu gua ke dalam vaginanya. Padahal dia udah kecapaian. “Kak, udah dong. Gua udah lemes…” pintanya. “Sebentar lagi ya…” jawab gua. Tapi setelah beberapa menit gua genjot, eh, dianya seger lagi.

    “kak, yang agak cepet lagi dong…” katanya. Gua percepat dorongan dan genjotan gua.
    “Ya… kaya… gitu dong… sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya makin maut aja. Sambil ngegenjot, tangan gua meraba-raba dan meremas toketnya yang mungil itu. Tiba-tiba gua seakan mau meledak, ternyata gua mo orgasme.
    “Ahhh, Din gua mo keluar…. ahhh…” Ternyata saat yang bersamaan dia orgasme juga. Anu gua sperti dipijat- pijat di dalem. Karena masih enak, gua ngeluarinnya di dalem vaginanya.

    Ntar gua suruh minum pil KB aja supaya gak hamil, pikir gua dalam hati. Setelah orgasme bareng itu gua cium bibirnya sebentar. Setelah itu gua dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di kamar gara-gara kecapaian. Ketika bangun, gua denger dia lagi merintih sambil menangis.
    “Kak, gimana nih. Punya gua berdarah banyak,” tangisnya. Gua liat ternyata di kasurnya ada bercak darah yang cukup banyak. Dan vaginanya agak sedikit melebar.


    Gua kaget ngeliatnya. Gimana nih jadinya?
    “Kak, gua udah gak perawan lagi ya?” tanyanya. “…” gua diem aja. Abis mo jawab apa. Gila… gua udah merenggut keperawanan adek gua sendiri. “Kak, punya gua gak apa-apakan?” tanyanya lagi.
    “Berdarah begini wajar untuk pertama kali,” kata gua. Tiba-tiba, gara-gara ngeliat dia gak pake CD dan memperlihatkan vaginanya yang agak melebar itu ke gua, anu gua “On” lagi. Gua elus-elus aja vagina adek gua itu. Truss gua suruh dia tiduran lagi.

    “Mo diapain lagi gua kak?” tanyanya. “Nggak, gua pengen liat apa punya elo baik-baik aja,” kata gua sambil bohong, padahal gua pengen menikmati lagi. Pas dia tiduran, gua buka belahan vaginanya. Emang sih jadi lebih lebar dan masih ada sisa sedikit darah mengering. Gua cari klitorisnya, gua jilatin lagi.
    “Kak, jangan dong. Masih perih nih,” larangnya. Yaaa… kok dia udah gak mau lagi. “Ya udah deh, kalo masih perih,” kata gua. Gua bingung nih, gua masih pengen lagi, tapi adek gua udah keburu gak mau.

    Sakit banget kali ya, pertama kali begituan. Ya udah deh, gua ajak mandi bareng aja siapa tau kalo udah seger nanti dia mau lagi. “Kita mandi bareng aja yuk,” pinta gua.
    “Ayo…” kata Dina. Kita mandi di kamar mandi adek gua. Gua idupin air shower yang anget. Wuihhh, nikmat banget pas kena air anget. Abis cape ML ama adek sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, gua pertama-tama ngambil posisi berada di belakangnya.

    Truss gua mulai nyabunin bela- kang tubuhnya. Setelah belakangnya selesai semua, masih dalam posisi gua di belakangnya, gua mulai nyabunin bagian depannya, mulai dari perut ke atas. Pas sampe bagian toketnya gua sabunin, dia mulai meng- gelinjang dan mendesah lagi. Gua ciumin bagian belakang lehernya sambil terus nyiumin leher adek gua itu. Puting adek gua, gua pilin- pilin pake ujung jempol dan ujung telunjuk.

    Eh, pada waktu gua nyabunin toket imutnya itu tangan dia menyentuh dan mulai meraba-meraba tubuh gua dan berusaha mencari punya gua. Begitu tersentuh punya gua langsung digenggam dan dipijat-pijat. Tangan gua yang satu lagi mulai bergerilya ke daerah selangkangannya. Dengan bermodalkan sabun, gua mulai nyabunin bagian vagina adek gua itu. Pertama, gua usap dari luar bibir vaginanya, lalu jari gua mulai mencoba masuk mencari klitorisnya. Adek gua tiba-tiba ngomong lagi tapi masih dalam keadaan kenikmatan karena masih gua ciumin lehernya dan putingnya gua pilin-pilin.

    “Kak, sshhh… Jangan dulu donk. Sshttss… ahhh…” erangnya. Ya udah, gua gosok-gosok aja dari luar. Ternyata belom lama setelah gua gosok-gosok itu ternyata adek gua orgasme.
    “Aahhh… ah…” dia merintih keenakan dan dia langsung lemas. Setelah dia orgasme itu, gua minta dia untuk memainkan anu gua pake tangannya. Dengan memakai sabun dia mengocok anu gua. Enak banget. Tangannya yang kecil itu menggenggam anu gua erat sekali. Akhirnya tak lama kemudian gua keluar juga. Selesai itu, kita langsung keluar kamar mandi. dan gua keluar dari kamarnya.

    Kini kami telah tumbuh dewasa dan telah memiliki pasangan masing-masing, dan beruntung bagi adekku mendapatkan seorang pria yang sangat mencintainya, dan gua juga sudah menikah dan dikaruniai seorang putra. Adek gua juga sudah memiliki seorang anak, hasil dari hubungan gelap kami, tetapi tidak ada seorangpun yang tahu selain kami berdua, karena pada saat itu, suaminya pergi keluar negeri selama 1 bulan dan pada saat itu kami ML setiap hari sampai dia mengandung anak gua.

  • Video bokep Chloe Amour dan Veronica Rodriguez ngentot disaat lagi mandi

    Video bokep Chloe Amour dan Veronica Rodriguez ngentot disaat lagi mandi


    1810 views

  • Foto Bugil Gella E memperlihatkan memek dari jarak dekat

    Foto Bugil Gella E memperlihatkan memek dari jarak dekat


    2207 views

    Duniabola99.com – foto bugil gadis muda Gella E bugil diatas kursi besar memperlihatkan toketnya yang kecil dan mengangkat memperlihatkan memeknya yang tercukur rapi.

  • Kisah Memek Ibu Mertuaku Yang Janda

    Kisah Memek Ibu Mertuaku Yang Janda


    3070 views

    Duniabola99.com – Keluarga istriku terdiri dari ibunya yang tak lain adalah mertuaku. Namanya Heny, umurnya baru 38 tahun, kelahiran tahun 1964. Mertuaku yang peracik jamu ini adalah istri ketiga dari camat di kampungya dari pernikahannya yang menghasilkan tiga anak. Anak pertama Cheny, 24 tahun, bekerja pada salah satu toko swalayan di Bandung, kedua Venny yang menjadi istriku, 22 tahun, seorang karyawati di perusahaan swasta dan ketiga Nony masih 20 tahun, baru lulus SMU dan masih menganggur. Ketiga wanita inilah yang pernah menjadi santapan seksualku.


    Mertuaku yang biasa kupanggil Mama ini pindah ke Bandung setelah suaminya meninggal dan tinggal di rumah anak dari istri pertama suaminya. Sebenarnya suaminya memiliki cukup banyak harta tetapi karena mertuaku kawin di bawah tangan, jadi dia tidak mendapatkan harta warisan apa-apa selain perhiasan-perhiasan dari suaminya itu. Karena ada perselisihan, mertuaku dan ketiga anaknya pindah dari rumah itu dan memulai usaha menjadi penjual jamu gendong untuk menafkahi ketiga anaknya. Namun karena sekarang ini dia merasa sudah tidak mempunyai tanggungan apa-apa lagi dan juga telah mempunyai rumah di pinggiran kota Bandung, dia sudah berhenti dari kegiatannya itu. Aku dan istri setiap akhir bulan selalu menyempatkan diri ke rumah mertuaku sekaligus membawa uang ala kadarnya sekedar untuk menambah biaya hidup sehari-hari.

    Namun pada hari itu, Sabtu, entah kenapa istriku tidak enak badan dan menyuruhku pergi sendiri saja. Kubawa motorku ke arah selatan kota Bandung hingga satu jam kemudian aku sampai di rumah yang sederhana tapi kokoh itu. Rumah itu sepi namun pintunya terbuka lebar-lebar. Seperti biasanya kurebahkan tubuhku di bangku bale-bale bambu yang ada di ruang tamu untuk melepas lelah. Tak lama kemudian mertuaku datang.

    “Eh, Dik Willy, sudah lama Dik?”
    Dia menyapaku memang kesannya basa-basi tetapi sebenarnya tidak.
    “Enggak, barusan kok”, jawabku menyambut sapaannya.
    “Mana Ida?”, tanyanya.
    “Lagi sakit, Ma. Katanya demam tuh, kusuruh istirahat saja” jawabku.
    “Oh, wah, wah, wah, jangan-jangan tanda-tanda mau punya anak tuh”, ujar mertuaku senang.
    Memang dia ini sangat mendambakan cucu dari pernikahan kami.
    “Mudah-mudahan, Ma”
    “Ya sudah, sudah makan belum. Mama punya sayur asem sama ikan asin pake sambel terasi, kamu mau nggak?”, mertuaku menawariku makan.
    “Iya, aku mau banget tuh”
    Bergegas aku ke ruang makan dan melihat hidangan yang ditawarkannya itu masih belum disentuh siapapun. Sambil makan kami mengobrol lagi.
    “Nony ke mana Ma?” tanyaku.
    “Katanya piknik sama temen-temennya ke luar kota, kemarin sore berangkatnya”
    “Oh”, jawabnya.

    Memang mertuaku hanya tinggal berdua dengan Nony karena Cheny lebih memilih kost di dekat tempatnya bekerja. Kami mengobrol tentang macam-macam sampai obrolan yang nyerempet-nyerempet.
    “Kamu ini sudah hampir dua tahun kok belum punya anak juga?”
    “Ya enggak tahu tuh, Ma”
    “Apa kamunya yang nggak bisa? Kalo nggak bisa sini Mama ajarin”
    “Ajarin apa, Ma?”
    “Mama buatin jamu biar subur”
    “Ah bisa aja Mama nih”
    Obrolan sengaja kupancing dan kuarahkan ke masalah seksual.
    “Ma saya boleh nanya nggak?”
    “Apa?”
    “Dulu Pa’e sering dibuatin jamu nggak?”
    “Ya kalo lagi sakit aja”
    “Untuk yang lain?”
    “Yang lain tuh apa?”
    “Jamu kuat lelaki misalnya?”
    “Ha, ha, ha, kamu ini ada-ada saja. Nggak usah pake begituan juga mertua lakimu itu sudah kuat, kok. Malah sebelum mati dia nambah lagi satu”
    “Jadi nggak pernah sama sekali, Ma?”
    “Pernah sich sekali-kali. Itu juga dia yang minta”
    “Terus Mamanya gimana?”
    “Ya tokcer lah, ha, ha, ha, eh, kamu kok tanya itu sih?”
    “Terus sekarang ini Mama kalo lagi pengen gimana?”

    Wajahnya sedikit memerah tetapi dijawabnya juga, “Ya, banyak-banyakin aja kerjaan, ya masak, nyuci piring, nyapu pekarangan, entar juga lupa, terus sudahnya, capek, ya tidur”
    “Oh”, jawabku.
    “Kamu ini nanyanya ngawur, aja”
    “He, he, he..”
    “Sudah sore sana mandi”
    “Iya Ma”


    Sementara aku mandi, kurasakan penisku yang sudah berdiri tegak. Kukocok penisku sambil membayangkan tubuh mertuaku. Mertuaku ini masih lumayan kencang walau sudah memiliki anak tiga. Menurut istriku, dia rajin luluran kulit sawo matang disertai dengan minum jamu rutin. Perutnya masih cukup ramping walaupun sudah ada sedikit lipatan-lipatan lemak. Buah dadanya yang berukuran 36B itu tetap kencang karena ramuan dari luar disertai jamu-jamuan demikian juga dengan bongkahan pantatnya. Satu hal lagi, dia ini tidak pernah memakai daster, atau baju apapun. Pakaian sehari-harinya adalah kain kebaya dengan kemben yang dililit hingga dadanya.
    “Dik Yanto, nanti kalau sudah airnya diisi lagi ya?”
    “Iya, Ma”.

    Setelah mandi kupompa air di luar kamar mandi sementara itu mertuaku berjongkok mencuci piring di bawah pancuran pompa tangan. Ember yang telah terisi kubawa ke kamar mandi untuk diisikan ke bak, begitu seterusnya hingga penuh. Sambil memompa kuperhatikan belahan buah dada mertuaku hingga membuat penisku berdiri lagi hingga tak sadar handukku terlepas.
    “Wah, semalem belum dikasih ‘makan’ ya?”, begitu sindir mertuaku.
    “Iya nih, Ma”
    “Kenapa sih kamu kok cuma liat nenek-nenek aja langsung berdiri?”
    “Abis Mama montok sih”, jawabku asal saja.
    “Hus, apanya yang montok”
    “Itu belahan teteknya, makanya saya jadi begini”
    “Oh ini, mau lihat?”
    “Iya, mau, mau Ma”
    Sejenak dia berbalik terus membuka kembennya hingga perutnya yang cukup ramping itu terbuka.
    “Nih, liat aja”, katanya sambil kupegang buah dadanya.
    “Eh katanya cuma liat?”
    “Ya liat sama pegang, Ma”
    Kuremas-remas buah dadanya hingga nafasnya tersengal.
    “Sudah To, sudah”
    Tapi aku terus saja meremasnya dengan bersemangat.
    “Sudah To, Mama mau mandi dulu”
    “Bener mau mandi apa mau yang lain?”
    “Bener Mama mau mandi”
    “Nanti lagi ya?”

    Mertuaku tidak menjawab, hanya berlalu ke kamar mandi.
    Aku tunggu di kamar tidurnya hingga beberapa menit kemudian mertuaku sudah masuk ke kamarnya lagi. Tubuhnya hanya berbalut kain saja. Yang membuatku kaget adalah mertuaku membuka begitu saja kainnya di hadapanku yang masih berbaring. Kulihat buah dada yang cukup sekal tadi disertai dengan perut yang ramping dan pantat yang montok. Yang membuatku tak tahan adalah belahan vaginanya yang berbulu sangat lebat berbentuk segitiga. Pelan-pelan kudekati dia dengan pelukan yang cukup hangat dan ciuman yang kuat di bibirnya, mertuaku hanya pasrah saja. Kuteruskan tindakan yang tadi kulakukan di luar. Kali ini aku berjongkok lalu kumainkan vaginanya dengan mulutku sementara tanganku naik turun bergantian. Kuremas-remas bongkahan pantatnya yang padat itu dengan tangan kanan dan tangan kiriku memelintir-melintir puting susunya dengan sesekali menjumput dan meremas buah dadanya itu. Begitu terus bergantian dengan tangan kanan dan kiri. Pada saat yang bersamaan kuhisap-hisap dengan gemas bibir vaginanya.
    “Aghh, aghh, aghh”, suara itu keluar dari mulut mertuaku di iringi dengan suara dari mulutku yang terus menghisap vaginanya yang banjir itu.
    Begitu seterusnya hingga, “Udahh, aghh, masukin aja punya kamu, To”.


    Aku rebahkan mertuaku ranjang dengan pantat dan pinggulnya berada di pinggir ranjang, kedua kakinya kuangkat ke bahuku. Aku berlutut di lantai dengan penisku berada tepat di pintu liang vagina itu. Kumain-mainkan dulu kepala penisku di kelentitnya dengan berputar-putar lalu baru kuturunkan ke vaginanya. Perlahan tapi pasti kumasukkan penisku ke liang vaginanya.
    “Eghh.., sstt, pelan-pelan, To”
    “Mama kayak perawan aja”
    Setiap dorongan sepertinya ada yang mengganjal penisku di dalam vaginanya.
    “Eghh, aduh sakit, To”
    “Hah, sakit?”

    Sambil mendorong kugoyang-goyangkan juga pinggulku ke kiri dan ke kanan supaya lorong vaginanya agak melebar. Setiap dorongan juga kutarik sedikit penisku keluar lalu kudorong lagi supaya bagian yang sulit ditembus itu agak terbuka. Lalu, sleb, sleb, sleb, dengan tiga kali dorongan penisku sudah masuk semua ke dalam rongga vagina mertuaku. Aku berdiam sesaat hingga kurasakan denyutan kecil seperti hisapan-hisapan lembut. Ternyata mertuaku mempunyai vagina yang bisa menghisap-hisap penis. Mungkin karena jamu-jamuan yang rutin diminumnya sehingga dia bisa seperti ini.
    “Ayo To, nunggu apa lagi?”

    Kutarik dengan diiringi helaan nafasku, lalu ku dorong lagi hingga bless, bless, bless, penisku tertancap hingga pangkalnya. Keluar juga suara kecipak dari vagina mertuaku. Dari mulut kami juga keluar suara-suara desahan dan lenguhan nafas kami mewarnai suasana yang erotis.
    “Aghh, aghh, aghh, shh, ohh, aghh”, begitu suara deru nafas mertuaku.

    Aku tetap berkonsentrasi supaya penisku tidak menembak lebih dahulu dan orgasme namun karena nikmatnya vagina mertuaku ini membuatku tak tahan. Namun dengan mengatur nafas aku bisa mengimbangi permainannya. Sudah hampir satu jam kami saling asyik masyuk sampai tanda-tanda akan orgasme terasa pada kami.


    Kulihat gerakan mengejang dari perut mertuaku dan juga wajahnya yang semakin terlihat gelisah disertai keringat dan matanya yang turun seperti fly, kepalanya yang bergeser ke kiri dan ke kanan, tangannya juga berusaha menggapai apa yang bisa diremas. Itu biasanya gejala wanita yang akan orgasme.
    Tak lama kemudian, “Aghh, cepetan To, aku mau nyampe nih”
    “Aku juga, aghh”
    “Iiihh, aghh, ehmm, aghh”
    Begitu jeritan kecil dari mulut mertuaku disertai deru nafasnya menandakan bahwa dia telah orgasme.
    “Ughh, ughh, ughh”, begitu sisa nafasnya menikmati sensasi orgasme yang tiada tara.

    Aku juga merasakan hal yang sama dengan mengejangnya seluruh tubuhku dan menyemprotnya spermaku, entah berapa kali kusemprotkan cairan penuh kenikmatan ini ke dalam rahim mertuaku.
    Tubuh kami langsung lunglai. Aku langsung berbaring telungkup diatas mertuaku dengan kondisi penis yang masih menancap di vaginanya. Tak lama kemudian peniskupun layu dan terlepas dengan sendirinya dari liang vagina yang nikmat itu.
    “Kamu hebat juga, To”
    “Iya dong, Ma”
    “Jangan panggil Mama lagi”
    “Siapa dong?”
    “Heny aja”
    “Iya Hen, ughh gimana enak nggak?”
    “Enak tenan, lho”

    Mata mertuaku langsung sayu dan terpejam lalu tertidur. Aku turun dari tubuhnya dan juga merasa mengantuk sekali hingga aku juga tertidur. Tak terasa kami tertidur hingga aku terbangun dan mertuaku masih di sisiku sambil memeluk tubuhku. Tubuh kami masih telanjang bulat ketika itu.
    Tiba-tiba, “Ehmm, he, he, gimana kamu puas nggak?”
    “Iya Hen, aku puas banget. Aku sudah pengen begini sama kamu sejak lama tapi nggak tahu harus gimana dan takut kamunya marah”
    “Hhh”, mertuaku menghela nafas lega.
    “Yah, kan sekarang sudah”, kataku.
    “Tapi To, aku masih serr-serran lho”, begitu katanya sambil menggenggam penisku yang sedari tadi agak lunglai terasa seperti ingin bangun lagi.
    Sepertinya mertuaku ini tahu bagaimana cara membangunkan kembali penis melalui tekanan-tekanan pada urat-urat di tempat lain. Aku langsung menciumi buah dadanya dan tanganku mengobok-obok vaginanya. Mertuaku mulai terangsang kembali dan dengan cepat aku berada di posisi siap di atas tubuhnya. Dengan sekali dorongan, penisku sudah menancap di dalam vagina yang sudah becek itu.
    Mertuaku berkata, “To, aku yang di atas yah?”
    “Emangnya bisa?”
    “Bisa dong, kan udah nontonn filmnya Cheny”, rupanya mertuaku sering menonton VCD blue film dengan anaknya, Cheny.

    Jadi tidak heran kalau dia faham posisi-posisi dalam bercinta. Dengan berguling kini posisi tubuhnya berbalik berada di atasku. Mertuaku mencoba duduk dengan melipat kakinya lalu dia mulai bergoyang maju-mundur dan memutar ditingkahi dengan suara dari vaginanya hingga menambah gairahnya untuk memacu goyangannya. Aku dari bawah hanya memegangi buah pantatnya dan tanganku yang satu memainkan kelentitnya yang berada tepat berada di perutku. Hanya sekitar setengah jam mertuaku mulai menampakkan gejala ingin orgasme. Dalam hitungan detik dia sudah orgasme. Tubuhnya kembali lunglai dan berbaring di atas dadaku. Namun aku belum, hingga secepat kilat aku berbalik dan berada di atasnya dan langsung bergoyang untuk mengejar orgasmeku.
    “Aduhh udahh To, aughh, gelii, To..”, hingga beberapa detik kemudian aku merasakan orgasmeku yang kedua begitu nikmat dengan tembakan spermaku yang masih cukup kuat.


    Kami kemudian mengobrol hal-hal yang berbau pornografi dan erotis hingga terangsang kembali dan kami bersenggama lagi, begitu seterusnya hingga subuh. Entah sudah berapa kali kami melakukan hal yang sebenarnya merupakan aib bagi keluarga kami sendiri. Sekarang ini mertuaku sudah mempunyai cucu dan lebih menjaga jarak denganku. Dia merasa hal yang sudah kami lakukan itu adalah aib dan tidak sepantasnya dilakukan, dan jika kusinggung soal hal itu dia nampaknya agak marah dan tidak suka. Dia telah menjadi nenek yang baik bagi anakku.

  • Video Bokep Asia Saya Niiyama ngentot dengan pacarnya dengan pamandangan gunung-gunung

    Video Bokep Asia Saya Niiyama ngentot dengan pacarnya dengan pamandangan gunung-gunung


    1906 views

  • Video bokep Yuu Tsujii ngentot anal pertama kali

    Video bokep Yuu Tsujii ngentot anal pertama kali


    1827 views

  • Foto Ngentot cewek berbokong besar setelah diminyakin

    Foto Ngentot cewek berbokong besar setelah diminyakin


    2027 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang berpantat besar ngentot degan pria kekar berkontol gede yang menghujam memeknya dengan keras gaya doggystyle dan menembakkan spermanya yang banyak diatas pantatnya yang besar berkilat.

  • Foto Bugil remaja Jojo Kiss memperkenalkan payudaranya yang bagus saat dia membuka pakaian di tempat tidurnya

    Foto Bugil remaja Jojo Kiss memperkenalkan payudaranya yang bagus saat dia membuka pakaian di tempat tidurnya


    1994 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantuk berambuk coklat melepas pakaiannya diatas tempat tidur memamerkan payudaranya yang besar dan juga memeknya yang berwarna pink rambut jembut yang tercukur rapi.

  • Husband Filming His Wife With a Friend

    Husband Filming His Wife With a Friend


    2287 views

  • Video bokep Baby Kate dipijit sampai terangsang becek

    Video bokep Baby Kate dipijit sampai terangsang becek


    1691 views

  • Foto Ngentot mahasiswi Tiffany Doll menyapa cowoknya untuk seks setelah bekerja di spandex

    Foto Ngentot mahasiswi Tiffany Doll menyapa cowoknya untuk seks setelah bekerja di spandex


    1878 views

    Duniabola99.comAgen Idn Poker Online foto cewek dengan pakaiannya yang ketat Tiffany Doll ngentot dengan pacarnya setelah selesai olahraga dan siap mandi didalam kamarnya dan menembakkan sperma yang banyak kebadannya. Nexiabet

    Judi Slot Online

    Agen Sbobet Terpercaya

    Agen Judi Online

  • Video Bokep Asia Minami Wakana kena gangbang 9 pria

    Video Bokep Asia Minami Wakana kena gangbang 9 pria


    1854 views

  • Cerita Sex Nafsu Liar

    Cerita Sex Nafsu Liar


    2812 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Nafsu Liar ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexTina adalah sosok wanita yang dulu pernah singgah dihatiku dan menghiasi kehidupan Sex ku. Aku dan Tina
    mempunyai kesamaan yaitu suka dengan gaya Sex bebas, hingga kmai sering melakukan dimana saja kami ingin
    melakukan sensasi Sex.

    Hingga akhirnya kami tak dapat dipersatukan karena orang tua Tina menjodohkannya dengan laki-laki
    pilihan orang tuanya. Dan Tina pun pasrah dengan keputusan orang Judi Bola Pakai Pulsa tuanya. Dan kemudian aku pun menikah
    dengan wanita yang sebenarnya tidak aku cintai karena didalam hatiku hanya ada Tina seorang. Hingga aku
    berpikiran kalau suatu saat aku pasti bisa kembali lagi dengan Tina.

    Dan benar 2 tahun aku menikah hubungan keluargaku berjalan tidak harmonis, aku dan istriku sering ribut
    karena masalah masalah sepele, hingga akhirnya akupun bercerai dengan istriku karena aku sudah tidak
    tahan dengan keadaan waktu itu. dikeadaanku yang kurang menyenangkan itu, tiba-tiba Tina datang lai
    dikehidupanku. Tina datang disaat waktu yang tepat, dan ternyata Tina menghubungiku dan megajaku untuk
    bertemu karena dia ingin bercerita tentang kehidupannya yang juga tidak harmonis. Dan akupun bercerita
    kepada Tina kalau aku sudah bercerai dengan istriku.

    Dan setelah pertemuan itu suatu siang Tina pun menghubungiku untuk kekantornya. Dan tanpa menunggu lama
    Meluncurlah aku kekantornya di sebuah building di jalan utama ibu Judi Bola Pulsa303 kota. Karena hari itu hari sabtu,
    praktis sebagian besar kantor tutup. Demikian juga di lantai tempat kantor Tina, hanya kantornya yang
    buka, itupun sudah tidak ada karyawan piket karena memang cuma setengah hari.

    Karenanya, Tina sendiri yang membukakan pintu dan menyambutku dengan penuh semangat. Akupun demikian,
    walaupun sempat terpana sebelumnya melihat dirinya yang semakin cantik, sensual dan sexy, apalagi dengan
    penampilannya siang itu yang mengenakan fortuner putih, rok mini ketat dan sepatu tinggi hingga
    menampakkan kejenjangan kakinya serta kemulusan kulitnya yang mulus, walaupun tubuhnya tetap tidak
    berubah, yaitu mungil dan ramping.

    Cerita Sex Nafsu Liar “Aku selesai’in kerjaanku dulu ya., abis itu baru kita jalan..”, Kata Tina sambil mengajakku ke mejanya
    setelah kita ngobrol-ngobrol di ruang tamu.

    Tina lalu duduk di kursinya sambil menyelesaikan pekerjaan di komputernya.

    “Aku pijetin yah..,” Kataku sambil berdiri di belakang kursinya berbarengan dengan mampirnya kedua
    tanganku di pundaknya untuk Bandar Sbobet303 memijat.
    “Hmm.., enaknya.., udah lama ya kamu nggak mijet aku.., aku kangen sama tanganmu..,” katanya lagi sambil
    menggeliat manja.
    “Kangen sama bibirku juga nggak?,” bisikku kemudian yang kubarengi dengan ciumanku di kupingnya.

    Tina langsung menggeliat, apalagi waktu kraag blousenya agak kusingkap dan ciumanku menjalar ke leher
    dan tengkuknya yang mulus. Aroma tubuhnya yang alami kurasakan lagi setelah sekian lama tak berjumpa
    dengannya.

    “Ssshh.., kamu nggak berubah yah..,” Rintih Tina kenikmatan sambil mematikan computernya.
    “Kaya’nya kita nggak perlu keluar dari sini deh.., sebentar ya, aku kunci dulu pintu depannya,” katanya
    lagi.

    Agak lama Tina mengunci pintu depan, dan waktu balik ke ruang kerjanya, mataku terbelalak melihat Tina
    hanya tinggal mengenakan blazer merahnya yang terkancing seadanya tanpa apa-apa lagi di dalamnya. Tanpa
    bicara, Tina langsung menggandengku menuju ruang meeting kecil yang hanya berisi meja bulat dan beberapa
    kursi.

    “Aku kangen melihat tubuhmu,” katanya lagi.

    Sementara aku buka pakaianku semua, Tina mendekatiku dan tiba-tiba melumat bibirku yang langsung
    kusambut dengan meneroboskan lidahku Bandar Sbobet777 dan menari-nari di dalam mulutnya sambil kadang-kadang mengulum
    lidahnya.

    Begitu aku bugil total, Tina meyuruhku duduk di kursi meeting, sementara dia ambil posisi berdiri
    dihadapanku sambil pelan-pelan membuka kancing blazernya dengan gaya erotis. Setelah itu, disingkapnya
    masing-masing ke samping sehingga muncullah pemandangan yang amat indah. Buah dadanya yang ranum, bulat,
    dan padat dengan pentilnya yang merah muda itu nampak mencuat menantang, apalagi dengan tubuhnya yang
    makin basah oleh keringat sehingga kulitnya yang mulus makin berkilat. Belum lagi aku terkagum-kagum
    melihatnya, Tina langsung duduk dipangkuanku dengan mengangkangkan pahanya bertumpu di pegangan tangan
    kursiku sehingga posisi buah dadanya tepat persis di mukaku.

    “Udah lama kamu nggak menyantap susuku, ayo dong isep”, Goda Tina sambil meneruskan melepas blazernya
    dan menaruh kedua tangannya ke atas senderan kursiku dan menyodorkan dadanya hingga kepalaku terbenam di
    antara dua bukitnya yang kenyal itu.

    Penisku mulai berdiri lagi dengan perlakuannya ini, apalagi aku bebas menghirup aroma tubunya yang
    bercampur antara parfum dan keringatnya itu. Muncul ideku untuk bermain-main dulu dengan menciumi
    lehernya yang jenjang dan terus ke belakang telinganya. Tina menggeliat kegelian dan membuat hidung dan
    bibirku menjalar ke ketiaknya yang halus bersih itu, setelah sebelumnya menelusuri lengannya yang
    lembut. Disitu kuciumi sepuas-puasnya dan kujilat-jilat seputar ketiaknya yang merupakan salah satu
    kesukaannyaa juga.

    Cerita Sex Nafsu Liar Kegeliannya membuat kepala Tina menengadah kebelakang sehingga buah dadanya siap dilumat dengan mulutku
    yang makin liar. Kujilati mulai dari bawah buah dadanya, terus kesamping dan berlama-lama di seputar
    putingnya yang makin mengeras. Tina yang nggak sabar, mendorong putingnya ke mulutku yang langsung
    kusambut dengan jilatan panjang, gigitan kecil dan kemotan-kemotan halus di putingnya. Tubuhnya makin
    menggelinjang ketika tanganku juga beraksi mengusap-usap selangkangannya yang ternyata sudah basah dari
    tadi.

    Jariku mulai menyusup ke vaginanya dan kugosok-gosok klentitnya. Tidak Cuma itu, jari-jarikupun
    menerobos masuk ke vaginanya yang terbuka bebas dengan gerakan maju-mundur yang makin lama makin cepat,
    dan ..

    “Aaggh..sudah dong, sudaah”, Erang Tina yang badannya mengejang sambil mendekap erat mukaku di buah
    dadanya sampai aku sulit bernafas, sementara jariku merasakan hangatnya cairan dari vaginanya.

    Rupanya Tina baru saja mencapai klimaksnya dengan posisi kedua pahanya yang masih mengangkang dan
    masing-masing bertumpu pada sandaran tangan kursiku.

    Tubuhnya lalu kuangkat dari kursi dan kurebahkan di meja bulat di depanku dengan posisi kedua kakinya,
    dari batas lutut menjuntai ke bawah, agar Tina bisa beristirahat sebentar mengembalikan tenaganya.
    Sementara beristirahat, aku yang duduk kembali di kursi mengangkat kedua kakinya, melepas sepatu
    tingginya, dan menaruh di pangkuanku sambil kupijat Main Slot Pakai Pulsa lembut dari ujung kaki hingga betisnya. Kupandang
    sejenak kakinya yang bener-bener mulus bersih dengan jari-jari kakinya yang rapi dan tanpa kutek itu
    serta betisnya yang ramping berisi. Tina menikmati sekali pijatanku, bahkan waktu kugantikan tugas
    tanganku dengan bibirku yang menelusuri seluruh permukaan kulit kakinya.

    Cerita Sex Nafsu Liar

    Cerita Sex Nafsu Liar

    “Aawh..sshh,..geli sayang,” Rintihnya lagi namun tetap pasrah menyerahkan kakinya untuk kuciumi dan
    kujilati dari mulai tumit, telapak kaki hingga jari-jari kakinya.

    Selain kumainkan lidahku, tak lupa kukemot satu persatu jari kakinya yang kutahu paling dia suka.

    Tina menikmati sekali permainanku ini sampai posisi kedua kakinya jadi tak beraturan karena menahan geli
    dan nikmat. Walaupun kedua kakinya masih kuciumi, pahanya mulai terbuka sedikit, sehingga satu tanganku
    bisa bebas menjamah kemulusan paha dan selangkangannya. Puas dengan kakinya, kulanjutkan ciumanku ke
    atas menelusuri betisnya yang indah, bagian dalam lutut, dan pahanya. Sempat kukecup-kecup lembut kedua
    paha dalamnya sambil tanganku terus menjelajah ke vaginanya. Tina menggelinjang, tapi tanpa sadar malah
    memajukan duduknya ke pinggir meja dan kedua kakinya dikangkangkan ke masing-masing ujung meja, sehingga
    selangkangannya makin terbuka lebar membuatku makin bernafsu.

    Tanpa tunggu lagi, kupindahkan mulutku ke vaginanya yang nampak basah, dan kedua tanganku menjamah buah
    dadanya di atas. Jilatan-jilatan dan isepan-isepanku di vagina inilah yang paling disukai Tina. Dari
    menyusuri bibir vaginanya, kuarahkan kemudian lidahku ke clitorisnya dan kumainkan dengan ujung lidahku
    hingga Tina mengerang hebat. Tak cuma itu, clitorisnya tak luput juga dari kuluman bibirku yang
    kubarengi dengan liukan lidahku yang makin liar.

    “Mas, kencengin lidahnya mas”, Pinta Tina sambil tangannya tiba-tiba menekan kepalaku lebih dalam.

    Aku tahu maksud Tina yang minta lidahku dikerasin seolah penis dan ditarik maju-mundur ke liang
    vaginanya. Tina meronta-ronta, apalagi ketika clitorisnya kujilat berulang-ulang lalu kujulurkan lebih
    dalam menembus liang vaginanya bersamaan dengan makin cepatnya gerakan maju-mundur pinngul Tina, dan.

    “aghh”..aagh!!” Tubuhnya melengkung dan mengejang. Kepalanya direbahkan kebelakang dan kedua pahanya
    dirapatkan sehingga menjepit kepalaku yang masih berada di selangkangannya sambil tangannya terus
    menekan kencang.

    Tanpa istirahat lagi, dengan cepat aku berdiri dari kursi lalu mengangkat kedua kakinya tinggi ke atas
    dan kutumpangkan masing-masing di pundakku, sehingga posisi penisku tepat berada di depan liang
    vaginanya yang persis berada di pinggir meja.

    “Ooowh ..,” teriak Tina begitu penisku yang tegak keras bak meriam masuk lurus ke liang vaginanya.

    Cerita Sex Nafsu Liar Langsung kugerakkan maju-mundur pinggulku yang membuat Tina menjerit-jerit kecil karena menahan geli,
    setelah mencapai klimaks sebelumnya. Pinggulnya diputar-putarkan mengimbagi gerakan penisku yang makin
    lama makin cepat bergerak maju-mundur. Tina makin pasrah waktu pergelangan kakinya kupegang dan
    kukangkangkan ke samping sambil terus menggenjot vaginanya. Baru sebentar Tina tak tahan, dan lebih
    memilih melingkarkan kakinya ke pinggangku sambil terus menggoyang-goyang pinggulnya.

    Kesempatan ini kupergunakan dengan merapatkan badanku ke tubuhnya yang indah itu, dan dengan tak henti
    menggenjot vaginanya, bibir dan tanganku ikut bekerja. Tanganku meremas gundukan buah dadanya yang
    ranum, dan bibirku merajalela di wajah dan lehernya. Penisku menghujam makin cepat ke liang vaginanya.
    Kedua tanganku kemudian menahan kedua tangannya dan bibirku kuturunkan ke putingnya untuk kujilat dan
    kukemot habis-habisn.

    Sehingga ” Aaagghh..!!,” Teriak Tina dan aku hampir bersamaan. Kedua tubuh bugil kami sama-sama
    menegang.

    Kedua kakinya kencang sekali menghimpit pinggangku, dan tangannya beralih menekan kepalaku ke buah
    dadanya.

    Kami sama-sama terdiam beberapa saat menikmati ledakan yang luar biasa. Keringat mengucur deras
    membasahi meja meeting itu walaupun AC terasa dingin. Kulepaskan tubuhku kemudian sambil memandangi
    tubuh Tina yang indah mulus itu terlentang di atas meja. Tampangnya yang sensual itu masih tersenyum
    kepuasan, dan membuatku gemas. Lalu aku mulai lagi menjelajahi seluruh lekuk liku tubuhnya dengan
    jilatan-jilatan nakal, Tina cuma bisa menggelinjang pasrah dan dengan manja berkata lagi, ” Coba deh
    kamu tiap hari ke kantorku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Kisah Memek Rani Perawan Adik Ipar

    Kisah Memek Rani Perawan Adik Ipar


    2648 views

    Duniabola99.com – Rani adalah wanita yang sudah aku nikahi hampir satu setengah tahun ini, hingga sekarang dia hamil 7 bulan. Waktu Rani hamil 7 bulan aku mengharuskannya untuk istirahat total, jadi sekarang semua pekerjaan rumah semua aku yang pegang. Namun lama-lama aku merasakan kecapekan karena aku sudah sibuk dengan urusan kantorku sendiri. Tapi aku sudah terlanjur bilang kepada istriku kalau semua urusan aku yang akan pegang.


    Semakin lama pekerjaan kantorku semakin keteteran, bahkan aku sering mendapatkan teguran dari atasanku yang semakin lama semakin gak karuan. Akhirnya waktu malam menjelang tidur, aku meminta kepada istriku kalau adik perempuannya aku suruh datang kerumah untuk sekdar membantu. Awalnya istriku tidak menyetujuinya, namun setelah aku menceritakan kronologi kerjaanku dikantor akhirnya istriku menyetujuinya. Dan istriku berjanji besok agi akn menyuruh adiknya untuk tinggal dirumah.

    Keesokan harinya setelah aku pulang kerja, aku sudah melihat sosok Nila sudah berada dirumahku. Dan “Eehh Nila, datang kapan ??” tanyaku. “Tadi siang mas” jawabnya singkat sambil tersenyum. “Mbakmu dimana Nil??” tanyaku menyaka istriku. “Kayaknya Dikamar mas” jawab Nila. “Yaudah mas tinggal dulu ya” kataku. “Iyha mas” jawab Nila singkat. Kemudian aku pergi meninggalkan Nila dan aku menuju kamar, namun baru beberapa langkah aku kembali melihat kebelakang melihat Nila. Dia terlihat sangat cantik dan juga imut, meski badannya gak terlalu seksi namun wajahnya sangat menggairahkan.

    Suatu hari sifat keisengankupun kumat lagi.saat Nila mandi aku mengintipnya.saat itu Rani sedang tak ada dirumah lantaran harus ke dokter kandungan.dengan sedikit tehnik yang kupelajari di kala SMA dulu.aku berhasil menggintip Nila. ternyata tubuh Nila memang sangat sensual kedua payudaranya bukan Cuma besar ,tapi sangat indah dan kenyal.ingin saat itu aku meremasnya dan mengulum kedua putingng nya yang hitam kecoklatan itu.namun aku nggak ingin terburu-buru melihat tubuh adik ipar kan nggak setiap hari jadi harus kunikmati waktu emas ini sebaik-baiknya.

    Matakupun mulai menyisir tubuh Nila secara perlahan-lahan leher jejangnya,dadanya,serta memek perawannya yang diselimuti bulu-bulu halus, saat ia menyabuni tubuhnya ,juga saat ia keramas semua terlihat dengan sangat detail.benar-benar pemandangan yang eksotis.tak akan tertukar dengan pemandangan gunung willis sekalipun pokoke oke.dan tanpa sadar “adik kecil”kupun terbangun.

    Namun aku harus menelan ludah. jam menunjukan pukul delapan aku harus bersiap-siap ke kantor.dan dikantorpun aku tak berkonsentrasi bayang-bayang tubuh Nila mengisi terus seluruh otakku.ingin rasanya aku pulang dan mengentot sorang wanita Dan begitu aku pulang. Aku jadi pusing tujuh keliling batang kemaluanku sudah “READY FOR ACTION” namun aku tak bisa meminta “jatah” ke Rani lantaran ia hamil tua maka akupun memutuskan untuk menggumbar hawa nafsuku dengan melihat VCD porno alias BF aku harus melihat vcd ginian waktu tengah malam. lantaran pada tengah malam begini biasanya Rani dan Nila pasti sudah tidur terlelap.Rani paling nggak suka kalau aku liat vcd beginian.dan kalau ketahuan Nila yang masih ABG itu bisa hilang wajahku.

    Saat aku tengah asyik-asyiknya melihat tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku

    “Nil…..Nila ka……mu be…belum tidur”ujarku gelagapan saat mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Nila.

    sembari menyetop jalannya BF dengan remote televisi yang terletak dismping sofa tempatku duduk.

    ”belum,mas malam ini panas banget,ya jadi gerah nih”
    “oh…”jawabku datar.
    “mas,mas suka ngeliat yang beginian ya?”
    “ah,nggak juga Cuma iseng doang kok,eh Nila jangan bilangin hal ini ke mbak Rani ya soalnya dia nggak suka kalo mas ginian”
    “boleh aja mas pake rahasia-rahasiaan tapi……”
    “tapi apa?”
    “mas harus kasih liat tuh vcd ke Nila” gila kali nih anak, baru lulus SMA sudah berani liat beginian .


    tapi ya sudah lah toh aku sudah ketangkep basah jadi mau nggak mau kustel lagi deh BF tersebut.dan kami pun melihat BF itu berduaan di sofa kayak Romi dan yuli.

    Akhirnya tibalah adegan dimana pemain pria dikulum batang kemaluaannya oleh si pemain wanita.

    “mas kenapa sih kok tuh cowok seneng banget waktu “anunya” dikulum sama sicewek itu”Tanya Nila kujawab saja dengan jujur
    “ehh….tuh cowok kerangsang kali. aku bilangin ya Nil cowok itu kalo dikulum anunya bakal kerangsang.”
    “emang kalo “anunya” mas digituin mas ya kerangsang?”
    “jelas dong”kataku saat itu.

    gila nih anak pertanyaannya kok menjurus amat ke hal-hal khusus dewasa.

    “mas,mas mau nggak kalo digituin sama Nila.”
    “gendheng kamu Nil,aku ini kan kakak iparmu bagaimana kalau mbak Rani tau”
    “lho,mbak Rani kan sudah tidur mas,nggak bakalan tahu deh” belum sempat aku berkata apa-apa Nila sudah membuka celana ku dan langsung mungulum kemaluanku.aku gelagapan.

    Suara mulut Nila yang tertahan DI penisku itu akhirnya membuat aku kerangsang juga.akhirnyapelan-pelan aku mulai mengikuti permainnan lidah Nila kugoyangkan pantatku searah dan perlahan.kubelai-belai rambut Nila yang terurai panjang.sementara itu Nila mengulum kemaluanku bagai seorang bayi mengulum lollipop mulutnya mengulum mengitari kemaluanku ia menngigit lembut kepala kemaluanku dan saat itulah aku memmekik ringan.hingga akhirnya: air surgawiku tertumpah semua ke mulut Nila .Nila berusaha menelan semuanya dan setelah itu dengan jilatan-jilatan kecilnya ia menbersihkan kemaluanku hinngga bersih dan klinclong.

    “hah….hah mas aku kan sudah ngulumin punyanya mas,sekarang giliran emas dong yang ngulumin punya Nila”
    “oke deh Nil buka dong dasternya biar mas kulumin memek kamu ” dengan cepatnya Nila membuka baju dasternya bahkan juga bra dan cdnya .

    dan setelah itu kulihat lagi tubuh Nila polos tanpa sehelai benangpun sama persis dengan yang kulihat dikamar mandi tempo hari(saat aku mengintipnya remember).maka dengan segera tanganku mengengam kedua buah gumpalan dagingnya dan mulai meremasnya dengan kasar sembari kadang-kadang memainkan putingnya yang sudah mengeras akibat rangsangan ransangan yang didapatnya ketika menggulumku tadi

    “akh……oooooooh……mas jangan mas kulumin memekku dulu dong pleeeeaaze”
    ‘ini dulu baru itu Nil”kataku menirukan bunyi iklan di tv sembari menciumi kedua daging kembar itu bergantian.

    Setelaah puas menciumi kedua susu Nila barulah aku mulai menciumi memeknya pertama kujilati bulu-bulu halusnya rintihan Nila terdengar. tampaknya titik lemah Nila ada di memeknya.itu dapat dibuktikan .begitu ia mengerakan pantatnya dengan antusias membiarkan lidahku menari bergerak bebas didalam memeknya yang semNil dan begitu kutemukan chrytorysnya(yg sebesar kacang kedelai) lansung saja kukulum tanpa ammpun.


    “akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………maaaaas maaaasukin aja burung mas ke dalam memek aku akh…………….”
    “tapi ,Nila kamu kan masih perawan”
    “askh….nggak peduli pokoke puasin aku mas”kata Nila sembari menancapkan penisku ke vaginanya.
    “aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………..oooooooooo………….” masuklah semua penisku seiring dengan erangan Nila menahan sakitnya hujaman penisku.

    setelah itu mulailah kugenjot tubuh Nila semakin lama semakin cepat.Nila terus memekik keras namun aku sudah gelap mata.maka semakin keras erangan Nila semakin keras pula goyanganku.

    Aku terus mengoyang Nila hingga akhirnya Nila mencapai klimaks. Cairan orgasmenya keluar bersama darah keperawanannya.tubuh kami berdua bagai bermandi keringat.kubiarkan Nila istirahat sekitar 15 menit.saat itu kulihat Nila menyeka air matanya mungkin ia menangis karena menahan sakitnya hujaman “penisku”.kejadian ini mengingatkanku saat kuperawani Rani.
    kala itu Rani juga mengeluarkan air mata..dasar adik kakak sama saja. Lalu kubiarkan sekali lagi Nila mengulum anuku hingga keluar cairan surgawi untuk kedua kalinya kali ini fekwendsinya lebih banyak karena kulihat Nila tak mampu menelannya..air surgawiku tampak belepotan diwajahnya.kubantu Nila untuk membersihkan spermaku di wajahnya dengan kertas tissue.setelah itu kami akhiri perbuatan nista kami ini dengan cumbuan mesra.

    “Nila,kita baru saja melakukan sebuah perbuatan yang dilarang oleh agama,sadarkah kamu,Nila”
    “ah,nggak papa mas.apa urusannya agama sama kita.toh kita Cuma melakukan hubungan sex tidak lebih”masyaallah …! Dia

    Cuma berkata seperti itu setelah berselingkuh dengan aku,kakak iparnya sendiri ck…ck…..ck…

    “tapi aku kan sudah memerawanimu itu sama artinya dengan merusak masa depanmu dan aku juga telah menghianati cinta mbakyumu Rani”
    “ah mas ini gimana toh asal kita nggak buka mulut siapa sih yang tahu kalau aku sudah nggak segelan lagi”
    “tapi…” “dan lagipula mas kan nggak maksa aku nglakuin ginian,orang aku yang mau kok,mas asal mas tau aja ya aku tuh sudah lama menunggu saat dimana
    “segelku” dibuka sama mas,makanya tadi waktu mas ngintip aku biarin aja.”
    “jadi kamu tau kalo tadi pagi aku……”


    “ya,jelas tau dong mas ,mas dimataku mas itu seorang yang gagah dan baik jadi aku nggak akan nyesel ngasih keperawananku ke mas”
    “tapi gimana kalau sampai mbak Rani tahu he…”
    “kita rahasiain hal ini dari semua orang mas gimana mas setuju nggak?”
    “baiklah aku rasa inijalan yang baik untuk kita berdua Nila aku mohon anggap saja malam ini tak pernah terjadi” dan mulai saat itu kami merahasiakan hal ini pada siapapun.

    Nila tinggal dikost-kostsan dengan alasan agar lebih dekat ke fakultas dimana ia menimba ilmu.(padahal ia tinggal di kost-kostsan untuk menghindari kecurigaan Rani}ia hidup tanpa beban seolah-olah apayang telah kulakukan tak pernah terjadi namun kin giliran aku yang repot karena aku tak bisa melupakan nikmatnya oral sex Nila.

  • Video Bokep cewek jepang Ray menghisap 3kontol

    Video Bokep cewek jepang Ray menghisap 3kontol

  • Foto Ngentot bercinta hardcore oleh tukang pijat

    Foto Ngentot bercinta hardcore oleh tukang pijat


    1850 views

    Duniabola99.com – foto cewek putih ngentot dengan tukat pijat yang berkontol gede dan menghantam dengan keras kontolnya kememek berakhir dengna menembakkan sperma yang banyak kemulut dan wajah.

  • Video Bokep Miho Ichiki toket gede hisap kontol

    Video Bokep Miho Ichiki toket gede hisap kontol

  • Video bokep Mika Hatori hisap kontol pakai konstum natal

    Video bokep Mika Hatori hisap kontol pakai konstum natal


    1764 views