Author: Kisah Memek

  • Foto Ngentot Remaja keren Holly Hendrix tidak bisa berhenti berhubungan seks dengan saudara tirinya

    Foto Ngentot Remaja keren Holly Hendrix tidak bisa berhenti berhubungan seks dengan saudara tirinya


    1755 views

    Duniabola99.com – foto gadis remaja Holly Hendrix yang menlihat saudaranya yang lagi beronani dan jadi sange hingga tidak bisa berhenti melakukan hubungan ngentot dimanapun dan kapan pun.

  • Video Bokep Asia Chie Aoi berbikini merah ngentot sampai squirt

    Video Bokep Asia Chie Aoi berbikini merah ngentot sampai squirt


    2136 views

  • Foto Bugil cewek sexy melakukan mastrubasi di ranjang melepas pakaian dalam sexynya

    Foto Bugil cewek sexy melakukan mastrubasi di ranjang melepas pakaian dalam sexynya


    2239 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik melepas pakaian sexynya sambil memainkan toket dan memeknya yang berwana pink dan bulu yang habis di cukur.

  • Mesum Di Hutan

    Mesum Di Hutan


    2565 views

    Duniabola99.com – Ada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 lakilaki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

    Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! dengerdenger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman teman cewek lainnya terdiri dari cewekcewek bawel tapi cantikcantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.
    Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulusmulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyetmonyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok duadua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentarsebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benarbenar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

    Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggilmanggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyetmonyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasarasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.
    Sial bagi kami, kabut dengan tibatiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintikrintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

    al sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
    Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. Maaf katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya eraterat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.
    Setelah hujan reda, kami membuka ransel masingmasing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wowAnisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samarsamar dalam gelap itu. Tibatiba dia memelukku lagi.Dingin banget katanya. Terang dingin , habis kamu bugil begini jawabku.Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ? pinta Anisa.Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman Maaf Nisa ?Enggak apaapa ?!: sahutnya.Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, Dingin katanya, aku peluk saja dia eraterat. Hangat bu ? tanyaku iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya pintanya. Otomatis aku peluk eraterat dan semakin erat.
    Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. Kenapa? tanya Anisa Maaf Nisa ? Jawabku. Tidak apaapa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocokngocok Mr. Pennyku. Tanganku mulai merogoh Ms. Veggynya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remangremang aku sampai tak melihatnya. Ms. Veggynya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
    Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semaksemak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ? Kamu kuat ya? bisiknya mesra. Lumayan sayang ?! sahutku setengah berbisik. Biasa main dimana ? tanyanyaAda apa sayang? tanyaku kembali. Akh enggak jawabnya sambil melepas Ms. Veggynya dari Mr. Pennyku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati Mr. Pennyku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah Ms. Veggynya. Aku jilati Ms. Veggy itu tanpa rasa jijik pula. Tibatiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

    Aku sempat bertanya, Bagaimana jika kamu hamil ? Dont worry ! katanya. Dan setelah dia memebersihkan Ms. Veggynya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintangbintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalorngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali Mr. Pennyku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macammacam rasa Mr. Penny, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.
    Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semaksemak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremasremas payudaranya, lalu memainkan lubang Ms. Veggynya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocokngocok Mr. Pennyku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.
    Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam harihari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohonpohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun Mr. Pennyku masuk ke Ms. Veggynya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan Mr. Pennyku masuk kedalam Ms. Veggynya.
    Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, Ms. Veggynya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir Ms. Veggynya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang Ms. Veggynya, dan menekannya dalamdalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, Mr. Pennyku di eluselus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,Tahan ya ? pintanya. Jangan dikeluarin lho ?! pintanya lagi.Lalu dia menghisap Mr. Pennyku dalamdalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan Mr. Pennyku di Ms. Veggynya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia keluar, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang keluar dan oh,,,,ohoh.muncratlah air maniku dilubang Ms. Veggy Anisa.Jahat kamu ?! kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu Ujarnya lagi. Kami samasama terkulai lemas diatas batu itu.
    Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami siasiakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata Aku suka kamu Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jarijari Anisa tak hentihentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi Mr. Pennyku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocokngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku keluar karena tangan Anisa selalu memainkan Mr. Pennyku sepanjang perjalanan di Taxi itu. Aku lemas sayang ?! bisikku mesra Biarin ! Bisiknya mesra sekali. Aku suka kok ! Bisiknya lagi.Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jarijari tanganku menyolok Ms. Veggynya, dia tersenyum, bulunya ku tariktarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah keluar banyak, Ms. Veggynya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami samasama basah oleh cairan kemaluan. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.

    Harihari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajarwajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Harihari selanjutnya selalu bertemu ditempattempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

    Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, sakit rasanya ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

    Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku eraterat, lalu menangis sejadijadinya.Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja lakilaki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium Anisa. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

    Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getarangetaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

    RELATED POST

  • Foto Bugil  Remaja berambut pirang itu meraih bibir vaginanya

    Foto Bugil Remaja berambut pirang itu meraih bibir vaginanya


    1748 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik pirang memamerkan memeknya yang tembem tampa bulu berwarna pink dan juga memamerkan toketnya yang sedang dan memainkan jari – jarinya dimemeknya.

  • Videp Bokep ibu mengajari anak dan teman untuk sex bertiga

    Videp Bokep ibu mengajari anak dan teman untuk sex bertiga


    2073 views

  • Video bokep Sandra Luberc menggoda pacarnya yang baru bangun

    Video bokep Sandra Luberc menggoda pacarnya yang baru bangun


    1611 views

  • Video bokep Jepang Risa Shimizu yang lagi mabuk

    Video bokep Jepang Risa Shimizu yang lagi mabuk


    2097 views

    Indogol

  • Vidio bokep jepang Erika Nishino dengan pacarnya berduaan dikantor

    Vidio bokep jepang Erika Nishino dengan pacarnya berduaan dikantor


    1836 views

  • Kisah Memek Bersenggama Dengan Tante Pantek

    Kisah Memek Bersenggama Dengan Tante Pantek


    2274 views

    Duniabola99.com – Ketika itu saya baru berumur 12 tahun, sebagai anak tunggal. Sewaktu orang tua saya sedang pergi keluar negeri. Teman baik ibuku, Tante Susi, yang berumur 26 tahun, diminta oleh orang tuaku untuk tinggal di rumah menjagaiku. Karena suaminya harus keluar kota, Tante Susi akan menginap di rumahku sendirian. Tante Susi badannya agak tinggi, rambutnya dipotong pendek sebahu, kulitnya putih bersih, wajahnya ayu, pakaian dan gayanya seksi. Tentu saja saya sangat setuju sekali untuk ditemani oleh Tante Susi.


    Biasanya, setiap ada kesempatan saya suka memainkan kemaluanku sendirian. Tapi belum pernah sampai keluar, waktu itu saya masih belum mengerti apa-apa, hanya karena rasanya nikmat. Mengambil kesempatan rumah lagi kosong dan Tante Susi juga belum datang. Setelah pulang sekolah, saya ke kamar tidurku sendirian memijit-mijit kemaluanku sembari menghayalkan tubuh Tante Susi yang seksi. Kubayangkan seperti yang pernah kulihat di majalah porno dari teman-temankuku di sekolah. Selagi asyiknya bermain sendirian tanpa kusadari Tante Susi sudah tiba di rumahku dan tiba-tiba membuka pintu kamarku yang lupa kukunci.

    Dia sedikit tercengang waktu melihatku berbaring diatas ranjang telanjang bulat, sembari memegangi kemaluanku yang berdiri. Aduh malunya setengah mati, ketangkap basah lagi mainin burung. Segera kututupi kemaluanku dengan bantal, wajahku putih pucat.

    Melihatku ketakutan, Tante Susi hanya tersenyum dan berkata”,Eh, kamu sudah pulang sekolah Asan., Tante juga baru saja datang”. Saya tidak berani menjawabnya.
    “Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burungnya sendiri” ujarnya. Saya tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu.
    Tante Susi lalu menambah, “Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok”.

    “Tidak apa-apa kan kalau Tante turut melihat permainanmu”, sembari melirik menggoda, dia kembali berkata “Kalau kamu mau, Tante bisa tolongin kamu, Tante mengerti kok dengan permainanmu, Asan.”, tambahnya sembari mendekatiku.
    “Tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa yah, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja”. Saya tetap tidak dapat menjawab apa-apa, hanya mengangguk kecil walaupun saya tidak begitu mengerti apa maksudnya.


    Tante Susi pergi ke kamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali ke kamarku. Lalu dia berlutut di hadapanku. Bantalku diangkat perlahan-lahan, dan saking takutnya kemaluanku segera mengecil dan segera kututupi dengan kedua telapak tanganku.

    “Kemari dong, kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan berhati-hati deh”, katanya sembari membujukku. Tanganku dibuka dan mata Tante Susi mulai turun ke bawah kearah selangkanganku dan memperhatikan kemaluanku yang mengecil dengan teliti. Dengan perlahan-lahan dia memegang kemaluanku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu di kepala kemaluanku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.

    “Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.
    Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat kemaluanku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.

    “Jangan takut Asan., kamu rebahan saja”, ujarnya membujukku. Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, saya mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan kemaluanku, setiap sentuhannya membuat kemaluanku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih nikmat dari sentuhan tanganku sendiri.

    “Lihat itu sudah mulai membesar kembali”, kemudian Tante Susi melumuri Baby Oil itu ke seluruh batang kemaluanku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Susi mulai mengocok kemaluanku digenggamannya perlahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusap bijiku yang mulai panas membara.


    Kemaluanku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Susi yang cantik. Perlahan Tante Susi mendekati mukanya kearah selangkanganku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus di paha dan di bijiku dengan halus. Saya hampir tidak bisa percaya, Tante Susi yang baru saja kukhayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.

    Setelah kira-kira lima menit kemudian, saya tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari-jari tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja di ranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Susi yang licin dan berminyak. Belum pernah saya merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat ditengah-tengah selangkanganku.

    Mendadak Tante Susi kembali berkata, “Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah”. Saya tidak mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Susi mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala kemaluanku lalu menyusupinya perlahan ke dalam mulutnya.

    Hampir saja saya melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, saya tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras ke dalam ranjang. Tangannya segera disusupkan ke bawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Kemaluanku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala kemaluanku dengan halus, sembari menyedot ke dalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh kemaluanku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah. Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang kemaluanku, saya berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya.

    Sekali-sekali Tante Susi juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan-gigitan kecil. Dan perlahan turun ke bawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Saya hanya dapat berpegangan erat ke bantalku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang saya hendak menjerit. Napasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang, kepala saya mulai pening dari kenikmatan yang berkonsentrasi tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa kemaluanku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, kemaluanku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat ke muka dan ke rambut Tante Susi. Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Saya tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Saya merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang terengah-engah, saya meminta maaf kepada Tante Susi atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya.

    Tetapi Tante Susi hanya tersenyum lebar, dan berkata “Tidak apa-apa kok, ini memang harus begini”, kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari kemaluanku sehingga bersih.


    “Tante suka kok, rasanya sedap”, tambahnya.
    Dengan penuh pengertian Tante Susi menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali-sekali. Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan menciumku dengan lembut dikeningku.

    Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu saya bertanya, “Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini?”.
    Tante Susi menjawab “Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda”. Dan Tante Susi berkata yang kalau saya mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja saya bilang yang saya mau menyaksikannya.

    Kemudian jari-jari tangan Tante Susi yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing-kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka buah dadanya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping. Kedua buah dadanya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Susi memegang kedua tanganku dan meletakannya di atas buah dadanya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Susi memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa-apa, saya pencet saja dengan kasar. Tante Susi kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya perlahan-lahan. Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante Susi yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Saya mulai mempelajari tempat-tempat yang disukainya.

    Tidak lama kemudian Tante Susi memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika saya mulai menghisap dan menjilat kedua buah dadanya, putingnya terasa mengeras di dalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat buah dadanya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh buah dadanya sampai keduanya berkilat dengan air liurku mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah. Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah di hadapanku. Tante Susi tidak berhenti mengelus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku ke bawah kearah perutnya. Semakin ke bawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung ke atas. Saya mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu.


    Kemudian Tante Susi berdiri tegak di hadapanku dengan perlahan Tante Susi mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh di lantai. Tante Susi berdiri di hadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan seksi. Tangannya ditaruh di pingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua buah dadanya diperagakannya di hadapanku. Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging ke belakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Saya sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah.

    Tante Susi menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan. Sambil merebahkan dirinya di ranjangku, Tante Susi memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Saya mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak lembab dan bernoda. Pertama-tama tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Susi sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku dan matanya juga mulai menutup sayu, napasnya semakin mengencang. Saya semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan ke dalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda di bawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang. Kedua pahanya semakin melebar dan kemaluannya tercetak jelas dari celana dalamnya yang sangat tipis itu.
    Setelah beberapa lama, Tante Susi dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya saya dapat menurunkan celana dalamnya ke bawah. Tante Susi berbaring di atas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Disitu untuk pertama kali saya dapat menyaksikan kemaluan seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu-bulu di atas kemaluannya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar kemaluannya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk kemaluannya tampak dari depan. Tante Susi membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan kewanitaannya kepadaku tanpa sedikit rasa malu. Sembari bangkit duduk di tepi ranjang, Tante Susi memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan vagina nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir kemaluannya yang rada tebal dan kehitam-hitaman dan memperagakan kepadaku lubang vaginanya yang basah dan berwarna merah muda.

    Dengan nada yang ramah, Tante Susi menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat-tempat dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Susi mulai menggunakan jari tanganku untuk diraba-rabakan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah. Clitorisnya semakin membesar ketika saya menyentuhnya. Aroma dari vaginanya mulai memenuhi udara di kamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang vaginanya perlahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang vaginanya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, saya kembali bertanya “Boleh nggak saya mencicipi air mani Tante?” Tante Susi hanya mengangguk kecil dan tersenyum.


    Perlahan saya mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang vagina Tante Susi yang merah dan lembut. Cairannya mulai mengalir keluar dengan deras ke selangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik ke asal lubangnya. Rasanya agak keasinan dengan berbau sangat khas, tidak seperti kata orang, cairan Tante Susi sangat bersih dan tidak berbau amis. Begitu pertama saya mencicipi alat kelamin Tante Susi, saya tahu yang saya dapat menjilatinya terus-menerus, karena saya sangat menyukai rasanya. Tante Susi mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh clitorisnya. Saya tersentak takut karena mungkin saya telah membuatnya sakit. Tetapi Tante Susi kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa nikmat.

    Semakin lama, saya semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang vagina dan clitorisnya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras buah dadanya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting ke kanan dan ke kiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar. Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama di telingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang di bawah cahaya lampu. Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Susi memintaku untuk menyodok-nyodokkan lidahku ke dalam lubang vaginanya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

    Kemudian Tante Susi memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap kemaluanku bersamaan. Setelah melumuri kedua buah dadanya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Susi menggosok-gosokkan dan menghimpit kemaluanku yang sudah keras kembali diantara buah dadanya, dan menghisapinya bergantian. Kemudian Tante Susi memintaku untuk lebih berkonsentrasi di clitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku ke lubang vaginanya. Dengan penuh gairah saya pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot vaginanya yang terlatih terasa memijiti jari tanganku perlahan. Bibir dan lubang vaginanya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Clitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Susi memintaku untuk memasukkan satu jariku ke dalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan, Tante Susi juga masukkan satu jarinya pula ke dalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok kemaluanku. Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding vaginanya berkontraksi keras ketika dia keluar. Saya menjerit keras bersama-sama Tante Susi sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Susi menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi kemaluanku sampai kering.


    Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuhku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam kemaluanku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku. Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Susi mencium bibirku dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasukkan ke dalam kewanitaannya.

    Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam saya tidur di kamar tamu bersama Tante Susi dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam. Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta di rumah, Tante Susi datang bersama suaminya. Di dapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Susi mencium pipiku sembari meraba kemaluanku, tersenyum dan berbisik “Jangan lupa dengan rahasia kita Asan.”

    Dua bulan kemudian Tante Susi pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini saya tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu di dalam sejarah hidupku. Dan saya merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku bersetubuh dengan cara yang sangat sabar, sangat profesional dan semanis Tante Susi.

  • Cerita Sex Horny Di Kos an

    Cerita Sex Horny Di Kos an


    3174 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Horny Di Kos an ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSetelah kejadian kemarin yang aku share kepada pembaca dewasa “mesum didalam mobil” saat itu aku
    sedang makan di kantin bersama Sinta, kami bercanda sambil gosipin menunggu jam kuliah masuk, saat itu
    pukul 13.00 bisa kebayang jam seperti itu kantin pasti penuh, saking asyknya kita bercanda aku
    dikagetkan dengan seseorang yang menpuk pundakku.

    “Helo girls, gabung yah, penuh nih !” sapa orang itu yang ternyata si Dimas, salah satu playboy
    kampusku yang dua minggu lalu terlibat ML denganku (baca mesum didalam mobil)

    “Penuh apa alasan buat bisa deketin kita, heh ?” goda Sinta padanya.

    “Iya nih, dasar, itu tuh disana aja kan ada yang kosong, hus…hus..!!” kataku dengan nada
    bercanda“Maunya sih…cuma kalo gua disana takutnya ada yang merhatiin gua, jadi mendingan gua deketin
    sekalian” kelakarnya dengan gaya khas seorang playboy.“Gila ga tau malu amat, jijay lo !” sambil
    kucubit lengannya

    Kami bertiga menikmati makan dan obrolan kami semakin seru dengan datangnya pemuda ini. Harus kuakui
    Dimas memang pandai berkomunikasi dengan wanita dan menarik perhatian mereka. Dalam empat sekawan
    geng-ku saja dia sudah pernah menikmati petualangan sex dengan tiga diantaranya (termasuk aku),
    tinggal si Indah yang belum dia rasakan.

    “Kuliah jam berapa lagi nih kalian ?” tanyanya“Gua sih masih lama, jam tiga nanti, pulang tanggung”
    jawabku“Kalo gua sih sebentar lagi jam satu masuk, BT deh kuliahnya Bu Dinah yang killer itu” jawab
    Sinta sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

    “Halo Ci….hai Nana (Sinta) !” sapa Indah yang tiba-tiba nongol dari keramaian orang lalu duduk di
    sebelah Sinta.

    Hari itu Indah tampil dengan penampilan barunya yaitu rambutnya yang panjang itu dicat coklat sehingga
    nampak seperti cewek indo. Dia terlihat begitu menawan dengan baju pink yang bahunya terbuka dipadu
    celana panjang putih.

    Kuperkenalkan Dimas pada Indah, berbeda dengan kami bertiga yang dari fakultas yang sama, Sastra
    Inggris, Indah berasal dari Fakultas Ekonomi sehingga dia belum mengenal Dimas. Begitu kenal dengan
    Indah, Dimas langsung beraksi dengan kata-kata dan pujian gombalnya.

    Dengan sifat Indah yang gaul itu mereka cepat akrab dan omongannya nyambung.“Dasar aligator darat”
    begitu gumamku dalam hati sambil menyedot minumanku.Tak lama kemudian HP Sinta berdering lalu dia
    pamitan karena ada janji mau mengerjakan tugas kelompok dengan temannya di perpustakaan.

    Jadi sekarang tinggallah kami bertiga.“Ngapain yah enaknya sambil nunggu, bosen kan disini terus ?”
    kata Indah setelah menghabiskan kentang goreng dan minumnya. Ternyata dia sedang menunggu kuliah jam
    tiga juga.

    “Ke kost gua gimana ? gua sih dah beres ga ada apa-apa lagi” usul DimasKami pun mengiyakan daripada
    menunggu dua jam lebih di kampus, di kostnya kan banyak film jadi bisa nonton dulu. Kami pun berjalan
    ke gerbang samping yang menuju ke kostnya setelah membayar makan.

    Hanya dalam lima menit kami sudah tiba di tujuan. Kostnya cukup besar dan bagus karena termasuk kost
    yang mahal di daerah sini, terdiri dari dua tingkat dengan kamar mandi di kamar masing-masing.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Penghuninya campur pria-wanita, tapi menurut Dimas lebih dari setengahnya wanita, makannya dia betah
    di sini.“Welcome to my room, sori yah rada berantakan” dia membukakan pintu dan mempersilahkan kami
    masuk ke kamarnya di tingkat dua.

    Ini bukan pertama kalinya aku ke sini, aku bahkan pernah ML disini saat one night stand dengannya.
    Pada temboknya terpampang beberapa poster pemain sepak bola, juga ada sebuah poster anime Kenshin.
    Foto pacarnya yang kuliah di luar negri dipajang diatas meja belajarnya yang sedikit acak-acakan.

    Kami ngobrol-ngobrol sambil menikmati snack hingga akhirnya obrolan kami mulai menjurus ke masalah
    seks. Dimas tanpa basa-basi menawarkan nonton film bokep koleksinya, dipilihnya salah satu vcd bokep
    Jepang favoritnya.

    Aku tidak ingat judulnya, yang pasti adegannya membuatku merinding. Kami bertiga hening menatapi layar
    komputer seakan terhanyut dalam adegan yang pemerkosaan masal seorang wanita oleh beberapa pria,
    sperma pria-pria itu berhamburan membasahi si wanita.

    Darahku serasa memanas dan selangkanganku mulai basah. Indah di sebelahku juga mulai gelisah, dia
    terlihat menggesek-gesekkan kedua pahanya. Dan, si Dimas….oh dia meremas-remas tangan Indah, dia juga
    mulai berani mengelus lengannya.

    Melihat reaksi Indah yang malu-malu mau dan sudah terangsang berat, Dimas makin berani mendekatkan
    mulutnya ke pundak Indah yang terbuka. Indah menggelinjang kecil merasakan hembusan nafas Dimas pada
    leher dan pundaknya.

    Karena sudah merasa horny, ditambah lagi Dimas dan Indah mulai beraksi, akupun tidak malu-malu lagi
    mengekspresikan nafsuku pada Indah yang duduk paling dekat denganku. Tanganku merayap lewat bagian
    bawah bajunya dan terus menyelinap ke balik bra-nya.

    Aku dapat merasakan putingnya makin mengeras ketika kumain-mainkan dengan jariku. Mulutku saling
    berpagutan dengannya, lidah kami saling beradu dan bertukar ludah. Sementara di sebelah sana, Dimas
    mulai menjilati leher dan pundaknya, disibakkannya rambut panjang itu lalu dihirupnya wangi tubuhnya
    sebelum cupangannya berlanjut ke leher dan belakang telinganya.

    Indah mendesah tertahan menikmati perlakuan ini, tangannya mulai bergerak meraih penis Dimas yang
    masih tertutup celana jeansnya, diraba-rabanya benda yang sudah mengeras itu dari luar. Ciuman Dimas
    menurun lagi ke bahu Indah sambil menurunkan pakaian dengan bahu terbuka itu secara perlahan-lahan,
    suatu cara profesional dan erotis dalam menelanjangi seorang wanita.

    Aku juga ikut menurunkan pakaian Indah dari sebelah kiri sehingga pakaian itu sekarang menggantung di
    perutnya. Dengan cekatan Dimas menurunkan cup BH kanannya dan langsung melumatnya dengan rakus.

    Indah melenguh merasakan payudaranya dihisap kuat oleh Dimas. Aku sekarang melepaskan pakaianku
    sendiri hingga bugil lalu mendekati Dimas yang sudah merebahkan tubuh Indah di ranjangnya. Kupeluk
    pinggangnya dari belakang dan melepaskan sabuknya disusul resleting celananya.

    Dimas berhenti sejenak untuk membiarkanku melucuti dirinya, disaat yang sama Indah juga melepasi
    pakaiannya. Kini kami bertiga sudah telanjang bulat. Kami menyuruh Dimas rebahan di ranjang agar bisa
    menservis penisnya. Penis yang sudah mengeras kukocok dan kujilati, lalu kumasukkan ke mulutku.

    Bersama dengan Indah, kami bergantian melayani ‘adik’ Dimas dengan jilatan dan emutan. Indah melakukan
    aktivitasnya dengan terngkurap diatas tubuh Dimas dengan kata lain mereka dalam posisi 69, jadi Dimas
    bisa menikmati vagina Indah sementara kami berdua menikmati penisnya.

    Dimas sangat menikmati vagina Indah, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot liang itu,
    terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Indah mengerang pendek. Beberapa menit
    kemudian Indah mengerang lebih panjang dan suara seruput Dimas terdengar lebih jelas, ternyata Indah
    sudah mencapai orgasme pertama. Markas Judi Online Dominoqq

    Dimas mengganti posisi, Indah disuruh telungkup di ranjang dan pantatnya diangkat menungging, Dimas
    sendiri mengambil posisi di belakangnya dan mengarahkan senjatanya ke vagina Indah. Indah merintih
    sambil meremas sprei menikmati penis Dimas melesak masuk membelah bibir bawahnya.

    Ketika penis itu masuk sebagian, Dimas menghentakkan pinggulnya dengan bertenaga sehingga penisnya
    amblas seluruhnya dalam vagina Indah. Tubuhnya tersentak pelan dengan mata membelakak diikuti dengan
    erangan nikmatnya.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Dimas memompa Indah dengan gerakan-gerakan yang mantap dan erotis sehingga Indah tidak sanggup berkata
    apa-apa selain mengap-mengap keenakan. Kedua tangannya menjelajahi payudara Indah yang berukuran
    sedang tapi padat, kedua putingnya dipencet-pencet atau dipelintir.

    Aku sendiri yang tidak tahan hanya menonton mengambil posisi berselonjor di depan Indah, kedua pahaku
    kubuka lebar dan kudekatkan ke wajah Indah.“Dah…jilatin punya gua yah…ga tahan nih !”Indah mulai
    menjilati paha dan vaginaku, lidahnya menari-nari menggelikitik klitorisku yang sudah menegang
    sementara tangannya meraih payudaraku dan mencubit-cubit putingku.

    Lidah Indah memberi rangsangan tak terkira pada kemaluanku sehingga aku tidak tahan untuk tak
    mendesah. Desahan kami bertiga pun terdengar memenuhi kamar ini. Kami berganti posisi menjadi woman on
    top, Indah bergoyang di atas penis Dimas dan aku naik ke wajah Dimas berhadapan dengan Indah, kini
    vaginaku dilayani oleh Dimas dengan lidahnya.

    Sambil terus bergoyang aku berciuman dengan Indah, aku kembali menikmati lidah sesama jenisku, kami
    bercipokan sambil mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Ciuman Indah terus turun ke leherku hingga
    berhenti di payudara kananku, sebuah gigitan kecil disertai hisapan pada daerah itu membuatku
    menggeliat, disusul tangan Dimas menjulur dari bawah mencaplok yang kiri.

    Ooohh…sepertinya bagian sensitifku diserang semua, lidah Dimas yang dikeraskan itu melesak masuk lebih
    dalam dan bergoyang menggelikitik dinding kemaluanku, tangannya yang satu meremas dan sesekali menepuk
    pantatku yang sekal.

    Aku semakin erat mendekap Indah sambil satu tanganku meremas payudaranya. Tak lama kemudian aku merasa
    sesuatu yang mendesak keluar dari bawah sana, ahh…aku tak sanggup lagi menahan cairan cinta yang mulai
    membasahi vaginaku.

    Hal yang sama juga dialami Indah tak lama kemudian, dia melepas emutannya pada putingku, nafasnya
    makin memburu dan dia menaik-turunkan tubuhnya dengan lebih cepat.

    Tubuh kami berdua mengejang hebat dan erangan klimaks keluar dari mulut kami. Dimas menusuk-nusukkan
    jarinya ke vaginaku membuat cairan itu makin membanjir dan tubuhku makin tak terkendali, aku mendesah
    panjang tanpa mempedulikan rasa sakit dari kuku Indah yang mencakar lenganku.

    Cairanku diseruput Dimas dengan rakusnya, vagina Indah juga mengeluarkan banyak cairan sehingga
    menimbulkan bunyi kecipak air. Goyangan kami mulai mereda, kami berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme
    barusan, kami menghimpun nafas kami yang kacau balau, keringat seperti embun membasahi dahi dan tubuh
    kami.

    Akhirnya kujatuhkan diriku ke samping dan Indah jatuh di dekapan Dimas. Dimas menoleh ke samping
    bertatapan muka denganku lalu mengembangkan senyum, nampak mulutnya masih basah oleh cairan cintaku.
    Hebat juga dia, bisa membuat dua wanita klimaks dalam waktu hampir bersamaan, begitu pujiku dalam
    hati.

    “Gimana girls, ready for next round ? gua belum keluar nih” katanya sambil mengelus rambut panjang
    Indah.

    “Hhhh…lu duaan aja dulu deh, gua kumpul tenaga dulu. Heh sialan lu Ndah, pakai cakar-cakaran segala
    sakit tau, nih !” omelku memperlihatkan bekas cakaran di lengan kiriku yang sedikit berdarah sambil
    mencubit lengannya.

    “Hihihi…sory dong Ci, tadi kan kita lagi lupa daratan lagi, yang penting kan enjoy juga” jawabnya
    santai sambil tersenyum kecil.Sebentar kemudian Dimas sudah membalikkan tubuh Indah menjadi telentang
    dibawahnya, lalu kembali penisnya dimasukkan ke vagina Indah diiringi desahannya.

    Ranjang ini sudah mulai bergetar lagi oleh goyangan tubuh mereka. Sambil menggenjot Dimas meraih
    payudaraku dan memencetnya lembut sebagai sinyal mengajakku segera bergabung.“Ntar yah, gua mo minum
    dulu nih, haus” kataku sambil bangkit berdiri dan mengambil sebuah gelas, aku membuka kran dispenser
    yang terletak di dekat jendela untuk mengisi air.

    Ketika sedang meneguk air tiba-tiba aku mendengar suara kresek-kresek di pintu. Kutajamkan
    pendengaranku dan melihat ada seperti bayangan di celah bawah pintu, pasti seseorang mengintip kami
    pikirku.

    Aku tadinya bermaksud memberitahu mereka, tapi sebaiknya kuselidiki sendiri karena mereka sedang sibuk
    berpacu dengan nafsu sampai tidak begitu menghiraukanku. Kusingkap sedikit tirai jendela untuk melihat
    siapa di luar sana, ada seseorang pria sedang menempelkan telinganya pada pintu, dia juga berusaha
    mencari-cari lubang untuk mengintip, tapi wajahnya tidak jelas.

    Dalam pikiranku terbesit sebaiknya kuajak saja dia untuk meramaikan, mumpung aku daritadi belum
    dimasuki penis karena Dimas sedang asyik menggumuli Indah. Maka sebelumnya aku melihat dulu sekeliling
    apa ada orang lain lagi selain dia, letak kamar ini cukup strategis agak ujung dan jauh dari
    keramaian,

    Setelah yakin tidak ada siapapun lagi selain pengintip ini kuberanikan diri membuka pintu
    mengejutkannya. Pelan-pelan gagang pintu kuputar dan…hiya…orang itu terdorong masuk karena sedang
    menyandarkan tubuhnya pada pintu, dengan cekatan pintu kembali kututup. Orang itu benar-benar
    terkejut, bingung, dan terangsang melihat sekelilingnya bugil dan ada yang bersenggama pula.

    Dimas dan Indah yang sedang berasyik-masyuk kontan ikut terkejut, Indah menyambar guling untuk
    menutupi tubuhnya dan menjerit kecil. Belakangan aku tahu dia adalah kacung di kost ini, namanya
    Dadan, usianya masih 17 tahun, anaknya tinggi kurus dan berkulit sawo matang.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Tadinya dia cuma mau mengambil barang di gudang yang kebetulan harus lewat kamar ini, ketika itu lah
    dia mendengar suara-suara aneh dan terpancing untuk mendengar dan mengintipnya. Dia langsung
    tertunduk-tunduk minta maaf berkali-kali karena dimarahi Dimas yang merasa gusar diintip olehnya.

    Namun ketika Dimas merenggut kerah baju pemuda itu dan hendak memukulnya buru-buru aku mencegah dan
    menenangkan si Dimas yang bertemperamen tinggi.

    “Ehhh…udah-udah, dia kan ga sengaja tadi, kita juga yang salah terlalu keras suaranya…udah lu sana aja
    terusin pestanya sama Indah, biar dia gua yang urus, lagian di sini kurang cowoknya” bujukku
    mengedipkan sebelah mata pada Dimas.

    Kuelus-elus dada Dimas dan berusaha menenangkannya, setelah kubujuk-bujuk akhirnya dia mundur
    juga.“Tenang Mas, lu orang terusin aja, biar gua urus yang ini”

    Akupun tersenyum padanya mencoba mengajak bicara sambil memegangi kedua lengannya, kurasakan tubuhnya
    masih agak gemetar dan tertunduk, entah karena tegang, kaget, atau malu.

    “Nama lu Dadan ya ?” tanyaku dengan lembut dan dijawab dengan anggukan kepalanya.“Lu tadi udah ngeliat
    apa aja Dan ?” tanyaku lebih lanjut

    “Belum liat apa-apa kok Non, sumpah…saya cuma denger suara-suara terus saya cari tau” jawabnya
    terbata-bata

    “Terus kamu tau apa yang kita kerjain barusan itu ?” dijawab lagi dengan anggukan kepala“Kamu pernah
    ngerasain ngentot sebelumnya ?”

    “Nggak pernah Non, paling cuma liat di VCD sambil coli”

    “Ya udah Dan, berhubung kamu udah disini gimana kalau mbak ajarin kamu soal gituan” aku tersenyum lagi
    dan mengangkat wajahnya yang tertunduk, walaupun gugup tapi matanya terus ke arah tubuhku yang polos,
    sebentar-sebentar juga melihat ke arah Indah

    “Sini Mbak bukain bajunya, biar enakan, ayo…jangan malu-malu disini semua bugil kok !” kulucuti
    pakaiannya tanpa menunggu responnya, dia masih malu-malu menutupi penisnya dengan tangan.

    Cerita Sex Horny Di Kos an

    Cerita Sex Horny Di Kos an

    Kutepis tangannya dan kugenggam penis yang masih setengah tegang itu, aku berlutut di depannya dan
    mulai menjilati benda itu, kemasukkan bagian kepalanya ke mulutku dan kuemut pelan. Aku melirik ke
    atas melihat reaksi wajahnya dengan mata merem-melek dan menelan ludah memperhatikan aku mengoralnya.

    Makin kukocok benda itu terasa makin keras dan besar, memang ga jumbo size sih, namanya juga ABG, tapi
    kerasnya lumayan.“Hmmmhhh…Mbak…geli mbak !” erangnya gemetaran.“Udah jangan cerewet, dikasih enak
    gratisan malah bawel, nanti juga ketagihan kok” jawabku.

    Tiba-tiba terdengarlah suara musik heavy metal mengalun di kamar ini, sambil terus menyepong
    kulirikkan bola mataku ke arah suara. Ternyata si Dimas menyalakan MP3 di komputernya dan menyetel
    volume suaranya untuk meredam suara kami.

    Kemudian mereka yang tadinya melongo memperhatikanku mengerjai anak muda sudah mulai lagi dengan
    kesibukan mereka. Kini Dimas menaikkan kedua tungkai Indah ke bahunya dan kembali melesakkan penisnya
    ke vaginanya.

    Setelah beberapa kumainkan dalam mulutku, penis itu mulai berkedut-kedut, pemiliknya juga mendesah
    makin tak karuan. Akupun semakin dalam menelan benda itu hingga menyentuh daging lunak di
    tenggorokanku.

    “Mbak…ohhh…enakk banget mbak…aahhh !” desahnya panjang bersamaan dengan spermanya yang ngecret di
    dalam mulutkuPipiku sampai kempot mengisap dan menelan cairan itu dengan nikmat, tak setetes pun
    tertinggal. Kemudian akupun bangkit berdiri sambil tetap menggenggam penisnya yang masih ngaceng tapi
    agak berkurang tegangnya.

    “Gimana Dan, pernah diginiin ga sama cewek sebelumnya, rasanya gimana ?” tanyaku dengan senyum
    nakal.“Baru pertama kali mbak…he-eh emang enak banget” katanya masih dengan nafas terengah-engah.

    “Ini baru pemanasan Dan, masih banyak yang lebih enak kok, yuk sini deh !” kataku seraya menaikkan
    pantat ke meja belajar dan mekangkangkan kedua belah paha mulusku.Kubimbing penisnya ke arah vaginaku
    yang terkuak lebar, setelah tepat sasaran kusuruh dia menggerakkan pinggulnya ke depan.

    Blesss….terbenamlah penis itu ke dalamku diiringi desahan nikmat kami. Tanpa kuajari lagi dia mulai
    menggerak-gerakkan pinggulnya maju-mundur, sodokannya walaupun terasa makin mantap tapi rasanya masih
    ada yang kurang yaitu dia tidak memberi rangsangan pada bagian sensitifku lainnya, maklumlah namanya
    juga perjaka, masih amatiran.

    Aku harus terus berinisiatif mengajarinya, maka kutarik kepalanya mendekati payudaraku yang membusung,
    kusuruh dia mengeyotnya sepuas hati. Barulah dia mulai berani menjilati dan mengulum payudaraku,
    bahkan tangan satunya kini aktif menggerayangi payudaraku yang lain.
    Entah karena terlalu nafsu atau kelepasan dia gigit putingku yang kanan dengan cukup keras, sampai aku
    menjerit.“Aakkhh…Dan sakit, jangan keras-keras dong !”Di seberang sana Indah sudah dibuat orgasme
    entah yang keberapa kalinya.

    Tak sampai lima menit berikutnya Dimas pun mendesah panjang mencapai klimaksnya, dia mencabut penisnya
    dari vagina Indah dan menumpahkan isinya diatas perut rata Indah. Merekapun roboh bersebelahan, Indah
    mengusap-ngusapkan sperma itu ke tubuhnya dan menjilati sisi-sisanya di jari.

    Dadan masih terus menyodokku dari depan, gairahku makin memuncak saja, vaginaku terasa makin panas
    akibat gesekan dengan penisnya, suara erangan kami terlarut bersama dengan dentuman musik rock dari
    komputer.

    Bosan dengan posisi ini, dia memintaku ganti gaya. Sekarang kami melakukannya dengan gaya berdiri, aku
    berpegangan pada tepi meja sambil disodok dari belakang, dengan posisi demikian tangannya lebih bebas
    menggerayangi payudaraku yang bergantung, putingku dipencet dan dipilin-pilin terkadang agak kasar
    sampai benda itu mencuat tegang.

    “Dan…tambah cepet dong…mbak udah mau nih…!!” aku mengerang lirih saat kurasakan klimaks sudah
    diambang.

    “Ooohhh…ahhh…saya juga….kok rasanya tambah…enak mbak” sahutnya dengan menambah goyangannya

    “Keluarin di…dalam….jangan cabut kontol lu…ahh” kataku dengan suara bergetarKamipun mencapai orgasme
    bersama, tubuhku menggelinjang hebat, aku berteriak seolah mengiringi lagu di komputer, kepalaku
    terangkat dan mataku merem-melek.

    Si Dadan juga mendesah nikmat merasakan orgasme pertamanya bersama seorang wanita. Spermanya menyembur
    banyak sekali di dalam rahimku, cairan hangat dan kental itu juga membasahi daerah selangkanganku
    serta sebagian meleleh turun ke pahaku.

    Tubuhku lemas bersimbah peluh dan jatuh terduduk di kursi terdekat. Kubentangkan pahaku lebar-lebar
    agar bagian itu mendapat angin segar, soalnya rasanya panas banget setelah begitu lama bergesekan.
    Liang kenikmatanku nampak menganga dan sisa-sisa cairan persengamaan masih menetes sehingga membasahi
    kursi di bawahnya.

    “Saya mau lagi dong Mbak, abis memek Mbak legit banget sih, lagi yah Mbak !” pintanya sambil
    menggenggam penisnya yang masih tegang itu di dekat wajahku.“Iyah, tapi nanti yah, Mbak istirahat
    sebentar” jawabku sambil mengelap keringat di wajahku dengan tisu.

    Kulihat Dimas bangkit dan mendekatiku, senjatanya sudah dalam posisi siap tempur lagi setelah cukup
    istirahat. Dia belai rambutku dan meraih tanganku untuk digenggamkan pada penisnya.

    “Yuk, Cit…sambil kumpulin tenaga, kasih senjata gua amunisi dulu dong !” pintanyaAkupun memijati benda
    itu diselingi jilatan. Melihat si Dadan yang bengong aku pun menarik tangannya menyuruh berdiri di
    sisi kananku.

    Maka dihadapanku sekarang mengacunglah dua batang senjata yang saling berhadapan dan masing-masing
    kugenggam dengan kedua tanganku. Kugerakkan tangaku mengocok keduanya, mulutku juga turut melayani
    silih berganti.

    Merasa cukup dengan pemanasan, Dimas menyuruhku berhenti, dan menyuruhku bangun dulu, lalu dia duduki
    kursi itu baru menyuruhku duduk lagi di pangkuannya (sepertinya mau gaya berpangkuan deh).

    Dengan agak kasar dia menyuruh Dadan menyingkir“Heh, sana lo….kali ini giliran gua tau, jangan ganggu
    lagi !”

    Cerita Sex Horny Di Kos an “Eee…udah jangan galak ah, gitu-gitu juga dia kan yang bantu-bantu lu orang di sini” sahutku mengelus
    lengan Dimas.“Dan lu minta mbak yang itu aja buat ngajarin lu” lanjutku “Dah mau yang ajarin dia
    bentar kan, masih pemula nih”

    Sekarang Dadan tidak segrogi saat pertama main denganku barusan, dia menindih tubuh Indah yang masih
    terbaring. Indah mengajarinya teknik berciuman, nampaknya Dadan cepat dalam mempelajari teknik-teknik
    bercinta yang kami ajarkan,

    Sebentar saja dia sudah nampak beradu lidah dengan panasnya bersama Indah, tangannya juga kini lebih
    aktif menjelajahi lekuk-lekuk tubuh Indah memberi rangsangan. Indah yang gairahnya sudah bangkit lagi
    merespon dengan tak kalah hebat.

    Dia berguling ke samping sehingga dia kini di atas Dadan, lidahnya tetap bermain-main dengan lidah
    lawannya sementara tangan lembutnya meraih penis pemuda tanggung itu serta mengocoknya, Dadan
    mendesah-desah tak karuan menghadapi keliaran Indah.

    Indah membimbing penis itu memasuki vaginanya, dengan posisi berlutut dia turunkan tubuhnya hingga
    penis itu melesak masuk ke dalamnya. Kemudian mulailah dia menaik-turunkan tubuhnya dengan gencar
    membuat pemuda tanggung itu kelabakan. Kedua tangan Dadan mencengkram kedua payudara Indah dan
    meremasinya dengan bernafsu.

    Di tempat lain aku sedang asyik menggoyangkan tubuhku di pangkuan Dimas. Vaginaku dihujam penisnya
    yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi makin cepat memijati miliknya.

    Tangannya yang mendekapku dari belakang terus saja menggerayangi payudaraku dengan variasi remasan
    lembut dan kasar. Kutengokkan wajahku agar bisa berciuman dengannya, lidah kami saling membelit dan
    beradu dengan panasnya.

    Beberapa menit kemudian mulutnya merambat ke telingaku, dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku
    merinding dan makin terbakar birahi. Mulutnya terus mengembara ke tenguk, leher, dan pundakku
    meninggalkan bekas liur maupun bercak merah.

    Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursinya ikut bergoyang, kalau saja bahannya
    jelek mungkin sudah patah tuh kursi. Posisi ini berlangsung 20 menit lamanya karena kami begitu
    terhanyut menikmatinya. Selama itu terdengar dua SMS yang masuk ke ponselku namun tak kuhiraukan agar
    tak merusak suasana.

    Akhirnya akupun tak bisa menahan orgasmeku, tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa
    berkunang-kunang. Mengetahui aku akan segera keluar, dia makin bergairah, tubuhku ditekan-tekan
    sehingga penisnya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremasi payudaraku.

    “Aaaahhkkkk….!” jeritku bersamaan dengan lagu mp3 yang hampir berakhirKugenggam erat lengan Dimas dan
    menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang
    mengalir hangat pada selangkanganku.

    Akupun akhirnya bersandar lemas dalam dekapannya, penisnya tetap menancap di vaginaku, nafas kami
    tersenggal-senggal dan keringatpun bercucuran dengan derasnya. Kemudian dia angkat tubuhku hingga
    penisnya tercabut, tangan satunya menyelinap ke lipatan pahaku.

    Diangkatnya tubuhku dengan kedua lengan, aku menjerit kecil saat dia tiba-tiba menaikkanku ke
    lengannya karena kaget dan takut jatuh. Dibawanya aku ke ranjang lalu diturunkan di sana, nafasku
    belum teratur sehingga nampak sekali dadaku turun naik seperti gunung mau meletus.

    Tepat disebelah kami Dadan sedang menindih tubuh telanjang Indah dengan gerak naik-turun yang cepat.
    Indah hanya bisa menggelinjang dan mendesah, rambut panjangnya sudah kusut tak karuan, matanya menatap
    kosong pada kami.

    “Lagi yah Ci, dikit lagi tanggung gua belum keluar nih” pinta Dimas sambil merenggangkan kedua
    pahaku.Aku hanya pasrah saja mengikuti apa maunya. Dengan lancar penisnya yang sudah basah dan licin
    itu meluncur ke dalam vaginaku, aku mendesis dan meremas sprei saat dia hentakkan pinggulnya hingga
    seluruh penisnya masuk.

    Lagu dari komputer entah sudah berganti berapa kali, kali ini yang mengalun adalah lagunya Aerosmith
    yang dipakai soundtrack film ‘Armageddon’nya Bruce Willis. Lagu ini mengiringi permainan kami dalam
    babak ini. Perkasa juga si Dimas ini, dia masih sanggup menggenjotku dengan frekuensi tinggi sampai
    tubuhku terguncang hebat, padahal sebelumnya dia sudah membuatku dan Indah orgasme, kekuatannya jauh
    lebih meningkat dibanding ketika pertama kali one night stand denganku setahun lalu.

    Aku menggenggam tangan Indah dan bertatapan wajah dengannya“Udah berapa kali Ndah ?” tanyaku
    bergetar“Nggak tau…udah aahh…keenakan…ga hitung…lagi” jawabnya dengan mata merem melek.

    Aku makin tak terkontrol, kepalaku kugelengkan ke kiri-kanan, sesekali aku menggigit jari saking
    nikmatnya kocokan Dimas.

    Dia mempermainkan birahiku dengan sengaja tidak menyentuh payudaraku membiarkannya bergoyang-goyang
    seirama badanku, sehingga aku sendiri yang berinisiatif meraih tangannya dan meletakkannya di
    payudaraku, barulah dia mulai memencet-mencet putingku membuatku semakin terbakar.

    Akhirnya akupun sudah tidak kuat lagi, perasaan itu kuekspresikan dengan sebuah erangan panjang dan
    menarik sprei di bawahku hingga berantakan.“Udah dulu dong, Mas…gua gimana bisa kuliah ntar !” pintaku
    dengan terengah-engahTubuhku basah seperti mandi saja, habis AC kamarnya lagi rusak sih, sementara ini
    cuma ada kipas angin berukuran sedang, sedangkan iklim di Jakarta tau sendiri kan seperti apa
    gerahnya.

    Paham dengan kondisiku, dia biarkan aku beristirahat, dikecupnya bibirku dengan lembut disertai
    sedikit kata-kata manis dan pujian, setelah itu dia beralih ke Indah untuk menuntaskan hajatnya yang
    tinggal sedikit lagi. Kuseka dahiku yang bercucuran keringat lalu kulirikkan arlojiku, 20 menit lagi
    jam tiga, harus segera siap-siap kembali ke kampus.

    Indah yang sedang dalam posisi dogie digarap dari dua arah oleh mereka. Dadan yang menyodoknya dari
    belakang akhirnya klimaks, dia mengeluarkan penisnya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantat
    Indah.

    Si Dimas yang sedang menyetubuhi mulut Indah juga tak lama kemudian menyusul, dia mengerang sambil
    menahan kepala Indah pada penisnya. Indah sendiri hanya bisa mengerang tertahan dan matanya merem
    melek menerima semprotan sperma Dimas, nampak cairan putih itu meleleh sedikit di pinggir bibir
    mungilnya.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Dimas ambruk di sisiku dengan memeluk Indah yang menyandarkan kepalanya ke dada bidangnya, si Dadan
    terduduk lemas di bawah ranjang (karena ranjang sudah penuh sesak). Setelah tubuhku cukup stabil,
    pelan-pelan aku bangkit menuju kamar mandi dengan langkah gontai.

    Disana aku mencuci muka, dan membersihkan ceceran sperma di tubuhku dengan air. Indah masuk ketika aku
    sedang duduk di toilet buang air kecil.

    “Huh…ngagetin aja lu Dah, rambut acak-acakan kaya kuntilanak gitu lagi !” ujarku“Kuntilanak bajunya
    putih oi, ga bugil gini” jawabnya asal, lalu menyalakan kran wastafel.

    Setelah selesai berbenah diri, kami mengenakan kembali pakaian kami untuk kembali kuliah. Saat itu jam
    sudah menunjukkan hampir pukul tiga, maka itu kami agak terburu-buru sampai aku melupakan ponselku
    sehingga pulang kuliah aku harus balik lagi ke sini untuk mengambilnya.

    Kami berlari-lari kecil ke kampus, mana ruang kuliahku di lantai tiga lagi, aku sampai ke kelas
    terlambat lima menit, untung belum melebihi toleransi keterlambatan. Di kelas pun aku tidak bisa fokus
    karena selain masih lelah, dosennya, Pak Iwan ngomongnya juga slow motion, bikin ngantuk saja sehingga
    beberapa kali aku menguap.

    Temanku di sebelah bahkan bertanya“Baru bangun tidur lu Ci ? kok kusut gitu” karena make up ku memang
    agak luntur waktu cuci muka tadi“Iyah nih masih ngantuk tadi di kost temen belum cukup tidurnya”
    jawabku tersenyum dipaksa Lelah sekali hari itu sehingga begitu sampai di rumah aku langsung tiduran
    dan bangun jam tujuh malam, baru mandi untuk bersiap-siap menunggu jemputan Verna dan lainnya untuk
    nge-dugem malam itu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Video Bokep Eropa cewek cantik Sofia Lata ngentot dengan kontol gede distudio direkam temannya

    Video Bokep Eropa cewek cantik Sofia Lata ngentot dengan kontol gede distudio direkam temannya


    1626 views

  • Kisah Memek Bercinta Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan

    Kisah Memek Bercinta Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan


    2782 views

    Duniabola99.com – diawali pada saat aku bertugas di Banda Aceh, karena pada hari itu libur sekolah juga ada salah satu temanku di asrama bernama herman anak Jeunip Aceh Besar yang membawa adiknya ke asrama yang mau liburan Kekota Banda Aceh.
    Wulan nama adiknya, kami sering bercanda bareng saat ngumpul2 sama anak2. kadangkadang ketangkap basah saat dia ngelirik aku saat2 tertentu. Itu terjadi sering kali saat kita berkumpul, kadang dalam hatiku berfikir wah nikmatnya perawanmu wulan bila aku rasakan dikamar besamamu.


    Sore itu aku berkesempatan ngobrol dengannya, yahh rada susah juga ngobrol dengan anak SMU sedangkan aku orang luar yang terkadang tidak mengerti bahasa daerah aceh tapi ya sudah asal ku bisa melihat Wulan dari dekat maksudku adalah, aku ingin mengingat wajah dan keindahan tubuhnya sehingga malam nanti aku hanya bisa memimpikan wulan.
    Tapi ternyata gayung bersambut, Wulan sangat antusias dengan obrolan basi yg aku suguhkan shg aku pun segera berniat utk melakukan kontak fisik dengannya. Aku mulai dengan mencubit lengannya dan ngelitikin pinggangnya. Wahh. semakin ku sentuh kulitnya, semakin keras pula otongku jadinya. Rasanya ingin sekali kontolku diemut oleh wulan tapi sudahlah ku tahan dulu. orang sabar banyak rejeki kata orang2..

    Setelah puas menggrepe2 Wulan lalu kita pun bubar, dia kembali ke kamar temanku itu bersama kakaknya sementara aku pun kembali ke kamarku. Ahhhh mau dinas rada males sementara si herman sendiri masih jalan2 di kota banda aceh, maklumlah hari ini hari jumat besok sajalah pikirku.
    Lalu aku pun menyalakan laptopku dan segera bermainmain dengan Photoshop. iseng saja aku mengedit foto2 aku dan anak2 kost. walaupun kita laki2 tulen dan suka berkunjung ke panti pijat plus plus, tapi aku dan anak2 memang suka foto2.. no nude loh tapinya.
    Tanpa terasa malam telah tiba dan ketika aku lagi asik2nya mengedit foto anak2, tiba2 ku dengar pintu kamarku ada yg mengetuk lalu ada yg manggil, mas lagi di kamar ga? terdengar suara lembut bertanya. wah, siapa nih yg nyariin.. pikirku.
    Kubuka pintu dan berdiri Wulan didepan kamarku, dia mengenakan celana pendek ketat dgn tanktop tanpa bh. terlihat sembulan payudaranya yg tidak begitu besar (maklum masih smu), dan kulihat betapa mulus kulit putihnya, lehernya dan punggungnyamasuk masuk kataku dengan cepat. pikiranku langsung mesum,

    wah kesempatan nih kataku dalam hati. lagi ngapain mas, kok ngga jalan2 sama anak2 yg lain? Wulan bertanya. ahh ngga, lagi males aja keluar asrama aku lagi isengin foto anak2, mau lihat? kataku. liat dong mas katanya begitu antusias.
    Aku pun segera duduk di depan laptopku, dan menunjukkan hasil foto anak2 yg sudah ku isengin.. dia pun tertawa melihat foto2 hasil keisenganku itu. lalu ku suruh dia duduk jadi biar aku saja yg berdiri (aku cuma punya 1 kursi di kamarku). tanpa kuduga Wulan malah berkata, aku dipangku mas aja deh, biar sama2 bisa duduk.
    ok boleh juga, kataku semangat. Ketika pantatnya duduk di pahaku.. ahhhhhh enak sekali rasanya burungku segera mengeras, dan diapun merasakan itu walaupun dia tidak bilang apa2. dek bangun sebentar deh kataku (maklum posisi burungku yg rada kejepit) lalu ku betulkan posisi burungku yg sudah menggeliat itu, lalu dia pun ku pangku lagi.


    Sekarang pas sekali posisi burungku berada di belahan pantatnya dia. Dari belakang dia ku ajari berbagai trik photoshop. setiap kali ku berbicara, aku bisikkan trik2nya ke kupingnya dia sehingga aku bisa mencium bau wangi badannya
    Dan setelah beberapa menit, kuberanikan diri utk memeluk dirinya dari belakang, dan melihat Wulan yg tidak menolak, aku lalu memberanikan diri utk merayunya. kamu kok wangi sekali dik? kataku sambil mencium leher dan pipinya. Dia hanya tersenyum malu dan tidak menjawab. Lalu ketika dia menengok ke arah ku, aku pun dengan segera melumat bibirnya yg mungil dan berwarna pink itu
    ohhh nikmat sekali bibir Wulan ini. begitu lembut dan begitu mungil.. sambil mencium bibirnya, tanganku segera meremasremas payudaranya yg baru mulai tumbuh itu. kurasakan burungku sudah keras sekali, dan dengan segera tubuh Wulan segera ku goyang2kan maju dan mundur shg aku bisa merasakan gesekan nikmat di burungku ini.

    setelah itu ku buka tanktop, kulihat betapa ranum badan Wulan ini kulit putihnya smakin membuat nafsuku menggila lalu kubuka celana pendek ketatnya itu dan kulihat vaginanya yg berwarna pink tanpa ditumbuhi sehelai rambut pun. wahhhhhhhhhhhhhhh..
    Setelah kuciumi seluruh badannya, aku pun langsung menciumi lubang kenikmatan itu dan kulihat Wulan menutup mata dan menggeliat keenakan enak dik? tanyaku. enak banget mas. sahutnya singkat. Setelah menciumi vaginanya, aku pun segera mengambil posisi..
    ku tindih badannya dan kulumat kembali bibirnya sementara tangan kananku memegang burungku yg sudah berada di depan vaginanya. Sambil terus kucium, kumasukkan burungku perlahanlahan. walaupun Vnya sudah basah, namun palkon ku yg rada besar ini mengalami kesulitan utk masuk ke dalam. kupaksa sedikit, lalu

    awwww sakit mas katanya sembari meringis kesakitan. iya gapapa, sakit sedikit sekarang tapi nanti enak kok dik kataku sembari terus kusodok ke dalam vaginanya dan ku goyang maju mundur.. ohhhhhh enak sekali vaginanya Wulan ini begitu ketat dan hangat, belum pernah kurasakan vagina seperti ini sebelumnya.
    akhirnya burungku bisa masuk seluruhnya kedalam vaginanya dan Wulan juga tidak lagi berkata sakit. sambil kutindih dan kupeluk tubuhnya, kucium bibirnya dan terus ku gerakkan burungku keluar masuk vaginanya rada2 susah bagi burungku utk gerak maju mundur karena vagina Wulan ini masih ketat sekali rasanya, dan nikmatnya bener2 tidak ketulungan.

    Entah Wulan klimaks atau tidak, tapi yg jelas aku sudah tidak tahan ingin ngecrot yg sebanyakbanyaknya karena tidak terasa sudah 15 menit lebih kami bercinta kulihat ke arah vaginanya, dan kulihat ada sedikit darah di burungku dan di sprei kasur pasti darah keperawanannya pikirku. dik, mau udahan apa terus? tanyaku. terserah mas aja deh. katanya. ya sudah, aku memutuskan utk ngecrot saja sebentar lagi.
    Aku pun mempercepat gerakan maju mundurku sehingga aku bisa ngecrot. dik, kamu udah pernah mens belum? tanyaku. udah mas. jawabnya sambil kembali menutup mata dan menggigit bibirku lagi wah, bisa hamil nih kalo di keluarin di dalem pikirku.


    Maksudku utk mengambil kondom sebelum aku ngecrot ternyata tidak kesampean sebab tiba2 CROOOOOOOOOOOTTTTT. CROOTTTT CROTTTTT.. ahhhhhhhhhhh. CROTT CROT.. spermaku menyembur dengan ganasnya di dalam vagina Wulan kulihat ada kenikmatan diwajah Wulan dan kurasakan hangatnya vagina Wulan setelah kusembur dgn spermaku.. enak dik? tanyaku.
    enak bgt mas katanya sembari tersenyum malu. Lalu kupeluk tubuhnya dgn erat dan kucium bibirnya kembali. Lelah sekali rasanya dan bbrp menit setelah klimaks, kami berdua masih berpelukan ditempat tidur.. uuhhhh.. lemas sekali, belum pernah aku bercinta sampai selemas ini sebelumnya.

    sepintas ada kecemasan dlm pikiranku, wah bagaimana kalo nanti Wulan hamil nih? tanyaku dalam hati.. namun kecemasan itu tidak berlangsung lama karena Wulan menciumku dengan lembut dan perasaan enak, puas, dan nafsu yg terpuaskan semuanya tercampur jadi satu dalam ciuman itu.
    dik, jangan bilang sama herman ya. mas bisa dimarahin nanti. pintaku. iya mas, aku ngga bilang sama siapa2. katanya dgn cepat. setelah beberapa menit, kucabut burungku yg masih berada dalam vaginanya, lalu aku berdiri di samping tempat tidur, sementara Wulan masih dalam posisi berbaring, lalu ku dekatkan burungku ke mulutnya. dia terlihat bingung,
    oh iya aku lupa, Wulan masih SMU kataku dalam hati.

    dik, emutin burung mas yah, mau kan? enak kok rasanya tapi jangan digigit yah! pintaku. tanpa banyak protes, dia pun langsung mengulum burungku dengan lahapnya. Setelah beberapa menit, udah dik.. udah cukup. kataku. setelah kulihat jam, aku baru menyadari bahwa sebentar lagi herman balik ke asrama. harus cepet2 pake baju nih, kalo ketauan bisa gawat.
    Kami pun segera mengenakan baju masing2 dan lalu berpelukan sambil nonton tv. tidak lama setelah itu terdengar suara2 brisik herman yg sudah kembali dari jalan2. Nyet, gw bawain nasi goreng nih. blm makan kan lo? herman berkata dari teras asrama kami


    aku dan Wulan pun segera bangun dan keluar kamar sambil menyambut herman yg baru balik jalan2. tidak ada kecurigaan dari mereka yg melihat kami berdua keluar dari kamar dengan wajah sedikit lelah yahh untunglah,ternyata semua berjalan lancar sesuai dengan rencana. kataku dalam hati sambil tersenyum puas.
    dan kulihat Wulan melirikku sambil tersenyum simpul seperti biasa.

  • Foto Ngentot Olivia Devine  tidak tahan lagi bercinta diluar

    Foto Ngentot Olivia Devine tidak tahan lagi bercinta diluar


    1700 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang Olivia Devine putih cantik ngentot dengan pacarnya dihutan yang terbuka dibawah terik matahari.

  • Kisah Memek Kenangan dan Kenyataan

    Kisah Memek Kenangan dan Kenyataan


    4318 views

    ” />Cerita Sex ini berjudul ” Kenangan dan Kenyataan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Entah suamiku itu tahu atau tidak, karena sejak kami membina hubungan sebatas teman tetapi layaknya orang yang berpacaran, aku sering kali tertangkap basah sedang melamun sambil memegangi kalung tersebut, bahkan hingga saat ini dan aku simpulkan bahwa Suamiku tahu itu tetapi tidak menanyakan lebih lanjut untuk membahasnya, karena dia juga pernah bilang, sebuah kenangan bisa terlahir dari kejadian yang menyakitkan, dan tidak usah dihapuskan, karena hal itu pastilah indah, hanya pemilik kenanganlah yang merasakan keindahannya, dan dia sangat berhak untuk menikmatinya, tetapi yang tak kalah penting bahwa, kita jangan terlarut terus di dalamnya, jalanilah kehidupan ini dengan penuh resiko dan tanggung jawab sebagaimana mestinya. Fastbet99

    Begitulah nasihatnya padaku, dan katakata itu seringkali dia lontarkan, setelah itu juga aku akan merengut manja dan memeluk sayang ke dadanya yang bidang. Diapun pasti membalas pelukan sambil mengecup Cinta di sekitar kening dengan penuh kasih sayang.

    Aku menoleh ke arah pintu yang terbuka, dimana seseorang berwajah tampan tersenyum dibaliknya, suamikuBang Syahrir !!

    Halo cantikIstriku sayangsudah siap ?? aku, mamah dan yang lain tinggal nungguin kamu loh..kata suamiku tersenyum hangat.

    Iya Sayangbentar lagi yahtinggal pake sepatu kokkataku tersenyum manis, masih memegangi kalung tersebut, dia melihat tanganku yang menjawabnya sambil memegang kalung itu, dan memperlihatkan mimic wajah Gotcha!! Busted deh gw^ ^, akupun langsung reflex melepas peganganku pada kalung itu dan langsung menyengir tanda tak enak seolaholah meminta maaf.

    Ya sudahjangan lamalama ya kalo ngelamun hehehetawanya meledek,

    Aku hanya menjulurkan lidah sedikit karena malu tertangkap basah olehnya.

    Iya Sayangmaaf yahbalasku dengan pipi merona karena malu.

    Setelah pintu tertutup, aku kembali merias diri dengan cepat, akhirnya selesai dan turun menuju ruang makan. Menyantap makan malam bersama suami beserta segenap famili.

    Aku sesekali menyuapi suami tercinta dan langsung banyak katakata godaan dari orang sekitar mengenai pengantin baru dsbnya, terutama dari adik wanitanya Bang Syahrir, sebagai pasangan baru tentu kami begitu hangat dan mesra, Ibu mertuaku juga sudah memaaafkan aku, dia sudah mengerti bahwa siapa sesungguhnya yang menjadi korban.

    Gimana sayangenak gak ayam kremesnya..?? tanya Bang Syahrir sambil menyeka sisasisa makanan di sekitar mulutku dengan selembar tissue.

    Hhmmenak..enak bangetapalagi kalo desertnya ciuman kamu kataku dengan mengecup tangannya merespon kasih sayangnya.


    Bang Syahrir mengecup keningku dan semua tersenyum karena melihat kami berdua begitu mesra. Setelah selesai makan malam kami berpamitan hendak kembali ke kamar, kebetulan beberapa teman Bang Syahrir juga ikut dalam perayaan besarbesaran ini, tapi temantemanku tidak, temanteman Bang Syahrir lebih dekat dengan keluarga Bang Syahrir karena sering menginap bermain gitar Akustik di rumahnya.

    RirIstri sih istritapi inget anak orang jangan kasarkasar hehehe..ledek Didi salah satu teman Bang Syahrir.

    Hehehe sialan luhjawab Bang Syahrir sambil menyikut perut temannya itu.

    Mendengar suamiku diledek temantemannya, aku langsung menggelayut manja pada lengan Bang Syahrir yang macho itu karena dia seorang pecinta Karate, untuk membuat temantemannya iri padanya. Setelah itu kami berlalu meninggalkan mereka, di depan tangga Bang Syahrir tibatiba mengangkat tubuhku yang mungil jika dibandingkan dengan tubuhnya itu, pria normal pun kecil jika disejajarkan dengan dia, aku hanya menjerit kecil sambil memukul manja dadanya dan kuakhiri dengan tersenyum semanis mungkin, kedua tanganku bergelayut ke lehernya, menandakan sebuah kepasrahan dari seorang wanita pada lelakinya, betina ke pejantannya, istri terhadap suaminya.

    Menuju ke pintu kami beradu mulut dengan mesra, sampailah kami di depan pintu, aku bertugas membuka pintu yang masih terkunci itu, tibatiba,

    Aaawhiih Abang IiiihhHaawhkataku manja karena dia sengaja menurunkan tubuh pada bagian leher seakanakan menginginkan aku jatuh, walaupun aku tahu bahwa itu tak mungkin. Dia hanya tertawa senang karena berhasil meledekku.

    Kami masuk ke kamar untuk melakukan ritual malam pertama, Bang Syahrir menaruhku di sisi ranjang, setelah itu dia berlutut di depanku dan mengambil sesuatu dari kantong jas hitamnya, yang berupa kotak perhiasan, bentuknya panjang dan sebagai wanita aku tahu bahwa itu adalah sebuah kalung. Aku terima pemberiannya dan kubuka, ternyata betul sebuah kalung, jauh lebih indah dari yang kukenakan saat ini, dan pasti jauh lebih mahal karena memang Bang Syahrir seorang eksekutif muda yang sukses, manager keuangan muda, tampaknya secara tak langsung dia ingin aku untuk melupakan semua kenangan, melepas dan menggantinya dengan sebuah lembaran yang baru, lembaran kehidupan yang putih bersih, dimana pada sampulnya tertulis namaku dan namanya. Itu harus dipaksakan, sebagaimana jika kita ingin mengajari anak, jika tidak bisa dengan cara halus, maka harus dengan cara kasar untuk mencambuknya, karena hidup memang keras, dan semua itu bertujuan untuk kebaikannya kelak. Begitu juga saat ini, maka aku yang langsung mengerti bergerak mencopot kalung lamaku, kalung yang diberikan oleh Mas Sudartoyah, itulah namanya, kekasih masa SMUku, cinta pertamaku, lelaki yang pertama kali melindungiku bahkan mempertaruhkan nyawanya untukku. Aku menaruh kalung itu di meja, Bang Syahrir dengan gentle memakaikan kalungnya ke leher jenjangku yang berkulit putih dan mengakhiri dengan mengecup leherku penuh cinta, aku sangat menyukai pemberian Bang Syahrir suamiku, tetapi kalau boleh jujur saat itu aku masih tak rela melepas kalung Mas Darto, walaupun aku juga tak menolak pemberian kalung dari suamiku tercinta, hanya saja aku belum siap untuk betulbetul melupakan semua.

    Naaahhkan kamu lebih cantik sayang !!godanya,

    Aku hanya menggigit bibir bawah dan tersenyum semanis mungkin ke arahnya, senang akan pemberian sang Suami, aku mengecup kening Suamiku, aku ingin dia tidak merasa resah dan khawatir bahwa aku masih mencintai lelaki lain dan kurang mencintainya, itu salah. Aku hanya belum siap untuk memilih antara kenangan dan kenyataan. Kami bergenggaman tangan, aku memajukan bibir menantang, dan kami pun berpagutan dengan panas, saling menelanjangi satu sama lain, ranjang pun bergoyang bagai ombak di lautan yang diterpa badai, suara kami bergemuruh menambah ramainya kamar pengantin bertebar bunga itu, Aku beruntung sekali mendapatkannyaBang Syahrir seorang perjaka!!


    Pria yang selalu mengenakan jas layaknya eksekutif, tampan, kaya raya, pekerja mapan, baik hati, lemah lembut tutur katanya dan selalu mengalah padaku yang egois ini ternyata seorang perjaka, sebuah keberuntungan cinta yang luar biasa!! Aku yang malah merasa tidak enak terhadapnya, aku merasa tidak pantas untuknya, pria sepertinya pantas mendapatkan seorang perawan tulen yang cantik dan tak kalah mapan, baik itu harta maupun jabatan, tetapi itulah suatu bentuk keadilan Tuhan, ketetapannya tidak pernah kita ketahui sebagai manusia, aku hanya bisa bersyukur.

    Tidak ada tes memang untuk keperjakaan itu, tetapi aku tahu dari gerakan sexnya yang sangat kaku, justru aku yang mengatur tempo, dia hanya tinggal menyerang secara alami dan diapun lama kelamaan terbiasa. Tetapi kuputuskan memakai gaya konvensional saja, agar prosesi persetubuhan kami lebih mudah, kuselipkan sebuah bantal di pantatku dan diapun langsung pintar menyambutnya. Malam pertamaku bersama Bang Syahrir sangatlah terasa singkat, tak terasa waktu telah menginjak tengah malam, dimana matahari malam tersenyum bulat lebar.

    Aku terbangun di saat malam hendak meninggalkan gelapnya menuju cerahnya sinar pagi, mendekati waktu subuh, aku menatap sesaat ke arah Bang Syahrir yang tampak masih kelelahan, walaupun dia seorang pemula dalam hal sex, tetapi tenaganya sangat bisa menguras tenagaku dari bertahan, bahkan mampu membuatku orgasme beberapa kali, mungkin dikarenakan badannya yang tegap, jantan dan suka berolah raga kasar itu. Aku membelai sayang rambutnya, hingga pandanganku tertuju pada suatu benda di atas meja, yang tadi kutaruh saat memakai pemberian Bang Syahrir, kalung Mas Darto!! Aku mengambil kalung itu dan menggenggamnya, aku melihat kembali suamiku dan akan kuputuskan sesuatu hal yang seharusnya kuputuskan dari dulu disaat aku mengenal Bang Syahrir, yaitu meninggalkan pahitnya sebuah KENANGAN.

    Kuambil kimono putih hotel dan berjalan keluar, beberapa teman Bang Syahrir ternyata bergadang, mereka menyapa dan sempat meledek menggodaku mengenai asiknya malam pertama kami, aku hanya tertawa dan melayani obrolan mereka dengan singkat. Akhirnya aku berhasil keluar menuju sisi pantai, mereka sempat menanyakan aku mau kemana namun aku hanya menjawab ada perlu sedikit di lobby hotel. Aku berdiri di sebuah tembikar, menatap kosong ke gumpalan buih dilautan, aku kembali teringat seluruh kisah hidupku yang penuh likaliku, pelik namun banyak sekali hal yang bisa dipetik. Semua hal itu yang dinamakan bumbu kehidupan, pengalaman yang bisa diajarkan kelak ke anak cucu kita sekalian, dimana isinya Suka Duka Benci Cinta Dendam Rindu Pahit Manis Hitam Putih dsb. Kalung itu kupandang di genggaman tangan kananku, Akupun melamun teringat semua kenangan, saat itu.Dimulai saat aku masih mengenyam pendidikan di bangku SMP.

    ***********************************
    Vycowo lu Vykesini ludari tadi gua udah curiga !!kata Shekti sahabatku,

    Ada apaan sihngagetin aja..gua lagi baca !!kataku protes,

    Karena sedang bersiapsiap untuk ulangan mendadak.

    Sini ah!!katanya menarik lenganku paksa,

    Akupun mengikuti ajakan sahabatku itu, menuju kantin terus berjalan ke belakang, di sana


    ada sebuah ruangan kecil untuk menaruh obatobatan yang dipakai ekskul palang merah, karena sedikit sekali peminat ekskulnya ruangan itu menjadi kosong, sebenarnya hanya bisa dikatakan gudang. Salah seorang sahabatku yang lain, sudah berada di depan pintu ruangan itu yang sedikit terbuka, gadis itu bernama Joyce, mulutnya meruncing sambil menunjuknunjuk ke arah ruangan itu, semakin kuayunkan langkah kakiku dan semakin dekat ke ruangan itu, jantungku semakin berdegup cepat, Deg!! Aku melihat seorang pria berpakaian basket sedang mencium seorang gadis, yang kutahu mereka adalah Ebrin pacarku dan Silvy adik kelas, temantemanku akhirakhir ini sudah sering memberi peringatan atas kelakuan Ebrin, hanya saja saat itu aku belum melihatnya langsung dengan mata kepala sendiri, bukan aku tak percaya oleh para sahabatku.

    Eh Gila!!kataku dengan nada galak dan to the point.

    Sontak mereka berdua kaget mendengar suaraku, tambah lagi bukan hanya ada aku,

    (Damnbusted gw) dari mimik wajah Ebrin. Wajah Silvy ketakutan melihat wajah marah kakakkakak kelasnya yang terkenal sangar itu ke arahnya, dia berani menyambut ajakan Ebrin karena memang Ebrin salah seorang siswa yang berprestasi dalam basket, kakak kelas tampan pujaan wanita saat itu.

    Sebagai gadis yang pada dasarnya feminim, Aku tak lama menatap marah pada mereka, aku langsung lari menuju kelas diikuti para sahabatsahabatku yang tahu bahwa aku akan menumpahkan air mata kekecewaan Cinta, kecewa sekali aku pada Ebrin mantan pacarku, kesucianku kuserahkan padanya, memang itu kesalahan gadis remaja masa kini, tetapi sebagai wanita aku selalu bermimpi dia akan selalu setia padaku selamalamanya, buaya itu malah mencampakkanku mentahmentah, dan dalam waktu yang singkat. Temantemanku mencoba menenangkanku karena bel istirahat hendak berbunyi,

    Betul saja, Teng !! Teng !! Teng !! Bel pun berdentang. Aku mencoba menghapus semua cairan yang membasahi sekujur wajahku, karena bukan hanya ada lelehan air mata yang mengalir. Temantemanku juga berebutan memberikan aku tissue dan sejenisnya, Guru sempat menanyakan karena wajahku babak belur, aku hanya bisa berdalih tidak sehat, dan saat itu juga aku diijinkan pulang sekolah, syukurlah karena saat itu ingin ulangan, bisabisa jeblok nilaiku garagara hal yang tak bisa diputar balik. Menurut khabar, para sahabatku mendatangi kelas Silvy saat pulang sekolah, menerornya habishabisan hingga dia juga menangis, sejak itu pula tidak ada yang berani memacari Ebrin mantanku, dia mencari gadis lain di luar sekolah.

    ********************************


    Sejak saat itu aku berubah, di antara kedua sahabatku ini yang paling badung sebenarnya Joyce, kami bertiga bertemu saat kelas 1 dan terus menjadi sahabat hingga kelas 3, bukan karena wajah kami bertiga blasteran, kami hanya nyambung dan cocok saja saat bercanda ria. Joyce sudah merokok saat itu, kami berdua hanya meledek dengan batukbatuk jika si Joyce baru saja mengambil Zippo dari tasnya, dan dia hanya protes,

    Belum juga dinyalain..!!omelnya pada kami sambil tersenyum, tahu bahwa sahabatnya sedang meledeknya karena tidak suka dengan asap rokoknya, setelah itu dia tetap akan menyalakan, menghisap dan menghembuskannya sengaja ke arah aku dan Shekti.

    Kejadian itu merubah perangaiku, aku juga ikut merokok bahkan Shekti pun juga, karena merasa segeng otomatis pergaulan menyeretnya. Bahkan yang tadinya aku ini dikenal dikelas dengan siswi berprestasi, dengan berlalunya waktu merasakan patah hati semua itu luntur. Ibuku sempat memarahi perubahan itu, dia mengomelomel dengan keluhan mencari uang susah, uang bayaran sekolah sekarang mahal, dsb.

    Saat itu aku belum tahu bagaimana perjuangan keras orang tuaku dalam menghidupi kami, yang hutang sana hutang sini untuk mencari sesuap nasi dan uang sekolahku, pada saat itu persis setahun setelah krisis moneter pertama sekitar tahun 98, dimana banyak Perusahaan besar yang bangkrut, PHK dimanamana, hingga usaha kecil seperti papaku pun gulung tikar. Aku malah berpaling dan mementingkan hal yang sama sekali tidak perlu. Aku berbincang sambil menghisap rokok bersama kedua sahabatku di bagian belakang sekolah,

    Nov..lu ga bisa lah begini terusmending lu luapin aja ke suatu halkata Joyce.

    Suatu hal gimana Huffjawabku sambil meniupkan asap rokok hingga mengepul.

    Ya kaya gua aja hehehe jadi lega lohsaran Joyce.

    Gila lu Jokata Shekti yang tahu maksudnya,.

    Joyce pernah mengalami masa patah hati sepertiku saat ini sekitar 2 tahun yang lalu, saat ini kami kelas 3 SMU, dia lebih dulu mengalami hal ini, dan waktu itu kami berdua yang menghiburnya, hal yang serupa juga dialami Shekti setahun setelahnya. Mereka berdua meluapkan masalah mereka pada sex bebas, Joyce saat itu menghampiri Pak Martaba satpam sekolah dan bercinta habishabisan, satpam sekolah itu tentu hooh saja diajak bugil dan fly to the sky oleh gadis SMP blasteran macam Joyce yang cantik Indo, dan sejak saat itu pula hingga kini mereka masih sering melakukan hal itu kapanpun dan dimanapun.

    Begitu pula Shekti dengan Pak Ismet tukang sapu sekolah kami yang juga mengurusi kebun, tidak jarang aku atau Joyce menangkap basahnya sedang mengoral Pak Ismet, tukang kebun itu sangat menyukai sekali dengan keahlian Shekti yang satu itu, short time sex mereka pasti hal ini. Shekti memang terkenal dengan wajah manis dan bibir tipis seksinya yang seringkali dihiasi lipgloss pink, sebab itulah Pak Ismet seringkali sange berat dengan sepongan mulut ajaib Shekti. Tadinya Shekti yang dengan nakal menggoda Pak Ismet, tetapi sekarang malah jadi dia yang sering diseret Pak Ismet untuk menghisap kejantanannya hingga disuruh menelan spermanya, agar beliau terasa lebih muda dan gagah katanya berdalih mesum.

    Hhmmhboleh juga tuh Jo..bener juga sih Tikataku pada Shekti,


    yang sebenarnya tidak ingin kalau aku mengikuti jejak pelacur mereka, karena dari awal memang mereka berdualah yang nakal, meskipun harus kuakui juga bahwa aku bukanlah wanita yang lurus karena juga sudah melakukan sex di masa belia, hanya saja belum seliar yang dilakukan kedua sahabatku itu.

    Seru kalee!!tambah Joyce.

    Iya tapi sama siapa yah??tanyaku pada mereka.

    Hhmm itutuhnganggur Bandot !!sahut Joyce menunjuk ke arah Mang Udeng.

    Pria berumur 50an, hitam legam, berkumis tipis, badan sedang dalam artian tidak gendut seperti Pak Ismet gacoan Shekti, tetapi juga tidak segagah Pak Martaba satpam gebetan Joyce itu. Pak Ismet berumur 45an sementara Pak Martaba atau Baba berumur 40an. Joyce blasteran U.K England, ayahnya yang sering pulang pergi itu jarang mengawasi anak gadisnya, sementara ibunya sibuk arisan dan suka main gigolo, bisa dibilang Joyce gadis broken home, kedua orang tuanya sudah jarang berbicara walaupun bergelimangan harta benda, itulah yang membuatnya menjadi gadis nakal, sedangkan Shekti blasteran Kanada, orang tuanya tak jauh beda dengan Joyce, hanya saja ayah Shekti tidak sering pulang pergi, tetapi seringkali ribut dan bertengkar dari sebuah hal yang tidak perlu, jika aku dan Joyce main ke rumahnya, pasti hal ini kami temui. Keadaan kami hampir sama.

    Sedangkan aku yang bernama Novy Andhiny seorang gadis pribumi, ibuku asli Bogor, setelah dinikahi ayahku yang asli Jakarta, mereka pindah dan menetap di Jakarta ini, dari darah ibukulah yang membuat aku memiliki kulit putih, jadi kami adalah 3 gadis berkulit putih, walaupun kulit putih kami bertiga memiliki tipe yang berbeda, kalau aku putih Asia, Joyce putih khas Eropa dan Shekti putih khas Amerika. Mang Udeng tersenyum saja melihat kami bertiga melempar pandangan ke arahnya, dia sedang memegang tempat sampah untuk memenuhi pekerjaannya sebagai pembersih WC dan tukang sampah.

    Eh ehtaruhan yuk..siapa yang bisa bikin si Udeng itu paling sange..dia pantes ditraktir dinner sama clubbing !!kata Joyce jalang.

    Oksiapa takuttapi ntar kalo dia udah sange gimana??tanya Shekti.

    Yee kan tanggungan si Novy dongkan emang Udeng buat Novykitakan udah ada!! jawab Joyce.

    Iya Nov yaDeal nih ?!tanya Shekti tegas.

    Okesiapa takut !!jawabku yang ingin segera menghilangkan stress karena cinta itu.

    Joyce yang paling jalang diantara kami itu langsung mulai menggoda Mamang dengan menumpukkan kedua kaki jenjangnya seperti para pelacur yang hendak menawarkan diri, rok biru SMPnya yang pendek itu menambah pemandangan paha Joyce, beruntungnya Mang Udeng, kali ini para pelacurnya tidak menuntut sesenpun darinya, hanya berniat mengosongkan kantung spermanya yang gelebergeleber karena berumur itu. Mang Udeng langsung menelan ludah melihat betis Joyce yang mulus itu, Udeng Jr. yang berada di selangkangan Mang Udeng langsung bangun tanpa weker, celana Mang Udeng menonjol dibagian itu, kami sebenarnya geli sekali membuatnya mupeng seperti itu, tapi mengasyikan kadang berbuat jalang seperti ini, melupakan sejenak masalah hidup.

    Shekti yang tak mau kalah, berpurapura menggarukgaruk pahanya,

    Aduuh..kok gatel sih katanya sambil menahan tawa melihat Mang Udeng mulai ngosngosan nepsong berat.

    Sruukk..!!, tibatiba Shekti gadis manis hypersex itu menarik ke atas rok pendek di atas lututnya hingga terlihat dua buah batang paha putih mulus milik gadis remaja, dan celana dalam yang berwarna hitam tipis menerawang tanda wanita sedang horny berat.


    Edededehkata Mang Udeng langsung melepas satu tangan berpegangan pada tiang di situ agar tidak jatuh, tangan satunya masih memegangi tempat sampah.

    Shekti belaga bloon menggarukgaruk paha putihnya itu, seolaholah tidak ada orang, si Joyce dan aku hanya kembali menahan tawa.

    (Wah giliran gue nihgimana yah??)pikirku dalam hati,

    Eleh elehlo juga gatel Ti ?kataku sengaja mengeraskan suara.

    Iya nih..sahut Shekti juga keras, masih sambil menggaruk kedua paha putihnya.

    Kalo gua disinikataku, membalikkan badan, menungging dan menarik rokku ke atas, sambil berpurapura menggaruk pantatku yang putih padat itu, Gumprang !!

    Adaawh!!teriak Mang Udeng, karena kakinya kejatuhan tempat sampah dari besi itu dan berputarputar memegangi sebelah kakinya yang kesakitan, sampah pun langsung berserakan. Pegangannya pada tempat sampah langsung lepas karena lemas melihat aku menungging dan membuka rok untuk memamerkan body yang kupunya.

    Ha ha ha hatawa kami bertiga penuh kegelian.

    Kami langsung toss five menandakan kekompakkan kejalangan kami, sukses besar yang membuat mupeng makhluk yang dinamakan pria.

    Mang Udeng langsung jatuh kelelahan karena terus berjingkrakan, aku kasihan juga pada dia dan langsung mendekatinya, kedua sahabatku malah meledekiku,

    Cie ilehyang pedekate hahahahatawa Joyce meledek, dan Shekti juga menyambutnya dengan tawa manisnya.

    Aku hanya berbalik ke arah mereka sambil merengut tersenyum kecil,

    Aduh Mang maaf yahsakit gak ??tanyaku berjongkok di dekat kakinya,

    Sehingga rokku tersingkap dan otomatis paha putihku langsung dipelototinya.

    AduuuhhNeng Novy dehhkalo becanda jangan keterlaluan dongh !katanya sambil melirik ke dalam rokku, melihat celana dalam hitam super tipisku.

    Dia protes tapi tidak menunjukkan kemarahannya, mungkin karena dikasih pemandangan gratis yang membuat Udeng Jr. berdiri tegak siap lari marathon itu.

    Iya Mang maafin kita yahkataku memohon sambil memijiti kakinya yang tertimpa tempat sampah itu. Dia menelan ludah menikmati pijitan tangan putih halusku.

    Ya udah..tapi Mamang nanyabuat apaan sih pada kaya gitubikin nanggung sabun Mamang kan abis !!katanya protes, dikiranya kami hanya ingin membuatnya onani saja.


    Hhmmmok dehkalo Mamang pengen tahukataku mengerlingkan mata genit.

    JoTisini lu!!panggilku pada mereka.

    Sahabatku itu berjalan dengan nakalnya mendekati kami, melenggaklenggokkan pantat bagaikan seorang pelacur high class.

    Apaan Novkan ini jatah lu..!!kata Joyce meledek.

    Begituannya iya ntar gue sendiritapi Mamang pengen kita bertiga minta maaf bukan gue sendirikataku.

    Ooohhok deh kalo gitujawab Joyce mengerti langsung berjongkok disampingku.

    Mang bangun Mang..!perintah Joyce galak.

    Hahma..mau pada ngapain Neng ?tanya Mamang bingungbingung tapi horny,

    Pikirannya pasti ngeres melihat kami berdua jongkok dihadapannya, dua gadis blasteran yang terkenal cantik dan seksi berlutut di hadapannya belum ditambah Shekti, walaupun dia belum tahu akan di eksekusi dengan kenikmatan seperti apa oleh kami.

    Udah ahdiri cepetmau dikasih enak gak lu?!sahut Joyce galakgalak nafsuin.

    Membuat Mang Udeng dikirimkan CD demo berjudul Mari Bercinta oleh Udeng Jr. di selangkangan karena nepsong abis, hingga membuat antrian panjang berjutajuta sperma di penisnya yang sudah mengambil nomor urut seperti antri beras saja.

    Mamang berdiri disusul Shekti berjongkok, kini aku ditengah, disebelah kiri Joyce dan di sebelah kanan Shekti, tonjolan Mang Udeng tepat dihadapanku, tanganku membuka kait celana lusuhnya, setelah terlihat reseletingnya, dengan bitchy kugigit reseleting itu dan menariknya turun, kreeett !!

    Jdugg!! Mmph!! penis Mang Udeng yang sudah mengeras itu langsung keluar sangkar ingin berkenalan dengan alam barunya dan menampar wajahku. Sontak aku kaget dan menjerit kecil tetapi teredam karena masih menggigit reseleting celananya yang membuat si Joyce dan Shekti tertawa, aku langsung mencubit pantat kedua sahabatku itu karena malu, meraka hanya mengaduh. Aku menarik wajah kedua sahabatku melalui jambakan lembut pada rambut mereka, aku menarik lebih turun celana Mang Udeng beserta celana dalamnya yang bermerk Hings, Shekti yang menggemari oral sex itu, mendahului kami dengan meraih penis Mamang untuk mengocoknya, Joyce berinisiatif menggelitik buah zakar Mamang, aku memuntir kepala penisnya sambil memijitmijitnya dengan jari jempol dan telunjukku.


    Lengkaplah sudah, Mang Udeng bagaikan raja minyak yang sedang dilayani para selirselirnya, Joyce kadangkadang meminta bagian untuk mengocokngocok batang Mamang dengan gencar, Mang Udeng blingsatan dengan kocokan Joyce yang tak kalah ahli pada Shekti, malah Joyce terkesan menunjukkan keahliannya. Kami bertiga memulai dengan menjilatinya dari buah zakar, pangkal hingga kepala penis, lidah kami bertiga menjilati masingmasing area, Mang Udeng yang mendongak keenakan sesekali menatap kebawah melihat kenakalan remaja SMP masa kini, dia memandangi wajah kami satu persatu. Kami membalas tatapannya dengan mengerlingkan mata genit, dia hanya menelan ludah dan kami spontan tertawa kecil sambil terus menjilat, bahkan ditatap Mang Udeng, Joyce langsung menjilat lidah Shekti diseberangnya, bertukar ludah bahkan mencucup pangkal penis Mamang kiri dan kanan berbarengan sambil menatap nakal ke arah Mang Udeng.

    Sementara aku tetap focus mengemut dan menghisap kepala penisnya,

    Sruuph!! Hisapku kuatkuat pada kepala penis hitamnya yang lonjong,

    Oookhhlenguh Mang Udeng keras,

    Kepalanya mendongak keatas, penisnya mengacung tinggi dan tubuhnya bergetar nikmat.

    Kami bertiga memundurkan kepala berbarengan, lalu meludahi penisnya, Cuuh!!

    Dengan horny kami bergantian mengocoknya, Mang Udeng menjulurkan lidah keenakan dan penis itu kutangkap dengan mulutku, kini batang itu kukuasai sendiri, aku memaju mundurkan mulut sambil mengocokngocok memutar pada pangkal batangnya seperti pemain blue film saja, lalu penis yang masih dimulut itu kuoper ke mulut Shekti yang langsung disambutnya dengan mulut terbuka, lalu dia oper lagi ke aku dan kuoper ke Joyce, terus begitu, dan terakhir karena mendengar lenguhan Mang Udeng yang sudah berat, tanda spermanya sudah antri di kepala penisnya, aku kuasai sendirian, kedua sahabatku hanya menjulurkan lidah untuk membantunya membangkitkan gairah nafsu Mamang dengan mendesah seksi bersamaan dan memusiki kocokan tanganku pada penisnya, aku juga menjulurkan lidah di depan Mang Udeng siap dicumshot (semprot sperma) di wajahku bersama kedua sahabat cantikku. Mang Udeng ingin mengambil alih penisnya dengan mengocoknya sendiri, tetapi Joyce dan Shekti tampak tidak mengizinkan, bagaimanapun ini hukuman berupa kenikmatan, si Joyce memegangi tangan kanan Mamang dengan tangan kirinya, dan Shekti sebaliknya. Beberapa detik kemudian, ketika tanganku sedang mengocok sambil menjilati penisnya tibatiba dia melenguh panjang dengan wajah mendongak ke atas, mulut hitam Mamang menceracau keenakan,

    Eeengghh..Nenghbapakh..keluaaarhh..!!

    Leeehh.dengan Horny kami bertiga menjulurkan lidah sambil mendesah nikmat dan,

    CROOOTTT!! JRUOOTT !! BLAARR !! CROTT !! Cairan putih kental dan berbau khas memancar dengan derasnya membasahi wajah kami dalam kocokanku, baju sekolah kami juga otomatis kecipratan.

    Kami mendesah seksi dan mengerang mengiringi erangan nikmat Mamang di setiap semburan spermanya, seakanakan kami juga merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh Mamang saat itu, penisnya kupompa dengan meremasnya kencang dalam genggamanku agar semua tabungan spermanya kosong, bahkan Joyce dan Shekti juga ikutikutan mengocok penis Mamang. Joyce malah memencet gemas kepala penis yang sedang sensitifsensitifnya memuncrati sperma itu. Mang Udeng nampak mendesahdesah keenakan dan kelabakan. Setelah tidak ada yang keluar lagi, kami saling menjilati sperma yang membanjiri wajah, beradegan lesbian dengan beradu mulut panas, Mang Udeng yang masih kelelahan hanya menatap kami kembali bergairah, tangan kananku masih mengocokngocok kecil pada batang penisnya yang semakin layu itu.

    Weleh welehngentot ga ngajakngajak lo Dengkata pria bertubuh gempal, yang tidak lain adalah Pak Ismet.

    WahNon Joyce kemana ajaBapak cariin dari tadi jugakata pria berpakaian satpam, yang tak lain adalah Baba atau Pak Martaba.

    Pintu gerbang udah lo kunci Ba..??tanya Pak Ismet pada Pak Martaba, agar situasi aman dalam sekolah.

    Udah kobisa pesta kita..wah nambah pasangan nih Met..!!sahut Baba.

    Iya gapapakecuali kalo nambah Udeng doangrugi atuh hehehe !!kata Pak Ismet.

    Mereka berdua menghampiri kami, Pak Ismet masih memegang sapu lidi di tangannya, dia sehabis menyapu di pekarangan depan karena kami saat itu berada di belakang dekat kantin sekolah,

    Ehelu padegua juga baru mulai nih!!sahut Mang Udeng.

    Pak Baba dan Pak Ismet yang telah terbiasa melakukan hal ini pada kedua sahabatku itu, langsung menurunkan celananya untuk memulai sex party dengan oral,

    Bagua pinjem mulut lonte lu ya? kata Pak Ismet kurang ajar, mengacungkan penis pada Joyce.

    Ooohhsamasama dah yak!! sahut Baba yang juga mengacungkan penis pada Shekti.

    Temantemanku yang cantik namun hypersex itu, sudah biasa di lecehkan seperti itu, dan langsung menyambut dengan oral sex pada pria buruk muka di depannya.


    WelehNeng Joyce lonte lu Ba?? sialan lu ga pernah ngajakngajak pada..!!protes si Udeng.

    Hehehe sorry Bosmasalah laen bagibagimasalah duit sama mekinehi !!jawab si gendut Ismet.

    Sambil di oral oleh Joyce, Pak Ismet membuka kancing baju sekolahnya dari atas hingga bawah dan memelorotkannya lewat atas, sehingga tubuh Joyce yang seksi itu menjadi bahan bakar bagi nafsu birahi Mang Udeng yang baru pertama kali mengalami sex secara beramairamai ini. Begitu juga Shekti yang sedang di oral dan kemudian ditelanjangi Pak Baba. Mang Udeng kemudian melihat ke arahku, saking nafsunya, dia melepas celana dan baju yang ia kenakan di depan kami semua, Pak Ismet dan Pak Baba hanya tertawa maklum. Mang Udeng menaruh pakaiannya sembarangan di tempat biasanya anakanak sekolah menongkrong dan bergosip setelah makan di kantin. Sambil bugil dia langsung menyeretku ke arah sebuah kelas yang tidak jauh dari situ dan tentunya sudah kosong, dia menuntunku dari belakang, sambil berjalan dia menyingkap rokku dari belakang dan mengangkatnya tinggitinggi, tangan hitamnya itu langsung jahil menggerayangi paha belakang dan meremas pantatku, Cuuph!!, Sesekali tukang sampah sekolahku itu menciumnya, hingga membuatku terangsang juga dan bersedia untuk digarap sepuaspuasnya. Sesampai di kelas, aku menuju meja belajar terdekat dan menelungkup, menunggingkan pantatku tinggitinggi dengan seksi untuk memancing kembali birahinya yang tadi sudah tersalur melalui ejakulasinya yang pertama, Mang Udeng menyingkap naik rokku hingga keatas pinggang, dia melepitnya agar tidak turun saat aku tersodoksodok, dan langsung menarik lepas celana dalamku, tukang sampah sekolahku itu meremas dan mengecup gemas pantatku memberi peringatan berupa rangsangan.

    Celana dalamku direngkuhnya, Mang Udeng mencium bagian dalam celana dalamku itu dengan penuh perasaan, lalu dijilatinya bagian tengahnya yang sudah basah oleh lendir kemaluanku akibat horny. Aku semakin terangsang dengan tingkah udiknya itu, aku dan Mang Udeng samasama baru pertama kali mengalami sex liar ini,

    Wangi banget Neng Novyenyak !! baru lendirnya aja udah enak, apalagi memeknya puji si buaya berumur itu. Dia memakai celana dalamku di kepalanya sebagai topi.

    (Oh Yess!!) kagumku padanya dalam hati,

    Melihat ke belakang ke arah penisnya yang belum lama menyemprotkan spermanya itu dan sekarang kembali mengacung tegak siap menembak. Saat itu aku merasa seksi sekali, aku menggerakkan kedua tanganku ke belakang, kedua jari tengahku yang lentik karena memakai kutek hitam, aku posisikan di bibir vaginaku, membuka lebarlebar dan sengaja memamerkan padanya liang vagina yang merekah berwarna merah muda, Glekk!!suara Mang Udeng menenggak ludah terdengar olehku dan semakin membuatku merasa seksi.

    Aaannghh!!desahku reflex, karena Mang Udeng tidak tahan dan menusuk vaginaku dengan jari tengah kirinya hingga masuk semua.

    Tubuhku menggelinjang disertai suara desahan saat tangannya mengorekngorek liang vaginaku, jariku yang tadi membuka vaginaku langsung berpindah meremas ke pinggiran meja belajar sekolah itu. Mang Udeng mendekatkan wajahnya yang terlihat penuh nafsu itu ke pantatku yang menungging, tangan kanan hitamnya mengelus dan meremas pantat sebelah kananku, dengus nafas beratnya terasa di area selangkanganku. Dengusannya pindah ke bongkahan pantat kiriku, Leeph!!

    Aauuhh!desahku saat di menjilati salah satu daerah sensitive wanita itu.

    Tubuhku terasa panas dingin dibuatnya, dengan jilatan di pantat dan korekan jarinya yang nakal itu di vaginaku, jari itu seakanakan ingin mengetahui apa saja isi di dalamnya.


    Disapukannya dengan telak lidah kasarnya pada kulit pantat putih sekalku itu, diciumi, bahkan digigit kecil sehingga aku menjerit menerima rangsangan erotis Mang Udeng.

    Dia ingin menarik lepas jarinya dari vaginaku, jari yang terdiri dari 3 (tiga) bukubuku itu mulai terlepas satupersatu, Satu..Dua.., saat menuju ketiga, vaginaku reflex tidak rela dan menjepitnya, Whuuaa!reaksinya norak, merasa jarinya terjepit kencang vaginaku yang liat namun basah itu. Aku tariktarikan dengannya, namunJleebbh!!

    Aaannggh!!desahku, karena Mang Udeng mengerjaiku dengan mencoblos vaginaku dalamdalam.

    Hak hak hak haktawanya mesum karena berhasil mengerjaiku.

    (Ehhm..Shiit !! si tua bangka ini pandai membangkitkan gairah)keluhku dalam hati.

    Dia mengulangi lagi dengan menarik kembali jari tengahnya, Satu..!! Dua..!! saat menuju ketiga, vaginaku kembali reflex tidak rela dan menjepitnya, Aku yang kini tengah horny bersiapsiap untuk menerima tusukannya, namunPlooph!!

    Aauuhhdesahku,

    Sial, Mang Udeng menarik kasar jarinya tibatiba sehingga membuatku tidak sanggup menahan derita birahi ini ditambah sedang hornyhornynya. Dia menghirup jarinya yang sudah berselimut lendir vaginaku.

    Hhmmhwangi tenaaan..!!katanya.

    MmmhhEnyaak..gurih rek memek Neng Novy !!komentarnya,

    Sambil mengulum jari tengahnya yang belepotan lendirku, aku balik menatapnya.

    Oohini sex liar pertamaku, aku baru pernah merasa seksi seperti ini, kedua sahabatku berhasil menggali bakat hypersexku, menanamnya bersama dalam diriku dan merubah kehidupan sexku seperti mereka. Bahkan Ebrin mantanku pun tidak bisa membuatku melayang, bersamanya aku memang merasa cantik karena mendapatkan salah satu cowok paling keren di sekolah, tetapi tidak membuatku merasa seksi seperti perlakuan Mang Udeng padaku. Mamang memposisikan kedua tangannya pada kedua sisi pinggangku, matanya menatap nanar pada vaginaku yang terpampang jelas, seolaholah ingin menelannya, reflex kakiku merentang lebar siap menerima serangan mesumnya, nafas dan degup jantungku seirama semakin cepat, ketika aku melihat wajah Mang Udeng yang sama sekali tidak tampan itu mendekati vaginaku, 30 cm..20 cm..10 cm..5 cm, HapNyam !!

    Iyaaaahhh.desahku, saat dia melahap bibir vaginaku dengan ganas.

    Clek..clek..clek..clek..!!

    Lidah kasar Mamang keluar masuk vaginaku, aku hanya bisa mendesah dan mendesah menerima serangan birahinya. Lidahnya nakal sekali menyentilnyentil itilku, mulutnya yang hitam itu mengemut vaginaku dengan penuh nafsu hewani.

    Tak lama kemudian kurasakan tubuhku terbakar, aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi dan mengerang sejadijadinya menggeliat sambil memeluk meja eraterat.

    Iyaaahh!!eranganku saat mencapai orgasme.

    CrreettCretSeerrCrrt !! Erangan panjangku itu menandakan orgasmeku bersamaan dengan mengucurnya lendir cinta dari selangkanganku. Cairan yang meleleh dari vaginaku dilahapnya dengan rakus sampai terdengar suara menyeruputnya, aku mengejatngejat di atas meja belajar itu.

    Neng Novyjangan tidur dulukontol Mamang belum ngerasain memek Neng Novy pan..!katanya ditelingaku.

    Aku merasakan penisnya di bibir vaginaku, Aaahhtubuhku masih merasa lelah sekali sehabis orgasme barusan, dia baru ingin menyentakku lagi.

    Zrreeekk!!

    Aaaukkherang kami saat penisnya menyeruak masuk vaginaku.


    Mang Udeng menekan masuk penisnya paksa sehingga aku merasakan vaginaku seperti tersobek, tubuhku terbelah dua. Kepalaku yang tadinya tergeletak menyamping, langsung reflex meringis ke depan, mulutku membentuk huruf U tetapi tubuhku masih tengkurap tiduran di atas meja. Mang Udeng langsung bergerak brutal menyetubuhiku, tampaknya dia tidak perduli dengan kelelahan tubuh yang kuderita, dia ingin menggapai klimaksnya.

    Eengghhbusyeetseret tenan memek Neng NovyHhuuunngghh!!kejannya.

    Iyyaaahh!!desahku, saat Mang Udeng menghentak kasar masuk penisnya.

    Sambil menyentak, dia menyibak seragam belakangku hingga punggung putihku terlihat olehnya dan langsung dijilatnya, Braku tidak dilepasnya agar aku tidak merasakan sakit pada payudara karena tidur bergesekan dengan meja. Jilatannya sampai kurasakan pada leher jenjangku hingga akhirnya bertemulah bibir mungilku dengan bibirnya yang tebal dan kasar itu.

    Huueeekk!!bau nafasnya sungguh tidak sedap, entah makan apa Mamang tadi pagi, tetapi lidahku tetap mengikuti permainannya dengan liar sampai ludah kami bertukar dan menetesnetes sekitar bibir. Dia berpegangan pada sisi meja depan dekat wajahku, sementara aku berpegangan di sisi belakang meja dimana bertepukan dengan paha hitam berbulunya yang penuh dengan peluh di sekujur permukaannya. Mang Udeng nampak mendekati ejakulasinya, mulutnya menceracau sambil menyentakku kasar terpentalpental hingga meja belajar yang kutiduri bergeser searah dengan sentakannya, terlihat sekali Mang Udeng ini ingin membalaskan dendam birahinya, karena tadi kakinya kubuat memar tertimpa tempat sampah, sentakan penisnya itu seolaholah menginginkan vaginaku juga memar,

    AaaannghhAaaannghhMaannghAmpuunnhhIyYaAaaAahHh!!

    Gila memek lugilaa memek luugilaa memek luuhHuUuunngghh !!lenguhnya,

    Tak lama kemudian kurasakan beberapa semburan cairan kental hangat yang membanjiri liang vaginaku, yang diikuti oleh meledaknya cairan orgasmeku, Mang Udeng menikmati sisasisa klimaks sambil memelukku, kami berkelojotan berdua bersamasama dibarengi dengan kejangankejangan di vagina dan penis masingmasing. Sisi meja pada bagian dekat vaginaku banjir sudah, lelehan lendir cinta orgasmeku dan sperma Mang Udeng membanjirinya, setelahnya Mang Udeng duduk di bangku sebelah dekat mejaku, tibatiba, Braaakk!!, pintu terbuka,

    AaahhAaahhYeesssFuck meDeepeer!!desah Shekti,

    Dia sedang digarap Pak Baba dengan gaya monyet memanjat pohon kelapa, tentu dengan postur satpamnya yang tegap kekar itu, bukan suatu hal yang sulit untuk mengangkat atau menaik turunkan tubuh Shekti, walaupun tubuh Shekti tergolong tinggi karena blasteran. Karena ini hal yang baru buatku melihat kegilaan kedua sahabatku ini, maka kupaksakan sedikit tenagaku untuk menoleh melihat kegiatan seks mereka, Pak Martaba dan Shekti melakukan posisi seks itu sambil berjalan mendekati bangku guru.


    Tidak jauh dari pintu kudengar erangan Joyce dan lenguhan nikmat Pak Ismet, kulempar padangan dan betul saja, Pak Ismet sedang asyik mendoggy Joyce, gadis cantik IndoEuro seprofile dengan Nadine Chandrawinata itu dijambak rambutnya oleh tukang sapu dan kebun sekolah itu, tangan kiri Pak Ismet menamparnampar pantatnya yang putih sekal, wajah cantik Joyce merigis setiap kali tangan gempal Pak Ismet mendarat di bongkahan padat nan montok Joyce. Tangan kirinya sesekali juga membetot pundak Joyce kebelakang berlawanan dengan hentakan penisnya ke depan. Pak Ismet menyeringai mesum saat mata kami bertemu pandang, dia seolaholah bangga bisa menggarap sahabat cantikku itu di depanku, memang sahabatku Joyce itu salah satu gadis incaran para cowok, hanya patah hatinyalah yang membuatnya tidak ingin memiliki pacar lagi sejak kelas 2. Pak Martaba tibatiba melenguh keras seperti kerbau, Shekti menjadi semakin menjeritjerit karena vaginanya ditumbuk paksa dalamdalam agar menjepit dan memberikannya kenikmatan, tibatiba Pak Martaba mendudukkan diri sehingga penisnya menghentak dalamdalam vagina Shekti, Jleeegg!!!

    Aaaakkhh.!!!erangan nikmat mereka berdua,

    CROOOTTT !! CROOTT !! CROTT !!

    Pak Martaba mencapai klimaksnya bersamaan dengan Shekti, cairan mereka meluber dari vagina Shekti, mereka mengejatngejat nikmat sambil berpelukan dan bertataptatapan, setelahnya Pak Baba mendudukkan Shekti pada meja guru, Shekti yang merasa kelelahan langsung menyenderkan diri di dinding, duduk mengangkang memperlihatkan vaginanya yang memar kemerahan namun dipenuhi gumpalan cairan kental putih pekat yang masih meneretes keluar, Pak Baba yang masih mengenakan baju satpam tanpa celana sepotong pun juga, mengambil rokok dari kantung baju satpamnya, menyalakan dan menawarkan ke Shekti yang disambutnya, si cantik blasteran Kanada itu menaruh rokok di mulut tipis seksinya, dan Baba menyalakan api untuknya, mereka menghisap rokok dan berbincang yang aku tak dengar, Shekti mengerlingkan mata kirinya dengan genit ke arahku karena aku melihat ke vaginanya yang babak belur karena ulah penis Pak Martaba.

    Kami mempertemukan senyum karena keadaan kami samasama porak poranda akibat oknum petugas sekolah bejat, tidak lama aku mendengar Pak Ismet menggeram seperti seekor kerbau, Huuunngghh.!! Tukang sapu berbadan gemuk itu mencapai ejakulasi dengan menyentak kasar sahabatku Joyce yang cantik itu dari posisi menungging doggy style hingga jatuh tengkurap ditindih tubuh gendutnya itu, Joyce hanya menjeritjerit pasrah dengan rambut merahnya yang dijambak Pak Ismet, pantatnya yang sekal itu melekat ketat dengan perut bagian bawah Pak Ismet yang dipenuhi bulu, buah zakarnya bertemu sapa dengan bibir vagina, tukang sapu gemuk itu mengejatngejat keenakan, bisa dilihat dari wajahnya, kaki Joyce sampai menekuk dan menendangnendang punggung berlemak tukang sapu tua itu. Dia terus menekan penis itu di masa ejakulasinya, Pak Ismet terus saja menggenjotkan penisnya di liang kewanitaan Joyce, dibenamkan penis gemuknya itu dalamdalam untuk menuntaskan ejakulasinya, sambil memutarmutar kepalanya seperti orang gila. Tukang sapu sekolah itu sampai bergidik nikmat menuntaskan ejakulasinya meneteskan sisasisa spermanya di dalam vagina Joyce sebelum terkapar lemas dan menindih Joyce. Tak lama kemudian, Pak Ismet pun bangkit meninggalkan Joyce sahabat cantikku yang masih terkapar, kulihat penisnya masih lemas diselimuti lendir sperma menjijikkannya yang putih pekat dan kental,

    Woi Dengnyobain memek Novy dong!!kata Pak Ismet asal pada Mang Udeng.

    (Ooh Crapbakal tuker pasangan sampe kelenger nih gue n tementemen Damn..!),

    Keluhku dalam hati,

    Woi wointar dulu Met..lo entotin cewe lo dulu nih, Novy gue duluan si Udeng Joyce, baru elo Novy, gue Joyce, si Udeng Shekti..!!protes Pak Martaba mengatur.


    Oh iya yaok deh..!!sahut Pak Ismet mudah, tidak memikirkan kondisi tubuh kami.

    Siap Bosasyiik !kata Mang Udeng semangat sambil hormat, dia berlari menuju pintu luar ke arah Joyce yang terkapar, dan membangunkannya untuk dibuatnya lagi pingsan.

    Pak Ismet meninggalkanku mendekati Shekti dan Pak Baba,

    Sana Bagarap Novygantiangua udah kaga sabar pengen ngentotin dia ! kata si gendut Ismet.

    Set dahnafsu bener kagak sabar!! Entot aja dulu nih cewe luhenak banget lo Met memeknya..pantes lu doyan bener !!sahut Pak Baba.

    Iya tuh Paksi gembrot ini doyan banget ngentotin gue ampe kelenger kaya Joyce tuh! tunjuk Shekti pada Pak Baba keluar. Dimana Joyce masih terkapar dan sedang disadarkan Mang Udeng. Pak Baba hanya tertawa melihat ke arah luar.

    Ya iyalahNeng Shekti ini kan udah cantik memeknya seret lagi !!pujinya mesum.

    Shekti hanya tersenyum sambil menghembuskan asap rokok ke arah Pak Ismet, dan Pak Ismet hanya menyeringai dan melirik ke selangkangan Shekti yang terbuka lebar.

    Waduuhgile lu Bamemek Neng Shekti ampe babak belur gini !!protes Pak Ismet.

    Ehehehenyoriabis enak pisan sihsahut Pak Baba enteng.

    Weleehmana banyak pejunya lagi !!omelnya lagi.

    Ha ha ha hayahh..si Joyce sama Novy juga paling sama keadaannya..kata Pak Baba membela diri.

    Ya udahkita bersihin dulu aja ya biasa..!!usul Pak Ismet.

    Ok dehgua bangunin Novy dulu!!jawab Pak Baba.

    Pak Martaba membangunkan tubuhku yang masih terasa sedikit lemas, dia memapahku untuk menuju keluar kelas, yang entah untuk apa aku tak tahu menahu, dan kemudian di dudukannya aku di lantai sebelah Joyce yang sudah pulih duduk. Kami melihat ke dalam kelas. Yuk Nengsini !!. Sreet!! tarik Pak Ismet kasar pada pergelangan kaki Shekti yang mengangkang.

    Hmmphsavar Vak !!kata Shekti tak jelas katakatanya, karena di bibir tipis seksinya masih terdapat rokok A Mild yang mengepul. Setelah sampai di sisi meja guru, tukang sapu sekolah itu juga memapah Shekti, tangan gempal si gendut itu memapah Shekti pada bagian paha dan melingkari punggung menangkup payudaranya. Mereka bertataptatapan seperti pasangan bulan madu saja, Shekti memberikan rokok yang ditangannya untuk dihisap Pak Ismet, setelah itu mereka berpagutan sampai keluar kelas.


    Yak okeylangsung nih ya !!kata Pak Ismet.

    Ok Bos!!jawab Pak Baba. Aku dan Mang Udeng belum mengerti benar maksudnya.

    Pak Ismet menurunkan Shekti dan berlalu meninggalkan kami, tak lama dia mengambil ember berisi air, dan menaruhnya dekat selokan (saluran air dari genteng sekolah jikalau hujan), juga botol cairan yang kutahu milik Shekti untuk pembersih kewanitaannya agar vaginanya selalu bersih dan wangi.

    Ayo lontelonte!!kata Pak Ismet dan Pak Martaba sambil menepuk tangan.

    Seperti pelacur saja, Joyce dan Shekti bangun dan menyeretku, aku bingung apa maksud mereka, (Ooh Shiit !!), dalam hatiku. Shekti dan Joyce berjongkok seperti mau pipis di kamar mandi saja, mereka seperti mengambil jarak, mata jelita Joyce mengedipiku agar aku juga berposisi sama dengan mereka. Untuk solidaritas akupun mengikutinya, lalu Pak

    Ismet dan Pak Baba mengambil posisi berjongkok juga di depanku dan Shekti.

    Dengitutuhsi Joyce..lu mau gak ??ancam Pak Ismet rakus.

    Oyayahehehe maklum belum mudeng (nyambung) akujawab Mamang.

    Pak Ismet dan Pak Baba mengambil air bergantian, membasuh vaginaku dari panasnya gesekan penis Mamang tadi, Pak Ismet juga membersihkan vagina Shekti dan kadangkadang jari gemuknya ditusukkan ke dalam vagina Shekti hingga si manis itu mendesah seksi. Begitu juga Pak Baba melakukannya padaku, aku dan Shekti yang berpegangan di bahu mereka, hanya bisa mendesah sambil mencakar atau menancapkan kukukuku jari kami yang lentik ke bahu mereka, jika tusukan jari mereka terlalu dalam. Mang Udeng menganggukangguk tanda konek, dia juga mengambil gayung dan hendak disiramkan ke vagina Joyce yang memar dan belepotan sperma menjijikkan hasil karya Pak Ismet, namun Joyce mencegahnya, Mang Udeng bingung, dia melihat wajah Joyce mengejan cantik dan, Cuuuuurr.!! Pissing, Joyce pipis di depan Mang Udeng, tukang sampah itu hampir pingsan melihat gadis SMP, berwajah Indo, berambut sedikit pirang, cantik jelita, berkulit putih berbody aduhai, pipis di depan matanya, Jelegeerr!! Bagaikan disambar geledek, akupun belum pernah lihat langsung, secara walaupun kami sesama wanita, Mang Udeng melotot tajam penuh nafsu, dia yang juga sudah bugil dan juga sudah mulai konak sedari tadi melihat para gadisgadis cantik itu berjongkok, penis itu semakin mengacung tinggi.

    Huak hak hakajiiibbaru pernah gua liat cewek kencingcantik pula orangnya !! komentarnya senang mendapat pengalaman baru. Setelah selesai dia membasuhnya dan membilasnya dengan sabun pembersih kewanitaan milik Shekti yang diambil Joyce.

    Para pria berumur itu tampak senang sekali memandikan vagina kami, cukup lama juga mereka membersihkannya. Mang Udeng yang baru pertama kali paling tidak tahan, dia terkadang mengangkat pinggang Joyce lalu melahap vaginanya hingga air basuhan yang ada di vaginanya kering kerontang, malah lendir vagina yang terproduksi. Selanjutnya dia menyeret Joyce ke dalam kelas untuk disetubuhinya, menyeret Joyce pun masih dengan wajahnya yang terbenam di selangkangan Joyce. Pak Ismet dan Pak Baba juga menyeret aku dan Shekti untuk kembali disetubuhi, karena masih lemas kami bertiga diposisikan menungging oleh mereka, Joyce di meja pertama dekat pintu kelas, aku ditempatku tadi deret kedua, dan si manis Shekti di deret ketiga di sebelah deretan meja guru. Aku dan temantemanku hanya bisa mengerangerang tak berdaya, para pejantan buruk rupa itu seperti berlombalomba layaknya pacuan kuda saja, vaginaku terasa dirobek oleh penis Pak Martaba, penisnya panjang sekali menyodoknyodok vaginaku, sodokannya itu seperti ingin membelah tubuhku melalui media vagina, keadaanku ini kurasa sama dirasa oleh para sahabatku. Kami bertiga berteriak seperti orang gila, bahkan Joyce dan Shekti yang telah terbiasa dengan sex bebas seperti ini dengan mereka, tak mampu jua melayani para petugas sekolah rendahan yang haus seks itu, mereka menggebrakgebrak meja kelas yang ditidurinya, hingga menimbulkan suara gaduh dan menggema, meramaikan suasana persengamaan kami. Rasa frustasi karena Cinta dan jengahnya kehidupan di rumah, kami lampiaskan dengan kehancuran diri, kami tidak berfikir lagi untuk masa depan, kemaluan yang seharusnya kami jaga untuk pasangan hidup terCinta kelak tak terpikirkan, semakin hancur tubuh yang kami rasakan semakin lega perasaan, hancur ya hancur, hanya katakata itu yang ada di benak kami, kami telah bulat, Ended to be a Broken Bitches.


    HuUuunngghhHuUuunngghhHuUuunngghhHuUuunngGghh !!!geram mereka, menyentak masuk penis sekuat tenaga, aku sudah tak kuat, kami saling menoleh melihat keadaan masingmasing sahabat, mata kami sudah sayu seksi, menuju klimaks seks, meja yang kami tiduri pun terdorong ke depan bersamaan hingga porak poranda sebagaimana vagina kami, tamparan demi tamparan keras kami terima di pantat, tidak kuat lagi maka akupun berteriak menuju orgasme, diikuti Shekti dan Joyce tak lama.

    IyaaaahhhPaaaakkhh.Aaaaaaaaaaakkhhhhh!!!erang kami lantang.

    Uwooooooooookkhhhh!!!Pak Ismet, Pak Baba dan Mang Udeng juga mengejang.

    CROOOOTTTTS !!! CROOOTTT !! CROOTT !! CROTT !!

    Dan mereka bertiga pun juga menyusul ejakulasi hampir bersamaan, tubuh kami berenam mengejatngejat nikmat, penis dan vagina kami mengejangngejang, cairan lengket dan kental itu bertemu, pertemuan antara lendir vagina dan sperma, vaginaku ngilu sekali saat disembur sperma Pak Martaba yang semprotannya kencang seperti semprotan pemadam kebakaran itu. Penis itupun tak lama berhenti berkedutkedut berhenti memancarkan spermanya, para petugas sekolah itu akhirnya menarik lepas penisnya dan duduk berselonjoran di lantai kelas, meninggalkan kami dalam keadaan porak poranda di selangkangan dengan posisi menungging, vagina memar lebam dan penuh sperma menjijikkan. Mereka bertiga betulbetul memperlakukan kami seperti pelacurnya saja. Berbicara tak senonoh dengan katakata yang jorok tentang enaknya memek kami dsb. Setelah cukup tenaga, mereka bangkit dan hendak bertukar pasangan.

    Naaahhdari tadi Bapak mau nyobain memek Neng Novy ini hak hak haktawa Pak Ismet mesum. (Oooohhcrap !! ancur memek gue hari ini !!), keluhku dalam hati.

    Plaaaakk!! Plaaaakk!!, tangan gempalnya menampari pantat sekal putihku.

    Pak Ismet memasukkan paksa penisnya yang gemuk itu ke liang vaginaku, sekarang aku merasakan sesak yang dialami oleh Joyce dan Shekti tadi. Si tua gembrot itu juga tampak sesak nafas penisnya terjepit vaginaku yang katanya legit. Dia menyodokku sambil meremas pantatku dengan gemas, yang sesekali ditamparnya kasar hingga menimbulkan bercak merah bergambar telapak tangan, sementara diriku masih berpegangan pada sisi meja, dimana mejaku sudah mendorong habis meja di depannya hingga mentok ke dinding, jadi saat disodok gahar Pak Ismet menimbulkan bunyi gaduh, Jdukjduk..!!.

    Kami pun kembali bersenggama bersamasama, lagi dan terus dan terus, menjadi objek pembuangan sperma, setelah keluar sperma, mereka mencabut penis dan beristirahat, lalu bertukar pasangan lagi, aku dan para sahabatku hanya pasrah menungging menjadi media pengosongan kantung sperma dan pelampiasan nafsu hewani mereka.

    Pokoknya hari itu hingga sore hari dimana mentari hendak menyembunyikan senyumnya, kami berenam ngeseks tanpa mengenal waktu dan rasa lelah, vagina kami bertiga digarap hingga terasa perih karena terus menerus dipaksa menjepit dan menggesek penis mereka, punwalau pada akhirnya disembur cairan hangat dan kental sehingga membasuh lecetnya dinding vagina kami, keluar ruangan keadaan kami seperti sebuah benteng yang dirudal, berantakan dan awutawutan, jalan kami bertiga menyeret karena perih di selangkangan, sedangkan para petugas bejat itu tertawatawa melihat keadaan kami, Joyce yang paling malang karena dengan keadaan itu dia harus mengantar kami pulang dengan mobilnya. Kejadian itu terus terjadi setiap hari, di samping kami juga menyukai hal itu, jadi baik itu setiap pulang sekolah, hari libur tanggal merah maupun minggu, kami selalu sex party bertiga, berpindahpindah lokasi jika kami ingin mengganti suasana, misal : Villa Shekti, sekitar puncak Bogor, Dago Bandung, penginapan mewah Joyce di Pulau Bidadari dsb.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Kisah Memek Rasa Ibaku Kepada Wanita Yang Terlilit Hutang Berbuah Kenikmatan 1

    Kisah Memek Rasa Ibaku Kepada Wanita Yang Terlilit Hutang Berbuah Kenikmatan 1


    2180 views

    Duniabola99.com – Dalam perjalananku kembali ke Denpasar, aku kesulitan menemukan bus yang berangkat malam. Setelah diyakinkan oleh agen bus yang biasa aku naiki, aku terpaksa menginap di terminal untuk mendapatkan bus yang berangkat besok pagi pukul 9-an. Aku bentangkan matras karet yang aku bawa, sambil tiduran aku gunakan tas ranselku untuk sandaran kepala.

    Aku bukan terganggu oleh kotornya lantai ruangan tunggu di terminal itu tapi suara nyamuk yang seakan-akan mengejekku yang tidur di lantai terminal yang kotor ini, sungguh menjengkelkan. Berulang kali aku mesti kibaskan tangan untuk mengusir. Dalam perjalananku mendaki gunung, aku sebenarnya biasa bawa deodoran anti nyamuk. Beberapa teman baru yang aku temui di areal kaki gunung sebelum mendaki, berebutan meminta deodoran anti nyamukku. Karena wangi dan terasa nyaman di kulit. Aku tersenyum sendiri terbayang mereka yang berebut. Lucu juga, batinku.

    Kukeluarkan telpon genggamku membaca lagi beberapa sms dari mereka setelah kami turun gunung dan bertukar nomor telpon. Kapan kita mendaki Semeru lagi bro, aku baca dalam hati. Thanks untuk rotinya, bro. Aku ke Bali, boleh numpang di kost kamu, bro? Aku baca ulang-ulang sambil senyum-senyum. Hmmmmmm…sayang aku gak ketemu pendaki cewek, gumamku.

    Telpon aku masukkan ke saku celana dan aku mulai meluruskan kaki untuk peregangan otot. Terasa capek di bagian betisku. Aku mesti pijet nih nanti nyampe di Denpasar, batinku. Kulihat jam tanganku. Pukul 11-an malam. Pantesan ngantuk banget, gumamku lagi. Perlahan-lahan mataku mulai menutup dan aku hanya mendengar suara hiruk-pikuk kendaraan yang lewat di depan terminal.

    Di antara alam sadar dan bawah sadarku, aku dikejutkan dengan suara jeritan seorang wanita. Wanita tersebut menjerit minta tolong.

    Aku terbangun, duduk dan mencari asal suara. Aku melihat seorang wanita yang dipukuli oleh tiga orang laki-laki. Wanita itu terjatuh, rambutnya langsung ditarik oleh satu satu laki-laki itu untuk menyuruhnya berdiri. Sementara dua laki-laki lain bergantian menampar pipi dan kepalanya. Kulihat ada beberapa orang yang menonton tapi mereka tidak berbuat apa-apa.

    Karena geram dengan perlakuan ketiga laki-laki terhadap si wanita yang sedang tersungkur jatuh itu, aku langsung berdiri dan mendekati mereka. Aku langsung melerai memisahkan wanita itu dari mereka.

    “Mas, mas…sabar, mas. Sabar, mas” kataku sambil tanganku menghalangi mereka memukul dan menampar lagi.

    “Hei, siapa kamu?” bentak salah satu dari laki-laki itu.

    “Hei, mau cari mati ya?” bentak satunya lagi. Solaire99

    Aku perhatikan laki-laki yang pertama membentakku. Bertubuh lebih pendek daripada tinggi badanku tapi sedikit gemuk. Aku perhatikan juga laki-laki yang kedua membentakku. Rambutnya panjang tapi awut-awutan. Sementara laki-laki yang ketiga hanya berdiri tapi memandangku dengan sorot mata yang menyeramkan. Tangan mereka semua mengepal dan dalam sikap siap berkelahi. Aku berusaha tenang. Aku tetap tersenyum.

    “Sabar, mas. Kasihan mbaknya dipukul sampe jatuh-jatuh gitu” kataku kalem.

    Tapi aku siapkan kewaspadaanku dengan semua kemungkinan yang akan terjadi. Aku berdiri dengan tanganku menghalangi mereka memukuli wanita itu lagi sambil sedikit kurenggangkan kakiku. Aku melihat setiap pergerakan mereka.

    “Hiiiaaaa…!” salah satu dari mereka tiba-tiba bergerak cepat hendak memukul kepalaku, dengan menunduk, kuputar badan dan kutendang betisnya dengan kuat. Satu jatuh.

    “Aaaah..nyari mati anak ini rupanya…!” seseorang dari antara mereka berteriak lalu seorang lagi tiba-tiba menendang dengan cepat ke arah kepalaku. Dengan sigap aku tangkap kakinya dan sambil berdiri, aku putar badanku sambil memukul ke arah rusuknya. Dua jatuh.

    Aku sedikit mundur sambil memperhatikan keadaan wanita itu. Lalu dengan isyarat tanganku, aku meminta laki-laki yang seorang lagi untuk menghentikan tindakannya. Kulihat dia mengeluarkan pisau belati dari balik pinggangnya.

    “Sabar, mas. Hati-hati dengan pisaunya. Sabar, mas” kataku menenangkan dia.

    Kulihat teman-temannya yang lain sedang meringis kesakitan terkapar di tanah sambil memegangi bagian tubuh mereka yang aku serang. Aku mempersiapkan kakiku untuk menendang saat laki-laki yang membawa pisau itu akan menyerang. Kuda-kuda siap menhadapi serangan, dengan tanganku yang terkepal, saat laki-laki itu maju menyerangku, aku menghindar sambil menepis sementara satu tanganku langsung memukul wajah laki-laki itu. Tiga jatuh.

    Cepat-cepat aku tarik tangan wanita tadi untuk berdiri dan kubereskan barang-barangku. Kami berdua langsung berlari meninggalkan mereka bertiga yang masih terkapar kesakitan. Orang-orang yang melihatku menghajar ketiga orang laki-laki itu, langsung menyingkir dan membiarkan kami pergi.

    “Ayo, mbak. Cepat-cepat, mbak” kataku sambil menarik tangannya. Kami langsung berlari keluar terminal.


    Pada saat aku sedang bersiap-siap menghadapi serangan mereka tadi, aku kerahkan tenaga dalamku ke tangan dan kaki. Sehingga pada saat tangan dan kakiku mengenai tubuh mereka, berarti serangan yang fatal mereka terima. Mungkin tulang rusuk yang retak atau tulang kaki yang retak. Atau mungkin tulang pipi yang retak. Mereka akan terkapar untuk sekitar 30-an menit. Ada waktu untuk kami berlari jauh.

    Setelah agak jauh dari terminal, aku hentikan angkot yang melintas. Kami langsung masuk dan menenangkan diri. Wanita tadi duduk agak jauh di sampingku. Di dalam angkot kami terdiam tanpa bicara. Aku menoleh memperhatikan wajah wanita itu. Dia kalihatan sangat ketakutan. Wajahnya yang pucat terlihat terluka di pipi, bibir dan hidung. Rambutnya kusut. Kakinya kotor tanpa alas kaki. Di lututnya aku lihat darah mengalir. Ada luka di lututnya. Angkot ternyata tidak melewati terminal sehingga aku lebih lega.

    Aku biarkan dia duduk terdiam. Tapi aku perhatikan wajahnya dengan seksama. Lumayan cantik rupanya, batinku. Penumpang angkot di baris depan hanya satu orang. Di depan kami kosong. Sementara kami berdua duduk di baris belakang. Aku lambaikan tanganku memanggil wanita itu.

    “Duduk dekat sini, mbak. Aku mau nanya” kataku.

    Wanita itu duduk beringsut ke arahku. Wajahnya masih keliatan sangat ketakutan.

    “Jangan takut, mbak. Mbak aman sekarang” kataku lagi sambil memperhatikan luka di wajah dan lututnya.

    “Mas siapa?” tanyanya.

    “Mbak sendiri siapa? Ada masalah apa tadi sampai dipukuli begitu?” tanyaku.

    “Kita mau kemana, mas”? tanyanya lagi sambil memperhatikan jalan yang dilewati angkot yang kami tumpangi.

    “Kita cari tempat beristirahat dulu ya. Baru nanti kita ngobrol banyak” kataku berusaha mengerti yang sedang dipikirkan oleh wanita itu.

    Aku kurang begitu mengenal kota ini walau sebenarnya aku sudah beberapa kali datang ke sini untuk mendaki gunung. Sambil juga memperhatikan jalan yang kami lalui, aku perhatikan apakah ada hotel atau penginapan yang dapat kami tinggali untuk malam ini. Lalu mataku menangkap sebuah plank nama hotel, cepat-cepat aku beritahu sopir untuk menghentikan kendaraan. Setelah membayar, kami masuk ke dalam hotel dan mendaftar untuk menginap. Satu kamar single agar lebih murah. Sambil menunggu kamar dipersiapkan, aku ajak wanita tadi untuk memesan makanan dan minuman di restoran hotel. Aku mintakan untuk dibawa kekamar dan nanti akan kubayar.


    Kami dapat kamar yang lumayan bagus. Ada AC dan air hangat. Tempat tidur spring-bed ukuran queen size single dengan TV dan kulkas. Aku letakkan barang-barangku di dekat meja. Aku hidupkan TV, sambil duduk menonton, aku hisap rokok dalam-dalam. Sepintas mataku melihat wanita yang ikut denganku terbaring di ranjang.

    Telentang dengan kaki yang terjuntai ke ranjang. Terdengar suara ketukan di pintu, aku beranjak ke arah pintu. Setelah memastikan dari lubang pintu bahwa staf hotel yang datang membawa makan dan minuman pesananku beserta handuk dan perlengkapan mandi, aku buka pintu. Setelah membayar, aku bawa pesananku dan kuletakkan di atas meja. Iba hatiku memperhatikan wanita itu. Ia tertidur dengan nafas yang berat. Aku lihat luka di lututnya. Cukup besar lukanya. Lalu luka yang di wajah juga lumayan parah kulihat. Kakinya kotor berdebu.

    “Mbak, silahkan mandi dulu. Makanan udah datang. Nanti kita makan sama-sama” kataku pelan sambil menepuk lengannya.

    Tubuhnnya bergerak perlahan. Dikucek-kucek matanya lalu duduk. Ia memandang sekeliling. Makanan dan minuman di atas meja lalu handuk hotel.

    “Ayo, mbak. Mbak mandi dulu” kataku lagi.

    Pada waktu ia berdiri, tiba-tiba ia mau jatuh, cepat-cepat aku tangkap tangannya. Aku peluk dan kuangkat ke atas tempat tidur. Kualasi kepalanya dengan bantal. Ternyata wanita itu pingsan. Lalu aku telpon resepsionis untuk menanyakan obat-obatan luka. Syukurlah resepsionisnya begitu ramah. Ia akan menyuruh staf yang lain untuk mengantarkan ke kamarku tanpa banyak pertanyaan lagi. Setelah obat-obatan diantarkan, sambil duduk di samping wanita yang sampai saat itu aku belum tahu siapa namanya, aku bersihkan darah kering di bibirnya.

    Aku lihat ada memar dan goresan di dahi dan pipi. Aku bersihkan dengan kapas yang aku basahi dengan obat pembersih luka. Ada juga luka di telapak tangan dan siku. Setelah aku bersihkan luka di wajah dan tangannya, aku oleskan salep luka. Lalu luka di lututnya juga aku bersihkan dan aku oleskan salep luka. Aku ambil teko air, aku isi dan dengan handuk hotel yang ujungnya sudah aku basahkan dengan air teko, aku bersihkan kakinya. Setelah selesai, aku luruskan kaki dan tubuhnya. Aku selimuti.

    Aku tidak terlalu memperhatikan pahanya yang putih mulus sewaktu rok yang ia pakai aku singkapkan. Aku singkap roknya untuk memudahkanku membersihkan luka di lututnya. Kakinya juga kotor. Aku basuh mulai dari pangkal paha sampai ke telapak kaki. Aku lihat pahanya yang padat, kulit pahanya yang putih bersih. Setelah selesai, aku rapikan lagi pakaianny dan kemudian aku bergegas ke kamar mandi.

    Selesai mandi, aku lihat wanita itu sedang duduk di tempat tidur sambil memegangi kepalanya.

    “Pusing, mbak?” tanyaku sambil duduk di dekatnya.

    “Iya. Kepalaku sakit sekali” jawabnya.

    “Kita makan dulu ya. Mungkin mbak belum makan makanya pusing. Apalagi tadi mbak kan dipukuli orang-orang itu” jelasku.


    Aku berdiri, berjalan ke arah meja mengambil makanan yang tadi kami pesan. Aku berikan makanan yang dia pesan. Aku dekatkan kursi ke tempat tidur dan kuletakkan gelas minuman kami. Kami makan di tempat tidur. Aku lihat wanita itu tidak hendak menghabiskan makanan di piringnya, aku berinisiatif mengambil dan meletakkan piringnya ke atas meja. Acara TV tidak terlalu menarik tapi aku nikmati sambil makan. Setelah kami semua makan, aku kembali ke tempat tidur. Sambil duduk bersandar ke dinding yang merapat ke tempat tidur, aku nyalakan rokokku dan menghisap dalam-dalam..

    “Nama mbak siapa?” tanyaku pelan.

    “Ada apa tadi sampai dipukuli mereka?” tanyaku lagi.

    Aku lihat wanita itu terbaring menyamping menghadapku. Dia melirikku sesaat. Lalu bangun dan duduk bersandar juga sepertiku.

    “Boleh minta rokoknya?” tanyanya.

    Dengan sedikit terkejut, aku sodorkan rokok kretekku.

    “Mereka bosku dan tukang pukulnya” jawab wanita itu sambil menghembuskan asap rokok.

    “Yang mana yang bos, mbak?” tanyaku lagi.

    “Yang pegang pisau” jawabnya singkat lalu menghisap rokok dan menghembuskan kuat-kuat seperti menghela nafas.

    “Ada apa kog mereka sampai memukuli mbak? Sadis banget. Mbak udah jatuh gitu masih juga dipukuli” tanyaku sambil mengernyitkan dahi. Bagiku sungguh kejam memperlakukan manusia seperti itu.

    “Aku kerja untuk mereka. Aku call-girl,” jawabnya sambil menunduk.

    “Ceritanya panjang” katanya lagi melanjutkan.

    “Aku terjebak hutang kepada bosku itu.

    Dia menghendaki aku menuruti semua kemauannya. Semua laki-laki yang telah memesan perempuan melalui dia, aku harus layani. Sebenarnya untuk laki-laki yang aku tolak, makanya dia marah besar, adalah laki-laki yang sangat aku benci. Laki-laki itu yang memperkosaku waktu aku pertama kali kerja dengan bosku ini. Aku tidak pernah lagi menerima uang bookingan karena bosku itu yang mengambil semua. Aku terjerat hutang dan aku gak bisa keluar dari lilitan hutangku itu” ceritanya sambil menunduk.

    Aku masih belum tahu namanya. Aku lihat airmata menetes ke pakaian yang dikenakannya. Dia bercerita sambil menangis. Tapi ia menahan suara tangisannya. Lalu dihisapnya lagi rokoknya dalam-dalam. Dihembuskan sambil menyeka airmatanya yang jatuh. Aku benar-benar iba dengan keadaannya. Tak kusangka cerita hidup seperti ini masih ada di alam nyata. Bukan hanya di dalam film.


    “Tapi kenapa bos mbak sampe segitu tega mukuli mbak?” tanyaku penasaran.

    “Aku menolak bookingan yang kemarin dia perintahkan karena aku belum pernah sama sekali memegang uang bookinganku.

    Lagipula aku sangat membenci laki-laki yang aku harus layani. Bosku bilang aku masih terikat hutang. Aku tanyakan sampai kapan hutangku lunas sementara uang bookinganku dia yang ambil semua. Dia marah besar karena selama ini tidak pernah ada cewek yang berani membantah apalagi mendebatnya” lanjutnya lagi mulai sesenggukan. Bahunya terguncang hebat karena tangisan. Mungkin ia sudah tak sanggup lagi menahan beban yang sedang dihadapinya.

    Aku duduk mendekatinya. Aku rangkul bahunya, aku elus. Aku dapat memahami kesakitan yang sedang dirasakannnya.

    “Untung ada kamu. Mungkin aku bisa mati tadi. Atau aku mungkin cacat atau terluka parah” katanya sesenggukan.

    Dijatuhkannya kepala ke bahuku. Aku elus-elus bahunya sambil mendengarkan. Hatiku terasa panas karena perlakuan yang kejam dari bosnya tapi aku juga sedih dengan nasibnya.

    “Kamu jago berkelahi” Ratih tiba-tiba mengangkat kepalanya menatapku dengan mata yang berlinang.

    “Aku gak takut lagi selama ada kamu” lanjutnya.

    “Aku benar-benar gak tega membiarkan mbak dipukuli ramai-ramai seperti itu. Kejam tapi pengecut” tukasku.

    “Rencana mbak selanjutnya apa?” tanyaku pelan.

    “Aku belum tahu” jawabnya menundukkan kepala.

    “Mbak mau tidur sekarang?” tanyaku.

    “Besok kita lanjutkan ya?” saranku. Kami sejenak terdiam.

    “Aku ikut kamu aja?” tiba-tiba kepalanya diangkat sambil menatapku.

    Dari kedua matanya aku lihat airmata masih mengalir. Wajahnya basah oleh airmata. Ada harapan yang besar terpancar dari kedua mata yang basah itu sewaktu menatapku. Aku pikir dia mungkin jadi bebanku nanti. Atau mungkin dia sendiri sebenarnya bisa jadi teman yang mengurusku di Denpasar. Aku bingung sesaat. Tidak kujawab pertanyaannya. Aku hanya menatap tajam matanya, menumbus ke dalam relung hatinya.

    “Kita lihat besok aja ya? Mbak mesti tidur. Besok sebelum pukul 12 siang kita sudah harus berangkat dari sini. Kita harus naik pesawat. Berbahaya kalau kita ke terminal lagi” kataku.

    “Emangnya kamu tinggal dimana?” tanyanya lagi dengan heran. Mungkin karena aku bilang naik pesawat tadi.

    “Aku bukan dari kota ini, mbak” jawabku.


    “Aku udah lap kaki mbak. Lihat tuh udah bersih kaki mbak kan? Tidurlah sekarang ya” saranku dengan lemah lembut. Sambil mengangkat kedua kakinya ke atas tempat tidur. Lalu dengan pelan aku gendong dan aku letakkan di tengah tempat tidur. Kuambil satu bantal, aku letakkan di kakinya.

    “Terimakasih. Kamu baik sekali” ia tersenyum manis sambil berbaring. Tangannya dilipat di atas dada.

    Untuk pertama kali, aku melihat wajahnya yang memang ternyata sangat cantik. Aku mau katakan isi hatiku tapi tertahan karena keadaannya yang sedang shock berat. Lalu aku berbaring di sampingnya. Sejak kemarin malam aku belum tidur sama sekali. Semua bagian tubuhku terasa pegal. Otot-ototnya terasa kaku dan keras. Apalagi tadi di terminal akku sempat mengerahkan tenaga dalamku. Tak terasa mataku pelan-pelan tertutup.

    Saat terbangun, aku langsung teringat dengan wanita yang aku tolong tadi malam. Kulihat di sampingku ternyata tidak ada. Kuperhatikan sekeliling kamar. Tidak ada orang lain selain aku. Tapi sayup-sayup aku dengar suara dari dalam kamar mandi. Oh ternyata dia di kamar mandi, pikirku.

    Aku bangun dari tempat tidur, kulihat gelasku dan kutuang air lalu kuminum. Segar…

    Aku berjalan ke arah TV, aku nyalakan dan sambil merokok, aku duduk nonton. Sambil nunggu si mbak selesai mandi pikirku. Aku lihat barang-barangku masih di dalam ransel yang aku bawa. Nanti check-out tinggal berangkat pikirku. Aku periksa uang dan kartu kreditku di dompet. Cukup untuk sampai ke airport dan bayar tiket pesawat , gumamku. Aku memalingkan wajah ke arah kamar mandi. Dan woow… ternyata pintu kamar mandi terbuka. Aku lihat sesosok wanita telanjang sedang berdiri mandi di bawah shower yang mengucur membasahi tubuhnya. Aku terpana tanpa sanggup berbicara apa-apa. Tapi aku juga tak sanggup mengalihkan pandanganku ke arah lain. Terlalu indah untuk aku lewatkan pemandangan di dalam kamar mandi itu.

    Tak kusadari, aku berdiri, melepas pakaianku berjalan ke arah kamar mandi. Si mbak tersenyum melihatku yang berjalan telanjang ke dalam kamar mandi. Sambil tetap berdiri di bawah siraman air dengan kaki kanannya disilangkan ke kaki kiri. Bulatan buah dadanya yang putih terlihat bersinar bersama air yang jatuh mengalir dari rambutnya. Buah dada yang bulat dengan puting merah kecoklatan di tengah-tengah. Belahan dadanya yang bulat begitu sempurna memisahkan bulatan buah dada kanan dan kiri.


    Air jatuh mengguyur, membasahi tubuh telanjangnya, mengalir ke sela pahanya yang dihiasi bulu-bulu tipis. Bulu-bulu tipis basah membentuk lekuk-lekuk sela pahanya yang indah. Rapi tertata. Bulatan pinggul yang putih terang benderang ditimpa cahaya lampu kamar mandi dan guyuran air yang jatuh mengalir di tubuhnnya. Mulai dari pinggul sampai ke betis, aku nikmati bentuk tubuh indah yang sedang telanjang mandi di hadapanku.

    Sejenak aku berhenti di depan pintu kamar mandi. Aku nikmati lagi pemandangan itu. Aku hendak memanjakan mataku. Otot daging di sela pahaku perlahan-lahan mengeras. Batang kejantananku berdiri gagah dengan urat-urat yang menghiasi sekelilingnya. Batang kejantananku berdiri keras tanpa terhalangi oleh bulu satupun. Aku biasa mencukur bersih bulu di sekitar sela paha dan batang kejantananku. Mulai dari sela pantat hingga ke sekeliling batang kejantananku.

    “Namaku Ratih” katanya sambil tersenyum. Matanya memandangi batang kejantananku yang keras berdiri gagah. Di bawah guyuran air yang jatuh membasahinya, aku lihat wajahnya begitu berseri-seri. Tersenyum manis, bibir bawah digigit dan tangan disilangkan di dada. Ada rona bahagia di matanya. Sangat berbeda dengan sorot mata yang aku lihat tadi malam.

    “Namaku Surya” kataku kemudian.

    “Gede panjang, mas” katanya malu-malu melirik ke batang kejantananku yang tegak berdiri keras di selangkanganku. Kepala batang kejantananku yang berdiri hampir menyentuh pusarku. Terlihat sekali kebahagiaan di wajah Ratih. Kedua tangannya terkembang melambai ke arahku yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Mempersilahkan aku masuk dan ikut mandi bersama dia.

    “Bersih gak ada bulu lagi” katanya menatapku sambil memegang batang kejantananku sesaat aku sudah di depannya. Tangannya meremas dengan gemas. Dikocok-kocok dan diremas-remas lagi. Sambil mendongakkan kepala menatapku, bibir indahnya tersenyum. Aku dekati bibirnya, kedua tanganku melingkari pinggulnya, meremas pantatnya. Dengan menundukkan kepala, aku lumat bibirnya, aku kecup, aku hisap kedua bibirnya. Lidah kujulur-julurkan di dalam mulut mencari lidahnya. Lalu lidahku menggesek-gesek lidahnya. Aku hisap lidahnya sambil aku emut bibirnya.

    Ratih, aku akhirnya memanggilnya seperti itu, membalas dengan menjulurkan juga lidahnnya di dalam mulutku. Tangannya meremas dan mengocok-ngocok batang kejantananku dengan gemas. Kepalanya didongakkan ke arahku menikmati ciuman bibir yang kami lakukan sambil berdiri.

    “Oooohhh… maasss…” desahnya setelah melepaskan ciuman di mulutku.

    Aku yang sudah basah terguyur air yang tercurah dari shower, melanjutkan ciumanku di pipi, telinga dan telinganya. Aku gesek-gesek lekukan di bagian dalam telinganya dengan ujung lidahku.

    “Oooooohhhh… maaasss…” Ratih semakin mendesah. Kali ini ia mendesah dengan keras. Kocokan tangannya di batang kejantananku semakin cepat. Satu tangannya lagi melingkar ke belakang memeluk punggungku. Pantatnya bergerak berputar. Sesekali dimaju-mundurkan.

    “Oooohhhhhhhhhh…maaaassss… Enak bangeeeeet…” Ratih merintih dan melenguh. Ia menyandarkan kepalanya ke dadaku. Lalu menengadah. Kelihatan Ratih sangat menikmati remasan tanganku di pantatnya dan gesekan lidahku di telinganya yang berpindah ke lehernya yang jenjang putih bersih. Tangannya berhenti mengocok batang kejantananku tiap mendesah. Berganti dengan remasan yang kuat menahan kenikmatan sambil memaju-mundurkan pantatnya.

    Sambil lebih menunduk, aku teruskan jilatan lidahku, turun ke sekitar leher dan dadanya yang putih bersih. Aku jilat sambil sesekali gigit dengan lembut kedua bulatan dadanya. Aku jilatin pangkal buah dadanya memutar ke atas dan turun lagi ke bawah. Di bagian tengah belahan bulatan dadanya, aku jilat naik-turun. Aku gigit-gigit kecil sambil jilat.


    Lalu lidahku mulai menjilati sekitar puting buah dadanya tanpa menghisap. Sengaja aku tekan-tekan putingnya dengan lidahku. Aku gesek-gesek bagian tengah putingnya dengan menekan lidahku. Aku hisap dan aku gesek-gesek pelan dengan gigiku. Ratih mencengkeram punggungku dengan kuat. Pegangan tangannya dipererat. Tangannya yang berada di punggungkku sedikit menarikku ke bawah. Ke arah buah dadanya. Terkadang aku hisap putting buah dadanya sedikit kencang. Sambil aku tekan-tekan dan gesek-gesek dengan lidahku.

    “Oooooohhh… Enak banget, maaass…” Ratih mengangkat satu kakinya menjepit pinggangku merapat ke tubuhnya. Tangannya yang meremas batang kejantananku sejenak berhenti. Desahannya semakin menjadi-jadi.

    Air yang mengguyur tubuh kami berdua menambah kemesraan kami bercinta. Ratih mundur mendekati dinding dan bersandar menahan tubuhnya agar tetap berdiri. Sambil bersandar, tangannya mendorong tubuhku turun ke bawah. Aku mengerti, jongkok di depannya dan aku angkat satu kaki Ratih. Kuletakkan di bahuku. Tanganku bisa bebas mengelus pahanya dan meremas bulatan bongkahan pantatnya.

    “Maassss… Jilatin, mass…” rintihnya sambil menutup mata. Aku melihat ke atas. Ekspresi wajah yang sangat menambah rangsangan buatku. Ratih menengadahkan kepalanya sambil bersandar di dinding. Kedua tangannya menekan kepalaku yang diarahkan ke selangkangannya. Air yang mengguyur tak kami hiraukan.

    Aku mulai menjelajahi pinggul bulatnya. Dari samping lidahku bergerak ke arah perut. Aku tekan-tekan lidahku di sekitar pusarnya. Aku jilat dan aku gigit-gigit pelan kulit perutnya. Lalu lidahku bergerak terus ke arah lipatan pahanya. Lidahku tetap menggesek-gesek sela pahanya. Dengan gerakan naik-turun, aku jilati setiap inchi dengan lembut. Lalu daerah sekitar belahan liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu pendek yang halus aku gigit-gigit pelan sambil lidahku menjelajahi sekellilingnya. Dari sekitar bulu-bulu itu, lidahku mulai turun ke bawah ke arah belahan liang kewanitaannya. Di bagian atas liang kewanitaannya, lidahku sengaja menekan sambil menggigit-gigit kecil daging kecil yang menonjol keluar.

    “Ooooooohhh… Enak bangeeeeeet… Hisap, massss…” Ratih menjerit sewaktu lidahku menggesek-gesek daging kecil di atas belahan liang kewanitaannya itu. Lidahku gesek-gesek lebih cepat sambil kutekan-tekan lebih dalam. Aku turuti kemauan Ratih. Aku hisap kuat-kuat daging kecil itu. Ratih menekan kepalaku lebih dalam ke selangkangannya sambil memajukan pantatnya. Wajahku terbenam di sela pahanya. Lidahku terasa menyentuh cairan kental di belahan liang kewanitaannya. Aku jilat lalu kutelan. Dia orgasme, pikirku.

    Aku berdiri. Aku cium bibirnya lama dan dalam. Tanganku meremas bongkahan pantatnya yang bulat. Kulihat matanya yang meredup. Wajah pasrah. Aku cium pipinya sambil kuangkat satu kakinya. Ratih mengerti dengan tindakanku. Kedua tangannya langsung memeluk leherku. Setelah satu kakinya terangkat, aku angkat kakinya yang satu lagi. Sekarang Ratih berada dalam gendonganku. Kedua kakinya aku tahan di tanganku.

    “Masukin, sayang” pintaku.

    Satu tangan Ratih bergerak ke bawah pantatnya, mencari batang kejantananku, memasukkannya ke dalam belahan liang kewanitaannya yang hangat. Lalu aku pelan-pelan tekan batang kejantananku ke atas. Sambil memeluk leherku, Ratih mendekapkan wajahnya ke leherku sambil mendesah panjang.

    “Oooooohhhh, maaasssss…” rintihnya menikmati gesekan batang kejantananku yang memasuki lliang kewanitaannya dari bawah.

    “Ooooohhhh…” aku mendesah merasakan jepitan dan remasan otot-otot liang kewanitaannya.

    Batang kejantananku bertambah keras. Aku rasakan kepalanya dijepit dengan kencang. Perlahan-lahan aku kocok-kocok liang kewanitaan Ratih dari bawah. Sambil menggendong tubuhnya, aku angkat-angkat. Aku berdiri sedikit mengangkang agar pijakan kakiku cukup kuat menahan berat tubuhnya. Tapi tubuh Ratih ramping. Sementara tinggi tubuh Ratih sendiri kira-kira sebahuku. Pstur tubuh yang ideal untuk posisi bercinta seperti ini.

    Bulatan buah dada Ratih tergesek-gesek di dadaku yang menambah rangsangan tersendiri untuk kami berdua. Tak tahan dengan aliran kenikmatan yang dirasakannya, Ratih menciumi bibirku dengan rakusnya. Bibirku dihisap dan diemut dengan lahap. Ratih mengencangkan pelukan tangannya di leherku.


    “Ooooohhh… Enak banget, masss..” desahnya berulang-ulang..

    Guyuran air yang jatuh membasahi terus tubuh kami, terasa bagaikan pendingin dan penyejuk yang menguatkan aku untuk bertahan dengan posisi bercinta seperti ini. Pantatku terus bergerak naik-turun mengocok-ngocokkan batang kejantananku ke dalam loiang kewanitaan Ratih dari bawah.

    “Ooooohhh… Capek, mas?” tanyanya tiba-tiba.

    “Kita ke tempat tidur aja ya?” sarannya kemudian.

    Lalu aku turunkan tubuhnya, kami basuh tubuh kami dengan shower dan bergegas ke tempat tidur. Sambil tersenyum, Ratih menggenggam batang kejantananku, menarikku mengikutinya ke arah tempat tidur. Aku bawa handuk dan kubentangkan sebagai alas di tempat tidur. Ratih langsung berbaring. Aku ambil bantal dua-duanya dan aku alaskan untuk sandaran kepalanya. Sambil mengangkang, Ratih menarik batang kejantananku. Aku memposisikan tubuh di depannya dengan sedikit berjinjit lalu Ratih mengarahkan batang kejantananku ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan bersandar, Ratih dapat melihat batang kejantananku keluar-masuk dengan cepat, mengocok-ngocok liang kewanitaannya. Kedua tangannya memegang pinggulku dengan kencang. Aku mulai gerakkan pantatku maju-mundur. Dengan berjinjit seperti itu, aku dapat memasukkan batang kejantananku lebih dalam. Aku letakkan kedua kaki Ratih di pahaku. Lalu aku dekatkan tubuhku ke arahnya. Sambil mengocok-ngocokkan batang kejantananku, aku lumat bibirnya. Aku gesek-gesek lidahnya dengan lidahku. Aku hisap dan aku gesek-gesek lagi. Ratih memutar-mutarkan pantatnya dengan cepat mengikuti kocokan batang kejantananku.

    “Ooooouuuugghhh, masss…” Ratih melepaskan ciumanku lalu mendesah kencang. Aku lihat wajahnya. Matanya terpejam menikmati percintaan kami.

    “Ooooooohh… Oooooooohhhh…” desahnya berulang-ulang.

    “Aku keluar… Aku keluar, maaass…” desahnya lagi.

    “Oooooohhh… Aku keluar, maaaassss….” Ratih mengangkat pantatnya sambil menekan pantatku ke bawah.

    Kuat sekali ia menjepitkan selangkangan kami bersatu. Aku tekan batang kejantananku dalam-dalam di liang kewanitaannya. Terasa liang kewanitaannya berdenyut-denyut. Batang kejantananku diremas dengan kuat tiap Ratih mengangkatkan pantatnya sambil menjepitkan kakinya di pinggangku.

    “Enak, sayang?” tanyaku sambil mencium kelopak matanya.

    “Enak banget, sayang… “ jawabnya pelan sambil tersenyum manis. Aku tersenyum. Hatiku berbunga-bunga mendengar sapaan “sayang” yang diucapkan Ratih.


    “Aku terusin ya sayang?” tanyaku sambil mulai menggoyangkan pantatku lagi. Aku mulai memaju-mundurkan pantatku. Sekarang aku kocokkan batang kejantananku lebih cepat. Ratih kembali mengencangkan jepitan kakinya di pinggangku. Tangannya mencengkeram pantatku. Sambil mellihat ke arah liang kewanitaannya yang sedang dikocok-kocok dengan cepat, Ratih sesekali melihat ke arahku. Digigitnya bibir bawah sambil memejamkan mata. Lalu melihat ke arah selangkangannnya lagi. Bergantian ke wajahku. Dahinya yang mengernyit menahan kenikmatan menambah semangatku untuk mengejar orgasme sekali lagi untuk Ratih. Aku dekati bibirnya, aku lumat sambil aku arahkan batang kejantananku mengocok lebih dalam. Ratih membalas dengan hisapan yang dalam di bibirku. Tangannya yang mencengkeram pantatku tiba-tiba menekan lebih keras. Dilepaskannya ciumanku dan berteriak.

    “Aaaaaaahhhh, sayaaaaang… Ooooooohhhh, sayaaaaaang…” teriaknya sambil memejamkan mata.

    Aku semakin mempercepat kocokan batang kejantananku. Aku angkat badanku sehingga batang kejantananku masuk lurus ke dalam belahan liang kewanitaannya. Lalu tanganku kuletakkan di sela kakinya untuk menahan kangkangannya semakin lebar. Dengan pantatnya yang terangkat seperti itu, batang kejantananku terasa begitu dijepit. Terasa lebih nikmat kocokan yang aku lakukan. Hingga akhirnya aku rasakan denyutan di ujung batang kejantananku. Ditambah dengan remasan liang kewanitaan Ratih yang semakin mengurut dengan erat, aku tak dapat menahan lagi dorongan semburan dari batang kejantananku.

    “Ooooougggghhh… Aku mau keluar, sayaaang…” kataku tertahan.

    Ratih memandangku dengan mempererat cengkeraman tangannya di pantatku. Dilepaskan kakinya yang menjepit pinggangku. Gantinya ia mengangkat-angkat pantatnya sambil memutar-mutar pinggulnya dengan cepat.

    “Ooooohhhh sayaaang… Ayo sayaaang…” desahnya memberiku semangat. Hingga akhirnya…

    “Aaaaarggggghhhh… Sayaaaaaaaang… “ aku menjatuhkan tubuhku ke tubuh Ratih. Sambil siku tanganku menahan berat tubuhku, aku tekan pantatku dalam-dalam. Batang kejantananku menyemburkan sperma dengan derasnya di dalam liang kewanitaan Ratih. Pantatku menekan berulang-ulang mengikuti denyutan di batang kejantananku. Selangkangan kami bersatu erat. Lalu sambil mengangkat pantatnya, Ratih menjerit lagi.

    “Aaaaaaaahhhhh… Aku keluar, sayaaaang…” jerit Ratih sambil menekan pantatku dan mengangkat pantatnya.


    Kami terdiam. Nafas kami tidak beraturan. Sambil menahan tubuhku dengan siku lenganku, aku baringkan kepalaku di dada Ratih. Kuciumi dadanya sambil memperbaiki nafasku. Satu tangan Ratih mengelus-elus punggungku. Satu tangan yang lain mengelus pantatku. Kedua kakinya menjepit kakiku. Ditimpakan mengapit kedua kakiku dengan erat.

    “Suka, sayang?” tanyaku. Aku cium kelopak matanya, hidungnya dan bibirnya.

    “Suka, sayang. Kamu kuat banget… Aku keluar tiga kali, sayang” jawab Ratih sambil membalas mencium pipiku.

    “Kita beres-beres sekarang?” tanyaku lagi. Aku tersenyum karena aku tahu Ratih pasti capek banget.

    “Kita naik apa ke airport, sayang?” Ratih balik bertanya.

    “Nanti minta resepsionis cariin taksi aja. Kita naik pesawat biar lebih aman. Bos kamu sama anak buahnya mungkin dari tadi malam udah bergerak nyari kita” jawabku.

    “Ayo, kita beres-beres…!” tiba-tiba Ratih bergerak untuk bangun. Aku yang masih di atas tubuhnya langsung bangun.

    “Kamu gak capek?” tanyaku heran.

    “Capek tapi nanti di taksi kan bisa tidur” jawabnya cepat sambil berjalan ke arah kamar mandi.

    Di kamar mandi dia bersih-bersih lalu keluar masih dengan tubuh telanjang. Gantian aku yang ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Kami beres-beres kamar sebentar.

    “Kamu mau pakai kemejaku, sayang?” tanyaku.


    “Lebih baik pake kemejaku, sayang. Bersih lagian biar orang lain gak terlalu kenal kamu” kataku menerangkan. Ratih berpikir sebentar.

    “Iya deh. Pakaian itu juga udah kotor” jawabnya.

    “Terpaksa gak pake CD sama BH, sayang” katanya sambil tertawa.

    “Kamu pake jaketku biar gak kentara dadanya, sayang” saranku.

    Aku keluarkan kemejaku dan kuberikan ke Ratih untuk dipakainya. Aku ambil juga celana pendekku lalu aku berikan ke dia.

    Selesai berpakaian, Ratih bergegas menyisir rambutnya. Dengan kemeja kotak-kotak biru lengan panjang, Ratih terlihat sangat cantik. Rambutnya yang hitam sebahu menambah pesona wajahnya. Lebam di dahi, luka di pipi rahang kiri dan luka di bibirnya tidak mengurangi kecantikan alaminya. Pantes aja bosnya tergila-gila dengan perempuan ini, pikirku.

  • Alexa Grace yang sedang bergairah menggoda pacarnya yang lagi tidur

    Alexa Grace yang sedang bergairah menggoda pacarnya yang lagi tidur


    1591 views

  • Video Bokep Eropa cassidy klein dan kaylee haze beraksi dengan kontol gede

    Video Bokep Eropa cassidy klein dan kaylee haze beraksi dengan kontol gede


    1506 views

  • Riley Reid Gets Her Tight Pussy pounded

    Riley Reid Gets Her Tight Pussy pounded


    1903 views

  • Video Bokep Asia Mitsuki Akai mastrubasi dan ngocok kontol

    Video Bokep Asia Mitsuki Akai mastrubasi dan ngocok kontol


    1897 views

  • Video bokep Mimi Aku cantik toket gede mastrubasi dihalaman yang luas

    Video bokep Mimi Aku cantik toket gede mastrubasi dihalaman yang luas


    1689 views

  • Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA


    6041 views

    Cerita Sex – Sekarang saya kuliah di perguruan tinggi swasta di Bandung. Pengalaman ini saya alami 1 tahun yang lalu tepatnya Oktober 2019.
    Saya termasuk anak yang pandai bergaul. Tapi sayang kebanyakan teman saya di kuliahan rata-rata pria. Hal ini dikarenakan pacar saya 1 kelas dengan aku. Jadi sulit untuk melihat kesana dan kesini. Saya pacaran pacar saya (sebut saja namanya Ina) saat itu hampir 5 tahun, tapi sekarang kita udah putus.

    Kami pacaran dari SMU, dan hubungan suami-istri sudah sering kami lakukan.

    Hingga suatu saat pada bulan september saya bertemu dengan teman lama di sma dan satu kuliahan dengan saya. Sebut saja namanya Novi. Saat smu novi termasuk anak yang paling cantik di sekolah. Suatu kebanggaan bagi kaum pria jika berhasil berteman apalagi menjadi pacarnya. Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi temannya. Dalam berteman ia selalu memilih-milih, apalagi dalam menjadi pacar. Saat itu pun aku tidak berhasil menjadi temannya.

    Wajar jika dia tidak mau berteman dengan ku karena aku hanya cowok biasa yang mempunyai tampang biasa juga.

    Novi adalah cewek idola disekolah kami. Hampir semua anak dari kelas 1-3 mengenal dia. Dia termasuk anak orang kaya dan pintar. Kalau dibilang ukuran tubuhnya hampir mendekati sempurna ditambah dengan adanya tahi lalat di bawah bibir. Bibirnya tipis dan ukuran dadanya pun ditaksir kira-kira 34B. ditambah dengan badannya yang ideal dan kulitnya yang kuning bersih.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Kejadian ini terjadi pada awal september, saat saya bersama dengan Ina hendak makan siang di belakang kampus. Tidak sengaja kami berdua berpapasan dengan Novi. Kami pun senyum duluan dan sesudah itu dibalas dengan senyuman dan ucapan oleh Novi. “Masih awet yah dari sma”? katanya. Kami hanya membalas ucapan dia dengan senyuman saja. Melihat body nya yang aduhai membuat saya ingin memiliki dia, tapi mana mungkin pikir ku.

    Keesokan harinya saya terlambat kuliah dan tidak diijinkan masuk oleh dosen, karena saya terlambar lebih dari 15 menit. Dengan kesal saya memaki-maki dosen dalam hati, karena jarak dari rumah ke kuliahan cukup jauh. Tidak sengaja ketika turun dari tangga saya melihat Novi sedang duduk di teras sendirian. Saat itu saya memberanikan diri untuk menyapa dia, mumpung gak ada Ina. Saya langsung duduk disebelah Novi dan berkata, “ga ada kuliah vi”? tanyaku. Novi langsung menjawab “ga ada dosen tuh”? “kamu sendirian, mana Ina”? tanya dia. “ga ada, aku sendirian”. Saat itu ga sengaja aku ngelihat ke bagian dadanya sebentar. Ya ampun, antara kancing atas dan bawahnya sedikit kebuka dan kelihatan bentuk dadanya yang kuning bersih. Saat itu aku langsung melihat mukanya lagi sambil jantung ini berdetak lebih keras, dan kamipun melanjutkan pembicaraan kira-kira 1/2 jam lamanya.

    Setelah itu saya masuk kuliah jam 09.30. Di dalam kelas saya tidak bisa kosentrasi belajar, pikiran selalu tertuju pada muka dan dada Novi yang kenyal. Dalam hati ku berfikir, gimana caranya tuk dapatin Novi dan bodinya. Selama 1 jam aku berfikir terus, dan aku mulai dapat ide tuk deketin dia. Setelah itu kususun rencana serapi mungkin agar gak kelihatan kalo semua itu sudah aku atur.

    Pulang kuliah gak sengaja aku ketemu dengan Novi. Dia sedang melihat papan pengumuman. Aku diam sebentar karena ku akui aku juga grogi setengah mati. Setelah agak tenang sedikit aku mulai mendekati dia. “Hei, lagi ngapain?” tanyaku. “hei, ketemu lagi, lagi liat pengumuman nih.” Jawab dia. “eh vi, tau gak jalan pasir pogor dimana?” tanyaku. Sebenarnya aku sudah tahu dimana jalan pogor itu. Sengaja aku pilih jalan itu karena jalan pasir pogor melewati rumahnya dulu.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA “Kalo ga salah di deket Ciwastra deh? Emang mo ngapain kesana?” jawab dia. Wah kena juga nih, pikir ku. “mo ketemu temen aku di sana, Cuma ga tau jalannya kemana. Kalo ga salah rumah kamu di daerah Ciwastra kan?” pancing aku. “iya, emang kenapa?” “Anterin donk kesana, ntar aku anter balik dech ke rumah kamu”. “gimana yah, soalnya temenku ada yang mo nganterin balik, tapi ya udah dech aku ngomong bentar ama temen aku, kamu tunggu aja di kopma yah?” jawab dia. Wuihh, rencana ku berhasil nih.

    Tidak sampai 10 menit Novi menghampiri ku yang sedang duduk bersama temenku. “ayo, mau balik sekarang?” dengan gesit aku berdiri dan pergi bersamanya. Temanku hanya bengong, karena tidak menyangka aku akan jalan bareng ama Novi. Kami pergi menuju tempat parkir mobil, karena aku saat itu memakai mobil Feroza.

    Di tengah perjalanan kami hanya berbicara mengenai masa sma dan mengenai ina. Tapi setiap pembicaraan mengarah pada Ina, aku selalu bilang kalo aku sudah putus dari Ina. Dan aku bilang ama Novi supaya jangan ungkit-ungkit masalah Ina lagi. Mobil sengaja kuperlambat supaya aku dapat bicara lebih lama dengan dia. Dan saat itu, kancing baju atasnya terbuka dan dia duduk sambil miring ke pintu mobil. Sehingga kelihatanlah BH nya yang berwarna hitam. Aduh ma, ucapku. Ngga terasa kontolku sudah mengeras. Ku coba diam sejenak, karena kalau salah sedikit sikapku maka gagal juga tuk dapetin bodinya.

    Setelah ditunjukin jalan pasir pogor, aku pun mengantarnya balik. Sesampai nya didepan pintu rumah yang lumayan mewah, ia berkata sambil tersenyum. “makasih yah, dah mo nganterin. Mo masuk dulu ga ke rumah?” wah kesempatan nih pikirku. Tapi rencana sih harus tetap kujalanin. “ga deh vi, makasih. Lain kali aja yah, aku mesti ke pasir pogor lagi nih. Oh ya, besok balik jam berapa? Bareng yuk?” pancing aku. “Besok aku balik jam 9.30, ya udah kalo mau nganterin tungguin di papan pengumuman besok yah?” wah, rencana pertama aku sukses nih. Tinggal jalanin rencana ke 2.

    Besoknya aku sudah stand by di papan pengumuman. Dan tak lama kemudian novi datang menghampiriku. “mo nganterin lagi nih, kalo mau sekarang aja”, tanyanya. “ayo dech sekarang aja”. Jawabku. Dalam hati ini juga deg-degan banget. Bukan karena mau jalan ama Novi, tapi takut ketahuan ama Ina. Wah bisa berabe nih urusan kalo ketahuan. Akhirnya kamipun pulang samaan. Di tengah perjalanan pulang kami ngobrol sampai terbahak-bahak. Memang aku pintar untuk membuat orang lain ketawa, dan kuakui itulah kelebihan ku dalam menaklukan hati wanita. Ditengah tawa kami akupun mulai bertanya kesukaan dia? Saat itu terpikir oleh ku untuk mengajak dia berenang, karena dengan berenanglah aku dapat melihat bodinya secara langsung. Memang Novi selama di smu tidak pernah 1 kali pun ikut pelajaran berenang, entah kenapa? “mau kemana lagi ntar habis nganterin aku?” “Aku mau berenang nih vi, kamu bisa berenang gak?” pancing aku. “gak bisa nih” jawab dia.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA “Ya udah, kamu mau berenang samaan ga ama aku, ntar aku ajarin dech” jawab aku. “tapi aku gak punya baju renang, soalnya aku gak suka renang sih”! Katanya. “yah kamu cari dulu donk, ntar kalo ga ada kan beda urusannya lagi, jadi besok jam 2 sore yah?” tanyaku. “iya deh jam 2 sore jemput aku di rumah yah” jawabnya. Sesudah itu aku anterin dia balik kerumahnya. Sesudah itu aku hanya tertawa kecil dan menggumam, “udah kena perangkap aku nih, tinggal rencana ke 3 nih besok. Wah, udah kebayang bentuk dadanya, pahanya dan sentuhan tangannya saat aku ajarin dia berenang besok, terlebih tangannya di tumbuhin bulu-bulu halus”.

    Besoknya kamipun pergi berenang samaan ke pemandian Cipaku. Saat ganti baju aku sudah membayangkan bentuk dadanya, pahanya yang putih dan lain-lainlah pikiran ku saat itu. Saat ketemu hati ku langsung berdetak lebih kencang, karena Novi yang ada di depanku sekarang sedang memakai baju renang. Dan dadanya mulai kelihatan sedikit menyembul ditambah dengan pahanya yang indah banget. Suerr, kontolku saat itu langsung tegang terlebih dia menggandeng tanganku menuju tempat penyimpanan tas di samping kolam renang.

    Sesudah itu aku pun langsung masuk ke kolam renang dan disusul oleh dia. Dan saat itu mulai aku mengajari dia sebatas aku bisa. Saat memegang tangannya terasa jantung berdetak lebih cepat. Tangannya halus banget. Ditambah senyuman bibirnya yang tipis dan merah. Hampir 1/2 jam aku mengajari dia berenang. Tapi kontol ini masih tegang terus. Pada saat aku sedang mengajari dia berenang tak senggaja dia menyenggol batang kemaluanku karena saat itu aku sedang mengajari dia gaya katak. Aku malu banget, karena takut dipikir novi, belom apa-apa sudah tegang duluan. Tapi aku coba buang pikiran itu jauh-jauh.

    Saat itu aku sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi. Dengan sengaja saat dia hampir tenggelam sengaja aku peluk dan dekatkan kontolku di depan atau di belakang dia. Dan dengan sengaja juga aku mencoba agar tanganku sekali-kali mengenai dadanya dia. Rencana ku berhasil, kami semakin akrab saja. Tapi aku ngga tahu, apa mungkin ia suka ama aku, atau hanya sebatas teman. Kami berenang hampir 2 jam.

    Sesudah itu aku terlebih dahulu mengajaknya pulang karena hari hampir malem jam 6 malam. Kami makan di hoka-hoka bento yang ada di jalan setia budi. Dan dalam perjalanan pulang pun kami masih tertawa bersama. Dalam hatiku berkata, sebentar lagi kamu masuk dalam pelukan ku vi! Sesampainya di rumah novi, ia mengajak aku masuk supaya minum the dahulu. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan lagi. Inilah rencana akhirku. Aku masuk dan duduk disebelah dia sambil posisi 1/2 tidur. 15 menit kami mengobrol. Otak ku berputar terus saat kami ngobrol bersama. Dalam pikiran ku, gimana aku dapat menyentuh dia, sedangkan dari novi tidak ada sinyal sama sekali pada ku.

    Sampai pukul 7.20 aku masih terdiam. Sampai suatu saat Novi bertanya padaku. “maaf yah kalo ini nyakitin kamu, cuma aku mau nanya. Kenapa kamu kok bisa sampai putus dari Ina, kan dia orang nya baik banget”. Wah dengan pertanyaan itu aku mulai dapat ide lagi. “ga tau deh vi, aku juga bingung. Aku ngerasa kita ngga cocok lagi dech”. Kataku. Dengan perasaan sedih aku coba genggam tangan dia sambil berkata,”tapi kamu jangan bilang siapa-siapa kalo aku sama Ina udah putus yah, please..” Ya ampun aku deg-degan banget saat itu, tapi aku coba bersikap tenang. Dia cuma diam saat aku pegang tangannya. “Tenang aja kok, aku bisa jaga rahasia”.

    Nafsu ku sudah nggak terkendali lagi, terlebih ruang tamu saat itu terutup rapat. Dan saat itu penghuni rumah yang lain sedang asik nonton TV. Tanganku saat itu sedang mengenggam tangannya. Dan perlahan lahan aku mengusap bulu halus yang ada di tangannya dan mengusapnya perlahan-lahan sambikl berkata, “kamu cantik banget vi, aku seneng banget bisa samaan ama kamu”. Perlahan kulihat gerakan tangan, muka dan kakinya dia. Ternyata dia sudah gelisah. Merasa ada jawaban aku meneruskan elusanku, sambil kucoba dekatkan bibirku ke bibirnya dia. Senggaja aku mengecup secara perlahan dan lembut dan diiringi desahan nafas perlahan. Memang aku pintar dalam merangsang cewek, karena aku sudah pengalaman dari Ina.

    Sesudah kukecup bibirnya secara perlahan dia memejamkamkan mata dan terasa getaran kakinya yang mulai gelisah.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Perlahan kukecup bibir lagi. rupanya kali ini ciuman ku berbalas juga. ia balik mencium ku dengan lembut. perlahan ku lepas ciuman ku di bibirnya dan bergerak menuju lehernya. walaupun aku sudah terangsang banget tapi aku masih bisa berfikir apa yang mesti aku lakukan lagi tuk dapetin body nya. ciumanku bergerilya disekitar leher dan dekat telinga. terdengar nafasnya yang sudah memburu. Perlahan-lahan tanganku memegang pipinya secara lembut, lehernya dan mencoba memegang toketnya yang aduhai. aku usap toket novi dari luar baju. ia masih diam dengan mata tertutup. dengan perlahan tanganku masuk ke dalam bajunya lewat bawah dan tanganku mulai mengenai BH nya. ku coba angkat sedikit BHnya secara perlahan-lahan. dan terasa saat itu toket Novi sudah dalam genggamanku. kuusap dan kepelintir putingnya secara perlahan. saat itu juga kucoba tangan yang satu lagi tuk membuka kancing bajunya. setelah kubuka bajunya terlihatlah Bh yang berwarna hitam, dengan gunung kembar yang indah banget dibaliknya. saat itu nafsu ku sudah tidak terkontrol lagi. kontolku sudah ngaceng banget. Markas Judi Online Dominoqq

    Tapi aku belum puas sebelum melihat memeknya. kucoba tuk buka rok nya secara perlahan, dan terlihat pula gundukan daging di balik celana dalam hitamnya. aku terdiam sebentar karena tidak menyangka novi cewek yang cantik banget, dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendekatinya kini sudah bugil di depan mataku.

    “Aghh.. kamu kok gini sih an” desahnya. aku cuma tersenyum puas. dan kucoba tuk menarik tangannya ke arah kontolku. dan memang sudah sengaja sleting celanaku sudag aku buka. dan merosotlah celanaku. rupanya novi sudah bernafsu banget. diangkatnya bajuku dan di lepaskannya celan dalamku.

    Kini matanya sudah terbuka dan melihat kontolku yang lumayan gede. “ihh.. gede banget yang kamu an”? aku coba bangkit berdiri agar dia mau mengulum kontolku. “kamu mau cium kontolku kan”? tanpa menunggu komando lagi kepala novi ku arahkan ke kontolku yang sudah keras banget. diciumnya perlahan-lahan kontolku dan dijilatinnya kontolku. “muahh.. mchh..” terdengar bunyi dari mulutnya yang tipis. “terus vi.. achh.. terus.. enak banget loh .., kamu pinter banget vi.. achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Pikiranku sudah tidak dapat kukontrol lagi. 15 menit sudah berlalu. dan perlahan ku angkat tubuhnya ke atas sofa ruang tamu dan kutidurkan. kucium lehernya terus turun ke menuju susunya yang kenyal dan indah. “gilaa banget nih cewe bodynya, susunya, pantatnya yang kenyal, terlebih bulu-bulu yang lumayan banyak dan halus”. gumamku dalam hati”. kucium toketnya yang lumayan besar dan kenyal. “muachh.. muachh.. ” “aduh an.. terusin.. achh..” dia mengerang terus. sambil ku jilatin toketnya, tangan kananku perlahan-lahan menuju memeknya. Astaga.. basahh banget nih.. terus ku elus dengan lembut dan ku belai klitorisnya yang sudah mencuat.

    “Achh.. euhh..” ia mengerang keenakan. perlahan ciumanku turun kebawah vaginanya. ku jilatin memeknya yang basah. mhh.. mhhachh.. dia menarik kepalaku dan mengejang. “acchh an, kayanya aku mau kencing nih..” “kencingin aja vi, itu bukan kencing kok yang mo keluar, itu namanya mau orgasme..” “achh an, ennaak banget nih.., ahh.. terusin sayang kata nya”. aku tersenyum kecil saat ia memanggilku dengan kata sayang. “hahaha.. kamu udah masuk dalam genggamanku sekarang vi..” kataku dalam hati. “achh.. terusin an.. terusin yah sayang.. katanya”. kujilatin memeknya terus dan teruss.. “ohh indahnya memekmu vi. beruntung banget aku bisa dapetin memek dari cewek secantik kamu” kataku dalam hati. kali ini ia merapatkan kakinya dan kembali mengejang. ahh.. an kayanya aku mau keluar lagi nihh.. achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    “Keluarin aja semuanya sayang.. terus keluarin aja..” kataku. setelah kurasa cukup, mulai ku arahkan kontolku yang sudah keras dan panas ke memeknya novi. “tahan bentar yach kalo sakit.. ntar juga nggak sakit lagi kok..” kataku pada novi. kumasukan kontolku perlahan-lahan ke memeknya. achh .. erangku karena kontolku masih agak susah masuknya. maklumlah memek perawan pertama kali pasti susah simasukinnya. “achh.. ohh.. masukin langsung aja dech an..” pintanya. “kamu ngga akan nyesel vi..? “ga akan kok, aku rela ama kamu diambilnya”. “Achh.. terus.. ” dengan sedikit kekuatan kutekan kontolku makin kedalam. dan kini sudah masuk semua kontolku kedalamnya. “ohh.. hangat banget memeknya..” “aduh sakit an.. akhh..”

    Terasa darah segar keluar dari vaginanya dan membasahi bajunya yang memang sudah sengaja kusimpan dibawah pantatnya. “ya ampunn.. banyak banget darahnya nih..” gumamku dalam hati. tak perduli dengan darah yang mengucur aku enjot dia perlahan-lahan, dan kelama-lamaan maikin kencang. “achh.. ohh.. ahh.. terusin an.. makin lama makin enak nih..achh.. genjotanku makin ku percepat lagi. achh ..ohh enak banget.. terusin yahh..” hampir 15 menit aku menggumuli dia. perlahan-lahan ku genjot dia secara pelan dan pelan. sehingga dia bisa menikmatinya. “pelan-pelan aja yah vi, biar aku bisa cium toket kamu”.

    Sambil menggesek-gesek kontolku kedalam vaginanya. kucium perlahan-lahan puting toketnya. kuatru perlahan-lahan gesekan ku. dan tak lama kemudian terdengar ia mengerang dan mengejang. “achh.. kaya ada yang mau keluar nih.. achh.. aduh mau keluar nihh..” “kembali kuatur gesekanku secara perlahan agar ia bisa keluar”. dan benar saja sebentar kemudian dia mengalami orgasme untuk ke 2 kalinya. “achh.. achh.. ohh.. mau keluar nih.. ann..achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Novi sudah mengalami orgasme sedang aku sebentar lagi mau keluar. setelah kurasa cukup maka kupercepat gerakan kontolku ke memeknya dia. “achh.. mau keluar lagi nih an.. achh..” “bentar lagi aku juga mau keluar nih vi.. ahh” erangku. “keluarin didalem aja yah ann.. achh..”

    Walaupun dia sudah bersedia menerima sperma ku di vaginanya, tapi aku tidak sebodoh itu, aku masih ga mau terikat oleh dia. dengan menambah kecepatan aku terus mengenjot dia semakin cepat. “achh.. aku mau keluar nihh.. kamu mau minum sperma ku kan.. achh.” “kenapa gak dikeluarin di dalam aja sih, ya udah ga pa pa kok di mulut ku juga.” “achh.. terusinn.. ann aku juga

    mau keluar lagi nih..achh..” “aku juga mau keluar nih vi..” dan saat itu kamipun keluar bersamaan. “achh.. kuangkat langsung kontolku yang sudah hampir menyemburkan sperma.. achh ..kukocokan kontolku ke arah mulut dan dadanya dia. “croot..crott.. spermaku membasahi mulut dan susunya”. “achh..srepp.. enak banget sperma kamu an.. cape banget nih.. liat tuh badanku sampe keringatan semua.”film bokep klik aku hanya tersenyum dan berkata. “tapi enak kan..” kubersihkan cairan spermaku dengan tissue nya. dan ia pun pergi kekamar mandi tuk membersihkan badannya. achh.. lega banget hatiku setelah dapetin cewek yang pernah menjadi idola di smu dulu. Setelah novi membersihkan badannya sayapun minta ijin pulang dulu karena jam sudah pukul 8.50. ntar bapanya bisa curiga lagi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Dani Jensen dengan kasar oleh kontol keras besar

    Foto Ngentot Dani Jensen dengan kasar oleh kontol keras besar


    1702 views

    Duniabola99.com –  foto cewek beranbut merah Dani Jensen ngentot dengan pria yang berkontol keras dan besar yang membobol memeknya yang berbulu tipis tipis dengan hantaman keras dan menembakkan sperma yang banyak kedalam memeknya.

  • Video bokep Marley Brinx ngentot dipagi hari sebelum kerja

    Video bokep Marley Brinx ngentot dipagi hari sebelum kerja


    1800 views

  • Yua Ariga dientoto om om ditempat umum dirauangan terbuka

    Yua Ariga dientoto om om ditempat umum dirauangan terbuka


    1835 views

  • Vidio bokep Chie Aoi squirt sampai ranjangnya basah kuyup

    Vidio bokep Chie Aoi squirt sampai ranjangnya basah kuyup


    2115 views

  • Cerita Sex Pesta Sex

    Cerita Sex Pesta Sex


    3330 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pesta Sex ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Memang dulu aku pernah menjadi bintang kelas sewaktu SMP maka dari itu banyak wanita yang naksir
    denganku, diantara wanita wanita lain Bertha yang aku akan ceritakan di bawah ini.

    Perkenalkan namaku Hafiz saat ini aku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta dan aku termasuk
    eksekutif muda, kemarin aku ada meeting di Surabaya aku ingat bulan ini si Bertha ulangtahun. Secara
    singkat dia mempunyai body yang montok dia tingginya 171 cm.

    Habis meeting aku mencoba menelpon Bertha dia mengundang untuk bermain kerumahnya, langsung saja aku
    cabut kerumahnya sesampainya dirumahnya banyak mobil yang parkir dan disitu sudah ramai sama teman
    temannya, termasuk Danela.

    Acara pesta tersebut berlangsung sampai jam 9 malam. Di pesta tersebut Bertha cerita kepadaku kalau
    minggu depan dia mau menikah terus Danela minggu depannya lagi, lalu Bertha cerita masa-masa dia
    naksir aku terus sampai sekarang dia masih kangen berat. Maklumlah sudah 2 tahunan nggak jumpa.

    Kebetulan waktu itu komputer dia lagi ngadat. Nah kesempatan buatku untuk tinggal lebih lama. Langsung
    saja kucoba membetulkan PC-nya. Sementara di rumahnya tinggal Danela saja yang belum pulang dan orang
    tuanya juga nggak ada.

    Cerita Sex Pesta Sex Pas sedang asyik mengutak-atik PC-nya, dia menungguku di sampingku dengan sekali-sekali melirikku, aku
    sendiri masih hati-hati mau menembak dia. Eh nggak tahunya si Danela main serobot saja.

    Dari belakang Danela langsung memelukku dan meng-kiss pipiku (Danela nggak beda jauh sama Bertha,
    bedanya mata Bertha kebiru-biruan sedikit dan lebih hitam dari Danela). Punggungku terasa ada benda
    kental yang bikin aku naik.

    Habis itu Danela membisikan kalau dia masih kepingin denganku, terus aku responin juga kalau aku
    kangen juga, terus kulumat saja bibirnya yang mungil kemerah-merahan itu.

    Danela langsung balas dengan penuh nafsu dan tetap memelukku Dari belakang tapi tangannya sudah
    langsung menggerayangi penisku, dalam hati ini anak kepingin di embat nich. Aku lihat Bertha
    disampingku bengong saja dan cemberut merasa kalah duluan.

    Terus Bertha pergi sebentar, aku masa bodoh saja, kutarik si Danela ke pangkuanku dan bibirnya masih
    kulumat habis. Gila! nafsunya besar sekali! Setelah itu kualihkan Dari bibir, kukecup terus ke bawah
    sambil tanganku meraba buah dadanya yang besar dan kenyal. Link Alternatif Depobos

    Pas kukecup di belahan buah dadanya, Danela berteriak,

    “Sstt…aahh..”

    Dan semakin kencang remasan tangannya yang sudah masuk ke CD-ku, kubuka saja bajunya terus branya
    sekalian. Kelihatan buah dadanya menggantung siap diremas habis. Dengan gemasnya kulumat habis buah
    dadanya sampai dia menggelinjang keenakan,

    Cerita Sex Pesta Sex

    Cerita Sex Pesta Sex

    “sstt…sstt…aahh…”

    Setelah itu tanganku pindah ke CD-nya yang sudah basah, langsung saja kulepas roknya.

    Dia pun kelihatan bugil tapi masih pakai CD.

    Terus Bertha datang dengan membisikanku bahwa kalau mau meneruskan di dalam kamarnya saja.

    “Sambung di kamar aja yuk…”

    Tanpa pikir lama-lama, langsung saja kugendong Danela sambil buah dadanya terus kuhisap ke dalam kamar
    Bertha.

    Terus aku telentangi Danela di tempat tidur Bertha, aku lihat Danela sudah pasrah menantang, langsung
    saja kubuka CD-nya, ehh ternyata bulu Danela rapi dan kecil-kecil, langsung saja kulepas celanaku sama
    CD-ku sampai aku bugil ria.

    “Wow…”, Terdengar teriakan Bertha kaget melihat penisku sepanjang 22 cm dan gede banget katanya
    sambil ngeloyor pergi meninggalkanku dan Danela.

    Aku tidak peduli lagi sama dia, langsung saja penisku aku arahkan ke vagina Danela, uhh seret banget,
    dan kulihat Danela menggigit bibirnya dan berteriak,
    “Aakkhh…eegghh…”

    Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan sambil tangannya meremas seprei. Rupanya dia masih Virgin
    sehingga seret sekali memasukannya. Baru kepalanya saja Danela sudah teriak.

    Aku tahan sebentar, terus tiba-tiba langsung saja kusodok lebih keras, Danela langsung saja teriak
    kencang sekali. Masa bodoh, aku teruskan saja sodokanku sampai mentok. Rasanya nikmat banget, penisku
    seperti diremas-remas dan hangat-hangat basah.

    Sambil menarik napas, kulihat kalau Danela sudah agak tenang lagi, tapi rupanya dia meringis menahan
    sakit, kebesaran barangkali yach? Setelah itu aku tarik penisku pelan-pelan dan kelihatan sekali
    vagina Danela ikut ketarik terus kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan sama matanya terpejam-
    pejam keenakan sambil teriak.

    “Sstt…aahh…sshh…egghh…”

    Sampai penisku tinggal kepalanya saja, langsung saja aku sodok lagi ke vaginanya sekeras-kerasnya,
    “Bleesshh…”

    Danela berteriak, “aahh….” Kira-kira 5 menitan vagina Danela terasa seret.

    Setelah itu vaginanya baru terasa licin hingga semakin nikmat buat disodok, semakin lama sodokanku
    semakin kupercepat sampai Danela kelihatan cuma bisa menahan saja. Rupanya Danela kurang agresif.
    Terus kusuruh Danela menggerakan pantatnya ke kiri dan ke kanan sambil mengikuti gerakanku. Baru
    beberapa menit Danela sudah teriak nggak karuan, rupanya dia mau orgasme.

    Makin kupercepat gerakanku, akhirnya Danela berteriak kencang sekali sembari memelukku kencang-
    kencang, lama sekali Danela memelukku sampai akhirnya dia telentang lagi kecapaian tapi penisku masih
    menancap di vaginanya.

    Sekilas kulihat kalau Bertha melihatku sambil menggigit jarinya, terus Bertha mendekati kami berdua
    kemudian bertanya,

    “Bagaimana tadi?” Aku senyum saja sambil penisku masih kutancapkan di vagina Danela, terus Bertha
    duduk di tepi ranjang dan ngobrol kepadaku.

    Cerita Sex Pesta Sex Aku iseng, kupegang tangan Bertha terus aku remas-remas. Tapi dia tetap diam saja. Setelah itu kutarik
    dia lalu kucium bibirnya yang ranum dan tubuhnya kutelentangi di atas perut Danela tapi penisku masih
    tetap menancap di vagina Danela, tidak ketinggalan kuremas-remas buah dada Bertha sambil matanya
    terpejam menikmati lumatan bibirku dan remasan tanganku.

    Sementara si Danela mencabut penisku lalu pergi ke kamar kecil dan jalannya sempoyongan seperti
    vaginanya ada yang mengganjal. Terus kubuka saja baju Bertha sementara tangannya sudah merangkul
    tengkukku. Setelah itu kujilati saja buah dadanya sambil sekali-kali kuhisap sampai dia menggelinjang
    kegelian.

    Terus kuraba CD-nya. Rupanya sudah basah, nggak ambil peduli langsung saja kulepas seluruh celananya
    sampai Bertha benar-benar bugil. Terus aku suruh Bertha pegang penisku sampai muka dia kelihatan
    kemerahan. Rupanya dia belum pernah merasakan begituan.

    Setelah itu aku perbaiki posisinya biar nikmat buat menyodok vaginanya. Kemudian Bertha bertanya kalau
    dia mau diapakan.

    Aku suruh Bertha pegang penisku lalu kugesek kevaginanya. Dia tercengang mendengar kataku, tapi dia
    tetap melakukan juga. Sambil matanya terpejam, Bertha mulai menggesek penisku kevaginanya, pas
    menyentuh vaginanya, dia kelihatan nyegir sambil mendesah-desah,

    “Aahh…”,

    sementara aku sibuk meremas-remas sambil menjilati buah dadanya yang semakin lama semakin mengeras dan
    kelihatan puting buah dadanya semakin munjung keatas.

    Pelan-pelan kudorong pantatku sampai penisku menempel lebih kencang di mulut vaginanya. Bertha diam
    saja malah semakin keras rintihannya, eh nggak tahunya Danela tiba-tiba saja mendorong pantatku
    sekeras-kerasnya secara langsung penisku kedorong masuk kedalam vagina Bertha sedangkan Bertha
    menjerit keras,

    “aakkh sakit Hafiz, apa-apaan kamu”,

    sambil badan Bertha menggeliat-geliat kesakitan sementara tangannya menahan pinggulku.

    “Tenang Bertha kalau sakitnya hanya sebentar saja kok..”, kata Vivin menenangkan Bertha,

    terus Danela malah mendorong lebih keras lagi sambil menarik tangan Bertha biar tidak menahan gerakan
    pinggulku. Bertha kelihatan menahan sakit sambil menggigit bibirnya. Sampai akhirnya masuk semua
    penisku.

    Bertha kelihatan mulai mengatur nafasnya yang tersengal-sengal selama menahan tadi. Aku biarkan dulu
    beberapa menit sambil mencumbu Bertha biar dia tambah naik sementara Danela yang masih bugil tadi
    melihat saja di samping tempat tidur sambil tertawa centil.

    Tidak lama Bertha sudah mulai dapat naik lagi, malah semakin menggebu saja. Mulai kutarik penisku
    pelan-pelan terus kusodok lalu masuk agak kencangan sedikit, seret sekali.

    Tiba-tiba bell pintu berbunyi lalu Danela mengintip lewat jendela kamar lalu pakai bajunya yang
    panjang sampai lutut terus Danela ngeloyor pergi sambil ngomong,

    “Nyantai saja, terusin biar aku yang nemuin’,

    tahu gitu aku teruskan saja kegiatanku yang sempat terhenti, aku lihat Bertha masih nyengir sambil
    kepalanya geleng kekiri dan kekanan terus pinggulnya digerakan pula mengikuti irama gerakanku. Rupanya
    vaginanya cepat basah dan mampu menelan penisku sampai penuh.

    Cerita Sex Pesta Sex Sementara tanganku sibuk meremas buah dada Bertha, aku terus menggenjotnya semakin cepat sampai dia
    mendesah-desah lebih keras terus tangannya meraba-raba punggungku lalu tiba-tiba kakinya dilipat ke
    atas pantatku sambil memelukku dan berteriak

    “aagghh…”, kencang sekali hingga gerakanku tertahan dan terasa ada cairan hangat keluar dari
    vaginanya hingga menambah rasa nikmat.

    Rupanya dia orgasme beruntun, setelah pelukan dia mulai kendor. Aku teruskan lagi genjotanku pelan-
    pelan sambil mulai mencumbu dia biar naik lagi. ceritasexdewasa.org Tidak lama dia sudah naik lagi terus aku ambil posisi
    lebih tegak sambil tanganku pegang pinggulnya dan tangannya memuntir-muntir putingku sambil tersenyum
    manis.

    Makin lama gerakanku semakin kupercepat sodokanku, waktu kudorong ke vaginanya aku keras-kerasi lalu
    kulihat Bertha sudah mulai memejamkan matanya dan kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan
    mengikuti irama genjotanku.

    Aku sendiri rupanya sudah mau orgasme, maka aku genjot lebih kencang lagi sampai vaginanya bunyi
    kencang banget, nggak lama aku mau keluar kutarik penisku biar ejakulasi di luar.

    Dia malah menahan pantatku biar nggak ditarik ke luar langsung saja kudorong lagi sembari kupeluk dia
    erat-erat sambil teriak,

    “Aargghh.. eegghh..”,

    kemudian Bertha juga teriak lama sekali, aku ejakulasi di dalam vagina Bertha sampai Bertha gelagapan
    nggak bisa napas, kira-kira semenitan aku dekap Bertha erat-erat sampai aku kehabisan tenaga, terus
    kucabut penisku dan kelihatan maniku sampai keluar dari vaginanya bareng darah perawannya yang sobek
    karena kerasnya serobotan penisku dibantu dorongan Danela yang keras dan tiba-tiba tadi.

    Sementara itu Danela kedengarannya ngobrol sama seorang cewek, rupanya teman Bertha itu ketinggalan
    dompet terus kebetulan Danela juga kenal sama dia, nggak lama kemudian Danela masuk ke kamar terus
    menanyakan aku,

    “Mau kenalan nggak sama temanku?”

    “Masa aku bugil begini mau dikenalin’”, jawabku.

    “Cuek saja, lagian tadi aku sama dia sudah ngintip lu waktu sama Bertha tadi”, jawab Vivin santai.

    Aku bengong saja, terus Danela membisikan sesuatu ke Bertha terus Bertha mengangguk sambil tertawa
    cekikikan terus Bertha membisikan kepadaku supaya aku nanti menurut saja, katanya asyik sich.

    Lalu Danela dan Bertha yang cuma pakai selimut menemui temannya tadi terus diajak masuk sebentar ke
    kamar Bertha sambil matanya ditutup pakai T-shirt Danela. Setelah itu Danela kasih isyarat ke aku biar
    diam saja sambil menuntun Christ (nama temannya tadi) supaya rebahan dulu di tempat tidur.

    Tentu saja Christ bertanya kalau ada apa ini. Lalu Danela bilang kalau entar pasti nikmat dan nikmati
    saja.

    Christ mengangguk saja lalu Danela menyuruh Bertha pegang tangan Christ yang diangkat di atas
    kepalanya dan Danela meraba-raba sekujur badan Christ di dalam bajunya, tentu saja Christ teriak
    kegelian sampai akhirnya mendesah-desah keasyikan.

    lalu Danela pindah posisi dari duduk di atas paha Christ beralih ke samping sambil kasih kode ke aku
    biar aku duduk menggantikan dia sambil tangan Danela dimasukan ke dalam bra punya Christ, aku menurut
    saja sambil mulai mengikuti Danela meraba-raba tubuh seksi Christ, sementara Christ kaget dan mulai
    meronta-ronta nggak mau diteruskan.

    Aku yang sudah tanggung begitu langsung saja turun lalu menarik kaki Christ supaya posisi pantatnya
    pas di sudut tempat tidur kelihatan Bertha mengikuti dan tetap memegang tangan Christ yang sudah mulai
    meronta dan berteriak-teriak

    “Jangan…”,

    lalu Danela menutup mulut Christ dan melumat bibirnya sembari kasih kode ke aku biar diteruskan saja,
    langsung kubuka ritsluiting celananya dan kelihatan pahanya yang putih dan bentuk kakinya yang seksi
    membuat aku cepat naik, waktu aku mau peloroti CD-nya, Christ malah meronta-ronta sambil kakinya
    menendang-nendang hingga aku kesulitan.

    Aku jepit kakinya dengan pahaku lalu CD-nya aku tarik paksa sampai di bawah lututnya terus aku berdiri
    sedikit buat melepas CD-nya tadi habis itu aku kangkangi pahanya sembari aku arahkan penisku yang
    sudah tegang berat ke vagina Christ yang ada di sudut tempat tidur itu.

    Cerita Sex Pesta Sex Setelah kepala penisku menyentuh mulut vaginanya, aku pegangi pinggulnya biar Christ agak diam nggak
    meronta-ronta supaya aku bisa menyodok dengan mantap, gerakan pinggul Christ sudah dapat aku tahan
    lalu aku cepat-cepat menyodok penisku sekeras-kerasnya ke vaginanya.

    Sesaat kelihatan gerakan Christ yang berontak tertahan selama aku dorong masuk penisku tadi sampai
    mentok, seret banget dan masih agak licin, aku lihat Danela masih melumat bibir Christ sementara
    Bertha melihat penisku yang sudah menancap 3/4 saja di vagina Christ tadi.

    Setelah aku diamkan beberapa saat, aku tarik lagi penisku lalu kudorong masuk lagi sementara Christ
    kembali meronta-ronta menambah nikmatnya goyangan liarnya, lama-lama Christ mulai melemah rontanya dan
    mulai kedengaran desahan Christ, nggak tahunya Danela sudah nggak melumat bibirnya tadi.

    Mendengar desahan dan rintihannya itu bikin aku semakin ganas, tanganku mulai meraba ke atas dibalik
    T-shirtnya sampai menyentuh buah dadanya yang masih terbungkus bra.

    Lalu aku singkap bajunya ke atas terus Danela membantu membukakan bra Christ tadi sementara Bertha
    sudah melepaskan pegangan tangannya dan Bertha mengambil guling lalu memeluk guling itu sambil
    menggigit bibirnya sambil terus melihatku yang lagi ngerjain Christ dengan ganas.

    Lalu Danela ke kamar mandi sementara aku semakin percepat gerakanku yang semakin keras sambil
    kuremas-remas dan kujilati puting buah dadanya yang sudah merah merona serta desahan dan rintihan
    Christ yang menambah nafsuku.

    Rupanya rontaan Christ yang liar membuatku semakin cepat keluar, baru 5 menitan aku sudah nggak tahan
    lagi, aku dorong keras-keras sambil kupeluk Christ sekencang-kencangnya sampai Christ nggak bisa nafas
    tapi masih tetap menggoyang pinggulnya.

    Aku ejakulasi 30 detik lamanya kemudian Christ gantian mendekapku sambil menggigit telingaku sembari
    melenguh menahan kenikmatan yang baru dia rasakan, sementara penisku yang masih di dalam vagina Christ
    terasa hangat karena cairan yang keluar dari vaginanya tadi.

    Christ orgasme sampai 15 detik lalu aku terkulai lemas di samping tubuh Christ lalu Danela kembali ke
    tempat tidur lagi dan kami berempat pun terdiam tanpa ada yang berbicara sampai tertidur semuanya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Cewek latin menghisap kontol dan menjilat bola

    Foto Ngentot Cewek latin menghisap kontol dan menjilat bola


    1805 views

    Duniabola99.com – foto cewek latin yang mengentot dengan pacar sebelum dibobol oleh kontol pacarnya yang gede menghisap kontol pacarnya yang gede terlebih dahulu dan menjilati bola pacarnya dan memeknya dijilat menembakkan sperma yang banyak kemulutnya.

  • Misaki Yoshimura cantik ngentot dengan 2kakek dirumah mewah

    Misaki Yoshimura cantik ngentot dengan 2kakek dirumah mewah


    1946 views

  • Foto Ngentot anal menyakitkan oleh Sofy Torn

    Foto Ngentot anal menyakitkan oleh Sofy Torn


    1829 views

    Duniabola99.com – foto cewek diajak ngento oleh pacarnya dan mendapatkan ngentot anal yang pertama kali dan merakan kesakitan dan menembakkan sperma kemuka.

  • Kisah Memek Cewek impianku adalah lontenya papaku

    Kisah Memek Cewek impianku adalah lontenya papaku


    2094 views

    Duniabola99.com – Yang menarik adalah penghuni kostnya salah satunya adalah mbak marisa , dari semua penghuni kost disana dialah yang paling cantik plus baik umurnya kira-kira 22 tahun. sering kali aku diundang masuk ke kamarnya hanya sekedar menemani dia menghabiskan jatah jajan yang dia bawa. jujur aku sdh suka padanya.

    bentuk tubuhnya mirip model-model bikini dari majalah ayahku (dari kecil aku memang sdh suka membacanya) yang pasti montok lah, tinggi 170 berat badanya pun aku tafsir sekitar 50 an dan dadanya berukuran 34B (hanya mengira-ngira bentuk dan besarnya mirip sekali dgn model majalah itu.

    Dia suka sekali meluk-meluk aku, nggak tau kenapa mungkin karena aku cubby dan polos. jadi semakin aku pasrah di dalam pelukan gemasnya padahal aku juga merasakan betapa kenyal dadanya yang menghimpit erat tubuhku.

    enak sekali rasanya. pernah sekali aku karena napsunya, aku yang memeluknya dan menghujamkan kepalaku di dada montoknya sembari kugeleng2kan kepala. dia hanya tertawa. obrolan pun berlanjut, mba udah punya pacar . hihihi hihi. belum lev, kenapa kok tanya-tanya . enggak biasanya kan kalo udah gede punya pacar .

    dia hanya membalas dgn tawa. hari ini memang sangat special, mba marisa hanya menggunakan kaos t-shirt longgar dan panjang tanpa menggunakan celana, dibiarkannya pahanya yang putih mulus membuatku menelan ludah, memang hari ini dia libur kuShofiah dan berencana beres-beres kamar, ketika dia meletakan sesuatu di atas lemari. shiutttttt T-shirtnya naik ke atas sehingga aku bisa celana dalamnya yang berwarna putih polos ditambah melihat bongkahan pantatnya yang padat dan montok sekali. Agen Judi Fastbet99

    sdh nggak tahan aku aku ingin melihatnya telanjang bulat. aku di kagetkan dgn suara handphone mbak marisa, seperti biasa dia tak pernah mengangkat telepon di depanku, pasti dia keluar kamar. pertama-tama aku memang gak curiga. tetapi gerangan siapa yang mengganggu masa puber ku.

    Hal ini membuatku sebal dan curiga. akhirnya mbak marisa masuk kamar lagi lev maaf yha mbak mau pergi dulu nieh, lupa tadi mbak ada janji siapa sih mbak yang telpon, penting yha mbak aku berusaha untuk menahan dia pergi .

    Hmm. mau tau aja kamu lev, yang jelas dia penting buat mbak. kalo enggak penting, mana bisa mbak tidur di kost mewah kayak gini dia tertawa kecil. aku nggak tau maksudnya apa. pertemuan hari ini cukup sekian, aku diusir secara halus oleh mbak marisa. aku menunggu dia di depan rumah kost.

    sekedar ingin tau dewi cantikku ini menggunakan baju apa. perlahan dia melangkah keluar kost, dgn senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat dikuncir, celana panjang jeans berwarna biru ketat memperlihatkan pahanya yang berisi, bokongnya yang padat, .

    dia menggunakan kaus putih, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung, BH yang dikenakannya adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku dapat dgn jelas mengintip warna Bra-nya talinya berwarna merah jambu. seksi sekali. dadah lev . mba jalan dulu dia meninggalkanku.


    Semakin aku nafsu saja. aku tau pasti kebiasaan mba marisa, dia orangnya pelupa. jadi dia selalu menyimpan kunci di bawah pot sebelah kamar. aha . segera aku masuk menggunakan kunci tadi. di dalam kamarnya aku hanya bisa tersengal-sengal, jantung rasanya udah gak karu-karuan takut sekali. aku juga bingung, bagaimana aku bila ketauan nanti kalau aku berada di kamar, bakal ditanyain macem-macem nih.

    tapi itu tak berlangsung lama. karena kudapati celana dalam yang mba marisa tadi pakai. tiba-tiba saja aku langsung menyaut celana dalam tadi. aku endus-endus pas bagian vaginanya. memang agak berbau amis semi-semi pesing.

    kain di sekitar selangkangan nya agak basah mungkin keringat. wah aku semakin gila dan semakin nggak nahan. segera aku masuk ke dalam lemari kuciummi celana dalamnya sembari aku kocok penisku hingga tanpa sadar aku pun tertidur lemas di sana. kreekkkk . suara pintu terbuka, hal itu juga yang membangunkanku, loh kok nggak kekunci, tadi perasaan marisa udah ngunci deh sayub-sayub suara mba marisa terdengar.

    aku semakin gelagepan, bingung sekali . tiba-tiba dasar kamu say, cantik-cantik kok pelupa ada suara seorang laki-laki, aku akrab sekali dgn suara ini. yha ini mirip suara papa. perasaan takutku berubah seketika. aku curiga apa yang dilakukan papa ku di kamar mba marisa.

    Ih iyha kuncinya masih di dalam. om . agh . om slur p slurrrrp aku mendengar suara mba marisa mendesah. agh . owww . om . !!!, marisa sayang slurrrp. slurrp aku semakin penasaran saja. aku berusaha mencari celah untuk mengintip kejadian di luar. aku buka resleting lemari yang terbuat dari kain itu sehingga bisa leluasa mengintip keluar. .

    alamak aku mengintip mba marisa sedang di cumbu oleh papaku. papaku dgn ganasnya menciumi bibir mba marisa. mba marisa hanya bisa pasrah saja. tangan besar papa meremas-remas payudara mba marisa. marisa kamu wangi sekali . erangan papaku saat dia menghisap-hisap leher mba marisa

    Om. agh . aku mengintip mba marisa tampak menikmati setiap kecupan papa, jujur aku sangat marah bagaimana mungkin, papaku orang yang selalu aku hormati melakukan perbuatan tak senonoh seperti itu. aku sempat hampir kalap ingin segera kulabrak mereka, tetapi niat itu ku urungkan. karena aku juga ternyata mulai menikmati Live performance ini .


    dgn kasarnya papa menyingkap kaos t-shirt mbak marisa, sehingga sekarang yang tampak adalah BH mba marisa yang membungkus payudara indahnya, papa mulai melepaskan kemeja nya begitu jari lentik mba marisa melepaskan benik-benikya, sembari terus menyambar dan menghisap bibir papa mba marisa mengelus-ngelus dada penuh bulu milik papa. aku semakin penasaran saja. kejadian erotis apa yang akan terjadi.

    ciuman itu membuat mereka saling berpagutan hampir 5 menit lebih. tiba-tiba mbak marisa mendorong papaku hingga tersungkur di kasur. Om liat marisa yah. sembari mbak menyalakan cd dgn remot. dia mulai meliuk-liukan tubuhnya. wow. ternyata mba marisa mau menyuguhkan tarian erotis nya aku semakin tak sabar saja.

    dgn liukan tubuhnya yang sintal, mba marisa mulai membuka celana jeans nya. hingga dia hanya menggunakan BH yang mengait di leher dan celana dalam berwarna hitam transparan. walaupun suasananya agak redup, tetapi aku bisa mengintip dgn jelas betapa seksinyanya mba marisa, dgn gemulainya mba marisa mulai meraba-raba seluruh tubuhnya dgn tangan nya sendiri.

    dari sedikit-dikit dia remas payudaranya sendiri dgn lembut tapi pasti, dihimpitkan kedua belah payudaranya, membuat tubuhku juga tubuh papa semakin memompa adrenalinnya, wajahnya yang cantik dan putih agak semu kemerahan mungkin akibat pengaruh alkohol dgn lihainya menunjukan mimik sensual sekali. kadang kadang mba marisa menjilat bibirnya yang sdh terpoles lip-gloss sehingga tampak basah dan ingin segera di hisap. mba marisa kini membelakangi papa.

    Dan dgn erotis nya dia mulai membuka BH nya dan membungkuk sehingga pantatnya dgn leluasa memperlihatkan vaginanya yang tampak mengembul dan kenyal. montok sekali vaginanya. kembali dia menghadap papa dan memang luar biasa, payudara yang selama ini aku sangat ingin dekap terlihat dgn sintalnya.


    bentuknya membulat penuh dan kenyal sekali, pentilnya tampak bundar imut dgn warna merah muda. aku juga mengintip jejak-jejak kecupan papa dan remasanya di seluruh tubuh mba marisa sehingga meronakan merah tubuh sintalnya. marisa .

    Om udah nggak tahan sayang sini. papa menarik tangan mba marisa dgn cepat. mba marisa sempat kaget dan terjatuh. memang dasar papa. dia segera menangkap tubuh mba marisa. dan mengarahkan arah jatuhnya sehingga payudaranya yang kenyal itu menghujam terlebih dulu ke mukanya.

    di hisap nya pentil mba marisa dgn ganas. tangan kanan papa mulai menuju pantat mba marisa diremas-remas nya pantat kencang tersebut, aku mengintip muka mba marisa yang semakin tampak terangsang. papa lalu melorotkan celana dalam hitam mba marisa sehingga kini mba marisa sdh bugil tanpa sehelai kain pun.

    Dan papa pun kembali bergerilya mulut dan tangannya tak terus menghisap seluruh jengkal tubuh sintal mba marisa marisa . kamu . enak banget . papa terus meracau sembari terus menikmati setiap jengkal tubuhnya. tangan mba marisa dgn sigap membuka celana papa.

    aku sempat terkejut dgn barang milik papa. hitam dan besar mengacung-ngacung di perut mba marisa. dgn sayangnya mba marisa memegang dan mengocok batang kejantanan papa. ditariknya pantat mba marisa. dari posisi mba marisa berada di atas papa. kini pantat mba marisa tepat diatas kepala papa. kulihat mba marisa dgn lihainya mengocok-ngocok penis papa dan di masukan kedalam mulut.

    mba marisa tampak menikmatinya ketika dia gosok-gosakan bibir manisnya di penis hitam papa. papa pun tampak luar biasa girangnya. dihapannya kini ada sebuah vagina yang sangat-sangat indah. aku bisa leluasa mengintip karena memang posisi lemari tepat persis di belakang kasur.


    vaginanya berwarna merah merekah, bentuknya gemuk dan mengembul keluar papa langsung menghisap-hisap lubang kebahagiaan milik mba marisa, sembari dia geleng-gelengkan kepala. mereka bener-bener sangat terangsang sehingga suasana semakin hot saja.

    kini mba marisa sdh di bawah. papa lalu membalikkan badan dan lagi-lagi mulai menghisap bibir mba marisa, tangan papa yang tadinya bergerilya kemana-mana akhirnya menghentikan pencariaanya di vagina mba marisa, di benggangnya paha mba marisa lebar-lebarnya.

    sehingga vagina mba marisa semakin terlihat merekah merah. papa lalu menunggangi mba marisa. tampak tangan mba marisa memegang penis gagah papa dan menggerakaanya menuju masuk liang surga. aku melihat memang beberapa kali penis papa tergelincir keluar tapi lagi-lagi tangan mba marisa membenarkan posisinya.

    blesss akhirnya masuk juga penis papa, dan gilanya, aku bisa melihat bagaimana vagina montok mba marisa mencengkeram erat penis papa. penis itu masuk dgn gagahnya. papa mulai mendesah man da . man . enak banget memek kamu man . peret . , sembari dgn pelan-pelan pantat papa memompa pantat mba marisa sehingga penisnya bisa masuk dan keluar dgn nikmat.

    om . ampun . om . buru ng om kok . perkasa gini . agh . marisa . gak tahan entah kenapa ketika mba marisa mendesah mba marisa tampak semakin erat memeluk tubuh papa dan tubuhnya bergetar-getar seperti kita saat menahan pipis. pompaan papa pun semakin di percepat dan diperganas.

    aku melihat penis papa di penuhi buih-buih putih yang mungkin keluar dari vagina montok mba marisa. vagina mba marisa pun memerah dan semakin membuatnya indah. kini papa melepaskan pelukannya dari mba marisa. dan dgn masih menancapnya penis di vagina mba marisa.


    dianggkatnya tubuh sintal itu dan dihimpitkan di tubuh tersebut di tembok. papa semakin perkasa saja mengoyang-goyang pantatnya maju mundur- sedangkan mba marisa hanya mendesah dan kadang-kadang menatap sayu papa. marisa . om mau keluar neh .

    aku mau keluarin di dalem aja yah , sebelum mba marisa menjawap, papa semakin memasukan penisnya ke vagina mba marisa dgn frekwensi yang sangat cepat, suara gesekan antara keduanya yang tadi terdengar berirama kini mulai tak karuan. ja ja . ja . ngan om . nanti marisa . suara desahan mba marisa belum berakhir tapi papa sdh menghentikan pompaannya di titik terdalam penisnya mampu menjangkau vagina mba marisa, terlambat sayang hehe.

    om puas banget neh dilepaskan pelukan papa dan mba marisa lalu langsung terhuyung lemas di kasur. segera papa membereskan dirinya, diambil tisu basah yang dia sdh persiapkan dan dibersihkan penisnya lalu papa kembali mengenakan pakaian, sedangkan mba marisa hanya bisa pasrah di sudut kasur, dia menatap kosong. napasnya pun tersengal-sengal, aku mengintip vagina mba marisa mengeluarkan cairan putih, mungkin itu sperma papa yang dgn sadisnya disemprotkan kesana.


    marisa sayang makasih yah jangan kuatir kayak gini cukuplah buat lo tinggal semester depan mba marisa hanya menatap kosong. masih dgn telanjang dia merebahkan tubuhnya diatas kasur. papa pun sdh selesai berpakaian dan kini dia berpamitan dgn mba marisa. sekarang aku mulai sadar .

    apa yang harus aku lakukan nggak mungkin aku terus bersembunyi di dalam lemari mba marisa. lambat lautpun mba marisa pasti akan membuka lemari ini.

  • Video bokep Ena Sweet ngentot dengan pacarnya dimusin panas

    Video bokep Ena Sweet ngentot dengan pacarnya dimusin panas


    1719 views

  • Foto Ngentot pelacur sange yang lagi butuh penih gede

    Foto Ngentot pelacur sange yang lagi butuh penih gede


    1860 views

    Duniabola99.com – foto pelacaru bertato toket gede lagi sange ngentot dengan pria berkontol gede yang menghujam keras ke memeknya dan melepaskan sperma ke atas toketnya yang gede.

  • Foto Bugil Gadis kebugaran Semanggi dengan baju tipis dan kaus kaki menyebarkan bokong di gym

    Foto Bugil Gadis kebugaran Semanggi dengan baju tipis dan kaus kaki menyebarkan bokong di gym


    1653 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik berambut pirang bugil ditempat gym yang menampilkan memeknya yang mulus temben dan masih sempit dan mengangkangnya dengan lebar.

  • Video bokep Alexa Grace sange ngajak pacarnya ngentot disofa

    Video bokep Alexa Grace sange ngajak pacarnya ngentot disofa


    1989 views

  • Kisah Memek Terpanas Mahasiswa Terbaru

    Kisah Memek Terpanas Mahasiswa Terbaru


    2006 views

    Duniabola99.com – Kelebihan yang patut aku syukuri ini tidak membuat aku menjadi seorang yang haus akan pertualangan cinta. Mungkin karena aku berasal dari sebuah keluarga sederhana dan senantiasa menjalankan norma-norma agama membuatku agak pemalu serta tertutup akan masalah-masalah yang berbau seks.

    Kisahku ini diawali dengan perkenalanku pada seorang gadis asal kota M, yang kebetulan berlibur dikota L. Namanya Meli, dia masih duduk dikelas ii SMU pada sebuah sekolah bergengsi di kotanya. Dari awal melihatnya aku sudah begitu tertarik, bagaikan terhipnotis pada pandangan pertama. Kulitnya yang kuning langsat dan tubuh yang tinggi semampai sangat menarik hatiku. Apalagi bila dia tersenyum, lesung di pipinya membuat dia semakin mempesona dimataku. Hal ini belum pernah kualami sebelumnya, yang biasanya aku cuek dengan yang namanya wanita harus membuat pengecualian untuk yang satu ini.

    Singkat cerita setelah beberapa hari kami berkenalan dan beberapa kali berjumpa, dia telah menjadi pacarku yang sangat kucintai. Banyak persamaan pada diri kami hingga kami cepat merasa cocok. Dengan pengalaman-pengalaman akan seluk-beluk pacaran, kujalani hari-hariku bersama Meli sebatas peluk dan cium pipi saja. Mungkin hanya ini keberanian yang dapat kulakukan sebagai awal masa pacaran. Hingga pada suatu malam (tepatnya malam minggu) karena keadaan cuaca mendung kuajak Meli untuk mengunjungi tempat kostku, dan kebetulan akupun hanya sendiri ditempat itu. Di kamarku kami hanya duduk-duduk mendengar musik dan saling bertukar cerita tentang pengalaman masing-masing. Entah dari mana keberanian itu datang, aku mencoba duduk lebih dekat dengan Meli yang pada saat itu sedang membolak-balik sebuah majalah remaja di atas ranjangku. Lalu dalam keadaan hening seperti itu, Melipun kelihatan salah tingkah dan untuk menutupinya dia sengaja mengikuti irama musik Paint my love-nya Michael Learns to Rock yang telah mengalun sejak tadi. Hokibet

    Sejenak kupandangi wajahnya yang ayu dengan kulit muka putih kemerahan, lalu kuraih dagunya hingga dia berpaling ke wajahku, kukecup keningnya sambil kukatakan “Aku sayang kamu Meli”, dia hanya diam dengan mata yang sedikit sendu. Ingin rasanya aku mencium bibirnya seperti pernah kulihat pada film-film barat dan Blue film tapi semakin kubayangkan hal itu semakin kencang rasanya detak jantung ini. Dengan sedikit berhati-hati kuberanikan diri untuk mengecup bibirnya. Meli hanya diam dan sedikit memejamkan matanya. Dengan hati yang tidak karuan ini kuciumi hidungnya lalu perlahan-lahan turun ke bibirnya dan kuhisap pelan-pelan. Tanpa kuduga diapun membalas lumatan bibirku sambil sedikit bergeser dan memeluk diriku. Sungguh nikmat rasanya, rangsangan hebat yang belum pernah kurasakan. Sekian lama kami berpaut bibir, perlahan-lahan kuturunkan kecupanku ke lehernya dan kurebahkan dia hingga tidur telentang. Hingga saat kutindih Meli mendesah-desah bagai orang kehabisan nafas. Secara reflek pula tanganku menyentuh dua buah bukit kenyal dan langsung kuremas perlahan-lahan.

    Udara dingin dan situasi seperti ini membuatku tidak bisa lagi menahan rangsangan hebat di dalam diri ini, tanganku mulai bergerak menarik baju Meli yang dia masukkan ke dalam roknya, lalu kusingkap hingga terlihat kulit perut yang putih bersih dan pusar yang indah. Kukecup dan kujilati tengah perutnya hingga Meli terengah-engah, dan tanpa kusuruh dia langsung membuka bajunya sendiri. Begitu terpana aku dengan pemandangan asing seperti ini, dua buah bukit yang ditutupi BH tipis membuatku terdiam beberapa saat, tapi Meli yang sudah terangsang hebat nampaknya mulai menyerangku dengan memeluk dan menciumku serta perlahan-lahan melepas satu persatu kancing bajuku. Setelah bajuku ditanggalkan lalu dia mulai mengecup dadaku dan menjilat perutku yang ditumbuhi bulu-bulu halus dialurnya. Kenikmatan luar biasa yang tak pernah kualami hingga penisku yang sejak tadi mengeras rasanya telah lembab oleh keringat dingin kenikmatan.


    Perlahan-lahan kuraih wajahnya dan langsung kulumat bibirnya, permainan lidahpun sedikit demi sedikit mulai kujalani dengan agak kaku. Kemudian kupeluk dirinya sambil tanganku melepas kait BH yang menutupi dua buah bukit kembarnya. Setelah keadaan kami telanjang bagian atasnya, bagaikan hilang kesadaran langsung kuciumi daging kenyal yang ujungnya sedikit kemerah-merahan itu, dan penisku pun kugesek-gesekkan pada alat kelaminnya yang masih terhalangi rok. Biarpun kami tidak membuka celana kami masing-masing tapi gesekan itu membuat pelukan kami semakin menguat dan akupun semakin tak bisa menahan diriku lagi, hingga beberapa saat kemudian cairan sperma keluar membasahi celana dalamku dan dalam sekejap tercium bau sperma. Melipun tampaknya tahu akan hal itu dan Iapun tersenyum, katanya sih.. seperti bau aroma bayclean (cairan pemutih kain). Melipun menolak tawaranku untuk memuaskan dirinya, agar kami sama-sama puas. Mungkin karena malu dan menganggap kejadian ini hanya reflek belaka. Setelah dia kuantarkan pulang, akupun mulai membayangkan kejadian yang baru saja kualami, dan akupun berpikir begitu cepatnya aku klimaks hanya karena gesekan saja. mungkin juga karena hal ini adalah pertama sekali aku melakukannya.

    Setelah masa liburannya habis, kemudian dia pamit padaku dan pulang kembali ke kota asalnya M. Kenangan manis itu membuat kami selalu diliputi rasa rindu, Interlokal, surat-menyurat adalah obat bagi kerinduan kami. Perkenalan dengan orang tuanya pun semakin membuat hatiku yakin akan memilikinya, begitu juga dengan Meli orang tuaku pun telah kuperkenalkan padanya. Pada saat itu kurasakan tiada halangan lagi bagi kami untuk menyatu seutuhnya. Hingga suatu saat musibah itu datang, Meli meninggal dunia setelah sebulan aku diwisuda untuk program D3. Sungguh pilu hatiku saat itu, kepergiannya yang tak terduga telah meninggalkan kenangan indah semenjak dia menjalani masa-masa indah denganku. Sudah 6 bulan berlalu hingga saat sekarang kutuliskan kisahku, masih terbayang kesan-kesan manis yang kujalani bersama Meli. Maafkan aku Meli, semoga engkau tenang dialam sana.